Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan survei akreditasi puskesmas dan klinik. Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh puskesmas dan klinik untuk mengajukan pengusulan survei akreditasi seperti memiliki perizinan berusaha, teregistrasi di Kementerian Kesehatan, pelaporan indikator mutu, dan persyaratan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan pelaksanaan survei mulai dari
2. KEBIJAKAN TERKAIT AKREDITASI
• Permenkes No. 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik, Labkes,
UTD, TPMD/TPMDG.
• Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/1983/2022 tentang Standar Akreditasi
Klinik
• Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/2011/2022 tentang Standar Akreditasi
Laboratorium Kesehatan
• Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/32/2023 tentang Lembaga
Penyelenggara Akreditasi Puskesmas, Klinik, Labkes, UTD, TPMD/TPMDG
• Kepmenkes No. HK.01.07/Menkes/110/2023 tentang Tarif Survei Akreditasi
Puskesmas, Klinik, Labkes, UTD, TPMD, dan TPMDG
• Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/165/2023 tentang Standar Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat
• Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No.
HK.02.02/I/3991/2022 tentang Petunjuk Teknis Survei Akreditasi Puskesmas,
Klinik, Labkes, UTD, TPMD, dan TPMDG
• Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No.
HK.02.02/I/105/2023 tentang Instrumen Survei Akreditasi Klinik
• Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No.
HK.02.02/I/632/2023 tentang Instrumen Survei Akreditasi Laboratorium Kesehatan
4. Content Here
• Self Assesment
• Penyusunan program
peningkatan mutu
• Penetapan dan pengukuran
indikator mutu
• Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien
Pemenuhan SPA, SDM,
proses pelayanan sesuai
standar
Persiapan Akreditasi
• Pelaksanaan Survei
• Penetapan status akreditasi
Pelaksanaan Assesment
Eksternal oleh Surveior
Pelaksanaan
Akreditasi
• Membuat perencanaan
perbaikan strategis
• Melaksanakan perencanaan
perbaikan strategis yang telah
disusun
Kegiatan Perbaikan Setelah
Dilaksanakan Survei
Akreditasi
Pasca Akreditasi
Pasal 14 Pasal 17 Pasal 22
PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS dan KLINIK
5. PELAKSANAAN SURVEI YANG DIATUR DALAM JUKNIS SURVEI
PERSIAPAN
PENDAFTARAN KESEPAKATAN
SURVEI
PELAKSANAAN
PELAPORAN
HASIL SURVEI
VERIFIKASI &
REKOMENDASI
PENETAPAN
STATUS
AKREDITASI
KEGIATAN
PASCA
AKREDITASI
UMPAN BALIK
PELAKSANAAN
SURVEI
6. Pelaksanaan teknis survei
akreditasi Klinik diatur dalam
Petunjuk Teknis Survei Akreditasi
(Kepdirjen HK.02.02/I/3991/2022).
Khusus untuk pelaksanaan pada
tahun 2023 dilakukan beberapa
penyesuaian berdasarkan Surat
Edaran Dirjen Yankes nomor
HK.02.02/D/7012/2023 tanggal 27
April 2023, sebagai berikut:
8. 1) Bagi Ka Pusk yg blm mengikuti Pelatihan
Manajemen Pusk dpt dipenuhi dgn surat
pengusulan Keikutsertaan dlm pelatihan
manajemen Pusk dari Dinkes Kab / Kota
2) Pelaporan INM melalui Aplikasi Mutu Fayankes
minimal 3 bln terachir baik perdana maupun
reakreditasi.
3) Pelaporan IKP melalui aplikasi Mutu Fasyankes
minimal 3 bln terachir baik perdana maupun
reakreditasi
4) Persyaratan dokumen PPS Pusk reakreditasi
ditiadakan
10. 1) Memiliki perizinan berusaha.
Bagi Klinik Pemerintah Non Badan Layanan
Umum (BLU) atau Non Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD), perizinan dapat dilakukan/
diperoleh di luar sistem OSS.
2) Telah teregistrasi di Kementerian Kesehatan.
3) Penanggung jawab teknis Klinik adalah
seorang tenaga medis yang memiliki Surat Izin
Praktik (SIP) di Klinik tersebut.
11. 4) Seluruh tenaga medis dan tenaga
kesehatan di Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan (pemberi asuhan)
memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan
Surat Izin Praktik (SIP) yang masih
berlaku di dalam aplikasi Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia Kesehatan
(SISDMK).
5) Bagi Klinik Pratama ada bukti pengisian
Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan
(ASPAK) yang telah di-update (100%) dan
dilakukan validasi (100%) oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Bagi Klinik Utama
mengisi data Sarana, Prasarana, dan Alat
Kesehatan secara free text pada ASPAK.
12. 6) Ada bukti pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM)
melalui aplikasi Mutu Fasilitas Pelayanan
Kesehatan minimal 1 (satu) bulan terakhir, baik
bagi survei perdana maupun bagi survei ulang
(reakreditasi).
7) Persyaratan ada bukti pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien (IKP) melalui aplikasi
Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan
ditiadakan, dan diganti dengan surat
pernyataan bermaterai yang ditandatangani
Penanggung Jawab Klinik yang menyatakan
bahwa:
Admin LPA: jika
Klinik sudah lapor
INM minimal 1 bulan
terakhir, maka
dinyatakan telah
memenuhi
persyaratan!
Admin LPA:
persyaratan lapor
IKP tidak perlu
diperhatikan!
13. Penanggung jawab menyatakan bahwa :
a) Klinik memiliki kebijakan pelaporan internal IKP;
a) Klinik melakukan investigasi apabila terjadi insiden
keselamatan pasien; dan
b) Klinik melakukan upaya pencegahan dan perbaikan,
agar insiden tidak terulang kembali.
Surat pernyataan seperti yang diminta pada no 7 menjadi
bagian dari dokumen pendaftaran yang harus
disampaikan kepada Lembaga Penyelenggara Akreditasi
(LPA).
14. DOKUMEN PENDAFTARAN :
1) Surat permohonan klinik untuk
dilakukan survei kepada LPA
2) Laporan hasil penilaian mandiri
(self assessment).
3) Surat pernyataan terkait IKP sebagai ganti
bukti pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien.
4) Persyaratan hasil Perencanaan
Perbaikan Strategis (PPS) untuk Klinik
reakreditasi ditiadakan.
Admin LPA:
dokumen PPS tidak
perlu dimintakan
dari Klinik!
Admin LPA:
perhatikan
kesesuaian isi surat
pernyataan, di atas
kertas bermaterai,
ditandatangani oleh
PJ Klinik. Surat
pernyataan
diupload dalam 1
file pdf dengan
surat permohonan.
15. oPELAKSANAAN SURVEI
Dokumen implementasi sebagai pendukung
pemenuhan masing-masing elemen
penilaian yang disampaikan Klinik kepada
LPA minimal 3 (tiga) bulan ke belakang dari
pelaksanaan survei, baik untuk survei
perdana maupun survei ulang (re-akreditasi).
Dalam telaah , Klinik
menyediakan pencatatan rekam medis
Admin LPA:
meminta Klinik
mengupload
dokumen
implementasi
melalui link yang
diberikan pada
SINAF
16. PERSYARATAN PENGAJUAN PENGUSULAN SURVEI AKREDITASI
No. RINCIAN PERSYARATAN PUSKESMAS KLINIK
1. Memiliki perizinan berusaha + +
2. Sudah teregistrasi di Kementerian
Kesehatan
+ +
3. Pengisian ASPAK Perdana: Update 100%,
Validasi 100%
Reakreditasi: + pemenuhan SPA
minimal 60%
Update 100%
Validasi 100%
4. Pelaporan INM 3 bulan terakhir Perdana: 1 bulan
terakhir Reakreditasi: 1
bulan terakhir
5. Pelaporan IKP 3 bulan terakhir Cukup surat
pernyataan
PERSIAPAN
17. No. RINCIAN PERSYARATAN PUSKESMAS KLINIK
6. Memiliki STR yang masih berlaku 100% tenaga medis &
tenaga kesehatan
(SISDMK)
100% tenaga medis
& tenaga kesehatan
(SISDMK)
7. Memiliki SIP yang masih berlaku 80% tenaga medis (SISDMK) 100% tenaga medis
& tenaga kesehatan
(SISDMK)
8. Pimpinan Fasyankes Kepala Puskesmas minimal
pendidikan S1 kesehatan,
kecuali daerah T/ST minimal D3
kesehatan, dan ada surat
pengusulan mengikuti
pelatihan manajemen
Puskesmas oleh Dinkes
Kab/Kota
PJ Teknis Klinik
seorang
tenaga medis
9. Keberadaan dokter Reakreditasi: harus memiliki
dokter
PERSYARATAN PENGAJUAN PENGUSULAN SURVEI AKREDITASI
PERSIAPAN
18. METODE
Metode hybrid 01
Metode luring 02
* Full luring apabila terdapat
dilakukan survey secara
hybrid dibuktikan dengan
20. TAHAPAN KEGIATAN AKREDITASI & JENIS SURVEI
SURVEI
PERDANA
Survei pada
Puskesmas, Klinik,
yang
mengajukan survei
akreditasi.
SURVEI
ULANG
Survei pada
Puskesmas, Klinik,
yang:
1. Telah
status
akreditasinya,
2. Ingin
akreditasinya,
atas
status
akreditasinya.
SURVEI
REMEDIAL
Survei pada
Puskesmas, Klinik,
yang dinyatakan
atau
tidak terakreditasi.
T A H A P A N
K E G I A T A N
AKREDITASI
1. Persiapan
Akreditasi.
JENIS SURVEI
2. Pelaksanaan
Akreditasi:
a. Survei.
b. Penetapan
Status
Akreditasi.
3. Pascaakreditasi.
21. KETENTUAN
Fasyankes menerima atas status yg
diperoleh, namun masih ingin menaikkan status
kelulusan
Dilakukan pada bab-bab tertentu
Dilakukan min 3 bln dan max 6 bln
Belum mencapai paripurna
Capaian bab kurang dari 80%namun
diatas 60%
Dilakukan oleh surveior yang sama
Fasyankes tidak menerima atas status yg
diperoleh
Pengajuan dilakukan max 14 hari kerja setelah
penetapan disertai alas an banding
Pengajuan ditujukan kepada Direktur Jenderal
ditembuskan kepada LPA. Direktur Jenderal
membuat surat pemebritahuan untuk
melaksanakan survei ulang
Survei dilakukan pada seluruh bab
Fasyankes belum mencapai batas
minimal kelulusan
Dilakukan pada bab-bab tertentu
Dilakukan min 3 bln dan max 6 bln
setelah dinyatakan tidak lulus
Dilakukan oleh surveior yang sama
22. PELAKSANAAN SURVEI YANG DIATUR DALAM JUKNIS SURVEI
PERSIAPAN
PENDAFTARAN KESEPAKATAN
SURVEI
PELAKSANAAN
PELAPORAN
HASIL SURVEI
VERIFIKASI &
REKOMENDASI
PENETAPAN
STATUS
AKREDITASI
KEGIATAN
PASCA
AKREDITASI
UMPAN BALIK
PELAKSANAAN
SURVEI
23. PENDAFTARAN
1. Surat permohonan fasyankes
untuk dilakukan survei, ditujukan
kepada lembaga penyelenggara
akreditasi;
2. Laporan hasil penilaian mandiri
(self assessment);
3. Bagi Puskesmas melampirkan surat
usulan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setelah
dinyatakan siap untuk disurvei.
♠ Dilakukan oleh pemilik atau kepala fasilitas
pelayanan kesehatan kepada salah satu
lembaga penyelenggara akreditasi (LPA).
♠ Pengajuan survei re-akreditasi
Perdana sewaktu-waktu bila sudah siap
♠ LPA memberikan respon selambat-lambatnya
kerja, apakah permohonan diterima
atau tidak. Jika diterima, fasilitas pelayanan
kesehatan melengkapi dokumen pendaftaran.
♠ LPA melakukan verifikasi pemenuhan
persyaratan mutlak dan kelengkapan
dokumen
TERPENUHI & LENGKAP
penjadwalan survei
TIDAK TERPENUHI dan/atau TIDAK
LENGKAP perbaikan dalam 5 hari kerja
24. PELAKSANAAN SURVEI YANG DIATUR DALAM JUKNIS SURVEI
PERSIAPAN
PENDAFTARAN KESEPAKATAN
SURVEI
PELAKSANAAN
PELAPORAN
HASIL SURVEI
VERIFIKASI &
REKOMENDASI
PENETAPAN
STATUS
AKREDITASI
KEGIATAN
PASCA
AKREDITASI
UMPAN BALIK
PELAKSANAAN
SURVEI
25. ISI KESEPAKATAN:
1. Tanggal pelaksanaan
2. Pembiayaan
3. Pimpinan fasyankes wajib
hadir selama pelaksanaan
survei, kecuali dalam kondisi
darurat.
4. Menyampaikan dokumen
yang dipersyaratkan, dan tidak
melakukan pemalsuan data.
KESEPAKATAN DAN PELAKSANAAN SURVEI
♠ Fasilitas pelayanan kesehatan meng-upload
dokumen pendukung pemenuhan masing-masing
Elemen Penilaian kepada LPA
sebelum pelaksanaan survei melalui tautan
yang diberikan LPA.
♠ Dokumen implementasi yang disiapkan adalah 1
tahun ke belakang untuk reakreditasi dan minimal 3
bulan ke belakang untuk survei perdana (kecuali rekam
medik, akan dilihat saat di lapangan)
♠ LPA memberikan
ISI KESEPAKATAN:
1. Tanggal pelaksanaan.
2. Pembiayaan.
3. Pimpinan fasyankes wajib
hadir selama pelaksanaan
survei, kecuali dalam kondisi
darurat.
4. Menyampaikan dokumen
yang dipersyaratkan, dan
tidak melakukan pemalsuan
data.
♠ LPA akan membuat kesepakatan tertulis dalam
jangka waktu 14 hari kerja.
♠ Setelah kesepakatan tertulis ditandatangani, LPA
akan berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan
kesehatan terkait pelaksanaan kegiatan survei.
26. PELAKSANAAN SURVEI YANG DIATUR DALAM JUKNIS SURVEI
PERSIAPAN
PENDAFTARAN KESEPAKATAN
SURVEI
PELAKSANAAN
PELAPORAN
HASIL SURVEI
VERIFIKASI &
REKOMENDASI
PENETAPAN
STATUS
AKREDITASI
KEGIATAN
PASCA
AKREDITASI
UMPAN BALIK
PELAKSANAAN
SURVEI
27. PEMBAGIAN TUGAS SURVEIOR
BAB JUMLAH
EP
TATA KELOLA SUMBER DAYA DAN
UKM
EP TATA KELOLA PELAYANAN DAN PENUNJANG EP
1 102
✅
59
✅
43
2 94 ✅ 94 0
3 42 0 ✅ 42
4 34
✅
(KECUALI TATALAKSANA KIA, TB DAN
TPM)
31
✅
(KECUALI TATALAKSANA KIA, TB DAN TPM)
4.2.1.d (1 EP), 4.4.1.e (1 EP), 4.5.1.e (1 EP)
3
5 56 0 ✅ 56
TOTAL 328 184 144
BAB JUMLAH
EP
TATA KELOLA SUMBER DAYA DAN
UKM
EP TATA KELOLA PELAYANAN DAN
PENUNJANG
EP
1 19 ✅ 19 0
2 18 ✅ 18 0
3 67 0 ✅ 67
TOTAL 104 37 67
PUSKESMAS
KLINIK
28. CONTOH : JADWAL SURVEI PUSKESMAS – HYBRID (1 HR DARING, 2 HR LURING)
Waktu Surveior Bidang Tata KelolaSumberDayadanUKM Surveior Bidang Tata KelolaPelayanan dan Penunjang Penanggung Jawab Acara
Hari Pertama (Daring)
07.30 – 08.00 Puskesmas melakukan persiapan untuk melakukan pembukaan (opening meeting) secara daring Kepala Puskesmas
08.00 – 08.30
Acara inti pembukaan pertemuan / opening meeting:
a) Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Dearah Kabupaten/Kota atau yang mewakili, b) Sambutan Kepala Puskesmas, c) Perkenalan Tim Surveior dan puskesmas, d)
Pembacaan Doa, e) Tim Surveior mengambil alih kendali acara
Kepala Puskesmas
08.30 – 08.45
a. Pembacaan Jadwal Survei dan Kode Etik oleh Tim Surveior
b. Serah Terima Surat Penyataan Surveior dan Surat Pernyataan Kepala Puskesmas
Ketua Tim Surveior
08.45 – 09.30
Presentasi Kepala Puskesmas tentang Garis Besar Kegiatan dan upaya puskesmas, upaya peningkatan mutu, kinerja dan keselamatan pasien serta pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi
Ketua Tim Surveior
09.30 – 09.45
Rehat
a. Ketua Tim Surveior membagi 2 kelas (breakout room)
b. UKP menyiapkan daftar pasien rawat inap hari ini
Ketua Tim Surveior
09.45 – 12.00 Melakukan telaah dokumen Ketua Tim Surveior
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.30 Melakukan telaah dokumen Ketua Tim Surveior
15.30 – 16.00 Pertemuan Tim Surveior Ketua Tim Surveior
Hari Kedua (Luring)
08.00 – 08.45 Klarifikasi dan masukan Kepala Puskesmas
08.45 – 09.00
Rehat kopi
UKP menyiapkan daftar pasien rawat jalan dan rawat inap 2 (dua) bulan terakhir untuk telaah rekam medis tertutup
09.00 – 12.00 Melakukan telusur sistem penyelenggaraan Ketua Tim Surveior
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.30 Melakukan telusur sistem penyelenggaraan Ketua Tim Surveior
15.30 – 16.00 Pertemuan Tim Surveior Ketua Tim Surveior
Hari Ketiga (Luring)
08.00 – 08.45 Klarifikasi dan masukan Ketua Tim Surveior
08.45 – 09.00 Rehat kopi
09.00 – 12.00 Telusur ke lintas sektor, tokoh masyarakat, pengguna layanan, Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota Ketua Tim Surveior
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.30 Telusur Fasilitas Ketua Tim Surveior
14.30 – 15.30 Penyusunan laporan (rapat internal Tim Surveior untuk exit conference) Ketua Tim Surveior
15.30 – 16.00
Acara penutupan pertemuan / exit conference:
a) Paparan exit conference, b) Penyerahan kendali kepada Kepala Puskesmas, c) Sambutan penutupan dari Kepala Puskesmas, c) Sambutan penutupan dari Kepala Dinas
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota atau yang mewakili, e) Pembacaan Doa
Ketua Tim Surveior KepalaPuskesmas
29. CONTOH : JADWAL SURVEI PUSKESMAS – FULL LURING (3 HR LURING)
Waktu Surveior Bidang Tata KelolaSumberDayadan Ukm Surveior Bidang Tata KelolaPelayanan Dan Penunjang Penanggung Jawab Acara
Hari Pertama (Luring)
07.30 – 08.00 Surveior tiba di puskesmas, persiapan untuk melakukan pembukaan (opening meeting) Kepala Puskesmas
08.00 – 08.30
Acara inti pembukaan pertemuan / opening meeting:
a) Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Dearah Kabupaten/Kota atau yang mewakili, b) Sambutan Kepala Puskesmas, c) Perkenalan Tim Surveior dan puskesmas, d) Pembacaan
Doa, e) Tim Surveior mengambil alih kendali acara
Kepala Puskesmas
08.30 – 08.45
a. Pembacaan Jadwal Survei dan Kode Etik oleh Tim Surveior
b. Serah Terima Surat Penyataan Surveior dan Surat Pernyataan Kepala Puskesmas
Ketua Tim Surveior
08.45 – 09.30
Presentasi Kepala Puskesmas tentang Garis Besar Kegiatan dan upaya puskesmas, upaya peningkatan mutu, kinerja dan keselamatan pasien serta pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi
Ketua Tim Surveior
09.30 – 09.45
Rehat kopi
a. Surveior meminta Kepala Puskesmas dan tim menyiapkan dokumen yang telah disusun sesuai masing- masing bidang
b. Khusus untuk UKP ditambahkan dokumen:
Daftar pasien rawat jalan dan rawat inap 2 (dua) bulan terakhir untuk telaah rekam medis tertutup
Daftar pasien rawat inap hari ini
Ketua Tim Surveior
09.45 – 12.00 Melakukan telaah dokumen Ketua Tim Surveior
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.30 Melakukan telusur sistem penyelenggaraan Ketua Tim Surveior
15.30 – 16.00 Pertemuan Tim Surveior Ketua Tim Surveior
Hari Kedua (Luring)
08.00 – 08.45 Klarifikasi dan masukan Kepala Puskesmas
08.45 – 09.00 Rehat kopi
09.00 – 12.00 Melakukan telusur sistem penyelenggaraan Ketua Tim Surveior
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.30 Melakukan telusur sistem penyelenggaraan Ketua Tim Surveior
15.30 – 16.00 Pertemuan Tim Surveior Ketua Tim Surveior
Hari Ketiga (Luring)
08.00 – 08.45 Klarifikasi dan masukan Ketua Tim Surveior
08.45 – 09.00 Rehat kopi
09.00 – 12.00 Telusur ke lintas sektor, tokoh masyarakat, pengguna layanan, Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota Ketua Tim Surveior
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.30 Telusur Fasilitas Ketua Tim Surveior
14.30 – 15.30 Penyusunan laporan (rapat internal Tim Surveior untuk exit conference) Ketua Tim Surveior
15.30 – 16.00
Acara penutupan pertemuan / exit conference:
a) Paparan exit conference, b) Penyerahan kendali kepada Kepala Puskesmas, c) Sambutan penutupan dari Kepala Puskesmas, c) Sambutan penutupan dari Kepala Dinas
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota atau yang mewakili, e) Pembacaan Doa
Ketua Tim Surveior KepalaPuskesmas
30. CONTOH : JADWAL SURVEI KLINIK – HYBRID (1 HR DARING, 1 HR LURING)
Waktu Surveior Bidang Tata KelolaSumberDayadanUKM Surveior Bidang Pelayanan dan Penunjang Penanggung Jawab Acara
Hari Pertama (Daring)
07.30 – 08.00 Klinik melakukan persiapan untuk melakukan pembukaan (opening meeting) secara daring Kepala Klinik
08.00 – 08.30
Acara inti pembukaan pertemuan / opening meeting secara daring:
a. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota atau Pemilik Klinik atau yang mewakili
b. Sambutan Kepala Klinik
c. Perkenalan Tim Surveior dan klinik
d. Pembacaan Doa
e. Tim Surveior mengambil alih kendali acara
Kepala Klinik
08,30– 08.45
a. Penyampaian maksud dan tujuan survei
b. Pembacaan Jadwal Survei, Kode Etik
c. Serah Terima Surat Penyataan Surveior dan Surat Pernyataan Kepala Klinik
Ketua Tim Surveior
08.45 – 09.30 Presentasi Kepala Klinik tentang profil Klinik, program peningkatan mutu internal dan pelaporan IKP Kepala Klinik
09.30 – 09.45
Rehat
Ketua Tim Surveior membagi 2 kelas (breakout room)
UKP menyiapkan daftar pasien rawat inap hari ini (Klinik)
Tim Surveior
09.45 – 12.00 Melakukan telaah dokumen Tim Surveior
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 15.30 Melakukan telaah dokumen Tim Surveior
15.30 – 16.00 Pertemuan Tim Surveior Tim Surveior
Hari Kedua (Luring)
08.00 – 08.45 Briefing Harian Tim Surveior
08.45 – 09.00 Rehat kopi
09.00 – 12.00 Telusur ke pengguna layanan, Kepala Klinik, Pemilik Klinik atau Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota Tim Surveior
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.30 Telusur Fasilitas Tim Surveior
14.30 – 15.30 Penyusunan laporan (rapat internal Tim Surveior untuk exit conference) Tim Surveior
15.30 – 16.00
Acara penutupan pertemuan / exit conference:
a. Paparan exit conference
b. Penyerahan kendali kepada Kepala Klinik
c. Sambutan penutupan dari Kepala Klinik
d. Sambutan penutupan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota atau pemilik klinik atau yang mewakili
e. Pembacaan Doa
Ketua Tim Surveior,KepalaKlinik
31. DAPAT DILAKUKAN TANPA DENDA ATAU GANTI RUGI JIKA TERJADI:
♠ Keadaan kahar (force majeure) antara lain bencana alam,
bencana non alam atau peristiwa besar lain yang tidak terduga
yang mengganggu operasional; dan/atau
♠ Mogok kerja massal yang menyebabkan Puskesmas, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG harus
berhenti pelayanannya.
♠ Dituangkan dalam kesepakatan pelaksanaan
akreditasi. Penyampaian adanya penundaan
survei disampaikan Puskesmas, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan
TPMDG kepada lembaga penyelenggara
akreditasi.
♠ Minimal 7 (tujuh) hari kerja melalui SINAF
sebelum tanggal pelaksanaan survei, dan
tembusan kepada Kementerian Kesehatan.
Penundaan
Jadwal Survei
PENUNDAAN SURVEI
32. PENGHENTIAN SURVEI
♠ Kegiatan survei akreditasi akan dihentikan apabila Puskesmas, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG tidak mematuhi
ketentuan kesepakatan pelaksanaan survei yang telah ditandatangani
antara Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD atau
TPMDG dengan lembaga penyelenggara akreditasi.
♠ Lembaga penyelenggara akreditasi kemudian menyampaikan
penghentian survei kepada Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
UTD, TPMD atau TPMDG disertai dengan alasan penghentian survei
tersebut, dan tembusan kepada Kementerian Kesehatan, dinas
kesehatan daerah provinsi dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota setempat.
♠ Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD atau TPMDG
yang telah dihentikan survei akreditasinya, harus melakukan pengajuan
usulan survei akreditasi baru.
33. PELAKSANAAN SURVEI YANG DIATUR DALAM JUKNIS SURVEI
PERSIAPAN
PENDAFTARAN KESEPAKATAN
SURVEI
PELAKSANAAN
PELAPORAN
HASIL SURVEI
VERIFIKASI &
REKOMENDASI
PENETAPAN
STATUS
AKREDITASI
KEGIATAN
PASCA
AKREDITASI
UMPAN BALIK
PELAKSANAAN
SURVEI
34. PELAPORAN, VERIFIKASI, REKOMENDASI DAN PENETAPAN
♠ Laporan hasil survei akan .
♠ Laporan hasil verifikasi dikirimkan kepada ketua LPA yang
dijadikan dasar pembuatan rekomendasi penetapan status
akreditasi.
♠ Rekomendasi penetapan status akreditasi dikirimkan melalui
SINAF kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
♠ Penerbitan sertifikat akreditasi elektronik atau surat
pemberitahuan ketidaklulusan kerja
setelah survei dilakukan.
♠ Ketua Tim Surveior mengirimkan laporan hasil survei melalui
SINAF paling lama setelah survei dilaksanakan. LAPORAN
HASIL SURVEI
VERIFIKASI oleh
VERIFIKATOR
LPA
REKOMENDASI
PENETAPAN
STATUS
AKREDITASI oleh
KETUA LPA
PENETAPAN
STATUS
AKREDITASI oleh
DIRJEN YANKES
35. Status
Akreditasi
Kriteria
Paripurna Seluruh Bab mendapat nilai minimal 80%
Utama
1.Bila bab 1, 2, dan 4 mendapat nilai minimal 80%
2.Bila bab 3 mendapat nilai minimal 70%
3.Bila bab 5 mendapat nilai minimal 75%
Madya
1.Bila bab 1, 2, dan 4 mendapat nilai minimal 75%
2.Bila bab 3 mendapat nilai minimal 60%
3. Bila bab 5 mendapat nilai minimal 70%
Dasar
1.Bila bab 1 mendapat nilai minimal 75%
2.Bila bab 2, 4 dan 5 mendapat nilai minimal 60%
3.Bila bab 3 mendapat nilai minimal 50%
Tidak
terakreditasi
1.Bila bab 1 mendapat nilai kurang dari 75%
2.Bila bab 2, 4 dan 5 mendapat nilai kurang dari 60%
3.Bila bab 3 mendapat nilai kurang dari 50%
STATUS AKREDITASI
PUSKESMAS
36
36. Hasil Akreditasi Kriteria
Paripurna Seluruh Bab mendapat nilai minimal 80%
Utama
1.Bab TKK mendapat nilai minimal
80% 2.Bab PMKP mendapat nilai
minimal 60%3.Bab PKP mendapat nilai
minimal 80%
Madya
1.Bab TKK mendapat nilai minimal
75% 2.Bab PMKP mendapat nilai
minimal 40%3.Bab PKP mendapat nilai
minimal 75%
Tidak terakreditasi
1.Bab TKK mendapat nilai kurang dari
75% 2.Bab PMKP mendapat nilai
kurang dari 40% 3.Bab PKP mendapat
nilai kurang dari 75%
STATUS AKREDITASI
KLINIK
37
37. PELAKSANAAN SURVEI YANG DIATUR DALAM JUKNIS SURVEI
PERSIAPAN
PENDAFTARAN KESEPAKATAN
SURVEI
PELAKSANAAN
PELAPORAN
HASIL SURVEI
VERIFIKASI &
REKOMENDASI
PENETAPAN
STATUS
AKREDITASI
KEGIATAN
PASCA
AKREDITASI
UMPAN BALIK
PELAKSANAAN
SURVEI
39. 6
SURVEIOR
Permenkes 34 Tahun 2022
Pasal 9
Lembaga Penyelenggara Akreditasi
dalam menyelenggarakan kewajiban
survei akreditasi harus memiliki tim
surveior
Pasal 10
Tim Surveior Puskesmas & Klinik terdiri
atas :
1. bidang tata kelola sumber daya dan
upaya kesehatan masyarakat; dan
2. bidang tata kelola pelayanan dan
penunjang.
40. PEMILIHAN SURVEIOR DALAM PENUGASAN
LPA memprioritaskan surveior yang berdomisili di provinsi yang sama dengan fasyankes yang akan di survei
dan tidak menugaskan surveior yang memiliki potensi conflict of interest dengan kriteria
Melakukan
pelanggaran kode etik
surveior dan
memperoleh sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku
Potensi conflict of
interest
lain dengan Puskesmas,
Klinik
Pernah terjadi konflik
antara
surveior dengan Puskesmas,
Klinik
Surveior pernah melakukan
survei akreditasi Puskesmas dan
Klinik, pada periode survei
akreditasi sebelumnya kecuali
untuk survei remedial dan survei
peningkatan status
Surveior mempunyai
hubungan saudara
kandung/keluarga inti
dengan Kepala Puskesmas
dan Klinik
Surveior pernah bekerja
dan/atau pernah menjadi
bagian dari unsur organisasi
di Puskesmas dan Klinik
41. KODE ETIK SURVEIOR
HAL-HAL YANG
WAJIB
a. Bersikap ramah, santun dan terbuka;
b. Bersikap jujur dan tidak memihak;
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior
yang merupakan wakil dari lembaga penyelenggara akreditasi;
d. Dapat memberikan solusi/penyelesaian bila ditemukan
ketidaksesuaian standar;
e. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya;
f. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak
sehat;
g. Patuh terhadap ketentuan di Puskesmas, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG setempat;
h. Menjaga penampilan dalam hal berpakaian pada saat pelaksanaan
survei;
i. Mengikuti dan memahami perkembangan IPTEK, dalam bidang
keahliannya terutama dalam bidang pelayanan kesehatan,
peningkatan mutu, praktek klinis, manajemen dan instrumen
akreditasi;
j. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang ditetapkan; dan
k. Tidak menggunakan tim/lembaga penyelenggara akreditasi/
Kementerian Kesehatan untuk kepentingan pribadi atau golongan
tertentu atau melakukan promosi diri dengan tujuan memperoleh
imbalan
HAL-HAL YANG
TIDAK BOLEH
a. Bersikap tidak bersahabat;
b. Menyatakan kelulusan atau ketidaklulusan;
c. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi baik untuk kepentingan
pribadi maupun keluarga;
d. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi;
e. Merokok dan minum minuman keras selama kegiatan survei;
f. Memakai baju tidak resmi/tidak sopan/baju casual/jeans pada
saat survei;
g. Menawarkan diri untuk menjadi pembimbing;
h. Meminta/menerima uang/oleh-oleh/barang;
i. Mempersingkat waktu survei;
j. Meninggalkan Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
UTD, TPMD, dan TPMDG disaat survei;
k. Memberikan komentar negatif terhadap pembimbing atau
surveior lain;
l. Mengirimkan laporan survei yang tidak sesuai dengan fakta dan
analisa yang ditemukan dilapangan; dan
m. Tergabung dalam lebih dari 1 (satu) lembaga penyelenggara
akreditasi
43. Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Akreditasi
Menteri & Gubernur
1. supervisi;
2. pemberian konsultasi dan
bimbingan teknis;
3. fasilitasi pendidikan dan
pelatihan;
4. pemantauan; dan/atau
5. evaluasi.
1. fasilitasi pemahaman Standar
Akreditasi;
2. pembinaan penyusunan PPS;
3. p e m b i n a a n d a l a m
p e n y e l e n g g a r a a n
peningkatan mutu;
4. pembinaan dalam penetapan
dan pengukuran indikator
mutu; dan
5. pembinaan dalam pelaporan
insiden keselamatan pasien.
Bupati/ Walikota
Pasal 30
44. Pelaksanaan Survei
Direktur Jenderal dapat melakukan penyesuaian atau
pencabutan penetapan status Akreditasi atau
rekomendasi pelaksanaan kembali survei Akreditasi
kepada lembaga penyelenggara Akreditasi, apabila
ditemukan:
a. ketidaksesuaian status Akreditasi berdasarkan
Standar Akreditasi pada saat validasi;
b. adanya pelayanan kesehatan yang tidak sesuai
dengan indikator nasional mutu berdasarkan
laporan melalui sistem informasi; dan/atau
c. ditemukan tindakan yang membahayakan
keselamatan pasien.
Lembaga
1. monitoring dan evaluasi persyaratan
lembaga penyelenggara Akreditasi
2. monitoring dan evaluasi kinerja lembaga
penyelenggara Akreditasi, meliputi:
a. pencapaian indikator kinerja
lembaga; dan
b. pencapaian target indikator mutu
lembaga; dan
c. menjaga kredibilitas lembaga
penyelenggara Akreditasi dalam
pelaksanaan Akreditasi.
Pembinaan dan Pengawasan Kemenkes
Pasal 31 Pasal 32
45. PELAKSANAAN SURVEI YANG DIATUR DALAM JUKNIS SURVEI
PERSIAPAN
PENDAFTARAN KESEPAKATAN
SURVEI
PELAKSANAAN
PELAPORAN
HASIL SURVEI
VERIFIKASI &
REKOMENDASI
PENETAPAN
STATUS
AKREDITASI
KEGIATAN
PASCA
AKREDITASI
UMPAN BALIK
PELAKSANAAN
SURVEI
46. UMPAN BALIK
DIBERIKAN PUSKESMAS
DAN KLINIK 7 HARI
KERJA SETELAH E
SERTIFIKAT DAN
REKOMENDASI SURVEI
DITERIMA MELAKUI
SINAF
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi mengenai Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik (Permenpan 14/2017).
Unsur umpan balik pelaksanaan survei akan meliputi:
DALAM PROSES PENGEMBANGAN DI SINAF
47. TRANSFORMASI SISTEM INFORMASI
AKREDITASI FASYANKES NON RS
1. Proses akreditasi FKTP versi
sebelumnya hanya
Puskesmas melalui aplikasi
SIAF (2019-2021)
2. Pelaksanaan akreditasi
dilakukan oleh LPA yg
sebelumnya dilakukan oleh
KAFKTP dan KALK
3. Apliksi SIAF belum
terintegrasi dengan aplikasi
lain di Kemenkes
4. Tanda tangan sertifikat masih
tanda tangan manual atau
belum menggunakan tanda
tangan elektronik
48. SINAF
• Sistem Informasi Nasional Akreditasi Fasyankes
(SINAF) adalah aplikasi untuk membantu pelaksanaan
survei akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, UTD, TPMD dan TPMDG
• SINAF telah teregistrasi dengan aplikasi di lingkungan
Kemenkes untuk mendukung proses akreditasi
• SINAF aplikasi web base menggunakan server
Kemenkes yang dapat akses menggunakan web
browser oleh user sesuai kewenangan masing-masing
• Pengguna SINAF adalah LPA dan Kemenkes yang
dapat diakses melalui https://sinaf.kemkes.go.id
49. MODUL APLIKASI SINAF
1. Pengusulan survei
2. Penjadwalan survei
3. Pelaporan hasil survei
4. Verifikasi laporan hasil survei
5. Pemberian rekomendasi status akreditasi
6. Penetapan status akreditasi
7. Penerbitan sertifikat akreditasi elektronik
51. UPDATE DATA FASYANKES
REGISTRASI
FASYANKES
DATA FASYANKES ONLINE
1. Digunakan untuk melakukan
update data dan laporan yang
dibutuhkan sesuai dengan
periode masing-masing
2. User dapat menampilkan
sertifikat elektronik kode
fasyankes (setelah fasyankes
melakukan update)
3. Melakukan usulan survei
akreditasi Non RS
1. Proses registrasi fasyankes
2. Validasi registrasi oleh Dinas
Kesehatan
3. Menghasilkan kode registrasi
fasyankes
4. User tidak dapat melakukan
update setelah mendapatkan
kode
registrasifasyankes.kemkes.go.id dfo.kemkes.go.id
New
52. ALUR PROSES AKREDITASI
BERDASARKAN KATEGORI USER
Penetapan Akreditasi dan
penerbitan sertifikat
Registrasi
& DFO
Sertifikat
Elektronik
LPA (13)
54. KESIMPULAN
1. Semua fasyankes wajib melakukan registrasi fasyankes
sebelum mengajukan akreditasi
2. Update data fasyankes harus dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan akreditasi
3. Aplikasi SINAF sudah integrasi dengan aplikasi lain untuk
mendukung semua proses akreditasi
4. Dinas Kesehatan Povinsi, Kab/Kota melakukan monitoring
dan evaluasi proses akreditasi di wilayah masing-masing
5. LPA wajib untuk mengikuti proses akreditasi melalui aplikasi
SINAF sesuai juknis