2. LATAR BELAKANG
• Implementasi SPAN secara penuh
manajemen kas dirubah penutupan RPK
BUN KPPN harapan : time-float turun
• Problem : Meningkatnya jangka waktu
pencairan dana (disbursement float).
Penelitian awal jumlah retur naik
disbursement float naik
4. LANDASAN TEORI
• Disbursement Float (Gitman (2012)
– adl akumulasi waktu antara timbulnya kewajiban
pembayaran dan kapan pembayaran dilakukan
oleh bank
– Ada 3 jenis
• Mail float, penundaan karena perbedaan waktu dari
pengiriman cek sampai dengan penerimaan cek
• Processing float, penundaan terkait dengan waktu yang
dibutuhkan untuk proses sebelum cek didepositokan ke
sistem perbankan
• Clearing float, jangka wangktu yang dibutuhkan oleh
perbankan untuk clearing the banking system
6. LANDASAN TEORI
• Penyebab meningkatnya Disbursement Float (Phoenix-Hect,
2009) :
– checks that do not match the company's issue file
– checks that do not equal the issued dollar amount
– duplicate checks/ failed check
– checks that carry dates long past (stale dated checks)
7. LANDASAN TEORI
“….. develop and document the following :
1.Timely, accurate and secure transmission
processes for check issuance
2.Confirmation procedure to verify the successful
receipt of each payment
3.Procedures regarding transaction processec
outside system, including manually issued check,
voided checks, stop payments and similar
transaction” (Department of State Treasurer.
Section 30)
8. Variabel Data
Faktor Variabel Data Sumber Data Metode
Clearing Float 1. checks that do not
match the company's
issue file
• Data Retur SP2D Aplikasi Monitoring
SPAN
Observasi data
realtime pada
aplikasi, wawancara
Processing FLoat 2. checks that do not
equal the issued
dollar amount
• Jumlah Hold
Invoice
• Data Penolakan
PMRT
Aplikasi Monitoring
SPAN
Observasi, wawancara
Processing Float 3. duplicate checks/
failed check
SP2D Void Aplikasi Monitoring
SPAN
Observasi, wawancara
Processing Float 4. checks that carry
dates long past (stale
dated checks)
SP2D Backdate Aplikasi Monitoring
SPAN
Observasi, wawancara
9. Variabel Data
Variabel Data Sumber Data Metode
Mail Float Jarak KPPN ke Bank KPPN Observasi
Jangka waktu
antara petugas
KPPN membawa
data SP2D dengaDn
waktu sampainya
data di Bank
Routing slip SP2D Data Sekunder
Clearing Float Data cut off
rekening BUN
CMS KPPN Observasi
10. Data pada KPPN X (Jan-Juli 2015)
Data Jumlah
Daftar Invoice Hasil Konversi
Yang Belum Diproses di SPAN
375
Data Retur SP2D 784
Hold Invoice (status : cancelled) 125
Data Penolakan PMRT 3
SP2D Void 34
SP2D Backdate -
11. Analisis dan Hasil Wawancara
• Kepala Seksi Bank KPPN X
• Implementasi SPAN sebenarnya tidak berpengaruh
terhadap jumlah retur.
• Retur diakibatkan kesalahan satker dalam mengisi
informasi rekening daftar resume tagihan
• Pada awal SPAN, jumlah SP2D Void (gagal bayar) dan
hold invoice memang meningkat signifikan.
• Ini wajar karena system baru butuh penyesuaian
12. Analisis dan Hasil Wawancara
• Kepala Seksi Bank KPPN X
• KPPN selalu berusaha agar pencairan dana tepat waktu sesuai
dengan jatuh tempo tagihan
• Jika ada keterlambatan akibat sistem SPAN, KPPN segera
memberitahu satker yang bersangkutan
• KPPN memiliki system CMS untuk memantau secara
real time apakah dana sudah masuk rekening
penerima Confirmation procedure to verify the
successful receipt of each payment
• Kasi dituntut untuk melakukan approval tagihan
secara tepat waktu. Cut off harian : 13.30 timely
accurate
13. Analisis dan Hasil Wawancara
• Bendahara Pengeluaran Satker
• Retur, SP2D Void, Hold Invoice memang menghambat
pencairan dana. Karena jatuh tempo pembayaran menjadi
terlewat disbursement float naik
• Retur biasanya memang disebabkan kesalahan bendahara
dalam menginput kode resume tagihan
• Awal implementsi SPAN, bendahara masih kesulitan
menyesuaikan dengan format baku Resume Tagihan SPAN.
• Adapun jika ada Sp2d Void/ hold invoice, kami menerima
notifikasi dari KPPN jika resume tagihan (SPM) tertolak
14. Analisis dan Hasil Wawancara
• Pelaksana KPPN X
• Retur sama saja dengan sebelum SPAN. Yang nambah ketika
implementasi adalah : hold invoice, void.
• Kebanyakan karena satker belum memahami format
pengisian resume tagihan, terutama NRS yang tidak benar
• Kalau ada yang void, hold invoice akan ada pemberitahuan via
email
• Penyelesaian tagihan dituntut untuk selalu on time
dan akurat. Ada monitoring durasi penyelesaian
yang mengharuskan penyelesaian secara tepat
Timely, accurate and secure transmission processes
for check issuance
15. Analisis dan Hasil Wawancara
• Pelaksana KPPN X
• Jika terjadi void dari database pusat, Kantor Pusat
biasanya akan menghentikan proses secara
keseluruhan. Hal ini memang menghambat waktu
tetapi jika tidak di close, maka akan menambah
masalah. Penerbitan SP2D manual tidak bias
dilakukan Procedures regarding transaction
processec outside system, including manually issued
check, voided checks, stop payments and similar
transaction
16. Analisis dan Hasil Wawancara
• Pelaksana KPPN
• Yang jadi hambatan sebenarnya antara lain Void
SP2D , Backdate, Double SP2D, XML tidak terkirim ke
bank, Salah pembebanan/tanggal, Kesalahan sistem
• Diperlukan kehati-hatian petugas KPPN dalam
mencantumkan tanggal serta hindari menginput
tanggal ketika cut-off harian. (jam 13.30)
• Jika ada backdate/void/double SP2D, Kanpus akan
melakukan pembatalan berdasarkan notifiikasi dr
KPPN.
17. Analisis dan Hasil Wawancara
• Pelaksana KPPN
• Petugas yang membawa softcopy SP2D ke bank
wajib mencatumkan jam keberangkatan dan tanda
terima dari bank bahwa data Sp2D telah diterima
oleh bank.
18. Analisis dan Hasil Wawancara
• Bendahara Satker
• Retur seringkali disebabkan karena rekening supplier tidak
aktif/ ganti/ salah rekening
• Jika ada retur, otomatis pembayaran terlambat. Harus bikin
SPM lagi, dst.
• Kalau ada hold invoice, sp2d void ada pemberitahuan
segera dr KPPN
• Pada awal implementasi jika ada trouble biasanya akan di
stop pelayanannya Procedures regarding transaction
processec outside system, including manually issued check,
voided checks, stop payments and similar transaction
19. Analisis
• Mail Float
– Berdasarkan wawancara, terdapat data XML atau data
SP2D ke bank yang tidak disertakan ke bank. Hal ini
merupakan kelalaian petugas KPPN yg tidak teliti dalam
mengambil data SP2D sehingga terdapat SP2D yang
terlambat ditransfer.
– Petugas yang membawa SP2D wajib mencantumkan jam
dan tanggal berangkat serta tanda terima bank bahwa
data SP2D telah diterima di bank.
– Pengendalian internal terhadap petugas KPPN yang
membawa data SP2D ke bank sangat penting untuk
menjamin bahwa pencairan dana dilakukan tepat waktu.
20. Analisis
• Processing Float
– Pihak perbankan hanyalah eksekutor terhadap data SP2D
yang dibawa oleh KPPN. Pada proses ini dimungkinkan
terjadi Retur SP2D atau Void SP2D. Jika terdapat Void
SP2D, maka KPPN sesegera mungkin harus menghubungi
pihak bank untuk membatalkan transaksi.
– Void SP2D yang telah dibayarkan tidak bisa di-cancel
kembali dilakukan koreksi pembukuan SP2D
21. Analisis dan Hasil Wawancara
• Clearing Float
– clearing float : kondisi di rekening BUN setelah proses
payment. akan terlihat pada akhir hari kerja dimana bank
telah melakukan pendebetan SP2D dan saldo di rekening
telah nihil. Dengan CMS, Pihak KPPN secara realtime juga
dapat langsung mengetahui kondisi saldo di rekening BUN.
(apakah sudah zero balance atau bersaldo)
– Dan jika saldo tidak nihil/dana kurang dapat segera
dilakukan tindak lanjut, misal : konfirmasi ke dit PKN,
konfirmasi ke bank.
22. Simpulan
• Ada tiga jenis float dalam disbursement
– Mail float
– Processing float
– Clearing float
Setiap aspek memiliki indikator yang mempengaruhi
disbursement float secara keseluruhan
Pada awal impementasi SPAN, disbursement float meningkat
Langkah-langkah/ strategi telah dimiliki oleh DJPBN untuk
menanggulangi time float ini