Dokumen tersebut membahas dua golongan kelompok sosial yang tidak teratur, yaitu kerumunan dan publik. Kerumunan adalah kelompok sementara dan tidak terorganisasi tanpa pembagian kerja atau sistem pelapisan sosial, sementara publik lebih merupakan kelompok tidak terpadu yang berinteraksi secara tidak langsung melalui media komunikasi.
1. Nama : Danys Rinaldy Permana
NIM : 1144040018
Kelas : PMI A
Bermacam-macam kelompok sosial yang tidak teratur, dapat dimasukkan ke dalam dua golongan
besar yaitu :
a. Kerumunan (crowd)
Kelompok-kelompok yang tidak teratur nampak dalam kerumunan masa. Kerumunan merupakan
suatu kelompok sosial yang bersifat sementara dan tidak terorganisasi. Kerumunan dapat saja
memiliki pemimpin, namun tidak mempunyai sistem pembagian kerja maupun sistem pelapisan
sosial. Interaksinya bersifat spontan dan tidak terduga. Individu-individu yang merupakan
kerumunan, berkumpul secara kebetulan di suatu tempat, dan juga pada waktu yang bersamaan.
Bentuk-bentuk kerumunan, yaitu sebagai berikut :
Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
1) Formal audiences (pendengar yang formal)
Kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya
pasif. Contoh : penonton film, orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan.
2) Planned expenssive group (kelompok ekspensif yang telah direncanakan)
Kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan
yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut serta kepuasan yang dihasilkannya. Contoh :
orang yang berpesta, berdansa, dan sebagainya.
Kerumunan bersifat sementara
1) Inconvenient aggregations (kumpulan yang kurang menyenangkan)
Contoh : orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis, dsb. Dalam kerumunan
itu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang.
2. 2) Panic crowds (kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik)
Orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.
3) Spectator crowds (kerumunan penonton)
Terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama
dengan khalayak penonton, tetapi bedanya adalah bahwa kerumunan penonton tidak
direncanakan, sedangkan kegiatan-kegiatan juga pada umumnya tak terkendalikan.
Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum (lawless crowds)
1) Acting mobs (kerumunan yang bertindak emosional)
Bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang
brlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
2) Immoral crowds (kerumunan yang bersifat immoral)
Hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya adalah kerumunan yang bersifat immoral
bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Contoh : orang-orang mabuk.
b. Publik
Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan.
Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti misalnya pembicaraan
pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar, radio, televisi, film, dsb. Setiap aksi publik
diprakarsai oleh keinginan individual (ex : pemungutan suara dalam pemilihan umum), dan
ternyata individu-individu dalam suatu publik masih mempunyai kesadaran akan kedudukan
sosial yang sesungguhnya dan juga masih lebih mementingkan kepentingan-kepentingan pribadi
daripada mereka yang tergabung dalam kerumunan. Dengan demikian, tingkah laku pribadi
kelakuakn publik didasarkan pada tingkah laku atau perilaku individu