SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BIOMEKANIKA (FISIKA KESEHATAN)
A. PENGERTIAN MEKANIKA
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika
yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi
yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya.
Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang
ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides
(287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton
(1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini.
Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu
dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam
dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
B. SEJARAH GAYA
Aristoteles dan pengikutnya meyakini bahwa keadaan alami
objek di bumi tak bergerak dan bahwasannya objek-objek
tersebut cenderung ke arah keadaan tersebut jika dibiarkan
begitu saja. Aristoteles membedakan antara kecenderungan
bawaan objek-objek untuk menemukan “tempat alami” mereka
(misal benda berat jatuh), yang menuju “gerak alami”, dan tak
alami atau gerak terpaksa, yang memerlukan penerapan kontinyu
gaya. Namun teori ini meskipun berdasarkan pengalaman sehari-
hari bagaimana objek bergerak (misal kuda dan pedati), memiliki
kesulitan perhitungan yang menjengkelkan untuk proyektil,
semisal penerbangan panah. Beberapa teori telah dibahas
selama berabad-abad, dan gagasan pertengahan akhir bahwa
objek dalam gerak terpaksa membawa gaya dorong bawaan
adalah pengaruh pekerjaan Galileo.
Galileo melakukan eksperimen dimana batu dan peluru meriam
keduanya digelindingkan pada suatu kecuraman untuk
membuktikan kebalikan teori gerak Aristoteles pada awal abad
17. Galileo menunjukkan bahwa benda dipercepat oleh gravitasi
yang mana tak gayut massanya dan berargumentasi bahwa objek
mempertahankan kecepatan mereka jika tidak dipengaruhi oleh
gaya – biasanya gesekan. Isaac Newton dikenal sebagai
pembantah secara tegas untuk pertama kalinya, bahwa secara
umum, gaya konstan menyebabkan laju perubahan konstan
(turunan waktu) dari momentum. Secara esensi, ia memberi
definisi matematika pertama kali dan hanya definisi matematika
dari kuantitas gaya itu sendiri – sebagai turunan waktu
momentum: F = dp/dt.
Pada tahun 1784 Charles Coulomb menemukan hukum kuadrat
terbalik interaksi antara muatan listrik menggunakan
keseimbangan torsional, yang mana adalah gaya fundamental
kedua. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah ditemukan pada
abad ke 20. Dengan pengembangan teori medan kuantum dan
relativitas umum, disadari bahwa “gaya” adalah konsep
berlebihan yang muncul dari kekekalan momentum (momentum
4 dalam relativitas dan momentum partikel virtual dalam
elektrodinamika kuantum). Dengan demikian sekarang ini dikenal
gaya fundamental adalah lebih akurat disebut “interaksi
fundamental”.
C. BIOMEKANIKA
• Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980:
Biomekanika merupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa
sistem kerangka otot manusia. (Chaffin, 1991) secara umum
mendefinisikan biomekanika, yaitu: Biomekanika
menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan
gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang
bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian
biomekanik dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu
kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik gerakan
yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yang digunakan
dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yang
menyebabkan gerakan.
• Studi kinematika: menjelaskan gerakan yang menyebabkan
berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau
berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan
percepatan tersebut merupakan studi kinematika.
• Kajian kinetika : menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada
satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetika
menjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan
dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari
gaya.
Dengan demikian, Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang
mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan
manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika,
matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk
menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
Hukum Newton
Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam
hukum tentang gerak yang dikemukakan oleh Isaac Newton,
seorang ilmuwan Inggris.
Ada 3 hukum dasar biomekanika,yaitu :
Hukum I Newton:
“Sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan kecuali benda itu
dipengaruhi oleh gaya yang tak seimbang, atau gaya luar neto”.
Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa
perecepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang
bekerja pada benda sama dengan nol.
Secara matematis dapat ditulis :
F neto = 0
Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak
akan tetap bergerak dalam kecepatan yang konstan, kecuali
dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang.
Contoh I : Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba-
tiba mengerem, mungkin orang tersebut bisa terpelanting, padahal
itu adalah inersia yang menyebabkan ke depan berlanjut walau bus
telah berhanti.
Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk
mematuhi hukum tersebut. Jika ada gaya sentakan dari belakang,
badan akan tersentak keras ke depan karena ia berkontak dengan
tempat duduknya. Namun kepala cenderung tidak bergerak dan
tersentak dalam posisi yang menjulur (ekstensi). Karena kepala
melekat pada badan, maka kepala akan terbentur dengan keras ke
depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks.
Contoh II :Cedera dalam tinju atau football yang mengakibatkan
kerusakan otak terjadi dalam proses serupa.
Hukum II Newton
“Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan
mengatur percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya “.
Hk II Newton digunakan untuk mengukur suatu pengamatan.
percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik dengan massanya
(m) dan sebanding dengan gaya neto (F) yang bekerja padanya.
Maka hubungan gaya (F) dan percepatan oleh Newton dirumuskan :
F = m. a
Ket :
m : massa benda atau massa inisial (m : 1 kg massa )
a : percepatan 1 mS-2
F : 1 kg mS-2 = 1 N
Percobaan I :
Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai
yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a.
Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata
percepatannya menjadi 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya
diperbesar 3 kali percepatannya menjadi 3 kali lebih besar.
Kesimpulan : bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya
yang bekerja.
Percobaan II :
Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya dipertahankan
tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali, ternyata
percepatannya menjadi ½ kali. Kita bisa simpulkan bahwa
percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan massa benda
itu.
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan
resistensinya terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat
dibandingkan dengan massa benda lain dengan menggunakan gaya
yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur
percepatannya.
Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan
kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh
gaya yang sama :
m = F/a
Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda.
Contoh :
Seorang tenaga medis yang kesulitan memindahkan troli yang berat,
mungkin akan meminta bantuan teman sejawatnya, untuk
menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga pergerakan troli dari
keadaan diam menjadi bergerak (percepatan) yang dihasilkannya
lebih besar atau troli lebih mudah dipindahkan.
Hukum III Newton
Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan
sebuah gaya pada benda B, gaya yang sama besar dan berlawanan
arah dikerjakan oleh benda B pada benda A.
F aksi = F reaksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Hukum ketiga menyatakan bahwa “tidak ada gaya timbul di alam
semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan
dengan gaya itu” .
Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu
akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah
(reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak
pernah ada gaya yang muncul sendirian.
Contoh :
Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai
biasanya mengartikan bahwa orang tersebut menekankan kakinya
ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama melalui
lantai pada kaki tersebut.
Jenis-jenis Gaya :
1. Gaya Berat
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda
dan bumi. Gaya ini sebanding dengan massa m benda itu dan
medan gravitasi yang juga sama dengan percepatan gravitasi
jatuh bebas :
Berat benda sifat intrinsik benda.Berat bergantung pada lokasi
benda, karena g bergantung pada lokasi. Gaya berat selalu tegak
lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan, apakah
dibidang horisontal, vertikal ataupun bidang miring.
2. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh
antara dua prmukaan yang bersentuhan dan arahnya selalu
tegak lurus bidang sentuh.
3. Gaya Gesek
“Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya
dapat saling mengerjakan gaya gesekan”. Gaya-gaya gesekan itu
sejajar dengan permukaan benda-benda di titik persentuhan.
Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan keseharian
terutama tubuh.
Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial
yang menyelubungi jantung :
• untuk menampung cairan perikardial yang menjaga agar
membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat
friksi yang berasal dari dentuman jantung.
• Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak
sebagai pelumas atau penurun friksi antara ujung-ujung tulang
yang dilapisi kartilago pada sendi sinovial, mis: sendi lutut.
D. GAYA-GAYA PADA TUBUH MANUSIA
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan
terjadinya perubahan suatu benda. Gaya juga dapat di
definisikan, bahwa apapun yang dapat menyebabkan sebuah
benda bermassa mengalami percepatan. Pergerakan pada tubuh
terjadi karena adanya gaya yang bekerja.
Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di
dalam tubuh.
Gaya pada tubuh Contohnya : gaya berat tubuh.
Gaya dalam tubuh seringkali tidak disadari ,contohnya : Gaya otot
jantung, gaya otot paru-paru.
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis
1. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Statis
Gaya-gaya yang di kenakan kepada batang-batang
mekanisme mesin selalu di kalikan dengan operasional mesin.
Berarti gaya tersebut berada dalam domain operasional
spesifik yaitu doman waktu. “Bila gaya selama domain waktu
tertentu bisa (magnitude) dan arah vektornya tetap konstan
adalah gaya statis” Gaya statis terjadi memang beban yang
dikenakan besarnya tetap sepanjang waktu. Dalam hal ini
massa konstan, dan percepatan adalah merupakan gradien
percepatan terhadap waktu. Untuk kondisi statis berarti diam
atau kecepatan Nol (0).
Statis : Tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan
momen gaya yang ada sama dengan nol.
Ada 3 kelas sistem pengumpil :
a. Kelas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot.
Contoh : kepala dan leher
b. Kelas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
Contoh : tumit menjinjit
c. Kelas ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat.
Contoh : otot lengan
2. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Dinamis
“Bila gaya besar atau arah vektornya berubah terhadap waktu
merupakan gaya-gaya dinamis”.
Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah kemampuan
untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak.
Untuk harga yang konstan, maka gaya saat akhir domain
waktu : gaya adalah aksi atau agen yang menyebabkan benda
bermassa bergerak dipercepat.
Kesetimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari
integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan
somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal
(otot, sendi, dan jaringan lunak lain) yang dimodifikasi/ diatur
dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia,
cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap
perubahan kondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi oleh
beberapa faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi,
lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman
terdahulu.

More Related Content

What's hot (20)

Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Pengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi FisiologiPengantar Anatomi Fisiologi
Pengantar Anatomi Fisiologi
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskes
 
Ppt metabolisme
Ppt  metabolismePpt  metabolisme
Ppt metabolisme
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Biolistrik
BiolistrikBiolistrik
Biolistrik
 
sistem termoregulasi
sistem termoregulasisistem termoregulasi
sistem termoregulasi
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 

Similar to BIOMEKANIKA

Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikabaskimia
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidYadhi Muqsith
 
Fisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaFisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaTopan Buwono
 
3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptxirma2997
 
Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)kahfi1439
 
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum NewtonSCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newtonrosedainty
 
MEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIKMEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIKWInpri
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodNadhil Eka Putra
 
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxBab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxNanaLestari3
 

Similar to BIOMEKANIKA (20)

Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbid
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Fisdas2
Fisdas2Fisdas2
Fisdas2
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Fisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaFisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika Gaya
 
3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx
 
Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)Modul 4 (gaya)
Modul 4 (gaya)
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
05 bab 4
05 bab 405 bab 4
05 bab 4
 
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum NewtonSCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
SCES3083 Penulisan Akademik Aplikasi Hukum Newton
 
Hukum i newton
Hukum i newtonHukum i newton
Hukum i newton
 
MEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIKMEKANIKA KLASIK
MEKANIKA KLASIK
 
Dinamika_Gerak.pptx
Dinamika_Gerak.pptxDinamika_Gerak.pptx
Dinamika_Gerak.pptx
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat Atwood
 
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptxBab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
Bab 3 Dinamika Hukum Newton Tentang Gerak.pptx
 

More from pipin dana pelita (14)

2 jurnal pkn bu eli
2   jurnal pkn bu eli2   jurnal pkn bu eli
2 jurnal pkn bu eli
 
Spektrum jurnal pendidikan vol 2
Spektrum jurnal pendidikan vol 2Spektrum jurnal pendidikan vol 2
Spektrum jurnal pendidikan vol 2
 
12. rpp 2
12. rpp 212. rpp 2
12. rpp 2
 
12. rpp 1
12. rpp 112. rpp 1
12. rpp 1
 
Kukumus xii.ipa
Kukumus xii.ipaKukumus xii.ipa
Kukumus xii.ipa
 
8 hal yang mematikan hati..
8 hal yang mematikan hati..8 hal yang mematikan hati..
8 hal yang mematikan hati..
 
02 ikrar guru indonesia
02 ikrar guru indonesia02 ikrar guru indonesia
02 ikrar guru indonesia
 
Analisis buku siswa
Analisis buku siswaAnalisis buku siswa
Analisis buku siswa
 
Analisis buku guru
Analisis buku guruAnalisis buku guru
Analisis buku guru
 
Analisis keterkaitan skl,ki,kd
Analisis keterkaitan skl,ki,kdAnalisis keterkaitan skl,ki,kd
Analisis keterkaitan skl,ki,kd
 
Aku dan surga
Aku dan surgaAku dan surga
Aku dan surga
 
perubahan mindset
perubahan mindsetperubahan mindset
perubahan mindset
 
Alam semesta yang luas
Alam semesta yang luasAlam semesta yang luas
Alam semesta yang luas
 
Video phys
Video physVideo phys
Video phys
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

BIOMEKANIKA

  • 1. BIOMEKANIKA (FISIKA KESEHATAN) A. PENGERTIAN MEKANIKA Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi. B. SEJARAH GAYA Aristoteles dan pengikutnya meyakini bahwa keadaan alami objek di bumi tak bergerak dan bahwasannya objek-objek tersebut cenderung ke arah keadaan tersebut jika dibiarkan begitu saja. Aristoteles membedakan antara kecenderungan bawaan objek-objek untuk menemukan “tempat alami” mereka (misal benda berat jatuh), yang menuju “gerak alami”, dan tak alami atau gerak terpaksa, yang memerlukan penerapan kontinyu gaya. Namun teori ini meskipun berdasarkan pengalaman sehari- hari bagaimana objek bergerak (misal kuda dan pedati), memiliki kesulitan perhitungan yang menjengkelkan untuk proyektil, semisal penerbangan panah. Beberapa teori telah dibahas selama berabad-abad, dan gagasan pertengahan akhir bahwa objek dalam gerak terpaksa membawa gaya dorong bawaan adalah pengaruh pekerjaan Galileo. Galileo melakukan eksperimen dimana batu dan peluru meriam keduanya digelindingkan pada suatu kecuraman untuk membuktikan kebalikan teori gerak Aristoteles pada awal abad 17. Galileo menunjukkan bahwa benda dipercepat oleh gravitasi
  • 2. yang mana tak gayut massanya dan berargumentasi bahwa objek mempertahankan kecepatan mereka jika tidak dipengaruhi oleh gaya – biasanya gesekan. Isaac Newton dikenal sebagai pembantah secara tegas untuk pertama kalinya, bahwa secara umum, gaya konstan menyebabkan laju perubahan konstan (turunan waktu) dari momentum. Secara esensi, ia memberi definisi matematika pertama kali dan hanya definisi matematika dari kuantitas gaya itu sendiri – sebagai turunan waktu momentum: F = dp/dt. Pada tahun 1784 Charles Coulomb menemukan hukum kuadrat terbalik interaksi antara muatan listrik menggunakan keseimbangan torsional, yang mana adalah gaya fundamental kedua. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah ditemukan pada abad ke 20. Dengan pengembangan teori medan kuantum dan relativitas umum, disadari bahwa “gaya” adalah konsep berlebihan yang muncul dari kekekalan momentum (momentum 4 dalam relativitas dan momentum partikel virtual dalam elektrodinamika kuantum). Dengan demikian sekarang ini dikenal gaya fundamental adalah lebih akurat disebut “interaksi fundamental”. C. BIOMEKANIKA • Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980: Biomekanika merupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka otot manusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yang digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yang menyebabkan gerakan.
  • 3. • Studi kinematika: menjelaskan gerakan yang menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebut merupakan studi kinematika. • Kajian kinetika : menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan. Dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari gaya. Dengan demikian, Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh. Hukum Newton Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang gerak yang dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Ada 3 hukum dasar biomekanika,yaitu : Hukum I Newton: “Sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak dengan kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak seimbang, atau gaya luar neto”. Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis dapat ditulis : F neto = 0 Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap bergerak dalam kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang.
  • 4. Contoh I : Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba- tiba mengerem, mungkin orang tersebut bisa terpelanting, padahal itu adalah inersia yang menyebabkan ke depan berlanjut walau bus telah berhanti. Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi hukum tersebut. Jika ada gaya sentakan dari belakang, badan akan tersentak keras ke depan karena ia berkontak dengan tempat duduknya. Namun kepala cenderung tidak bergerak dan tersentak dalam posisi yang menjulur (ekstensi). Karena kepala melekat pada badan, maka kepala akan terbentur dengan keras ke depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks. Contoh II :Cedera dalam tinju atau football yang mengakibatkan kerusakan otak terjadi dalam proses serupa. Hukum II Newton “Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan mengatur percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya “. Hk II Newton digunakan untuk mengukur suatu pengamatan. percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik dengan massanya (m) dan sebanding dengan gaya neto (F) yang bekerja padanya. Maka hubungan gaya (F) dan percepatan oleh Newton dirumuskan : F = m. a Ket : m : massa benda atau massa inisial (m : 1 kg massa ) a : percepatan 1 mS-2 F : 1 kg mS-2 = 1 N Percobaan I : Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya menjadi 3 kali lebih besar. Kesimpulan : bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
  • 5. Percobaan II : Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi ½ kali. Kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan massa benda itu. Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama : m = F/a Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda. Contoh : Seorang tenaga medis yang kesulitan memindahkan troli yang berat, mungkin akan meminta bantuan teman sejawatnya, untuk menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga pergerakan troli dari keadaan diam menjadi bergerak (percepatan) yang dihasilkannya lebih besar atau troli lebih mudah dipindahkan. Hukum III Newton Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah gaya pada benda B, gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh benda B pada benda A. F aksi = F reaksi F aksi = gaya yang bekerja pada benda F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi Hukum ketiga menyatakan bahwa “tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu” .
  • 6. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian. Contoh : Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai biasanya mengartikan bahwa orang tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang sama melalui lantai pada kaki tersebut. Jenis-jenis Gaya : 1. Gaya Berat Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi. Gaya ini sebanding dengan massa m benda itu dan medan gravitasi yang juga sama dengan percepatan gravitasi jatuh bebas : Berat benda sifat intrinsik benda.Berat bergantung pada lokasi benda, karena g bergantung pada lokasi. Gaya berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan, apakah dibidang horisontal, vertikal ataupun bidang miring. 2. Gaya Normal Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua prmukaan yang bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh. 3. Gaya Gesek “Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjakan gaya gesekan”. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan benda-benda di titik persentuhan. Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh. Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menyelubungi jantung : • untuk menampung cairan perikardial yang menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
  • 7. • Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas atau penurun friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago pada sendi sinovial, mis: sendi lutut. D. GAYA-GAYA PADA TUBUH MANUSIA Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu benda. Gaya juga dapat di definisikan, bahwa apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan. Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang bekerja di dalam tubuh. Gaya pada tubuh Contohnya : gaya berat tubuh. Gaya dalam tubuh seringkali tidak disadari ,contohnya : Gaya otot jantung, gaya otot paru-paru. Gaya pada tubuh ada 2 tipe : 1. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis 2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis 1. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Statis Gaya-gaya yang di kenakan kepada batang-batang mekanisme mesin selalu di kalikan dengan operasional mesin. Berarti gaya tersebut berada dalam domain operasional spesifik yaitu doman waktu. “Bila gaya selama domain waktu tertentu bisa (magnitude) dan arah vektornya tetap konstan adalah gaya statis” Gaya statis terjadi memang beban yang dikenakan besarnya tetap sepanjang waktu. Dalam hal ini massa konstan, dan percepatan adalah merupakan gradien percepatan terhadap waktu. Untuk kondisi statis berarti diam atau kecepatan Nol (0). Statis : Tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol. Ada 3 kelas sistem pengumpil :
  • 8. a. Kelas pertama Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot. Contoh : kepala dan leher b. Kelas kedua Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot. Contoh : tumit menjinjit c. Kelas ketiga Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat. Contoh : otot lengan 2. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Dinamis “Bila gaya besar atau arah vektornya berubah terhadap waktu merupakan gaya-gaya dinamis”. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak. Untuk harga yang konstan, maka gaya saat akhir domain waktu : gaya adalah aksi atau agen yang menyebabkan benda bermassa bergerak dipercepat. Kesetimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jaringan lunak lain) yang dimodifikasi/ diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.