1. ALAT ANALISIS
Perspektif Financial
1. Rasio Likuiditas
2. Rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban finansial jangka
pendeknya atau kewajiban yang telah jatuh tempo. Beberapa rasio likuiditas yang sering
digunakan dalam menilai kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut:.
3. Cash Ratio, yaitu Likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh Bank dalam membayar
kembali pinjaman jangka pendek bank. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam prakteknya akan dapat
mempengaruhi profitabilitas.
Alat Liquid
Cash Ratio = X 100 %
Pinjaman yang harus segera dibayar
4. Reserve Requirement (RR), yaitu likuiditas wajib minimum yang wajib dipelihara dalam
bentuk Giro pada BI. Reserve requirement merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk
menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro
wajib minimum yang berupa rekening bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia. Menurut
surat edaran BI nomor : 12/19/PBI/2010 besarnya minimal 8%.
Jumlah alat liquid
RR = X 100 %
Jumlah dana simpanan pihak ketiga
2. Rasio Rentabilitas
Rentabilitas adalah alat untuk menganalisa atau mengukur tingkat efesiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh Bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori
ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Rasio-rasio rentabilitas terdiri
atas:
1. Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dalam penggunaan asset. Dalam
2. rangka mengukur tingkat kesehatan bank ada perbedaan sedikit antara ROA berdasarkan
teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.
Laba bersih
ROA = X 100 %
Total aktiva
2.Return On Equity (ROE), yaitu perbandingan diantara laba bersih bank dengan modal sendiri.
Perlu diperhatikan, bahwa dalam penentuan tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia lebih
mementingkan penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsur ROE. Hal ini dikarenakan
Bank Indonesia selaku Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari
simpanan masyarakat.
Laba bersih
ROE = X 100%
Modal sendiri
3. Rasio Solvabilitas.
Analisis ini digunakan untuk mengukur kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya, atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jika terjadi
likuiditasi Bank. Disamping itu, rasio ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara
volume (jumlah) dana yang diperoleh dari berbagai hutang (jangka pendek dan jangka panjang)
serta sumber-sumber lain diluar modal bank sendiri dengan volume penanaman dana tersebut
pada berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank. Rasio Solvabilitas ini terdiri atas:
1. Debt to Equity Ratio (DER), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam menutup sebagian atau seluruh hutanghutangnnya, baik jangka panjang
maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari dana bank sendiri. Dengan kata
lain, rasio ini mengukur seberapa besar total pasiva yang terdiri atas persentase modal
bank sendiri dibandingkan dengan besarnya hutang.
Jumlah utang
3. DER = X 100%
Jumlah modal sendiri
Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, dan Perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dan karyawan, penulis menggunakan table
kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan dan karyawan Bank Rakyat Indonesia.
Data kuisioner tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan pengukuran skala Guttman,
yaitu skala yang digunakan untuk mendapatkan dua pilihan jawaban “Puas” atau “Tidak Puas” ,
dimana skor penilaian yang diberikan untuk jawaban “Puas” adalah satu (1), dan skor penilaian
untuk jawaban “Tidak Puas” adalah nol (0).
Adapun untuk menghitung persentase penilaian tersebut adalah sebagai berikut :
Jumlah jawaban Puas/Tidak Puas
X 100%
Jumlah jawaban kuesioner
Dari total jawaban tersebut kemudian diolah dan dinilai perhitungan persentase yang
dikelompokkan ke dalam empat criteria sebagai berikut :
76% – 100% Baik
56% – 75% Cukup Baik
40% – 55% Kurang Baik
< 40% Tidak Baik
Pengelompokkan hasil perhitungan ke dalam satu kriteria diatas adalah bertujuan untuk menilai
bagaimana kinerja Bank Rakyat Indonesia, sudah baik atau belum.
TUJUAN PENULISAN
Kami selaku pihak top management ingin menginformasikan keadaan perusahaan kami kepada
semuanya selaku para investor yang mungkin ingin menanamkan modalnya di perusahaan kami.
Kami akan memberikan data keuangan kami pada pembahasan melalui analisis Balanced
Scorecard.
4. BAB II
PEMBAHASAN
1. Perspektif Pelanggan
NO PERTANYAAN
HASIL
PERSENTASI
1
Penampilan dan sambutan yang diterima dari
pegawai.
60%
2
Ketanggapan pegawai dalam menjawab
pertanyaan terhadap nasabah.
95%
3
Kenyamanan dan kebersihan (lokasi, tempat
parkir, suasana).
70%
4
Persediaan produk yang diberikan memenuhi
keinginan dan kebutuhan nasabah.
80%
5 Promosi yang dilakukan kepada nasabah. 60%
6
kemudahan mendapatkan informasi tentang
produk.
75%
7
Pelayanan (data) yang diberikan akurat dan tidak
ada penyelewengan atas data tersebut.
60%
8
BRI menerapkan praktek-praktek manajemen
penjualan yang propesional.
90%
9 Perhatian terhadap keluhan-keluhan nasabah. 65%
10
Pemberian fasilitas-fasilitas yang diberikan
kepada nasabah.
90%
Dari hasil persentasi dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan dapat dikatakan cukup baik
dengan rata-rata persentasi 74,5%, karena adanya kepercayaan pelanggan terhadap produk.
selain itu rata-rata pelanggan menyatakan cukup puas dengan pelayanan yang diberiakan oleh
perusahaan.
2. Perspektif Bisnis Internal
Hasil persentasi tertinggi pada proses inovasi
NO PERTANYAAN HASIL
5. PERSENTASI
1
Pelebaran jaringan usaha dilokasi yang
Berbeda.
95%
2 Kelengkapan produk yang disediakan. 100%
3 Pemenuhan kebutuhan pasar. 95%
Hasil persentasi tertinggi pada proses operasi
NO PERTANYAAN
HASIL
PERSENTASI
1
Waktu / lamanya proses pelayanan terhadap
Pelanggan.
90%
2 Kualitas penanganan klaim dari pelanggan. 90%
3
Profesionalisme customer service dalam
menghadapi masalah.
100%
4
Pengenalan jasa produk oleh customer service
penjualan.
95%
5
Pemberian informasi tentang jasa yang
Ditawarkan.
100%
6 Jalinan hubungan baik dengan pelanggan 95%
Hasil persentasi tertinggi pada pelayanan purna jual
NO PERTANYAAN
HASIL
PERSENTASI
1
Tanggapan yang cepat terhadap klaim
kerusakan.
100%
2 Keramahan petugas customer service. 100%
3
Profesionalisme customer service dalam
menghadapi masalah.
100%
4 Kecepatan pelayanan customer service. 100%
6. Dari hasil persentasi diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum kinerja proses internal
perusahan dapat dikatakan baik karena rata-rata persentasi mencapai 96,9%, selain itu juga
perusahaan terus melaksanakan inovasi, memaksimalkan proses operasi, dan memberikan
layanan purna jual yang memadai dan cukup memuaskan para pelanggan.
3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Hasil persentasi tertinggi pada motivasi, kepuasan dan keselarasan
NO PERTANYAAN
HASIL
PERSENTASI
1 Saya menyukai pekerjaan saya. 100%
2
Karyawan sering dihargai bila hasil kerjanya
Baik.
100%
3 Peralatan yang digunakan baik. 100%
4 Rekan-rekan sya hangat dan menyenangkan. 95%
5
Saya senang dengan kebijaksanaan mengenai
absent perusahaan.
100%
6
Atasan saya bisa menghargai masukan dan
Pendapat.
90%
7
Perusahaan ini mempunyai reputasi yang baik
Dimasyarakat.
95%
Dari hasil persentasi diatas dapat disimpulkanbahwa kinerja perusahaan dapat dikatakan baik,
karena perusahaan sudah cukup memperoleh pegawai yang produktif dengan rata-rata persentasi
97,2%. Lebih dari itu perusahaan memiliki pegawai yang cukup termotivasi, puas dan selaras
dengan lingkungan kerja.
4. Perspektif Financial
KETERANGAN 2008 2009 2010 2011 2012
Rasio Liquiditas
a. Cash Ratio 185,98% 117,21% 220,69% 255,38% 357,07%
7. b. RR 8,29% 8,22% 8,98% 11,34% 12,53%
Rasio Rentabilitas
a. ROA 2,42% 2,31% 2,84% 3,21% 3,39%
b. ROE 26,65% 26,81% 31,28% 30,29% 28,80%
Rasio Solvabilitas
a. DER 1000,69% 1062,79% 1002,40% 843,19% 749,76%
Dari hasil penilaian diatas, terlihat bahwa kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia untuk rasio
liquiditas dan rasio rentabilitas cenderung baik, itu dapat dilihat RR, ROA, dan ROE yang
mengalami kenaikan di setiap tahunnya dan melebihi persantase yang di inginkan. Tetapi kurang
baik pada Cash Ratio walaupun persentase disetiap tahunnya mengalami kenaikan, ini
dikerenkan bank kurang melakukan investasi atau meberikan pembiayaan/pinjaman kepada
nasabah,sehingga banyak dana yang menganggur. dana yang menganggur ini dapat merugikan
bank karena pendapatan bank sebagai akibat dari penggunaan dana menjadi menurun. Untuk
rasio solvabilitas, dilihat dari DER kinerjanya kurang baik karena melebihi persantase yang di
inginkan.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan penulis pada bab
sebelumnya, analisis Balanced Scorecard yang diterapkan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk dapat dinilai cukup baik dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari keempat perspektif
yang menjadi tolak ukur dalam Balanced Scorecard dan telah sesuai dengan fungsinya masing-
masing, jadi bagi anda para investor ini merupakan indikator untuk kalian semua para investor
dalam mempertimbangkan penanaman modal kepada perusahaan kami dan ini merupakan
investasi yang aman bagi kalian. Keempat perspektif tersebut diintisarikan sebagai berikut :
1. a. Perspektif Financial
Berdasarkan hasil penilaian diatas, terlihat bahwa kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia
untuk rasio Liquiditas, rasio Rentabilitas, dam rasio Solvabilitas cenderung baik, itu dapat dilihat
dari RR, ROA, dan ROE yang telah mencapai persantase yang di inginkan, tetapi kurang baik
pada Cash Ratio karena walaupun persentase disetiap tahunnya mengalami kenaikan, tetapi ini
kurang baik karena banyak dana yang menganggur, dan DER yang mengukur kemampuan bank
dalam melunasi hutang-hutangnya dengan mengandalkan ekuitasnya yang tergambar dalam
perhitungan DER, maka itu kurang baik untuk Bank Rakyat Indonesia
1. b. Perspektif Pelanggan
8. Dilihat dari perspektif ini kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, karena adanya peningkatan
kepercayaan dan kepuasan pelanggan terhadap produk, pelayanan dan perusahaan yang dapat
dilihat dari adanya penambahan pelanggan baru dan peningkatan pangsa pasar yang direbut oeh
perusahaan.
1. c. Persepktif Proses Bisnis Internal
Dilihat dari perspektif ini, secara umum kinerja proses internal perusahan dapat dikatakan baik,
karena perusahaan terus melaksanakan inovasi, memaksimalkan proses operasi, dan memberikan
layanan purna jual yang memadai dan memuaskan para pelanggan.
1. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Dilihat dari perspektif ini, kinerja perusahaan dapat dikatakan baik, karena perusahaan sudah
cukup memperoleh pegawai yang produktif dan cukup termotivasi, sudah memiliki informasi
dan data base yang cukup baik bagi pegawai. Dari initisari diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara umum adalah cukup baik.