Tugas akhir ini membahas takyif fiqih atau peninjauan hukum terhadap transaksi transfer dana gratis melalui aplikasi Flip dengan mempertimbangkan akad wakalah. Pembahasan mencakup pengertian wakalah menurut bahasa dan istilah, dalil-dalil yang mendasarinya dari al-Qur'an dan as-Sunnah, serta pandangan Ibnu Rusyd mengenai wakalah dalam kitab Bidayatul Mujtahid."
1. Takyif Fiqih
Akad Wakalah pada Transfer Dana Gratis Aplikasi Flip
Tugas UAS
Pemikiran dan Filsafat Ekonomi Islam
Dr. Yulizar Sanrego, M.Ec
Oleh:
Nama : Nefianti Nur Aliah
NIM : 2110405043
PROGRAM STUDI
MAGISTER EKONOMI SYARIAH
INSTITUT TAZKIA
2021 M/1442 H
2. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman dan teknologi menyebabkan banyaknya bermunculan
kreasi dan inovasi dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang
tengah marak / naik daun adalah munculnya Start Up dengan perpaduan
teknologi dan keuangan (fintech). Sebut saja maraknya perusahaan-perusahaan
yang bergerak di bidang fintech (financial technology) seperti T-Cash, Doku, Go
Pay, Midtrans, dan juga Flip dengan peningkatan pasar yang terus menerus
terjadi. Teknologi finansial adalah penggunaan teknologi dalam sistem
keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis
baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan,
dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran.
Di antara maraknya perusahaan fintech di atas yang ingin penulis ambil
analisis adalah aplikasi Flip dengan penawaran pelayanan sebagai mediator
transfer dana gratis, membebaskan biaya administrasi yang biasanya berlaku
pada transaksi transfer dana antar bank. Dalam pelaksanaan untuk memudahkan
verifikasi transaksi, Flip memberikan kode unik yang dibuat secara otomatis
oleh sistem. Keberadaan kode unik ini akan dijadikan saldo deposit customer
dan jika sudah mencapai nilai minimal Rp. 10.000, customer dapat menarik dana
tersebut.
Dari latar belakang di atas, tentu muncul beberapa pertanyaan seperti
mengapa PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi sebagai perusahaan Flip berani
menjadi mediator tanpa memungut biaya jasa mereka. Bagaimana skema/
penyelenggaraan Flip dalam transfer dana tanpa biaya administrasi. Apakah
sudah sesuai dengan syariat Islam tanpa ada unsur yang dilarang. Kemudian
bagaimana posisi kode unik itu sendiri pada transaksi Flip jika dipandang dari
segi islami.
Atas dasar ulasan tersebut di atas, maka penulis memilih untuk melakukan
peninjauan hukum atau takyif fiqih terhadap transaksi transfer dana Flip.
3. Semoga dengan peninjauan ini, muslim dimanapun berada dapat mengetahui
pelaksanaan akad melalui Flip dan lebih yakin dalam mengambil keputusan
untuk menggunakan jasa Flip atau tidaknya.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Wakalah
Wakalah mempunyai beberapa pengertian dari segi bahasa, diantaranya
adalah perlindungan (al-hifz), penyerahan (at-tafwid) atau memberikan kuasa.
Menurut kalangan Syafi’iyah pengertian wakalah adalah ungkapan atau
penyerahan kuasa (al-muwakkil) kepada orang lain (al-wakil) supaya
melaksanakan sesuatu dari jenis pekerjaan yang bisa di gantikan (an-naqbalu
an-niyabah) dan dapat di lakukan oleh pemberi kuasa. Dengan ketentuan
pekerjaan tersebut di laksanakan pada saat pemberi kuasa masih hidup.1
Wakalah dalam arti harfiah adalah menjaga, menahan atau penerapan
keahlian atau perbaikan atas nama orang lain, dari sini kata tawqil diturunkan
yang berarti menunjuk seseorang untuk mengambil alih atas suatu hal juga untuk
mendelegasikan tugas apapun ke orang lain.2
Penerima kuasa (wakil) boleh menerima komisi (al-ujur)3
dan boleh tidak
menerima komisi (hanya mengharapkan ridho Allah/ tolong menolong). Tetapi
bila ada komisi atau upah maka akad nya seperti akad ijarah/ sewa menyewa.
Wakalah dengan imbalan disebut dengan wakalah bil ujrah, bersifat mengikat
dan tidak boleh dibatalkan secara sepihak.
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa wakalah adalah
mewakili orang lain untuk melaksanakan sesuatu.
B. Dalil yang Mendasari Wakalah
1. Al-Qur’an
1
Helmi Karim, Fiqh Muamalah, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002), Cet. III, hlm.20.
2
Muhammad Ayub, Understanding Islamic Finance, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009)
hlm. 529.
3
Wirdiyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia ( Jakarta: Kencana, 2005), Cet.I, hlm. 121.
4. Salah satu dasar dibolehkannya wakalah adalah firman Allah SWT yang
berkenaan dengan kisah Ash-habul Kahfi yakni Q.S Al-Kahfi ayat 19.
َ
َ
ِكلَٰ َ
ذ
َ
كَو
َ
َۡو
َ
اَأًمۡوَاَيَن
ۡ
ثِ
َ
ََل
ْ
وا
ُ
ال
َ
َقۡۖۡمُت
ۡ
ثِ
َ
ََلۡم
َ
َكۡمُهِۡنَم
ٞ
لِئ
ٓ
ا
َ
َق
َ
ال
َ
َقۡۚ
ۡمُهَنۡيََب
ْ
وا
ُ
لَء
ٓ
ا َس
َ
تَ ِ
َِلۡمُهَٰ َ
ن
ۡ
ثَعَب
َ
ِ
َ
اََلَمِبَ ُم
َ
ل
ۡ
ع
َ
َأ ۡم
ُ
كُّبََر
ْ
وا
ُ
ال
َ
َقٖۚمۡوََي
َ
ضۡعَب
َ
َ
َف ۡمُت
ۡ
ث
َ
ْ
آو
ُ
ثَعۡٱب
َ
َ
ِهِذَٰ َ
َه ۡم
ُ
ِكقِرَوِبَم
ُ
كَدَح
َ
أ
َ
ٓۦ
َ
َ
َ
َلِإ
َ
ِةَِيندَم
ۡ
ٱل
َ
َ
َّ
نَرِع
ۡ
شَُي
َ
َلََو
ۡ
ف َّ
ط
َ
لَتَ ۡ
ِلََو ُهِۡنَمقۡزِرِبَم
ُ
ِكت
ۡ
أَي
ۡ
ل
َ
اَفٗامَع َ
َطَٰ َ
َكۡز
َ
َأ
ٓ
اَهُّي
َ
َأ ۡر
ُ
نظَي
ۡ
ل
َ
ف
َاًدَح
َ
َأۡم
ُ
كِب
١٩
َ
Artinya : “Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling
bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di
antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)".
Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah
hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui
berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah
seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa
uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang
lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu,
dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali
menceritakan halmu kepada seorangpun.”
Kemudian terdapat ayat Al-Qur’an lainnya yaitu Q.S Yusuf ayat 55
sebagai berikut:
َ
َ
ال
َ
ق
َ
َ ِ
ن
ۡ
لَعۡٱج
َ
َِنِئ
ٓ
اَز
َ
َخَٰ َ َ
لَع
َ ِ
ۡرض
َ ۡ
ٱۡل
َ
َِٞيمل
َ
َع
ٌ
يظِفََح ِ
ّنِإ
٥٥
َ
َ
Artinya : “Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);
sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan”
Berdasar Q.S Al-Kahfi ayat 19 dan Q.S Yusuf ayat 55 tersebut di atas,
ketika manusia memiliki situasi di mana ia tidak dapat melakukan
pekerjaannya sendiri, diperbolehkan untuk meminta pihak lain mewakilinya
atau secara kesadaran pribadi, seseorang dapat menawarkan untuk membantu
mewakilkan orang lain melaksanakan sesuatu dalam rangka tolong menolong
karena kesanggupannya akan hal tersebut.
5. 2. As-Sunnah
ََم
َ
لَسََِو ِ
آِلََِوهْي
َ
ل
َ
َعَُاهلل
َ
َل َ
َِصهللَا
َ
لْوُسََر
َ
نِإ
َ
َب
ََ
ص
ْ
ن
َ
ۡل
ْ
َا َِنمَ
ً
الُجَرََو ٍِعفاَاَرَب
َ
َأ
َ
ثَع
َِار
َ ِ
ثِارَْ
َاْل َ
ت
ْ
نِبَ
َ
ة
َ
نْوُمْيََمُاهَجَوَز
َ
ف
(
رواهَمالكَيفَالم
وطأ
)
Artinya : "Rasulullah SAW mewakilkan kepada Abu Rafi' dan seorang Anshar
untuk mewakilinya mengawini (qabul perkawinan Nabi dengan)
Maimunah r.a." (HR. Malik dalam al-Muwaththa')
3. Ijma’
Para ulama berpendapat dengan ijma atas dibolehkannya wakalah.
Mereka mensunnahkan wakalah dengan alasan bahwa wakalah termasuk
jenis ta’awun atau tolong menolong atas dasar kebaikan dan takwa.4
C. Wakalah dalam Kitab Bidayatul Mujtahid Karya Ibnu Rusyd
Dalam kitab Bidayatul Mujtahid, persoalan wakalah yang dibahas oleh Ibnu
Rusyd meliputi rukun wakalah, beberapa hukum yang terkait, serta terkait
kemungkinan perselisihan yang mungkin terjadi antara wakil dan pemberi
kuasanya.
Adapun rukun dan syarat wakalah dalam kitab Bidayatul Mujtahid adalah
sebagai berikut:
1. Orang Yang Memberi Kuasa (Muwakkil)
Dalam kitab Bidayatul Mujtahid disampaikan bahwa telah ada
kesepakatan terkait dibolehkannya perwakilan orang yang tidak hadir, orang
yang sakit dan wanita yang mampu mengurusi diri mereka. Adapun
kebalikannya yakni perwakilan orang yang hadir, laki-laki dan orang sehat
para ulama berbeda pendapat.
a. Syafi’i menyatakan bahwa Malik membolehkan perwakilan orang yang
hadir (tidak sedang bepergian), sehat dan laki-laki. Dalam hal ini mereka
berdasar bahwa segala sesuatu adalah boleh kecuali pada yang telah
disepakati bahwa sesuatu tersebut dilarang oleh agama.
4
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani, 2008),
hlm. 122.
6. b. Abu Hanifah berpendapat tidak boleh perwakilan orang yang sehat, orang
yang hadi dan seorang wanita kecuali ia adalah orang yang melebihi
teman-temannya. Dasarnya adalah bahwa tindakan orang lain tidak dapat
mewakili tindakan yang lainnya kecuali apabila ada suatu tuntutan atau
kebutuhan yang telah disepakati. Orang yang diperselisihkan
perwakilannya maka tidak boleh melakukan perwakilan.
2. Orang yang Diberi Kuasa (Wakil)
Syarat wakil adalah bukan orang yang dilarang syariat untuk melakukan
sesuatu. Tidak sah wakil seorang bayi, orang gila dan seorang wanita
(menurut Malik dan Syafi’i) untuk mengadakan akad pernikahan.
Adapun hukum wakil terdapat beberapa masalah yakni:
a. Apabila seseorang dipercaya untuk menjual sesuatu apakah ia dibolehkan
membeli untuk dirinya atau tidak. Dalam hal ini Malik berpendapat boleh.
Sementara itu Syafi’i berpendapat tidak boleh.
b. Apabila seorang wakil menjual sesuatu dengan perwakilan secara mutlak
maka tidak boleh menjualnya menurut Malik kecuali dengan harga yang
semisalnya secara tunai dan tidak boleh menjualnya dengan tidak tunai
atau tidak dengan harga yang semisalnya. Begitu pula ketika membeli.
Namun menurut Abu Hanifah, beliau membedakan antara kegiatan
menjual dan membeli. Menurutnya dibolehkan ketika menjual tidak
dengan harga yang semisalnya dan tidak dengan tunai namun beliau tidak
membolehkan apabila ketika membeli seorang hamba sahaya kecuali
dengan harga yang semisalnya. Selain itu, Abu Hanifah juga membedakan
antara perwakilan untuk membeli sesuatu disebabkan di antara hujjahnya
adalah bahwa seseorang terkadang menjual sesuatu dengan harga lebih
rendah dari harga yang semisalnya dan tidak tunai demi suatu
kemaslahatan maka ia menilai hal tersebut dengan pertimbangan semua
ini.
c. Apabila wakil membeli sesuatu dan memberitahu bahwa pembelian
tersebut adalah milik dari muwakkil, maka kepemilikan tersebut berpindah
7. kepadanya. Abu Hanifah berpendapat kepada wakil dahulu kemudia
kepada pemberi kuasa (muwakkil)
d. Apabila seorang wakil menyerahkan utang dari orang yang
mewakilkannya dan tidak mendatangkan saksi kemudia orang yang
mewakili hutang mengingkari bahwa ia telah menerimanya maka wakil
tersebut harus bertanggungjawab.
3. Perkara/Hal yang Dikuasakan (Tawkil)
a. Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili (jelas spesifikasi dan
kriterianya
b. Tidak bertentangan dengan syari’ah Islam
Tidak sah menguasakan sesuatu yang bersifat ibadah badaniyah murni,
seperti shalat dan puasa.
c. Dapat diwakilkan menurut syari’ah Islam
Boleh menguasakan ibadah yang kemampuan badan menjadi syarat
pelaksanaan, bukan syarat wajib, seperti haji dan umrah. Atau
menguasakan hal-hal yang bersifat penyempurna dalam sebuah ibadah,
seperti pembagian harta zakat pada mereka yang berhak. Kemudian
perwakilan dalam jual beli, pengalihan utang, jaminan, akad lainnya, serta
pembatalan, syirkah, wakalah, mushfarah, muja’alah, musaqah, talaq,
pernikahan, khulu’, serta perjanjian perdamaian. Selain itu menurut Malik
boleh juga wakalah dalam menerima suatu hukuman.
4. Ijab Kabul (Sighat)
Menurut Malik ada 2 macam hukum akad yakni umum dan khusus.
Wakalah umum adalah yang terjadi dengan perwakilan secara umum yang
padanya tidak ada sesuatu yang dikhususkan tanpa sesuatu yang lainnya, yang
demikian itu menurutnya jika disebutkan tidak mendapatkan suatu manfaat
generalisasi dan penyerahan.
Sementara Syafi’i menyatakan tidak boleh ada perwakilan secara umum
dan hal tersebut merupakan suatu penipuan. Dibolehkan di antara perwakilan
tersebut sesuatu yang disebutkan, dibatasi serta diperkuat dengan nash yaitu
8. qiyas di mana pada asalnya perwakilan adalah tidak dibolehkan kecuali
karena sesuatu yang telah disepakati.
Adapun hukum suatu akad menurut seluruh ulama mengenai akad yang
tidak lazim adalah apabila seorang wakil mengundurkan diri dari perwakilan
kapanpun dia mau. Hal ini menurut Abu Hanifah dibolehkan asalkan ada
pemberi kuasa dan pembatalan tersebut boleh kapanpun dilakukan kecuali
perwakilan dalam suatu perseisihan. Wakil berhak untuk mengundurkan diri
selama belum mendekati kesempurnaan hukum dan wakil tidak berhak untuk
mengundurkan dirinya apabilah pemberi kuasa belum memberi izin.
Sementara itu terkait pembatalan kuasa apabila pemberi kuasa meninggal,
menurut pengikut Malik ada beberapa pendapat yakni:
a. Wakalah batal bagi semua pihak ketika salah satu dari wakil maupun
muwakil ada yang meninggal.
b. Wakalah batal bagi seluruh pihak dengan diketahui batalnya wakalah
tersebut. Bagi orang yang belum mengetahui maka wakalah tersebut juga
belum batal.
c. Wakalah batal bagi muwakil dan diketahui olehnya walaupun wakil belum
mengetahuinya dan batal bagi wakil dengan sepengetahuan muwakil
walaupun wakil tersebut belum mengetahuinya. Akan tetapi muwakil
setelah mengetahui batalnya akad maka ia bertanggung jawab.
Adapun perselisihan seorang wakil dengan pemberi kuasa terkadang terjadi
di antaranya adalah sebagai berikutt:
1. Hilangnya harta yang ada pada wakil dan mengenai penyerahan harta tersebut
kepada pembeli kuasa. Apabila terjadi perbedaan pendapat di sini seperti
apabila wakil mengatakan bahwa barang yang hendak diwakilkan telah hilang
darinya, sementara muwakkil menyatakan belum hilang, maka perkataan
yang kuat adalah perkataan wakil apabila ia belum menerima barang tersebut
dengan adanya suatu bukti. Apabila wakil telah menerima barang tersebut
dari pemberi kuasa dan tidak mendatangkan saksi atas penyerahan barang
tersebut maka ia belum terbebaskan dengan pengakuan wakil tersebut
menurut Malik, dan ia tetap bertanggung jawab. Dan apabila ia telah
9. menerimanya dengan suatu bukti maka ia telah bebas dan tidak ada
sesuatupun yang menjadi kewajiban bagi wakil.
2. Harga yang dijual atau yang dibeli apabila pemberi kuasa memerintahkannya
dengan harga tertentu. Menurut Ibnu Al Qasim bahwa perkataan dalam hal
tersebut yang kuat adalah perkataan pemberi kuasa (muwakkil) karena ia
telah menetapkan harga di awal.
3. Penentuan orang yang memerintahkannya untuk menyerahkan barang
tersebut kepadanya. Misalnya wakil berkata ia telah menyerahkan kepada
muwakkil sementara muwakkil mengatakan tidak menerima, maka ada yang
berpendapat bahwa perkataan yang kuat adalah dari pihak wakil, ada juga
yang menyatakan muwakkillah yang lebih kuat pernyataannya, serta ada pula
yang berpendapat bahwa apabila hal tersebut saling berjauhan maka
perkataan yang kuat adalah perkataan wakil.
4. Tuduhan adanya suatu pelanggaran. Misal apabila wakil melakukan suatu
perbuatan yang melanggar dan mengklaim bahwa pemberi kuasa (muwakkil)
adalah orang yang memerintahkannya maka menurut masyhur perkataan
yang kuat adalah perkataan muwakkil. Sementara ada juga yang mengatakan
perkataan yang kuat adalah wakil jika memang ia telah diperintah dan telah
diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas.
D. Wakalah dalam Pandangan DSN MUI
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam
rapat plenonya ditetapkan di Jakarta pada tanggal 08 Muharram 1421 H
bertepatan dengan tanggal 13 April 2000 M No. 10/DSNMUI/IV/2000
menjelaskan tentang wakalah. Hal-hal yang menjadi pertimbangan Dewan
Syariah Nasional untuk mengeluarkan fatwa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dalam rangka mencapai suatu tujuan sering diperlukan pihak lain untuk
mewakilinya melalui akad wakalah, yaitu pelimpahan kekuasaan oleh satu
pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.
2. Praktek wakalah pada Lembaga Keuangan Syariah dilakukan sebagai salah
satu bentuk pelayanan jasa perbankan kepada nasabah.
10. 3. Agar praktek wakalah tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran Islam, DSN
memandang perlu menetapkan fatwa tentang wakalah untuk dijadikan
pedoman oleh LKS.
Berdasarkan landasan hukum agama Islam dalam Q.S Al-Kahfi:19, Q.S
Yusuf:55, Q.S Al-Baqarah:283, Q.S Al-Maidah:2 serta hadits nabi diperoleh
keputusan fatwa DSN MUI sebagai berikut:
1. Ketentuan tentang Wakalah
a. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk
menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad).
b. Wakalah dengan imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh dibatalkan
secara sepihak.
2. Rukun dan Syarat Wakalah
a. Syarat-syarat muwakkil (yang mewakilkan)
1) Pemilik sah yang dapat bertindak terhadap sesuatu yang diwakilkan
2) Orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batas-batas tertentu, yakni
dalam hal-hal yang bermanfaat baginya seperti mewakilkan untuk
menerima hibah, menerima sedekah dan sebagainya
b. Syarat-syarat wakil (yang mewakili)
1) Cakap hukum
2) Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya
3) Wakil adalah orang yang diberi amanat
c. Hal-hal yang diwakilkan
1) Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili
2) Tidak bertentangan dengan syari’ah Islam
3) Dapat diwakilkan menurut syari’ah Islam
3. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi
perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui
Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah.
Selanjutnya terdapat juga fatwa DSN MUI terkait wakalah bil ujrah yakni
Nomor: 34/DSN-MUI/IX/2002. Akad wakalah bil ujrah ini memiliki definisi
11. dimana nasabah memberikan kuasa kepada bank dengan imbalan pemberian
ujrah atau fee yang telah disepakati nominalnya di awal saat akad berlangsung.
E. Gambaran Umum Flip
Flip (PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi) merupakan layanan keuangan
digital asal Depok, Indonesia. Flip adalah pionir penyedia layanan transfer beda
bank gratis yang biasanya jika dilakukan oleh lembaga perbankan maka beban
biaya administrasi akan diberikan oleh bank kepada customer dengan rentang
biaya Rp. 5.000 – Rp. 6.500.
Flip dibentuk pada bulan November 2015 yang kini telah menjadi Perseroan
Terbatas (PT) dan mendapat izin resmi dari Bank Indonesia (BI) dan Kegiatan
Usaha Pengiriman Uang (KUPU).5
Segmen bisnis khusus jasa transfer dana,
selain perbankan dan berbagai fintech berbasis dompet digital, masyarakat sudah
banyak mengenal para pemain besar seperti Western Union ataupun PT Pos
Indonesia. Sedang di ranah aplikasi digital, Flip bersaing langsung dengan start-
up Kliring.co.id dan Shiv.6
Flip bekerja sebagai transaksi antar bank. Customer cukup melakukan
transfer terlebih dahulu ke rekening Flip yang sama dengan bank yang dimiliki,
kemudian Flip akan meneruskan uang customer ke rekening tujuan.7
Flip sudah tersedia pada telepon berbasis android maupun iOS yang dapat
diunduh di google play store masing-masing dengan besar beban instal aplikasi
17 MB. Setelah sukses menginstal maka akan terdapat beberapa tahapan agar
aplikasi tersebut dapat digunakan yaitu dengan mengisi identitas dan melakukan
verifikasi data dengan mengirimkan berbagai foto. Di antaranya yaitu foto
pengguna, foto kartu identitas (KTP, SIM, KTM), dan foto pengguna dan kartu
identitas (KTP, SIM, KTM) secara bersamaan. Setelah dinyatakan lulus
verifikasi oleh Flip maka aplikasi baru dapat digunakan.
Flip juga menyediakan transaksi melalui websitenya di https://flip.id jika
cutomer tidak memiliki ruang pada telepon genggamnya untuk mengunduh.
5
Bangun Seto Dwimurti, “Transfer Dana Beda Bank tanpa Biaya Administrasi melalui Aplikasi
Flip dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam”, Jurnal Al Hakim Vol. 2 No. 2, 2020, hlm.2-3.
6
Ibid, hlm.3.
7
https://flip.id/landing, diakses pada tanggal 22 April 2021, pukul 20.47 WIB.
12. F. Produk Flip
a. Flip
Bebas biaya transfer antar bank dari dan ke 14 Bank di Indonesia yakni
Bank BNI, Bank Muamalat, BCA, CIMB Niaga, BNI Syariah, CIMB Niaga
Syariah, Bank Permata, Bank Mandiri, Bank BTPN, Bank Permata Syariah,
Bank Mandiri Syariah, BTPN Wow, BRI, dan Jenius.
Bebas biaya transfer berlaku bagi transaksi Rp. 5.000.000 juta ke bawah
per hari. Sementara untuk transaksi di atas nominal tersebut akan dikenakan
biaya administrasi sebesar Rp. 2.500.
b. Flip +
Transfer dana lebih dari Rp. 5.000.000 per hari. Dikenakan biaya jasa/
administrasi sebesar Rp. 25.000.
c. Big Flip
Transaksi bisnis bebas hambatan, mengirim uang hingga puluhan ribu
tujuan dengan otomatis dan real time dilengkapi sistem untuk mencegah
dobel transfer dan salah tujuan transfer. Layanan ini ditujukkan kepada
pelaku bisnis, di antara yang sudah bekerja sama adalah tiket.com, Ruang
Guru, iGrow, Kitabisa.com, dll. Saat ini ada ada lebih dari 320 perusahaan
di Indonesia yang menggunakan jasa Flip.8
Pada layanan Big Flip, customer dikenakan biaya Rp. 4.000 per transaksi.
Adapun per transaksi, customer dapat mengirim ke 20.000 rekening tujuan
dalam 1 kali klik dengan waktu real time 7x24 jam, Transfer ke 88 bank di
Indonesia, cek pemilik rekening tujuan otomatis, multi akun dengan berbagai
role, notifikasi otomatis untuk penerima, tersedia API untuk integrasi dengan
bisnis customer.
d. Flip Globe
Layanan pengiriman uang ke mancanegara dengan tujuan terdata 10
negara yaitu Myanmar, Singapura, Malaysia, Thailand, China, Korea Selatan,
India, Filipina, Australia, dan United Kingdom.9
Flip telah menyiapkan
8
https://migrationpoc.bigflip.id/, diakses pada tanggal 22 April 2021, pukul 21.43 WIB.
9
Op.Cit, diakses pada tanggal 22 April 2021, pukul 21.03 WIB.
13. mekanisme agar kurs pengiriman uang melalui Flip Globe dapat menyamai
atau bahkan lebih murah dibandingkan kurs jual Bank Indonesia. Hal ini
membuat kurs di Flip jauh lebih murah dibandingkan kurs yang diberikan
oleh bank-bank yang biasa digunakan. Biaya yang ditampilkan pada saat
transaksi adalah satu-satunya biaya yang akan Flip kenakan. Tidak ada biaya
bulanan, biaya saldo minimal, atau biaya tersembunyi lainnya. Dana akan
sampai ke rekening tujuan sebesar yang tertera pada saat transaksi dilakukan.
e. Flip Link
Layanan terima uang dari teman, konsumen, siapapun dengan satu link
yang dibuat khusus untuk customer.
G. Skema Transfer Dana Gratis Flip
Berikut skema transfer dana gratis flip baik melalui aplikasi yang dapat
diunduh dalam ponsel pintar maupun transaksi melalui website https://flip.id/.
14. a. Buka aplikasi Flip masing-masing atau buka website
b. Terdapat 4 menu pada aplikasi Flip yaitu beranda, transaksi, ajak teman dan
akun. Sementara pada website terdapat menu beranda, catatan transaksi
(history transaksi), akun, ajak teman, kirim uang, flip globe, flip link dan buat
refund.
c. Untuk melakukan transfer dana melalui aplikasi flip di android, maka pilih
menu beranda. Pada beranda aplikasi flip terdapat fitur dengan fungsi
masing-masing. Untuk transfer dana pilih "kirim uang". Sementara pada
website flip, untuk transfer dapat langsung klik menu “kirim uang” tanpa
harus klik beranda terlebih dahulu.
b. Setelah memilih "kirim uang" maka terdapat beberapa tahapan. Di antaranya
tahap pertama yaitu mulai dengan memasukan nomor rekening tujuan dan
nominal yang akan dikirim. Tahap ini menawarkan dua pilihan yaitu input
baru dan daftar rekening. Input baru dipilih jika belum pernah melakukan
transfer dana ke rekening yang ingin dituju dan daftar rekening apabila sudah
pernah melakukan transfer dana ke rekening tujuan. Kemudian isi nominal
yang akan ditransfer ke rekening tujuan.
c. Tahap kedua yaitu review dengan munculnya nomor rekening serta atas nama
yang dituju beserta nominal transfer dana. Pada tahap ini pengguna akan
disodorkan juga syarat dan ketentuan dalam transfer dana tersebut. Terdapat
12 syarat dan ketentuan yang perlu pengguna pahami agar tidak adanya
kesalahpahaman dalam melakukan transaksi transfer dana tersebut.
Kemudian setelah membaca syarat dan ketentuan serta menyetujuinya,
selanjutnya memilih transfer melalui bank mana dari ke 14 bank. Dalam hal
memilih bank asal, pengguna harus memilih bank yang pengguna memang
mempunyai nomor rekening bank tersebut. Jika pengguna memiliki nomor
rekening BSI maka pilihlah BSI sebagai rekening tujuan untuk mentransfer
ke nomor rekening bank BSI milik Flip.
d. Tahap ketiga yaitu kirim. Pada tahap ini diperlihatkan rincian/ detail
transaksi yang akan dilaksanakan, juga terdapat info batas waktu transfer
yang jika telah lewat maka transaksi otomatis dibatalkan oleh pihak Flip.
15. Terdapat kode unik dalam malakukan transfer dana tersebut. Transfer bisa
dilakukan melalui ATM, M Banking, dan lainnya. Ketika transfer ke nomor
rekening Flip maka harus sesuai dengan apa yang telah tertera pada tampilan
aplikasi Flip dengan adanya penambahan tiga digit kode unik yang diberikan
oleh Flip. Adapun kode unik ini sendiri bukan biaya yang dikenakan oleh
pihak Flip, melainkan akan dikumpulkan menjadi saldo customer dan dapat
dicairkan/ ditransfer ke rekening customer jika telah mencapai 10.000.
e. Jika sudah melakukan transfer ke nomor rekening Flip maka klik pilihan
“saya sudah transfer” pada menu bagian bawah. Kemudian akan muncul
tampilan bahwa transaksi sedang diproses artinya bahwa pihak Flip sedang
melakukan pengecekan transaksi tersebut. Jika transaksi pengguna
bermasalah atau dirasa proses dalam pengecekan lama maka unggah bukti
transfer agar di Flip melakukan pengecakan secara manual.
f. Tahap keempat yaitu bukti transfer. Setelah Flip melakukan pengecekan
tehadap transaksi maka akan tertera bahwa transaksi telah berhasil. Dan
terdapat bukti transfer dana yang akan Flip kirim melalui email atau bisa
diunduh pada telepon genggam pengguna. Bukti transfer juga dapat
dibagikan melalui whatsapp, bluetooth, dan lain-lain.
H.Takyif Fiqih terhadap Transfer Dana Gratis Aplikasi Flip
Flip bekerja sebagai jembatan transaksi antar bank. Jadi pengguna cukup
melakukan transfer terlebih dahulu ke rekening Flip yang sama dengan rekening
bank yang dimiliki oleh pengguna. Kemudian Flip akan meneruskan uang
pengguna ke rekening tujuan. Sehingga dalam hal ini, bisa disebutkan bahwa
transaksi yang terjadi menggunakan akad wakalah jika dilihat dari sudut
pandang islam.
Akad wakalah sendiri dibolehkan dalam agama Islam asalkan memenuhi
rukun dan syarat yang ada. Di antaranya dalam aplikasi Flip memenuhi adanya
akad meskipun tidak dilakukan secara lafadz melainkan melalui S&K yang
tertera pada aplikasi Flip. Ketentuan tersebut jelas mulai dari cara kerja flip,
adanya kode unik, dan biaya jika melebihi jumlah transfer minimal.
16. Selain itu terkait muwakkil (orang yang mewakilkan / pengguna aplikasi
Flip), wakil (Flip), dan hal yang diwakilkan (dana/uang). Adapun terkait syarat
dibolehkannya wakalah sesuai DSN MUI yakni pihak muwakkil pemilik sah dari
uang yang akan ditransaksikan, merupakan mukallaf dan setiap orang akan ada
masa di mana ia tidak dapat melakukan sendiri kepentingannya melainkan harus
meminta tolong kepada pihak lain. Kemudian terkait wakil dapat melaksanakan
tugas yang diberikan oleh muwakkil. Hal yang diwakilkan sendiri dalam hal ini
adalah uang bahwa dalam sebuah kaidah fiqih yang dikutip dari fatwa DSN MUI
No. 10/DSNMUI/IV/2000 bahwa “pada dasarnya, semua bentuk muamalah
boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.” Serta tidak ada
satupun dalil yang melarang adanya perwakilan terhadap uang. Maka dari hal
tersebut dapat dikatakan bahwa transfer dana melalui aplikasi Flip ini sudah
sesuai dengan rukun dan syarat dari fatwa yang dikeluarkan oleh DSN MUI.
Selanjutnya masuk ke dalam layanan Flip gratis yang ternyata masih terbatas
pada jam operasional, waktu pemprosesan, dan jumlah nominal transfer.
Pembatasan jumlah nomilal dalam transaksi transfer yang dilakukan dengan
rentang transfer dari Rp. 10.000 hingga Rp. 5.000.000. Adapun transfer dana di
atas Rp. 5.000.000 maka akan dikenakan biaya sebesar Rp. 2.500. Dalam hal
ini sebenarnya boleh saja dalam islam, karena sebagai biaya jasa yang dilakukan
oleh Flip sebagai perantara transaksi. Dalam islam transaksi semacam ini
disebut dengan akad wakalah bil ujrah yakni jenis akad di mana salah satu pihak
memberikan kuasa kepada pihak lain untuk melakukan tindakan yang diperlukan
atas nama pemberi wakalah atau kuasa. Dan atas wakalah tersebut, penerima
17. kuasa akan menerima ujrah atau upah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi riwayat
al-Bukhari dari 'Urwah10
.
Artinya : “Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan
kepada kami, Syabib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia
berkata: saya mendengar penduduk bercerita tentang 'Urwah, bahwa
Nabi SAW memberikan uang satu dinar kepadanya agar dibelikan
seekor kambing untuk beliau, lalu dengan uang tersebut ia membeli
dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu dinar.
Ia pulang membawa satu dinar dan satu ekor kambing. Nabi SAW
mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya
'Urwah membeli debu tanah pun, ia pasti beruntung"
Hadis Nabi riwayat Muttafaq 'Alaih dari Ibn al-Sa'di al-Maliki11
:
Artinya : "Diriwayatkan dari Busr bin Sa'id bahwa lbn Sa'diy al-Maliki berkata:
Umar mempekerjakan saya untuk mengambil sedekah (zakat).
Setelah selesai dan sesudah saya menyerahkan zakat kepadanya,
Umar memerintahkan agar saya diberi imbalan (fee). Saya berkata:
saya bekerja hanya karena Allah. Umar menjawab: Ambillah apa
10
DSN MUI, Akad Wakalah bil Ujrah, hlm. 2.
11
Ibid, hlm. 3.
18. yang aku beri, saya pernah bekerja (seperti kamu) pada masa Rasul,
lalu beliau memberiku imbalan, sayapun berkata seperti apa yang
kamu katakan. Kemudian Rasul bersabda kepada saya: Apabila kamu
diberi sesuatu tanpa kamu minta, makanlah (terimalah) dan
bersedekahlah." (Muttafaq 'alaih Al-Syaukani, Nail al-Authar, Kairo:
Dar al-Hadits, 20001, jilid 4, h. 527).
Dalam transfer dana melalui Flip juga terdapat kode unik untuk melakukan
transaksinya baik yang gratis maupun berbayar. Hal ini sebagai cara untuk
memudahkan pengecekan transaksi yang dilakukan sudah masuk atau belum ke
rekening Flip. Kode ini akan dikumpulkan menjadi saldo customer dan setelah
mencapai Rp. 10.000 saldo tersebut dapat dicairkan atau ditarik ke rekening
pribadi customer. Dalam hal ini boleh dan jikalau pihak Flip menjadikan kode
unik tersebut menjadi miliknyapun sebenarnya boleh dengan akad wakalah bil
ujrah atau sebagai biaya sewa jasa Flip menjadi penghubung transaksi 2 bank
apalagi ini saldo kode unik tersebut akan kembali kepada customer setelah
mencapai batas minimum pencairan. Jika berdasar ini, maka tentu bisa ditarik
kesimpulan bahwa Flip menjadi perantara 2 bank tanpa mengambil upah atau
atas dasar tolong menolong (tabarru). Hal ini sesuai dengan Q.S Al-Maidah : 2
yang juga dijadikan dasar oleh DSN MUI dalam mengambil hukum terkait
wakalah.
َ
َ َ
َلَع
ْ
وا
ُ
نَاوَع
َ
تَو
َ
ِ ِ
ب
ۡ
ٱل
َ
ََو
َ
َٰۡۖىَو
ۡ
قَّٱتل
َ
َ
َ َ
َلَع
ْ
وا
ُ
نَاوَع
َ
َت
َ
َلَو
َ
َِم
ۡ
ثِ
ۡ
ٱۡل
َ
ََو
َِٖۚنَٰ َوۡدُع
ۡ
ٱل
َ
ََو
َ
ْ
وا
ُ
ق
َّ
ٱت
َ
َ
َۡۖ َّ
ٱهلل
َ
َ
َّ
نِإ
ََ َّ
ٱهلل
َ
َُِيدد
َ
ش
َِ
اب
َ
قِع
ۡ
ٱل
َ
٢
َ
َ
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.
Meski begitu, transaksi dalam aplikasi Flip ini masih menimbulkan sebuah
pertanyaan, jika Flip melakukan transaksi atas dasar tolong-menolong (tabarru)
lalu dari manakah Flip sebagai Start-Up Fintech akan memperoleh keuntungan?
Dikutip dari https://flip.id/landing Flip mendapatkan pemasukan dari layanan Flip+
19. (transakaksi melebihi Rp. 5.000.000), Big Flip, serta penjualan produk digital (pulsa,
paket data, token listrik).12
Adanya kode unik ini sebenarnya juga masih memiliki ganjalan, di antaranya
untuk mencapai nominal Rp 10.000 pasti akan memerlukan waktu. Namun tidak
ada kejelasan waktu dalam mencapai Rp 10.000. Adanya jangka waktu tersebut
dipengaruhi oleh pengaruh seberapa sering dan tidaknya pengguna dalam
bertransaksi. Maka semakin sering pengguna menggunakan transfer dana
disertai kode unik tersebut, semakin cepat mencapai nominal Rp 10.000. Begitu
sebaliknya apabila tidak sering melakukan transfer dana maka waktu yang
dibutuhkan semakin lama dan uang tidak dapat ditarik sebelum mencapai Rp
10.000. Ditambah lagi saldo yang tersimpan dari kumpulan kode unik dalam
bertransaksi melalui Flip pun belum ada kejelasan akad / ijab qabul apakah
tersimpan begitu saja di Bank milik Flip sebagai dana titipan atau sebagai
pinjaman yang nanti akan dikembalikan pada saat customer mengklaim saldonya
setelah nominal minimal Rp. 10.000 telah tercapai. Maka dalam ketidakjelasan
ini dapat masuk ke dalam kategori spekulasi (gharar). Sementara gharar dalam
islam adalah dilarang. Menurut Ibnu Taimiyah di dalam gharar terdapat unsur
memakan harta orang lain dengan cara bathil.13
Dalam hal ini Ibnu Taimiyah
menyandarkan pada firman Allah SWT, yaitu:
َ
َ
َلَو
َ
َ
ِبَم
ُ
كَنۡيَمَب
ُ
ك
َ
لَٰ َوۡم
َ
َأ
ْ
آو
ُ
ل
ُ
ك
ۡ
أ
َ
ت
َِلِطَٰ َ
ب
ۡ
ٱل
َ
َ
ْ
وا
ُ
لۡد
ُ
تَو
َ
َ
َ
َلِإَ
ٓ
اَهِب
َِم
َّ
َّكُ ۡ
ٱْل
َ
َ
ِر
َ
َف
ْ
وا
ُ
ل
ُ
ك
ۡ
أَ ِتل
َ ِۡناَم
ٗ
يق
َِلَٰ َوۡم
َ
أ
َ ِ
اسَّٱنل
َ
َ
ِب
َِم
ۡ
ثِ
ۡ
ٱۡل
َ
َ
َ
ونُم
َ
لۡع
َ
َتۡمُنت
َ
أَو
١٨٨
َ
َ
Artinya: “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain
di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu
membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah : 188)
12
https://flip.id/landing, Loc.Cit.
13
Nadratuzzaman Hosen, “Analisis Bentuk Gharar Dalam Transaksi Ekonomi”, Jurnal Al-Iqtishad,
Vol.1 No.1, 2009, hlm. 55.
20. اَهُّي
َ
أَٰٓ َ
ي
َ
ََِين
َّ
ٱَّل
َ
َ
َمَب
ُ
ك
َ
لَٰ َوۡم
َ
َأ
ْ
آو
ُ
ل
ُ
ك
ۡ
أ
َ
َت
َ
ََل
ْ
واُنَامَء
َ
ِبَم
ُ
كَنۡي
َِلِطَٰ َ
ب
ۡ
ٱل
َ
َ
َٰ َ
ِجتَ
َ
ون
ُ
ك
َ
نَت
َ
َأ
ٓ َّ
َلِإ
َن
َ
َع
ً
ةَر
َ
َّ
نِإَۡۚ
ۡم
ُ
ك َس
ُ
نف
َ
َأ
ْ
آو
ُ
لُت
ۡ
ق
َ
َت
َ
َلََوۡۚ
ۡم
ُ
ِنكَماضَر
َ
ت
ََ َّ
ٱهلل
َ
َ
َ
ك
َاِٗيمحََرۡم
ُ
كِبَ
َ
ن
٢٩
َ
َ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu” (Q.S An-Nisa : 29)
Imam Nawawi yang menegaskan bahwa persoalan besar dalam transaksi
adalah gharar, oleh sebab model akad ini banyak terjadi di masyarakat tapi
hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Oleh karena itu, siapa yang
mengetahui hakekat gharar, maka memiliki kesempatan untuk menjauhinya dan
akan memelihara diri dan agamanya. Sebaliknya yang tidak care terhadap
persoalan tidak jelas ini, maka membuka dirinya terjerumus kepada hal-hal yang
merusak.14
Di luar kestatusan gharar di atas, kode unik ini karena statusnya hanya
sebagai pengenal transaksi dan selanjutnya masuk ke dalam saldo deposit,
menurut analisa penulis berdasarkan beberapa literasi merupakan jenis transaksi
akad qardl hukmy (utang secara hukum).15
Dalam hal ini Flip sebagai al wakil
menjadi yang memiliki hutang sampai saldo deposit tersebut dapat ditarik oleh
customer. Hukum hutang piutang pada asalnya diperbolehkan dalam syariat
Islam. Bahkan orang yang memberikan utang atau pinjaman kepada orang lain
yang sangat membutuhkan adalah hal yang disukai dan dianjurkan, karena di
dalamnya terdapat pahala yang besar. Adapun dalil-dalil yang menunjukkan
disyariatkannya utang piutang ialah sebagaimana berikut ini:
اَهُّي
َ
أَٰٓ َ
ي
َ
َ
ِ
َّ
ٱَّل
ََين
َ
ََرِئَٰٓ َ
ع
َ
َش
ْ
وا
ُّ
ِل
ُ
َُت
َ
ََل
ْ
واُنَامَء
َ
ِ
َّ
ٱهلل
َ
َ
َ
َلَو
ََرۡه
َّ
ٱلش
َ
ََامَرَ ۡ
ٱْل
َ
َ
َ
َلَو
ََيۡدَه
ۡ
ٱل
َ
َ
َ
َلَو
ََدِئَٰٓ
َ
ل
َ
ق
ۡ
ٱل
َ
َ َِنيم
ٓ
اََء
ٓ َ
َلَو
ََ
تۡيَ ۡ
ٱَل
َ
ََامَرَ ۡ
ٱْل
َ
َ
َ
َفۡمُت
ۡ
ل
َ
لَاَح
َ
َِۚۡإَوذا
ٗ
نَٰ َو
ۡ
ضِرََوۡمِهِبَِّنَرَم
ٗ
ال
ۡ
ض
َ
َف
َ
ون
ُ
غَتۡبَي
َۡۚ
ْ
وا
ُ
اد َ
ط ۡ
ٱص
َ
14
Muh. Fudhail Rahman, “Hakekat dan Batasan-Batasan Gharar Dalam Transaksi Maliyah (Nature
and Gharar Limits In Maliyah Transactions)”, Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, Vol. 5 No. 3, 2018,
hlm. 275.
15
https://bincangsyariah.com/kalam/hukum-transfer-menggunakan-aplikasi-flip/, diakses pada 24
April 2021, pukul 21.11 WIB.
21. ََو
َ
َ
َل
َ
َ
َّنَمِر
ۡ َ
َي
َ
َ
ن
َ
َشۡم
ُ
ك
َََ
َ ِن
َ
َعۡم
ُ
وكُّد َ
نَص
َ
َأٍمۡو
َ
َق
ُ
ان
َِدِج ۡسَم
ۡ
ٱل
َ
َِامَرَ ۡ
ٱْل
َ
َ
ْ
وا
ُ
نَاوَع
َ
تََو ْۘ
ْ
واُدَتۡع
َ
نَت
َ
أ
َ
َ َ
لَع
َ
ِ ِ
ب
ۡ
ٱل
َ
ََو
َ
َٰۡۖىَو
ۡ
قَّٱتل
َ
َ
َ َ
َلَع
ْ
وا
ُ
نَاوَع
َ
َت
َ
َلَو
َِم
ۡ
ثِ
ۡ
ٱۡل
َ
ََو
َِٖۚنَٰ َوۡدُع
ۡ
ٱل
َ
ََو
َ
ْ
وا
ُ
ق
َّ
ٱت
َ
َ
َۡۖ َّ
ٱهلل
َ
َ
َّ
نِإ
ََ َّ
ٱهلل
َ
َُِيدد
َ
ش
َِ
اب
َ
قِع
ۡ
ٱل
َ
٢
َ
َ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi´ar-
syi´ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-
binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang
mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan
dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji,
maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya” (Q.S Al-Maidah:2)
Selama simpanan / saldo deposit yang berada di bawah Flip tidak
mendatangkan keuntungan/ manfaat dan meningkatkan angka bagi customer
saat waktu penarikan dana saldo setelah mencapai nilai minimal Rp. 10.000,
maka tidak ada unsur riba di dalamnya.
Dari pernyataan – pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gharar
yang terjadi di mana ketidakjelasan waktu penarikan/ pencairan saldo deposit
pada Flip serta akad penyimpanan saldo deposit tidak memiliki dampak
menguntungkan bagi customer (muwakkil) saat penarikan, maka hal ini
diperbolehkan karena termasuk ke dalam gharar ringan. Ibn Rusyd menjelaskan
tentang pedoman gharar yang tidak punya dampak yang artinya “gharar yang
tidak punya dampak adalah gharar yang ringan atau terdapat kebutuhan
mendesak, atau sesuatu yang mengumpulkan 2 perkara (kebutuhan mendesak
dan unsur gharar yang ringan). (Ibn Rusyd dalam Bidayah Al-Mujtahid, jilid 2
hal. 175; An-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzab jilid 9/hal. 258).
22. BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis akad wakalah pada transaksi transfer dana gratis
melalui PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi adalah sebagai berikut:
1. Kode unik pada transaksi hanya sebagai penanda untuk memudahkan
verifikasi transaksi yang ada bukan sebagai biaya ujrah atau administrasi
untuk al wakil yaitu Flip
2. Akad penyimpanan saldo depostit kode unik sebelum mencapai batas
minimal penarikan adalah akad Qardh (hutang)
3. Saldo deposit kode unik customer tidak bertambah saat penarikannya, maka
tidak mengandung unsur riba
4. Ada unsur gharar / ketidakjelasan terkait waktu penarikan saldo deposit
untuk mencapai nilai minimal penarikannya (tidak ada yang tahu kapan
pastinya tergantung seberapa banyak melalukan transaksi melalui Flip)
5. Gharar yang ada dapat dimaafkan dikarenakan termasuk gharar kecil
6. Akad wakalah pada transaksi Flip gratis/ tanpa biaya transfer berdasar akad
tabarru (sosial/ tolong menolong)
7. Akad wakalah yang terjadi pada Flip dibolehkan.
B. Saran
1. PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi perlu memperjelas akad penyimpanan
saldo kode unik dari para customer agar lebih ada transparansi.
2. Bagi customer dapat menggunakan aplikasi Flip jika dalam kondisi
memerlukan penghematan biaya untuk beban ujrah atau admin yang biasa
dikenakan oleh Bank.
23. DAFTAR PUSTAKA
Antonio Syafi’i, Muhammad. 2008. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani.
Ayub, Muhammad. 2009. Understanding Islamic Finance. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No: 10/DSN-MUI/IV/2000.
Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No: 113/DSN-MUI/IX/2017.
Fudhail Rahman, Muhammad. 2018. Hakekat dan Batasan-Batasan Gharar
Dalam Transaksi Maliyah (Nature and Gharar Limits In Maliyah
Transactions). Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, Vol. 5 No. 3.
Hosen, Nadratuzzaman. 2009. Analisis Bentuk Gharar Dalam Transaksi
Ekonomi. Jurnal Al-Iqtishad, Vol.1 No.1.
Karim, Helmi. 2002. Fiqh Muamalah, Cet. III. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wirdiyaningsih. 2005. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Cet.I. Jakarta:
Kencana.
Seto Dwimurti, Bangun. 2020. Transfer Dana Beda Bank tanpa Biaya
Administrasi melalui Aplikasi Flip dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam.
Jurnal Al Hakim Vol. 2 No. 2.
https://bincangsyariah.com/kalam/hukum-transfer-menggunakan-aplikasi-flip/,
diakses pada 24 April 2021 Pukul 21.11 WIB.
https://flip.id/landing, diakses pada tanggal 22 April 2021 Pukul 20.47 WIB.
https://migrationpoc.bigflip.id/, diakses pada tanggal 22 April 2021 Pukul 21.43
WIB.