SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
SEMINAR PROPOSAL
KEDUDUKAN HUKUM WAKAF SECARA LISAN SETELAH
BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG
WAKAF (STUDI KASUS DI NAGARI ALAHAN PANJANG KECAMATAN
LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK)
OLEH :
WINDA YULITA
1920112065
LATAR BELAKANG MASALAH
Wakaf merupakan salah satu bentuk ibadah umat Islam yang
pahalanya akan terus mengalir dan tidak putus selama harta
wakaf itu dimanfaatkan, oleh karenanya wakaf tergolong
dalam kelompok amal jariah (yang mengalir).
Di Indonesia perwakafan pernah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
1977 tentang Perwakafan Tanah Milik, peraturan ini berupaya agar tanah wakaf
bebas dari ikatan, sitaan, persengketaan dan juga dapat terjamin fungsi dan
manfaatnya sesuai dengan tujuan wakif. Peraturan wakaf lebih lanjut diatur dalam
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
WAKAF
Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf :
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk
memisahkan dan/atau menyerahkan
sebagian harta miliknya untuk dimanfaatkan
selamanya atau untuk jangka tertentu sesuai
dengan kepentingannya guna keperluan
ibadah dan/atau kesejahteraan umum
menurut syariah.
ISTILAH DALAM PERWAKAFAN
ada enam istilah dalam perwakafan :
1. Wakif (pihak yang mewakafkan harta benda
wakaf)
2. Ikrar wakaf (pernyataan kehendak wakif
secara lisan dan tulisan kepada nadzir)
3. Nadzir (pihak yang menerima dan mengelola
wakaf)
4. Mauquf alaih (pihak yang ditunjuk untuk
memperoleh manfaatharta benda wakaf)
5. Akta ikrar wakaf/AIW (bukti pernyataan kehendak
wakif dalam bentuk akta)
6. Pejabat pembuat akta ikrar wakaf/PPAIW (Pejabat
yang berwenang membuat akta ikrar wakaf)
Praktek perwakafan di Indonesia pada umumnya banyak dilakukan
secara agamis atau masih sangat sederhana dengan mendasar pada
rasa saling percaya yang tidak disertai dengan administrasi,
sebelum adanya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah Nomor
28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah milik, masyarakat
Indonesia melakukan perbuatan hukum perwakafan cukup dengan
ikrar (pernyataan) secara lisan atas dasar saling percaya kepada
seseorang atau lembaga tertentu tanpa adanya pembuatan akta ikrar
wakaf (AIW).
UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG
WAKAF BAB II BAGAIAN KETUJUH PASAL 17 AYAT (1) DAN
(2) DISEBUTKAN BAHWA:
1.
Ikrar wakaf dilaksanan
oleh wakif kepada
nadzir di hadapan
Pejabat Pembuat Akta
Ikrar Wakaf (PPAIW)
dengan disaksikan
oleh 2 (dua) orang
saksi.
2.
Ikrar wakaf
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)
dinyatakan secara lisan
dan/atau tulisan serta
dituangkan dalam akta
ikrar wakaf oleh
Pejabat Pembuat Akta
Ikrar Wakaf (PPAIW).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang
Wakaf dalam Pasal 17 ayat (1) dan (2) serta Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah
Milik Pasal 9, sampai saat ini masih banyak dijumpai
pelaksanaan wakaf yang ikrar wakaf hanya diucapkan secara
lisan, hanya diketahui oleh saksi tanpa dituangkan dalam
bentuk tulisan atau dalam akta ikrar wakaf oleh Pejabat
Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), yang mengakibatkan
tanah yang diwakafkan tidak mempunyai kekuatan hukum dan
sulit untuk membuktikan bahwa harta benda yang telah
diwakafkan itu benar-benar sudah menjadi wakaf.
Contoh
kasus
Di Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti
Kabupaten Solok pada umumnya mayoritas masyarakat
adalah muslim, tentu masyarakatnya tidak terlepas dari
adanya praktek perwakafan di daerah tersebut. objek wakaf di
Kenagarian ini hampir sama dengan daerah lain seperti
mewakafkan tanah untuk dibangun Masjid, Musholla,
Sekolah dan tempat umum lainnya. Berdasarkan pra survey,
tanah/lahan yang diwakafkan sama sekali belum ada
pensertifikatan wakaf dan tidak memiliki alat bukti yang kuat
berupa sertifikat hak atas tanah wakaf yang telah dibangun
Masjid dan Musholla. Hal tersebut bisa menimbulkan suatu
masalah ketika wakif telah meninggal dunia. Dari pra survey
yang dilakukan beberapa tanah wakaf yang dibangun Masjid
dan tidak mempunyai akta wakaf pada umumnya
kepengurusan masjid dikuasai atau diambil alih oleh ahli
waris wakif sehingga menimbulkan pertanyaan bagi
masyarakat sekitar apakah masjid tersebut milik pribadi atau
bersama.
Contoh wakaf lisan lainnya wakif mewakafkan sebidang tanah untuk
pembangunan kantor Jorong tanpa menyerahkan sertifikat tanah. Mulanya wakif
mewakafkan tanah yang akan dibangun kantor Jorong dengan mengajukan
persyaratan, apabila kantor Jorong sudah beroperasi harus ada dari anggota keluarga
(anak atau cucu) yang bekerja di kantor tersebut. Setelah kantor Jorong selesai
dibangun dan sudah aktif ada seorang cucu dari wakif yang menjadi pegawai di
kantor tersebut, setelah wakif meninggal dunia cucu yang menjadi pegawai di kantor
tersebut mendapat masalah sehingga terpaksa harus dikeluarkan dari kantor Jorong.
Sehingga membuat pihak ahli waris dari wakif tidak menerima keputusan yang
membuat cucu wakif dikeluarkan. Pada suatu hari ahli waris dari wakif menutup
kantor Jorong dengan kayu yang dipaku didepan pintu utama yang membuat orang-
orang tidak bisa masuk ke dalam kantor tersebut, karena ahli waris merasa tanah
untuk mendirikan kantor Jorong adalah miliknya dan tanah tersebut walaupun sudah
pernah diwakafkan oleh wakif tapi tidak mempunyai bukti tertulis. Karena sulitnya
untuk mendapatkan bukti yang kuat bahwa tanah tersebut sudah diwakafkan oleh
wakif, maka dengan terpaksa kantor Jorong dipindahkan ke tempat lain. Sekitar
tahun 2013 ahli waris membangun sebuah rumah di halaman kantor Jorong tersebut
yang membuat kantor Jorong terbengkalai sampai saat ini.
Peraturan
Pemerintah
Nomor 42 Tahun
2006 tentang
Pelaksanaan Pasal
3 ayat (1)
Harta benda wakaf harus didaftarkan atas
nama nadzir untuk kepentingan pihak yang
dimaksud dalam AIW sesuai dengan
peruntukannya. Nadzir harus
mensertifikatkan tanah wakafnya agar suatu
hari apabila terjadi permasalahan seperti
adanya penguasaan tanah wakaf yang diambil
alih oleh ahli waris yang dapat menimbulkan
perselisihan dan dapat mengakibatkan
hilangnya tanah dan manfaat atas tanah wakaf
tersebut. Dengan begitu dapat disimpulkan
bahwa dengan adanya sertifikat tanah wakaf
dapat menghindari adanya kemungkinan-
kemungkinan permasalahan yang akan timbul
dari tanah wakaf itu
BERDASARKAN URAIAN DI ATAS,
PENULIS TERTARIK MENGANGKAT PENELITIAN INI DENGAN
JUDUL:
“KEDUDUKAN HUKUM WAKAF SECARA LISAN
SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 41
TAHUN 2004 TENTANG WAKAF (STUDI KASUS DI
NAGARI ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH
GUMANTI KABUPATEN SOLOK)”
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah proses
perwakafan tanah untuk wakaf
di Nagari Alahan Panjang
Kecamatan Lembah Gumanti
Kabupaten Solok?
Bagaimanakah kedudukan hukum
wakaf terhadap harta benda wakaf
yang hanya diwakafkan secara lisan?
1 2
KEASLIAN PENELITIAN
Tesis oleh
Valery Sundana
Pendaftaran Tanah
Wakaf di Kota Padang
setelah Lahirnya
Undang-undang Nomor
41 Tahun 2004 tentang
Wakaf”
Membahas mengenai pendaftaran tanah
wakaf di kota Padang yang bertujuan
untuk mengetahui proses wakaf tanah
hak milik dan wakaf tanah ulayat serta
kendala yang muncul dalam pendaftaran
tanah wakaf. Penelitian ini menfokuskan
terhadap proses pelaksanaan wakaf tanah
sampai pada pendaftaran tanah.
Tesis oleh
Yose Leonando
Penyelesaian Sengketa
Wakaf di Kecamatan
Bayang oleh Pengadilan
Agama Kelas II Painan
Kabupaten Pesisir
Selatan
Membahas sengketa wakaf di Pesisir Selatan
bertujuan mengetahui proses perwakafan
tanah hak milik dan pertimbangan hakim
terhadap sengketa wakaf atas tanah ulayat
dan tanah hak milik, mengetahui faktor-
faktor penyebab terjadinya sengketa wakaf
atas tanah ulayat dan tanah hak milik serta
mengetahui proses penyelesaian sengketa
wakaf dan pertimbangan hakim terhadap
sengketa tanah wakah atas tanah ulayat dan
tanah hak milik oleh Pengadilan Agama II
Painan.
KERANGKA TEORI
TEORI KEPASTIAN
HUKUM
Kepastian hukum
menjadikan masyarakat tahu
kejelasan akan hak dan
kewajibannya menurut
hukum. Hukum mempunyai
tugas yang suci dan luhur,
yaitu dengan memberikan
keadilan kepada setiap
orang, apa yang berhak
diterima, serta memerlukan
peraturan tersendiri bagi
setiap kasus. Akan tetapi
kepastian hukum mungkin
sebaiknya tidak selalu
dianggap sebagai elemen
yang mutlak ada disetiap
saat, tetapi sarana yang
digunakan sesuai dengan
situasi dan kondisi dengan
memperhatikan asas manfaat
dan efesiensi.
TEORI KEMANFAATAN
Administrasi sebagai seni dan
ilmu. Administrasi sebagai seni
adalah suatu proses yang
diketahui hanya permulaan dari
suatu kegiatan sedang sedang
kapan berakhirnya kegiatan itu
sendiri tidak diketahui.
Administrasi sebagai proses kerja
sama bukan merupakan hal yang
baru karena ia telah timbul
bersama-sama dengan timbulnya
peradaban manusia. Tegasnya
administrasi sebagai seni
merupakan suatu sosial
phenomenon
Teori kemanfaatan
(utilitarisme) yang
dikemukakan oleh Jeremy
Betham, mengatakan bahwa
manusia bertindak untuk
mendapatkan kebahagiaan dan
kemanfaan yang sebesar-
besarnya dan menguragi
penderitaannya. Ukuran baik
buruk suatu perbuatan manusia
tergantung apakah perbuatan
itu akan mendatangkan
kebahagiaan, kemanfaatan atau
tidak. Teori kemanfaatan
mempunyai tanggung jawab
kepada pihak/orang yang
melakukan apakah baik atau
buruk
TEORI ADMINISTRASI
HUKUM
KERANGKA KONSEPTUAL
WAKAF
Wakaf secara bahasa berasal dari
kata waqafa yang berarti menahan.
Secara etimologi wakaf berasal dari
kata arab (waqf) yang berarti al-
Habs merupakan kata yang
berbentuk masdar yang pada
dasarnya berarti menahan, berhenti
atau diam.
WAKAF LISAN
Wakaf lisan adalah perwakafan
tanah secara lisan atas dasar
saling percaya kepada
seseorang atau lembaga
tertentu tanpa melalui prosedur
administrative.
METODE PENELITIAN
1
METODE PENDEKATAN
Pendekatan yuridis empiris yaitu
pendekatan terhadap peraturan
atau hukum yang sudah ada
kejadian dilihat bagaimana
aplikasinya atau penerapannya
dilapangan apakah sudah sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2
SIFAT PENELITIAN
Bersifat deskriptif analisis
artinya dalam menganalisis
memberikan gambaran atau
pemaparan atas subjek dan objek
penelitian sebagaimana hasil
penelitian yang dilakukan.
LANJUTAN..
3
JENIS DAN SUMBER DATA
a. Data Primer yaitu data yang
lansung diperoleh dari sumber data
dilapangan, terutama dari pelaku
melalui wawancara, observasi yang
kemudian diolah peneliti.
b. Data sekunder yaitu data yang
diolah dari penelitian pustaka
(library research) berupa disertasi,
tesis, buku-buku, jurnal dan bahan
hukum yang berkaitan.
4
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah wilayah generalisasi
penelitian terdiri atas objek dan
subjek, mempunyai kwalitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan
peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan.
Sampel adalah sebagian dari subyek
dalam populasi yang diteliti, yang
sudah mampu secara representative
dapat mewakili populasinya.
LANJUTAN..
5
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a. Study kepustakaan atau dokumen adalah
mengawali pembicaraan mengenai alat-alat
pengumpulan data dalam penelitian, karena
bahan bacaan dalam penelitian sangat
diperlukan dengan cara mempelajari
peraturan-peraturan, teori, buku-buku,
hasil penelitia, dokumen-dokumen lain
yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
b. Wawancara merupakan pengumpulan data
dengan melakukan tanya jawab secara
lisan dengan informan.
6
PENGOLAHAN DATA DAN
ANALISIS DATA
a. Pengolahan Data Pengolahan data adalah
kegiatan merapikan hasil pengumpulan
data dilapangan sehingga siap untuk
dianalisis
b. Analisis data sebagai tindak lanjut proses
pengolahan data untuk dapat memecahkan
dan menguraikan masalah yang akan
diteliti berdasarkan bahan hukum yang
diperoleh, maka diperlukan adanya teknik
analisa bahan hukum.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Kedudukan Hukum Wakaf Lisan

Perubahan-Status-dan-Peruntukan-Tanah-Wakaf-Tatang-Astarudin-BWI-November-202...
Perubahan-Status-dan-Peruntukan-Tanah-Wakaf-Tatang-Astarudin-BWI-November-202...Perubahan-Status-dan-Peruntukan-Tanah-Wakaf-Tatang-Astarudin-BWI-November-202...
Perubahan-Status-dan-Peruntukan-Tanah-Wakaf-Tatang-Astarudin-BWI-November-202...Faizakbar251
 
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006Agung Budiono
 
Buku profil wakaf nazir dan pengelolaan wakaf tanah pesantren
Buku profil wakaf nazir dan pengelolaan wakaf tanah pesantrenBuku profil wakaf nazir dan pengelolaan wakaf tanah pesantren
Buku profil wakaf nazir dan pengelolaan wakaf tanah pesantrenPekerja Sosial Masyarakat
 
presentasi wakaf_Uu nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf
presentasi wakaf_Uu nomor 41 tahun 2004 tentang wakafpresentasi wakaf_Uu nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf
presentasi wakaf_Uu nomor 41 tahun 2004 tentang wakafAgung Budiono
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016ekho109
 
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.Ricco Survival Yubaidi
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaRizki Gumilar
 
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA Johan Setiawan
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hkSentot Baskoro
 
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiJual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiSumardi Arahbani
 
Presentasi Sejarah Hukum.pptx
Presentasi Sejarah Hukum.pptxPresentasi Sejarah Hukum.pptx
Presentasi Sejarah Hukum.pptxFaridAhkram
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...224100501
 

Similar to Kedudukan Hukum Wakaf Lisan (20)

Perubahan-Status-dan-Peruntukan-Tanah-Wakaf-Tatang-Astarudin-BWI-November-202...
Perubahan-Status-dan-Peruntukan-Tanah-Wakaf-Tatang-Astarudin-BWI-November-202...Perubahan-Status-dan-Peruntukan-Tanah-Wakaf-Tatang-Astarudin-BWI-November-202...
Perubahan-Status-dan-Peruntukan-Tanah-Wakaf-Tatang-Astarudin-BWI-November-202...
 
Penjelasan PP RI NOMOR 42 TAHUN 2006
Penjelasan PP RI NOMOR 42 TAHUN 2006Penjelasan PP RI NOMOR 42 TAHUN 2006
Penjelasan PP RI NOMOR 42 TAHUN 2006
 
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
presentasi Wakaf : PP 42 tahun 2006
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
Pendaftaran Wakaf.pptx
Pendaftaran Wakaf.pptxPendaftaran Wakaf.pptx
Pendaftaran Wakaf.pptx
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 
Buku profil wakaf nazir dan pengelolaan wakaf tanah pesantren
Buku profil wakaf nazir dan pengelolaan wakaf tanah pesantrenBuku profil wakaf nazir dan pengelolaan wakaf tanah pesantren
Buku profil wakaf nazir dan pengelolaan wakaf tanah pesantren
 
presentasi wakaf_Uu nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf
presentasi wakaf_Uu nomor 41 tahun 2004 tentang wakafpresentasi wakaf_Uu nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf
presentasi wakaf_Uu nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf
 
Wakaf,haji,zakat
Wakaf,haji,zakatWakaf,haji,zakat
Wakaf,haji,zakat
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 23 juni 2016-19 agustus 2016
 
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
 
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
WAKAF KLS 10 - PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
UU RI Tentang Yayasan
UU RI Tentang YayasanUU RI Tentang Yayasan
UU RI Tentang Yayasan
 
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumiJual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
Jual beli tanah hak milik yang bertanda bukti petuk pajak bumi
 
Uu 16 2001
Uu 16 2001Uu 16 2001
Uu 16 2001
 
Presentasi Sejarah Hukum.pptx
Presentasi Sejarah Hukum.pptxPresentasi Sejarah Hukum.pptx
Presentasi Sejarah Hukum.pptx
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (1...
 

Recently uploaded

Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 

Recently uploaded (6)

Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 

Kedudukan Hukum Wakaf Lisan

  • 1. SEMINAR PROPOSAL KEDUDUKAN HUKUM WAKAF SECARA LISAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF (STUDI KASUS DI NAGARI ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK) OLEH : WINDA YULITA 1920112065
  • 2. LATAR BELAKANG MASALAH Wakaf merupakan salah satu bentuk ibadah umat Islam yang pahalanya akan terus mengalir dan tidak putus selama harta wakaf itu dimanfaatkan, oleh karenanya wakaf tergolong dalam kelompok amal jariah (yang mengalir). Di Indonesia perwakafan pernah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik, peraturan ini berupaya agar tanah wakaf bebas dari ikatan, sitaan, persengketaan dan juga dapat terjamin fungsi dan manfaatnya sesuai dengan tujuan wakif. Peraturan wakaf lebih lanjut diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
  • 3. WAKAF Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf : Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
  • 4. ISTILAH DALAM PERWAKAFAN ada enam istilah dalam perwakafan : 1. Wakif (pihak yang mewakafkan harta benda wakaf) 2. Ikrar wakaf (pernyataan kehendak wakif secara lisan dan tulisan kepada nadzir) 3. Nadzir (pihak yang menerima dan mengelola wakaf) 4. Mauquf alaih (pihak yang ditunjuk untuk memperoleh manfaatharta benda wakaf) 5. Akta ikrar wakaf/AIW (bukti pernyataan kehendak wakif dalam bentuk akta) 6. Pejabat pembuat akta ikrar wakaf/PPAIW (Pejabat yang berwenang membuat akta ikrar wakaf)
  • 5. Praktek perwakafan di Indonesia pada umumnya banyak dilakukan secara agamis atau masih sangat sederhana dengan mendasar pada rasa saling percaya yang tidak disertai dengan administrasi, sebelum adanya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah milik, masyarakat Indonesia melakukan perbuatan hukum perwakafan cukup dengan ikrar (pernyataan) secara lisan atas dasar saling percaya kepada seseorang atau lembaga tertentu tanpa adanya pembuatan akta ikrar wakaf (AIW).
  • 6. UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF BAB II BAGAIAN KETUJUH PASAL 17 AYAT (1) DAN (2) DISEBUTKAN BAHWA: 1. Ikrar wakaf dilaksanan oleh wakif kepada nadzir di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi. 2. Ikrar wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan secara lisan dan/atau tulisan serta dituangkan dalam akta ikrar wakaf oleh Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW).
  • 7. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dalam Pasal 17 ayat (1) dan (2) serta Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik Pasal 9, sampai saat ini masih banyak dijumpai pelaksanaan wakaf yang ikrar wakaf hanya diucapkan secara lisan, hanya diketahui oleh saksi tanpa dituangkan dalam bentuk tulisan atau dalam akta ikrar wakaf oleh Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), yang mengakibatkan tanah yang diwakafkan tidak mempunyai kekuatan hukum dan sulit untuk membuktikan bahwa harta benda yang telah diwakafkan itu benar-benar sudah menjadi wakaf.
  • 8. Contoh kasus Di Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok pada umumnya mayoritas masyarakat adalah muslim, tentu masyarakatnya tidak terlepas dari adanya praktek perwakafan di daerah tersebut. objek wakaf di Kenagarian ini hampir sama dengan daerah lain seperti mewakafkan tanah untuk dibangun Masjid, Musholla, Sekolah dan tempat umum lainnya. Berdasarkan pra survey, tanah/lahan yang diwakafkan sama sekali belum ada pensertifikatan wakaf dan tidak memiliki alat bukti yang kuat berupa sertifikat hak atas tanah wakaf yang telah dibangun Masjid dan Musholla. Hal tersebut bisa menimbulkan suatu masalah ketika wakif telah meninggal dunia. Dari pra survey yang dilakukan beberapa tanah wakaf yang dibangun Masjid dan tidak mempunyai akta wakaf pada umumnya kepengurusan masjid dikuasai atau diambil alih oleh ahli waris wakif sehingga menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat sekitar apakah masjid tersebut milik pribadi atau bersama.
  • 9. Contoh wakaf lisan lainnya wakif mewakafkan sebidang tanah untuk pembangunan kantor Jorong tanpa menyerahkan sertifikat tanah. Mulanya wakif mewakafkan tanah yang akan dibangun kantor Jorong dengan mengajukan persyaratan, apabila kantor Jorong sudah beroperasi harus ada dari anggota keluarga (anak atau cucu) yang bekerja di kantor tersebut. Setelah kantor Jorong selesai dibangun dan sudah aktif ada seorang cucu dari wakif yang menjadi pegawai di kantor tersebut, setelah wakif meninggal dunia cucu yang menjadi pegawai di kantor tersebut mendapat masalah sehingga terpaksa harus dikeluarkan dari kantor Jorong. Sehingga membuat pihak ahli waris dari wakif tidak menerima keputusan yang membuat cucu wakif dikeluarkan. Pada suatu hari ahli waris dari wakif menutup kantor Jorong dengan kayu yang dipaku didepan pintu utama yang membuat orang- orang tidak bisa masuk ke dalam kantor tersebut, karena ahli waris merasa tanah untuk mendirikan kantor Jorong adalah miliknya dan tanah tersebut walaupun sudah pernah diwakafkan oleh wakif tapi tidak mempunyai bukti tertulis. Karena sulitnya untuk mendapatkan bukti yang kuat bahwa tanah tersebut sudah diwakafkan oleh wakif, maka dengan terpaksa kantor Jorong dipindahkan ke tempat lain. Sekitar tahun 2013 ahli waris membangun sebuah rumah di halaman kantor Jorong tersebut yang membuat kantor Jorong terbengkalai sampai saat ini.
  • 10. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Pasal 3 ayat (1) Harta benda wakaf harus didaftarkan atas nama nadzir untuk kepentingan pihak yang dimaksud dalam AIW sesuai dengan peruntukannya. Nadzir harus mensertifikatkan tanah wakafnya agar suatu hari apabila terjadi permasalahan seperti adanya penguasaan tanah wakaf yang diambil alih oleh ahli waris yang dapat menimbulkan perselisihan dan dapat mengakibatkan hilangnya tanah dan manfaat atas tanah wakaf tersebut. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sertifikat tanah wakaf dapat menghindari adanya kemungkinan- kemungkinan permasalahan yang akan timbul dari tanah wakaf itu
  • 11. BERDASARKAN URAIAN DI ATAS, PENULIS TERTARIK MENGANGKAT PENELITIAN INI DENGAN JUDUL: “KEDUDUKAN HUKUM WAKAF SECARA LISAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF (STUDI KASUS DI NAGARI ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK)”
  • 12. RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah proses perwakafan tanah untuk wakaf di Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok? Bagaimanakah kedudukan hukum wakaf terhadap harta benda wakaf yang hanya diwakafkan secara lisan? 1 2
  • 13. KEASLIAN PENELITIAN Tesis oleh Valery Sundana Pendaftaran Tanah Wakaf di Kota Padang setelah Lahirnya Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf” Membahas mengenai pendaftaran tanah wakaf di kota Padang yang bertujuan untuk mengetahui proses wakaf tanah hak milik dan wakaf tanah ulayat serta kendala yang muncul dalam pendaftaran tanah wakaf. Penelitian ini menfokuskan terhadap proses pelaksanaan wakaf tanah sampai pada pendaftaran tanah. Tesis oleh Yose Leonando Penyelesaian Sengketa Wakaf di Kecamatan Bayang oleh Pengadilan Agama Kelas II Painan Kabupaten Pesisir Selatan Membahas sengketa wakaf di Pesisir Selatan bertujuan mengetahui proses perwakafan tanah hak milik dan pertimbangan hakim terhadap sengketa wakaf atas tanah ulayat dan tanah hak milik, mengetahui faktor- faktor penyebab terjadinya sengketa wakaf atas tanah ulayat dan tanah hak milik serta mengetahui proses penyelesaian sengketa wakaf dan pertimbangan hakim terhadap sengketa tanah wakah atas tanah ulayat dan tanah hak milik oleh Pengadilan Agama II Painan.
  • 14. KERANGKA TEORI TEORI KEPASTIAN HUKUM Kepastian hukum menjadikan masyarakat tahu kejelasan akan hak dan kewajibannya menurut hukum. Hukum mempunyai tugas yang suci dan luhur, yaitu dengan memberikan keadilan kepada setiap orang, apa yang berhak diterima, serta memerlukan peraturan tersendiri bagi setiap kasus. Akan tetapi kepastian hukum mungkin sebaiknya tidak selalu dianggap sebagai elemen yang mutlak ada disetiap saat, tetapi sarana yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi dengan memperhatikan asas manfaat dan efesiensi. TEORI KEMANFAATAN Administrasi sebagai seni dan ilmu. Administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaan dari suatu kegiatan sedang sedang kapan berakhirnya kegiatan itu sendiri tidak diketahui. Administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang baru karena ia telah timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia. Tegasnya administrasi sebagai seni merupakan suatu sosial phenomenon Teori kemanfaatan (utilitarisme) yang dikemukakan oleh Jeremy Betham, mengatakan bahwa manusia bertindak untuk mendapatkan kebahagiaan dan kemanfaan yang sebesar- besarnya dan menguragi penderitaannya. Ukuran baik buruk suatu perbuatan manusia tergantung apakah perbuatan itu akan mendatangkan kebahagiaan, kemanfaatan atau tidak. Teori kemanfaatan mempunyai tanggung jawab kepada pihak/orang yang melakukan apakah baik atau buruk TEORI ADMINISTRASI HUKUM
  • 15. KERANGKA KONSEPTUAL WAKAF Wakaf secara bahasa berasal dari kata waqafa yang berarti menahan. Secara etimologi wakaf berasal dari kata arab (waqf) yang berarti al- Habs merupakan kata yang berbentuk masdar yang pada dasarnya berarti menahan, berhenti atau diam. WAKAF LISAN Wakaf lisan adalah perwakafan tanah secara lisan atas dasar saling percaya kepada seseorang atau lembaga tertentu tanpa melalui prosedur administrative.
  • 16. METODE PENELITIAN 1 METODE PENDEKATAN Pendekatan yuridis empiris yaitu pendekatan terhadap peraturan atau hukum yang sudah ada kejadian dilihat bagaimana aplikasinya atau penerapannya dilapangan apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 2 SIFAT PENELITIAN Bersifat deskriptif analisis artinya dalam menganalisis memberikan gambaran atau pemaparan atas subjek dan objek penelitian sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan.
  • 17. LANJUTAN.. 3 JENIS DAN SUMBER DATA a. Data Primer yaitu data yang lansung diperoleh dari sumber data dilapangan, terutama dari pelaku melalui wawancara, observasi yang kemudian diolah peneliti. b. Data sekunder yaitu data yang diolah dari penelitian pustaka (library research) berupa disertasi, tesis, buku-buku, jurnal dan bahan hukum yang berkaitan. 4 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah wilayah generalisasi penelitian terdiri atas objek dan subjek, mempunyai kwalitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah mampu secara representative dapat mewakili populasinya.
  • 18. LANJUTAN.. 5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA a. Study kepustakaan atau dokumen adalah mengawali pembicaraan mengenai alat-alat pengumpulan data dalam penelitian, karena bahan bacaan dalam penelitian sangat diperlukan dengan cara mempelajari peraturan-peraturan, teori, buku-buku, hasil penelitia, dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. b. Wawancara merupakan pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan dengan informan. 6 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA a. Pengolahan Data Pengolahan data adalah kegiatan merapikan hasil pengumpulan data dilapangan sehingga siap untuk dianalisis b. Analisis data sebagai tindak lanjut proses pengolahan data untuk dapat memecahkan dan menguraikan masalah yang akan diteliti berdasarkan bahan hukum yang diperoleh, maka diperlukan adanya teknik analisa bahan hukum.