Dokumen ini membahas interdependensi antara agama dan masyarakat dari berbagai perspektif sosiologi. Beberapa tokoh sosiologi seperti Durkheim dan Parsons menekankan bahwa agama dan masyarakat saling mempengaruhi dan tergantung satu sama lain dalam mempertahankan integrasi dan keseimbangan sistem sosial.
TUGAS BESAR 1_ SOSIOLOGI KOMUNIKASI_ AMBARWATI _44321120002.pdf
Khasana interdepensi agama dan masyarakat
1. KHASANA INTERDEPENSI
AGAMA DAN MASYARAKAT
OLEH KELOMPOK 1
1. TATIK SUGIARTI
2. SAFAATUL SOFIAH
3. SALAMU NAIM
4. IKA SAFITRI
5. NAIMMATUL JANNAH
6. YONGKI DWI P
7. PAIDI
2. • Perspektif sosiologi
memandang agama sebagai
sistem kepercayaan yang
diwujudkan dengan prilaku
sosial.
• Segala perilaku yang
diperankan individu dan
masyarakat terkait dengan
sistem keyakinan dari ajaran
agama yang diteguhinya.
3. C.Y. Glock dan R. Stark 1968:11-9
(the nature of religious
comitment)
• Menyebutkan lima dimensi beragama
yaitu:
1. Dimensi keyakinan
2. Dimensi praktik agama
3. Dimensi pengalaman
4. Dimensi pengetahuan agama
5. Dimensi kosekuensi
4. Wach
• Interdependensi antara agama
dan masyarakat
1. Pengaruh agama terhadap
masyarakat
(pmbentukan,pengembangan,
dan penentuan kelompok
keagamaan spesifik yang baru)
2. Pengaruh masyarakat terhadap
agama (faktor-faktor sosial yang
memberikan nuansa
keragaman)
5. Peter L. Berger (1991)
• Manusia dapat mengubah struktur
sosial dan dipegaruhi dan dibentuk
oleh institusi sosialnya.
• Hubungan manusia dengan masyarakat
merupakan proses dialektis :
ekternalisasi
Objektifikasi
internalisasi
6. Kinsley Devis(1959)
• Struktur fungsionalisme,
masyarakat dianalisis, sebagai
struktur fungsional termasuk
perilaku keagamaan,karena
memusatkan perhatian pada
prasarat fungsionalisme atau
kebutuhan yang harus dipenuhi
oleh sistem sosial dalam
mempertahankan struktur yang
relavan.
• Oleh karena itu penelitian
sosiologi berusaha meneliti
struktur sosial yang melaksanakan
funsi untuk memenuhi kebutuhan
sistem sosial.
7. Perspektif fungsionalisme di kenal
dengan dua alasan :
1. Menjelaskan hubungan dengan
istilah yang diajukan oleh
pemuka perspektif
fungsionalisme ( durkheim,
radcliff brown dan
malionownski)
2. Talcott parsons dan robert
merton mengunakan konsep
fungsi, struktur, dan proses
sosial.
8. • Dalam menganalisis sistem
sosial, fungsionalisme
menekankan pada :
1. Hubungan-hubungan umum
bagaian sistem
2. Situasi normal atau situasi
keseimbangan, sejajar dengan
kondisi normal.
3. Cara semua bagian dari
sistem melakukan
reorganisasi akan membawa
kembali sistem pada situasi
normal
9. Auguste Comte
• Comte menekankan asumsi
dasar fungsionalisme mengenal
saling ketergantungan antar
sistem sosial.
• Konsep patologi, jika bagian
sistem terganggu akan
mempengaruhi bagian-bagian
yang lain.
10. Harbert spencer (1820-1903)
• Konsep deferensiasi yaitu sebagai
ketergantungan timbal balik dari
berbagai bagain yang berbeda
dalam sistem yang timbul sebagai
akibat peningkatan jumlah
anggota masyarakat.
• Pemikirannya mempengaruhi
pemikiran durkheim,
perbedaannya :
1. Durkheim tidak memandang
difrensiasi sosial.
2. Durkheim memandang fakta
sosial sebagai kajian sebenarnya
sosiologi.
11. Vilfredo pareto (1848-1923)
• Molekul-molekul sistem sosial
bersifat individual yang
memiliki kepentingan
dorongan dan sentimen
tertentu.
• Sistem beradapasi dan
berubah sambil tetap
mempertahankan
keseimbangan.
12. Emile durkheim (1848-1917)
• Gagasan fungsionalisme atas integrasi,
terbagi atas 3 karya besarnya :
1. The rules of sociological method, Konsep
integrasi dan fakta sosial sebagai objek
kajian sosiologi. Selain itu durkheim juga
menjelaskan konsep hukuman sebagai
reaksi sosial yang berfungsi
mempertahankan sentimen masyarakat
atas penolakan terhadap kejahatan.
2. The devisions of labour in society,
membahas pembagain kerja dan mengenai
solodaritas organik
13. 3. the elementary forms of the
religius life, Membahas
agama pada suku yang
sangat primif yang
merupakan suatu integrasi
yang sangat kuat.oleh
karena itu agama menjadi
alat integrasi yang baik
kerana mentransmisikan
nilai nilai masyarakat