Dokumen tersebut membahas tentang soal-soal makalah mata kuliah Pengantar Filsafat Ilmu yang mencakup makna epistemologi, ontologi, dan aksiologi. Dokumen ini juga membahas tentang teori-teori kebenaran, hubungan antara filsafat dan ilmu, serta manfaat mempelajari filsafat ilmu bagi mahasiswa."
1. “KUMPULAN SOAL MAKALAH MATA KULIAH PENGANTAR
FILSAFAT ILMU MENGANDUNG MAKNA EPISTEMOLOGI
ONTOLOGI AKSIOLOGI”
DR. SIGIT SARDJONO, MS
OLEH KELOMPOK
SALMA FIROSA (1231800050)
OKTAVIANI DIAN (1231800056)
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
2. FILSAFAT ILMU
1. Jelaskan hubungan filsafat dengan ilmu ?
Jawab :
Filsafat memainkan peranan dalam hubungannya dengan semua ilmu pengetahuan.
Filsafat tidak harus mengirim imformasi dari sisi ilmu pengetahuan, tapi harus memberikan ilmu
pengetahuan.
3. 2. Uraikan hubungan filsafat dengan ilmu?
Jawab :
Dalam sejarah filsafatYunani, filsafat mencakup seluruh bidang ilmupengetahuan.
Lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang melepaskan diri darifilsafat. Meskipun demikian,
filsafat dan ilmu pengetahuan masih memilikihubungan dekat. Sebab baik filsafat maupun ilmu
pengetahuan sama-samapengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai
obyekmaterial dan formal.•Yang membedakan diantara keduanya adalah: filsafat mempelajari
seluruhrealitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu realitas ataubidang
tertentu.• Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dia memberi sumbangan danperan
sebagai induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmupengetahuan hingga ilmu
pengetahuan itu itu dapat hidup dan berkembang.• Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk
bersikap rasional dalammempertang-gungjawabkan ilmunya. Pertanggungjawaban secara
rasional disini berarti bahwa setiap langkah langkah harus terbuka terhadap segalapertanyaan dan
sangkalan dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitudengan argumen-argumen yang
obyektif (dapat dimengerti secara intersuyektif).
4. 3. Apakah perbedaan antara logika dan penalaran ? “
Jawab :
Logika dan penalaran adalah kecakapan, keterampilan dan kelebihan yang dimiliki oleh
manusia dan tidak dimiliki oleh mahluk lain pada umumnya. Penalaran merupakan suatu proses
berfikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan berdasarkan fakta-fakta
atau informasi yang telah didapatkan, sedangkan logika merupakan bidang pengetahuan
yangmenyelidiki lurus atau tidaknya pemikiran kita. Jadi bisa saya katakan bahwa, penalaran
adalah suatu peroses berpikir dan logika adalah alat yang digunakan untuk peroses berpikir
tersebut. Penalaran akan bisa dilakukan jika ada logika, karena logika merupakan suatu pola
tertentu dalam pikiran yang mengakibatkan namanya penalaran. Jadi, penalaran bisa terjadi dan
mendapatkan suatu nilai kebenaran karena adanya logika atau penyelidik untuk mendapatkan nilai
kebenaran tersebut.
5. TEORI KEBENARAN
1. Apa pengertian dari filsafat teori kebenaran
Jawab :
Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran,
sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan
pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami
pertentangan batin, konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan
harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan
bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukkan oleh kebanaran.
6. 2. Sebutkan 5 unsur dalam teori kebeneran?
Jawab :
lima unsur yang perlu yaitu :
a) Statemaent (pernyataan)
b) Persesuaian (agreemant)
c) Situasi (situation)
d) Kenyataan (realitas)
e) Putusan (judgements)
3. . Jelaskan pendapat teori kebenaran dari MichelWilliam ?
Jawab :
Teori Kebenaran KoherensiYaitu adanya kesesuaian atau keharmonisan antara sesuatu yang lain dengan sesuatu yang memiliki
hirarki yang lebih tinggi dari sesuatu unsure tersebut, baik berupa skema, system, ataupun nilai. Koherensi bias pada tatanan
sensual rasional maupun pada dataran transcendental.
Teori koherensi dapat juga disebut dengan teori konsistensi, yaitu teori yang mengatakan, suatu pernyataan dianggap benar
apabila pernyataan bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang telah dianggap benar
secara logis.
Lanjutan
7. Teori Kebenaran KorespondensiTeori korespondensi berpandangan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar
apabila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan
pernyataan yang ada di alam atau obyek yang dituju pernyataan tersebut.Berfikir korespondensial adalah
berfikir tentang terbuktinya sesuatu itu relevan dengan sesuatu yang lain. Korespondensi relevan dibuktikan
dengan adanya kejadian yang sejalan atau berlawanan arah antara kenyataan dengan fakta yang diharapkan.
Teori Kebenaran Performatif Adalah kebenaran yang diputuskan atau dikemukakan oleh pemegangotoritas
tertentu. Masyarakat dapat menganggap suatu hal itu benar, meski terkadang bertentangan dengan bukti-bukti
empiris.Dalam kehidupan sehari-hari, manusian terkadang harus mengikuti kebenaran performatif. Pemegang
otoritas yakni pemerintah, pemimpin agama, pemimpin adat, pemimpin masyarakat, dan sebagainya.
Kebenaran performatif cenderung menjadikan manusia kurang inisiatif dan inovatif, karena mereka hanya
mengikuti kebenaran dari pemegang otoritas, sehingga tidak terbiasa berfikir secara kritis dan rasional.
Teori Kebenaran PragmatisTeori pragmatis mengatakan bahwa pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Maksudnya, suatu pernyataan adalah benar
apabila pernyataan atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan
manusia.
Teori Kebenaran Proposisi MenurutAristoteles, proposisi (pernyataan) dikatakan benar apabila sesuai dengan
persyaratan formal suatu proposisi. Kemudian pendapat lain dari Euclides, proposisi bernilai benar tidak dilihat
dari benar formalnya, tetapi dilihat dari benar menurut materialnya.
Teori Kebenaran ParadigmatikYakni suatu teori yang menyatakan benar apabila teori itu berdasarkan pada
paradigma atau perspektif tertentu dan ada komunitas ilmuan yang mengakui paradigma tersebut. Kebenaran
paradigmatik sebenarnya pengembangan dari kebenaran korespondensi. Paradigma berfungsi sebagai
keputusan yuridiktif yang diterima dalam hukum tak tertulis
8. FILSAFAT ILMU BAGI MAHASISWA
1. Manfaat filsafat ilmu bagi mahasiswa?
Jawab :
• Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap ilmiahnya dan dalam mengambil keputusan.
Mahasiswa sebagai diharapkan untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah maupundari
sumber-sumberlainnya.
• Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan
untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu
dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
• Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam opini & argumentasi yang dikemukakan.
• Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan berbagai
masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal yang
berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.
• Mengembangkan toleransi dalam perbedaan pandangan. Banyak pendapat yang membahas tenteng filsafat untuk itu filsafat
mengajarkan untuk saling menghargai pendapat.
• Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah karena ilmu pengetahuan yang berasal dari filsafat akan selalu berkembang.
9. 2. Jelaskan dampak positif dan negative filsafat ilmu bagi mahasiswa?
Jawab
• Dampak positif
Guru bisa mengarahkan agar siswa bisa berfikir yang lebih mendalam . contonya seorang
guru telah menguasai materi yang akan diajarkan pada anak-anak sehinga anak-anak
lebih cepat manakap dari penjelasan guru tersebut.
Guru bisa bersifat toreransi,
Dengan mempelajari ilmu filsafat seorang guru lebih mengerti dengan kondisi siswa yang
dalam kesulitan dalm proses belajar.
• Dampak negative
Bisa mejadi orang ateis,
Seorang guru merasa akan dirinya lah yang lebih mengetahui segalanya sehinga tdk bisa
menerima pendapat orang lain.
Bisa terpisah dari orang,dia tidak peduli dengan orang lain
10. 3. Pengertian filsafat ilmu bagi mahasiswa menurut beberapa ahli ?
Jawab
• Robert Ackermann : filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat
ilmiah dewasa ini yang dibandingkan dengan pendapat-pendapat terdahulu yang telah
dibuktikan.
• LewisWhite Beck : Filsafat ilmu itu memepertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran
ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha-usaha ilmiah sebagai suatu
keseluruhan.
• Cornelius Benjamin : filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat yang menelaah
sistematis mengenai sifat dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya, dan pranggapan-
pranggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang pengetahuan intelektual.
• May Brodbeck : filsafat ilmu itu sebagai analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan
dan penjelassan mengenai landasan-landasan ilmu.
11. FILSAFAT PANCASILA
1. Mengapa manusia selalu berfilsafat? Dan mengapa filsafat yang digunakan bangsa kita adalah filsafat Pancasila!
Jawab :
Karena selama manusia hidup selalu berfilsafat, adanya filsafat dariadanya rasa ingin tahu manusia yang
diimplementasikan dengan bertanyatentang hal"hal yang berhubungan dengan keberadaan manusia. atau filsafat
juga diartikan sebagai kegiatan manusia dalam mencari jawaban atas pertanyaan. Bangsa Indonesia menggunakan
flilsafat Pancasila di karenakanPancasila mampu memberikan jawaban mendasar tentang hakikat kehidupan
bernegara, yaitu dalam susunan politik, sistem politik, bentuk negara, susunanperekonomian dan dasar"dasar
pengembangan ilmu pengetahuan terutama yangada di Indonesia.
2.Terangkan apa yang dimaksud Pancasila sebagai dasar (filsafat) Negara Indonesia!
Jawab :
Pancasila sebagai dasar Negara yang dimaksud adalah sebagai dasar filsafat ataudasar falsafah Negara
dari Negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar filsafat oleh karena Pancasila merupakan rumusan filsafat atau dapat
dikatakan nilai-nilai Pancasila adalahnilai-niali filsafat. Pancasila sebagai dasar (filsafat) Negara mengandung makna
bahwanilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara.
Konsekuensi dari rumusan demikian berarti seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintah Negara
Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan merupakan pencerminan dari nilai-nilai Pancasila.
Penyelenggaraanbernegara mengacu dan memilikitolak ukur yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai
Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan
12. 3. Mengapa pancasila dijadikan sebagai sistem filsafat bangsa Indonesia?
Jawab :
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian dan unsurnya saling berkaitan
(singkron), saling berhubungan (konektivitas), dan saling bekerjasama satu sama lain untuk satu tujuan
tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh. Filsafat dalam Bahasa Inggris yaitu Philosophy, adapun
istilah filsafat berasal dari BahasaYunani yaitu Philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu Philos (cinta)
atau Philia (persahabatan, tertarik kepada) dan Sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan,
keterampilan, intelegensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran
(love of wisdom). Orangnya disebut filosof yang dalam bahasaArab disebut Failasuf. Dalam artian lain
Filsafat adalah pemikiran fundamental dan monumental manusia untuk mencari kebenaran hakiki
(hikmat, kebijaksanaan); karenanya kebenaran ini diakui sebagai nilai kebenaran terbaik, yang dijadikan
pandangan hidup (filsafat hidup,Weltanschauung). Berbagai tokoh filosof dari berbagai bangsa
menemukan dan merumuskan sistem filsafat sebagai ajaran terbaik mereka; yang dapat berbeda antar
ajaran filosof. Karena itulah berkembang berbagai aliran filsafat: materialisme, idealisme, spiritualisme;
realisme, dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme, individualisme, liberalisme-
kapitalisme; marxisme-komunisme; sosialisme dll.
Lanjutan
13. Faktor timbulnya keinginan manusia untuk berfilsafat adalah : Keheranan, sebagian filsuf
berpendapat bahwa adanya kata heran merupakan asal dari filsafat. Rasa heran itu akan
mendorong untuk menyelidiki dan mempelajari.
– Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia yang akan menuntun pada kesadaran.
Sikap ini sangat berguna untuk menemukan titik pangkal yang kemudian tidak disangsikan lagi.
– Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai berfilsafat jika ia menyadari bahwa dirinya sangat kecil
dan lemah terutama bila dibandingkan dengan alam sekelilingnya. Kemudian muncul kesadaran akan
keterbatasan bahwa diluar yang terbatas pasti ada sesuatu yang tdak terbatas.
– Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan
tertentu dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi Pancasila pada
dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu sama lain,dan memiliki fungsi serta tugas
masing-masing.
– Pancasila sebagai falsafah atau pandangan hidup oleh founding fathers ditetapkan menjadi dasar
Negara. Merupakan pondasi berdirinya Negara Indonesia yang di proklamasikan pada tanggal 17
agustus 1945.
14. FILSAFAT ETIKA DAN MORAL
1. Apa pengertian dari filsafat etika dan moral ?
Jawab :
Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan
atau masyarakat
Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau
segolongan masyarakat atau profesi”
2.Apa pengaruh itika dan moral filsafat ilmu dalam kehidupan manusia
Jawab :
Pola berpikir yang berlaku dalam tradisi yang hidup (living tradition) mencakup beberapa faktor yang
saling terkait. Menyebut beberapa diantaranya adalah sistem pendidikan dan pengajaran, pengasuhan anak dalam
keluarga, pengaruh lingkungan, pemikiran keagamaan, setting social, pelatihan intelektual dan sebagainya. Masing-
masing tidak berdiri sendiri-sendiri namun saling berkait kelindang. Sistem etika sebenarnya, lebih luas cakupannya
daripada hanya berfokus pada konsep-konsep keagamaan. Oleh karena itu, filsafat moral secara eksplisit atau
implisit erat berkait dengan sosiologi. Alasdair Macintyre berpendapat bahwa analisis terhadap pola hubungan
antara subjek dan pemikiran, dorongan, cita-cita serta tingkah lakunya secara umum mengandaikan perlunya
pengkajian berbagai hubungan tersebut di atas yang tercermin dan hidup dalam dunia sosial yang bersifat empiris.
15. 3. Apa pengaruh itika dan moral filsafat ilmu dalam kehidupan manusia
Jawab :
Pola berpikir yang berlaku dalam tradisi yang hidup (living tradition) mencakup beberapa
faktor yang saling terkait. Menyebut beberapa diantaranya adalah sistem pendidikan dan
pengajaran, pengasuhan anak dalam keluarga, pengaruh lingkungan, pemikiran keagamaan,
setting social, pelatihan intelektual dan sebagainya. Masing-masing tidak berdiri sendiri-sendiri
namun saling berkait kelindang. Sistem etika sebenarnya, lebih luas cakupannya daripada hanya
berfokus pada konsep-konsep keagamaan.Oleh karena itu, filsafat moral secara eksplisit atau
implisit erat berkait dengan sosiologi.Alasdair Macintyre berpendapat bahwa analisis terhadap
pola hubungan antara subjek dan pemikiran, dorongan, cita-cita serta tingkah lakunya secara
umum mengandaikan perlunya pengkajian berbagai hubungan tersebut di atas yang tercermin dan
hidup dalam dunia sosial yang bersifat empiris.
16. FILSAFAT KARYA ILMIAH
1. Apa yang dimaksud Filsafat Karya Ilmiah
Jawab :
Karya ilmiah adalah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
2. Jelaskan maksud dan tujuan filsafat karya ilmiah
Jawab :
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara
sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori,
dan atau bukti-bukti empirik.Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi
tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
3. Mengapa harus ilmiah?
Jawab :
Semua yang bernama karya pasti nya harus ilmiah, karena dalam sebuah karya ilmiah memiliki sifat-sifat
yang harus dimiliki oleh sebuah karya ilmiah tersebut, yaitu : logis, sistematis, dan objektif
17. FILSAFAT MANUSIA
1. Apa yang menjadi sasaran pergulatan filsafat manusia dan apa bedanya dengan antropologi!
Jawab :
• Sasaran filsafat manusia: hakekat manusia sebagai satu realitas ‘ada’, berbentuk khasnya,
struktur batiniah dan dinamikanya, sistematisasi seluruh pengetahuan, kritik pengetahuan,
metafisika pengetahuan, pendasaran etis, dan sebagainya. Filsafat manusia melibatkan juga
pendekatan tentang manusia.
• Filsafat manisia berbeda dengan Antropologi (antropologi ragawi dan budaya) penelitian
empiris positif tentang manusia.Antropologi ragawi: soal fisik, bentuk tubuh dan sebagainya.
Antropologi budaya: soal kebudayaan. Juga berbeda dengan Etnologi: penelitan empiris-positif
tentang ras dan suku tertentu.
18. 2. Di dalam konteks biologi perbandingan manusia dan binatang memiliki struktur tingkah laku yang sama dan berbeda.
Jelaskan secara singkat kesamaan dan keistimewaan struktur tingkah laku manusia dalam perbandingannya dengan binatang!
Jawab :
• Struktur dasar yang sama menjawabi rangsangan dari luar secara biologis, khas dan punya arti tertentu.
• Pada binatang menyusu: Reaksi terhadap rangsangan dari luar secara hormonal reaksi ini membangun rangkaian
tindakan dengan tujuan tertentu seperti: pemuasan, perkawinan, penetapan puisi dan sebagainya. Reaksi yang
rangsangan baru dan rangsangan baru ini menghasilkan tindakan tertentu yang mempunyai tujuan khusus
tertentu. Binatang dalam situasi apa saja “sudah“ mengenal secara hormonal reaksinya. Pada jenis binatang
tertentu sudah ada faktor “penggemblengan” tetapi juga ada faktor “belajar”, demikian ahli Ethologi (ilmu
tentang tingkah laku binatang)
• Pada manusia: rangsangan dari luar dan reaksi manusia sudah berada di bawah pengawasan akal. Memang tidak
dapat dibedakan kerja insting dan rangsangan dari luar, tetapi keduanya dapat ditransformir oleh akal budi
sehingga manusia dapat membedakan dorongan-dorongan itu, dorongan makan, dorongan seksual, dorongan
pertahanan hidup, tapi semua dorongan itu tidak dapat ditaksir, malah dorongan yang satu selalu diselimuti oleh
motif-motif lain yang berpengaruh terhadap tingkah laku manusia seperti dorongan seksual yang diselimuti oleh
motif prestise dan kuasa. Dengan akal budinya, manusia dapat memberi arti dan menghargai obyek-obyek
sebagaimana adanya menurut realitas yang melekat di dalam obyek itu. Manusia dapat membangun etikanya
dan penalaran kritis.
• Kesimpulan filosofis:Tampak ada perbedaan hakiki antara hakekat binatang dan hakekat manusia oleh karena
adanya akal budi pada manusia.Tetapi persoalannya: akal budi bersifat material / non-material, juga dalam
penelitian terhadap binatang ditemukan juga semacam “akal” yang menjadi pengawas tingkah laku binatang.
19. 3. Pendekatan Ontologis terhadap manusia dilihat sebagai jalan keluar untuk memecahkan persoalan
pendekatan Biologis Perbandingan. Manakah tuntutan yang diperlukan untuk menerapkan pendekatan
Ontologis itu terhadap manusia
Jawab :
Pendekatan ontologis: Melihat manusia sebagai satu realitas “ada” secara menyeluruh
dan realitas “ada” manusia berbeda dengan realitas “ada” binatang.Tiga tuntutan berikut dalam
bidang ontologi:
a) Harus ada satu pengertian umum dan pengertian umum itu adalah subyek dan subyektivitas.
b) Pertanyaan tetang hakekat menuntut pembatasan jelas. Ontologi menggeluti soal itu.
c) Masalah fenomenologi dan ontologi.Ontologi menuntut penafsiran yang terus-menerus
tentang fenomen-fenomen yang dapat menghantar orang pada pemahaman tentang hakekat
manusia.
20. SEJARAH FILSAFAT
1. Bagaimana peran dalam sejarah filsafat?
Jawab :
Melihat sebab-sebab kelahiran filsafat dan proses perkembangannya, sesungguhnya filsafat
telah memerankan sedikitnya tiga peranan utama dalam sejarah pemikiran manusia. Ketiga peranan
yang telah diperankankannya sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing.
– Pendobrak
Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia tertawan dalam penjara tradisi dan kebiasaan. Dalam penjara
itu, manusia terlena dlam alam mistik yang penuh sesak dengan hal-hal serba rahasia yang terungkap lewat
berbagai mitos dan mite. Manusia menerima begitu saja segala penuturan dongeng dan takhayul tanpa
mempersoalkannya lebih lanjut. Orang beranggapan bahwa karena segala dongeng dan takhayul itu
merupakan bagian yang hakiki dari warisan tradisi nenek moyang, sedangkan tradisi itu benar dan tidak dapat
diganggu gugat maka dongeng dan takhayul itu pasti benar dan tidak boleh diganggu gugat.
Keadaan tersebut berlangsung cukup lama. Kehadiran filsafat telah mendobrak pintu dan tenbok-tembok
tradisi yang begitu sakral dan selama itu tidak boleh diganggu gugat. Kendati pendobrakan itu membutuhkan
waktu yang cukup panjang, kenyataan sejarah telah membuktikan bahwa filsafat benar-benar telah berperan
selaku pendobrak yang mencengangkan.
Lanjutan
21. – Pembebas
Filsafat membebaskan manusia dari ketidaktahuan dan kebodohannya. Demikian pula, filsafat
membebaskan manusia dari belenggu cara berfikir mistis dan mitis.
Sesungguhnya, filsafat telah, sedang dan akan terus berupaya membebaskan manusia dari kurangnya
pengetahuan yang menyebabkan manusia menjadi picik dan dangkal. Secara ringkas dapat dikatakan
bahwa filsafat membebaskan manusia dari segala jenis “penjara” yang mempersempit ruang gerak akal
budi manusia.
– Pembimbing
Bagaimanakah filsafat dapat membebaskan manusia dari segala jenis “penjara” yang hendak
mempersempit ruang gerak akal budi manusia itu. sesungguhnya, filsafat hanya sanggup melaksanakan
peranannya sebagai pembimbing.
Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak utuh dan begitu fragmentaris dengan
membimbing manusia untuk berpikir secara integral dan koheren.
22. 2. Kata filsafat bersumber dari bahasaYunani Philo dan Sophos yang berarti cinta akan kebijaksanaan.
Apakah hakikat filsafat itu sebenarnya dan apakah hakekat filsafat ilmu itu?
Jawab :
Filsafat memiliki makna cinta kebijaksanaan. Cinta diartikan hasrat yang besar, atau yang
berkobar-kobar, atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran
yang sesungguhnya. Jadi filsafat artinya hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati.
Pengertian umum filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk
memperoleh kebenaran. Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat. Ilmu pengetahuan tentang
hakikat menanyakan tentang apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu. Dengan cara ini,
jawaban yang akan diberikan berupa kebenaran yang hakiki. Ini sesuai dengan arti filsafat menurut kata-
katanya. Sementara itu pengertian khusus filsafat telah mengalami perkembangan yang cukup lama
dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks sehingga menimbulkan berbagai pendapat tentang
arti filsafat dengan kekhususan masing-masing. Berbagai pendapat khusus tentang filsafat anatara lain:
a. Rasionalisme yang mengagungkan akal
b. Materialisme yang mengagungkan materi
c. Idealisme yang mengagungkan idea
d.Hedolisme yang mengagungkan kesenangan
23. 3. Obyek filsafat ilmu terdiri dari obyek material dan obyek forma, dalam pengembangan filsafat ilmu
kedua obyek tersebut sangat berperan dan mempunyai makna yang penting dalam kehidupan manusia
dari zaman ke zaman. Jelaskan dan berikan contohnya.
Jawab :
Ilmu filsafat memiliki obyek material dan obyek formal. Obyek material adalah apa yang
dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan. Objek material adalah objek yang di jadikan
sasaran menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat illmu
adalah pengetahuan itu sendiri, yakni pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) pengetahuan yang
telah di susun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat di pertanggung
jawabkan kebenarannya secara umum. Obyek formal adalah cara pendekatan yang dipakai atas obyek
material, yang sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang
bersangkutan. Jika cara pendekatan itu logis, konsisten dan efisien, maka dihasilkanlah sistem filsafat
ilmu. Filsafat berangkat dari pengalaman konkret manusia dalam dunianya. Pengalaman manusia yang
sungguh kaya dengan segala sesuatu yang tersirat ingin dinyatakan secara tersurat. Dalam proses itu
intuisi (merupakan hal yang ada dalam setiap pengalaman) menjadi basis bagi proses abstraksi, sehingga
yang tersirat dapat diungkapkan menjadi tersurat. Dalam filsafat, ada filsafat pengetahuan. “Segala
manusia ingin mengetahui”, itu kalimat pertama Aristoteles dalam Metaphysica. Obyek materialnya
adalah gejala “manusia tahu”.