5. Tugas seorang perwakilan
diplomatik adalah untuk
mewakili kepentingan negara
pengirim di negara penerima
dan menjadi penghubung antar
pemerintahan kedua negara.
6. 1. Mewakili negara pengirim di negara penerima.
(representasi)
2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan
kepentingan warga negaranya di negara penerima
dalam batas-batas yang diperkenankan oleh hukum
internasional. (proteksi)
3. Melakukan perundingan dengan pemerintah negara
penerima. (Negosiasi)
4. Memperoleh kepastian dengan semua cara yang sah
tentang keadaan dan perkembangan negara penerima
dan melaporkannya kepada negara pengirim.
5. Meningkatkan hubungan persahabatan antara dua
negara serta mengembangkan hubungan ekonomi,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
7.
8. 1. Duta besar berkuasa penuh, yaitu perwakilan diplomatik
yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa.
2. Duta, yaitu perwakilan diplomatik yang dalam
menyelesaikan persoalan kedua negara harus berkonsultasi
dahulu dengan pemerintahnya.
3. Menteri Residen, status menteri residen bukan sebagai
wakil pribadi kepala negara melainkan hanya mengurus
urusan negara
4. Kuasa Usaha, adlh perwakilan diplomatik yang tidak
diperbantukan kepada kepala negara, melainkan kepada
menteri luar negeri
5. Atase-atase, adalah pejabat pembantu Duta Besar Berkuasa
Penuh. Atase terdiri dari Atase Pertahanan dan Atase Teknis (
pendidikan, perdagangan, perindustrian dan lain-lain )
14. Kata Diplomatik berasal dari bahasa Yunani dan bahasa Latin,
yaitu “diploma” yang artinya piagam, surat perjanjian dan
pelaksanaan hubungan Internasional. Orang yang berkecimpung
di bidang diplomasi (menteri luar negeri, atau duta besar) biasa
disebut diplomat.
Secara umum, diplomatic diartikan sebagai urusan atau
penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu Negara
dengan Negara lainnya atau urusan kepentingan sebuah Negara
dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pengetahuan dan
kecakapan dalam hal perhubungan antarnegara.
Perwakilan diplomatik adalah perwakilan yang kegiatannya
mewakili negaranya dalam melaksanakan hubungan diplomatik
dengan negara penerima atau suatu organisasi internasional.
Seseorang yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik
suatu negara biasanya disebut seorang diplomat.
19. Berdasarkan Konvensi Wina 1961 disebutkan bahwa fungsi perwakilan
diplomatik adalah:
a. Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima.
b. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya
di negara penerima didalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum
internasional.
c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.
d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara
penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada
pemerintah negara pengirim.
e. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara.
22. a. Duta Besar Berkuasa Penuh (Ambassador), adalah
tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang
mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa.
b. Duta (Gerzant), yaitu wakil diplomatik yang pangkatnya
lebig rendah dari duta besar.
c. Menteri Residen, seorang Menteri Residen dianggap
bukan wakil pribadi kepala negara. Dia hanya mengurus
urusan negara.
d. Kuasa Usaha (Charge d’ Affair), yaitu perwakilan tingkat
rendah yang ditunjuk oleh Menteri Luar Negeri dari pegawai
negeri lainnya.
e. Atase-atase, yaitu pejabat pembantu dari Duta Besar
Berkuasa Penuh.
24. 1) Atase Pertahanan yang dimiliki oleh perwira
militer
2) Atase Teknis yang dijabat oleh pegawai negeri
sipil biasa
3) Atase Teknis yang dimaksud adalah atase
perdagangan, atase perindustrian serta atase
pendidikan dan kebudayaan.
26. Mempunyai kewajiban sebagai berikut :
1) Mengatur pelaksanaan tugas-tugas pokok perwakilan Republik
Indonesia.
2) Melaksanakan petunjuk, perintah, dan kebijaksanaan yang
ditetapkan pemerintah RI.
3) Memberikan laporan, pertimbangan, saran dan pendapat baik
diminta atau tidak diminta mengenai segala hal yang berhubungan
dengan tugas-tugas pokok kepada Menteri Luar Negeri.
4) Melakukan pembinaan semua staf agar tercapai kesempurnaan
tugas masing-masing.