Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama pada tahun 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh para ulama dari berbagai pondok pesantren untuk memajukan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah. NU memiliki struktur organisasi yang terdiri dari pengurus pusat hingga tingkat ranting serta lembaga-lembaga yang mendukung pelaksanaan program-programnya.
2. بالطاعة اال إمارة وال االباالمارة جماعة وال االبالجماعة القوة
MENGAPA
BERORGANISASI?
بالنظام الباطل يغلبه نظام بال الحق
“Kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebathilan yang
terorganisir” Demikianlah pentingnya organisasi yang dimanaj dengan baik.
Sayyidina Umar R.A. Menyadari betul bahwa kekuatan itu hanya dapat di bangun
melalui berjama’ah. Dan jama’ah dapat di organisir kuat melalui sebuah
kepemimpinan yang baik, dan kepemimpinan dapat berfungsi manakala seorang
3. MENGAPA
HARUS NU?
NU DIDIRIKAN OLEH PARA ULAMA
ISLAM DATANG KE NUSANTARA DIBAWA OLEH ULAMA
SEBAGAI PEWARIS NABI,
ULAMA NU ADALAH PENERUS WALI SONGO
NU MENGUSUNG PAHAM AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH.
SANAD KEILMUAN NU SAMPAI KEPADA NABI MUHAMMAD
NU BERDIRI DI ATAS KEBENARAN,
NKRI HARGA MATI
4. APA ITU NU ?
NU singkatan dari NAHDLATUL ULAMA merupakan
perkumpulan/jam’iyah diniyyah islamiyyah ijtima’iyyah
(perkumpulan sosial keagamaan Islam) yang bergerak
dalam bidang
keagamaan,
pendidikan,
dan sosial
KH Mas Alwi Abdul Aziz
5. KAPAN
NU BERDIRI?
Nahdlatul Ulama didirikan oleh ulama pondok pesantren di Surabaya pada tanggal
16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 M di kediaman K.H.
Abdul Wahab Chasbullah di Kertopaten
Para kiai yang hadir adalah KH Hasyim Asy’ari Tebuireng (Jombang, Jawa Timur), KH Abdul
Wahab Chasbullah (Tambakberas, Jombang, Jawa Timur), KH Bishri Syansuri (Jombang,
Jawa Timur), KH Asnawi (Kudus, Jawa Tengah) KH Nawawi (Pasuruan, Jawa Timur) KH
Ridwan (Semarang, Jawa Tengah) KH Maksum (Lasem, Jawa Tengah) KH Nahrawi (Malang,
Jawa Tengah) H. Ndoro Munthaha (Menantu KH Khalil) (Bangkalan, Madura), KH Abdul
Hamid Faqih (Sedayu, Gresik, Jawa Timur) KH Abdul Halim Leuwimunding (Cirebon, Jawa
Barat) KH Ridwan Abdullah (Jawa Timur), KH Mas Alwi (Jawa Timur), dan KH Abdullah Ubaid
dari (Surabaya, Jawa Timur) Syekh Ahmad Ghana’im Al Misri (Mesir)
6. LAMBANG NU
Lambang Nahdlatul Ulama berupa gambar bola dunia yang
dilingkari tali tersimpul, dikitari oleh 9 (sembilan) bintang, 5
(lima) bintang terletak melingkari di atas garis khatulistiwa yang
terbesar di antaranya terletak di tengah atas, sedang 4 (empat)
bintang lainnya terletak melingkar di bawah garis khatulistiwa,
dengan tulisan NAHDLATUL ULAMA dalam huruf Arab yang
melintang dari sebelah kanan bola dunia ke sebelah kiri, dan
ada huruf “N” di bawah kiri dan “U” di bawah kanan, semua
terlukis dengan warna putih di atas dasar hijau
AD/ART NU PASAL 9
KH Ridwan Abdullah
9. AKIDAH NU
Nahdlatul Ulama beraqidah Islam menurut faham
Ahlusunnah wal Jama’ah
dalam bidang aqidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan
Al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi;
dalam bidang fiqh mengikuti salah satu dari Madzhab Empat
(Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali);
dan dalam bidang tasawuf mengikuti madzhab Imam al
Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid al-Ghazali
10. ASAS NU
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,
Nahdlatul Ulama berasas kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945
11. TUJUAN NU
Untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat,
kemajuan bangsa, dan ketinggian harkat dan martabat
manusia.
Berlakunya ajaran Islam yang menganut faham
Ahlusunnah wal Jama’ah untuk terwujudnya tatanan
masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan,
kesejahteraan umat dan demi terciptanya
rahmat bagi semesta
12. FIKRAH NAHDLIYAH
Pertama adalah Fikrah Tawassuthiyyah atau pola pikir moderat, artinya NU selalu
bersikap seimbang (tawazun) dan adil (i’tidal) dalam menyikapi berbagai persoalan.
Kedua adalah Fikrah Tasamuhiyyah atau pola pikir toleran, artinya NU dapat hidup
berdampingan secara damai dengan pihak lain meskipun aqidah, cara pikir dan
budayanya berbeda.
Ketiga adalah Fikrah Ishlahiyyah atau pola pikir reformatif, artinya NU selalu berusaha
melakukan perbaikan menuju ke arah yang lebih baik (al-ishlah ila ma huwa al-
ashlah).
Keempat adalah Fikrah Tathawwuriyyah atau pola pikir dinamis, artinya NU selalu
melakukan kontekstualisasi dalam merespons berbagai persoalan.
Kelima adalah Fikrah Manhajiyyah atau pola pikir metodologis, artinya NU selalu
menggunakan kerangka berpikir yang mengacu kepada manhaj yang telah ditetapkan
oleh NU.
13. STRUKTUR NU
Struktur Perkumpulan Nahdlatul Ulama terdiri dari:
1. Pengurus Besar.
2. Pengurus Wilayah.
3. Pengurus Cabang/Pengurus Cabang Istimewa.
4. Pengurus Majelis Wakil Cabang.
5. Pengurus Ranting.
6. Pengurus Anak Ranting.
Pasal 12
14. PENGURUS NU
Kepengurusan Nahdlatul Ulama terdiri dari Mustasyar, Syuriyah
danTanfidziyah.
Mustasyar adalah penasehat yang terdapat di Pengurus Besar,
Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang/ Pengurus Cabang Istimewa,
dan pengurus Majelis Wakil Cabang.
Syuriyah adalah pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama
Tanfidziyah adalah pelaksana.
16. PERANGKAT NU
Lembaga; adalah perangkat departementasi perkumpulan Nahdlatul Ulama yang
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama berkaitan dengan kelompok
masyarakat tertentu dan/atau yang memerlukan penanganan khusus (18)
Badan Otonom. Berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang
berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan
(15) .
Badan Khusus berfungsi sebagai pengelola, penyelenggara, dan
pengembangan kebijakan perkumpulan di bidang tertentu
17. PERMUSYAWARATAN
NU
Permusyawaratan Tingkat Nasional
a. Muktamar
b. Muktamar Luar Biasa
c. Musyawarah Alim – ulama’
d. Konferensi besar
Permusyawaratan Tingkat Daerah
Konferensi Wilayah
a. Musyawarah kerja wilayah
b. Konferensi cabang / Konferensi Cabang Istimewah
c. Musyawarah kerja cabang / Muskercab Istimewah
d. Konferensi Majelis wakil cabang
e. Musyawarah majlis wakil cabang
f. Musyawarah Ranting
g. Musyawarah Anak Ranting
18. PCNU BAWEAN
Saat ini PCNU Bawean memiliki 5 MWCNU dengan 58 PRNU :
1. MWCNU Sangkapura : 8 PRNU
2. MWCNU Tambak : 13
3. MwCNU Daun : 12
4. MWCNU KepuhteluK : 17 PRNU
5. MWCNU Lebak : 8 PRNU