2. DASAR HUKUM PERWAKAFAN TANAH
UU NO 5/1960
Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria
UU NO 41/2004
Tentang Wakaf
PP NO 42/2006 JO.
PP NO 25/2018
Wakaf
PERMEN ATR/KBPN
NO 2/2017
T
ata Cara
Pendaftaran T
anah
Wakaf
1.Instruksi Menteri
ATR NO. 1/INS/II/2018
2.Surat Edaran Nomor
1/SE/III/2018
4. PERKEMBANGAN PENGATURAN WAKAF
DI INDONESIA
Wakaf benda tidak bergerak tidak
terbatas pada tanah HM tetapi Hak Atas
Tanah seperti HGU dan HGB/HP baik di
atas tanah Negara maupun di atas tanah
HPL serta HM atas Satuan Rumah Susun
Terhadap tanah Negara yang di atasnya
berdiri bangunan masjid, mushalla dan
makam didaftar menjadi tanah wakaf
atas nama Nazhir
Diterbitkan UU No 41Tahun 2004 tentang Wakaf dan PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
UU No 41Tahun 2004, secara substansi pengaturanya lebih komprehensif, yaitu:
5. LANJUTAN ...
Sosial seperti bantuan kepada fakir miskin, anak
terlantar, yatim piatu, bea siswa
Ekonomi untuk memajukan dan meningkatkan
ekonomi umat
Kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang
tidak bertentangan dengan syariah dan
peraturan perundang-undangan
Perluasan Nazhir
Nazhir tidak terbatas pada Nazhir
perseorangan dan badan hukum tetapi
juga Nazhir organisasi seperti
Persyarikatan Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama, Hidayatullah dll
Perluasan Peruntukan
Benda Wakaf
Peruntukan benda wakaf tidak terbatas pada
kegiatan ibadah tetapi meliputi kegiatan:
Pendidikan dan kesehatan
6. PENDAFTARAN TANAH WAKAF
Dalam rangka memberikan kepastian hukum terhadap tanah wakaf, perlu
dicatat dan didaftarkan pada Kantor Pertanahan sesuai dengan ketentuan
PP No 24 T
ahun 1
997tentang Pendaftaran T
anah
Untuk melaksanakan pendaftaran tanah wakaf sesuai dengan ketentuan Pasal
39 ayat (2) PP No 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No 41Tahun 2004
tentang Wakaf, perlu diatur tata cara permohonan dan pendaftaran tanah
wakaf di Kementerian ATR/BPN
Untuk keperluan pendaftaran tanah wakaf, Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
atas nama Nazhir menyampaikan Akta Ikrar Wakaf atau Akta Pengganti Akta
Ikrar Wakaf dan dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan kepada Kantor
Pertanahan setempat.
7. NADZIR
Dapat diganti
Nazhir Sementara
(Surat Edaran
Nomor
1/SE/III/2018)
WAKIF
Pihak yang
mewakafkan harta
bendamiliknya
Pihak yang menerima
harta benda Wakaf dari
Wakif untuk dikelola
dan dikembangkan
sesuai dengan
peruntukannya
Perseorangan
1. WNI
2. Beragama Islam
3. Dewasa
4. Amanah
5. Mampu secara
jasmani dan rohani
6. Tidak terhalang
melakukan
perbuatan hukum
Organisasi
1. Pengurus memenuhi
persyaratan Nazhir
Perseorangan
Badan Hukum
2. Bergerak di bidang sosial, 2.
pendidikan,
kemasyarakatan,dan/atau 3.
keagamaan Islam
1. Pengurusmemenuhi
persyaratan Nazhir
Perseorangan
Bdn hkm dibentuk sesuai
ketentuan yang berlaku
Bergerak di bidang sosial,
pendidikan, kemasyarakatan,
dan/atau keagamaan Islam
Dapat menerima imbalan atas pengelolaan dan
pengembangan harta benda wakaf (tidak melebihi 10 %)
Perwakafan dilakukan dihadapan Pejabat
pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW)
• Membuat Akta Ikrar Wakaf (AIW) atau
Akta Pengganti Ikrar Wakaf, dan
mendaftarkan ke Kantor Pertanahan
paling lama 30 hari sejak
penandatanganan akta
• PPAIW diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri
Agama
1. Sertipikat Hak Atas Tanah yang
bersangkutan
bukti perolehan tanah (apabila tanah negara)
Peta Bidang Tanah/surat ukur;
AIW atau APAIW;
surat izin pelepasan dari pemegang Hak
Pengelolaan atau Hak Milik (apabila HGB/HP
diatas tanah hak milik/HPL)
6. Surat pengesahan Nazhir yang bersagkutan
dari instansi yang menyelenggrakan urusan
agama tingkat kecamatan; dan
7. Surat pernuyataan dari Nadzir bahwa tanahnya
tidak dalam sengketa, perkara, sita, dan tidak
dijaminkan
PERSYARATAN 2.
PENDAFTARAN 3.
TANAH WAKAF 4.
5.
PENDAFTARAN TANAH WAKAF
8. PENDAFTARAN TANAH WAKAF DARI
TANAH NEGARA
1. Nazhir wajib mengajukan permohonan penegasan tanah Negara sebagai
tanah Wakaf kepada Kepala Kantor Pertanahan dengan persyaratan yang
dilampiri dengan:
a. Surat permohonan;
b. Peta Bidang Tanah/Surat Ukur;
c. Bukti perolehan tanah;
d. Akta Ikrar Wakaf atau Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf;
e. Surat pengesahan Nazhir yang bersangkutan dari instansi yang
menyelenggarakan urusan agama tingkat kecamatan (KUA);
f. Surat pernyataan dari Nazhir/Wakif atau surat keterangan dari kepala
desa/lurah/tokoh masyarakat bahwa tanahnya tidak dalam sengketa,
perkara, sitaan dan tidak dijaminkan.
9. PENDAFTARAN TANAH WAKAF DARI TANAH HAK
MILIK, HAK GUNA USAHA, HAK GUNA BANGUNAN DAN
HAK PAKAI ATAS TANAH NEGARA
Persyaratan yang dilampirkan:
a. Surat permohonan;
b. Surat Ukur;
c. Sertipikat Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak
Pakai yang bersangkutan;
d. Akta Ikrar Wakaf atau Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf;
e. Surat pengesahan Nazhir yang bersangkutan dari instansi yang
menyelenggarakan urusan agama tingkat kecamatan (KUA);
f. Surat pernyataan dari Nazhir bahwa tanahnya tidak dalam sengketa,
perkara, sita dan tidak dijaminkan.
10. PENDAFTARAN TANAH WAKAF DARI TANAH HAK
GUNA BANGUNAN ATAU HAK PAKAI DI ATAS TANAH
HAK PENGELOLAAN ATAU HAK MILIK
Persyaratan yang dilampirkan:
a. Surat permohonan;
b. Surat Ukur;
c. Sertipikat Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai yang bersangkutan;
d. Akta Ikrar Wakaf atau Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf;
e. Surat persetujuan dari pemegang Hak Pengelolaan atau Hak Milik, atau
surat pelepasan dari pemegang Hak Pengelolaan atau Hak Milik jika
wakaf untuk selamanya;
f. Surat pengesahan Nazhir yang bersangkutan dari instansi yang
menyelenggarakan urusan agama tingkat kecamatan (KUA);
g. Surat pernyataan dari Nazhir bahwa tanahnya tidak dalam sengketa,
perkara, sita dan tidak dijaminkan
12. PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF
DAN RUMAH TEMPAT IBADAH
SE Menteri ATR/KBPN No 4310/18.1/ XI/2017 tanggal 30
November 2017tentang Program Percepatan
Pensertipikatan T
anah Rumah Ibadah.
SE Menteri ATR/KBPN No 1/SE/III/2018tanggal 22 Maret
2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Percepatan
Pendaftaran Tanah Tempat Ibadah di Seluruh Indonesia
Instruksi Menteri ATR/KBPN No 1/INS/II/2018tanggal 6
Februari 2018 tentang Percepatan Pensertipikatan Tanah
T
empat Peribadatan di Seluruh Indonesia
A
13. SE MENTERI ATR/KBPN NO 4310/18.1/XI/2017
Nazhir belum ditetapkan:
Koordinasi dengan BWI atau Dewan Masjid Indonesia Provinsi dalam
rangka penyiapan Akta Ikrar Wakaf atau Akta Pengganti Akta Ikrar
Wakaf
Jika hal tersebut di atas, belum dapat dipenuhi, dapat ditunjuk
Nazhir Sementara, yaitu:
1) Orang–orang yang mengurus atau memelihara
Masjid/Mushollah.
2) Orang–orang yang ditunjuk oleh Lurah/Kepala Desa setempat.
Nazhir sementara paling sedikit 3 orang.
Tanah Wakaf Masjid/Mushollah didaftarkan atas nama Nazhir
sementara
Apabila Nazhir Tetap sudah dibentuk maka diubah menjadi atas
nama Nazhir Tetap.
14. Instruksi Kepada Kepala Kanwil BPN dan Kepala Kakantah di seluruh
Indonesia, untuk melaksanakan percepatan pensertipikatan tanah-tanah
tempat peribadatan dengan:
Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah serta dinas terkait yang
menangani aset-aset di bidang keagamaan
Membangun basis data mengenai jumlah bidang aset tanah tempat
peribadatan baik yang sudah bersertipikat maupun belum bersertipikat
Jika tempat peribadatan belum terdaftar, maka masuk menjadi lokasi
PTSL
INSTRUKSI MENTERI ATR/KBPN NO 1/INS/II/2018
15. Melakukan percepatan pensertipikatan tanah-tanah rumah ibadah,
pesantren atau yang sama dengan itu sebagai bagian dari objek PTSL,
atau yang dilakukan dengan mekanisme pendaftaran tanah sporadik
Pendaftaran Tanah Wakaf berupa HM dan yang berasal dari Tanah Milik
Adat, HGU, HGB dan HP atas Tanah Negara, HGB atau HP di atas tanah
Hak Pengelolaan atau HM, HM Sarusun dan tanah pengganti menjadi
Tanah Wakaf yang terkena pembangunan untuk kepentingan umum
dilakukan sesuai dengan Permen ATR/KBPN No 2 Tahun 2017
Pendaftaran rumah ibadah agama Islam seperti Masjid/Musholla dan
Pesantren atau harta wakaf lainnya dilakukan sesuai dengan Permen
ATR/KBPN No 2 Tahun 2017
SE. MENTERI ATR/KBPN BPN NO 1/SE/III/2018
16. LANJUTAN ...
Dalam hal Nazhir belum ditetapkan sebagai pihak yang menerima harta
benda wakaf dari wakif maka dapat ditunjuk “Nazhir Sementara”, yaitu
:
a.Orang-orang yang mengurus atau memelihara Masjid/ Musholla dan
Pesantren atau harta wakaf lainnya;
b.Orang-orang yang ditunjuk oleh Lurah/Kepala Desa atau nama lain
yang setara dengan itu, Ketua RW, Ketua RT dan/atau tokoh
masyarakat.
“Nazhir Sementara” paling sedikit berjumlah 3 (tiga) orang;
Untuk keperluan pendaftaran tanah wakaf dibuktikan dengan Surat
Penunjukan dan Pernyataan “Nazhir Sementara”, yang dibuat dalam
rangkap 3 (tiga) yaitu 1 (satu) rangkap disampaikan kepada Kantor
Pertanahan, 1 (satu) rangkap disampaikan kepada perwakilan Badan
Wakaf Indonesia setempat dan 1 (satu) rangkap sebagai Arsip;
17. LANJUTAN ...
Tanah Wakaf Masjid/Musholla dan Pesantren atau harta wakaf
lainnya didaftarkan atas nama “Nazhir Sementara” tersebut.
Apabila Nazhir Tetap telah dikukuhkan maka :
a. Hak atas tanah yang telah didaftar an. “Nazhir Sementara”
diubah menjadi an. Nazhir Tetap;
b. Dalam hal Nazhir Sementara dikukuhkan sebagai Nazhir tetap,
maka tidak perlu ada perubahan subyek Hak dan cukup dengan
mencoret kata “sementara” serta mencatat SK Pengesahan
Nazhir Tetap.
18. PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF
MELALUI PTSL
1. Tanah wakaf belum terdaftar yang masuk
penetapan lokasi PTSL dapat diproses
pendaftarannya sampai diterbitkan sertipikat tanah
wakaf atas nama Nazhir.
2. Biaya pendaftaran tanah wakaf dibebankan pada
Anggaran PTSL melalui APBN atau dapat dibebakan
pada anggaran Kementerian Agama
B
19. PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF MELALUI
PROGRAM LINTAS SEKTOR
1. Sebagai pelaksanaan Nota Kesepahaman Antara Kementerian Agama
Republik Indonesia dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional tanggal 25 Mei 2015Nomor 9 TAHUN 201
5;Nomor
9/SKB/V/2015 dan Nota Kesepahaman Antara Badan Wakaf Indonesia dan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia tanggal 1
1September 2019Nomor 002/BWI/MOU/2019; Nomor
22/SKB-HK.03.01/IX/2019
2. Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia menyampaikan usulan
tanah wakaf yang belum bersertipikat kepada Kementerian Agraria dan
T
ata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
C
20. pengukuran batas bidang
tanah,
Panitia A,
pemeriksaan tanah oleh
penerbitan sertipikat,
serta
penggantian Nazhir
BPHTB
BIAYA PENDAFTARAN TANAH WAKAF
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Berdasarkan PP No. 128Tahun 2015tentang Jenis dan Tarif
atasJenis Penerimaan NegaraBukan Pajak yang Berlaku Pada
Kementerian Agraria dan T
ata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, untuk pendaftaran tanah pertama kali
(pendaftaran tanah wakaf):
BIAYA
Rp 0,-
(Nol Rupiah)
21. PERUBAHAN STATUS TANAH WAKAF
Disita;
Dihibahkan;
Dijual;
a. Dijadikan jaminan; e.
b.
c.
d.
Diwariskan;
f. Ditukar; atau
g. Dialihkan dalam bentuk
pengalihan hak lainnya.
Tanah yang sudah diwakafkan dilarang
Tukar Menukar
Menteri Agama melalui Kakemenag
Kab/Kota (dengan luas > 5.000 m2)
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi melalui
Kakemenag Kab/Kota (dengan luas sampai
5.000 m2)
Pasal 49 PP No 25 tahun 2018:
Kewenangan Pemberian Izin
harta benda wakaf :
Penukaran tanah wakaf diperbolehkan
dengan izin tertulis dari Menteri
berdasarkan pertimbangan BWI dan
memenuhi syarat :
1. Ditujukan untuk kepentingan umum sesuaiRUTR
2. Tidak dapat dipergunakan sesuai dengan ikrarwakaf
3. Untuk keperluan keagamaan secara langsungdan
mendesak
4. Tanah penukar telah bersertipikat
5. Tanah penukar memiliki nilai yang lebih tinggi atau sa
dengan tanah wakaf yang ditukar dan berada di lokasi
strategis
Permohonan dilengkapi SK persetujuan
mengenai tukar ganti benda wakaf dari
Menteri Agama RI dan Berita Acara men
Tukar Ganti Benda Wakaf
22. PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF
1. Penyiapan dokumen-dokumen /surat-surat tanah wakaf
2. Pemasangan Batas –batas Bidang Tanah
3. Surat Pernyataan tidak sengketa dari Nazhir
4. Surat Pengesahan Nazhir yang bersangkutan dari instansi
yang menyelenggarakan urusan Agama tingkat Kecamatan.
Dalam rangka mendukung percepatan pendaftaran
Tanah Wakaf agar diberitahukan kepada Nazhir
untuk :