Dokumen tersebut membahas pelaksanaan pengadaan secara elektronik melalui sistem e-procurement yang diatur oleh Peraturan Kepala LKPP Nomor 18 Tahun 2012. Dokumen menjelaskan tahapan-tahapan proses pengadaan mulai dari persiapan, pelaksanaan pemilihan, pembukaan penawaran, evaluasi, hingga penandatanganan kontrak secara elektronik melalui SPSE. Dokumen juga menyinggung sanksi bagi pelanggaran
3. PERKA LKPP NO. 18/2012
• Metode e-Tendering :
– E-Lelang untuk Pemilihan Penyedia
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
– E-Seleksi untuk pemilihan penyedia jasa
konsultansi
4. PERSIAPAN PEMILIHAN
Pejabat Pembuat Komitmen
•Menyerahkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa terdiri dari spesifikasi
teknis, HPS, rancangan umum kontrak
Pokja ULP/Panitia pengadaan
• Menerima dan menyimpan surat/dokumen rencana pelaksanaan pengadaan yang
disampaikan oleh PPK
• Melaksanakan pemilihan
Penyedia Barang/jasa
• Melakukan pendaftaran pada SPSE
• Melaksanakan verifikasi pada LPSE
LPSE
• Menerbitkan kode akses pengguna
• Menyimpan dokumen pendukung proses registasi dan verifikasi pengguna
5. PELAKSANAAN PEMILIHAN
• Pembuatan Paket dan Pendaftaran
– Merupakan paket pemilihan baru atau paket
pemilihan ulang
– Pembuatan paket lengkap dengan informasi paket
dan sistem pengadaan berdasarkan informasi
PA/KPA/PPK maupun keputusan internal Pokja
ULP
– Memasukkan nomer surat/dokumen rencana
pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang
diserahkan PPK
6.
7. • Penyusunan jadwal pemilihan berdasarkan hari kalender
dengan alokasi waktu mengacu pada ketetapan waktu yang
diatur dalam Perpres 54/2010 dan perubahannya
• Memperhatikan jam kerja dan hari kerja pada tahapan :
–
–
–
–
–
Pemberian penjelasan
Batas akhir pemasukan penawaran
Pembukaan penawaran
Pembuktian kualifikasi
Batas akhir sanggah/sanggah banding
• Menyediakan paling kurang 2 hari kerja untuk tahapan :
– Pemasukan dokumen penawaran untuk paket yang
mensyaratkan jaminan penawaran
– Sanggah banding
8. • Penyusunan dokumen pengadaan secara
elektronik
– Mengikuti standar dokumen pengadaan secara
elektronik yang melekat pada aplikasi SPSE dan di
unggah pada aplikasi SPSE
– Menggunakan form isian elektronik dokumen
pengadaan yang melekat pada aplikasi SPSE
• Sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam
aplikasi SPSE/user guide
10. PEMBERIAN PENJELASAN
• Dilakukan secara online tanpa tatap muka
• Pokja ULP dapat memberikan informasi yang dianggap
penting terkait dokumen pengadaan
• Menjawab setiap pertanyaan yang masuk kecuali untuk
substansi pertanyaan yang telah dijawab
• Dapat memberikan penambahan waktu sesuai kebutuhan
• Dilarang menjawab pertanyaan dengan cara
mengumpulkan pertanyaan
• Kumpulan tanya jawab merupakan Berita Acara Pemberian
Penjelasan
• Jika diperlukan dapat dilanjutkan dengan peninjauan
lapangan/lokasi pekerjaan
11. • Hasil penjelasan lanjutan dituangkan dalam
Berita Acara Penjelasan Lanjutan dan di unggah
pada SPSE
• Addendum dokumen pengadaan dapat dilakukan
berulang dengan menggunggah pada SPSE paling
kurang 2 (dua) hari sebelum batas akhir
pemasukan penawaran
• Memperpanjang waktu pemasukan penawaran
apabila addendum mengakibatkan kebutuhan
penambahan waktu penyiapan dokumen
penawaran
12. PEMASUKAN DOKUMEN KUALIFIKASI
• Disampaikan melalui form isian elektronik kualifikasi pada
SPSE
• Jika SPSE belum mengakomodir persyaratan kualifikasi,
maka data diunggah pada fasilitas lain yang tersedia di SPSE
• Pokja ULP wajib meminta penyedia melengkapi data
kualifikasi dengan memanfaatkan fasilitas komunikasi yang
tersedia pada SPSE atau lainnya.
• Dengan mengirim data kualifikasi secara elektronik
penyedia barang/jasa menyetujui ketentuan yang telah atur
dalam perpres 54/2010 beserta perubahannya
• Untuk penyedia yang berbentuk konsorsium/kemitraan,
pemasukan dilakukan oleh badan usaha yang mewakili
13. PEMASUKAN PENAWARAN
• Disampaikan dalam bentuk file yang diunggah
melalui aplikasi SPSE
• Penyampaian dokumen :
– Satu file
– Dua file
– Dua Tahap
• Enkripsi menggunakan apendo/spamkodok
14. • Penyedia tidak perlu menggunggah hasil
pemindai dokumen asli yang bertandatangan
basah dan stempel kecuali surat lain yang
memerlukan tandatangan basah dari pihak lain
• Pokja ULP dapat merubah jadwal pemasukan
dokumen penawaran dan memberikan
penjelasan alasan perubahan
• Penyedia barang/jasa yang berbentuk konsorsium
/kemitraan, pemasukan penawaran dilakukan
oleh Badan Usaha yang ditunjuk mewakili
konsorsium
15. • Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP,
apabila file penawaran tidak dapat
dibuka/didekripsi maka Pokja ULP dapat
menetapkan bahwa file penawaran tersebut tidak
memenuhi syarat sebagai penawaran dan
penyedia barang/jasa yang mengirimkan file
penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan
penawaran.
• Apabila dapat dibuka, maka Pokja ULP akan
melanjutkan proses atas penawaran yang
bersangkutan
16. • Penawaran masuk adalah dokumen
penawaran yang berhasil dibuka dan
sekurang-kurangnya memuat
SATU FILE
- HARGA PENAWARAN
- DAFTAR KUANTITAS & HARGA
(KONTRAK HARGA SATUAN/GAB)
- JANGKA WAKTU PENAWARAN
- DESKRIPSI/SPESIFIKASI BARANG
YANG DITAWARKAN
*) Standar Dokumen Pengadaan
DUA FILE
- DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
(KONTRAK HARGA SATUAN/GAB)
- JANGKA WAKTU PENAWARAN
- DESKRIPSI/SPESIFIKASI BARANG/
JASA YANG DITAWARKAN
- HARGA PENAWARAN
- JANGKA WAKTU PENAWARAN
- DESKRIPSI BARANG/JASA YANG
DITAWARAN
17. PEMBUKAAN PENAWARAN DAN
EVALUASI
• Pokja ULP mengunduh dan melakukan dekripsi
file penawaran dengan menggunakan
Apendo/Spamkodok
• Harga penawaran dan hasil koreksi aritmatik
dimasukkan pada fasilitas yang tersedia di
aplikasi SPSE
18. • File penawaran terenkripsi yang tidak dapat
dibuka (dekripsi), Pokja ULP wajib menyampaikan
file penawaran kepada LPSE dan bila dianggap
perlu LPSE dapat menyampaikan ke LKPP
• Terhadap file penawaran terenkripsi tidak dapat
dibuka yang disampaikan LPSE atau LKPP, maka
LPSE atau LKPP dapat memberikan keterangan
kondisi file penawaran kepada Pokja
• Apabila file penawaran tidak dapat dibuka Pokja
ULP dapat menetapkan bahwa file penawaran
tidak memenuhi syarat
19. • File yang dianggap sebagai penawaran adalah
dokumen penawaran yang berhasil dibuka dan
dapat dievaluasi.
• Pokja ULP dapat melakukan penyesuaian jadwal
evaluasi dan tahapan selanjutnya, apabila adanya
file yang tidak dapat dibuka (dekripsi)
• Pokja ULP wajib melakukan klarifikasi kepada
penerbit surat jaminan tentang keabsahan dan
substansi jaminan penawaran
• Ketidakabsahan mengakibatkan gugurnya syarat
administrasi
20. • Pembuktian kualifikasi dilakukan secara offline
• Pokja ULP tidak perlu meminta seluruh
dokumen kualifikasi apabila penyedia
barang/jasa sudah pernah melakukan
pekerjaan sejenis, sama kompleksitasnya pada
instansi yang bersangkutan
• Pokja ULP memasukkan hasil evaluasi
penawaran dan hasil evaluasi kualifikasi pada
aplikasi SPSE
21. SANGGAHAN
• Dilakukan oleh penyedia barang/jasa yang telah
memasukkan penawaran
• Peserta pemilihan hanya dapat menyampaikan 1 kali
sanggahan kepada Pokja ULP melalui aplikasi SPSE
• Pokja ULP menjawab sanggahan melalui SPSE
• Sanggahan dapat disampaikan secara offline apabila
terjadi keadaan kahar atau gangguan teknis
• Peserta pemilihan memberitahukan sanggahan
banding kepada Pokja ULP melalui fasilitas yang
tersedia di SPSE
• Kealpaan atau kelalaian pemberitahuan sanggahan
banding tidak menggugurkan proses sanggah banding
22. SPPBJ
• Dilakukan diluar aplikasi SPSE (offline)
• Menggunggah hasil pemindai SPPBJ pada
aplikasi SPSE
24. LAIN LAIN
• Aplikasi SPSE secara otomatis akan
menampilkan pengumuman pemilihan dan
pengumuman pemenang paket pekerjaan
• Pokja ULP harus memasukkan alasan
penyebab pemilihan ulang, penyampaian
penawaran ulang dokumen penawaran atau
pemilihan ulang
25. • Surat Jaminan penawaran
– Tidak diperlukan untuk pengadaan yang memiliki nilai paling
tinggi Rp. 2.500.000.000 atau tidak menimbulkan resiko apabila
pemenang mengundurkan diri menyebabkan pekerjaan tidak
dapat diselesaikan tepat pada waktunya
– Disampaikan dalam bentuk softcopy hasil pemindai
– Jaminan asli (pascakualifikasi) disampaikan pada pembuktian
kualifikasi
– Jaminan asli (prakualifikasi) disampaikan pada Pokja ULP
sebelum penetapan pemenang.
– Apabila calon pemenang tidak memberikan jaminan penawaran
asli atau tidak dapat dicairkan maka akun SPSE penyedia
dinonaktifkan dan dapat dimasukkan dalam daftar hitam
26. • Perubahan Jadwal
– Perubahan jadwal tahapan pemilihan wajib
mengisi alasan perubahan yang dapat
dipertanggung jawabkan
• Pengenaan Sanksi
– Pelanggaran terhadap persyaratan dan ketentuan
dalam SPSE, LPSE dapat me nonaktifkan kode
akses pengguna SPSE
27. • Dalam hal terjadi gangguan daya listrik, gangguan
jaringan, gangguan aplikasi yang mengakibatkan
proses pemilihan tidak dapat dilaksanakan
dengan sempurna, maka ULP dapat melakukan :
– Pembatalan proses pemilihan
– Melakukan penyesuaian jadwal
– Membuat dan melaksanakan solusi alternatif
terhadap hal yang tidak dapat diakomodir dalam
aplikasi SPSE, wajib menuangkan hal tersebut dalam
BAHP/BAHS/berita acara lainnya