SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Pers yang Bebas dan Bertanggung
Jawab Sesuai Kode Etik Jurnalistik
dalam Masyarakat Demokratis di
Indonesia
1. Pasal 28 UUD 1945, yang berbunyi “kemredekaan berserikat
dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan UU.”
2. Pasal 28 F UUD 1945, yang berbunyi “setiap orang berhak
untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta
berhak untuk mencari, dan memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan segala jenis saluran yang tersedia.”
3. Tap. MPR No. XVII / MPR / 1998 tentang Hak Asasi Manusia.
Rincianya terdapat pada Piagam Hak Asasi Manusia, Bab VI,
pasal 20 dan 21;
4. UU No. 39 Tahun 2000 pasal 14 ayat 1 dan 2 tentang Hak Asasi
Manusia;
5. UU No. 40 Tahun 1999 dalam pasal 2 dan pasal 4 tentang Pers.
6. UU No. 40 Tahun 1999 telah dirundingkan pada tanggal 23
september 1999 yang dimuat dalam Lembaran Negara RI Tahun
1999 No. 16.
Norma – Norma Pers Nasional Pers sebagai salah satu
unsur massa media yang hadir di tengah – tengah
masyarakat demi kepentingan umum, harus sanggup
hidup bersama – sama dan berdampingan dengan
lembaga – lembaga masyarakat lainnya dalam suatu
suasana keserasian secara sosiologis. Dalam hal ini
corak hubungan antara satu dengan yang lainnya tidak
akan luput dari pengaruh falsafat yang dianut oleh
masyarakat bangsa kita, yakni Pancasila dan struktur
sosial dan politik yang berlaku disini.
Dalam melaksanakan fungsinya sehari – hari ,
partisipasi pers dalam pembangunan melibatkan
lembaga – lembaga masyarakat lainnya yang lingkup
hubungannya dapat di bagi menjadi dua golongan
sebagai berikut :
1. Hubungan antara pers dan pemerintah.
2. Hubungan antara pers dan masyarakat dengan
golongan – golongan dalam masyarakat.
Organisasi pers yaitu, wartawan dan perusahaan pers (pasal
1: 5). Orgnisasi ini pertama kali dilatar belakangi oleh PWI
(persatuan Wartawan Indnesia) yang lahir di Surakarta,
dalam kongresnya yang berlangsung tanggal 8-9 Febuari 1946
dan SPS (Serikat Penerbit Surat Kabar) yang lahir di Serambi
kepatihan Yogyakarta pada hari sabtu tanggal 8 Juni 1946.
dari organisasi ini muncullah komponen sistem pers, yang
didalamnya terdapat Dewan Pers sebagai lembaga tertinggi
yang memiiki peran utama untuk membangun instansi bagi
pertumbuhan pan perkembannga pers.
Anggota dewan Pers antara lain :
1. Wartawan yang dipilih oleh organisasi wartawan;
2. Pemimpin perusahaan pers yang dipilih oleh organisasi
perusahaan pers;
3. Tokoh masyarakat yang ahli di bidang Pers;
4. Ketua dan wakil ketua Dewan Pers yang dipilih oleh anggota.
1. Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan
pihak lain;
2. Melakukan pengkajian untuk pengembangan pers;
3. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik
Jurnalistik;
4. Memberikan pertimbangan dan mengupayakan
penyelesaian dan pengaduan masyarakat atas
kasus-kasus yang berhubungan tentang pemberitaan
pers;
5. Mengembangkan komunikasi antar pers,
masyarakat, dan pemerintah;
6. Memfasilitasi organisasi-organisasi pers daam
menyusun peraturan di bidang pers dan
meningkatkan kualitas profesi dan kewartawanan;
7. Mendata perusahan pers (pasal 15 ayat 2).
Sistem pers Indonesia adalah sistem pers yang
berlaku di Indonesia. Kata Indonesia adalah
pemberi, sifat, warna, dan kekhasan pada
sistem pers tersebut.
Ciri-ciri sistem pers, antara lain:
1. Intergrasi
2. Keteraturan
3. Keutuhan
4. Organisasi
5. Kohersi
6. Keterhubungan
7. Ketergantungan.
Kode Etik Jurnalistik
Kode etik jurnalistik merupakan aturan
mengenai perilaku dan pertimbangan moral
yang harus dianut dan ditaati oleh media
pers dalam penyiarannya.
Kode etik jurnalistik antara lain :
1. Pembukaan;
2. Pasal 1 Keperibadian Wartawan Indonesia;
3. Pasal 2 Pertanggung Jawaban.

More Related Content

What's hot

ETIKA KEHUMASAN PEMERINTAH DAN BUMN
ETIKA KEHUMASAN PEMERINTAH DAN BUMNETIKA KEHUMASAN PEMERINTAH DAN BUMN
ETIKA KEHUMASAN PEMERINTAH DAN BUMNzieyh mars ibrizah
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersKiki Evi Wahyuliana
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukumroellys
 
MATERI 2 - DIGITAL PUBLIK RELATION.pdf
MATERI 2 - DIGITAL PUBLIK RELATION.pdfMATERI 2 - DIGITAL PUBLIK RELATION.pdf
MATERI 2 - DIGITAL PUBLIK RELATION.pdfAhmadFatoni52
 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeddy Ayomi
 
Paradigma dalam teori komunikasi
Paradigma dalam teori komunikasiParadigma dalam teori komunikasi
Paradigma dalam teori komunikasiHafiza .h
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialdanishEPratiwi
 
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PRPR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PRJudhie Setiawan
 
Model komunikasi massa
Model komunikasi massaModel komunikasi massa
Model komunikasi massaSari Gultom
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politikFuji Lestari
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaWarnet Raha
 

What's hot (20)

Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politik
 
Teknologi Komunikasi
Teknologi KomunikasiTeknologi Komunikasi
Teknologi Komunikasi
 
ETIKA KEHUMASAN PEMERINTAH DAN BUMN
ETIKA KEHUMASAN PEMERINTAH DAN BUMNETIKA KEHUMASAN PEMERINTAH DAN BUMN
ETIKA KEHUMASAN PEMERINTAH DAN BUMN
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
MATERI 2 - DIGITAL PUBLIK RELATION.pdf
MATERI 2 - DIGITAL PUBLIK RELATION.pdfMATERI 2 - DIGITAL PUBLIK RELATION.pdf
MATERI 2 - DIGITAL PUBLIK RELATION.pdf
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapan
 
Paradigma dalam teori komunikasi
Paradigma dalam teori komunikasiParadigma dalam teori komunikasi
Paradigma dalam teori komunikasi
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
 
Teori kritis
Teori kritisTeori kritis
Teori kritis
 
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PRPR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
PR 4.0 & Big Data - Manajemen Industri PR
 
Model komunikasi massa
Model komunikasi massaModel komunikasi massa
Model komunikasi massa
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
 
BUDAYA DIGITAL.ppt
BUDAYA DIGITAL.pptBUDAYA DIGITAL.ppt
BUDAYA DIGITAL.ppt
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Hukum laut Indonesia
Hukum laut IndonesiaHukum laut Indonesia
Hukum laut Indonesia
 

Viewers also liked

Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawabPers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawabMeita Purnamasari
 
Manfaat pers dalam kehidupan masyarakat demokrasi di indonesia
Manfaat pers dalam  kehidupan masyarakat demokrasi di indonesiaManfaat pers dalam  kehidupan masyarakat demokrasi di indonesia
Manfaat pers dalam kehidupan masyarakat demokrasi di indonesiaUniversitas Negeri Jakarta
 
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesiaPeran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesiaRohmatul Uslah
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
Melawan jurnalis abal abal
Melawan jurnalis abal abalMelawan jurnalis abal abal
Melawan jurnalis abal abalIchwan Prasetyo
 
Proklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya negara republik indonesia
Proklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya negara republik indonesiaProklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya negara republik indonesia
Proklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya negara republik indonesiaNadiv Sky
 
Sistem pemerintahan denmark
Sistem pemerintahan denmarkSistem pemerintahan denmark
Sistem pemerintahan denmarksulis tiyono
 
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahanPengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahanNabilatusolihah Nabnab
 
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)Rohman Efendi
 
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikProblematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikYohanes Widodo S.Sos, M.Sc
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanNina Muhaemin
 
Bab 3 perwakilan diplomatik
Bab 3 perwakilan diplomatikBab 3 perwakilan diplomatik
Bab 3 perwakilan diplomatikHerlina Gunawan
 
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)
Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)Nasyukha Apnapryka
 
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi smaBuku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi smaAwis Mirad
 

Viewers also liked (20)

Ppt pkn PERS..
Ppt pkn PERS..Ppt pkn PERS..
Ppt pkn PERS..
 
Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawabPers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawab
 
Manfaat pers dalam kehidupan masyarakat demokrasi di indonesia
Manfaat pers dalam  kehidupan masyarakat demokrasi di indonesiaManfaat pers dalam  kehidupan masyarakat demokrasi di indonesia
Manfaat pers dalam kehidupan masyarakat demokrasi di indonesia
 
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesiaPeran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan ham di indonesia
 
PKN-Pers
PKN-PersPKN-Pers
PKN-Pers
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
A
AA
A
 
Melawan jurnalis abal abal
Melawan jurnalis abal abalMelawan jurnalis abal abal
Melawan jurnalis abal abal
 
Proklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya negara republik indonesia
Proklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya negara republik indonesiaProklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya negara republik indonesia
Proklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya negara republik indonesia
 
P kn xii ipa ips
P kn xii ipa ipsP kn xii ipa ips
P kn xii ipa ips
 
Sistem pemerintahan denmark
Sistem pemerintahan denmarkSistem pemerintahan denmark
Sistem pemerintahan denmark
 
Norma, Etika, dan Kasus Pers
Norma, Etika, dan Kasus PersNorma, Etika, dan Kasus Pers
Norma, Etika, dan Kasus Pers
 
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahanPengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
 
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
Pers pada masa penjajahan jepang (1942 1945)
 
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik JurnalistikProblematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
Problematika Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik
 
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahanPengertian pemerintah dan pemerintahan
Pengertian pemerintah dan pemerintahan
 
Bab 3 perwakilan diplomatik
Bab 3 perwakilan diplomatikBab 3 perwakilan diplomatik
Bab 3 perwakilan diplomatik
 
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)
Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)
 
Makalah retorika
Makalah retorika Makalah retorika
Makalah retorika
 
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi smaBuku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas xi sma
 

Similar to Landasan Hukum Pers di Indonesia

Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...VJ Asenk
 
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratisPeranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratisginanurulazhar
 
Peranan pers
Peranan persPeranan pers
Peranan persputrices
 
Pers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara DemokrasiPers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara DemokrasiAstika Rahayu
 
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PersUndang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PersRachardy Andriyanto
 
PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^Mitha Ye Es
 
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang persUu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang persberitasumsel
 
Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999WartaAktual
 
Uu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 persUu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 persMystic333
 
Babiiipersdlmmasyarakat
BabiiipersdlmmasyarakatBabiiipersdlmmasyarakat
BabiiipersdlmmasyarakatAwis Mirad
 
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIIBab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIINurul Annisa
 

Similar to Landasan Hukum Pers di Indonesia (20)

Peranan Pers
Peranan PersPeranan Pers
Peranan Pers
 
Pers di indonesia
Pers di indonesiaPers di indonesia
Pers di indonesia
 
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
 
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratisPeranan pers dalam masyarakat demokratis
Peranan pers dalam masyarakat demokratis
 
Pers & Konflik
Pers & Konflik Pers & Konflik
Pers & Konflik
 
Peranan pers
Peranan persPeranan pers
Peranan pers
 
Pers
PersPers
Pers
 
Pers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara DemokrasiPers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
Pers Sebagai Perangkat Negara Demokrasi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang PersUndang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
 
UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999
 
Rumusan pancasila
Rumusan pancasilaRumusan pancasila
Rumusan pancasila
 
Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3
 
Bab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xiiBab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xii
 
PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^
 
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang persUu no. 40 tahun 1999 tentang pers
Uu no. 40 tahun 1999 tentang pers
 
Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999Uu nomor 40_tahun_1999
Uu nomor 40_tahun_1999
 
Uu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 persUu 1999 nomor 40 pers
Uu 1999 nomor 40 pers
 
Babiiipersdlmmasyarakat
BabiiipersdlmmasyarakatBabiiipersdlmmasyarakat
Babiiipersdlmmasyarakat
 
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIIBab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

Landasan Hukum Pers di Indonesia

  • 1.
  • 2. Pers yang Bebas dan Bertanggung Jawab Sesuai Kode Etik Jurnalistik dalam Masyarakat Demokratis di Indonesia
  • 3. 1. Pasal 28 UUD 1945, yang berbunyi “kemredekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan UU.” 2. Pasal 28 F UUD 1945, yang berbunyi “setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, dan memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan segala jenis saluran yang tersedia.” 3. Tap. MPR No. XVII / MPR / 1998 tentang Hak Asasi Manusia. Rincianya terdapat pada Piagam Hak Asasi Manusia, Bab VI, pasal 20 dan 21; 4. UU No. 39 Tahun 2000 pasal 14 ayat 1 dan 2 tentang Hak Asasi Manusia; 5. UU No. 40 Tahun 1999 dalam pasal 2 dan pasal 4 tentang Pers. 6. UU No. 40 Tahun 1999 telah dirundingkan pada tanggal 23 september 1999 yang dimuat dalam Lembaran Negara RI Tahun 1999 No. 16.
  • 4. Norma – Norma Pers Nasional Pers sebagai salah satu unsur massa media yang hadir di tengah – tengah masyarakat demi kepentingan umum, harus sanggup hidup bersama – sama dan berdampingan dengan lembaga – lembaga masyarakat lainnya dalam suatu suasana keserasian secara sosiologis. Dalam hal ini corak hubungan antara satu dengan yang lainnya tidak akan luput dari pengaruh falsafat yang dianut oleh masyarakat bangsa kita, yakni Pancasila dan struktur sosial dan politik yang berlaku disini. Dalam melaksanakan fungsinya sehari – hari , partisipasi pers dalam pembangunan melibatkan lembaga – lembaga masyarakat lainnya yang lingkup hubungannya dapat di bagi menjadi dua golongan sebagai berikut : 1. Hubungan antara pers dan pemerintah. 2. Hubungan antara pers dan masyarakat dengan golongan – golongan dalam masyarakat.
  • 5. Organisasi pers yaitu, wartawan dan perusahaan pers (pasal 1: 5). Orgnisasi ini pertama kali dilatar belakangi oleh PWI (persatuan Wartawan Indnesia) yang lahir di Surakarta, dalam kongresnya yang berlangsung tanggal 8-9 Febuari 1946 dan SPS (Serikat Penerbit Surat Kabar) yang lahir di Serambi kepatihan Yogyakarta pada hari sabtu tanggal 8 Juni 1946. dari organisasi ini muncullah komponen sistem pers, yang didalamnya terdapat Dewan Pers sebagai lembaga tertinggi yang memiiki peran utama untuk membangun instansi bagi pertumbuhan pan perkembannga pers. Anggota dewan Pers antara lain : 1. Wartawan yang dipilih oleh organisasi wartawan; 2. Pemimpin perusahaan pers yang dipilih oleh organisasi perusahaan pers; 3. Tokoh masyarakat yang ahli di bidang Pers; 4. Ketua dan wakil ketua Dewan Pers yang dipilih oleh anggota.
  • 6. 1. Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain; 2. Melakukan pengkajian untuk pengembangan pers; 3. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik; 4. Memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian dan pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan tentang pemberitaan pers; 5. Mengembangkan komunikasi antar pers, masyarakat, dan pemerintah; 6. Memfasilitasi organisasi-organisasi pers daam menyusun peraturan di bidang pers dan meningkatkan kualitas profesi dan kewartawanan; 7. Mendata perusahan pers (pasal 15 ayat 2).
  • 7. Sistem pers Indonesia adalah sistem pers yang berlaku di Indonesia. Kata Indonesia adalah pemberi, sifat, warna, dan kekhasan pada sistem pers tersebut. Ciri-ciri sistem pers, antara lain: 1. Intergrasi 2. Keteraturan 3. Keutuhan 4. Organisasi 5. Kohersi 6. Keterhubungan 7. Ketergantungan.
  • 8. Kode Etik Jurnalistik Kode etik jurnalistik merupakan aturan mengenai perilaku dan pertimbangan moral yang harus dianut dan ditaati oleh media pers dalam penyiarannya. Kode etik jurnalistik antara lain : 1. Pembukaan; 2. Pasal 1 Keperibadian Wartawan Indonesia; 3. Pasal 2 Pertanggung Jawaban.