Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang pengkajian dan perawatan ibu nifas, meliputi:
1) Pengkajian data fisik dan psikososial ibu nifas secara menyeluruh;
2) Pemeriksaan fisik ibu nifas termasuk tanda-tanda vital, keadaan umum, dan sistem organ tertentu;
3) Penentuan diagnosis awal, masalah, dan kebutuhan segera ibu berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Asuhan Kesehatan Ibu Nifas
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Bagaimana cara seo-rang
bidan untuk memberikan
asuhan pada ibu nifas? Apa
langkah – langkah yang harus
dilakukan bidan ? Bagaimana
mendiagnosa ibu nifas ? Per-tanyaan
tersebut merupakan
hal yang sangat penting karena
untuk memberikan asuhan yang
komprehensif, seorang bidan
harus dapat melakukan pengka-jian,
anamnesa, mendiagnosa,
melakukan tindakan dan eval-uasi.
Baiklah, kita mulai dengan
yang pertama yaitu pengkajian
data fisik dan psikososial. Se-lamat
membaca.
A. PENGKAJIAN DATA FISIK DAN
PSIKOSOSIAL
1. Pengkajian data fisik
a. Melakukan pemeriksaan
fisik, keadaan umum dan
pengkajian psikososial terh-adap
ibu, ayah dan anggota
keluarga
b. Mendeteksi adanya peny-impangan
dari kondisi yang
normal
c. Dari masa prenatal, kaji ma-salah
kesehatan selama ke-hamilan
yang pernah timbul,
seperti: anemia, hipertensi
dalam kehamilan dan diabe-tes.
d. Kaji proses persalinan, lama
dan jenis persalinan, kondisi
selaput dan cairan ketuban,
respon bayi terhadap per-salinan,
obat-obatan yang
digunakan, respon keluarga
khususnya ayah pada persa-linan
dan kelahiran.
e. Dilakukan segera pada masa
immediate postpartum,
seperti: observasi tanda vi-tal,
keseimbangan cairan,
pencegahan kehilangan dar-ah
yang abnormal, eliminasi
urin, kontraksi uterus, Ting-gi
fundus uteri, perdarahan,
produksi ASI, ambulasi dini
dan istirahat.
2. Pengkajian data psikososial
Respons ibu dan suami
terhadap kelahiran bayi, pola
hubungan ibu, suami dan kel-uarga
Kehidupan spiritual dan
ekonomi keluarga Kepercayaan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 34
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dan adat istiadat.
Adaptasi psikologi ibu
setelah melahirkan, pengala-man
tentang melahirkan, apa-kah
ibu pasif atau cerewet, atau
sangat kalem. Pola koping (per-tahanan
diri), hubungan dengan
suami, hubungan dengan bayi,
hubungan dengan anggota kel-uarga
lain, dukungan social dan
pola komunikasi termasuk po-tensi
keluarga untuk member-ikan
perawatan kepada klien.
Adakah masalah perkawinan,
ketidak mampuan merawat bayi
baru lahir, krisis keluarga. Post
partum blues : Perasaan sedih,
kelelahan, kecemasan, bingung
dan mudah menangis.
Depresi : Konsentrasi, mi-nat,
perasaan kesepian, keti-dakamanan,
berpikir obsesif,
rendahnya emosi yang positif,
perasaan tidak berguna, kece-masan
yang berlebihan pada di-rinya
atau bayinya, sering cemas
saat hamil, bayi rewel, perkaw-inan
yang tidak bahagia, sua-sana
hati yang tidak bahagia,
kehilangan kontrol, perasaan
bersalah, merenungkan ten-tang
kematian, kesedihan yang
berlebihan, kehilangan nafsu
makan, insomnia, sulit berkon-sentrasi.
Kultur yang dianut ter-masuk
kegiatan ritual yang
berhubungan dengan budaya
pada perawatan post par-tum,
makanan atau minuman,
menyendiri bila menyusui, pola
seksual, kepercayaan dan keya-kinan,
harapan dan cita-cita.
3. Riwayat Kesehatan Ibu
Setelah Anda mengkaji data fisik
dan psikososial, maka sebelum
melakukan pemeriksaan fisik, kaji
riwayat kesehatan ibu yang melipu-ti
:
1. Riwayat kesehatan yang lalu
Kaji apakah ibu pernah atau se-dang
menderita penyakit yang
dianggap berpengaruh pada
kondisi kesehatan saat ini. Mis-alnya
penyakit-penyakit degen-eratif
( jantung DM, dll), infeksi
saluran kencing.
2. Riwayat penyakit keturunan dalam
keluarga
Kaji apakah didalam silsilah kel-uarga
Ibu mempunyai penyakit
keturunan. Misalnya penyakit
ashma, Diabetes Melitus dan
penyakit keturunan lainnya.
3. Riwayat penyakit menular dalam
keluarga
Kaji apakah keluarga ibu mem-punyai
riwayat penyakit menu-lar.
Misalnya TBC, hepatitis dan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 35
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
HIV/AIDS.
4. Riwayat KB dan Perencanaan
Keluarga
Kaji pengetahuan klien dan pas-angannya
tentang kontrasepsi,
jenis kontrasepsi yang pernah
digunakan, kebutuhan kon-trasepsi
yang akan datang atau
rencana penambahan anggota
keluarga dimasa mendatang.
5. Kebiasaan Sehari-Hari
a. Pola nutrisi : pola menu
makanan yang dikonsumsi,
jumlah, jenis makanan (Ka-lori,
protein, vitamin, tinggi
serat), frekuensi, konsum-si
snack (makanan ringan),
nafsu makan, pola minum,
jumlah, dan frekuensi.
b. Pola istirahat dan tidur :
Lamanya, kapan (malam,
siang), rasa tidak nyaman
yang mengganggu istirahat,
penggunaan selimut, lampu
atau remang-remang atau
gelap, apakah mudah ter-ganggu
dengan suara-suara,
posisi saat tidur (penekanan
pada perineum).
c. Pola eliminasi : Apakah ter-jadi
diuresis, setelah mela-hirkan,
adakah inkontin-ensia
(hilangnya infolunter
pengeluaran urin), hilangn-ya
kontrol blas, terjadi over
distensi blass atau tidak atau
retensi urine karena rasa ta-lut
luka episiotomi, apakah
perlu bantuan saat BAK. Pola
BAB, freguensi, konsistensi,
rasa takut BAB karena luka
perineum, kebiasaan peng-gunaan
toilet.
d. Personal Hygiene : Pola
mandi, kebersihan mulut
dan gigi, penggunaan pem-balut
dan kebersihan genita-lia,
pola berpakaian, tatarias
rambut dan wajah.
e. Aktifitas : Kemampuan mo-bilisasi
beberapa saat setelah
melahirkan, kemampuan
merawat diri dan melaku-kan
eliminasi, kemampuan
bekerja dan menyusui.
f. Rekreasi dan hiburan :
Situasi atau tempat yang
menyenangkan, kegiatan
yang membuat fresh dan
relaks.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah
Segera setelah melahirkan,
banyak wanita mengala-mi
peningkatan sementara
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 36
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
tekanan darah sistolik dan
diastolik, yang kembali se-cara
spontan kanan darah
sebelum hamil selama be-berapa
hari bidan bertang-gung
jawab mengkaji resiko
preeklamsi pascapartum,
komplikasi yang relatif ja-rang,
tetapi serius, jika pen-ingkatan
tekanan darah sig-nifikan.
b. Suhu
Suhu maternal kembali dari
suhu yang sedikit mening-kat
selama periode intra-partum
dan stabil dalam 24
jam pertama pascapartum.
Perhatikan adanya kenaikan
suhu samapi 38 derajat pada
hari kedua sampai hari kes-epuluh
yang menunjukkan
adanya morbiditas puerper-alis.
c. Nadi
Denyut nadi yang mening-kat
selama persalinan akhir,
kembali normal selama be-berapa
jam pertama pasca-partum.
Hemoragi, demam
selama persalinan, dan nyeri
akut atau persisten dapat
mempengaruhi proses ini.
Apabila denyut nadi dia-tas
100 selama puerperi-um,
hal tersebut abnormal
dan mungkin menunjukkan
adanya infeksi atau hemora-gi
pascapartum lambat.
d. Pernapasan
Fungsi pernafasan kembali
pada rentang normal wani-ta
selama jam pertama pas-capartum.
Nafas pendek,
cepat, atau perubahan lain
memerlukan evaluasi adan-ya
kondisi – kondisi seperti
kelebihan cairan, seperti ek-saserbasi
asma, dan emboli
paru.
2. Keadaan Umum : Tingkat ener-gi,
self esteem, tingkat kesada-ran.
3. Kepala,wajah dan leher
Periksa ekspresi wajah, adaya
oedema, sclera dan konjuctiva
mata, mukosa mulut, adanya
pembesaran limfe, pembesa-ran
kelenjar thiroid dan bend-ungan
vena jugolaris.
• Dada dan payudara
Auskultasi jantung dan pa-ru-
paru sesuai ondikasi kelu-han
ibu, atau perubahan
nyata pada penampilan atau
tanda-tanda vital.
Pengakajian payudara pada
periode awal pascapartum
meliputi penampilan, Pem-
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 37
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
besaran, simetris, pigmentasi,
warna kulit, keadaan areola
dan integritasi puting, posisi
bayi pada payudara, stimu-lation
nepple erexi adanya
kolostrum, apakah payudara
terisi susu, Kepenuhan atau
pembengkakan, benjolan,
nyeri, dan adanya sumbatan
ductus, kongesti, dan tanda –
tanda mastitis potensial. Per-abaan
pembesaran kelenjar
getah bening diketiak.
4. Abdomen dan uterus
Evaluasi abdomen terhadap
involusi uterus, teraba lembut ,
tekstur Doughy (kenyal), mus-culus
rectus abdominal utuh
(intact) atau terdapat diastasis
recti dan kandung kemih, dis-tensi,
striae. Untuk involusi
uterus periksa kontraksi uterus,
konsistensi (keras, lunak, bog-gy),
perabaan distensi kand-ung
kemih, posisi dan tinggi
fundus uteri. : Tinggi fundus
uterus, lokasi, kontraksi uterus,
dan nyeri.
5. Genitalia
Pengkajian perineum terha-dap
memar, oedema, hema-toma,
penyembuhan setiap
jahitan, inflamasi. Pemeriksaan
type, kuantitas dan bau lokea.
Pemeriksaan anus terhadap
adanya hemoroid.
6. Ekstremitas
Pemeriksaan ekstremitas ter-hadap
adanya oedema, nyeri
tekan atau panas pada betis
adanya tanda homan, refleks.
Tanda Homan didapatkan den-gan
meletakkan satu tangan
pada lutut ibu, dan lakukan
tekanan ringan untuk menjaga
tungkai tetap lurus. Dorsiflek-si
kaki tersebut jika terdapat
nyeri pada betis maka tanda
homan positif.
7. Perubahan psikologis
Setelah proses persalinan, ter-jadi
perubahan yang drama-tis
bagi seorang ibu dimana
ia kini mempunyai bayi yang
harus dilindungi dan dipenuhi
kebutuhannya. Dalam peru-bahan
psikologis terdapat be-berapa
periode yaitu periode
Taking In, Periode Taking Hold
dan Periode Letting Go
8. Data pengetahuan/perilaku ibu
Kaji pengetahuan ibu
yang berhubungan dengan
perawatan bayi, perawatan ni-fas,
asi ekslusif cara menyusui,
KB, hubungan seks serta hal-hal
lain yang penting diketa-hui
ibu dalam masa nifas dan
menyusui.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 38
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Pengetahuan ibu dan
keluarga tentang peran men-jadi
orang tua dan tugas-tugas
perkembangan kesehatan kel-uarga,
pengetahuan perubah-an
involusi uterus, perubahan
fungsi blass dan bowel. Penge-tahan
tentang keadaan umum
bayi, tanda vital bayi, perubah-an
karakteristik faces bayi, ke-butuhan
emosional dan ken-yamanan,
kebutuhan minum,
perubahan kulit.
Keterampilan melaku-kan
perawatan diri sendiri
(nutrisi dan personal hyhiene,
payudara) dan kemampuan
melakukan perawatan bayi
(perawatan tali pusat, menyu-sui,
memandikan dan meng-ganti
baju/popok bayi, mem-bina
hubungan tali kasih, cara
memfasilitasi hubungan bayi
dengan ayah, dengan sibling
dan kakak/nenek). Keaman-an
bayi saat tidur, diperjala-nan,
mengeluarkan secret dan
perawatan saat tersedak atau
mengalami gangguan ringan.
Pencegahan infeksi dan jadwal
imunisasi.
C. MENENTUKAN DIAGNOSA,
MASALAH DAN KEBUTUHAN
SEGERA
Pada saat kita memberikan asu-han
kebidanan, diagnosa yang
ditetapkan oleh bidan merujuk
pada temuan data subyektif dan
data obyektif. Diagnosa kebidanan
dituliskan berdasarkan nomenkla-tur
kebidanan. Apabila didapat-kan
hal hal yang mengganggu dan
menjadikan ibu tidak dapat be-raktifitas
dengan baik, tetapi tidak
tercantum dalam nomenklatur ke-bidanan,
maka hal tersebut dima-sukkan
dalam masalah dan perlu
mendapatkan penanganan yang
terfokus. Penanganan terfokus itu
merupakan kebutuhan segera yang
harus diberikan, sehingga penyulu-han
yang akan diberikan diurutkan
berdasarkan tingkat kebutuhan ibu.
Tindakan segera akan muncul, jika
terdapat diagnosa potensial yang
mengacu pada keselamatan ibu.
Misalnya pada kasus ibu nifas den-gan
perdarahan post partum akibat
atonia uteri pada 6 jam post par-tum,
maka potensial diagnosanya
menjadi syok hipovolemik, sehing-ga
membutuhkan tindakan segera
pemasangan infus dan pemberian
uterotonika.
D. PELAKSANAAN ASUHAN KE-BIDANAN
Tindakan yang dilakukan terhadap
ibu nifas, dapat dibedakan menjadi
: tindakan mandiri, kolaborasi dan
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 39
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
pengawasan. Dalam memberikan
asuhan kebidanan pada ibu nifas
harus memperhatikan wewenang
dan tanggung jawab bidan terha-dap
klien. Jika ibu memiliki komp-likasi,
maka bidan harus berkolab-orasi
baik dengan keluarga atau
dengan tenaga kesehatan lain
seperti dokter atau bilamana perlu
melakukan rujukan.
Tindakan mandiri yang dapat dilaku-kan
bidan terkait asuhan pada ibu
nifas adalah :
1. Memberi dukungan serta cepat
bereaksi terhadap kebutuhan ibu,
pasangan dan keluarganya selama
persalinan dan setelah kelahiran
bayi
2. Luka-luka dirawat dengan baik
jangan sampai kena infeksi, begi-tu
pula alat-alat dan pakaian serta
kain yang berhubungan dengan
alat kandungan harus steril.
3. Memberikan asuhan kebidanan ke-pada
klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien
4. Memberikan asuhan bagaimana
merawat bayi dengan baik
5. Memberikan dukungan pada klien
yang cemas
Tindakan kolaborasi yang dilakukan
bidan adalah :
1. Memberi asuhan kebidanan pada
ibu nifas dengan resiko tinggi dan
pertolongan pada kegawatdaru-ratan
yang memerlukan tindakan
kolaborasi
2. Memberi asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir dengan resiko ting-gi
dan pertolongan pertama dalam
keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi
bersama klien dan keluarga
3. Memberi dukungan kepada pasien
pada saat cemas dan melibatkan
keluarga
4. Merujuk segera, bila ada tanda ba-haya
pada pasien
5. Memberi asuhan bagaimana cara
merawat bayi dan melibatkan kel-uarga
Tindakan pengawasan yang dilaku-kan
bidan :
1. Memantau keadaan klien pada
masa nifas
2. Mengawasi perkembangan yang
terjadi pada klien
3. Mengawasi tanda bahaya yang di-alami
klien
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 40
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Pendidikan / penyuluhan yang
diberikan bidan kepada ibu nifas
adalah :
1. Memberikan pendidikan kesehatan
pada pasien
2. Meberikan pendidikan perawatan
bayi sehari-hari
3. Memberikan pendidikan perawatan
perineum
4. Memberikan dukungan penuh
pada pasien
E. EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN
Dasar tujuan evaluasi adalah
untuk lebih memahami suatu pro-gram
atau kejadian. Evaluasi program
dilaksanakan untuk memperbaiki usa-ha-
usaha yang telah dilakukan, untuk
pertanggungjawaban, meneruskan,
memperbaiki atau memberhentikan
program.
Tujuan Evaluasi Asuhan Kebidanan
Pada Nifas
1. Untuk menentukan perkembangan
kesehatan Ibu selama nifas
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi
dan produktifitas asuhan kebidanan
yang diberikan
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan
kebidanan
4. Sebagai umpan balik untuk mem-perbaiki
atau menyusun siklus baru
dalam proses asuhan kebidanan
5. Menunjang tanggung jawab dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan un-tukibu
nifas
Evaluasi disusun menggunakan
SOAP secara operasional dengan su-matif
(dilakukan selama proses asuhan
kebidanan) dan formatif (dengan pros-es
dan evaluasi akhir).
Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 jenis
yaitu:
1. Evaluasi berjalan (sumatif)
Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam
bentuk pengisian format catatan
perkembangan dengan berorien-tasi
kepada masalah yang dialami
oleh keluarga. Format yang dipa-kai
adalah format SOAP.
2. Evaluasi akhir (formatif)
Evaluasi jenis ini dikerjakan den-gan
cara membandingkan antara
tujuan yang akan dicapai. Bila
terdapat kesenjangan diantara
keduanya, mungkin semua tahap
dalam proses keperawatan per-lu
ditinjau kembali, agar didapat
data-data, masalah atau rencana
yang perlu dimodifikasi.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 41
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Salah satu contoh kegiatan yang ha-rus
di evaluasi
1. Periode post partum dini.
a. Tanda vital, keadaan luka episi-otomy
jika ada dan mencocok-kan
dengan parameter yang di-harapkan.
b. Toleransi klien terhadap intake
makanan, intake cairan dan
keinginan klien mengenali
makanan dan cairan.
c. Kemampuan klien untuk pen-gosongan
kandung kemih se-cara
teratur.
d. Beri kesempatan kepada klien
beristirahat yang cukup.
e. Kemampuan klien untuk meng-gendong
dan merawat bayinya.
2. Periode post partum lanjut.
a. Tanda vital, berat badan,
payudara, proses episiotomy,
penyembuhan luka episiotomy
jika ada dengan parameter yang
diharapkan.
b. Kemampuan klien untuk mer-awat
payudara, perawatan
perineum.
c. Kemampuan klien untuk
menunjukkan kesanggupan da-lam
perawatan diri sendiri dan
perawatan bayinya.
d. Periode persiapan pulang ke ru-mah.
e. Klien mendemostrasikan ke-mampuan
merawat bayinya.
f. Klien memperlihatkan keingin-tahuan
tentang pentingnya per-awatan
lanjutan bagi ibu serta
bayinya.
g. Kemampuan klien untuk me-nentukan
waktu untuk konsul-tasi
dengan dokter, bidan/ per-awat.
h. Respon klien dengan suami ter-hadap
adanya perubahan pola
aktifitas seksual serta perlunya
menggunakan alat kontrasepsi
untuk rasa aman dan bagi ibu.
3. Periode 6 minggu (saat chek-up).
a. Tanda vital, penurunan payuda-ra,
proses Episiotomy dan
penyembuhan luka episiotomy
dibandingkan parameter yang
diharapkan.
b. Kembalinya organ reproduksi
seperti keadaan sebelum hamil.
c. Kemampuan menunjukkan
fungsi keluarga dengan baik
dan adaptasi positif.
d. Keluarga menyepakati penggu-naan
salah satu jenis kontrasep-si
yang cocok bagi ibu.
Efektifitas Tindakan Untuk Mengatasi
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 42
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Masalah
a. Evaluasi didasarkan pada bagaima-na
efektifnya tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh tenaga kese-hatan.
Keefektifan ditentukan den-gan
melihat respon klien dan ha-sil,
bukan tindakan-tindakan yang
diimplementasikan.
b. Meskipun evaluasi dengan
pendekatan terpusat pada klien
paling relevan, seringkali membuat
frustasi karena adanya kesulitan-ke-sulitan
dalam membuat criteria ob-jektif
untuk hasil yang dikehendaki.
Rencana asukan kebidanan untuk
ibu nifas mengandung kerangka
kerja evaluasi. Evaluasi merupakan
proses berkesinambungan yang
terjadi setiap kali seorang bidan
memperbaharui rencana asuhan
kebidanan.
Sebelum perencanaan-perencanaan
dikembangkan, bidan bersama kelu-arga
perlu melihat tindakan-tindakan
asuhan kebidanan tertentu apakah tin-dakan
tersebut benar-benar memban-tu.
Hasil Evaluasi :
a. Tujuan tercapai : jika klien menun-jukkan
perubahan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan
b. Tujuan tercapai sebagian : jika klien
menunjukkan perubahan sebagian
dari standar dan kriteria yang telah
ditetapan
c. Tujuan tidak tercapai : jika klien ti-dak
menunjukkan perubahan dan
kemajuan sama sekali dan bahkan
timbul masalah baru.
Baiklah, selamat Anda telah memba-ca
semua uraian dari kegiatan bela-jar
3. Apakah masih ada materi yang
belum Anda kuasai? Jika ada, silakan
baca kembali kegiatan belajar 3, untuk
memperdalam materi tentang manaje-men
kebidanan ini.
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 43
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Asuhan yang diberikan pada
ibu nifas dimulai dengan melakukan
pengkajian yang meliputi pengkajian
data fisik dan psikologis. Kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik
dan pelaksaan tindakan pada ibu ni-fas.
Terakhir, asuhan kebidanan die-valuasi
untuk melihat kemajuan yang
dicapai oleh ibu.
Pemeriksaan fisik pada ibu ni-fas
meliputi pemeriksaan dari head to
toe, semua dilakukan sehingga akan
didapatkan data yang valid dan obyek-tif.
Tindakan pada ibu nifas oleh seo-rang
bidan tergantung dari keadaan
ibu. Jika ibu tidak memiliki penyulit
atau komplikasi, maka asuhan dapat
dilakukan secara mandiri, akan teta-pi
jika sebaliknya, maka bidan harus
berkolaborasi dengan tenaga kese-hatan
lain seperti dokter, petugas lab,
apoteker dll.
Setelah asuhan diberikan, maka lang-kah
akhir dari manajemen kebidanan
adalah evaluasi asuhan kebidanan
yang bertujuan :
1. Untuk menentukan perkembangan
kesehatan Ibu selama nifas
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi
dan produktifitas asuhan kebidanan
yang diberikan
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan
kebidanan
4. Sebagai umpan balik untuk mem-perbaiki
atau menyusun siklus baru
dalam proses asuhan kebidanan
5. Menunjang tanggung jawab dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan un-tuk
ibu nifas
Kembali ke : Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3 Tes Akhir Modul 44