SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
REKAYASA PANTAI
Nastain, ST., MT
MATERI AJAR
 GBPP
 Penilaian
 Pustaka
KOMPETENSI DAN SILABUS
Kompetensi : Mahasiswa dapat merencanakan bangunan
pantai dan bangunan pengaman pantai.
Isi : Pengertian pantai, review teori gelombang
linier, gaya gelombang, energi gelombang,
difraksi, refraksi, gelombang pecah,
peramalan gelombang, teori angkutan
sedimen pantai, arus litoral, angkutan
sedimen litoral, proses pembentukan pantai,
bangunan pantai, bangunan pengaman
pantai, pengerukan, reklamasi.
PUSTAKA
1. Anonim, 1984. Shore Protection Manual. CERC Dept of The Army, US Army
Corps of Engineers, Washington, DC.
2. Triatmodjo, B., 1996. Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta
3. Triatmodjo, B., 1996. Pelabuhan. Beta Offset, Yogyakarta.
4. Dean, RG., and Dalrymple, RA., 1994. Water Wave Mechanics For
Engineers and Scientists. World Scientific, London.
5. Chakrabarti, SK., 1987. Hydrodynamics of Offshore Structures. Comp.
Mechanics Public, Boston. Hardiyatmo, HC., 1994. Mekanika Tanah 2.
Gramedia, Jakarta.
6. Nugroho, H., 1997. Teknik Reklamasi Pantai. Majalah Ilmiah Pilar Undip
Edisi 8 Th.V, Semarang. Hal. 1-8
7. Heun J.C, 1993. Water Management in Tidal Lowland Areas in Indonesia.
Lecture note.
8. Rokmin Dahuri, 1995. Pengolahan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan
Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita.
BACKBACK
NILAI AKHIR
NO KOMPONEN NILAI PROSENTASE
1 UTS (Ujian Tengah Semester) 35%
2 UAS (Ujian Akhir Semester) 35%
3 TUGAS (Tugas Problem Set) 30%
100%
BACKBACK
BATASAN PANTAI
 Kawasan peralihan antara laut dan daratan (Beatley,
1994)
 Perluasan daratan yang dibatasi oleh pengaruh pasut
(Hansom, 1988)
 Peralihan ekosistem laut dan daratan (Clark, 1992)
 Wilayah yang mempunyai batas ke arah daratan sejauh
1 km dari garis pantai (shoreline) saat kedudukan muka
air tertinggi dan ke arah laut lepas sejauh 3 mil (Coastal
Committee of NSW, 1994; U.S National Research
Council, 1989)
 Daratan yang masih dipengaruhi oleh proses laut dan
menghasilkan sistem-sistem bentuk daratan dan
ekologi yang unik (Verhagen, 1994; Sekretariat Proyek
MREP, 1997).
 Wilayah yang mempunyai batas ke arah daratan sejauh
1 km dari garis pantai (shoreline) saat kedudukan muka
air tertinggi dan ke arah laut lepas sampai daerah
gelombang pecah atau breakers zone (Shore
Protection Manual, 1984)
BATASAN PANTAI (Shore Protection Manual, 1984)
BATASAN PANTAI (Komar, 1976)
Pantai Mangrove
PANTAI DI INDONESIA
 Luas laut 5,8 juta km2 atau sekitar tiga-perempat dari total luas wilayah Indonesia (7,7
juta km2)
 Garis pantai sepanjang 81.791 km atau terpanjang kedua setelah Kanada (Supriharyono,
2000)
Pantai berpasir
Pantai tebing
Pantai berkarang
PARAMETER OCEANOGRAFI
 Pasang surut
 Gelombang
 Arus air
 Transport sedimen
 Abrasi (erosi) dan Akresi (sedimentasi)
 Batimetri
PASANG SURUT
Pengertian Fisik Pasang Surut (Tides)
 Pasang Surut (Pasut)
 Pasang berbeda dengan Banjir.
 Pasang surut adalah proses turun naiknya
muka air laut akibat gaya tarik menarik
antara bumi dengan benda angkasa lain
(bulan, matahari, dll.)
PASANG SURUT
Surut Pasang
Bay of Fundy (Canada)
Perbedaan surut dan
pasang yang besar
PASANG SURUT
2
21
R
mm
kF
×
=
Dimana;
k = konstanta gravitasi
= 6,67.10-11
Nm2
/kg
Newton Law Universal Gravitation
PASANG SURUT
Equilibrium Theory
 Gaya tarik menarik antara bumi dengan
bulan mengakibatkan terjadinya dua kali
pasang dan dua kali surut dalam waktu satu
hari (24.8 jam). Dikenal juga sebagai semi-
diurnal.
 Semi-diurnal lebih rendah pengaruhnya di
daerah jauh dari equator.
JENIS PASANG SURUT
Ada 3 jenis:
1. Semidiurnal : 2 kali pasang dalam 1 hari
2. Diurnal : 1 kali pasang dalam 1 hari
3. Campuran
BACK
JENIS PASANG SURUT
JENIS PASANG SURUT
JENIS PASANG SURUT
KOMPONEN PASANG SURUT
 Pasang Surut merupakan penjumlahan dari komponen-komponen
Harmonik
 Setiap komponen Harmonik, yang disebut juga konstituen atau
komponen utama Pasang Surut
 Komponen Utama masing-masing memiliki Amplitudo, Perioda atau
Frekuensi, dan fasa
 Komponen-komponen Pasang Surut sangat banyak, tetapi untuk
memprediksi Pasang Surut untuk setahun cukup hanya dengan
komponen-komponen M2, S2, K1, dan O1
KOMPONEN PASANG SURUT
Komponen Periode (T)
(jam)
(contoh)
Jenis Nama komponen
M2 12,42 Semi-diurnal Principal lunar
S2 12,00 Semi-diurnal Principal solar
N2 12,66 Semi-diurnal Larger lunar elliptic
K2 11,97 Semi-diurnal Luni-solar semidiurnal
K1 23,93 Diurnal Luni-solar diurnal
O1 25,82 Diurnal Principal lunar diurnal
P1 24,07 Diurnal Principal solar diurnal
KLASIFIKASI JENIS PASANG
SURUT
Ditentukan berdasarkan nilai F = Formzhal Number
2.2.
1.1.
SamplMampl
OamplKampl
F
+
+
=
Jika :
F = 0 – 0,25 : semidiurnal
F = 0,25 – 1,5 : mixed, mainly semidiurnal
F = 1,5 – 3,0 : mixed, mainly diurnal
F > 3,0 : diurnal
GELOMBANG
Jenis-jenis gelombang:
1. Gelombang stokes : gelombang non sinusoidal, dengan
karakteristik lebih lancip di puncak dan datar di lembah
2. Gelombang Cnoidal : gelombang non sinusoidal, dengan
karakteristik tidak memiliki lembah. Contoh : gelombang
pantai
3. Gelombang Solitary : gelombang non sinusoidal, dengan
karakteristik hanya memiliki satu puncak dan tidak memiliki
lembah. Contoh : tsunami
4. Gelombang Airy : gelombang sinusoidal, dengan karakteristik
memiliki T, L dan H yang tetap.
GELOMBANG AIRY
H = tinggi gelombang
L = panjang gelombang
C = cepat rambat gelombang
T = periode gelombang
=
a = amplitudo gelombang
η = simpangan vertikal
muka air terhadap SWL
h = kedalaman laut
C
L
PANJANG DAN PERIODE
GELOMBANG
 Panjang gelombang (L) merupakan fungsi kedalaman (h) dan
periode (T) Persamaan Dispersi
dimana : g adalah percepatan gravitasi (9,8 m/det2
)






=
L
hgT
L
π
π
2
tanh
2
2
KLASIFIKASI LAUT
Klasifikasi laut h/L 2πh/L tanh (2πh/L)
Perairan dalam >1/2 > π ≈ 1
Transisi 1/25 ...1/2 ¼ .. π tanh (2πh/L)
Perairan dangkal < 1/25 < 1/4 ≈ 2πh/L
 Panjang gelombang laut dalam (Lo)
= 1.56 T2
(m)
π2
2
gT
Lo =
FUNGSI HIPERBOLIK
MENCARI L
CARA PERHITUNGAN TABEL
1. Hitung Lo
2. Hitung harga dan cari pada tabel
(kolom 1)
3. Dapatkan pada baris yang sama
(mendatar) harga (kolom 2)
4. Hitung L
oL
h
L
h
CEPAT RAMBAT GELOMBANG
 Cepat rambat gelombang (C)
 Cepat rambat gelombang laut dalam (Co)
T
L
C =
T
L
C o
o =
SIMPANGAN VERTIKAL M.A
 Simpangan vertikal muka air terhadap SWL dikenal
sebagai profil muka air gelombang (η)
dimana:
wave number (k) =
angular frequency (ω) =
Amplitudo gelombang (a) =
T
π2
( )tkxa ωη −= cos
L
π2
2
H
KECEPATAN PARTIKEL AIR
 Arah horisontal
 Arah vertikal
)cos(
cosh
)(cosh
2
tkx
kh
zhkHgk
x
u ω
ω
φ
−
+
=
∂
∂
−=
)sin(
cosh
)(sinh
2
tkx
kh
zhkHgk
z
w ω
ω
φ
−
+
=
∂
∂
−=
KECEPATAN PARTIKEL AIR (2)
Laut
Dangkal
u > w
Laut
Transisi
u ~ w
Laut
Dalam
u = w
h
TEKANAN GELOMBANG (pd)
sd ppp −=
Dimana:
pd = tekanan akibat gelombang (hidrodinamik)
ps = tekanan hidrostastik (air diam)
gztkx
kh
zhkH
gp ρωρ −−
+
= )cos(
cosh
)(cosh
2
)cos(
cosh
)(cosh
2
tkx
kh
zhkH
gpd ωρ −
+
=
Tek.gelombang
Tek. hidrostatik
ENERGI GELOMBANG (E)
E = energi gelombang
Ep = energi potensial gelombang (energi perpindahan partikel air)
Ek = energi kinetik gelombang (energi pergerakan partikel air)
kp EEE +=
2
16
1
gHEp ρ= 2
16
1
gHEk ρ=
2
8
1
gHE ρ=
dx
h
X
η(x,t)
zdz
p
DAYA GELOMBANG (F)
nCEF ..=






+=
kh
kh
n
2sinh
2
1
2
1
(watt)
KARAKTERISTIK GELOMBANG
REFRAKSI GELOMBANG
Refraksi Gelombang adalah pembelokan arah gelombang akibat adanya
perubahan kedalaman laut (perubahan kontour/batimetri)
Bila kita gambarkan suatu wave ray yang bergerak menuju pantai
maka karena adanya refraksi garis lintasan wave ray tersebut tidak
akan lurus tetapi membelok.
dimana :
α1 = sudut datang wave ray
α2 = sudut refraksi wave ray
C1 = kecepatan gelombang datang
C2 = kecepatan gelombang refraksi
untuk kontour yang paralel maka lintasan wave ray akan
mengikuti hukum Snell yaitu sebagai berikut :
2
2
1
1 sinsin
CC
αα
=
αo = sudut datang wave ray di laut dalam
α1 = sudut refraksi wave ray pada titik yang ditinjau
Co = kecepatan gelombang di laut dalam
C1 = kecepatan gelombang pada titik yang ditinjau
1
1sinsin
CCo
o αα
=
Ditinjau terhadap gelombang laut
dalam
TINGGI GELOMBANG PADA
KEDALAMAN h (meter)
Prosedur perhitungannya adalah sebagai berikut :
 Hitung nilai h/gT2
 Plotkan nilai h/gT2
dan tarik garis vertikal dari titik tersebut sampai berpotongan
dengan garis horizontal untuk nilai α0 yang ditentukan; misalkan titik potongnya
adalah titik P.
 Baca nilai KrKs dan nilai α1 pada titik P tersebut. Apabila titik tersebut tidak
tepat terletak pada garis KrKs atau α1, maka dilakukan interpolasi linear.
 Dimana KrKs adalah koefisien perubahan tinggi gelombang pada kedalaman h
yang ditinjau sedangkan α1 adalah sudut refleksi gelombang pada kedalaman
h tersebut.
 Hitung tinggi gelombang pada kedalaman h tersebut dengan rumus :
dimana :
H0 = tinggi gelombang di perairan dalam
sr KKHH ⋅= 0
GELOMBANG PECAH
Gelombang akan pecah jika telah tercapai perbandingan tinggi
gelombang dan kedalaman pada harga tertentu. Umumnya Gelombang
pecah apabila H/h ≈ 0.78 ,
dimana :
H= tinggi gelombang
h= kedalaman perairan
Karena H dan h keduanya belum diketahui, maka penentuan breaker line
dilakukan dengan cara coba-coba.
JENIS GELOMBANG PECAH
Kriteria untuk jenis gelombang pecah, yaitu didasarkan pada Parameter
Similaritas Pantainya (PSP = ξ),adalah sebagai berikut :
dimana :
θ = sudut lereng pantai atau bangunan pantai
H = tinggi gelombang datang, biasanya diambil pada ujung kaki lereng
(Hb)
L0 = panjang gelombang di perairan dalam
0
tan
LH
θ
ξ =
JENIS GELOMBANG PECAH
BERDASARKAN NILAI PSP
No. Kriteria
PSP ( = ξ )
Jenis gelombang pecah Keterangan
1. < 0.5 Spilling dasar perairan hampir datar
2. 0.5 – 2.0 Plunging dasar perairan curam
3. 2.0 – 2.6 Plunging atau Collapsing
4. 2.6 – 3.1 Collapsing atau Surging
5. > 3.1 Surging dasar perairan sangat curam

More Related Content

What's hot

Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Lampung University
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaras Kun Rahmanti Putri
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMarfizal Marfizal
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawatiyulika usman
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiNur Andini
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 

What's hot (20)

Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
 
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
 
Mekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 okMekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 ok
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Makalah teknik pantai
Makalah teknik pantaiMakalah teknik pantai
Makalah teknik pantai
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Loncatan air
Loncatan airLoncatan air
Loncatan air
 

Viewers also liked

Presentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantaiPresentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantaiNuril Azmi
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombangDevian Tri Andriana
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanFaisal Purnawarman
 
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...Repository Ipb
 
Model simuasi air laut
Model simuasi air lautModel simuasi air laut
Model simuasi air lautYohansli
 
makalah gejala gelombang
makalah gejala gelombangmakalah gejala gelombang
makalah gejala gelombangannisnuruli
 
Teori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalTeori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalmun farid
 
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkgelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkmartia nurfa
 
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1Jihad Brahmantyo
 
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Nur Rohim
 
Hukum kekekalan energi
Hukum kekekalan energiHukum kekekalan energi
Hukum kekekalan energiWicah
 
Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007Teguh Kurniawan
 
Fizik Tingkatan 5: Pembiasan
Fizik Tingkatan 5:  PembiasanFizik Tingkatan 5:  Pembiasan
Fizik Tingkatan 5: PembiasanRamli Rem
 
Presentasi fisika hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik
Presentasi fisika hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrikPresentasi fisika hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik
Presentasi fisika hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrikNurul Ma'rifah
 
Usaha dan energi kinetik
Usaha dan energi kinetikUsaha dan energi kinetik
Usaha dan energi kinetikDonny Haryanto
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase GelombangVicky Anggara
 

Viewers also liked (20)

Presentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantaiPresentasi kaw.pantai
Presentasi kaw.pantai
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
 
Rumus gelombang bunyi
Rumus gelombang bunyiRumus gelombang bunyi
Rumus gelombang bunyi
 
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
 
O3 difraksi
O3 difraksiO3 difraksi
O3 difraksi
 
Model simuasi air laut
Model simuasi air lautModel simuasi air laut
Model simuasi air laut
 
makalah gejala gelombang
makalah gejala gelombangmakalah gejala gelombang
makalah gejala gelombang
 
Teori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggalTeori gelombang tunggal
Teori gelombang tunggal
 
1718 chapter ii
1718 chapter ii1718 chapter ii
1718 chapter ii
 
Normalitas
NormalitasNormalitas
Normalitas
 
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkgelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
 
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
 
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
 
Hukum kekekalan energi
Hukum kekekalan energiHukum kekekalan energi
Hukum kekekalan energi
 
Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007Permen pu no_40_tahun_2007
Permen pu no_40_tahun_2007
 
Fizik Tingkatan 5: Pembiasan
Fizik Tingkatan 5:  PembiasanFizik Tingkatan 5:  Pembiasan
Fizik Tingkatan 5: Pembiasan
 
Presentasi fisika hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik
Presentasi fisika hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrikPresentasi fisika hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik
Presentasi fisika hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik
 
Usaha dan energi kinetik
Usaha dan energi kinetikUsaha dan energi kinetik
Usaha dan energi kinetik
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase Gelombang
 

Similar to REKAYASA PANTAI

3. Teori Gelombang (1).pdf
3. Teori Gelombang (1).pdf3. Teori Gelombang (1).pdf
3. Teori Gelombang (1).pdfDaveJansen16
 
Ringkasan materi un ipa fisika smp
Ringkasan materi un ipa fisika smpRingkasan materi un ipa fisika smp
Ringkasan materi un ipa fisika smpWayan Sudiarta
 
Adcp gelombang
Adcp gelombangAdcp gelombang
Adcp gelombangMahdan Ipb
 
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.pptMuh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.pptIKky21
 
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsoal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsurianaSMAN2MAJENE
 
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012nasrul awaludin
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang240297
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang240297
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahinfosanitasi
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionAkbar Dwi Wahyono
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panasnovitasarie
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air lautRetno Pratiwi
 
2025029 rumus-fisika-smp
2025029 rumus-fisika-smp2025029 rumus-fisika-smp
2025029 rumus-fisika-smpMokh S
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanikRisha Putri
 

Similar to REKAYASA PANTAI (20)

3. Teori Gelombang (1).pdf
3. Teori Gelombang (1).pdf3. Teori Gelombang (1).pdf
3. Teori Gelombang (1).pdf
 
Ringkasan materi un ipa fisika smp
Ringkasan materi un ipa fisika smpRingkasan materi un ipa fisika smp
Ringkasan materi un ipa fisika smp
 
Adcp gelombang
Adcp gelombangAdcp gelombang
Adcp gelombang
 
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.pptMuh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
Muh Rifki Presentasi Perencanaan Dermaga Pelabuhan.ppt
 
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdfsoal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
soal simulasi olimpiade kebumian tingkat nasional.pdf
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
 
1718 chapter ii
1718 chapter ii1718 chapter ii
1718 chapter ii
 
Gelombang pasut
Gelombang pasutGelombang pasut
Gelombang pasut
 
Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
 
Rangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UNRangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UN
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panas
 
Pasang surut air laut
Pasang surut air lautPasang surut air laut
Pasang surut air laut
 
2025029 rumus-fisika-smp
2025029 rumus-fisika-smp2025029 rumus-fisika-smp
2025029 rumus-fisika-smp
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
 

Recently uploaded

power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaYanuarBayu2
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 

Recently uploaded (9)

power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 

REKAYASA PANTAI

  • 2. MATERI AJAR  GBPP  Penilaian  Pustaka
  • 3. KOMPETENSI DAN SILABUS Kompetensi : Mahasiswa dapat merencanakan bangunan pantai dan bangunan pengaman pantai. Isi : Pengertian pantai, review teori gelombang linier, gaya gelombang, energi gelombang, difraksi, refraksi, gelombang pecah, peramalan gelombang, teori angkutan sedimen pantai, arus litoral, angkutan sedimen litoral, proses pembentukan pantai, bangunan pantai, bangunan pengaman pantai, pengerukan, reklamasi.
  • 4. PUSTAKA 1. Anonim, 1984. Shore Protection Manual. CERC Dept of The Army, US Army Corps of Engineers, Washington, DC. 2. Triatmodjo, B., 1996. Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta 3. Triatmodjo, B., 1996. Pelabuhan. Beta Offset, Yogyakarta. 4. Dean, RG., and Dalrymple, RA., 1994. Water Wave Mechanics For Engineers and Scientists. World Scientific, London. 5. Chakrabarti, SK., 1987. Hydrodynamics of Offshore Structures. Comp. Mechanics Public, Boston. Hardiyatmo, HC., 1994. Mekanika Tanah 2. Gramedia, Jakarta. 6. Nugroho, H., 1997. Teknik Reklamasi Pantai. Majalah Ilmiah Pilar Undip Edisi 8 Th.V, Semarang. Hal. 1-8 7. Heun J.C, 1993. Water Management in Tidal Lowland Areas in Indonesia. Lecture note. 8. Rokmin Dahuri, 1995. Pengolahan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. BACKBACK
  • 5. NILAI AKHIR NO KOMPONEN NILAI PROSENTASE 1 UTS (Ujian Tengah Semester) 35% 2 UAS (Ujian Akhir Semester) 35% 3 TUGAS (Tugas Problem Set) 30% 100% BACKBACK
  • 6. BATASAN PANTAI  Kawasan peralihan antara laut dan daratan (Beatley, 1994)  Perluasan daratan yang dibatasi oleh pengaruh pasut (Hansom, 1988)  Peralihan ekosistem laut dan daratan (Clark, 1992)  Wilayah yang mempunyai batas ke arah daratan sejauh 1 km dari garis pantai (shoreline) saat kedudukan muka air tertinggi dan ke arah laut lepas sejauh 3 mil (Coastal Committee of NSW, 1994; U.S National Research Council, 1989)  Daratan yang masih dipengaruhi oleh proses laut dan menghasilkan sistem-sistem bentuk daratan dan ekologi yang unik (Verhagen, 1994; Sekretariat Proyek MREP, 1997).  Wilayah yang mempunyai batas ke arah daratan sejauh 1 km dari garis pantai (shoreline) saat kedudukan muka air tertinggi dan ke arah laut lepas sampai daerah gelombang pecah atau breakers zone (Shore Protection Manual, 1984)
  • 7. BATASAN PANTAI (Shore Protection Manual, 1984)
  • 9. Pantai Mangrove PANTAI DI INDONESIA  Luas laut 5,8 juta km2 atau sekitar tiga-perempat dari total luas wilayah Indonesia (7,7 juta km2)  Garis pantai sepanjang 81.791 km atau terpanjang kedua setelah Kanada (Supriharyono, 2000) Pantai berpasir Pantai tebing Pantai berkarang
  • 10. PARAMETER OCEANOGRAFI  Pasang surut  Gelombang  Arus air  Transport sedimen  Abrasi (erosi) dan Akresi (sedimentasi)  Batimetri
  • 11. PASANG SURUT Pengertian Fisik Pasang Surut (Tides)  Pasang Surut (Pasut)  Pasang berbeda dengan Banjir.  Pasang surut adalah proses turun naiknya muka air laut akibat gaya tarik menarik antara bumi dengan benda angkasa lain (bulan, matahari, dll.)
  • 12. PASANG SURUT Surut Pasang Bay of Fundy (Canada) Perbedaan surut dan pasang yang besar
  • 13. PASANG SURUT 2 21 R mm kF × = Dimana; k = konstanta gravitasi = 6,67.10-11 Nm2 /kg Newton Law Universal Gravitation
  • 14. PASANG SURUT Equilibrium Theory  Gaya tarik menarik antara bumi dengan bulan mengakibatkan terjadinya dua kali pasang dan dua kali surut dalam waktu satu hari (24.8 jam). Dikenal juga sebagai semi- diurnal.  Semi-diurnal lebih rendah pengaruhnya di daerah jauh dari equator.
  • 15. JENIS PASANG SURUT Ada 3 jenis: 1. Semidiurnal : 2 kali pasang dalam 1 hari 2. Diurnal : 1 kali pasang dalam 1 hari 3. Campuran BACK
  • 19. KOMPONEN PASANG SURUT  Pasang Surut merupakan penjumlahan dari komponen-komponen Harmonik  Setiap komponen Harmonik, yang disebut juga konstituen atau komponen utama Pasang Surut  Komponen Utama masing-masing memiliki Amplitudo, Perioda atau Frekuensi, dan fasa  Komponen-komponen Pasang Surut sangat banyak, tetapi untuk memprediksi Pasang Surut untuk setahun cukup hanya dengan komponen-komponen M2, S2, K1, dan O1
  • 20. KOMPONEN PASANG SURUT Komponen Periode (T) (jam) (contoh) Jenis Nama komponen M2 12,42 Semi-diurnal Principal lunar S2 12,00 Semi-diurnal Principal solar N2 12,66 Semi-diurnal Larger lunar elliptic K2 11,97 Semi-diurnal Luni-solar semidiurnal K1 23,93 Diurnal Luni-solar diurnal O1 25,82 Diurnal Principal lunar diurnal P1 24,07 Diurnal Principal solar diurnal
  • 21. KLASIFIKASI JENIS PASANG SURUT Ditentukan berdasarkan nilai F = Formzhal Number 2.2. 1.1. SamplMampl OamplKampl F + + = Jika : F = 0 – 0,25 : semidiurnal F = 0,25 – 1,5 : mixed, mainly semidiurnal F = 1,5 – 3,0 : mixed, mainly diurnal F > 3,0 : diurnal
  • 22. GELOMBANG Jenis-jenis gelombang: 1. Gelombang stokes : gelombang non sinusoidal, dengan karakteristik lebih lancip di puncak dan datar di lembah 2. Gelombang Cnoidal : gelombang non sinusoidal, dengan karakteristik tidak memiliki lembah. Contoh : gelombang pantai 3. Gelombang Solitary : gelombang non sinusoidal, dengan karakteristik hanya memiliki satu puncak dan tidak memiliki lembah. Contoh : tsunami 4. Gelombang Airy : gelombang sinusoidal, dengan karakteristik memiliki T, L dan H yang tetap.
  • 23. GELOMBANG AIRY H = tinggi gelombang L = panjang gelombang C = cepat rambat gelombang T = periode gelombang = a = amplitudo gelombang η = simpangan vertikal muka air terhadap SWL h = kedalaman laut C L
  • 24. PANJANG DAN PERIODE GELOMBANG  Panjang gelombang (L) merupakan fungsi kedalaman (h) dan periode (T) Persamaan Dispersi dimana : g adalah percepatan gravitasi (9,8 m/det2 )       = L hgT L π π 2 tanh 2 2
  • 25. KLASIFIKASI LAUT Klasifikasi laut h/L 2πh/L tanh (2πh/L) Perairan dalam >1/2 > π ≈ 1 Transisi 1/25 ...1/2 ¼ .. π tanh (2πh/L) Perairan dangkal < 1/25 < 1/4 ≈ 2πh/L  Panjang gelombang laut dalam (Lo) = 1.56 T2 (m) π2 2 gT Lo =
  • 27. MENCARI L CARA PERHITUNGAN TABEL 1. Hitung Lo 2. Hitung harga dan cari pada tabel (kolom 1) 3. Dapatkan pada baris yang sama (mendatar) harga (kolom 2) 4. Hitung L oL h L h
  • 28. CEPAT RAMBAT GELOMBANG  Cepat rambat gelombang (C)  Cepat rambat gelombang laut dalam (Co) T L C = T L C o o =
  • 29. SIMPANGAN VERTIKAL M.A  Simpangan vertikal muka air terhadap SWL dikenal sebagai profil muka air gelombang (η) dimana: wave number (k) = angular frequency (ω) = Amplitudo gelombang (a) = T π2 ( )tkxa ωη −= cos L π2 2 H
  • 30. KECEPATAN PARTIKEL AIR  Arah horisontal  Arah vertikal )cos( cosh )(cosh 2 tkx kh zhkHgk x u ω ω φ − + = ∂ ∂ −= )sin( cosh )(sinh 2 tkx kh zhkHgk z w ω ω φ − + = ∂ ∂ −=
  • 31. KECEPATAN PARTIKEL AIR (2) Laut Dangkal u > w Laut Transisi u ~ w Laut Dalam u = w h
  • 32. TEKANAN GELOMBANG (pd) sd ppp −= Dimana: pd = tekanan akibat gelombang (hidrodinamik) ps = tekanan hidrostastik (air diam) gztkx kh zhkH gp ρωρ −− + = )cos( cosh )(cosh 2 )cos( cosh )(cosh 2 tkx kh zhkH gpd ωρ − + = Tek.gelombang Tek. hidrostatik
  • 33. ENERGI GELOMBANG (E) E = energi gelombang Ep = energi potensial gelombang (energi perpindahan partikel air) Ek = energi kinetik gelombang (energi pergerakan partikel air) kp EEE += 2 16 1 gHEp ρ= 2 16 1 gHEk ρ= 2 8 1 gHE ρ= dx h X η(x,t) zdz p
  • 34. DAYA GELOMBANG (F) nCEF ..=       += kh kh n 2sinh 2 1 2 1 (watt)
  • 36. REFRAKSI GELOMBANG Refraksi Gelombang adalah pembelokan arah gelombang akibat adanya perubahan kedalaman laut (perubahan kontour/batimetri) Bila kita gambarkan suatu wave ray yang bergerak menuju pantai maka karena adanya refraksi garis lintasan wave ray tersebut tidak akan lurus tetapi membelok.
  • 37. dimana : α1 = sudut datang wave ray α2 = sudut refraksi wave ray C1 = kecepatan gelombang datang C2 = kecepatan gelombang refraksi untuk kontour yang paralel maka lintasan wave ray akan mengikuti hukum Snell yaitu sebagai berikut : 2 2 1 1 sinsin CC αα =
  • 38. αo = sudut datang wave ray di laut dalam α1 = sudut refraksi wave ray pada titik yang ditinjau Co = kecepatan gelombang di laut dalam C1 = kecepatan gelombang pada titik yang ditinjau 1 1sinsin CCo o αα = Ditinjau terhadap gelombang laut dalam
  • 39. TINGGI GELOMBANG PADA KEDALAMAN h (meter) Prosedur perhitungannya adalah sebagai berikut :  Hitung nilai h/gT2  Plotkan nilai h/gT2 dan tarik garis vertikal dari titik tersebut sampai berpotongan dengan garis horizontal untuk nilai α0 yang ditentukan; misalkan titik potongnya adalah titik P.  Baca nilai KrKs dan nilai α1 pada titik P tersebut. Apabila titik tersebut tidak tepat terletak pada garis KrKs atau α1, maka dilakukan interpolasi linear.  Dimana KrKs adalah koefisien perubahan tinggi gelombang pada kedalaman h yang ditinjau sedangkan α1 adalah sudut refleksi gelombang pada kedalaman h tersebut.  Hitung tinggi gelombang pada kedalaman h tersebut dengan rumus : dimana : H0 = tinggi gelombang di perairan dalam sr KKHH ⋅= 0
  • 40. GELOMBANG PECAH Gelombang akan pecah jika telah tercapai perbandingan tinggi gelombang dan kedalaman pada harga tertentu. Umumnya Gelombang pecah apabila H/h ≈ 0.78 , dimana : H= tinggi gelombang h= kedalaman perairan Karena H dan h keduanya belum diketahui, maka penentuan breaker line dilakukan dengan cara coba-coba.
  • 41. JENIS GELOMBANG PECAH Kriteria untuk jenis gelombang pecah, yaitu didasarkan pada Parameter Similaritas Pantainya (PSP = ξ),adalah sebagai berikut : dimana : θ = sudut lereng pantai atau bangunan pantai H = tinggi gelombang datang, biasanya diambil pada ujung kaki lereng (Hb) L0 = panjang gelombang di perairan dalam 0 tan LH θ ξ =
  • 42. JENIS GELOMBANG PECAH BERDASARKAN NILAI PSP No. Kriteria PSP ( = ξ ) Jenis gelombang pecah Keterangan 1. < 0.5 Spilling dasar perairan hampir datar 2. 0.5 – 2.0 Plunging dasar perairan curam 3. 2.0 – 2.6 Plunging atau Collapsing 4. 2.6 – 3.1 Collapsing atau Surging 5. > 3.1 Surging dasar perairan sangat curam