SlideShare a Scribd company logo
1 of 145
Download to read offline
1
BIOKIMIA
TIM DOSEN BIOKIMIA
P R O G R A M S T U D I FA R MA S I
I N S T I T U T SA I N S DA N T E K N O LO G I N A S IO N A L
Referensi
 Lehninger AL. Principles of Biochemistry, 2nd ed. 1993. Worth
 Murray RK. Harper’s Biochemistry, 24th ed. 1996. Appleton and Lange
 Stryer L. Biochemistry, 4th ed. 1995. Freeman
 Alberts B. Molecular Biology of The Cell, 3rd Ed. 1994. Garland
 Sadikin M. Biokimia Enzim. 2002. Widya Medika.
2

Introduction to Biochemistry
 Biokimia adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sifat biomolekul dan
bagaimana molekul-molekul tersebut dibuat, diubahbentuk dan dipecah
 Molekul apapun yang disintesis di dalam organisme hidup dinamakan
biomolekul
 Molekul adalah kumpulan atom yang bergabung dan diikat oleh ikatan kovalen
 Atom adalah unit terkecil dari materi yang menentukan struktur suatu elemen.
Atom terdiri dari tiga partikel, yakni proton, neutron and electron
Water molecule Carbon dioxide molecule
Synthesized in
Living organism
3
4
Biomolecules
Biomolecules:
• Any molecule synthesized in living organisms is called biomolecule, including small
molecules such as primary metabolites, secondary metabolites, and natural products as well
as large macromolecules such as carbohydrates, proteins, lipids and nucleic acids.
• Many biomolecules are polymers.
• Monomers are relatively small micromolecules that are linked together to create large
macromolecules known as polymers.
• There are four major classes of biomolecules
Carbohydrates
Lipids
Proteins
Nucleic acids
5
Poly-
(mono-
(DNA/RNA)
membranes
Small organic
molecules are
building blocks of
biological
macromolecules
Monomers Polymers
Sugars
saccharides) saccharides
Amino acids Proteins
Nucleotides Nucleic acids
Fatty acids Fats/lipids/
6
1. Atom (unit molekul
6. Cell 5. Organel supramolekuler
Organisme
Structural hierarchy
of an organism
2.Biomolekul 3. Makro-
monomer) (polymer)
4. Kompleks
7. Jaringan 8. Organ 9.
3
NJ.b
A H
Cell wall
Level 4
5: Level 3
4: Level 2
3: Level 1
2:
The cell Su pramolecular Macromolecules Monomeric units and
its organelles complexes
Nucleotides N~
----• 0-P
?--0-CH~
crlN o
H
OH U
Chromosome
Amino acids
Protein
Plasma membrane
Cellulose
Sugars
7
Bentuk
biomolekul
ditentukan
oleh interaksi
(ikatan) antar
atomnya
Interaksi ditentukan
oleh gugus fungsinya
Sifat fisiologis
biomolekul
ditentukan
oleh
bentuknya
Keywords
8
9
Why C?
 Struktur inti dari hampir semua biomolekul adalah suatu hidrokarbon (C-H)
10
Keunikan Atom Karbon (C)
 Struktur inti dari hampir semua biomolekul adalah suatu hidrokarbon (C-H)
 Atom karbon yang terikat secara kovalen dapat membentuk struktur linier, rantai
bercabang dan siklik serta dapat mengikat berbagai macam gugus fungsi
Molekul yang dapat dibentuk oleh rantai atom C sangat bervariasi ukuran & bentuknya
Bentuk molekul memiliki arti fisiologis yang penting
Contoh: anemia sel sabit (sickle cell anemia) akibat perubahan bentuk hemoglobin
11
Keunikan Atom Karbon (C)
12
Gugus Fungsi dalam Biomolekul
 Struktur inti dari hampir semua biomolekul adalah suatu hidrokarbon (C-H)
 Atom karbon dapat berikatan dengan beberapa gugus fungsi
 Gugus fungsi adalah sekelompok atom yang terikat dalam susunan tertentu yang
menentukan sifat fisik dan reaksi kimiawi dari suatu senyawa
 Contoh: Gugus fungsi hidroksil (alkohol)  OH
Metana (g) Metanol (liq)
13
14
TUGAS!!
Cari nama dan struktur gugus fungsi lainnya
dengan lengkap
 Dibuat di buku ukuran bigboss, sampul
coklat/putih/seragam
 Judul buku di sampul: “Buku Tugas Biokimia”
 Dikumpulkan minggu depan
(ionik) waals
Interaksi (ikatan)
Non Kovalen Kovalen
Elektrostatik Hidrogen Van der
15
Interaksi pada biomolekul
Interaksi Kovalen
 Interaksi kovalen merupakan interaksi yang kuat
 Membutukan energi 100kcal/mol untuk memisahkan ikatan kovalen
 Interaksi kovalen mengikat biomolekul melalui penggunaan elektron bersama
Interaksi Nonkovalen
 Interaksi nonkovalen merupakan interaksi yang lemah
 Membutukan energi 1-5kcal/mol untuk disosiasi ikatan kovalen
 Merupakan interaksi elektromagnetik dan tidak menggunakan elektron bersama
 Berperan penting dalam menentukan bentuk konformasi 3D biomolekul
17
Interaksi kovalen dan nonkovalen molekul air
18
Interaksi nonkovalen pada biomolekul
 Interaksi Elektrostatik
 Ikatan hidrogen
 Ikatan ionik
 Interaksi van der Waals
 Interaksi hidrofobik
Ikatan Hidrogen
 Interaksi yang terjadi antara atom yang elektronegatif (O atau N)
dengan atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom yang
elektronegatif
Ikatan Hidrogen (lanj...)
 Biomolekul yang tidak bermuatan namun polar (seperti: gula) dapat
larut didalam air karena distabilkan oleh beberapa ikatan hidrogen
 Ikatan hidrogen akan semakin kuat jika orientasi atom-atomnya
maksimal
Interaksi ionik
 Interaksi antara atom yang bermuatan positif dan atom yang
bermuatan negatif
Interaksi van der Waals
 Jika 2 atom tidak bermuatan saling berdekatan, awan elektron
disekitar atom tsb saling berinteraksi menyebabkan salah satu atom
memiliki dipol positif dan yang lainnya memiliki dipol negatif
 Interaksi antara kedua dipol ini disebut interaksi van der Waals
Interaksi Hidrofobik
 Molekul non polar seperti benzena, heksana, etana disebut
hidrofobik
 Dalam pelarut polar seperti air, bagian bagian yang non polar dari
biomolekul akan bergabung.
 Interaksi antar bagian - bagian nonpolar tersebut dinamakan
interaksi hidrofobik
Interaksi Hidrofobik (lanj...)
27
Keywords
 Sifat fisiologis biomolekul ditentukan oleh bentuknya
 Bentuk biomolekul ditentukan oleh interaksi (ikatan) antar atomnya
 Interaksi ditentukan oleh gugus fungsinya
protein
P R OG R A M S T U D I S 1 F A R M A S I
I N S T I T U T S A I N S D A N T E K N O LO GI N A S I O N A L
Peran Katalitis enzimatis
& • Hampir seluruh enzim yang dikenal merupakan protein
aktivitas Transport dan penyimpanan
protein • Transport O2 oleh hemoglobin dan mioglobin
Koordinasi gerak
• Protein merupakan komponen utama dari otot
Penunjang mekanis
• Ketegangan kulit dan tulang oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa
Proteksi imun
• Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dalam mengenali antigen
Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi
• Ekspresi gen diatur oleh protein-protein regulator
Tujuan perkuliahan
 Mengetahui definisi protein
 Mengetahui monomer penyusun protein
 Mengetahui sifat fisika/kimia monomer (asam amino) penyusun protein
 Mengetahui struktur dan bentuk 3D protein di alam
PROTEIN dan ASAM AMINO
 Protein tersusun atas 20 asam amino dalam bentuk L--asam amino
 Asam amino:
 Esensial  tidak dapat disintesis oleh tubuh
 Non-esensial  dapat disintesis oleh tubuh
 You are what you eat
• Asam aspartat (Asp/D) • Lisin (Lys/K)
Klasifikasi asam
amino berdasarkan
pembentuknnya di
dalam tubuh
(Lehninger, 1988)
AA NON ESENSIAL AA ESENSIAL
• Alanin (Ala/A) • Arginin (Arg/R)
• Asparagin (Asn/N) • Histidin (His/H)
• Sistein (Cys/C) • Isoleusin (Ile/H)
• Glutamin (Gln/Q) • Leusin (Leu/L)
• Asam glutamat (Glu/E) • Metionin (Met/M)
• Glisin (Gly, G) • Fenilalanin (Phe/F)
• Prolin (Pro/P) • Threonin (Thr/T)
• Serin (Ser/S) • Triptofan (Trp/W)
• Tirosin (Tyr/Y) • Valin (Val/V)
Daftar singkatan
asam amino
Struktur Dasar Asam Amino
 Asam amino terdiri dari:
1 (satu) atom C  yang mengikat:
 Gugus amina Asam karboksilat + amina
 Gugus karboksil  asam amino
 Gugus R (rantai samping)
(rantai samping)
Asam amino
beserta sifat
fisika/kimianya
catatan:
- Mengandung atom S: metionin
dan sistein
- Rantai samping siklik: prolin
dan histidin
Bentuk protein
manakah yang
paling mungkin
terbentuk di
dalam air?
Muatan Asam Amino
 Asam amino di dalam larutan dengan pH netral bersifat dipolar (memiliki
dua muatan)  zwitter ion
 Gugus amida bermuatan positif
 Gugus karboksil bermuatan negatif
 Asam amino di dalam larutan dengan pH asam bermuatan positif (+)
 Gugus amida bermuatan positif
 Gugus karboksil tidak bermuatan
 Asam amino di dalam larutan dengan pH basa bermuatan negatif (-)
 Gugus amida tidak bermuatan
 Gugus karboksil bermuatan negatif
Status ionisasi asam amino berdasarkan pH larutan
Physiological pH (measure of [H+])
12
Struktur 3D protein
- Struktur primer (1o)
- Struktur sekunder (2o)
- Struktur tersier (3o)
- Struktur kuartener (4o)
14
Overview struktur 3D protein
15
16
Overview: struktur 3D protein
Struktur primer
1. Struktur Primer
 Merupakanstruktur dasar suatu protein
 Berupa rangkaian linier asam amino
dengan urutan yang ditentukan oleh gen
 Satu asam amino dg asam amino
sebelahnya dihubungkan oleh ikatan
peptida
 Ikatan peptida terbentuk dari reaksi
antara gugus karboksil asam amino 1
dengan gugus amino asam amino 2 
disebut jembatan CO-NH
Urutan asam amino
ditentukan oleh gen
Penomorandimulai dari
amino terminus, dengan
ekor protein merupakan
karboksi terminus
20
Overview: struktur 3D protein
Struktur sekunder
2. Struktur Sekunder
 Struktur sekunder terbentuk karena ikatan hidrogen antara atom O dari
gugus karbonil dengan atom H dari gugus amino
 Beberapa struktur sekunder:
 -Heliks
 -sheet Lembaran 
 -Turn
- Merah bergaris  atom oksigen
kuat & kaku, e.g: benang fibrin & keratin
-Heliks
 Merupakan struktur berbentuk batang
berpilin ke kanan
 Gugus CO setiap asam amino membentuk
ikatan hidrogen dg NH asam amino yang
terletak 4 residu di depannya pada untai
polipeptida yang sama (1-5; 2-6; 3-7; dst)
 Dalam satu putaran terdapat 3,6 residu
dengn jarak aksis 1,5 Ao; rotasi 100o;
 Hemoglobin & mioglobin (75% -heliks) Ket:
- Hitam  atom karbon
 -heliks yg berpilin kembali  struktur - Biru  atom hidrogen
- Ungu  rantai samping
-Sheet
 Merupakan struktur berbentuk
lembaran
 Gugus CO setiap asam amino
membentuk ikatan hidrogen dg NH
asam amino pada rantai polipeptida
yang berlainan
 Paralel  searah (kedua ujung C dan N
terminus pada arah yang sama)
 Antiparalel  berlawananarah
-Turn
 Terbentuk dari ikatan hidrogen antara
gugus CO residu n dengan NH residu n+3
 Disebut juga putaran tusuk konde (hairpin
loop)
25
Overview: struktur 3D protein
Struktur tersier
3. Struktur tersier
 Merupakan bentuk berputar dan
berlipat dari struktur sekunder
 Membentuk struktur 3D yang unik 
1 rantai polipeptida membentuk 1
subunit
 Terbentuk dari:
 Ikatan disulfida (antara 2 atom sulfur
pada 2 residu sistein yang berbeda)
 Ikatan ionik
 Ikatan hidrogen
Jembatan disulfida pada insulin
28
Overview: struktur 3D protein
Struktur kuartener
4. Struktur kuartener
 Merupakan bentuk yang paling
kompleks
 Gabungan dari beberapa subunit dan
dapat mengandung senyawa
anorganik (misal: Fe) yang disebut
gugus prostetik
 E.g: hemoglobin terdiri dari
 4 subunit (2 merah dan 2 kuning)
 4 gugus heme
Memprediksi
Struktur
Protein
KUIZ
1. Sebutkan dan Jelaskan bentuk struktur sekunder
Protein?
2. Jelaskan perbedaan struktur protein?
3. Sebutkan 5 peranan enzim?
ENZIM: KONSEP DASAR DAN
KINETIKA
KULIAH VI BIOKIMIA
Materi/Bahan Bacaan Perkuliahan
 (1). Team Biokimia Jurusan Kimia FMIPA UNUD, 2005,
Buku Ajar Biokimia I
 (2) Lehninger A,L., 1991. Dasar-Dasar Biokimia.
Jilid I, Erlangga Surabaya.
 (3). Styer, L., 2000, Biokimia. Edisi II. Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
 (4). Hames, et.al., 1997, Notes in Biochemistry, BIOS
Scientific Publisher
BIOKIMIA – FARMASI ISTN
ENZIM
Tahukah kamu? Makanan yang kita
makan akan masuk ke dalam jalur
metabolisme yang saa...ngat rumit di
tubuh kita
Kalau jalur tersebut tidak diatur,
bisa timbul kemacetan seperti lalu
lintas di Jakarta loh...
Untungnya, makhluk hidup punya
“traffic light” dalam lalu lintas
metabolismenya, apa itu??
Yak, ENZIM
Yuk, kenal lebih lanjut
tentang enzim! 
BIOKIMIA – FARMASI ISTN
Peta Konsep
BIOKIMIA– FARMASI ISTN
Definisi
Wilhelm Friedrich Kühne
(1878) pertama kali
mengungkapkan istilah
“Enzim”
BIOKIMIA – FARMASI ISTN
4 Macam Makromolekul Utama Penyusun Sel Hidup
 Monomer-monomer atau building block tersebut akan
berikatan membentuk 4(empat) macam makromolekul
Makromolekul Kelompok monomer Contoh monomer Ikatan
penghubung
Polisakarida Monosakarida D-Glukosa, D-
fruktosa
Ikatan glikosidik
Protein Asam-L-amino 20 jenis
asam-L-amino
Ikatan peptide
Asam nukleat
(polinukleoti
da)
Satu nukleotida
mengandung, gula,
fosfat, dan basa
aromatis
5 macam basa
aromatis (A, T,
G, C, dan U)
Ikatan
fosfodiester
Lipida - Gliserol, asam
lemak
Ikatan ester
BIOKIMIA – FARMASI ISTN
Komponen-komponen Enzim
 Enzim tersusun atas
bagian yang berupa
protein yang disebut
apoenzim dan bagian
berupa non protein
kofaktor.
 Apoenzim merupakan
bagian utama dari
enzim
Klik bagan
Enzim
(holoenzim)
Kofaktor
(non
protein)
Koenzim
Gugus
prostetik
Ion-ion
organik
Apoenzim
(protein)
 Berdasarkan kuat tidaknya ikatan kofaktor
pada apoenzim, kofaktor dibagi menjadi
tiga: koenzim, gugus prostetik, dan ion-ion
organik
 Kesatuan unit fungsional antara apoenzim
dan kofaktor disebut holoenzim
Koenzim
 Terikat secara lemah pada apoenzim
 Bersifat spesifik, stabil terhadap panas, memiliki
berat molekul rendah
 Terdiri atas molekul organik
 Terletak pada sisi aktif enzim
 Berfungsi membawa elektron, hidrogen, dan atom-atom
lain antarenzim
 Contoh: NAD+, NADP+, FAD, dan sebagian besar vitamin
Sisi Aktif Enzim
 Sisi aktif merupakan suatu daerah di dalam enzim
yang berfungsi sebagai tempat terikatnya substrat,
untuk membentuk kompleks enzim substrat (ES), dan
mengubahnya menjadi produk.
 Sisi aktif merupakan suatu celah atau rongga tiga
dimensi pada permukaan protein, di mana substrat
diikat melalui berbagai interaksi non kovalen yang
lemah.
Gugus prostetik
 Terikat secara kuat pada apoenzim
 Berperan dalam memberikan kekuatan
tambahan terhadap kerja enzim
 Contoh: heme (suatu molekul yang
mengandung besi)
 Gugus prostetik yang tergabung pada
protein: hemoglobin, mioglobin, katalase,
dan sitokrom oksidase
Ion-ion organik
 Ion-ion organik dibutuhkan untuk
memantapkan struktur enzim
 Berfungsi untuk mengikatkan antargugus-
gugus protein enzim, antargugus-gugus
nonprotein enzim, dan antara keduanya
 Contoh: ion klorida dan kalsium yang
terdapat di air liur membuat enzim
amilase bekerja lebih maksimal
Merupakan
Protein
Mengubah
Kecepatan
Reaksi
Bekerja
Secara
Spesifik
Sifat-sifat Enzim
Bekerja Bolak-
balik
Diperlukan dalam
jumlah Sedikit
Merupakan Protein
Ingat! Koenzim
merupakan bagian
protein dari Enzim
Mengubah Kecepatan Reaksi
Sukrosa + Sukrose Glukosa + Fruktosa Sukrose
+
Enzim mengubah laju
reaksi namun tidak
dipergunakan dalam
reaksi tersebut,
sehingga enzim
tidak mengubah
produk akhir yang
dibentuk.
Misalnya, penambahan
enzim sukrose akan
mempercepat reaksi
pengubahan sukrosa
menjadi glukosa dan
fruktosa, tanpa
mempengaruhi
produknya.
Bekerja Secara Spesifik
 Enzim hanya akan bekerja pada
substrat tertentu
 Setiap enzim dapat membedakan
bentuk substratnya dari
senyawa yang mirip seperti
isomer
 Bentuk masing-masing enzim
berbeda satu sama lain sesuai
dengan fungsi dan jenis
substratnya
Bekerja Bolak-balik
 Artinya enzim dapat memecah suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa
lain, dan dapat kembali menyusun
senyawa-senyawa tersebut menjadi
senyawa semula
A + B C + D
Enzim
Diperlukan dalam Jumlah Sedikit
 Enzim hanya mempercepat laju reaksi
dan tidak ikut dalam reaksi, oleh
sebab itu enzim hanya dibutuhkan dalam
jumlah yang sedikit.
 Setelah melakukan kerjanya, enzim akan
terlepas dari substratnya dan mengikat
molekul substrat lain untuk melakukan
reaksi yang baru.
Cara kerja enzim
Menurunkan Rintangan
Energi Aktivasi
Menurunkan
Rintangan Energi
Aktivasi Mengikat Substrat
pada Sisi Aktif
2 Teori Pengikatan
Substrat oleh Enzim
Mengikat
Substrat pada
Sisi Aktif
2 Teori
Pengikatan
Substrat oleh
Enzim
 enzim mempercepat suatu
reaksi dengan cara
menurunkan rintangan
energi aktivasi
 Untuk meningkatkan
kecepatan reaksi, reaktan
harus menyerap energi
panas dari luar
 Namun panas yang terlalu
tinggi dapat merusak sel
 Enzim menurunkan
rintangan EA, sehingga
reaktan tidak perlu
menyerap panas yang
tinggi dari luar.
Menurunkan
Rintangan
Energi
Aktivasi (EA)
Mengikat
Substrat
pada Sisi
Aktif
2 Teori
Pengikatan
Substrat
oleh Enzim
 Untuk memulai reaksinya, enzim
berikatan dengan substrat
membentuk kompleks enzim-
substrat
 Enzim berikatan dengan
substrat di suatu sisi enzim
yang disebut dengan sisi aktif
 Sisi aktif ini hanya mengenali
molekul substratnya saja dan
menghindari untuk berikatan
dengan molekul lain yang tidak
sesuai
 Setelah enzim selesai bekerja,
substrat tersebut dikeluarkan
sebagai suatu substrat baru
yang disebut produk
Mengikat
Substrat pada
Sisi Aktif
2Teori
Pengikatan
Substrat
oleh Enzim
Menurunkan
Rintangan
Energi
Aktivasi
kunci = substrat
gembok = enzim
pasangan
yang
tepat
akan
bereaksi
substrat tidak tepat
tidak bereaksi
 Ada 2 Teori Pengikatan substrat
oleh enzim, yakni teori gembok dan
anak kunci (lock and key theory)
dan kecocokan terinduksi (induced
fit theory).
 Menurut teori gembok dan anak
kunci, substrat berikatan dengan
sisi aktif enzim layaknya gembok
dengan anak kunci
 Hanya kunci (subtrat) dengan ukuran
benar yang cocok dengan lubang
kunci (sisi aktif enzim)
 menurut teori kecocokan terinduksi,
sisi aktif enzim merupakan bagian
yang fleksibel
2Teori Pengikatan
Substrat oleh
Enzim
Menurunkan
Rintangan
Energi
Aktivasi
Mengikat
Substrat pada
SisiAktif
Kecocokan induksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja Enzim
Suhu
pH
Inhibitor
Enzim Merupakan molekul
protein yang kinerjanya
sangat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan.
Faktor-faktor tersebut
antara lain suhu, pH,
dan Inhibitor.
Suhu
 kecepatan suatu reaksi enzimatik
meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu
 suhu yang terlalu tinggi justru akan
menyebabkan enzim tidak bekerja
dengan baik karena protein pada
enzim mengalami denaturasi
 Setiap enzim memiliki suhu optimal.
Sebagian besar enzim pada tubuh
manusia memiliki suhu optimal
sekitar 35ºC sampai 40 ºC, mendekati
suhu tubuh manusia
pH (derajat keasaman)
 Kondisi lingkungan yang
terlalu asam atau terlalu
basa dapat menurunkan atau
bahkan menonaktifkan kerja
enzim
 Enzim memilki pH optimal
 Sebagian besar nilai pH
optimal enzim pada manusia
adalah antara 6 sampai 8.
Namun enzim pepsin yang
terdapat di lambung bekerja
baik pada pH 2.
Inhibitor (Penghalang)
 Inhibitor bertugas menghalangi
enzim untuk melakukan tuganya
sementara waktu atau secara
tetap
 Inhibitor enzim dibedakan
menjadi dua, yakni inhibitor
kompetitif dan inhibitor
nonkompetitif
menyerupai bentuk substrat dan
bersaing dengan substrat untuk
menempati sisi aktif enzim
berikatan dengan sisi lain enzim dan
mengubah bentuk sisi aktif enzim
Inhibitor
Kompetitif klik
Inhibitor
Nonkompetitif
klik
Teori Steady State
ES
+ P
+
Dalam kondisi Steady State, pembentukan dan penguraian
“keadaan transisi”(kompleks ES) berlangsung pada
kecepatan yang sama. Sehingga konsentrasi kompleks ES
tetap konstan.
S
E E
Persamaan Michelis-Menten
(vo)
E + S ES E + P
k2
k1 k3
Km S
vo
1/2
Vmax
K1 : kecepatan konstan pembentukan ES komplek
K2 : kecepatan konstan konfersi ES komplek ke P
K-1 : kecepatan konstan pemecahan ES komplek ke E
bebas
Enzim sangat efisien dalam mengkatalis suatu
reaksi, steady state (keseimbangan reaksi) segera
dapat tercapai apabila : Kecepatan pembentukan ES
komplek sama dengan kecepatan pemecahannya
vo=
Vmax [S]
Km +[S]
Km = [k3 + k2] / k1
Km  Konstanta Mechaelis-Menten (konsentrasi
substrat pada saat kecepatan setengah dari
( Vmaks)
[S]  Konsentrasi Substrat
V0  Laju/kecepatan awal enzim
Vmaks  Laju/Kecepatan maksimum enzim
Persamaan Michelis-Menten
Km S
vo
1/2
 Bila [S]  Km , maka V berbanding lurus dengan (S)
 Bila [S] = Km , maka V = 1/2 Vmax
 Bila [S]  Km , maka V = Vmax
Plot double reciprocal
atau
plot Lineweaver-Burk
Penentuan Km dan Vmax
•Plot 1/[S] vs 1/Vo
•Persamaan L-B (garis
lurus/linier)
•X-intercept = -1/Km
•Y-intercept = 1/Vmax
B
B
B
B
B B
B
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Vo
[S]
[S] Vo
0.5 0.075
0.75 0.09
2 0.152
4 0.196
6 0.21
8 0.214
10 0.23
V max
Km
Km ~ 1.3 mM
Vmax ~ 0.25
Penentuan Km dan Vmax
Penentuan Km dan Vmax
[S] Vo
2.000 13.333
1.333 11.111
0.500 6.579
0.250 5.102
0.167 4.762
0.125 4.673
0.100 4.348
B
B
B
B
B
B
B
B
0
2
4
6
8
10
12
14
-1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
Vo
[S]
-1/Km = -0.8
Km = 1.25 mM
1/Vmax = 4.0
Vmax = 0.25
TUGAS:
1. Sebutkan dan Jelaskan sifat-sifat enzim?
2. Jelaskan hubungan inhibitor yang ada di sisi aktif enzim
dan di sisi non aktif enzim?
3. Sebutkan dan Jelaskan 2 teori enzim ?
TERIMA KASIH .....
ASAM NUKLEAT,
PROTEIN DAN
ALIRAN INFORMASI
GENETIK
Bioteknologi Farmasi
SEJARAH PENEMUAN ASAM NUKLEAT
– 1869, Friedrich Miescher mengisolasi suatu
zat yang saat itu belum diketahui dari
nukleus sel nanah, yang kemudian disebut
sebagai nuklein.
– 1879, Albrecht Kossel menemukan asam
nukleat yang tersusun oleh suatu gugus
gula, gugus fosfat, dan gugus basa
– 1951, James Watson, Francis Crick, dan
Maurice Wilkins menemukan model DNA dan
memperoleh hadiah nobel
ASAM NUKLEAT
 Asam nukleat merupakan suatu polimer
nukleotida yg berperan dlm penyimpanan serta
pemindahan informasi genetik yang berhubungan
dengan pewarisan sifat turunan.
 Terdapat dua macam asam nukleat penting yaitu
1. asam deoksiribonukleotida (DNA)
2. asam ribonukleotida (RNA).
 Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada
umumnya terikat oleh protein yang
mempunyai sifat basa, senyawa gabungan
ini disebut dengan nukleoprotein.
 Molekul asam nukleat merupakan suatu
polimer seperti protein tetapi monomernya
bukan asam amino melainkan nukleotida.
Nukleotida
Asam nukleat dibentuk dari nukleotida
yang memiliki suatu gula, basa
nitrogen, dan fosfat.
Sugar
Base
PO4
Nukleosida
Dua macam basa
Purin
Adenine A DNA RNA
Guanine G DNA RNA
Pyrimidines
Cytosine C DNA RNA
Thymine T DNA
Uracil U RNA
•Basa nitrogen berikatan pada atom
karbon nomor1' dari gula ribosa atau
deoksiribosa.
•Pirimidin berikatan ke gula ribosa
pada atom N-1 dari struktur
cincinnya.
•Purin berikatan ke gula ribosa pada
atom N-9 dari struktur cincinnya.
BASA NITROGEN
BASA-BASA DALAM ASAM NUKLEAT
• Gula pada asam
nukleat adalah
ribosa.
• Ribosa (b-D-
furanosa) adalah
gula pentosa
(jumlah karbon 5).
5
1
2
3
4
GULA RIBOSA
STRUKTUR NUKLEOTIDA
Nukleotida terdiri
dari:
 Gula pentosa
 Pada DNA gula ini
adalah deoksiribosa
(2-deoksi-D-
Ribosa).
 Pada RNA gula
ribosa.
 Sebuah group fosfat
 Fosfat ini
menghubungkan gula
pada satu nukleotida
ke fosfat pada
nukleotida berikutnya
untuk membentuk
polinukleotida
 Basa nitrogen
 DNA :
 Timin (T)
 Adenine (A)
 Sitosin (C)
 Guanin (G)
 RNA :
 Urasil (U)
 Adenin (A)
 Sitosin (C)
 Guanin (G)
fosfat
Gula
pentosa
Basa
nitrogen
Nukleotida
Baik DNA maupun RNA merupakan
polinukleotida, yaitu polimer
yang mengandung nukleotida
sebagai sub unit-sub unit yang
berulang
Nukleotida-nukleotida bergabung satu
sama lain melalui ikatan fosfodiester
antara posisi 3’C dari satu nukleotida
dengan posisi 5’C dari nukleotida
sambungannya.
Ikatan ini terbentuk berulang kali
sehingga membentuk struktur besar
(rantai atau untai) yang mengandung
ratusan sampai jutaan nukleotida dalam
satu molekul raksasa.
POLINUKLEOTIDA
G
G
A
T
T
A
A
C
T
G
C
A
T
C
DNA
 Adalah suatu molekul
rangkap dimana dua
rantai polinukleotida
saling bertautan satu
sama lain melalui
pasangan basa tertentu.
• DNA terdiri atas dua rangkaian heliks anti-
paralel (paralel berlawanan arah) yang melilit
ke kanan suatu poros.
• Kerangka yang berselang-seling antara gugus
deoksiribosa dan fosfat terletak di bagian
luar.
• Ikatan hidrogen antara basa purin dan
pirimidin terletak di bagian dalam.
• Basa penyusun suatu benang DNA yang
antiparallel tidak sama melainkan bersifat
komplemen terhadap benang pasangannya.
STRUKTUR DNA
H
H
H H
O
O
H
C
C
C C
N
N
C
Timin
H
N
H
H
N
C C
C
C
N
N H
N
C
Adenin
H
O
N
H C
C C
N
N
C
Sitosin
H
H
H
N
C C
C
C
N
N H
N
C
Guanin
N
H
O
H
RNA
 RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida dengan
susunan basa A, G, U, S.
 RNA ditemukan dalam inti sel dan sitoplasma sel.
 Terdapat tiga jenis RNA yaitu RNA transfer (t-RNA),
RNA ribosom (r-RNA), dan RNA kurir (m-RNA),.
Ketiganya berperan dalam pengiriman informasi
genetik dari DNA ke protein.
Gula: deoksiribosa
Basa: AGCT
Untai ganda
Prokariot: sitoplasma
Eukariot: inti
Penyimpan informasi
Gula: ribosa
Basa: AGCU
Untai tunggal
Prokariot: sitoplasma
Eukariot: inti dan
sitoplasma
Hasil transkripsi
DNA vs RNA
PERANAN ASAM NUKLEAT
• DNA mengandung gen, informasi yang mengatur
sintesis protein dan RNA.
• DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan
pengaturan ekspresi gen (promoter, operator, dll.)
• Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari
ribosom, mesin biologis pembuat protein
• Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan pembawa
informasi genetik dari gen ke ribosom
• Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang
menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi urutan
asam amino
1) Berikut merupakan penyusun struktur asam nukleat
1. Heliks ganda
2. Rantai tunggal
3. Basa N: Adenin, urasil, guanin dan sitosin
4. Basa N: Adenin, timin, guanin dan sitosin
5. Tersusun atas senyawa fosfat, gula deoksiribosa dan
basa nitrogen
Susunan rangkaian DNA terdiri atas..
A. 1), 2) dan 3) D. 1), 4) dan 5)
B. 1), 2) dan 4) E. 2), 3) dan 5)
C. 1), 3) dan 4)
2. Gambar berikut ini merupakan satu molekul
nukleotida :
Secara berurutan 1,2, dan 3 dari rangkaian
tersebut adalah …
A. gula pentosa – fosfat – basa nitrogen
B. fosfat – basa nitrogen – gula pentosa
C. fosfat – gula pentosa – basa nitrogen
D. basa nitrogen – gula pentosa – basa nitrogen
E. gula pentosa – basa nitrogen – fosfat
B e r s a m b u n g ...
MACAM RNA
 mRNA (messenger RNA): membawa kode genetik
dari inti ke ribosom (sebagai tempat sintesa
protein), kode terdiri 3 nukleotida yang
disebut Kodon
 tRNA (transfer RNA): membawa bahan sintesa
protein dari sitoplasma ke ribosom, sesuai
kode yang dibawa mRNA, kode dalam rRNA
disebut: Antikodon
 rRNA (ribosomal RNA): tempat sintesa protein
© 2010 Pearson Education, Inc.
Apa itu Protein?
 Molekul berukuran besar
 Tersusun dari rantai asam amino
 Ditemukan pada setiap sel dalam tubuh
 Terlibat dalam hampir semua proses dan fungsi fisiologis tubuh
 Sekuen / urutan asam amino ditentukan oleh DNA
© 2010 Pearson Education, Inc.
Struktur Protein
 Tersusun dari rantai asam amino; diklasifikasikan berdasarkan urutan asam
amino pada rantainya
• Peptida: <50 asam amino
- Dipeptida: 2 asam amino
- Tripeptida: 3 asam amino
- Polypeptida: >10 asam amino
• Protein: >50 asam amino
- umumnya 100 -10,000 asam amino
 Rantainya disusun oleh DNA spesifik
 Asam Amino terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen
Perbedaan Struktural Antara Karbohidrat, Lipid,
dan Protein
Structur Protein
Anatomi Asam Amino
© 2010 Pearson Education, Inc.
Ikatan Peptida Asam Amino
 Dibentuk saat gugus asam (COOH) dari salah satu asam amino bergabung dg
gugus amino (NH2) pada asam amino kedua
 Dibentuk melalui proses kondensasi (pengembunan)
 Terurai melalui hidrolisis
Reaksi Kondensasi dan Hidrolisis
Figure 6.3
© 2010 Pearson Education, Inc.
Essensial, Nonessensial, dan Kondisional
 Essensial – harus dikonsumsi dalam makanan
 Nonessensial – dapat disintesis dalam tubuh
 Conditionally essential – tidak dapat disintesis dalam keadaan sakit atau
kekurangan prekursor
• Bayi prematur memiliki jumlah enzim yang terbatas untuk membentuk arginin
Nukleotida
Polaritas 5’ – 3’
Ikatan
fosfodiester
Penyimpan
informasi
Asam amino
Polaritas N – C
Ikatan peptida
Hasil ekspresi DNA
Asam nukleat vs Protein
PRODUK BIOTEKNOLOGI FARMASI
• ASAM NUKLEAT (DNA DAN RNA)
• PROTEIN (OBAT, VAKSIN, KIT DETEKSI): HASIL
TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI MATERI
GENETIK
• PEPTIDA (LEBIH PENDEK DARI PROTEIN)
SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein adalah proses penerjemahan
kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida.
Sintesis
protein
transkripsi translasi
Transkripsi adalah proses sintesis RNA
dengan menggunakan cetakan DNA.
 Terjadi di dalam nukleus (eukariot) dan
sitoplasma (prokariot)
 Ada tiga tahapan dalam transkripsi
- Inisiasi
- Elongasi
- Terminasi
1. Transkripsi
1. INISIASI : Proses ini dimulai dari
menempelnya ribosom sub unit
kecil ke mRNA.
2. ELONGASI : penempelan sub unit
besar pada sub unit kecil
menghasilkan dua tempat yang
terpisah
3. TERMINASI : terjadi saat tRNA
dengan antikodon dan asam
amino yang tepat masuk ke
tempat A.
•Bagian dari molekul DNA (gen) terbuka
pilinannya sehingga basa-basanya terekspos.
•Nukleotida mRNA bebas, di dalam nukleus
berpasangan basa-basanya dengan satu utas
molekul DNA yang telah terbuka pilinannya.
Translasi / sintesis protein
-Proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA
menjadi polipeptida.
-Kode genetik merupakan aturan yang penting
-Urutan nukleotida mRNA dibawa dalam gugus tiga
– tiga. Setiap gugus tiga disebut kodon.
-Dalam translasi, kodon dikenali oleh lengan
antikodon yang terdapat pada tRNA
Inisiasi.
Proses ini dimulai dari menempelnya
ribosom sub unit kecil ke mRNA.
Penempelan terjadi pada tempat tertentu
yaitu pada 5’-AGGAGGU-3’
Ribosom bergeser ke arah 3’ sampai
bertemu dengan kodon AUG. Kodon ini
menjadi kodon awal. Asam amino yang
dibawa oleh tRNA awal adalah metionin.
Elongation.
Tahap selanjutnya adalah penempelan sub
unit besar pada sub unit kecil menghasilkan
dua tempat yang terpisah . Tempat pertama
adalah tempat P (peptidil) yang ditempati
oleh tRA yang membawa metionin.
Tempat kedua adalah tempat A (aminoasil)
yang terletak pada kodon ke dua dan
kosong
Terminasi.
Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir yaitu UAA, UAG, UGA.
Kodon-kodon ini tidak memiliki tRNA yang membawa antikodon yang sesuai.
Selanjutnya masuklah release factor (RF) ke tempat A dan melepaskan rantai polipeptida yang terbentuk dari tRNA
yang terakhir. Kemudian ribosom pecah menjadi sub unit kecil dan besar.
Kodon stop Kodon start
T e r i m a k a s i h ...
TUGAS I
 NIM Nomor Ganjil : Gambar dan jelaskan Transkripsi
dan Translasi Sel Prokariotik
 NIM Nomor Genap : Gambar dan jelaskan Transkripsi
dan Translasi Sel Eukariotik
Dikerjakan di kertas A3 dan dikumpul minggu depan.

More Related Content

Similar to Materi UTS Biokimia.pdf

Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)mariadewisukmawati
 
PRESENTASE SEL.pptx
PRESENTASE  SEL.pptxPRESENTASE  SEL.pptx
PRESENTASE SEL.pptxFawazMufrih2
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein Andrew Hutabarat
 
Rangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidRangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidPTPN VI
 
Makalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan protein
Makalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan proteinMakalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan protein
Makalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan proteinFitry Fitros
 
slide biomolekuler protein dan asam amino.pptx
slide biomolekuler protein dan asam amino.pptxslide biomolekuler protein dan asam amino.pptx
slide biomolekuler protein dan asam amino.pptxAhmadThotuching1
 
Makalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIMakalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIAdePratama34
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitasRudi Wicaksana
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenzakiahidris
 
VI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.pptVI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.pptWan Na
 
Ii. kimia kehidupan
Ii. kimia kehidupanIi. kimia kehidupan
Ii. kimia kehidupanSirod Judin
 

Similar to Materi UTS Biokimia.pdf (20)

Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)Bahan ajar    bahan organik & anorganik  (mgmp)
Bahan ajar bahan organik & anorganik (mgmp)
 
4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein 4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein
 
PRESENTASE SEL.pptx
PRESENTASE  SEL.pptxPRESENTASE  SEL.pptx
PRESENTASE SEL.pptx
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein
 
6. protein
6. protein6. protein
6. protein
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Rangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidRangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan david
 
Susunan kimia
Susunan kimiaSusunan kimia
Susunan kimia
 
Makalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan protein
Makalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan proteinMakalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan protein
Makalah fisika farmasi kompleksasi dan ikatan protein
 
slide biomolekuler protein dan asam amino.pptx
slide biomolekuler protein dan asam amino.pptxslide biomolekuler protein dan asam amino.pptx
slide biomolekuler protein dan asam amino.pptx
 
Aspek kimia dalam tubuh
Aspek kimia dalam tubuhAspek kimia dalam tubuh
Aspek kimia dalam tubuh
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Makalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIMakalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia II
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitas
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalen
 
VI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.pptVI. Protein & Peptida.ppt
VI. Protein & Peptida.ppt
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
 
Ikatan kimia
Ikatan kimia Ikatan kimia
Ikatan kimia
 
Ii. kimia kehidupan
Ii. kimia kehidupanIi. kimia kehidupan
Ii. kimia kehidupan
 

Recently uploaded

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Materi UTS Biokimia.pdf

  • 1. 1 BIOKIMIA TIM DOSEN BIOKIMIA P R O G R A M S T U D I FA R MA S I I N S T I T U T SA I N S DA N T E K N O LO G I N A S IO N A L Referensi  Lehninger AL. Principles of Biochemistry, 2nd ed. 1993. Worth  Murray RK. Harper’s Biochemistry, 24th ed. 1996. Appleton and Lange  Stryer L. Biochemistry, 4th ed. 1995. Freeman  Alberts B. Molecular Biology of The Cell, 3rd Ed. 1994. Garland  Sadikin M. Biokimia Enzim. 2002. Widya Medika.
  • 2. 2  Introduction to Biochemistry  Biokimia adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sifat biomolekul dan bagaimana molekul-molekul tersebut dibuat, diubahbentuk dan dipecah  Molekul apapun yang disintesis di dalam organisme hidup dinamakan biomolekul  Molekul adalah kumpulan atom yang bergabung dan diikat oleh ikatan kovalen  Atom adalah unit terkecil dari materi yang menentukan struktur suatu elemen. Atom terdiri dari tiga partikel, yakni proton, neutron and electron
  • 3. Water molecule Carbon dioxide molecule Synthesized in Living organism 3
  • 4. 4 Biomolecules Biomolecules: • Any molecule synthesized in living organisms is called biomolecule, including small molecules such as primary metabolites, secondary metabolites, and natural products as well as large macromolecules such as carbohydrates, proteins, lipids and nucleic acids. • Many biomolecules are polymers. • Monomers are relatively small micromolecules that are linked together to create large macromolecules known as polymers. • There are four major classes of biomolecules Carbohydrates Lipids Proteins Nucleic acids
  • 5. 5 Poly- (mono- (DNA/RNA) membranes Small organic molecules are building blocks of biological macromolecules Monomers Polymers Sugars saccharides) saccharides Amino acids Proteins Nucleotides Nucleic acids Fatty acids Fats/lipids/
  • 6. 6 1. Atom (unit molekul 6. Cell 5. Organel supramolekuler Organisme Structural hierarchy of an organism 2.Biomolekul 3. Makro- monomer) (polymer) 4. Kompleks 7. Jaringan 8. Organ 9.
  • 7. 3 NJ.b A H Cell wall Level 4 5: Level 3 4: Level 2 3: Level 1 2: The cell Su pramolecular Macromolecules Monomeric units and its organelles complexes Nucleotides N~ ----• 0-P ?--0-CH~ crlN o H OH U Chromosome Amino acids Protein Plasma membrane Cellulose Sugars 7
  • 8. Bentuk biomolekul ditentukan oleh interaksi (ikatan) antar atomnya Interaksi ditentukan oleh gugus fungsinya Sifat fisiologis biomolekul ditentukan oleh bentuknya Keywords 8
  • 9. 9 Why C?  Struktur inti dari hampir semua biomolekul adalah suatu hidrokarbon (C-H)
  • 10. 10 Keunikan Atom Karbon (C)  Struktur inti dari hampir semua biomolekul adalah suatu hidrokarbon (C-H)  Atom karbon yang terikat secara kovalen dapat membentuk struktur linier, rantai bercabang dan siklik serta dapat mengikat berbagai macam gugus fungsi Molekul yang dapat dibentuk oleh rantai atom C sangat bervariasi ukuran & bentuknya Bentuk molekul memiliki arti fisiologis yang penting Contoh: anemia sel sabit (sickle cell anemia) akibat perubahan bentuk hemoglobin
  • 12. 12 Gugus Fungsi dalam Biomolekul  Struktur inti dari hampir semua biomolekul adalah suatu hidrokarbon (C-H)  Atom karbon dapat berikatan dengan beberapa gugus fungsi  Gugus fungsi adalah sekelompok atom yang terikat dalam susunan tertentu yang menentukan sifat fisik dan reaksi kimiawi dari suatu senyawa  Contoh: Gugus fungsi hidroksil (alkohol)  OH Metana (g) Metanol (liq)
  • 13. 13
  • 14. 14 TUGAS!! Cari nama dan struktur gugus fungsi lainnya dengan lengkap  Dibuat di buku ukuran bigboss, sampul coklat/putih/seragam  Judul buku di sampul: “Buku Tugas Biokimia”  Dikumpulkan minggu depan
  • 15. (ionik) waals Interaksi (ikatan) Non Kovalen Kovalen Elektrostatik Hidrogen Van der 15
  • 16. Interaksi pada biomolekul Interaksi Kovalen  Interaksi kovalen merupakan interaksi yang kuat  Membutukan energi 100kcal/mol untuk memisahkan ikatan kovalen  Interaksi kovalen mengikat biomolekul melalui penggunaan elektron bersama Interaksi Nonkovalen  Interaksi nonkovalen merupakan interaksi yang lemah  Membutukan energi 1-5kcal/mol untuk disosiasi ikatan kovalen  Merupakan interaksi elektromagnetik dan tidak menggunakan elektron bersama  Berperan penting dalam menentukan bentuk konformasi 3D biomolekul
  • 17. 17 Interaksi kovalen dan nonkovalen molekul air
  • 18. 18
  • 19. Interaksi nonkovalen pada biomolekul  Interaksi Elektrostatik  Ikatan hidrogen  Ikatan ionik  Interaksi van der Waals  Interaksi hidrofobik
  • 20. Ikatan Hidrogen  Interaksi yang terjadi antara atom yang elektronegatif (O atau N) dengan atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom yang elektronegatif
  • 21. Ikatan Hidrogen (lanj...)  Biomolekul yang tidak bermuatan namun polar (seperti: gula) dapat larut didalam air karena distabilkan oleh beberapa ikatan hidrogen  Ikatan hidrogen akan semakin kuat jika orientasi atom-atomnya maksimal
  • 22. Interaksi ionik  Interaksi antara atom yang bermuatan positif dan atom yang bermuatan negatif
  • 23. Interaksi van der Waals  Jika 2 atom tidak bermuatan saling berdekatan, awan elektron disekitar atom tsb saling berinteraksi menyebabkan salah satu atom memiliki dipol positif dan yang lainnya memiliki dipol negatif  Interaksi antara kedua dipol ini disebut interaksi van der Waals
  • 24. Interaksi Hidrofobik  Molekul non polar seperti benzena, heksana, etana disebut hidrofobik  Dalam pelarut polar seperti air, bagian bagian yang non polar dari biomolekul akan bergabung.  Interaksi antar bagian - bagian nonpolar tersebut dinamakan interaksi hidrofobik
  • 26. 27 Keywords  Sifat fisiologis biomolekul ditentukan oleh bentuknya  Bentuk biomolekul ditentukan oleh interaksi (ikatan) antar atomnya  Interaksi ditentukan oleh gugus fungsinya
  • 27. protein P R OG R A M S T U D I S 1 F A R M A S I I N S T I T U T S A I N S D A N T E K N O LO GI N A S I O N A L
  • 28. Peran Katalitis enzimatis & • Hampir seluruh enzim yang dikenal merupakan protein aktivitas Transport dan penyimpanan protein • Transport O2 oleh hemoglobin dan mioglobin Koordinasi gerak • Protein merupakan komponen utama dari otot Penunjang mekanis • Ketegangan kulit dan tulang oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa Proteksi imun • Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dalam mengenali antigen Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi • Ekspresi gen diatur oleh protein-protein regulator
  • 29.
  • 30. Tujuan perkuliahan  Mengetahui definisi protein  Mengetahui monomer penyusun protein  Mengetahui sifat fisika/kimia monomer (asam amino) penyusun protein  Mengetahui struktur dan bentuk 3D protein di alam
  • 31. PROTEIN dan ASAM AMINO  Protein tersusun atas 20 asam amino dalam bentuk L--asam amino  Asam amino:  Esensial  tidak dapat disintesis oleh tubuh  Non-esensial  dapat disintesis oleh tubuh  You are what you eat
  • 32. • Asam aspartat (Asp/D) • Lisin (Lys/K) Klasifikasi asam amino berdasarkan pembentuknnya di dalam tubuh (Lehninger, 1988) AA NON ESENSIAL AA ESENSIAL • Alanin (Ala/A) • Arginin (Arg/R) • Asparagin (Asn/N) • Histidin (His/H) • Sistein (Cys/C) • Isoleusin (Ile/H) • Glutamin (Gln/Q) • Leusin (Leu/L) • Asam glutamat (Glu/E) • Metionin (Met/M) • Glisin (Gly, G) • Fenilalanin (Phe/F) • Prolin (Pro/P) • Threonin (Thr/T) • Serin (Ser/S) • Triptofan (Trp/W) • Tirosin (Tyr/Y) • Valin (Val/V)
  • 34. Struktur Dasar Asam Amino  Asam amino terdiri dari: 1 (satu) atom C  yang mengikat:  Gugus amina Asam karboksilat + amina  Gugus karboksil  asam amino  Gugus R (rantai samping) (rantai samping)
  • 35. Asam amino beserta sifat fisika/kimianya catatan: - Mengandung atom S: metionin dan sistein - Rantai samping siklik: prolin dan histidin
  • 36. Bentuk protein manakah yang paling mungkin terbentuk di dalam air?
  • 37. Muatan Asam Amino  Asam amino di dalam larutan dengan pH netral bersifat dipolar (memiliki dua muatan)  zwitter ion  Gugus amida bermuatan positif  Gugus karboksil bermuatan negatif  Asam amino di dalam larutan dengan pH asam bermuatan positif (+)  Gugus amida bermuatan positif  Gugus karboksil tidak bermuatan  Asam amino di dalam larutan dengan pH basa bermuatan negatif (-)  Gugus amida tidak bermuatan  Gugus karboksil bermuatan negatif
  • 38. Status ionisasi asam amino berdasarkan pH larutan Physiological pH (measure of [H+]) 12
  • 39. Struktur 3D protein - Struktur primer (1o) - Struktur sekunder (2o) - Struktur tersier (3o) - Struktur kuartener (4o)
  • 41. 15
  • 42. 16 Overview: struktur 3D protein Struktur primer
  • 43. 1. Struktur Primer  Merupakanstruktur dasar suatu protein  Berupa rangkaian linier asam amino dengan urutan yang ditentukan oleh gen  Satu asam amino dg asam amino sebelahnya dihubungkan oleh ikatan peptida  Ikatan peptida terbentuk dari reaksi antara gugus karboksil asam amino 1 dengan gugus amino asam amino 2  disebut jembatan CO-NH
  • 44.
  • 45. Urutan asam amino ditentukan oleh gen Penomorandimulai dari amino terminus, dengan ekor protein merupakan karboksi terminus
  • 46. 20 Overview: struktur 3D protein Struktur sekunder
  • 47. 2. Struktur Sekunder  Struktur sekunder terbentuk karena ikatan hidrogen antara atom O dari gugus karbonil dengan atom H dari gugus amino  Beberapa struktur sekunder:  -Heliks  -sheet Lembaran   -Turn
  • 48. - Merah bergaris  atom oksigen kuat & kaku, e.g: benang fibrin & keratin -Heliks  Merupakan struktur berbentuk batang berpilin ke kanan  Gugus CO setiap asam amino membentuk ikatan hidrogen dg NH asam amino yang terletak 4 residu di depannya pada untai polipeptida yang sama (1-5; 2-6; 3-7; dst)  Dalam satu putaran terdapat 3,6 residu dengn jarak aksis 1,5 Ao; rotasi 100o;  Hemoglobin & mioglobin (75% -heliks) Ket: - Hitam  atom karbon  -heliks yg berpilin kembali  struktur - Biru  atom hidrogen - Ungu  rantai samping
  • 49. -Sheet  Merupakan struktur berbentuk lembaran  Gugus CO setiap asam amino membentuk ikatan hidrogen dg NH asam amino pada rantai polipeptida yang berlainan  Paralel  searah (kedua ujung C dan N terminus pada arah yang sama)  Antiparalel  berlawananarah
  • 50. -Turn  Terbentuk dari ikatan hidrogen antara gugus CO residu n dengan NH residu n+3  Disebut juga putaran tusuk konde (hairpin loop)
  • 51. 25 Overview: struktur 3D protein Struktur tersier
  • 52. 3. Struktur tersier  Merupakan bentuk berputar dan berlipat dari struktur sekunder  Membentuk struktur 3D yang unik  1 rantai polipeptida membentuk 1 subunit  Terbentuk dari:  Ikatan disulfida (antara 2 atom sulfur pada 2 residu sistein yang berbeda)  Ikatan ionik  Ikatan hidrogen
  • 54. 28 Overview: struktur 3D protein Struktur kuartener
  • 55. 4. Struktur kuartener  Merupakan bentuk yang paling kompleks  Gabungan dari beberapa subunit dan dapat mengandung senyawa anorganik (misal: Fe) yang disebut gugus prostetik  E.g: hemoglobin terdiri dari  4 subunit (2 merah dan 2 kuning)  4 gugus heme
  • 57.
  • 58. KUIZ 1. Sebutkan dan Jelaskan bentuk struktur sekunder Protein? 2. Jelaskan perbedaan struktur protein? 3. Sebutkan 5 peranan enzim?
  • 59. ENZIM: KONSEP DASAR DAN KINETIKA KULIAH VI BIOKIMIA
  • 60. Materi/Bahan Bacaan Perkuliahan  (1). Team Biokimia Jurusan Kimia FMIPA UNUD, 2005, Buku Ajar Biokimia I  (2) Lehninger A,L., 1991. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid I, Erlangga Surabaya.  (3). Styer, L., 2000, Biokimia. Edisi II. Penerbit Buku Kedokteran EGC.  (4). Hames, et.al., 1997, Notes in Biochemistry, BIOS Scientific Publisher BIOKIMIA – FARMASI ISTN
  • 61. ENZIM Tahukah kamu? Makanan yang kita makan akan masuk ke dalam jalur metabolisme yang saa...ngat rumit di tubuh kita Kalau jalur tersebut tidak diatur, bisa timbul kemacetan seperti lalu lintas di Jakarta loh... Untungnya, makhluk hidup punya “traffic light” dalam lalu lintas metabolismenya, apa itu?? Yak, ENZIM Yuk, kenal lebih lanjut tentang enzim!  BIOKIMIA – FARMASI ISTN
  • 63. Definisi Wilhelm Friedrich Kühne (1878) pertama kali mengungkapkan istilah “Enzim” BIOKIMIA – FARMASI ISTN
  • 64. 4 Macam Makromolekul Utama Penyusun Sel Hidup  Monomer-monomer atau building block tersebut akan berikatan membentuk 4(empat) macam makromolekul Makromolekul Kelompok monomer Contoh monomer Ikatan penghubung Polisakarida Monosakarida D-Glukosa, D- fruktosa Ikatan glikosidik Protein Asam-L-amino 20 jenis asam-L-amino Ikatan peptide Asam nukleat (polinukleoti da) Satu nukleotida mengandung, gula, fosfat, dan basa aromatis 5 macam basa aromatis (A, T, G, C, dan U) Ikatan fosfodiester Lipida - Gliserol, asam lemak Ikatan ester BIOKIMIA – FARMASI ISTN
  • 65. Komponen-komponen Enzim  Enzim tersusun atas bagian yang berupa protein yang disebut apoenzim dan bagian berupa non protein kofaktor.  Apoenzim merupakan bagian utama dari enzim Klik bagan Enzim (holoenzim) Kofaktor (non protein) Koenzim Gugus prostetik Ion-ion organik Apoenzim (protein)  Berdasarkan kuat tidaknya ikatan kofaktor pada apoenzim, kofaktor dibagi menjadi tiga: koenzim, gugus prostetik, dan ion-ion organik  Kesatuan unit fungsional antara apoenzim dan kofaktor disebut holoenzim
  • 66. Koenzim  Terikat secara lemah pada apoenzim  Bersifat spesifik, stabil terhadap panas, memiliki berat molekul rendah  Terdiri atas molekul organik  Terletak pada sisi aktif enzim  Berfungsi membawa elektron, hidrogen, dan atom-atom lain antarenzim  Contoh: NAD+, NADP+, FAD, dan sebagian besar vitamin
  • 67. Sisi Aktif Enzim  Sisi aktif merupakan suatu daerah di dalam enzim yang berfungsi sebagai tempat terikatnya substrat, untuk membentuk kompleks enzim substrat (ES), dan mengubahnya menjadi produk.  Sisi aktif merupakan suatu celah atau rongga tiga dimensi pada permukaan protein, di mana substrat diikat melalui berbagai interaksi non kovalen yang lemah.
  • 68. Gugus prostetik  Terikat secara kuat pada apoenzim  Berperan dalam memberikan kekuatan tambahan terhadap kerja enzim  Contoh: heme (suatu molekul yang mengandung besi)  Gugus prostetik yang tergabung pada protein: hemoglobin, mioglobin, katalase, dan sitokrom oksidase
  • 69. Ion-ion organik  Ion-ion organik dibutuhkan untuk memantapkan struktur enzim  Berfungsi untuk mengikatkan antargugus- gugus protein enzim, antargugus-gugus nonprotein enzim, dan antara keduanya  Contoh: ion klorida dan kalsium yang terdapat di air liur membuat enzim amilase bekerja lebih maksimal
  • 71. Merupakan Protein Ingat! Koenzim merupakan bagian protein dari Enzim
  • 72. Mengubah Kecepatan Reaksi Sukrosa + Sukrose Glukosa + Fruktosa Sukrose + Enzim mengubah laju reaksi namun tidak dipergunakan dalam reaksi tersebut, sehingga enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk. Misalnya, penambahan enzim sukrose akan mempercepat reaksi pengubahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, tanpa mempengaruhi produknya.
  • 73. Bekerja Secara Spesifik  Enzim hanya akan bekerja pada substrat tertentu  Setiap enzim dapat membedakan bentuk substratnya dari senyawa yang mirip seperti isomer  Bentuk masing-masing enzim berbeda satu sama lain sesuai dengan fungsi dan jenis substratnya
  • 74. Bekerja Bolak-balik  Artinya enzim dapat memecah suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan dapat kembali menyusun senyawa-senyawa tersebut menjadi senyawa semula A + B C + D Enzim
  • 75. Diperlukan dalam Jumlah Sedikit  Enzim hanya mempercepat laju reaksi dan tidak ikut dalam reaksi, oleh sebab itu enzim hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit.  Setelah melakukan kerjanya, enzim akan terlepas dari substratnya dan mengikat molekul substrat lain untuk melakukan reaksi yang baru.
  • 76. Cara kerja enzim Menurunkan Rintangan Energi Aktivasi Menurunkan Rintangan Energi Aktivasi Mengikat Substrat pada Sisi Aktif 2 Teori Pengikatan Substrat oleh Enzim Mengikat Substrat pada Sisi Aktif 2 Teori Pengikatan Substrat oleh Enzim
  • 77.  enzim mempercepat suatu reaksi dengan cara menurunkan rintangan energi aktivasi  Untuk meningkatkan kecepatan reaksi, reaktan harus menyerap energi panas dari luar  Namun panas yang terlalu tinggi dapat merusak sel  Enzim menurunkan rintangan EA, sehingga reaktan tidak perlu menyerap panas yang tinggi dari luar. Menurunkan Rintangan Energi Aktivasi (EA) Mengikat Substrat pada Sisi Aktif 2 Teori Pengikatan Substrat oleh Enzim
  • 78.  Untuk memulai reaksinya, enzim berikatan dengan substrat membentuk kompleks enzim- substrat  Enzim berikatan dengan substrat di suatu sisi enzim yang disebut dengan sisi aktif  Sisi aktif ini hanya mengenali molekul substratnya saja dan menghindari untuk berikatan dengan molekul lain yang tidak sesuai  Setelah enzim selesai bekerja, substrat tersebut dikeluarkan sebagai suatu substrat baru yang disebut produk Mengikat Substrat pada Sisi Aktif 2Teori Pengikatan Substrat oleh Enzim Menurunkan Rintangan Energi Aktivasi
  • 79. kunci = substrat gembok = enzim pasangan yang tepat akan bereaksi substrat tidak tepat tidak bereaksi  Ada 2 Teori Pengikatan substrat oleh enzim, yakni teori gembok dan anak kunci (lock and key theory) dan kecocokan terinduksi (induced fit theory).  Menurut teori gembok dan anak kunci, substrat berikatan dengan sisi aktif enzim layaknya gembok dengan anak kunci  Hanya kunci (subtrat) dengan ukuran benar yang cocok dengan lubang kunci (sisi aktif enzim)  menurut teori kecocokan terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bagian yang fleksibel 2Teori Pengikatan Substrat oleh Enzim Menurunkan Rintangan Energi Aktivasi Mengikat Substrat pada SisiAktif Kecocokan induksi
  • 80.
  • 81. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja Enzim Suhu pH Inhibitor Enzim Merupakan molekul protein yang kinerjanya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut antara lain suhu, pH, dan Inhibitor.
  • 82. Suhu  kecepatan suatu reaksi enzimatik meningkat seiring dengan meningkatnya suhu  suhu yang terlalu tinggi justru akan menyebabkan enzim tidak bekerja dengan baik karena protein pada enzim mengalami denaturasi  Setiap enzim memiliki suhu optimal. Sebagian besar enzim pada tubuh manusia memiliki suhu optimal sekitar 35ºC sampai 40 ºC, mendekati suhu tubuh manusia
  • 83. pH (derajat keasaman)  Kondisi lingkungan yang terlalu asam atau terlalu basa dapat menurunkan atau bahkan menonaktifkan kerja enzim  Enzim memilki pH optimal  Sebagian besar nilai pH optimal enzim pada manusia adalah antara 6 sampai 8. Namun enzim pepsin yang terdapat di lambung bekerja baik pada pH 2.
  • 84. Inhibitor (Penghalang)  Inhibitor bertugas menghalangi enzim untuk melakukan tuganya sementara waktu atau secara tetap  Inhibitor enzim dibedakan menjadi dua, yakni inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif menyerupai bentuk substrat dan bersaing dengan substrat untuk menempati sisi aktif enzim berikatan dengan sisi lain enzim dan mengubah bentuk sisi aktif enzim Inhibitor Kompetitif klik Inhibitor Nonkompetitif klik
  • 85. Teori Steady State ES + P + Dalam kondisi Steady State, pembentukan dan penguraian “keadaan transisi”(kompleks ES) berlangsung pada kecepatan yang sama. Sehingga konsentrasi kompleks ES tetap konstan. S E E
  • 86. Persamaan Michelis-Menten (vo) E + S ES E + P k2 k1 k3 Km S vo 1/2 Vmax K1 : kecepatan konstan pembentukan ES komplek K2 : kecepatan konstan konfersi ES komplek ke P K-1 : kecepatan konstan pemecahan ES komplek ke E bebas Enzim sangat efisien dalam mengkatalis suatu reaksi, steady state (keseimbangan reaksi) segera dapat tercapai apabila : Kecepatan pembentukan ES komplek sama dengan kecepatan pemecahannya
  • 87. vo= Vmax [S] Km +[S] Km = [k3 + k2] / k1 Km  Konstanta Mechaelis-Menten (konsentrasi substrat pada saat kecepatan setengah dari ( Vmaks) [S]  Konsentrasi Substrat V0  Laju/kecepatan awal enzim Vmaks  Laju/Kecepatan maksimum enzim Persamaan Michelis-Menten Km S vo 1/2
  • 88.  Bila [S]  Km , maka V berbanding lurus dengan (S)  Bila [S] = Km , maka V = 1/2 Vmax  Bila [S]  Km , maka V = Vmax
  • 89. Plot double reciprocal atau plot Lineweaver-Burk Penentuan Km dan Vmax •Plot 1/[S] vs 1/Vo •Persamaan L-B (garis lurus/linier) •X-intercept = -1/Km •Y-intercept = 1/Vmax
  • 90. B B B B B B B 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Vo [S] [S] Vo 0.5 0.075 0.75 0.09 2 0.152 4 0.196 6 0.21 8 0.214 10 0.23 V max Km Km ~ 1.3 mM Vmax ~ 0.25 Penentuan Km dan Vmax
  • 91. Penentuan Km dan Vmax [S] Vo 2.000 13.333 1.333 11.111 0.500 6.579 0.250 5.102 0.167 4.762 0.125 4.673 0.100 4.348 B B B B B B B B 0 2 4 6 8 10 12 14 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 Vo [S] -1/Km = -0.8 Km = 1.25 mM 1/Vmax = 4.0 Vmax = 0.25
  • 92. TUGAS: 1. Sebutkan dan Jelaskan sifat-sifat enzim? 2. Jelaskan hubungan inhibitor yang ada di sisi aktif enzim dan di sisi non aktif enzim? 3. Sebutkan dan Jelaskan 2 teori enzim ? TERIMA KASIH .....
  • 93. ASAM NUKLEAT, PROTEIN DAN ALIRAN INFORMASI GENETIK Bioteknologi Farmasi
  • 94. SEJARAH PENEMUAN ASAM NUKLEAT – 1869, Friedrich Miescher mengisolasi suatu zat yang saat itu belum diketahui dari nukleus sel nanah, yang kemudian disebut sebagai nuklein. – 1879, Albrecht Kossel menemukan asam nukleat yang tersusun oleh suatu gugus gula, gugus fosfat, dan gugus basa – 1951, James Watson, Francis Crick, dan Maurice Wilkins menemukan model DNA dan memperoleh hadiah nobel
  • 95. ASAM NUKLEAT  Asam nukleat merupakan suatu polimer nukleotida yg berperan dlm penyimpanan serta pemindahan informasi genetik yang berhubungan dengan pewarisan sifat turunan.  Terdapat dua macam asam nukleat penting yaitu 1. asam deoksiribonukleotida (DNA) 2. asam ribonukleotida (RNA).
  • 96.  Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein yang mempunyai sifat basa, senyawa gabungan ini disebut dengan nukleoprotein.  Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein tetapi monomernya bukan asam amino melainkan nukleotida.
  • 97. Nukleotida Asam nukleat dibentuk dari nukleotida yang memiliki suatu gula, basa nitrogen, dan fosfat. Sugar Base PO4 Nukleosida Dua macam basa Purin Adenine A DNA RNA Guanine G DNA RNA Pyrimidines Cytosine C DNA RNA Thymine T DNA Uracil U RNA
  • 98. •Basa nitrogen berikatan pada atom karbon nomor1' dari gula ribosa atau deoksiribosa. •Pirimidin berikatan ke gula ribosa pada atom N-1 dari struktur cincinnya. •Purin berikatan ke gula ribosa pada atom N-9 dari struktur cincinnya. BASA NITROGEN
  • 100. • Gula pada asam nukleat adalah ribosa. • Ribosa (b-D- furanosa) adalah gula pentosa (jumlah karbon 5). 5 1 2 3 4 GULA RIBOSA
  • 101. STRUKTUR NUKLEOTIDA Nukleotida terdiri dari:  Gula pentosa  Pada DNA gula ini adalah deoksiribosa (2-deoksi-D- Ribosa).  Pada RNA gula ribosa.
  • 102.  Sebuah group fosfat  Fosfat ini menghubungkan gula pada satu nukleotida ke fosfat pada nukleotida berikutnya untuk membentuk polinukleotida
  • 103.  Basa nitrogen  DNA :  Timin (T)  Adenine (A)  Sitosin (C)  Guanin (G)  RNA :  Urasil (U)  Adenin (A)  Sitosin (C)  Guanin (G)
  • 104. fosfat Gula pentosa Basa nitrogen Nukleotida Baik DNA maupun RNA merupakan polinukleotida, yaitu polimer yang mengandung nukleotida sebagai sub unit-sub unit yang berulang
  • 105. Nukleotida-nukleotida bergabung satu sama lain melalui ikatan fosfodiester antara posisi 3’C dari satu nukleotida dengan posisi 5’C dari nukleotida sambungannya. Ikatan ini terbentuk berulang kali sehingga membentuk struktur besar (rantai atau untai) yang mengandung ratusan sampai jutaan nukleotida dalam satu molekul raksasa. POLINUKLEOTIDA
  • 106.
  • 108. DNA  Adalah suatu molekul rangkap dimana dua rantai polinukleotida saling bertautan satu sama lain melalui pasangan basa tertentu.
  • 109. • DNA terdiri atas dua rangkaian heliks anti- paralel (paralel berlawanan arah) yang melilit ke kanan suatu poros. • Kerangka yang berselang-seling antara gugus deoksiribosa dan fosfat terletak di bagian luar. • Ikatan hidrogen antara basa purin dan pirimidin terletak di bagian dalam. • Basa penyusun suatu benang DNA yang antiparallel tidak sama melainkan bersifat komplemen terhadap benang pasangannya. STRUKTUR DNA
  • 110. H H H H O O H C C C C N N C Timin H N H H N C C C C N N H N C Adenin H O N H C C C N N C Sitosin H H H N C C C C N N H N C Guanin N H O H
  • 111. RNA  RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida dengan susunan basa A, G, U, S.  RNA ditemukan dalam inti sel dan sitoplasma sel.  Terdapat tiga jenis RNA yaitu RNA transfer (t-RNA), RNA ribosom (r-RNA), dan RNA kurir (m-RNA),. Ketiganya berperan dalam pengiriman informasi genetik dari DNA ke protein.
  • 112.
  • 113. Gula: deoksiribosa Basa: AGCT Untai ganda Prokariot: sitoplasma Eukariot: inti Penyimpan informasi Gula: ribosa Basa: AGCU Untai tunggal Prokariot: sitoplasma Eukariot: inti dan sitoplasma Hasil transkripsi DNA vs RNA
  • 114. PERANAN ASAM NUKLEAT • DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan RNA. • DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi gen (promoter, operator, dll.) • Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein • Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom • Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi urutan asam amino
  • 115.
  • 116. 1) Berikut merupakan penyusun struktur asam nukleat 1. Heliks ganda 2. Rantai tunggal 3. Basa N: Adenin, urasil, guanin dan sitosin 4. Basa N: Adenin, timin, guanin dan sitosin 5. Tersusun atas senyawa fosfat, gula deoksiribosa dan basa nitrogen Susunan rangkaian DNA terdiri atas.. A. 1), 2) dan 3) D. 1), 4) dan 5) B. 1), 2) dan 4) E. 2), 3) dan 5) C. 1), 3) dan 4)
  • 117. 2. Gambar berikut ini merupakan satu molekul nukleotida : Secara berurutan 1,2, dan 3 dari rangkaian tersebut adalah … A. gula pentosa – fosfat – basa nitrogen B. fosfat – basa nitrogen – gula pentosa C. fosfat – gula pentosa – basa nitrogen D. basa nitrogen – gula pentosa – basa nitrogen E. gula pentosa – basa nitrogen – fosfat
  • 118. B e r s a m b u n g ...
  • 119. MACAM RNA  mRNA (messenger RNA): membawa kode genetik dari inti ke ribosom (sebagai tempat sintesa protein), kode terdiri 3 nukleotida yang disebut Kodon  tRNA (transfer RNA): membawa bahan sintesa protein dari sitoplasma ke ribosom, sesuai kode yang dibawa mRNA, kode dalam rRNA disebut: Antikodon  rRNA (ribosomal RNA): tempat sintesa protein
  • 120. © 2010 Pearson Education, Inc. Apa itu Protein?  Molekul berukuran besar  Tersusun dari rantai asam amino  Ditemukan pada setiap sel dalam tubuh  Terlibat dalam hampir semua proses dan fungsi fisiologis tubuh  Sekuen / urutan asam amino ditentukan oleh DNA
  • 121. © 2010 Pearson Education, Inc. Struktur Protein  Tersusun dari rantai asam amino; diklasifikasikan berdasarkan urutan asam amino pada rantainya • Peptida: <50 asam amino - Dipeptida: 2 asam amino - Tripeptida: 3 asam amino - Polypeptida: >10 asam amino • Protein: >50 asam amino - umumnya 100 -10,000 asam amino  Rantainya disusun oleh DNA spesifik  Asam Amino terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen
  • 122. Perbedaan Struktural Antara Karbohidrat, Lipid, dan Protein
  • 125. © 2010 Pearson Education, Inc. Ikatan Peptida Asam Amino  Dibentuk saat gugus asam (COOH) dari salah satu asam amino bergabung dg gugus amino (NH2) pada asam amino kedua  Dibentuk melalui proses kondensasi (pengembunan)  Terurai melalui hidrolisis
  • 126. Reaksi Kondensasi dan Hidrolisis Figure 6.3
  • 127. © 2010 Pearson Education, Inc. Essensial, Nonessensial, dan Kondisional  Essensial – harus dikonsumsi dalam makanan  Nonessensial – dapat disintesis dalam tubuh  Conditionally essential – tidak dapat disintesis dalam keadaan sakit atau kekurangan prekursor • Bayi prematur memiliki jumlah enzim yang terbatas untuk membentuk arginin
  • 128.
  • 129. Nukleotida Polaritas 5’ – 3’ Ikatan fosfodiester Penyimpan informasi Asam amino Polaritas N – C Ikatan peptida Hasil ekspresi DNA Asam nukleat vs Protein
  • 130. PRODUK BIOTEKNOLOGI FARMASI • ASAM NUKLEAT (DNA DAN RNA) • PROTEIN (OBAT, VAKSIN, KIT DETEKSI): HASIL TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI MATERI GENETIK • PEPTIDA (LEBIH PENDEK DARI PROTEIN)
  • 131. SINTESIS PROTEIN Sintesis protein adalah proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida. Sintesis protein transkripsi translasi
  • 132. Transkripsi adalah proses sintesis RNA dengan menggunakan cetakan DNA.  Terjadi di dalam nukleus (eukariot) dan sitoplasma (prokariot)  Ada tiga tahapan dalam transkripsi - Inisiasi - Elongasi - Terminasi 1. Transkripsi
  • 133. 1. INISIASI : Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit kecil ke mRNA. 2. ELONGASI : penempelan sub unit besar pada sub unit kecil menghasilkan dua tempat yang terpisah 3. TERMINASI : terjadi saat tRNA dengan antikodon dan asam amino yang tepat masuk ke tempat A.
  • 134.
  • 135. •Bagian dari molekul DNA (gen) terbuka pilinannya sehingga basa-basanya terekspos. •Nukleotida mRNA bebas, di dalam nukleus berpasangan basa-basanya dengan satu utas molekul DNA yang telah terbuka pilinannya.
  • 136.
  • 137. Translasi / sintesis protein -Proses penerjemahan kodon-kodon pada mRNA menjadi polipeptida. -Kode genetik merupakan aturan yang penting -Urutan nukleotida mRNA dibawa dalam gugus tiga – tiga. Setiap gugus tiga disebut kodon. -Dalam translasi, kodon dikenali oleh lengan antikodon yang terdapat pada tRNA
  • 138.
  • 139. Inisiasi. Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit kecil ke mRNA. Penempelan terjadi pada tempat tertentu yaitu pada 5’-AGGAGGU-3’ Ribosom bergeser ke arah 3’ sampai bertemu dengan kodon AUG. Kodon ini menjadi kodon awal. Asam amino yang dibawa oleh tRNA awal adalah metionin.
  • 140. Elongation. Tahap selanjutnya adalah penempelan sub unit besar pada sub unit kecil menghasilkan dua tempat yang terpisah . Tempat pertama adalah tempat P (peptidil) yang ditempati oleh tRA yang membawa metionin. Tempat kedua adalah tempat A (aminoasil) yang terletak pada kodon ke dua dan kosong
  • 141.
  • 142. Terminasi. Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir yaitu UAA, UAG, UGA. Kodon-kodon ini tidak memiliki tRNA yang membawa antikodon yang sesuai. Selanjutnya masuklah release factor (RF) ke tempat A dan melepaskan rantai polipeptida yang terbentuk dari tRNA yang terakhir. Kemudian ribosom pecah menjadi sub unit kecil dan besar.
  • 143.
  • 145. T e r i m a k a s i h ... TUGAS I  NIM Nomor Ganjil : Gambar dan jelaskan Transkripsi dan Translasi Sel Prokariotik  NIM Nomor Genap : Gambar dan jelaskan Transkripsi dan Translasi Sel Eukariotik Dikerjakan di kertas A3 dan dikumpul minggu depan.