SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
268
PERANAN PENTING PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN KARIER
Nurmasari
Dosen Program Studi Administrasi Publik FISIPOL UIR
nurma.uir@gmail.com
ABSTRACT
Planning and career development, a planning process that enables employees to identify sasaransasaran
careers and pathways leading to goals / objectives are. Planning programs and career development
provides the opportunity for employees to explore their interests, desires and their career options in the
company, because it is through this process employees can look for ways to improve themselves in order
to develop skills and the ability to achieve the targeted position. For that management must seriously take
into-overdue and treating employees with respect to the potential for achievement. The use of directions
and paths and career development process in accordance with the needs and interests of employees with
the company towards mutual benefit. Process and career development should be able to provide certainty
to employees more transparent and secure and be able to grow and develop all the skills, intellectual,
wawasasan, motivation, and dedication of the employees on the job position that embrace. Through
process and career development can be pursued coaching employees towards the right on the right place.
Keywords: Planning, Development, Career.
ABSTRAK
Perencanaan dan pengembangan karir, merupakan suatu proses perencanaan yang memungkinkan para
karyawan untuk mengidentifikasi sasaransasaran karir dan jalur-jalur yang menuju ke sasaran/ tujuan
tersebut. Program-program perencanaan dan pengembangan karir memberikan kesempatan kepada para
karyawan untuk menelusuri minat, keinginan dan pilihan karir mereka dalam perusahaan, karena melalui
proses ini para karyawan dapat mencari cara untuk memperbaiki diri dalam rangka mengembangkan
keahlian dan kemampuannya untuk mencapai posisi yang ditargetkan. Untuk itu manajemen harus secara
bersungguh-sungguh memper-hatikan dan memperlakukan karyawan dengan menghargai potensi
prestasinya.Penggunaan arah dan jalur proses dan pengembangan karier sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan antara karyawan dengan perusahaan kearah saling menguntungkan.Proses dan
pengembangan karier harus dapat memberikan kepastian kepada karyawan lebih transparan dan terjamin
serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan semua kemampuan, intelektual, wawasasan, motivasi,
dan dedikasi karyawan pada posisi pekerjaan yang diemban.Lewat proses dan pengembangan karier
tersebut dapat diupayakan pembinaan karyawan kearah ”the right on the right place”
Kata Kunci : Perencanaan, Pengembangan, Karier.
PENDAHULUAN
Dari sudut pandang pegawai, jabatan
merupakan suatu hal yang sangat penting
sebab setiap orang menginginkan suatu
jabatan yang sesuai dengan keinginannya
dan menginginkan jabatan setinggi mungkin
sesuai dengan kemampuannya. Jabatan yang
lebih tinggi biasanya mengakibatkan gaji
yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih
besar, dan pengetahuan yang lebih baik,
yang biasanya diharapkan pegawai. Oleh
karena itu, ketika seseorang memasuki dunia
kerja, orang tersebut mungkin akan bertanya
apakah tujuan karirnya (sebagai jabatan
tertinggi yang diharapkan) akan dapat
dicapai di organisasi tempat dia bekerja.
Bilamana seseorang melihat bahwa tujuan
karirnya tidak dapat dicapai di organisasi
tersebut, orang tersebut mungkin tidak akan
mempunyai semangat kerja yang tinggi atau
tidak termotivasi untuk bekerja atau bahkan
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
269
akan meninggalkan organisasi (Hariandja,
2005).
Menurut Handoko (1992), istilah karir
digunakan untuk menunjukan suatu peran
atau status dari masing-masing individu, di
mana istilah tersebut memiliki tiga
pengertian, yaitu: 1. Karir sebagai suatu
pengembangan secara vertikal (promosi)
ataupun pengembangan secara horizontal
(transfer) ke jabatan-jabatan yang lebih
menurut tanggung jawab atau menyilang
hirarki hubungan kerja seorang karyawan
selama kehidupan kerja 2. Karir sebagai
penunjuk pekerjaan yang membentuk pola
kemajuan secara sistematik dan memperjelas
jalur karir 3. Karir sebagai suatu rangkaian
kegiatan pekerjaan yang dipegang seseorang
selama kehidupan kerja
Perencanaan dan pengembangan karir,
merupakan suatu proses perencanaan yang
memungkinkan para karyawan untuk
mengidentifikasi sasaransasaran karir dan
jalur-jalur yang menuju ke sasaran/ tujuan
tersebut. Program-program perencanaan dan
pengembangan karir memberikan
kesempatan kepada para karyawan untuk
menelusuri minat, keinginan dan pilihan
karir mereka dalam perusahaan, karena
melalui proses ini para karyawan dapat
mencari cara untuk memperbaiki diri dalam
rangka mengembangkan keahlian dan
kemampuannya untuk mencapai posisi yang
ditargetkan (Martoyo, 1992).
PEMBAHASAN
PERENCANAAN KARIER
Perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tak akan
dapat berjalan dengan lancar.
Karier adalah urutan posisi yang terkait
dengan pekerjaan yang diduduki seseorang
sepanjang hidupnya. Orang-orang mengejar
karier untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan individu secara mendalam. Pada
satu waktu, mengidentifikasikan dengan satu
pengusaha sudah cukup untuk memenuhi
beberapa kebutuhan tersebut. Sekarang,
batasan antara karier individual sebagaimana
dipandang oleh organisasi dan karier
sebagaimana dipandang oleh si individu
menjadi sangat penting.
Perencanaan Karier adalah suatu
perencanaan tentang kemungkinan-
kemungkinan seseorang anggota organisasi
sebagai perorangan untuk dapat meniti
proses kenaikan pangkat dan jabatan sesuai
dengan persyaratan dan kemampuannya.
Perencanaan karir pada prinsipnya adalah
tanggung jawab individu karena individu
pegawailah yang lebih tahu mengenai
berbagai hal yang berkaitan dengan
kebutuhan-kebutuhannya, tetapi disebabkan
organisasi mempunyai kepentingan, maka
organisasi harus terlibat di dalamnya agar
dapat dicapai secara efektif baik dilihat dari
sudut pandang pegawai maupun organisasi.
Lebih lanjut, beberapa keuntungan
keterlibatan organisasi dalam perencanaan
karir pegawai, dalam hal ini departemen
sumber daya manusia adalah (William dan
Keith, 1993):
1. Menyesuaikan kemampuan pegawai
dengan strategi Menyelaraskan strategi
dengan ketersediaan pegawai internal,
yaitu sebagaimana kita ketahui bahwa
suatu strategi membutuhkan ketersediaan
pegawai yang menjadi pelaksana, baik
jumlah maupun kualitasnya. Membantu
perencanaan karir pegawai tidak lain
adalah mengarahkan untuk memudahkan
pegawai mencapai tujuan karirnya yang
nantinya dibutuhkan dalam menjalankan
strategi. Sebagaimana kita ketahui, suatu
strategi memerlukan perilaku peran
tersebut dibutuhkan kompetensi tertentu
dari pegawai.
2. Meningkatkan supply internal pegawai
pada saat-saat tertentu akan ada pegawai
yang pension, meninggal dunia, atau
mengundurkan diri secara suka rela atau
melalui pemecatan. Perencanaan karir
akan menyiapkan pegawai untuk mengisi
kekosongan tersebut.
3. Menyiapkan penempatan internasional
Untuk organisasi yang memiliki cabang-
cabang di berbagai negara dengan
berbagai jabatan penting yang harus diisi,
perencanaan karir dapat membantu
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
270
menyiapkan pegawai dan penempatan
yang lebih tepat.
4. Memampukan pegawai untuk bekerja
dengan pegawai yang berbeda latar
belakangnya Dengan membantu pegawai
dalam perencanaan karir, berarti
organisasi akan menyadarkan dan
mendidik pegawai akan keberadaan
organisasi yang memiliki tenaga kerja
yang memiliki berbagai macam latar
belakang, dan harapan-harapan
organisasi.
5. Mengurangi perputaran kerja
Memberikan perhatian terhadap
perencanaan karir dapat meningkatkan
loyalitas pegawai terhadap organisasi
sebagai akibat adanya kemungkinan
untuk menduduki jabatan yang
diinginkan.
6. Menyalurkan pegawai yang berpotensi
Perencanaan karir akan memotivasi
pegawai untuk memelihara dan
meningkatkan potensinya sebab mereka
mempunyai tujuan-tujuan karir secara
khusus. Ini tidak hanya untuk
mempersiapkan pegawai untuk mengisi
jabatan yang kosong pada masa yang
akan dating, tetapi juga dapat mendorong
unjuk kerja yang lebih baik pada pegawai
yang sedang menjabat saat ini.
7. Mendorong untuk meningkatkan
kemampuan Perencanaan karir tentu saja
akan memotivasi pegawai untuk lebih
berkembang.
8. Mengurangi penumpukan pegawai.
Dengan perencanaan karir yang
memungkinkan seseorang untuk naik
jabatan akan mengurangi penumpukan
karyawan berpotensi yang ada,
9. Memuaskan kebutuhan pegawai
Kesempatan untuk mencapai karir yang
lebih tinggi merupakan salah satu factor
yang mempengaruhi kepuasan kerja
seseorang, paling tidak disebabkan
adanya kesempatan untuk dipromosikan
ke jenjang jabatan yang lebih tinggi
dengan penghasilan yang lebih tinggi
pula.
10.Mengurangi atau menghilangkan
terjadinya diskriminasi Perencanaan karir
secara implisit akan memberikan
kesempatan yang sama kepada semua
pegawai untuk menduduki posisi yang
ada dalam organisasi. Hal ini jelas sebab
semua pegawai akan mengetahui semua
jalur karir yang dapat ditempuh,
mengetahui persyaratan yang diperlukan
untuk mencapai satu posisi, dan
mendapatkan bantuan untuk perencanaan
karir.
Keberhasilan karier seseorang
dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini:
1. Pendidikan formal;
2. Pengalaman kerja;
3. Sikap atasan;
4. Prestasi kerja;
5. Bobot pekerjaan;
6. Lowongan jabatan; dan
7. Produktivitas kerja.
Sesulit apapun meniti karie, perencanaan
karier diperlukan bagi karyawan agar selalu
siap menggunakan kesempatan yang ada
dengan sebaik-baiknya. Orang-orang yang
berhasil dan berprestasi baik dalam
penugasannya pada suatu organisasi atau
perusahaan biasanya sangat memperhatikan
masalah perencanaan karier.
Pada dasarnya perencanaan karir terdiri
atas 2 (dua) elemen utama yaitu :
1. Perencanaan Karir Individual
(Individual Career Planning)
Perencanaan karir individual terfokus
pada individu yang meliputi latihan
diagnostic, dan prosedur untuk membantu
individu tersebut menentukan “siapa saya”
dari segi potensi dan kemampuannya.
Perencanaan karir individual meliputi :
1. Penilaian diri untuk menentukan
kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,
preferensi, kebutuhan, ataupunjangka
karirnya (career anchor)
2. Penilaian pasar tenaga kerja untuk
menentukan tipe kesempatan yang
tersedia baik di dalam maupun di luar
organisasi
3. Penyusunan tujuan karir berdasarkan
evaluasi diri
4. Pencocokan kesempatan terhadap
kebutuhan dan tujuan serta
pengembangan strategi karir
5. Perencanaan transisi karir.
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
271
2. Perencanaan Karir Organisasional
(Organizational Career Planning)
Perencanaan karir organisasional
mengintegrasikan kebutuhan SDM dan
sejumlah aktivitas karir dengan lebih
menitikberatkan pada jenjang atau jalur karir
(career path).
Tujuan program perencanaan karir
organisasional adalah :
1. Pengembangan yang lebih efektif tenaga
berbakat yang tersedia.
2. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan
untuk memikirikan jalur-jalur karir
tradisional atau jalur karir yang baru.
3. Pengembangan sumber daya manusia
yang lebih efisien di dalam dan di antara
divisi dan/atau lokasi geografis
4. Kepuasan kebutuhan pengembangan
pribadi karyawan
5. Peningkatan kinerja melalui pengalaman
on the job training yang diberikan oleh
perpindahan karir vertical dan horizontal
6. Meningkatkan loyalitas dan motivasi
karyawan yang dapat menyebabkan
berkurangnya perputaran karyawan
7. Suatu metode penentuan kebutuhan
pelatihan dan pengembangan.
Sebuah pendapat bijak mengatakan
bahwa arah hidup kita sangat ditentukan
oleh tiga keputusan penting yang pernah kita
buat. Pertama, keputusan untuk memiliki
bidang pendidikan yang akan kita tempuh.
Kedua, keputusan untuk memilih pasangan
hidup kita dan ketiga, keputusan untuk
memilih karir (dalam arti sempit sering
diartikan memilih bidang pekerjaan).
Ketiga hal tersebut sebelum diputuskan
perlu direncaanakan sebelumnya untuk
memilih apa yang terbaik dan apa yang
harus dilakukan. Khususnya dalam
pembahasan ini akan diulas masalah
Perencanaan Karir. Merencanakan karir
secara baik akan menentukan kita dalam
meraih tujuan karir yang sesuai dengan
harapan dan memberikan kontribusi dalam
kesuksesan hidup.
Jadi sesungguhnya perencanaan karir
berdimensi lebih luas dibandingkan dengan
pengembangan karir. Perencanaan karir
sangat berkaitan dengan perencanaan jangka
panjang karyawan itu sendiri yang tidak
dibatasi dalam suatu organisasi tertentu.
Pengembangan karir dibatasi oleh kebutuhan
dan kepentingan organisasi. Sangat mungkin
perencanaan karir seseorang melampaui
pengembangan karir yang mampu dilakukan
oleh organisasi. Idealnya perencanaan karir
sejalan dengan pengembangan karir.
Namun, tidak dapat dipungkiri kadang kala
kedua hal tersebut saling bertolak belakang.
Dalam kondisi ini manakala pengembangan
karir tidak sejalan dengan perencanaan karir,
individu berhak mengambil keputusan
apakah tetap “stay” dalam organisasi atau
“exit.”
Beberapa pakar SDM mengemukakan
pentingnya perencanaan karir, sebagai
berikut :
1. Menurut Mondy, melalui perencanaan
karir, setiap individu mengevaluasi
kemampuan dan minatnya sendiri,
mempertimbangkan kesempatan karir
alternatif, menyusun tujuan karir, dan
merencanakan aktivitas-aktivitas
pengembangan praktis. Fokus utama
dalam perencanaan karir haruslah sesuai
antara tujuan pribadi dan kesempatan-
kesempatan yang secara realistis tersedia.
2. Pada dasarnya perencanaan karir terdiri
atas dua elemen utama yaitu perencanaan
karir individual (individual career
planning) dan perencanaan karir
organisasional (organizational career
planning). Perencanaan karir individual
dan organisasional tidaklah dapat
dipisahkan. Seorang karyawan yang
rencana karir individualnya tidak dapat
terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau
lambat karyawan tersebut akan
meninggalkan perusahaan. Oleh karena
itu, organisasi juga perlu menciptakan
perencanaan karir bagi karyawannya
sehingga organisasi dapat berkembang
dan karyawanpun terpenuhi
pengembangan karirnya.
RUANG LINGKUP PERENCANAAN
KARIER
Ruang lingkup perencanaan karier
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat
karyawan. Terdapat piramida
kepangkatan yang serasi sesuai dengan
prinsip rentang kendali (span of control)
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
272
dalam suatu organisasi/perusahaan
karena Semakin tinggi pangkat, semakin
terbatas pula jumlah personil yang
menduduki kepangkatan tersebut.
Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat
karyawan perlu memperhatikan faktor-
faktor diantaranya: sifat tugas, beban
tugas dan tanggung jawab yang dipikul
pejabat yang bersangkutan.
b. Perencanaan tujuan-tujuan organisasi
/perusahaan. Tujuan-tujuan organisasi
mulai dari tingkat teratas sampai dengan
eselon-eselon dibawahnya, akan
menentukan jalur karir anggota
organisasi bersangkutan. Disinilah
kemampuan intelektual maupun
kepribadian kepemimpinan akan diuji,
untuk dapat meniti karier tersebut.
Tujuan organisasi sangat penting
dirumuskan agar setiap anggota organisasi
mempunyai tujuan yang jelas terarah. Dari
tujuan organisasi akan dapat ditentukan:
1. Besar kecilnya misi organisasi
2. Berat ringannya tugas pekerjaan
3. Spesifikasi pekerjaan yang perlu
dirumuskan
4. Jenis kelompok pekerjaan yang perlu
disusun
5. Kuantitas dan kualitas personel yang
diperlukan Jenjang karier seseorang
akan menunjang kepentingan dan atau
tujuan-tujuan organisasi/perusahaan
yang telah disiapkan.
LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN KARIR
Proses atau langkah-langkah yang akan
ditempuh untuk menyusun rencana karir
terdiri atas hal-hal berikut ini :
1. Menilai Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan
karir adalah bertanya atau memahami
diri sendiri. Mengenali peluang-
peluang, kesempatan-kesempatan,
kendala-kendala, pilihan-pilihan,
konsekuensi-konsekuensi,
keterampilan, bakat dan nilai
berhubungan pada kesempatan karir.
2. Menetapkan Tujuan Karir
Setelah orang dapat menilai kekuatan,
kelemahan, dan setelah mendapat
pengetahuan tentang arah dari
kesempatan kerja, maka tujuan karir
dapat diidentifikasi dan kemudian
dibentuk.
3. Menyiapkan Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari
berbagai macam desain kegiatan untuk
mencapai tujuan karir.
4. Melaksanakan Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasika satu
rencana kebanyakan diperlukan iklim
organisasi yang mendukung. Artinya
bahwa manajemen tingkat atas harus
mengajak semua tingkatan dari
manajemen untuk membantu bawahan
mereka dalam meningkatkan karir
mereka.
.
PERTIMBANGAN DALAM
PERENCANAAN KARIER
Dan untuk merencanakan karir secara
baik ada beberapa faktor penting yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1) Motivasi sangat terkait dengan tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan yang realistis
namun sekaligus menantang akan
menimbulkan motivasi untuk meraihnya.
Tujuan yang sangat muluk-muluk tanpa
memperhatikan kewajarannya dapat
melemahkan motivasi bahkan
menimbulkan putus asa mengingat
kesulitan untuk mencapainya dan terasa
musykil. Jadi untuk membangun
motivasi dalam perencanaan karir buatlah
tujuan karir yang menantang sekaligus
realistis.
2) Kompetensi meliputi seluruh aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang harus dimiliki. Jika ingin meniti
karir dalam bidang tertentu, katakanlah
dalam bidang pemasaran, anda harus
meningkatkan pengetahuan anda tentang
pemasaran, meningkatkan keterampilan
pemasaran dan bersikap bagaikan
seorang marketer.
3) Keberhasilan pencapaian perencanaan
karir ditentukan pula oleh jejaring yang
kita miliki. Sejauh mana orang lain
mengenal diri kita, sejauh mana orang
lain mengenal kemampuan kita. Jejaring
juga akan membuka akses, memberikan
peluang bagi kita untuk lebih
meningkatkan pencapaian karir. Tentu
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
273
hal ini tetap harus berlandaskan motivasi
dan kompetensi.
4) Peluang adalah faktor yang relatif
”uncontrollabel,” diluar kendali kita.
Namun, kita dituntut jeli melihatnya,
sering disebut peluang jarang berulang
dua kali, begitu diperoleh kita harus jeli
melihatnya dan segera menangkap
apabila hal tersebut selaras dengan
perencanaan karir yang telah dibuat.
5) Berikutnya adalah konsistensi dan
fleksibilitas. Sengaja kedua hal ini
penulis satukan, mengingat disatu sisi hal
ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan
namun disisi lain kita pun harus jeli
kapan harus tetap konsisten dan kapan
bisa fleksibel. Menurut penulis kita harus
tetap konsisten jika menyangkut nilai
dasar kita dalam merencanakan karir,
nilai adalah prinsip dan harus ditegakkan
secara konsisten. Selain itu untuk tujuan
yang bersifat jangka panjang kita pun
harus konsisten. Namun, kita bisa
fleksibel apabila hal itu lebih bersifat
teknis, operasional dan bersifat
”temporary” atau berjangka pendek. Jika
menyangkut kompetensi anda harus
konsisten dengan ”core competency”
yang dimiliki, namun dapat lebih
fleksibel untuk ”functional competency”
atau ”specific competency.”
INFORMASI DAN KONSELING PADA
PERENCANAAN KARIER
Dalam masalah perencanaan karier,
umumnya anggota organisasi atau karyawan
kurang begiru mengetahui ketentuan,
persyaratan, jenjang atau arah karier dalam
organisasi. Dalam hal seperti itu memang
sangat mutlak adanya informasi atau
penjelasan yang lengkap tentang
perencanaan karier bagi para anggota
organisasi atau karyawan. Disinilah
departemen personalia dari setiap organisasi
harus berperan aktif dalam memberikan
informasi dan bimbingan (konseling) kepada
bawahan yang membutuhkan :
a. Informasi Karier : Adanya
informasi/penjelasan yang lengkap
tentang perencanaan karier bagi para
anggota organisasi atau karyawan
memudahkan anggota organisasi untuk
mengetahui ketentuan, persyaratan,
jenjang atau arah karier dalam organisasi.
Pemberian informasi karier dapat
dilakukan melalui ceramah, pidato
pengarahan, surat edaran, lokakarya,
seminar, social meeting, dan sebagainya.
b. Konseling Karier : setelah informasi
perencanaan karier diberikan maka
tindak lanjut yang harsu dilakukakan
adalah memberikan bantuan bimbingan
atau konseling kepada para anggota agar
tepat dalam menetapkan sasaran-sasaran
karier sesuai minat, bakat, dan
kemampuannya. Menurut T. Hani
Handoko, pembimbing karier perlu
menyadari bahwa karier merupakan
bagian dari rencana hidup seseorang
sehingga rencana karier yang ditetapkan
seharusnya adalah bagian integral dari
rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya
bimbingan karier untuk penilaian pribadi
dalam suatu organisasi. Penilaian pribadi
tersebut meliputi minat, bakat,
kemampuan, motivasi, semangat,
ketrampilan, dan moral seseorang. Ketika
memberikan informasi karier, sangat
penting jika para konselor tersebut
memberikan gambaran tentang situasi
lingkungan kerja dan kemungkinan
perubahan yang dapat terjadi, yang
mungkin berpengaruh terhadap karier
mereka selanjutnya.
MANFAAT PERENCANAAN KARIR
Dengan adanya perencanaan karir, maka
sebuah organisasi dapat :
1. Menurunkan tingkat perputaran
karyawan (turnover), dimana perhatian
terhadap karir individual dalam
perencanaan karir yang telah ditetapkan
akan dapat meningkatkan loyalitas pada
perusahaan di mana mnereka bekerja,
sehingga akan memungkinkan
menurunkan tingkat perputaran
karyawan.
2. Mendorong pertumbuhan, dimana
perencanaan karir yang baik akan dapat
mendorong semangat kerja karyawan
untuk tumbuh dan berkembang. Dengan
demikian motivasi karyawan dapat
terpelihara.
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
274
3. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan
organisasi akan sumber daya manusia di
masa yang akan datang.
4. Memberikan informasi kepada organisasi
dan individu yang lebih baik mengenai
jalur potensial karir di dalam suatu
organisasi.
5. Mengembangkan pegawai yang dapat
dipromosikan, perencanaan karir
membantu membangun penawaran
internal atas talenta yang dapat
dipromosikan untuk mempertemukan
dengan lowongan yang disebabkan oleh
masa pension, berhenti bekerja dan
pengembangan.
6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan
internasional, organisasi global
menggunakan perencanaan karir untuk
membantu mengidentifikasikan dan
mempersiapkan penempatan di luar
negeri.
7. Membantu menciptakan keaneka-
ragaman angkatan kerja, ketika mereka
diberikan bantuan perencanaan karir,
pekerja dengan latar belakang berbeda
dapat belajar tentang harapan-harapan
organisasi untuk pertumbuhan sendiri
dan pengembangan.
8. Membuka jalan bagi karyawan yang
potensial, perencanaan karir
memberikan keberanian kepada
karyawan untuk melangkah maju
kemampuan potensial mereka karena
mereka mempunyai tujuan karir yang
spesifik, tidak hanya mempersiapkan
pekerja untuk lowongan di masa depan.
9. Mengurangi kelebihan, perencanaan
karir menyebabkan karyawan, manajer
dan departemen sumber daya manusia
menjadi berhati-hati atas kualifikasi
karyawan, mencegah manajer yang mau
menang sendiri dari pembatasan sub-
ordinate kunci.
10. Membantu pelaksanaan rencana-
rencana kegiatan yang telah disetujui,
perencanaan karir dapat membantu
anggota kelompok agar siap untuk
jabatan-jabatan penting, persiapan ini
akan membantu pencapaian rencana-
rencana kegiatan yang telah disetujui.
PENGEMBANGAN KARIR (CAREER
DEVELOPMENT)
Pengembangan karir (career
development) meliputi aktivitas-aktivitas
untuk mempersiapkan seorang individu pada
kemajuan jalur karir yang direncanakan.
Beberapa prinsip pengem-bangan karir
adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan itu sendiri mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap
pengembangan karir.
2. Bentuk pengembangan skill yang
dibutuhkan ditentukan oleh permintaan
pekerjaan yang spesifik
3. Pengembangan akan terjadi hanya jika
seorang individu belum memperoleh skill
yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan
4. Waktu yang digunakan untuk
pengembangan dapat direduksi/dikurangi
dengan mengidentifikasi rangkaian
penempatan pekerjaan individu yang
rasional.
Implementasi perencanaan karir
merupakan pengembangan karir. Untuk itu
pengembangan karir dapat didefinisikan
sebagai semua usaha pribadi karyawan yang
ditujukan untuk melaksanakan rencana
karirnya melalui pendidikan, pelatihan,
pencarian dan perolehan kerja, serta
pengalaman kerja.
Maka titik awal pengembangan karir
dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana
setiap orang bertanggung jawab atas
pengembangan atau kemajuan karirnya.
Setelah komitmen dimiliki, beberapa
kegiatan pengembangan menguntungkan
karyawan dan organisasi, departemen SDM
melakukan pelatihan dan pengembangan
bagi karyawan.
TAHAP PERKEMBANGAN KARIER
Agar tahap perkembangan karier dapat
dilakukan secara efektif maka, program
karier perlu disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan unik individu dalam berbagai
tahap kehidupan dan kariernya.
1. Karier Awal, tahap pembentukan,
merupakan tahap penekanan pada
perhatian untuk memperoleh jaminan
terpenuhinya kebutuhan di tahun-tahun
awal pekerjaannya. Hambatan-hambatan
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
275
dalam karier awal (early career)
diantarnya:
a. Frustasi dan ketidakpuasan disebabkan
harapannya tidak sesuai
b. Adanya penyelia yang tidak kompeten
c. Intensivitas terhadap aspek politis
organisasi
d. Kegagalan dalam memantau lingkungan
internal dan eksternal
e. Mengabaikan kriteria sesungguhnya
untuk pengevaluasian kinerja dari
karyawan yang baru diangkat/baru
memulai berkarier
f. Ketegangan antara profesional yang lebih
muda dan yang tua serta manajer yang
diakibatkan oleh perbedaan pengalaman,
kebutuhan dan minat
g. Ketidakpastian mengenai batasan
loyalitas yang dituntut organisasi.
h. Kegelisahan mengenai integritas,
komitmen, dan dependensi.
2. Karier Pertengahan,Tahap karier
pertengahan (middle career) kerap kali
meliputi pengalaman baru, seperti
penugasan khusus, transfer dan promosi
yang lebih tinggi, tawaran dari organisasi
lain, kesempatan vasibilitas untuk
jenjang organisasi yang lebih tinggi, dan
pembentukan nilai seseornag bagi
organisasi.
3. Karier Akhir,Pemberian pelatihan kepada
penerus, penguranagn beban kerja, atau
pendelegasian tugas-tugas utama periode
karier akhir (late career) adalah agar
tetap produktif dan menyiapkan diri
untuk pensiun.
PENGEMBANGAN KARIER SECARA
INDIVIDUAL DAN
ORGANISASIONAL
1. Pengembangan Karier Secara
Individual
Ada enam kegiatan pengembangan
karier secara individual yaitu sebagai
berikut:
a. Prestasi Kerja.Kegiatan paling penting
untuk memajukan karier adalah prestasi
kerja yang baik, karena hal ini
mendasari semua kegiatan
pengembangan karier lainnya kemajuan
karier sangat tergantung pada prestasi.
b. Exposure. Kemajuan karier juga
ditentukan oleh eksposure. Eksposure
berarti menjadi dikenal oleh orang-orang
yang memutuskan promosi, transfer dan
kesempatan-kesempatan karier lainnya.
Tanpa eksposure, karyawan yang
berprestasi baik mungkin tidak
memperoleh kesempatan untuk mencapai
sasaran-sasaran kariernya. Para menejer
mendapat-kan eksposure terutama
melalui prestasi, laporan-laporan tertulis,
presentasi lisan, kerja panitia, pelayanan
masyarakat, dan bahkan lama jam kerja
mereka.
c. Permintaan Berhenti. Bila seorang
karyawan melihat kesempatan karier
yang lebih besar di tempat lain,
permintaan berhenti mungkin merupakan
suatu cara untuk mencapai sasaran-
sasaran karier. Banyak karyawan
terutama para menejer professional
berpindah-pindah perusahaan sebagai
strategi karier mereka. Bila hal itu
dilakukan secara efektif, mereka biasanya
mendapatkan promosi, kenaikan gaji, dan
pengalaman baru. permintaan berhenti
untuk melanjutkan karier dan
pengelaman baru. permintaan berhenti
untuk melanjutkan karier diperusahaan
lain sering disebut leveraging. Bagai
manapun juga, bila teknik ini terlalu
sering digunakn akan merugikan
karyawan sendiri.
d. Kesetiaan Pada Organisasional.
Dalam banyak organisasi, orang-orang
meletakan kemajuan karier tergantung
pada kesetian organisasional. Kesetiaan
organisasional rendah pada diri para
sarjana baru (yang mempunyai
pengharapan tinggi, sehingga sering
kecewa dengan perusahaan pertama
mereka) dan para professional (yang
kesetiaan pertamanya adalah pada profesi
mereka). Dedikasi jangka panjang
terhadap perusahaan yang sama akan
menurunkan tingkat perputaran tenaga
kerja
e. Mentor dan Sponsor
Seorang mentor adalah orang yang
menawarkan bimbingan karier informal.
Karyawan atau mentor dalam banyak
perusahaan menyadari bahwa hubungan
diantara merka ada dan berguna bagi
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
276
pengembangan karier. Bila mentor dapat
menominasi karyawan untuk kegiatan-
kegiatan pengembangan karier, seperti
program-program latihan, transfer, atau
promosi maka dia sponsor. Seorang
sponsor adalah orang dalam organisasi
yang dapat menciptakan kesempatan-
kesempatan pengembangan karier bagi
orang-orang lain. Sering sponsor
karyawan adalah atasan langsung.
f. Kesempatan Untuk Berkembang.
Bila karyawan meningkatkan
kemampuan, missal melalui program
latihan, pengambilan kursus-kursus atau
penambahan gelar, maka berarti mereka
memanfaatkan kesempatan untuk
tumbuh. Hal ini berguna untuk baik bagi
departemen personalia dalam
pengembangan sumberdaya manusia
internal maupun bagi pencapaian rencana
karier karyawan.
2. Pengembangan Karier Secara
Organisasional
Pengembangan karier seharusnya
memang tidak tergantung pada usaha-usaha
individual saja, sebab hal itu kadang kala
idak sesuai dengan kepentingan organisasi,
untuk memungkinkan sinkronnya dengan
kepentingan organisasi, maka pihak bagian
yang berwenang untuk itu, yakni
departemen personalia, dapat mengatur
perkembangan karier para karyawan/
anggota organisasi. Misalnya dengan
mengadakan program-program latihan,
kursus-kursus pengembangan karier dan
sebagainya. Dalam hal ini lebih mantap lagi
apabila pihak pimpinan organisasi dapat
menyetujui dan merestui program-program
departemen personalia tersebut. Sehingga
dengan demikian pihak menejemen
(pimpinan) selalu ”well-informed” mengenai
upaya-upaya karier personalia dalam
organisasinya. Proses penyusunan jalur
karier dalam sebuah organisasi disebut
perencanaan karier organisasional.
Sebagaian besar organisasi mengarahkan
program perencanaan karier untuk mencapai
satu atau lebih tujuan berikut ini:
a. Pengembangan tenaga berbakat yang
tersedia secara lebih efektif
b. Kesempatan penilaian diri bagi
karyawan untuk memikirkan jalur-jalur
karier tradisional atau karier yang baru
c. Pengembanagn sumber daya manusia
yang lebih efisien didalam dan diantara
divisi dan atau lokasi geografis
d. Meningkatan kinerja malalui
pengalaman on the job training yang
diberikan oleh perpindahan karier
vertikal dan horisontal
e. Peningkatan loyalitas dan motivasi
karyawan menyebabkan merosotnya
putaran karyawan
f. Sebuah metode penentuan kebutuhan
pelatihan dan pengembangan
1. Pilihan Pengembangan Karier
Pengembangan karir itu sendiri
mempunyai arah atau jalur-jalur serta pilihan
yang akan memberikan kepada setiap
karyawan untuk mengembangkan karirnya
sepanjang arah itu mencerminkan tujuan dan
kemapuannya.
Pilihan arah yang ingin dikembangkan
merupakan kesempatan yang baik bagi
karyawan itu sendiri di manapun dan
kapanpun. Pilihan arah atau jalur
pengembangan karier meliputi.
a. Enrichment
Yaitu pengembangan dan peningkatan
melalui pemberian tugas atau assignment
secara khusus, ini merupakan bentuk
umum dari pengembangan secara khusus,
ini merupakan bentuk umum dari
pengembangan karier.
b. Lateral
Yaitu pengembangan kearah samping
sesuatu pekerjaan yang lain yang
mungkin lebih cocok dengan
keterampilannya dan memberi
pengalaman yang lebih luas, tentang baru
serta memberikan kepercayaan dan
kepuasan lebih besar.
c. Vertical
Yaitu pengembangan kearah atas pada
posisi yang mempunyai tanggung jawab
dan wewenang yang lebih besar di
banding keahlian khusus atau keahlian
khusus yang baru.
d. Relocation
Yaitu perpindahan secara fisik ke unit
organisasi lain atau ke tempat yang dapat
melengkapi kesempatan pertumbuhan
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
277
peningkatan keinginan dan kemampuan
karyawan untuk tetap pada pekerjaan
yang sama.
e. Exploration
Yaitu menjelajah kearah yang lebih luas
lagi kepada pilihan karier di dalam unit
organisasi untuk mencari dan
mengumpulkan informasi sehingga dapat
menjawab pertanyaan dan membuat
suatu keputusan tentang potensi karier
yang akan di pilih.
f. Realignment
Yaitu pergerakan kearah bawah yang
mungkin dapat merfleksikan sesuatu
peralihan atau pertukaran prioritas
pekerjaan bagi karyawan untuk
mengurangi resiko, tanggung jawab, dan
stress, menempatkan posisi karyawan
tersebut kearah yang lebih tepat yang
sekaligus sebagai kesempatan atau
peluang yang baru.
Dimana Proses dan pengembangan karier
yang dikembangkan melalui jalur-jalur
seperti di atas merupakan panduan kekuatan
dan kepentingan antara perusahaan dengan
karyawan berdasarkan nilai-nilai kemitraan
yang dapat menumbuhkan pembinaan
karyawan berorientasi profesionalisme.
Artinya pengembangan karier karyawan
tidak semata kearah structural tetapi juga
mengembangkan expertise kearah
fungsional, dengan demikian posisi
fungsional mempunyai peran sebagai equal
partner posisi structural.
2. Peranan dan Depertemen Personalia
dalam Pengembangan Karier.
Pengembangan karir seharusnya tidak
hanya tergantung pada usaha-usaha individu
saja, karena tidak selalu sesuai dengan
kepentingan organisasi. Sebagai contoh:
karyawan mungkin minta berhenti atau
pindah ke perusahaan lain. Atau karyawan
bias tidak acuh terhadap kesempatan-
kesematan karier mereka dan kebutuhan-
kebutuhan staffing organisasi. Untuk
mengarahkan pengembangan karier agar
menguntungkan organisasi dan karyawan,
departemen personalia sering mengadakan
program-program latihan dan
pengembangan bagi para karyawan. Di
samping itu, departemen personalia perlu
mengusahakan dukungan manajemen,
memberikan umpan balik kepada karyawan
dan membangun suatu lingkungan kerja
yang kohesif untuk meningkatkan
kemampuan dan keinginan karyawan dalam
melaksanakan pengembangan karier.
Dukungan manajemen. merupakan berbagai
usaha deparemen personalia untuk
mendorong pengembangan karier akan
mempunyai dampak kecil tanpa dukungan
dari para manajer. Komitmen oleh
manajemen puncak adalah krusial untuk
mendapatkan dukungan para manajer
lainnya.
Umpan balik. Tanpa umpan balik tentang
upaya pengembangan karier mereka adalah
sulit bagi para karyawan untuk meneruskan
persiapan bertahun-tahun yang kadang-
kadang dibutuhkan untuk mencapai sasaran-
sasaran karier. Departemen personalia dapat
memberikan umpan balik ini dalam
beberapa cara, yaitu: dengan
membertahukan kepada para karyawan
secara periodic mengenai prestasi kerja
mereka. Untuk melaksanakan ini, banyak
departemen personalia mengembangkan
berbagai prosedur evaluasi. Bila prestasi
kerja jelek, umpan balik ini memungkinkan
karyawan untuk memperbaiki usaha-usaha
atau menyesuaikan rencana pengembangan
karier mereka. Tipe umpan balik lain
berkaitan denan program kesempatan.
Seseorang yang lama tidak dipromosikan
akan merasa bahwa pengembangan
kariernya tidak berguna. Calon yang tidak
berhasil untuk mengisi lowongan pekerjaan
internal harus diberitahu mengapa mereka
tidak memperoleh kesempatan karier.
Umpan balik ini mempunyai tiga tujuan:
a. Untuk menjamin para karyawan yang
tidak dipromosikan bahwa mereka masih
bernilai dan akan dipertimbangkan untuk
promosi-promosi selanjutnya, bila
mereka “qualified”.
b. Untuk memperjelas mengapa mereka
tidak terpilih
c. Untuk menunjukkan apa kegiatan-
kegiatan pengembangan karier yang
harus diambil.
Kelompok-kelompok kerja kohesif. Bagi
para karyawan yang ingin mencapai suatu
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
278
karier dalam organisasai, mereka harus
merasa bahwa organisasi adalah lingkungan
yang memuaskan. Bila mereka akan lebih
terarah menuju peningkatan kesempatan-
kesempatan karier dalam organisasi.
TUJUAN PENGEMBANGAN KARIER
DAN ANALISIS KARIER YANG
SUKSES
Dari segi pengembangan karier, ada tiga
alternatif dalam perlakuan organisasi
terhadap karyawan, yaitu:
a. Organisasi perlu mempertahankan
jabatan semula untuk jangka waktu
tertentu dengan memeberikan ganjaran
yang sesuai
b. Organisasi perlu memudahkan pekerja
pada jabatan lain secara horizontal yang
lebih relevan dengan peningkatan dan
perbaikan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang dialami pekerja
c. Organisai perlu menginformasikan
kepada pekerja secara vertikal untuk
mengisi suatu jabatan, yang secara
struktural lebih tinggi kedudukannya.
TANGGUNG JAWAB
PENGEMBANGAN KARIER
Dalam hal tanggung jawab,
pengembangan karier dibedakan menjadi
dua pendekatan yaitu:
1. Dengan Pendekatan Tradisional
a. perencanaan pengembangan karier
disusun dan ditetapkan oleh
organisasi/ perusahaan secara sepihak.
b. Pelaksanaan pengembangan karier
tergantung sepenuhnya pada
organisasi.
c. Control hasil pengembangan karier
dilakukan secara ketat oleh organisasi
d. Pengembangan karier diartikan dan
dilaksanakan melalui kegiatan
promosi ke jenjang/ posisi yang lebih
tinggi.
2. Dengan pendekatan baru
a. Pengembangan karier harus diterima
bukan sekedar berarti promosi ke
jabatan/ posisi yang lebih tinggi.
Disini, pengembangan karir adalah
motivasi untuk maju dalam bekerja
diligkungan suatu organisasi
b. Sukses karier yang dimaksud diatas
berarti seorang pekerja mengalami
kemajuan dalam bekerja, berupa
perasaan puas dalam suatu atau setiap
jabatan/ posisi yang dipercaya oleh
organisasi. Karena dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
c. Sukses dalam pengembangan karier
yang berarti mengalami kemajuan
dalam bekerja, adalah meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan/
keahlian, sehingga menjadi lebih
berprestasi/ produktif sebagai pekerja
yang kompetitif.
d. Para pekerja harus menyadari bahwa
untuk memperoleh kemajuan dalam
bekerja merupakan tanggung
jawabnya sendiri. Dengan kata lain,
pengembangan karier berada ditangan
pekerja masing-masing, yang
memerlukan kemampuan mengelola
(manajemen) diri sendiri.
MANAJEMEN PENGAMBANGAN
KARIER
Setiap pekerja yang merencanakan
pengembanagn karier perlu bersikap dan
bertindak sebagai berikut:
a. Memilih bidang pekerjaan
b. Memahami dan meneriam kedudukan
yang sekarang
c. Merencanakan jalan keluar
Manajemen pengembangan karier
berlangsung secara dua arah:
a. Arah pertama harus datang dari para
pekerja dengan aktif merencanakan
dan melakukan kegiatan ke arah
kemajuan dan perkembangan untuk
mewujudkan karier yang sukses
b. Arah kedua dalam pengembangan
karier harus datang dari organisasi
untuk membantu dan memberi
peluang bagi pekerja yang potensial
dalam mengembangkan karier
Bantuan organisasi dalam
pengembagan karier dapat berupa
hal-hal sebagai berikut:
1. organisasi harus menempatkan para
pekerja sebgai pertner yang harus
dibantu sepenuhnya dalam
mengembangkan kariernya
2. organisai wajib membantu para
pekerja untuk mengetahui
kemampuan dan keterampilan untuk
melaksanakan pekerjaan
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
279
3. organisasi perlu memberikan
dorongan kepada para pekerja agar
menegelola kariernya sejalan dengan
strategi organisasi dan
pengembnagannya
4. data yang dimiliki organisasi untuk
perencanaan SDM sebagai
keputusan masa mendatang dapat
dipadankan dengan tujuan pekerja
dalam manajemen pengambangan
karier
5. organisasi harus memepergunakan
data hasil penilaian kerja agar dapat
menempatkan pekerja secara tepat
untuk jabatan tertentu
6. hubungan kebutuhan pengem-
banagan karier pekerja secara
individu dengan kebutuhan
pengambangan kerier organisasi
harus sejalan
DESAIN PROGRAM
PENGEMBANGAN KARIER
Desain program pengembangan karier ini
akan membantu para manajer dalam
membuat keputusan yang kreatif mengenai
pengembangan karier para pekerja. Untuk
itu perlu dibedakan atas tiga fase dalam
mendesain program pengembangan karier
yang terdiri dari:
1. Fase perencanaan
Fase ini merupakan aktivitas
menyelaraskan rancangan pekerja dan
rancangan organisasi mengenai
pengembangan karir di lingkungannya.
Tujuan dari fase ini adalah untuk
mengidentifkasi kelebihan dan kekurangan
pekerja dalam melaksanakan tugas-
tugasnya, dengan demikian dapat dilakukan
berbagai usaha untuk membantu para
pekerja antara lain:
a. Bantuan memilih jalus pengembangan
karier sesuatu dengan yang tersedia.
b. Memperbaiki kekurang atau kelemahan
bagi pekerja yang menunjukan
kesungguhan dan membutuhkannya
untuk mewujudkan karier yang sukses.
2. Fase pengarahan
Fase ini bermaksud untuk membantu
para pekerja agar mampu mewujudkan
perncanaannya menjadi kenyataan, yakni
dengan memantapkan tipe karieryang
dinginkannya, dan mengatur langkah-
langkah yang harus di tempuh untuk
mewujudkannya. Ada dua cara pendekatan
yang dapat dilakukan yaitu:
a. pengaranan dengan menyelenggarakan
konseling karier.
b. Perbedaan dengan menyelenggarakan
playanan informasi yang mencakup
kegiatan sebagai berikut:
1. Sistem pemberitaan pekerjaan sasaran
terbuka.
2. Pengarahan ini dilakukan dengan
memberikan informasi untuk semua
pekerja khususnya mengenai
pengembangan karier.
3. Menyediakan informasi
inventarisasikemapuan pekerja, yang
dapat dan boleh diketahui oleh masing-
masing pekerja.
4. Informasi tentang aliran karier berupa
chart yang menunjukan kemungkinan
arah dan kesempatan yang tersedia di
dalam organisasi.
5. Selenggarakan pusat sumber
pengembangan karier merupakan
himpunan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan jabatan,
dan lain-lain.
3. Fase pengembangan
Fase ini adalah tenggang waktu yang
diperlukan pekerja untuk memenuhi
persyaratan yang memungkinkannya
melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi
lain yang menginginkanya. Kegiatan-
kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Menyelenggarakan system mentor
Fase ini adalah cara pengembangan
dengan menyelenggarakan hubungan antara
pekerja senior dan yunior sebagai kolega
(teman kerja). Pekerja senior bertindak
sebagai mentor yang bertugas memberikan
advis, keteladanan, membantu dan mengatur
dalam menghubungi pejabat untuk
mendapatkan informasi informasi, dan
memberikan dukungan secara umum, dalam
usaha pekerja yunior mengembangkan
karier.
b. Pelatihan
Pelatihan dalam rangka pengembangan
karier bagi para pekerja sangat luas ruang
cakupnya, tidak sekedar yang
diselenggarakan secara lembaga dan formal
di kelas, laboratorium, dll.
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
280
c. Rotasi jabatan
Rotasi jabatan dilakukan dengan cara
menugaskan pekerja untuk berbagi janatan
melalui proses pemindahan secara
horizontal.
d. Program beasisiwa/ ikatan dinas
Organisasi atau perusahaan dalam
menghadapi lingkungan bisnis yang dapat
berubah secara cepat dan semakin
kompetitif, setiap saat dan juga dimasa
mendatang memerlukan sejumlah pekerja
yang mampu mengantisipasinya. Kebutuhan
itu dapat di atasi dengan menyediakan
beasisiwa/ikatan dinas bagi para pekerja
sebagai pendukung upayanya dalam
meningkatkan pendidikan di luar
organisasinya.
KARIER GANDA
Menghindari karier ganda diperlukan
manajemen sebagai berikut:
a. Diselenggarakannya jadwal kerja yang
fleksibel agar karier ganda dilakukan
pada waktu yang berbeda
b. Adanya programkonseling dalam
keluarga yang bekerja untukmenghindari
tanggung jawab pekerjaan oleh kedua
pihak yang dapat erugikan organisasi
c. Menyelenggarakan pelatihan supervisor
untuk melakukan konseling
d. Menetapkan struktur organisasi yang
menunjang dan mempermudah
pemindahan pekerja
untukmenghindarikarier ganda.
Kebijakan yang ditempuh organisasi
untuk menyelesaikan masalah karier
ganda:
1. Tidak memperkerjakan suami istri
dalam satu organisasi
2. Jika suami dan istri sama
pentingnya,maka dapat ditempatkan
pada kantor yang berbeda
3. Tidak mengangkat suami-istri sebagai
supervisor untuk menghindari
pembagian insentif yang tidak
obyektif
MANFAAT PENGEMBANGAN KARIR
Pada dasarnya pengembangan karir dapat
bermanfaat bagi organisasi maupun
karyawan.
a. Bagi organisasi, pengembangan karir
dapat :
1. Menjamin ketersediaan bakat yang
diperlukan
2. Meningkatkan kemampuan organisasi
untuk mendapatkan dan
mempertahankan karyawan-karyawan
yang berkualitas
3. Menjamin agar kelompok-kelompok
minoritas dan wanita mempunyai
kesempatan yang sama untuk
meningkatkan karir.
4. Mengurangi frustasi karyawan
5. Mendorong adanya keaneka-ragaman
budaya dalam sebuah organisasi
6. Meningkatkan nama baik organisasi.
b. Bagi pegawai/karyawan, pengembangan
karir identik dengan keberhasilan, karena
pengembangan karir bermanfaat untuk
dapat :
1. Menggunakan potensi seseorang
dengan sepenuhnya.
2. Menambah tantangan dalam bekerja
3. Meningkatkan otonomi
4. Meningkatkan tanggung jawab
PENUTUP
Maka dapat ditarik kesimpulan oleh
penulis bahwa perencanaan karier adalah
suatu perencanaan tentang kemungkinan-
kemungkinan seorang pegawai/karyawan
organisasi sebagai individu meniti proses
kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan
dan kemampuannya. Karier ini merupakan
suatu yang harus diwujudkan dan terus
dikejar bagi diri karyawan, dan keadaan
karier macet harus dihindarkan. Untuk itu
manajemen harus secara bersungguh-
sungguh memper-hatikan dan
memperlakukan karyawan dengan
menghargai potensi prestasinya.
Penggunaan arah dan jalur proses dan
pengembangan karier sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan antara karyawan
dengan perusahaan kearah saling
menguntungkan.
Dimana Proses dan pengembangan karier
harus dapat memberikan kepastian kepada
karyawan lebih transparan dan terjamin serta
dapat menumbuhkan dan mengembangkan
semua kemampuan, intelektual, wawasasan,
motivasi, dan dedikasi karyawan pada posisi
pekerjaan yang diemban.
Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015)
281
Lewat proses dan pengembangan karier
tersebut dapat diupayakan pembinaan
karyawan kearah ”the right on the right
place”
DAFTAR PUSTAKA
Faustino, Cardoso Gomes, 2003.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Andi.Yogyakarta.
Fathoni, Abdurahmat, 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta, Rineka
Cipta.
Handoko, T Hani. 1996. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hendry, Simamora. 2001. Managemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta,
Salemba Empat.
Jusuf irianto, 2001. tema-tema pokok
manajemen sumber daya manusia,
surabaya: insan cendekia.
Martoyo, Susilo. 1996. Manajemen Sumber
Daya Manusia Edisi 3. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Mangkuprawira. sjafri. 2003. Manajemen
Sumberdaya Manusia Strategik.
Jakarta: PT. Ghalia Indonesia
Moekijat. 1991, Latihan dan Pengembangan
SDM, Mandar Maju, Bandung.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009,
Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.
Nawawi, H. Hadari. 2000. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis
yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadja
Mada Universitas Press.
Soetjipto, budi W dkk. 2002. Paradigma
Baru Manajemen Sumber Daya
Manusia. Penerbit Amara Books.
Samsudin, Sadili.2006, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung.
Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan :
Dari Teori Ke Praktik. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

More Related Content

Similar to 1564-Article Text-3562-1-10-20180504 (1) (2).pdf

Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada danMengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Vsurya7
 
Bab VIII Perencanaan Karier
Bab VIII Perencanaan KarierBab VIII Perencanaan Karier
Bab VIII Perencanaan Karier
Harniza Ulfa
 
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiKuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Mukhrizal Effendi
 

Similar to 1564-Article Text-3562-1-10-20180504 (1) (2).pdf (20)

Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada danMengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
 
Manajemen karir 1
Manajemen karir 1Manajemen karir 1
Manajemen karir 1
 
Bab VIII Perencanaan Karier
Bab VIII Perencanaan KarierBab VIII Perencanaan Karier
Bab VIII Perencanaan Karier
 
Career Management and Development
Career Management and DevelopmentCareer Management and Development
Career Management and Development
 
Career Management and Development
Career Management and DevelopmentCareer Management and Development
Career Management and Development
 
Perencaan Karir & Assessment SDM_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Perencaan Karir & Assessment SDM_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Perencaan Karir & Assessment SDM_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Perencaan Karir & Assessment SDM_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 
Pengembangan Karir
Pengembangan KarirPengembangan Karir
Pengembangan Karir
 
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA TbkANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
 
AKB - PEMBINAAN SDM.pptx
AKB - PEMBINAAN SDM.pptxAKB - PEMBINAAN SDM.pptx
AKB - PEMBINAAN SDM.pptx
 
MANAJEMEN KARIR.pptx
MANAJEMEN KARIR.pptxMANAJEMEN KARIR.pptx
MANAJEMEN KARIR.pptx
 
Penyusunan Perencanaan Karir Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif HRD dalam Men...
Penyusunan Perencanaan Karir Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif HRD dalam Men...Penyusunan Perencanaan Karir Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif HRD dalam Men...
Penyusunan Perencanaan Karir Karyawan _Pelatihan "Peran Efektif HRD dalam Men...
 
Career Management
Career ManagementCareer Management
Career Management
 
Presentation 5 (pengembangan karir)
Presentation 5 (pengembangan karir)Presentation 5 (pengembangan karir)
Presentation 5 (pengembangan karir)
 
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiKuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
 
Program Pengembangan Karir
Program Pengembangan KarirProgram Pengembangan Karir
Program Pengembangan Karir
 
Bab 14 sdm
Bab 14 sdmBab 14 sdm
Bab 14 sdm
 
Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)
 
Pengelolaan sdm
Pengelolaan sdmPengelolaan sdm
Pengelolaan sdm
 
Makalah MSDM Strategis Kelompok 2.pdf
Makalah MSDM Strategis Kelompok 2.pdfMakalah MSDM Strategis Kelompok 2.pdf
Makalah MSDM Strategis Kelompok 2.pdf
 
Msdm bab vii
Msdm bab viiMsdm bab vii
Msdm bab vii
 

Recently uploaded

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

1564-Article Text-3562-1-10-20180504 (1) (2).pdf

  • 1. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 268 PERANAN PENTING PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER Nurmasari Dosen Program Studi Administrasi Publik FISIPOL UIR nurma.uir@gmail.com ABSTRACT Planning and career development, a planning process that enables employees to identify sasaransasaran careers and pathways leading to goals / objectives are. Planning programs and career development provides the opportunity for employees to explore their interests, desires and their career options in the company, because it is through this process employees can look for ways to improve themselves in order to develop skills and the ability to achieve the targeted position. For that management must seriously take into-overdue and treating employees with respect to the potential for achievement. The use of directions and paths and career development process in accordance with the needs and interests of employees with the company towards mutual benefit. Process and career development should be able to provide certainty to employees more transparent and secure and be able to grow and develop all the skills, intellectual, wawasasan, motivation, and dedication of the employees on the job position that embrace. Through process and career development can be pursued coaching employees towards the right on the right place. Keywords: Planning, Development, Career. ABSTRAK Perencanaan dan pengembangan karir, merupakan suatu proses perencanaan yang memungkinkan para karyawan untuk mengidentifikasi sasaransasaran karir dan jalur-jalur yang menuju ke sasaran/ tujuan tersebut. Program-program perencanaan dan pengembangan karir memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk menelusuri minat, keinginan dan pilihan karir mereka dalam perusahaan, karena melalui proses ini para karyawan dapat mencari cara untuk memperbaiki diri dalam rangka mengembangkan keahlian dan kemampuannya untuk mencapai posisi yang ditargetkan. Untuk itu manajemen harus secara bersungguh-sungguh memper-hatikan dan memperlakukan karyawan dengan menghargai potensi prestasinya.Penggunaan arah dan jalur proses dan pengembangan karier sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan antara karyawan dengan perusahaan kearah saling menguntungkan.Proses dan pengembangan karier harus dapat memberikan kepastian kepada karyawan lebih transparan dan terjamin serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan semua kemampuan, intelektual, wawasasan, motivasi, dan dedikasi karyawan pada posisi pekerjaan yang diemban.Lewat proses dan pengembangan karier tersebut dapat diupayakan pembinaan karyawan kearah ”the right on the right place” Kata Kunci : Perencanaan, Pengembangan, Karier. PENDAHULUAN Dari sudut pandang pegawai, jabatan merupakan suatu hal yang sangat penting sebab setiap orang menginginkan suatu jabatan yang sesuai dengan keinginannya dan menginginkan jabatan setinggi mungkin sesuai dengan kemampuannya. Jabatan yang lebih tinggi biasanya mengakibatkan gaji yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih besar, dan pengetahuan yang lebih baik, yang biasanya diharapkan pegawai. Oleh karena itu, ketika seseorang memasuki dunia kerja, orang tersebut mungkin akan bertanya apakah tujuan karirnya (sebagai jabatan tertinggi yang diharapkan) akan dapat dicapai di organisasi tempat dia bekerja. Bilamana seseorang melihat bahwa tujuan karirnya tidak dapat dicapai di organisasi tersebut, orang tersebut mungkin tidak akan mempunyai semangat kerja yang tinggi atau tidak termotivasi untuk bekerja atau bahkan
  • 2. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 269 akan meninggalkan organisasi (Hariandja, 2005). Menurut Handoko (1992), istilah karir digunakan untuk menunjukan suatu peran atau status dari masing-masing individu, di mana istilah tersebut memiliki tiga pengertian, yaitu: 1. Karir sebagai suatu pengembangan secara vertikal (promosi) ataupun pengembangan secara horizontal (transfer) ke jabatan-jabatan yang lebih menurut tanggung jawab atau menyilang hirarki hubungan kerja seorang karyawan selama kehidupan kerja 2. Karir sebagai penunjuk pekerjaan yang membentuk pola kemajuan secara sistematik dan memperjelas jalur karir 3. Karir sebagai suatu rangkaian kegiatan pekerjaan yang dipegang seseorang selama kehidupan kerja Perencanaan dan pengembangan karir, merupakan suatu proses perencanaan yang memungkinkan para karyawan untuk mengidentifikasi sasaransasaran karir dan jalur-jalur yang menuju ke sasaran/ tujuan tersebut. Program-program perencanaan dan pengembangan karir memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk menelusuri minat, keinginan dan pilihan karir mereka dalam perusahaan, karena melalui proses ini para karyawan dapat mencari cara untuk memperbaiki diri dalam rangka mengembangkan keahlian dan kemampuannya untuk mencapai posisi yang ditargetkan (Martoyo, 1992). PEMBAHASAN PERENCANAAN KARIER Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan dengan lancar. Karier adalah urutan posisi yang terkait dengan pekerjaan yang diduduki seseorang sepanjang hidupnya. Orang-orang mengejar karier untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan individu secara mendalam. Pada satu waktu, mengidentifikasikan dengan satu pengusaha sudah cukup untuk memenuhi beberapa kebutuhan tersebut. Sekarang, batasan antara karier individual sebagaimana dipandang oleh organisasi dan karier sebagaimana dipandang oleh si individu menjadi sangat penting. Perencanaan Karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan- kemungkinan seseorang anggota organisasi sebagai perorangan untuk dapat meniti proses kenaikan pangkat dan jabatan sesuai dengan persyaratan dan kemampuannya. Perencanaan karir pada prinsipnya adalah tanggung jawab individu karena individu pegawailah yang lebih tahu mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhannya, tetapi disebabkan organisasi mempunyai kepentingan, maka organisasi harus terlibat di dalamnya agar dapat dicapai secara efektif baik dilihat dari sudut pandang pegawai maupun organisasi. Lebih lanjut, beberapa keuntungan keterlibatan organisasi dalam perencanaan karir pegawai, dalam hal ini departemen sumber daya manusia adalah (William dan Keith, 1993): 1. Menyesuaikan kemampuan pegawai dengan strategi Menyelaraskan strategi dengan ketersediaan pegawai internal, yaitu sebagaimana kita ketahui bahwa suatu strategi membutuhkan ketersediaan pegawai yang menjadi pelaksana, baik jumlah maupun kualitasnya. Membantu perencanaan karir pegawai tidak lain adalah mengarahkan untuk memudahkan pegawai mencapai tujuan karirnya yang nantinya dibutuhkan dalam menjalankan strategi. Sebagaimana kita ketahui, suatu strategi memerlukan perilaku peran tersebut dibutuhkan kompetensi tertentu dari pegawai. 2. Meningkatkan supply internal pegawai pada saat-saat tertentu akan ada pegawai yang pension, meninggal dunia, atau mengundurkan diri secara suka rela atau melalui pemecatan. Perencanaan karir akan menyiapkan pegawai untuk mengisi kekosongan tersebut. 3. Menyiapkan penempatan internasional Untuk organisasi yang memiliki cabang- cabang di berbagai negara dengan berbagai jabatan penting yang harus diisi, perencanaan karir dapat membantu
  • 3. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 270 menyiapkan pegawai dan penempatan yang lebih tepat. 4. Memampukan pegawai untuk bekerja dengan pegawai yang berbeda latar belakangnya Dengan membantu pegawai dalam perencanaan karir, berarti organisasi akan menyadarkan dan mendidik pegawai akan keberadaan organisasi yang memiliki tenaga kerja yang memiliki berbagai macam latar belakang, dan harapan-harapan organisasi. 5. Mengurangi perputaran kerja Memberikan perhatian terhadap perencanaan karir dapat meningkatkan loyalitas pegawai terhadap organisasi sebagai akibat adanya kemungkinan untuk menduduki jabatan yang diinginkan. 6. Menyalurkan pegawai yang berpotensi Perencanaan karir akan memotivasi pegawai untuk memelihara dan meningkatkan potensinya sebab mereka mempunyai tujuan-tujuan karir secara khusus. Ini tidak hanya untuk mempersiapkan pegawai untuk mengisi jabatan yang kosong pada masa yang akan dating, tetapi juga dapat mendorong unjuk kerja yang lebih baik pada pegawai yang sedang menjabat saat ini. 7. Mendorong untuk meningkatkan kemampuan Perencanaan karir tentu saja akan memotivasi pegawai untuk lebih berkembang. 8. Mengurangi penumpukan pegawai. Dengan perencanaan karir yang memungkinkan seseorang untuk naik jabatan akan mengurangi penumpukan karyawan berpotensi yang ada, 9. Memuaskan kebutuhan pegawai Kesempatan untuk mencapai karir yang lebih tinggi merupakan salah satu factor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, paling tidak disebabkan adanya kesempatan untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi dengan penghasilan yang lebih tinggi pula. 10.Mengurangi atau menghilangkan terjadinya diskriminasi Perencanaan karir secara implisit akan memberikan kesempatan yang sama kepada semua pegawai untuk menduduki posisi yang ada dalam organisasi. Hal ini jelas sebab semua pegawai akan mengetahui semua jalur karir yang dapat ditempuh, mengetahui persyaratan yang diperlukan untuk mencapai satu posisi, dan mendapatkan bantuan untuk perencanaan karir. Keberhasilan karier seseorang dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini: 1. Pendidikan formal; 2. Pengalaman kerja; 3. Sikap atasan; 4. Prestasi kerja; 5. Bobot pekerjaan; 6. Lowongan jabatan; dan 7. Produktivitas kerja. Sesulit apapun meniti karie, perencanaan karier diperlukan bagi karyawan agar selalu siap menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Orang-orang yang berhasil dan berprestasi baik dalam penugasannya pada suatu organisasi atau perusahaan biasanya sangat memperhatikan masalah perencanaan karier. Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama yaitu : 1. Perencanaan Karir Individual (Individual Career Planning) Perencanaan karir individual terfokus pada individu yang meliputi latihan diagnostic, dan prosedur untuk membantu individu tersebut menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan kemampuannya. Perencanaan karir individual meliputi : 1. Penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi, kebutuhan, ataupunjangka karirnya (career anchor) 2. Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi 3. Penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri 4. Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi karir 5. Perencanaan transisi karir.
  • 4. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 271 2. Perencanaan Karir Organisasional (Organizational Career Planning) Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan sejumlah aktivitas karir dengan lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur karir (career path). Tujuan program perencanaan karir organisasional adalah : 1. Pengembangan yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia. 2. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir tradisional atau jalur karir yang baru. 3. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara divisi dan/atau lokasi geografis 4. Kepuasan kebutuhan pengembangan pribadi karyawan 5. Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karir vertical dan horizontal 6. Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan berkurangnya perputaran karyawan 7. Suatu metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Sebuah pendapat bijak mengatakan bahwa arah hidup kita sangat ditentukan oleh tiga keputusan penting yang pernah kita buat. Pertama, keputusan untuk memiliki bidang pendidikan yang akan kita tempuh. Kedua, keputusan untuk memilih pasangan hidup kita dan ketiga, keputusan untuk memilih karir (dalam arti sempit sering diartikan memilih bidang pekerjaan). Ketiga hal tersebut sebelum diputuskan perlu direncaanakan sebelumnya untuk memilih apa yang terbaik dan apa yang harus dilakukan. Khususnya dalam pembahasan ini akan diulas masalah Perencanaan Karir. Merencanakan karir secara baik akan menentukan kita dalam meraih tujuan karir yang sesuai dengan harapan dan memberikan kontribusi dalam kesuksesan hidup. Jadi sesungguhnya perencanaan karir berdimensi lebih luas dibandingkan dengan pengembangan karir. Perencanaan karir sangat berkaitan dengan perencanaan jangka panjang karyawan itu sendiri yang tidak dibatasi dalam suatu organisasi tertentu. Pengembangan karir dibatasi oleh kebutuhan dan kepentingan organisasi. Sangat mungkin perencanaan karir seseorang melampaui pengembangan karir yang mampu dilakukan oleh organisasi. Idealnya perencanaan karir sejalan dengan pengembangan karir. Namun, tidak dapat dipungkiri kadang kala kedua hal tersebut saling bertolak belakang. Dalam kondisi ini manakala pengembangan karir tidak sejalan dengan perencanaan karir, individu berhak mengambil keputusan apakah tetap “stay” dalam organisasi atau “exit.” Beberapa pakar SDM mengemukakan pentingnya perencanaan karir, sebagai berikut : 1. Menurut Mondy, melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan kesempatan- kesempatan yang secara realistis tersedia. 2. Pada dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan karir individual (individual career planning) dan perencanaan karir organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual dan organisasional tidaklah dapat dipisahkan. Seorang karyawan yang rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi, cepat atau lambat karyawan tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena itu, organisasi juga perlu menciptakan perencanaan karir bagi karyawannya sehingga organisasi dapat berkembang dan karyawanpun terpenuhi pengembangan karirnya. RUANG LINGKUP PERENCANAAN KARIER Ruang lingkup perencanaan karier mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan. Terdapat piramida kepangkatan yang serasi sesuai dengan prinsip rentang kendali (span of control)
  • 5. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 272 dalam suatu organisasi/perusahaan karena Semakin tinggi pangkat, semakin terbatas pula jumlah personil yang menduduki kepangkatan tersebut. Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan perlu memperhatikan faktor- faktor diantaranya: sifat tugas, beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul pejabat yang bersangkutan. b. Perencanaan tujuan-tujuan organisasi /perusahaan. Tujuan-tujuan organisasi mulai dari tingkat teratas sampai dengan eselon-eselon dibawahnya, akan menentukan jalur karir anggota organisasi bersangkutan. Disinilah kemampuan intelektual maupun kepribadian kepemimpinan akan diuji, untuk dapat meniti karier tersebut. Tujuan organisasi sangat penting dirumuskan agar setiap anggota organisasi mempunyai tujuan yang jelas terarah. Dari tujuan organisasi akan dapat ditentukan: 1. Besar kecilnya misi organisasi 2. Berat ringannya tugas pekerjaan 3. Spesifikasi pekerjaan yang perlu dirumuskan 4. Jenis kelompok pekerjaan yang perlu disusun 5. Kuantitas dan kualitas personel yang diperlukan Jenjang karier seseorang akan menunjang kepentingan dan atau tujuan-tujuan organisasi/perusahaan yang telah disiapkan. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN KARIR Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karir terdiri atas hal-hal berikut ini : 1. Menilai Diri Sendiri Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya atau memahami diri sendiri. Mengenali peluang- peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, konsekuensi-konsekuensi, keterampilan, bakat dan nilai berhubungan pada kesempatan karir. 2. Menetapkan Tujuan Karir Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan setelah mendapat pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karir dapat diidentifikasi dan kemudian dibentuk. 3. Menyiapkan Rencana-Rencana Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk mencapai tujuan karir. 4. Melaksanakan Rencana- Rencana Untuk mengimplementasika satu rencana kebanyakan diperlukan iklim organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan karir mereka. . PERTIMBANGAN DALAM PERENCANAAN KARIER Dan untuk merencanakan karir secara baik ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) Motivasi sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang realistis namun sekaligus menantang akan menimbulkan motivasi untuk meraihnya. Tujuan yang sangat muluk-muluk tanpa memperhatikan kewajarannya dapat melemahkan motivasi bahkan menimbulkan putus asa mengingat kesulitan untuk mencapainya dan terasa musykil. Jadi untuk membangun motivasi dalam perencanaan karir buatlah tujuan karir yang menantang sekaligus realistis. 2) Kompetensi meliputi seluruh aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki. Jika ingin meniti karir dalam bidang tertentu, katakanlah dalam bidang pemasaran, anda harus meningkatkan pengetahuan anda tentang pemasaran, meningkatkan keterampilan pemasaran dan bersikap bagaikan seorang marketer. 3) Keberhasilan pencapaian perencanaan karir ditentukan pula oleh jejaring yang kita miliki. Sejauh mana orang lain mengenal diri kita, sejauh mana orang lain mengenal kemampuan kita. Jejaring juga akan membuka akses, memberikan peluang bagi kita untuk lebih meningkatkan pencapaian karir. Tentu
  • 6. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 273 hal ini tetap harus berlandaskan motivasi dan kompetensi. 4) Peluang adalah faktor yang relatif ”uncontrollabel,” diluar kendali kita. Namun, kita dituntut jeli melihatnya, sering disebut peluang jarang berulang dua kali, begitu diperoleh kita harus jeli melihatnya dan segera menangkap apabila hal tersebut selaras dengan perencanaan karir yang telah dibuat. 5) Berikutnya adalah konsistensi dan fleksibilitas. Sengaja kedua hal ini penulis satukan, mengingat disatu sisi hal ini sesungguhnya tidak saling terpisahkan namun disisi lain kita pun harus jeli kapan harus tetap konsisten dan kapan bisa fleksibel. Menurut penulis kita harus tetap konsisten jika menyangkut nilai dasar kita dalam merencanakan karir, nilai adalah prinsip dan harus ditegakkan secara konsisten. Selain itu untuk tujuan yang bersifat jangka panjang kita pun harus konsisten. Namun, kita bisa fleksibel apabila hal itu lebih bersifat teknis, operasional dan bersifat ”temporary” atau berjangka pendek. Jika menyangkut kompetensi anda harus konsisten dengan ”core competency” yang dimiliki, namun dapat lebih fleksibel untuk ”functional competency” atau ”specific competency.” INFORMASI DAN KONSELING PADA PERENCANAAN KARIER Dalam masalah perencanaan karier, umumnya anggota organisasi atau karyawan kurang begiru mengetahui ketentuan, persyaratan, jenjang atau arah karier dalam organisasi. Dalam hal seperti itu memang sangat mutlak adanya informasi atau penjelasan yang lengkap tentang perencanaan karier bagi para anggota organisasi atau karyawan. Disinilah departemen personalia dari setiap organisasi harus berperan aktif dalam memberikan informasi dan bimbingan (konseling) kepada bawahan yang membutuhkan : a. Informasi Karier : Adanya informasi/penjelasan yang lengkap tentang perencanaan karier bagi para anggota organisasi atau karyawan memudahkan anggota organisasi untuk mengetahui ketentuan, persyaratan, jenjang atau arah karier dalam organisasi. Pemberian informasi karier dapat dilakukan melalui ceramah, pidato pengarahan, surat edaran, lokakarya, seminar, social meeting, dan sebagainya. b. Konseling Karier : setelah informasi perencanaan karier diberikan maka tindak lanjut yang harsu dilakukakan adalah memberikan bantuan bimbingan atau konseling kepada para anggota agar tepat dalam menetapkan sasaran-sasaran karier sesuai minat, bakat, dan kemampuannya. Menurut T. Hani Handoko, pembimbing karier perlu menyadari bahwa karier merupakan bagian dari rencana hidup seseorang sehingga rencana karier yang ditetapkan seharusnya adalah bagian integral dari rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya bimbingan karier untuk penilaian pribadi dalam suatu organisasi. Penilaian pribadi tersebut meliputi minat, bakat, kemampuan, motivasi, semangat, ketrampilan, dan moral seseorang. Ketika memberikan informasi karier, sangat penting jika para konselor tersebut memberikan gambaran tentang situasi lingkungan kerja dan kemungkinan perubahan yang dapat terjadi, yang mungkin berpengaruh terhadap karier mereka selanjutnya. MANFAAT PERENCANAAN KARIR Dengan adanya perencanaan karir, maka sebuah organisasi dapat : 1. Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mnereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan. 2. Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
  • 7. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 274 3. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan datang. 4. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karir di dalam suatu organisasi. 5. Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu membangun penawaran internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti bekerja dan pengembangan. 6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di luar negeri. 7. Membantu menciptakan keaneka- ragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan. 8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di masa depan. 9. Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang sendiri dari pembatasan sub- ordinate kunci. 10. Membantu pelaksanaan rencana- rencana kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian rencana- rencana kegiatan yang telah disetujui. PENGEMBANGAN KARIR (CAREER DEVELOPMENT) Pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Beberapa prinsip pengem-bangan karir adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. 2. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik 3. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan 4. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional. Implementasi perencanaan karir merupakan pengembangan karir. Untuk itu pengembangan karir dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja. Maka titik awal pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan. TAHAP PERKEMBANGAN KARIER Agar tahap perkembangan karier dapat dilakukan secara efektif maka, program karier perlu disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan unik individu dalam berbagai tahap kehidupan dan kariernya. 1. Karier Awal, tahap pembentukan, merupakan tahap penekanan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan di tahun-tahun awal pekerjaannya. Hambatan-hambatan
  • 8. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 275 dalam karier awal (early career) diantarnya: a. Frustasi dan ketidakpuasan disebabkan harapannya tidak sesuai b. Adanya penyelia yang tidak kompeten c. Intensivitas terhadap aspek politis organisasi d. Kegagalan dalam memantau lingkungan internal dan eksternal e. Mengabaikan kriteria sesungguhnya untuk pengevaluasian kinerja dari karyawan yang baru diangkat/baru memulai berkarier f. Ketegangan antara profesional yang lebih muda dan yang tua serta manajer yang diakibatkan oleh perbedaan pengalaman, kebutuhan dan minat g. Ketidakpastian mengenai batasan loyalitas yang dituntut organisasi. h. Kegelisahan mengenai integritas, komitmen, dan dependensi. 2. Karier Pertengahan,Tahap karier pertengahan (middle career) kerap kali meliputi pengalaman baru, seperti penugasan khusus, transfer dan promosi yang lebih tinggi, tawaran dari organisasi lain, kesempatan vasibilitas untuk jenjang organisasi yang lebih tinggi, dan pembentukan nilai seseornag bagi organisasi. 3. Karier Akhir,Pemberian pelatihan kepada penerus, penguranagn beban kerja, atau pendelegasian tugas-tugas utama periode karier akhir (late career) adalah agar tetap produktif dan menyiapkan diri untuk pensiun. PENGEMBANGAN KARIER SECARA INDIVIDUAL DAN ORGANISASIONAL 1. Pengembangan Karier Secara Individual Ada enam kegiatan pengembangan karier secara individual yaitu sebagai berikut: a. Prestasi Kerja.Kegiatan paling penting untuk memajukan karier adalah prestasi kerja yang baik, karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karier lainnya kemajuan karier sangat tergantung pada prestasi. b. Exposure. Kemajuan karier juga ditentukan oleh eksposure. Eksposure berarti menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan-kesempatan karier lainnya. Tanpa eksposure, karyawan yang berprestasi baik mungkin tidak memperoleh kesempatan untuk mencapai sasaran-sasaran kariernya. Para menejer mendapat-kan eksposure terutama melalui prestasi, laporan-laporan tertulis, presentasi lisan, kerja panitia, pelayanan masyarakat, dan bahkan lama jam kerja mereka. c. Permintaan Berhenti. Bila seorang karyawan melihat kesempatan karier yang lebih besar di tempat lain, permintaan berhenti mungkin merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran- sasaran karier. Banyak karyawan terutama para menejer professional berpindah-pindah perusahaan sebagai strategi karier mereka. Bila hal itu dilakukan secara efektif, mereka biasanya mendapatkan promosi, kenaikan gaji, dan pengalaman baru. permintaan berhenti untuk melanjutkan karier dan pengelaman baru. permintaan berhenti untuk melanjutkan karier diperusahaan lain sering disebut leveraging. Bagai manapun juga, bila teknik ini terlalu sering digunakn akan merugikan karyawan sendiri. d. Kesetiaan Pada Organisasional. Dalam banyak organisasi, orang-orang meletakan kemajuan karier tergantung pada kesetian organisasional. Kesetiaan organisasional rendah pada diri para sarjana baru (yang mempunyai pengharapan tinggi, sehingga sering kecewa dengan perusahaan pertama mereka) dan para professional (yang kesetiaan pertamanya adalah pada profesi mereka). Dedikasi jangka panjang terhadap perusahaan yang sama akan menurunkan tingkat perputaran tenaga kerja e. Mentor dan Sponsor Seorang mentor adalah orang yang menawarkan bimbingan karier informal. Karyawan atau mentor dalam banyak perusahaan menyadari bahwa hubungan diantara merka ada dan berguna bagi
  • 9. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 276 pengembangan karier. Bila mentor dapat menominasi karyawan untuk kegiatan- kegiatan pengembangan karier, seperti program-program latihan, transfer, atau promosi maka dia sponsor. Seorang sponsor adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan- kesempatan pengembangan karier bagi orang-orang lain. Sering sponsor karyawan adalah atasan langsung. f. Kesempatan Untuk Berkembang. Bila karyawan meningkatkan kemampuan, missal melalui program latihan, pengambilan kursus-kursus atau penambahan gelar, maka berarti mereka memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh. Hal ini berguna untuk baik bagi departemen personalia dalam pengembangan sumberdaya manusia internal maupun bagi pencapaian rencana karier karyawan. 2. Pengembangan Karier Secara Organisasional Pengembangan karier seharusnya memang tidak tergantung pada usaha-usaha individual saja, sebab hal itu kadang kala idak sesuai dengan kepentingan organisasi, untuk memungkinkan sinkronnya dengan kepentingan organisasi, maka pihak bagian yang berwenang untuk itu, yakni departemen personalia, dapat mengatur perkembangan karier para karyawan/ anggota organisasi. Misalnya dengan mengadakan program-program latihan, kursus-kursus pengembangan karier dan sebagainya. Dalam hal ini lebih mantap lagi apabila pihak pimpinan organisasi dapat menyetujui dan merestui program-program departemen personalia tersebut. Sehingga dengan demikian pihak menejemen (pimpinan) selalu ”well-informed” mengenai upaya-upaya karier personalia dalam organisasinya. Proses penyusunan jalur karier dalam sebuah organisasi disebut perencanaan karier organisasional. Sebagaian besar organisasi mengarahkan program perencanaan karier untuk mencapai satu atau lebih tujuan berikut ini: a. Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif b. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karier tradisional atau karier yang baru c. Pengembanagn sumber daya manusia yang lebih efisien didalam dan diantara divisi dan atau lokasi geografis d. Meningkatan kinerja malalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karier vertikal dan horisontal e. Peningkatan loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan merosotnya putaran karyawan f. Sebuah metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan 1. Pilihan Pengembangan Karier Pengembangan karir itu sendiri mempunyai arah atau jalur-jalur serta pilihan yang akan memberikan kepada setiap karyawan untuk mengembangkan karirnya sepanjang arah itu mencerminkan tujuan dan kemapuannya. Pilihan arah yang ingin dikembangkan merupakan kesempatan yang baik bagi karyawan itu sendiri di manapun dan kapanpun. Pilihan arah atau jalur pengembangan karier meliputi. a. Enrichment Yaitu pengembangan dan peningkatan melalui pemberian tugas atau assignment secara khusus, ini merupakan bentuk umum dari pengembangan secara khusus, ini merupakan bentuk umum dari pengembangan karier. b. Lateral Yaitu pengembangan kearah samping sesuatu pekerjaan yang lain yang mungkin lebih cocok dengan keterampilannya dan memberi pengalaman yang lebih luas, tentang baru serta memberikan kepercayaan dan kepuasan lebih besar. c. Vertical Yaitu pengembangan kearah atas pada posisi yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar di banding keahlian khusus atau keahlian khusus yang baru. d. Relocation Yaitu perpindahan secara fisik ke unit organisasi lain atau ke tempat yang dapat melengkapi kesempatan pertumbuhan
  • 10. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 277 peningkatan keinginan dan kemampuan karyawan untuk tetap pada pekerjaan yang sama. e. Exploration Yaitu menjelajah kearah yang lebih luas lagi kepada pilihan karier di dalam unit organisasi untuk mencari dan mengumpulkan informasi sehingga dapat menjawab pertanyaan dan membuat suatu keputusan tentang potensi karier yang akan di pilih. f. Realignment Yaitu pergerakan kearah bawah yang mungkin dapat merfleksikan sesuatu peralihan atau pertukaran prioritas pekerjaan bagi karyawan untuk mengurangi resiko, tanggung jawab, dan stress, menempatkan posisi karyawan tersebut kearah yang lebih tepat yang sekaligus sebagai kesempatan atau peluang yang baru. Dimana Proses dan pengembangan karier yang dikembangkan melalui jalur-jalur seperti di atas merupakan panduan kekuatan dan kepentingan antara perusahaan dengan karyawan berdasarkan nilai-nilai kemitraan yang dapat menumbuhkan pembinaan karyawan berorientasi profesionalisme. Artinya pengembangan karier karyawan tidak semata kearah structural tetapi juga mengembangkan expertise kearah fungsional, dengan demikian posisi fungsional mempunyai peran sebagai equal partner posisi structural. 2. Peranan dan Depertemen Personalia dalam Pengembangan Karier. Pengembangan karir seharusnya tidak hanya tergantung pada usaha-usaha individu saja, karena tidak selalu sesuai dengan kepentingan organisasi. Sebagai contoh: karyawan mungkin minta berhenti atau pindah ke perusahaan lain. Atau karyawan bias tidak acuh terhadap kesempatan- kesematan karier mereka dan kebutuhan- kebutuhan staffing organisasi. Untuk mengarahkan pengembangan karier agar menguntungkan organisasi dan karyawan, departemen personalia sering mengadakan program-program latihan dan pengembangan bagi para karyawan. Di samping itu, departemen personalia perlu mengusahakan dukungan manajemen, memberikan umpan balik kepada karyawan dan membangun suatu lingkungan kerja yang kohesif untuk meningkatkan kemampuan dan keinginan karyawan dalam melaksanakan pengembangan karier. Dukungan manajemen. merupakan berbagai usaha deparemen personalia untuk mendorong pengembangan karier akan mempunyai dampak kecil tanpa dukungan dari para manajer. Komitmen oleh manajemen puncak adalah krusial untuk mendapatkan dukungan para manajer lainnya. Umpan balik. Tanpa umpan balik tentang upaya pengembangan karier mereka adalah sulit bagi para karyawan untuk meneruskan persiapan bertahun-tahun yang kadang- kadang dibutuhkan untuk mencapai sasaran- sasaran karier. Departemen personalia dapat memberikan umpan balik ini dalam beberapa cara, yaitu: dengan membertahukan kepada para karyawan secara periodic mengenai prestasi kerja mereka. Untuk melaksanakan ini, banyak departemen personalia mengembangkan berbagai prosedur evaluasi. Bila prestasi kerja jelek, umpan balik ini memungkinkan karyawan untuk memperbaiki usaha-usaha atau menyesuaikan rencana pengembangan karier mereka. Tipe umpan balik lain berkaitan denan program kesempatan. Seseorang yang lama tidak dipromosikan akan merasa bahwa pengembangan kariernya tidak berguna. Calon yang tidak berhasil untuk mengisi lowongan pekerjaan internal harus diberitahu mengapa mereka tidak memperoleh kesempatan karier. Umpan balik ini mempunyai tiga tujuan: a. Untuk menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan bahwa mereka masih bernilai dan akan dipertimbangkan untuk promosi-promosi selanjutnya, bila mereka “qualified”. b. Untuk memperjelas mengapa mereka tidak terpilih c. Untuk menunjukkan apa kegiatan- kegiatan pengembangan karier yang harus diambil. Kelompok-kelompok kerja kohesif. Bagi para karyawan yang ingin mencapai suatu
  • 11. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 278 karier dalam organisasai, mereka harus merasa bahwa organisasi adalah lingkungan yang memuaskan. Bila mereka akan lebih terarah menuju peningkatan kesempatan- kesempatan karier dalam organisasi. TUJUAN PENGEMBANGAN KARIER DAN ANALISIS KARIER YANG SUKSES Dari segi pengembangan karier, ada tiga alternatif dalam perlakuan organisasi terhadap karyawan, yaitu: a. Organisasi perlu mempertahankan jabatan semula untuk jangka waktu tertentu dengan memeberikan ganjaran yang sesuai b. Organisasi perlu memudahkan pekerja pada jabatan lain secara horizontal yang lebih relevan dengan peningkatan dan perbaikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dialami pekerja c. Organisai perlu menginformasikan kepada pekerja secara vertikal untuk mengisi suatu jabatan, yang secara struktural lebih tinggi kedudukannya. TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN KARIER Dalam hal tanggung jawab, pengembangan karier dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu: 1. Dengan Pendekatan Tradisional a. perencanaan pengembangan karier disusun dan ditetapkan oleh organisasi/ perusahaan secara sepihak. b. Pelaksanaan pengembangan karier tergantung sepenuhnya pada organisasi. c. Control hasil pengembangan karier dilakukan secara ketat oleh organisasi d. Pengembangan karier diartikan dan dilaksanakan melalui kegiatan promosi ke jenjang/ posisi yang lebih tinggi. 2. Dengan pendekatan baru a. Pengembangan karier harus diterima bukan sekedar berarti promosi ke jabatan/ posisi yang lebih tinggi. Disini, pengembangan karir adalah motivasi untuk maju dalam bekerja diligkungan suatu organisasi b. Sukses karier yang dimaksud diatas berarti seorang pekerja mengalami kemajuan dalam bekerja, berupa perasaan puas dalam suatu atau setiap jabatan/ posisi yang dipercaya oleh organisasi. Karena dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. c. Sukses dalam pengembangan karier yang berarti mengalami kemajuan dalam bekerja, adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan/ keahlian, sehingga menjadi lebih berprestasi/ produktif sebagai pekerja yang kompetitif. d. Para pekerja harus menyadari bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam bekerja merupakan tanggung jawabnya sendiri. Dengan kata lain, pengembangan karier berada ditangan pekerja masing-masing, yang memerlukan kemampuan mengelola (manajemen) diri sendiri. MANAJEMEN PENGAMBANGAN KARIER Setiap pekerja yang merencanakan pengembanagn karier perlu bersikap dan bertindak sebagai berikut: a. Memilih bidang pekerjaan b. Memahami dan meneriam kedudukan yang sekarang c. Merencanakan jalan keluar Manajemen pengembangan karier berlangsung secara dua arah: a. Arah pertama harus datang dari para pekerja dengan aktif merencanakan dan melakukan kegiatan ke arah kemajuan dan perkembangan untuk mewujudkan karier yang sukses b. Arah kedua dalam pengembangan karier harus datang dari organisasi untuk membantu dan memberi peluang bagi pekerja yang potensial dalam mengembangkan karier Bantuan organisasi dalam pengembagan karier dapat berupa hal-hal sebagai berikut: 1. organisasi harus menempatkan para pekerja sebgai pertner yang harus dibantu sepenuhnya dalam mengembangkan kariernya 2. organisai wajib membantu para pekerja untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakan pekerjaan
  • 12. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 279 3. organisasi perlu memberikan dorongan kepada para pekerja agar menegelola kariernya sejalan dengan strategi organisasi dan pengembnagannya 4. data yang dimiliki organisasi untuk perencanaan SDM sebagai keputusan masa mendatang dapat dipadankan dengan tujuan pekerja dalam manajemen pengambangan karier 5. organisasi harus memepergunakan data hasil penilaian kerja agar dapat menempatkan pekerja secara tepat untuk jabatan tertentu 6. hubungan kebutuhan pengem- banagan karier pekerja secara individu dengan kebutuhan pengambangan kerier organisasi harus sejalan DESAIN PROGRAM PENGEMBANGAN KARIER Desain program pengembangan karier ini akan membantu para manajer dalam membuat keputusan yang kreatif mengenai pengembangan karier para pekerja. Untuk itu perlu dibedakan atas tiga fase dalam mendesain program pengembangan karier yang terdiri dari: 1. Fase perencanaan Fase ini merupakan aktivitas menyelaraskan rancangan pekerja dan rancangan organisasi mengenai pengembangan karir di lingkungannya. Tujuan dari fase ini adalah untuk mengidentifkasi kelebihan dan kekurangan pekerja dalam melaksanakan tugas- tugasnya, dengan demikian dapat dilakukan berbagai usaha untuk membantu para pekerja antara lain: a. Bantuan memilih jalus pengembangan karier sesuatu dengan yang tersedia. b. Memperbaiki kekurang atau kelemahan bagi pekerja yang menunjukan kesungguhan dan membutuhkannya untuk mewujudkan karier yang sukses. 2. Fase pengarahan Fase ini bermaksud untuk membantu para pekerja agar mampu mewujudkan perncanaannya menjadi kenyataan, yakni dengan memantapkan tipe karieryang dinginkannya, dan mengatur langkah- langkah yang harus di tempuh untuk mewujudkannya. Ada dua cara pendekatan yang dapat dilakukan yaitu: a. pengaranan dengan menyelenggarakan konseling karier. b. Perbedaan dengan menyelenggarakan playanan informasi yang mencakup kegiatan sebagai berikut: 1. Sistem pemberitaan pekerjaan sasaran terbuka. 2. Pengarahan ini dilakukan dengan memberikan informasi untuk semua pekerja khususnya mengenai pengembangan karier. 3. Menyediakan informasi inventarisasikemapuan pekerja, yang dapat dan boleh diketahui oleh masing- masing pekerja. 4. Informasi tentang aliran karier berupa chart yang menunjukan kemungkinan arah dan kesempatan yang tersedia di dalam organisasi. 5. Selenggarakan pusat sumber pengembangan karier merupakan himpunan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan jabatan, dan lain-lain. 3. Fase pengembangan Fase ini adalah tenggang waktu yang diperlukan pekerja untuk memenuhi persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi lain yang menginginkanya. Kegiatan- kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: a. Menyelenggarakan system mentor Fase ini adalah cara pengembangan dengan menyelenggarakan hubungan antara pekerja senior dan yunior sebagai kolega (teman kerja). Pekerja senior bertindak sebagai mentor yang bertugas memberikan advis, keteladanan, membantu dan mengatur dalam menghubungi pejabat untuk mendapatkan informasi informasi, dan memberikan dukungan secara umum, dalam usaha pekerja yunior mengembangkan karier. b. Pelatihan Pelatihan dalam rangka pengembangan karier bagi para pekerja sangat luas ruang cakupnya, tidak sekedar yang diselenggarakan secara lembaga dan formal di kelas, laboratorium, dll.
  • 13. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 280 c. Rotasi jabatan Rotasi jabatan dilakukan dengan cara menugaskan pekerja untuk berbagi janatan melalui proses pemindahan secara horizontal. d. Program beasisiwa/ ikatan dinas Organisasi atau perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dapat berubah secara cepat dan semakin kompetitif, setiap saat dan juga dimasa mendatang memerlukan sejumlah pekerja yang mampu mengantisipasinya. Kebutuhan itu dapat di atasi dengan menyediakan beasisiwa/ikatan dinas bagi para pekerja sebagai pendukung upayanya dalam meningkatkan pendidikan di luar organisasinya. KARIER GANDA Menghindari karier ganda diperlukan manajemen sebagai berikut: a. Diselenggarakannya jadwal kerja yang fleksibel agar karier ganda dilakukan pada waktu yang berbeda b. Adanya programkonseling dalam keluarga yang bekerja untukmenghindari tanggung jawab pekerjaan oleh kedua pihak yang dapat erugikan organisasi c. Menyelenggarakan pelatihan supervisor untuk melakukan konseling d. Menetapkan struktur organisasi yang menunjang dan mempermudah pemindahan pekerja untukmenghindarikarier ganda. Kebijakan yang ditempuh organisasi untuk menyelesaikan masalah karier ganda: 1. Tidak memperkerjakan suami istri dalam satu organisasi 2. Jika suami dan istri sama pentingnya,maka dapat ditempatkan pada kantor yang berbeda 3. Tidak mengangkat suami-istri sebagai supervisor untuk menghindari pembagian insentif yang tidak obyektif MANFAAT PENGEMBANGAN KARIR Pada dasarnya pengembangan karir dapat bermanfaat bagi organisasi maupun karyawan. a. Bagi organisasi, pengembangan karir dapat : 1. Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan 2. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas 3. Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karir. 4. Mengurangi frustasi karyawan 5. Mendorong adanya keaneka-ragaman budaya dalam sebuah organisasi 6. Meningkatkan nama baik organisasi. b. Bagi pegawai/karyawan, pengembangan karir identik dengan keberhasilan, karena pengembangan karir bermanfaat untuk dapat : 1. Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya. 2. Menambah tantangan dalam bekerja 3. Meningkatkan otonomi 4. Meningkatkan tanggung jawab PENUTUP Maka dapat ditarik kesimpulan oleh penulis bahwa perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan- kemungkinan seorang pegawai/karyawan organisasi sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Karier ini merupakan suatu yang harus diwujudkan dan terus dikejar bagi diri karyawan, dan keadaan karier macet harus dihindarkan. Untuk itu manajemen harus secara bersungguh- sungguh memper-hatikan dan memperlakukan karyawan dengan menghargai potensi prestasinya. Penggunaan arah dan jalur proses dan pengembangan karier sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan antara karyawan dengan perusahaan kearah saling menguntungkan. Dimana Proses dan pengembangan karier harus dapat memberikan kepastian kepada karyawan lebih transparan dan terjamin serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan semua kemampuan, intelektual, wawasasan, motivasi, dan dedikasi karyawan pada posisi pekerjaan yang diemban.
  • 14. Nurmasari PUBLIKa.,Vol.1,No.2,Oktober,hal 268-281 (2015) 281 Lewat proses dan pengembangan karier tersebut dapat diupayakan pembinaan karyawan kearah ”the right on the right place” DAFTAR PUSTAKA Faustino, Cardoso Gomes, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi.Yogyakarta. Fathoni, Abdurahmat, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Rineka Cipta. Handoko, T Hani. 1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Hendry, Simamora. 2001. Managemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Salemba Empat. Jusuf irianto, 2001. tema-tema pokok manajemen sumber daya manusia, surabaya: insan cendekia. Martoyo, Susilo. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 3. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Mangkuprawira. sjafri. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia Strategik. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia Moekijat. 1991, Latihan dan Pengembangan SDM, Mandar Maju, Bandung. Notoatmodjo, Soekidjo. 2009, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta. Nawawi, H. Hadari. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadja Mada Universitas Press. Soetjipto, budi W dkk. 2002. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Amara Books. Samsudin, Sadili.2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung. Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.