Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi penyakit menular dan non menular. Menguraikan konsep penyakit epidemik, endemik, penyakit menular dan non menular, rantai infeksi, investigasi dan pengendalian penyakit, serta pemberantasan penyakit.
5. Penyakit Epidemik & Endemik
Epidemik
Penyakit yang timbul sebagai
kasus baru pada suatu populasi
tertentu dalam suatu periode
waktu tertentu, dengan laju yang
melebihi batas jumlah normal
Kasus
Seseorang yang telah
didiagnosis penyakit
yang dideritanya, jadi
bukan sekedar
terinfeksi
Kasus
Primer
Kasus pertama yang
menjadi sumber
penyebaran penyakit
menular yang terjadi
dalam komunitas
Endemis
Suatu kejadian penyakit yang
terjadi secara menetap, tidak
cepat hilang, jumlah orang
yang terinfeksi secara luar
biasa dalam masyarakat pada
suatu tempat/populasi tertentu
Pandemik
Epidemik yang terjadi
dalam daerah yang
sangat luas dan
biasanya mencakup
proporsi populasi yang
banyak
Kasus
Indeks
Kasus pertama yang
diperoleh atau
mendapatkan perhatian
dalam laporan kejadian
penyakit/wabah
7. Penyakit menular
ditandai dengan
adanya agen atau
penyebab penyakit
yang hidup dan dapat
berpindah ke orang
lain
Suatu penyakit dpat
menular dari satu orang ke
orang lain ditentukan oleh 3
faktor, yakni: agen
(penyebab penyakit), host
(induk semang/penjamu)
dan route of transmission
(jalannya penularan)
Adalah penyakit yang
dapat berpindah dari
satu orang ke orang lain,
baik secara langsung
maupun tidak langsung
Epidemiologi Penyakit
Menular (PM)
8. Host adalah orang atau binatang yang masih
sehat yang memberikan tempat yang cocok
bagi suatu agent yang infeksius untuk
tumbuh dan memperbanyak diri dalam
kondisi yang alamiah.
Beberapa istilah yang harus dikenali yaitu
Inkubasi adalah waktu antara masuknya
agent infeksius dan munculnya gejala
penyakit.
Imunisasi adalah perlindungan terhadap
individu yang rentan terhadap penyakit
menular dengan memberikan agent infeksius
yang hidup yang telah dimodifikasi.
Pejamu (Host)
Agent Infeksi
(Etiologi/Penyebab
Infeksi)
Penyebab penyakit khususnya penyakit menular
adalah agent infeksi.
Infeksi adalah masuk dan berkembangnya sebuah
agent yang infeksius di dalam host.
Infeksi tidak sama dengan penyakit, karena kadang
infeksi tidak menghasilkan penyakit secara klinik.
Patogenitas agent adalah kemampuan
menghasilkan penyakit, diukur menurut rasio jumlah
orang yang menderita penyakit terhadap jumlah
orang yang terpapar.
Virulensi adalah ukuran tingkat keganasan penyakit
dari yang rendah sampai tinggi. Infektivitas adalah
kemampuan agent menginvasi/ memproduksi infeksi
dari host.
9. Klasifikasi Agen
Golongan Protozoa
plasmodium
Golongan Jamur
Histoplasmosis capsulatum
Golongan Cacing
Ascaris (cacing gelang),
cacing kremi, cacing pita,
cacing tambang
Golongan Ricketsia
Salmonella typhi, salmonella
paratyphi
Golongan Bakteri
E. coli, mycobacterium
tuberculosis, streptokokus,
staphylokokus
Golongan Virus
Arbovirus, adenovirus,
hantavirus, coronavirus,
hemophilus influenza
11. Reservoar adalah habitat atau tempat
di mana bibit penyakit mampu hidup
dan berkembang biak.
Reservoar dapat berupa manusia,
binatang, atau benda-benda mati.
Reservoar
12. Artinya kelompok penyakit menular
dijumpai lebih sering pada manusia.
Penyakit ini pada umumnya berpindah
dari manusia ke manusia dan hanya
menimbulkan penyakit pada manusia
saja.
Contoh penyakit: campak (measles),
cacar air (smallpox), typhus, meningitis,
gonorrhea dan sifilis.
Manusia sebagai reservoar dapat
menjadi kasus yang aktif dan carrier
Reservoar di
Dalam
Manusia
13. Penyakit menular yang mengenai
manusia dapat berasal dari binatang
terutama yang termasuk dalam
kelompok penyakit zoonosis yaitu
penyakit pada binatang vertebrata yang
dapat menular pada manusia
Reservoar
pada
Binatang
14. Reservoar pada Binatang
Simple
PowerPoint
Penyakit trichinosis reservoar
utamanya babi
Penyakit pes, reservoar
utamanya tikus
Penyakit rabies, reservoar
utamanya anjing
Penyakit hidatosis
reservoar utamanya anjing
Penyakit bovine
tuberculosis reservoar
utamanya sapi
Penyakit bracellosis
reservoar utamanya
kambing
Penyakit leptospirosis
reservoar utamanya tikus
15. Penyakit-penyakit yang mempunyai
reservoar pada benda-benda mati pada
dasarnya adalah saprofit hidup dalam
tanah.
Pada umumnya bibit penyakit ini
berkembang biak pada lingkungan
yang cocok untuknya.
Oleh karena itu, bila terjadi perubahan
temperatur dan kelembaban dari
kondisi dimana ia dapat hidup, maka ia
akan berkembang biak dan siap infektif
Benda-
Benda Mati
sebagai
Reservoar
17. Sumber Infeksi dan Penyebaran Penyakit
Upaya memutus rantai
penularan
Pengetahuan tentang jalan
masuk agen penting dalam
epidemiologi karena dapat
memutus perjalanan agen
masuk ke dalam tubuh
manusia
Portal of Entry
Jika agen ingin berpindah ke
penderita baru lagi, harus
keluar melalui pintu tertentu
Kepentingan Identifikasi /
Diagnosis
Pengetahuan tentang jalan
keluar agen bermanfaat
dalam menemukan agen
untuk kepentingan identifikasi
/ diagnosis penyakit
Sumber Infeksi
Semua benda termasuk
orang/binatang yang dapat
menyebabkan penyakit pada
seseorang.
Reservor juga berperan
sebagai sumber penyakit
Portal of Entry
Untuk menularkan penyakit,
agen memulai aksinya
dengan memasuki pintu
masuk tertentu pada calon
penderita baru
18. Route Penularan
Route penularan adalah
mekanisme di mana
agen/penyebab penyakit
ditularkan dari satu orang
ke orang lain
Definisi
Umumnya terjadi pada
masyarakat yang hidup di
lingkungan padat
penduduknya
Contoh: gatal-gatal, panu,
kadas
Kontak Langsung
Penularan ini terjadi
melalui perantaraan
tangan,
makanan/minuman
Contoh: kolera, thypus
Infeksi (infection)
Penularan melalui
udara/pernafasan,
disebut juga dengan
airborne disease/airborne
infection
Contoh: TBC
Inhalasi (Inhalation)
Penularan ditularkan
langsung agen sebagai
organisme penyebab
penyakit
Contoh: penetrasi pada
kulit misalnya cacing
tambang
Penetrasi pada Kulit
Merupakan infeksi yang
diperoleh melalui plasenta
dari ibu penderita penyakit
sewaktu mengandung
Infeksi melalui Plasenta
19. Fisik (alam),
misalnya tanah,
udara, dan air
Fisik dan atau
sosial, berupa
kumpulan manusia
atau masyarakat.
Lingkungan juga
berperan penting
dalam penyebaran
penyakit
Lingkungan
(Environment)
Biologik, yang dapat
berupa flora dan
fauna
21. Penyakit Kronik
Dipakai untuk
penyakit tidak
menular karena
kelangsungannya
biasanya bersifat
kronik (menahun)
atau lama
Penyakit Non Infeksi
Penyebab penyakit tidak
menular biasanya bukan
oleh mikroorganisme.
Adalah penyakit yang
tidak dapat berpindah
dari satu orang ke
orang yang lain
Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular (PTM)
Penyakit Degenerative
Kejadian penyakit tidak
menular berkaitan dengan
proses degenerasi atau
penuaan, sehingga banyak
ditemukan pada usia lanjut
New Communicable
Disease
Penyakit dianggap dapat
menular melalui gaya hidup
(life style), tetapi tidak
membutuhkan rantai
penularan tertentu
22. Perbandingan Karakteristik Penyakit Menular dan
Tidak Menular
Penyakit Menular (PM) Penyakit Tidak Menular (PTM)
1. Banyak ditemui di negara
berkembang
1. Banyak ditemui di negara
industri/maju
2. Rantai penularan jelas 2. Tidak ada rantai penularan
3. Masa berlangsung umum akut 3. Masa berlangsung umumnya kronik
4. Etiologi penyebab penyakit jelas 4. Etiologi penyebab penyakit tidak
jelas
5. Bersifat single-causa 5. Bersifat multi-causa
6. Diagnosis mudah dilakukan 6. Diagnosis sulit dilakukan
7. Lebih mudah dicari penyebabnya 7. Agak sulit mencari penyebabnya
8. Biaya pengobatan relatif murah 8. Biaya pengobatan cenderung
mahal
9. Jelas muncul di permukaan 9. Ada iceberg phenomen
10. Morbiditas dan mortalitasnya
cenderung menurun
10. Morbiditas dan mortalitasnya
cenderung meningkat
23. Risk factor adalah istilah yang
digunakan untuk menyebutkan faktor
resiko pada penyakit tidak menular,
sebagai pembeda dengan istilah
etiologi pada penyakit menular
Contoh: merokok, alkohol, diet, gaya
hidup, obesitas, radiasi, sexual
behavoiur, obat-obatan, stres.
Faktor Resiko
Penyakit Tidak
Menular
25. Setiap penyakit pasti timbul melalui
proses kejadian yang umumnya relatif
tetap.
Suatu proses pasti melalui langkah-
langkah tertentu, dapat pendek tetapi
juga dapat panjang.
Rantai infeksi terjadi sebagai akibat dari
interaksi agent, proses transmisi dan
host.
Efeknya bervariasi dari infeksi yang
tidak tampak sampai penyakit parah
serta kematian.
Rantai Infeksi
28. Langsung ke sumber
infeksi/ penyebaran
untuk melindungi
orang-orang yang
terpapar
Memindahkan sumber
infeksi, contohnya
penarikan makanan yang
terkontaminasi
Manajemen epidemi adalah
penanganan kasus-kasus,
mencegah penyebaran
lebih lanjut dan
pemantauan terhadap efek
yang timbul akibat langkah
pengendalian
Manajemen
Pengendalian
29. KONSEP
PEMBERANTASAN
• Pemberantasan penyakit merupakan pioner pertama dari usaha
kesehatan masyarakat secara menyeluruh yang terus
berkembang sampai saat ini.
• Dengan tujuan secara langsung maupun tidak untuk menunjang
keberhasilan program pemberantasan penyakit.
• Dalam pemberantasan bukan hanya penyakit menular yang
menjadi perhatian namun penyakit tidak menular pun perlu
mendapat perhatian, karena frekuensinya makin tinggi dan banyak
menimbulkan penderitaan pula.
• Pengetahuan mengenai pemberantasan dibedakan menjadi 2,
yakni dasar-dasar pemberantasan penyakit dan program
pemberantasan penyakit.
30. Pada prinsipnya, penanganan penyakit di
masyarakat dapat di kategorikan menjadi 2
tingkat yaitu kontrol dan eradikasi.
Tujuan umum pemberantasan penyakit
adalah:
1. Mengurangi/mengeliminasi jlh penderita
sehingga penularan penyakit menjadi
berkurang pula.
2. Melindungi penduduk yang sehat supaya
tetap sehat.
31. Berdasarkan harapan dan kenyataan timbullah konsep
“kontrol” (pemberantasan), dan “eradikasi” (pembasmian).
Pemberantasan mengarah pada penurunan angka
penyakit, sedangkan pembasmian bertujuan
menghilangkan penyakit sama sekali. Keduanya
dipertahankan oleh karena:
1. Kekacauan konsep dari definisi eradikasi.
2. Alasan-alasan yang menyangkut sosial biologik.
3. Alasan-alasan yang berhubungan dengan segi
administrasi, dan perencanaan kesehatan.
32. KONSEP PEMBERANTASAN
Lebih ditujukan kepada praktisi kesehatan masyarakat
dengan prinsip:
1. Kontrol (pemberantasan penyakit) reduksi prevalensi
penyakit tertentu sampai batas yang relatif rendah.
2. Eradikasi (pembasmian penyakit) reduksi penyakit
tertentu sampai batas tidak adanya transmisi/penularan pada
daerah tertentu
Konsep Andrews-Langmuir
Lebih mengarah pada praktisi kesehatan
masyarakat, dengan prinsip:
Eradikasi reduksi sampai tingkat yang
sesuai kepentingan kesehatan masyarakat,
yaitu frekuensi penyakit sangat rendah,
dan transmisi sangat lambat
Konsep Rusia
Konsep ini campuran dari ilmiah
maupun praktisi kesehatan
masyarakat dengan prinsip:
Eradikasi seperti yang dimaksud
pada konsep rusia disebut dengan
nama “eliminasi”. Jadi dalam
penanganan penyakit terdapat 3
tingkat yaitu; kontrol eliminasi, dan
eradikasi
Konsep Payne
Konsep ini lebih mengarah ke ilmu
pengetahuan, dengan prinsip:
Eradikasi reduksi, sampai
agent penyakit hilang sama sekali
Konsep Cockburn
33. Tujuan Khusus Pemberantasan Penyakit
Menangani lingkungan
supaya tidak
membantu menjadi
tempat penularan
penyakit.
Mencegah
timbulnya penyakit
tidak menular
sampai tingkat
serendah mungkin
Menggerakkan
masyarakat supaya
turut serta
mencegah dan
memberantas
penyakit
Menurunkan jumlah
penderita yang ada di
masyarakat sampai
pada tingkat serendah
mungkin
Menurunkan
jumlah carrier
dan sumber
bukan manusia
ketingkat yang
serendah-
rendahnya
Meningkatkan daya
tahan dan kekebalan
masyarakat, khususnya
terhadap penyakit
menular
Menurunkan jumlah
vektor dan vehikel
sampai tingkat yang
menyudutkan penular
Memonitor tingkat
penyakit dan
penularannya
sepanjang waktu
34. RUANG LINGKUP PEMBERANTASAN PENYAKIT
Materi
• Penyakit Menular (baik penyakit yang sudah diprogramkan atau belum)
• Penyakit Tidak Menular
Masalah
• Penyakit yang biasanya lebih diperhatikan adalah penyakit yang banyak menimbulkan kerugian
karena: Angka kematian sangat tinggi, menimbulkan kecacatan yang cukup berat, frekuensinya
dimasyarakat sangat tinggi, dan mempunyai kecenderungan (trend) yang meningkat.
Kegiatan
• Meliputi kegiatan terhadap penderita, orang sehat, lingkungan, perantara penyakit, monitoring, dan
administrasi.
Waktu
• Meliputi kegiatan jangka panjang yaitu terhadap penyakit-penyakit yang sudah bersifat endemik,
dan ditangani oleh program pemberantasan, dan kegiatan yang relatif berjangka pendek yaitu
ditujukan pada penyakit epidemi/wabah/KLB
Metode
• Khusus untuk deteksi penderita dan pengobatan biasanya menggunakan metode yang lebih sederhana
dibanding kegiatan klinik/medik, tetapi masih efektif dan efisien. Selain itu kegiatan langsung ke
masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya sekelompok penderita. Hal ini perlu diperhatikan, karena
disinilah letak perbedaannya dengan pelayanan klinis dan kedokteran sosial
35. KLASIFIKASI PEMBERANTASAN PENYAKIT
Berdasarkan menular tidaknya penyakit
•1. Pemberantasan penyakit menular, baik penularan secara langsung maupun tidak
2. Pemberantasan penyakit tidak menular, termasuk didalamnya kecelakaan dan
keracunan, dll
Berdasarkan waktu perjalanan penyakit secara alamiah
1. Pemberantasan penyakit akut
2. Pemberantasan penyakit kronis
Berdasarkan Cara Penularannya
1. Pemberantasan penyakit yang ditularkan lewat udara
2. Pemberantasan penyakit yang ditularkan lewat serangga
3. Pemberantasan penyakit yang ditularkan melalui kontak
4. Pemberantasan penyakit menular melalui parentral (darah)
36. KLASIFIKASI PEMBERANTASAN PENYAKIT
Berdasarkan cara penularannya (modifikasi oleh DEPKES RI)
•1. Pemberantasan penyakit yang ditularkan langsung
2. Pemberantasan penyakit yang ditularkan binatang
3. Pemberantasan penyakit yang di tularkan melalui makanan
Berdasarkan kelompok jenis penyebabnya
1. Pemberantasan penyakit virus
2. Pemeberantasan penyakit jamur
Berdasarkan Jenis Organ yang diserang agent penyakit
1. Pemberantasan penyakit traktus respiratorius
2. Pemberantasan penyakit kelamin
38. METODE PENDEKATAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT
Pendekatan program pemberantasan
penyakit
• Konsep program pada permasalahan penyakit yang selalu ada.
• Ciri khas:
• Menutup rantai transmisi/proses kejadian penyakit merupakan sasaran utama.
• Mengobati penderita dan kontak adalah sasaran berikutnya.
Pendekatan penanggulangan
wabah/KLB
• Dalam waktu singkat, penanganan cepat untuk memutuskan transmisi dari sumber,
menghindari perluasan dan penambahan jumlah yang sakit.
• Ciri khas:
• Menangani penderita dan kontak justru yang utama.
• Memutuskan rantai transmisi/kejadian yang kemudian
39. PRINSIP PEMBERANTASAN PENYAKIT
Secara
program
(berulang)
• Umumnya dilakukan pada: penyakit
endemik, rentang waktu cukup lama, dan
perlu pentahapan yang ketat.
Secara
proyek (sekali
jalan)
• Umumnya dilakukan pada: penyakit
epidemik (wabah), rentang waktu relatif
singkat, dan umumnya tanpa pentahapan
yang ketat
40. KOMPONEN PEMBERANTASAN PENYAKIT
KOMPONEN : jenis tindakan dalam program
TIAP PROGRAM : banyak tindakannya
bervariasi per penyakit
RUANG LINGKUP TINDAKAN
1. Jenisnya banyak, meliputi segi penderita, host, perantara,
lingkungan, surveilans, administrasi, dsb. Misalnya kapal
terjangkit penyakit, karantina dapat ditahan.
2. Tindakan standar (DEPKES), agar: Seragam, mudah di
evaluasi, efektif dan efisien, tindakan mudah
dilaksanakan, tindakan tidak terlalu mahal.
42. PENDERITA
Tindakan:
case finding (passive case finding & active case finding)
Prosedur:
1. Gunakan kriteria standar
2. Lakukan terhadap yang dicurigai
3. Nyatakan case bila sesuai kriteria, suspect case bila meragukan dan dapat dilakukan pemeriksaan ulang.
4. Prinsipnya hampir sama dengan praktik klinis namun disederhanakan.
5.Yang perlu diingat spesimen ditangani dengan baik.
case holding
Prosedur: menangani penderita sampai akhir, pengobatan penderita dan tindakan lain.
Jenis pengobatan yaitu;
1. simptomatic (presumptive) treatment jenis pengobatan ini hanya mengurangi gejala
2. radikal treatment menyembuhkan
Prosedur:
1. Ambulatory treatment berobat jalan (bila tidak membehayakan lingkungannya)
2. Centralized treatment di center tertentu (bila keadaan memaksa atau untuk isolasi)
3. Hospitalization isolasi rawat inap (untuk perawatan yang intensif)
4. Isolasi penderita (dipisahkan dari lingkungan)
5. Edukasi penderita
43. Contact Person
Tindakan:
1. Contact tracing memerlukan kontak sekitar penderita
Prosedurnya : sama seperti kontak
Dilakukan tindakan ini hanya untuk penyakit menular.
2. Pengobatan kontak pengobatan yang dilakukan bagi yang belum sakit.
Disebut juga pengobatan profilaksis, dengan tujuan mencegah penularan.
Prosedurnya: seperti pada penderita tetapi waktunya lebih pendek
Khusus veneral disease : kontak harus diobati seperti penderita.
3. Edukasi kontak penyuluhan untuk mencegah penyakit (tanda dan cara penularan, tindakan
menghindari infeksi, tindakan yang dilakukan bila tahu orang sakit serupa (lapor), meningkatkan
kondisi dan kebiasaan yang baik dan tindakan lain yang di perlukan.
4. Segregasi memisahkan kontak dari sumber penyakit. Biasanya terhadap golongan anak
sehingga penularan bisa dicegah
5. Imunisasi
6. Proteksi menggunakan pelindung supaya tidak terpapar oleh agent penyakit yang digunakan
oleh orang sehat (host)
44. Transmitter
Tindakan terhadap perantara:
1. Vector control pemberantasan terhadap vektor (serangga) untuk memutuskan rantai tranmisi.
2. Pestisida (insecticiIde) jenisnya banyak, merupakan racun, pembasmian dengan
insecticide/pestisida itu efektif, cepat tetapi mahal. Dapat digunakan terutama pada saat wabah.
Cara : spraying, fogging, fumigation, feeding. Saat penggunakan pestisida yang perlu diingat yaitu
petugas harus menggunakan proteksi, masyarakat dikondisikan, hewan ternak disingkirkan,
pembuangan residu insektisida tidak boleh sembarangan.
3. Environmental VC Pemberantasan dengan perbaikan sanitasi, cenderung murah, efektif tetapi
membutuhkan waktu yang lama. Cara ini dapat digunakan sepanjang masa.
4. Mechanical VC Populasi di tekan dengan tindakan mekanikal. Cara ini dapat murah sampai
dengan mahal, kurang efektif dan membutuhkan waktu yang lama. Caranya: trapping
(perangkap), sucking (alat hisap), dipukul dll.
5. Biological VC Populasi dikurangi dengan tindakan tertentu, sesuai biologiknya. Cenderung
murah, kurang efektif dan membutuhkan waktu yang lama. Contoh tindakan: menyebarkan
serangga jantan, menyebarkan predator, dll
6. Pencegahan dengan metode lain penggunaan repellant, obat nyamuk, hewan piaraan sebagai
tameng