1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Mata Kuliah: PPGD dan Tagana
Penulis: Ana Kurniati, S.ST., M. Keb
Editor: Drs. Walopo, M.Pd
Kegiatan Belajar 1
“Bantuan Hidup Dasar”
Prodi: Kebidanan
Semester: 08
Tahukah anda sebagai
seorang bidan apabila
terjadi suatu kecelakaan
atau kedaruratan medis
di sekitar Anda maka
tentunya Anda harus
dapat melakukan
pertolongan.
Harapannya dengan
mempelajari materi
tersebut peserta didik
mampu menjelaskan
kembali tentang konsep
dasar gawat darurat,
komponen Pelayanan
Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT), memberikan
pertolongan pertama
pada pasien gawat
darurat, dan aspek
mediko-etiko-lega
MODUL 2
2. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2015
BHD
Kegiatan Belajar 1
https://s3.amazonaws.com/files.cprcertified.com/uploads/cpr-on-a-dummy.jpg
3. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
bertujuan untuk mempertahankan potensi jalan
nafas dan memberikan bantuan pernafasan dan
sirkulasi, tanpa bantuan alat tetapi pelindung diri.
http://2.bp.blogspot.com/-dckfSN-d3Bc/Uf5RDsRCaUI/AAAAAAAAAIE/hXgsPz2cDxA/s1600/DSC_0035.JPG
5. berfungsi :
Memasok oksigen (O2) ke seluruh tubuh
Mengeluarkan CO2
Menghangatkan dan melembabkan hidung
Sistem pernafasan / respirasi
http://2.bp.blogspot.com/-xQGhnwxION8/T4WpY3b_4qI/AAAAAAAAFS0/aEaeZEfbA4g/s1600/boy0001.png
13. Mati klinis
adalah bila penderita/orang terjadi
henti nafas dan henti jantung
http://assets.kompasiana.com/statics/files/14221615061599027570.jpg
14. Mati biologis
yaitu bila terjadi mati klinis dan tidak
segera teratasi.
http://assets.kompasiana.com/statics/files/14221615061599027570.jpg
15. Lebam mayat, Kaku mayat, Terjadi kekakuan pada tubuh, Pembusukan,
Bau yang tidak enak, Cedera mematikan, Cedera parah
Tanda-tanda pasti mati :
http://klikdokter.com/userfiles/napas4.jpg
17. adalah suatu tindakan gawat darurat akibat kegagalan
sirkulasi dan pernafasan untuk dikembalikan ke fungsi
optimal guna mencegah kematian biologis.
Resusitasi Jantung Paru (RJP)
http://klikdokter.com/userfiles/napas6.JPG
19. Pernapasan buatan dengan cara
Mouth to Mouth Ventilation
Mouth to Stoma
Mouth to Mask ventilation
Bag Valve Mask Ventilation
Flow restricted Oxygen Powered Ventilation (FROP)
Henti Nafas
23. Menilai potensi bahaya di lokasi
yang mungkin mengancam
pasien, penolong ataupun orang
lain di sekitar tempat kejadian
D > Danger
24. Respon pasien dinyatakan dengan derajat AVPU
( Alert, Verbal/Voice, Pain dan Unresponsif ).
R > Response
25. Bila Pasien Respon
Penderita ditinggalkan pada posisi aman
Memanggil bantuan
Berikan bantuan yang diperlukan
Lakukan penilaian ulang secara teratur
http://wikihow.com
26. Bila Pasien Tidak Respon
Mintalah pertolongan pada unit lain
Bukalah jalan nafas (Airway)
Teknik jaw-thrust bila korban cedera tulang leher
A > Airway
28. Bila penderita dapat bernafas spontan :
Baringkan penderita pada posisi recovery/pemulihan
Aktifkanlah EMS/memanggil bantuan
Lakukan penilaian ulang spontanitas nafas
http://wikihow.com
29. Bila penderita tidak bernafas spontan
Mengaktifkan EMS
Periksalah denyut nadi
Bila terdapat denyut nadi lakukan nafas bantuan 10 kali/menit
Bila tidak terdapat denyut nadi, lakukan kompresi dada
30. Periksa denyut nadi karotis setelah 5
siklus kompresi dada dan bantuan nafas
Bila dilakukan dua orang penolong atau
lebih tukarlah posisi setiap 2 menit untuk
menghindari kelelahan penolong
Kombinasi kompresi dada dengan nafas buatan
http://wikihow.com
31. bantuan yang lebih kompeten datang
pasien kembali bernafas spontan
anda atau penolong kelelahan
pasien menderita penyakit stadium akhir
Lanjutkan melakukan resusitasi hingga
http://wikihow.com
33. http://wikihow.com
Kedua lengan lurus dan tegak lurus pada sternum
Tekan ke bawah sedalam 4-5 cm
Kompresi ritmik 100 kali / menit ( 2 pijatan / detik )
Fase pijitan dan relaksasi sama (1 : 1)
Rasio pijat dan napas 30 : 2 (15 kali kompresi : 2 kali hembusan napas)
Setelah empat siklus pijat napas, evaluasi sirkulasi
Untuk Dewasa, Tekniknya :
35. 2 – 3 jari atau kedua ibu jari
Titik kompresi pada garis yang menghubungkan kedua papilla mammae
Kompresi ritmik 5 pijatan / 3 detik atau kurang lebih 100 kali per menit
Rasio pijat : napas 15 : 2
Setelah tiga siklus pijat napas, evaluasi sirkulasi
http://wikihow.com
Untuk Bayi, Tekniknya :
37. Bila anda sendiri, lakukan 5 siklus kompresi dan nafas, sekitar 2 menit,
sebelum menelepon petugas emergensi atau menggunakan AED.
Gunakan hanya satu tangan untuk melakukan kompresi jantung.
Prinsipnya serupa dengan dewasa. Perbedaannya :
38. Pemberian nafas lebih hati-hati.
Perbandingan kompresi dan nafas seperti dewasa, 30 : 2. Ini satu siklus.
Setelah memberi nafas, segera mulai siklus berikut.
Setelah 5 siklus (sekitar 2 menit) RJP, bila tidak ada respon dan tersedia
AED, gunakan sesuai perintah mesin.
Selanjutnya :
39. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan
belajar 1 Bantuan Hidup Dasar. Apakah Saudara telah mengerti
dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan
Belajar Ke Kegiatan Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai