2. Tembaga dalam bahasa latin yaitu
Cuprum, dalam bahasa Inggris yaitu Copper
adalah unsur kimia yang mempunyai
simbol Cu dan nomor atom 29.
Tembaga merupakan logam yang
mempunyai kekonduksian elektrik yang
sangat baik.
Kekonduksian elektrik ialah satu ukuran
kemampuan suatu bahan untuk mengalirkan
arus listrik.
3. DATA TEKNIS
„ „ Massa-Atom: 63.546
„„ Titik Didih: 2567.0 °C (4652.6 °F)
„ Jumlah Protons/Electrons: 29
„ Jumlah Netron: 35
„ Penggolongan: Transisi Metal
„ Struktur hablur: Berbentuk kubus
„ Warna: Merah kecoklatan
4. Tembaga merupakan konduktor panas dan
listrik yang baik.
Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat
sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan
lunak dan berwarna merah kecoklatan.
5. Paduan Tembaga:
• „ Kuningan adalah suatu campuran logam
copper/zinc.
• „ Perunggu adalah suatu campuran logam
copper/tin(timah).
7. Dasar
Larutan garam tembaga (II) panas diendapan
dengan larutan basa kuat (NaOH/KOH) menjadi
endapan Cu (OH)2 yang berwarna biru yang
karena panas (100 0) memecah menjadi CuO
yang berwarna hitam.
11. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Timbang ± 0,5 gram sampel garam terusi.
3. Masukan ke dalam piala gelas 400 mL, bilas dan
larutkan dengan air suling sebanya 100mL.
4. Tambahkan 3 – 5 tetes H2SO4 4N.
5. Larutan didihkan.
6. Tambahkan NaOH 4N sedikit demi sedikit
sampai berlebih.
12. 7. Uji pengendapan sempurna.
- Cairan jernih diuji dengan menggunakan
kertas lakmus merah yang nantinya kertas
lakmus berubah menjadi biru
- Cairan jernih ditetesi 1 – 2 tetes pereaksi
pengendap tidak terbentuk endapan lagi.
8. Endapan disaring dengan kertas saring tak
berabu nomor 40, dienaptuangkan, dicuci
dengan air suling dingin hingga bebas dari
pengotor basa (uji basa) dan pengotor sulfat
(uji sulfat).
13. - Uji basa : Saringan setelah beberapa kali
pencucian, diteteskan ke lakmus merah.
Bila lakmus merah tetap merah maka basa
telah hilang.
- Uji sulfat : Sediakan 2 tabung reaksi.
Tabung 1 diisi dengan seperempat air
filtrat (air saringan), panaskan diatas teklu,
asamkan 1-2 tetes HCl 4N. Tabung 2
masukan 1 mL BaCl2 0,5N, panaskan.
Tuang isi tabung 2 ke dalam tabung 1. Bila
tidak terbentuk endapan putih berarti
sulfat sudah bebas. Lakukan uji
pembanding.
14. 9. Endapan dikeringkan di dalam oven
sampai setengah kering kemudian kertas
saring dilipat dan dimasukan kembali
kedalam oven.
10. Dicari bobot cawan porselin kosong.
11. Endapan dimasukan ke dalam cawan
porselin yang sudah diketahui bobotnya.
15. 12. Endapan diperarang menggunakan teklu.
13. Endapan dipijarkan selama ± 15 menit.
14. Didinginkan di desikator kemudian
ditimbang menggunakan neraca sauter.
15. Pemanasan, pemijaran, pendinginan dan
penimbangan diulangi sampai beberapa kali
hingga di capai bobot tetap.
17. Pembahasan
- Sampel CuSO4.5H2O jika dilarutkan dengan air
suling akan terhidrolisis menjadi Cu(OH)2 yang
berwarna keruh. Cu(OH)2 yang terbentuk dari
peristiwa hidrolisis berbentuk koloid sehingga
tidak dapat disaring. Untuk mencegah hidrolisis
maka pada larutan ditambahkan pengasam
H2SO4 .
- Tujuan dari pendidihan adalah agar suhu larutan
akan menjadi panas dikarenakan larutan
tembaga (II) dapat diendapkan dalam keadaan
mendidih.
18. - Sementara itu pengendap yang digunakan adalah
basa kuat NaOH karena jika digunakan NH4OH
maka akan terbentuk senyawa garam rangkap
yang larut dalam air. Pada penambahan
pengendap harus dilakukan dengan sedikit demi
sedikit dan harus selalu diaduk, tujuannya agar
partikel endapan yang terbentuk kasar.
- Endapan yang baik mempunyai syarat – syarat
sebagai berikut:
1. Endapan yang terbentuk harus sempurna
2. Endapan harus murni
3. Endapan memiliki susunan yang tetap dan
tertentu
4. Kristalnya kasar
5. Endapan memiliki sifat yang khas
19. - Endapan Cu disaring dengan kertas saring tak
berabu nomor 40 karena, endapan Cu merupakan
endapan berbentuk kasar dan pada penetapan ini
ingin dicari bobot abu murni dari Cu.
- Tujuan dari pemijaran cawan + abu adalah agar
semua karbon yang terkandung dalam abu
hilang, sehingga bobot tetap akan cepat
diperoleh.
- Tujuan didinginkan di desikator adalah agar
cawan cepat dingin karena uap panasnya diserap
oleh silika gel. Sehingga pendinginan lebih cepat
dibandingkan didinginkan di ruangan terbuka.
20. Kesimpulan
Untuk menghitung kadar Cu dalam
terusi, dapat dilakukan dengan suatu
perhitungan yaitu:
Bobot abu dapat diperoleh dengan melakukan
tahapan-tahapan gravimetri.
21. Maksud dari penambahan H2SO4 adalah untuk
mencegah larutan terhidrolisis. Hidrolisis yaitu
pembentukan endapan sebelum endapan
yang diinginkan terjadi.
Penambahan H2SO4 tidak boleh
berlebihan, cukup 3 – 5 tetes saja. Karena jika
penambahan asam maka pengotor sulfatnya
juga banyak sehingga dibutukan pencucian
yang lebih banyak. Begitu pula dalam
penambahan NaOH.