SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
SIARAN PERS Dapat Disiarkan Segera
AMAN Tuntut Jokowi Penuhi Janji Hadirkan UU Masyarakat Adat
70 Juta Masyarakat Adat Kecewa RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat
(PPHMA) Gagal Masuk Daftar Prioritas Program Legislasi Nasional 2016
Jakarta, 27 Januari 2016 - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) akan terus menagih
janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Kehadiran UU PPHMA
langkah penting untuk melindungi dan memberikan rasa aman pada masyarakat adat.
Sikap AMAN tersebut disampaikan dalam Media Briefing bertema, “Ada Apa dengan RUU
Masyarakat Adat” di Jakarta, Rabu (27/1). Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut
adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) H.M. Luthfi A. Mutty, Menteri Lingkungan
Hidup Republik Indonesia periode 1999-2001 Sonny Keraf, Direktur Eksekutif Epistema
Institute Myrna A. Safitri, Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan.
Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan mengatakan AMAN dan 70 juta masyarakat adat
sangat kecewa atas hasil Sidang Paripurna ke-17 DPR RI, Selasa (26/7) yang tidak
mengakomodir RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat (PPHMA)
dalam daftar prioritas Prolegnas 2016. “Kami akan terus berusaha melalui berbagai jalur yang
tersedia. Kami akan secepatnya membicarakan hal ini dengan Menkumham agar pemerintah
bersedia segera membahas RUU PPHMA ini sesuai Nawacita,” kata dia.
Sebelum menjadi presiden, kata Abdon, Jokowi pernah bertemu AMAN dan berjanji
mengupayakan UU tentang masyarakat adat untuk menghadirkan kembali negara untuk
melindungi masyarakat adat. Kemudian hal tersebut disampaikan kembali Presiden Jokowi
saat AMAN melakukan audiensi ke Istana Negara pada 21 Juli 2015. “Kehadiran UU tersebut
juga akan menjadi bukti perwujudan dari Nawacita yang merupakan sembilan program
prioritas Jokowi,” kata Abdon.
Nawacita yang berhubungan dengan masyarakat adat adalah poin satu berupa menghadirkan
kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga negara. Kemudian poin tiga berupa membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
AMAN telah memperjuangkan adanya RUU PPHMA sejak 2011. Masyarakat Adat di berbagai
wilayah Indonesia telah melakukan banyak diskusi untuk membahas RUU ini pada 2011-2012.
Kemudian pada 2013 DPR RI resmi mengusulkan RUU PPHMA sebagai RUU inistiatif DPR
dan melakukan konsultasi publik yang ekstensif di tujuh region di Indonesia dan di tingkat
nasional.
Pada 2014 RUU PPHMA sudah dibahas hingga tingkat I antara DPR RI dan pemerintah.
Namun kala itu pemerintah, yang diketuai oleh Kementarian Kehutanan, tidak serius dalam
pembahasan-pembahasan bersama DPR RI, sehingga RUU PPHMA gagal disahkan di
periode 2010-2014.
Upaya mendesakkan RUU PPHMA terus berlanjut hingga kembali menjadi agenda Prolegnas
periode 2015-2019. Namun kemudian RUU PPHMA akhirnya gagal masuk dalam prioritas
Prolegnas tahun 2015 dan 2016. Dalam pembahasan di Badan Legislasi (Baleg) dan Sidang
Paripurna DPR RI hanya Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Fraksi Partai
Kebangkitan Bangsa yang mendukung RUU PPHMA masuk dalam Daftar Prioritas Proglenas.
Luthfi A. Mutty mengatakan Fraksi Partai Nasdem mengusulkan agar RUU PPHMA menjadi
prioritas 2016 karena menilai pembahasan dan pengesahan RUU PPHMA sangat penting
sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945, Putusan Mahkamah Konstitusi No.35/2012
tentang Hutan Adat, dan Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat. “Bhineka Tunggal
Ika adalah wawasan kebangsaan dan masyarakat adalah tali pengikatnya” jelas nya.
Menurut Sonny Keraf, pada dasarnya Tri Sakti yang pernah dinyatakan Bung Karno yaitu
berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial dan
budaya, semua itu mengisyaratkan pembelaan terhadap masyarakat adat. “Tidak bisa bangsa
kita berdaulat, berdikari, apalagi berkepribadian secara sosial dan budaya jika saudara-
saudara kita sendiri masih terjajah di tanah-tanah tempat tinggal mereka, kata dia.
Myrna A. Safitri mengatakan, RUU PPHMA diperlukan untuk mendukung program
pembangunan seperti pengelolaan hutan adat. Pemerintah Daerah perlu mendapat arahan
kebijakan yang jelas. Dengan belum dibahasnya RUU PPHMA maka Presiden dapat
mengambil kebijakan transisi. Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pedoman pengakuan
masyarakat hukum adat dapat dipikirkan.
RUU PPHMA mengatur berbagai hal terkait pengakuan dan perlindungan hak-hak Masyarakat
Adat di Indonesia. RUU ini diharapkan dapat menjembatani berbagai UU dan kebijakan yang
berkaitan dengan Masyarakat Adat, termasuk yang berkaitan dengan tanah, wilayah, sumber
daya, kelembagaan, sosial, politik dan budaya, serta dapat menjadi acuan dalam upaya
penyelesaian berbagai konflik yang berkaitan dengan Masyarakat Adat.
--- S e l e s a i ---
• Keterangan tentang Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dapat dilihat di www.aman.or.id
• Kontak Media
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
Abdon Nababan (Sekjend AMAN)
HP: 0811111365
E-mail: abdon.nababan@aman.or.id
Erasmus Cahyadi (Direktur Advokasi)
HP: 081284280644
E-mail : Erasmus@aman.or.id

More Related Content

What's hot

Adminduk file
Adminduk fileAdminduk file
Adminduk file
Enno Sari
 
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Susanto Susanto
 
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaUpaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Nikki kki
 
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaHak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Astika Rahayu
 

What's hot (20)

Adminduk file
Adminduk fileAdminduk file
Adminduk file
 
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBANPELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN
 
Pkn
Pkn Pkn
Pkn
 
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
 
Negara hukum dan HAM Pasal 34 UUD 1945
Negara hukum dan HAM Pasal 34 UUD 1945Negara hukum dan HAM Pasal 34 UUD 1945
Negara hukum dan HAM Pasal 34 UUD 1945
 
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaUpaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
Identifikasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dan Nilai Pancasila Pada Tragedi T...
 
SEJARAH XII IPA2 SMA N 1 SIMO BOYOLALI
SEJARAH XII IPA2 SMA N 1 SIMO BOYOLALISEJARAH XII IPA2 SMA N 1 SIMO BOYOLALI
SEJARAH XII IPA2 SMA N 1 SIMO BOYOLALI
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Ekonomi
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang EkonomiHak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Ekonomi
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Ekonomi
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...
MASA PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PERIODE 2009 – 2014 DAN PEMERINTAH...
 
MENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
MENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAMENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
MENYIBAK KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
 
Menyibak kasus pelanggaran hak dan kewajiban
Menyibak kasus pelanggaran hak dan kewajibanMenyibak kasus pelanggaran hak dan kewajiban
Menyibak kasus pelanggaran hak dan kewajiban
 
Sejarah Slides
Sejarah SlidesSejarah Slides
Sejarah Slides
 
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga NegaraPelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
 
Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...
Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...
Rabu materi bab 1 ppkn sma kelas xii smt 1 pelanggaran hak dan pengingkaran k...
 
Hak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negaraHak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negara
 
Pelanggaran hak-dan-pengingkaran-kewajiban-sebagai-warganegara
Pelanggaran hak-dan-pengingkaran-kewajiban-sebagai-warganegaraPelanggaran hak-dan-pengingkaran-kewajiban-sebagai-warganegara
Pelanggaran hak-dan-pengingkaran-kewajiban-sebagai-warganegara
 
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara IndonesiaHak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
Hak dan Kewajiban Warganegara Indonesia
 

Similar to Final press release media briefing aman

Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypb
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015   ypbSiaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015   ypb
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypb
Hutan_Indonesia
 
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Perlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasionalPerlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasional
Ahmad Solihin
 
Artikel pelanggaran ham
Artikel pelanggaran hamArtikel pelanggaran ham
Artikel pelanggaran ham
Ilham W'ie
 
PPT - Bahan Ajar - Pertemuan 1 ( Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ).ppsx
PPT - Bahan Ajar - Pertemuan 1 ( Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ).ppsxPPT - Bahan Ajar - Pertemuan 1 ( Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ).ppsx
PPT - Bahan Ajar - Pertemuan 1 ( Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ).ppsx
RobyFirmansyah9
 
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
RezaNovita3
 

Similar to Final press release media briefing aman (20)

Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypb
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015   ypbSiaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015   ypb
Siaran pers konferensi pers himas 5 agustus 2015 ypb
 
Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016Release media aman 17 maret 2016
Release media aman 17 maret 2016
 
Kabar JKPP Edisi 5
Kabar JKPP Edisi 5Kabar JKPP Edisi 5
Kabar JKPP Edisi 5
 
PPT KELAS XI HAM.pptx
PPT KELAS XI  HAM.pptxPPT KELAS XI  HAM.pptx
PPT KELAS XI HAM.pptx
 
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
KONSEPSI PELAKSANAAN HAM SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD 1945
 
Perlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasionalPerlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasional
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Artikel pelanggaran ham
Artikel pelanggaran hamArtikel pelanggaran ham
Artikel pelanggaran ham
 
JURNAL MOOC PPPK NURSIDA R SINAGA.docx
JURNAL MOOC PPPK NURSIDA R SINAGA.docxJURNAL MOOC PPPK NURSIDA R SINAGA.docx
JURNAL MOOC PPPK NURSIDA R SINAGA.docx
 
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptxTUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
TUGAS PPKN KELOMPOK 2 TERBARU.pptx
 
PPT - Bahan Ajar - Pertemuan 1 ( Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ).ppsx
PPT - Bahan Ajar - Pertemuan 1 ( Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ).ppsxPPT - Bahan Ajar - Pertemuan 1 ( Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ).ppsx
PPT - Bahan Ajar - Pertemuan 1 ( Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara ).ppsx
 
Siaran pers aman pra kman v
Siaran pers aman pra kman vSiaran pers aman pra kman v
Siaran pers aman pra kman v
 
Kabinet bayangan-rumahpolitikindonesia-v1
Kabinet bayangan-rumahpolitikindonesia-v1Kabinet bayangan-rumahpolitikindonesia-v1
Kabinet bayangan-rumahpolitikindonesia-v1
 
Tabloid Publica Pos Edisi 4
Tabloid Publica Pos Edisi 4Tabloid Publica Pos Edisi 4
Tabloid Publica Pos Edisi 4
 
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikBuku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Sej indo sby
Sej indo sbySej indo sby
Sej indo sby
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara - Kelompok 1.pptx
Hak dan Kewajiban Warga Negara - Kelompok 1.pptxHak dan Kewajiban Warga Negara - Kelompok 1.pptx
Hak dan Kewajiban Warga Negara - Kelompok 1.pptx
 
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA BAGI ETNIS ROHINGYA YANG TIDAK M...
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA BAGI ETNIS ROHINGYA YANG TIDAK M...PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA BAGI ETNIS ROHINGYA YANG TIDAK M...
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA BAGI ETNIS ROHINGYA YANG TIDAK M...
 

More from Panji Kharisma Jaya

More from Panji Kharisma Jaya (20)

Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3Manual pengembangan prukades #3
Manual pengembangan prukades #3
 
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agrariaEdit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
Edit 5 25102017 optimalisasi pemanfaatan lahan reforma agraria
 
All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1All percepatan pembangunan desa #1
All percepatan pembangunan desa #1
 
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit423102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
23102017 bahan press conference kementerian desa pdtt edit4
 
Kebijakan dana desa
Kebijakan dana desaKebijakan dana desa
Kebijakan dana desa
 
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
Presentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)finalPresentasi bersama  tenurial  (25 okt  2017)final
Presentasi bersama tenurial (25 okt 2017)final
 
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
25 10-17 konferensi tenurial 2-pupr
 
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference  v220171025 v2 kepala staf tenurial conference  v2
20171025 v2 kepala staf tenurial conference v2
 
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
Moniaga s reformaagraria n ham 25okt2017
 
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 2510171 luwansa kpk   pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
1 luwansa kpk pencegahan korupsi sektor kehutanan 251017
 
Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1
 
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference   lembar fakta peluncuran bukuTenure conference   lembar fakta peluncuran buku
Tenure conference lembar fakta peluncuran buku
 
Lpra kpa final
Lpra kpa finalLpra kpa final
Lpra kpa final
 
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
Paparan dirjen phpl tenurial 27okt2017
 
Closing statement Koalisi
Closing   statement KoalisiClosing   statement Koalisi
Closing statement Koalisi
 
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
Tenure conferene   siaran pers penutupan mtsTenure conferene   siaran pers penutupan mts
Tenure conferene siaran pers penutupan mts
 
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
Kesimpulan dan rekomendasi Tenure Conference 2017
 
Siaran pers brg
Siaran pers brg Siaran pers brg
Siaran pers brg
 
20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy20160823 ww perspektif-baru-energy
20160823 ww perspektif-baru-energy
 
Ww atma jaya
Ww atma jayaWw atma jaya
Ww atma jaya
 

Final press release media briefing aman

  • 1. SIARAN PERS Dapat Disiarkan Segera AMAN Tuntut Jokowi Penuhi Janji Hadirkan UU Masyarakat Adat 70 Juta Masyarakat Adat Kecewa RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat (PPHMA) Gagal Masuk Daftar Prioritas Program Legislasi Nasional 2016 Jakarta, 27 Januari 2016 - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) akan terus menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Kehadiran UU PPHMA langkah penting untuk melindungi dan memberikan rasa aman pada masyarakat adat. Sikap AMAN tersebut disampaikan dalam Media Briefing bertema, “Ada Apa dengan RUU Masyarakat Adat” di Jakarta, Rabu (27/1). Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) H.M. Luthfi A. Mutty, Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia periode 1999-2001 Sonny Keraf, Direktur Eksekutif Epistema Institute Myrna A. Safitri, Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan. Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan mengatakan AMAN dan 70 juta masyarakat adat sangat kecewa atas hasil Sidang Paripurna ke-17 DPR RI, Selasa (26/7) yang tidak mengakomodir RUU Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat (PPHMA) dalam daftar prioritas Prolegnas 2016. “Kami akan terus berusaha melalui berbagai jalur yang tersedia. Kami akan secepatnya membicarakan hal ini dengan Menkumham agar pemerintah bersedia segera membahas RUU PPHMA ini sesuai Nawacita,” kata dia. Sebelum menjadi presiden, kata Abdon, Jokowi pernah bertemu AMAN dan berjanji mengupayakan UU tentang masyarakat adat untuk menghadirkan kembali negara untuk melindungi masyarakat adat. Kemudian hal tersebut disampaikan kembali Presiden Jokowi saat AMAN melakukan audiensi ke Istana Negara pada 21 Juli 2015. “Kehadiran UU tersebut juga akan menjadi bukti perwujudan dari Nawacita yang merupakan sembilan program prioritas Jokowi,” kata Abdon. Nawacita yang berhubungan dengan masyarakat adat adalah poin satu berupa menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Kemudian poin tiga berupa membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. AMAN telah memperjuangkan adanya RUU PPHMA sejak 2011. Masyarakat Adat di berbagai wilayah Indonesia telah melakukan banyak diskusi untuk membahas RUU ini pada 2011-2012. Kemudian pada 2013 DPR RI resmi mengusulkan RUU PPHMA sebagai RUU inistiatif DPR dan melakukan konsultasi publik yang ekstensif di tujuh region di Indonesia dan di tingkat nasional. Pada 2014 RUU PPHMA sudah dibahas hingga tingkat I antara DPR RI dan pemerintah. Namun kala itu pemerintah, yang diketuai oleh Kementarian Kehutanan, tidak serius dalam pembahasan-pembahasan bersama DPR RI, sehingga RUU PPHMA gagal disahkan di periode 2010-2014.
  • 2. Upaya mendesakkan RUU PPHMA terus berlanjut hingga kembali menjadi agenda Prolegnas periode 2015-2019. Namun kemudian RUU PPHMA akhirnya gagal masuk dalam prioritas Prolegnas tahun 2015 dan 2016. Dalam pembahasan di Badan Legislasi (Baleg) dan Sidang Paripurna DPR RI hanya Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa yang mendukung RUU PPHMA masuk dalam Daftar Prioritas Proglenas. Luthfi A. Mutty mengatakan Fraksi Partai Nasdem mengusulkan agar RUU PPHMA menjadi prioritas 2016 karena menilai pembahasan dan pengesahan RUU PPHMA sangat penting sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945, Putusan Mahkamah Konstitusi No.35/2012 tentang Hutan Adat, dan Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat. “Bhineka Tunggal Ika adalah wawasan kebangsaan dan masyarakat adalah tali pengikatnya” jelas nya. Menurut Sonny Keraf, pada dasarnya Tri Sakti yang pernah dinyatakan Bung Karno yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial dan budaya, semua itu mengisyaratkan pembelaan terhadap masyarakat adat. “Tidak bisa bangsa kita berdaulat, berdikari, apalagi berkepribadian secara sosial dan budaya jika saudara- saudara kita sendiri masih terjajah di tanah-tanah tempat tinggal mereka, kata dia. Myrna A. Safitri mengatakan, RUU PPHMA diperlukan untuk mendukung program pembangunan seperti pengelolaan hutan adat. Pemerintah Daerah perlu mendapat arahan kebijakan yang jelas. Dengan belum dibahasnya RUU PPHMA maka Presiden dapat mengambil kebijakan transisi. Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pedoman pengakuan masyarakat hukum adat dapat dipikirkan. RUU PPHMA mengatur berbagai hal terkait pengakuan dan perlindungan hak-hak Masyarakat Adat di Indonesia. RUU ini diharapkan dapat menjembatani berbagai UU dan kebijakan yang berkaitan dengan Masyarakat Adat, termasuk yang berkaitan dengan tanah, wilayah, sumber daya, kelembagaan, sosial, politik dan budaya, serta dapat menjadi acuan dalam upaya penyelesaian berbagai konflik yang berkaitan dengan Masyarakat Adat. --- S e l e s a i --- • Keterangan tentang Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dapat dilihat di www.aman.or.id • Kontak Media Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Abdon Nababan (Sekjend AMAN) HP: 0811111365 E-mail: abdon.nababan@aman.or.id Erasmus Cahyadi (Direktur Advokasi) HP: 081284280644 E-mail : Erasmus@aman.or.id