SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
CREATED BY:
    -GILANG GATRA PERDANA
-MARCELLINO SIMANUNGKALIT
       -MUHYIDIN ABDUL AZIS
TUJUAN
 Sistem ini dibuat bertujuan untuk melindungi pesawat
  dan membantu kru pesawat saat beroperasi pada saat
  hujan ataupun bersalju.
 Hujan , salju , dan es adalah musuh abadi bagi pesawat
  terbang. Pada beberapa kondisi cuaca, es dapat dengan
  mudah terbentuk pada airfoil dan air inlet.
 Tipe es yang akan ditemui pesawat adalah dua macam,
  yaitu embun beku (rime) dan lapisan es (glasir). Embun
  beku membentuk permukaan kasar pada leading edge
  pesawat, karena temperatur udara sangatlah rendah dan
  dapat membekukan air sebelum dapat menyebar.
 Glasir membentuk lapisan yang licin namun tebal pada
  leading edge pesawat, karena saat temperatur udara
  berada sedikit dibawah titik beku , air dapat menyebar
  untuk sementara waktu sebelum berubah menjadi es.
 Es pada pesawat dapat mempengaruhi efisiensi dan
  performa dalam berbagai hal. Pembentukan es dapat
  menghasikan gaya hambat (drag) dan mengurangi gaya
  angkat (lift)
 Metode untuk menghilangkan hal tersebut adalah
  dengan cara menggunakan anti-icing dan/atau de-icing.
DESKRIPSI SISTEM
 Es dapat dihilangkan dengan berbagai cara, yaitu
    dengan menggunakan :
   Udara panas untuk memanaskan permukaan.
   Elemen listrik sebagai pemanas.
   Memecahkan es dengan sebuah alat.
   Alcohol spray (semprotan alkohol).
 Es pada struktur pesawat dapat diatasi dengan cara
    sebagai berikut:
                  LOKASI ES                      METODE PENGATASI ES
Leading edge pada sayap                  Pneumatic , Thermal
Leading edge pada stabilizer             SDA
Windshield , window, pemindai (radome)   Electrical, Alcohol
Pemanas dan engine air inlet             Electrical
Stall warning transmitter                Sda
Pitot tubes                              Sda
Flight controls                          Pneumatic, Thermal
Leading edge pada baling-baling          Electrical, Alcohol
propeller
Karburator                               Thermal, Alcohol
Saluran pembuangan                       Electrical
SISTEM DE-ICING
PNEUMATIC
 Sistem ini menggunakan karet pemecah es yang
  dinamakan “boots” atau “shoes”, yang ditempelkan pada
  leading edge pesawat dan stabilizer.
 Pemecah es ini dibuat seperti sebuah ban dalam (tabung
  tiup) . Pada saat operasi, tabung mengembang dengan
  udara bertekanan (pressurized air) dan mengempis
  dengan cara mengosongkannya.
 Pengembangan dan pengempisan ini menimbulkan
  retakan pada es dan menjadi pecah.Bongkahan es yang
  pecah akan dibawa oleh aliran udara.
 Tabung tersebut diisi dengan menggunakan pompa
  udara yang digerakkan engine (engine-driven air pump)
  atau dengan bleed air pada kompressor GTE.
 Proses pengembangan dikontrol oleh katup distributor
  berlokasi atau katup solenoid yang dioperasikan terletak
  berdekatan dengan pemecah es air inlet.
 Pemecah es beroperasi secara bergantian dan simetris
  terhadap pesawat, hal ini dilakukan agar semua
  pengaruh terhadap aliran udara yang dihasilkan tabung
  yang mengembang akan dibuat seminimal mungkin
  dengan cara mengoperasikan secara sedikit-sedikit pada
  setiap wing.
SISTEM ANTI-ICING THERMAL
 Sistem ini digunakan untuk mencegah terjadinya es
 Sistem ini biasanya menggunakan udara panas
  yang disalurkan melalui lubang pada leading edge
  airfoil dan didistribusikan di sekitar permukaan
  dalam.
 Sistem ini juga memakai sistem pemanas elektrik
  sebagai elemen pemanasnya.
 Ada beberapa cara yang digunakan untuk
  menghasilkan udara panas, yaitu:
 Bleed air dari kompressor turbin
 Bleed air dari pembangkit panas exhaust engine
 Bleed air dari ram air yang dipanaskan combustion heater.
 Pada instalasinya dimana proteksi diberikan dengan
  cara mencegah es terbentuk, udara panas dialirkan
  secara terus menerus selama sistim ini masih
  bekerja.
 Sistem ini dikendalikan oleh pengontrol suhu
  otomatis. Suhu ini dijaga pada suhu tertentu dengan
  cara mencampurkan udara panas dengan udara
  dingin.
 Sebuah sistem katup diberikan di beberapa instalasi
  untuk mematikan sistem pada bagian-bagian
  tertentu jika diperlukan.
SISTEM PEMANAS PADA
WINDSHIELD
 Untuk menjaga agar kaca bebas dari es, anti-icing,
  de-icing, defogging(penghilangan embun/asap) dan
  sistem demisting(penghilangan kabut) digunakan.
 Beberapa windshield dibuat dengan double panels
  yang memiliki ruangan diantara mereka, yang
  mempersilahkan sirkulasi pada udara panas diantara
  permukaan mengatasi pembentukan es dan embun.
 Beberapa juga memakai wiper dan fluida anti-icing
  yang disemprot pada windshield.
 Beberapa metode untuk mengatasi formasi es dan
  embun pada kaca pesawat adalah menggunakan
  sebuah pemanas listrik yang dibuat secara langsung
  di kaca, metode ini digunakan pada lapisan kaca
  peredam yang memberikan kekuatan untuk
  menahan pressurization (tekanan).
 Sebuah material lapisan transparan sebagai elemen
  pemanas disatukan oleh aplikasi tekanan dan
  panas. Material ini mengurangi listrik statis dari
  windshield dengan tambahan untuk menghasilkan
  elemen pemanas.
 Saklar pemanas listrik bekerja secara otomatis dan
  bisa dioperasikan secara on/off dengan catatan
  menjadi off jika terjadi kondisi overheating
  (menghasilkan panas secara berlebihan).
 Sistim pemanas listrik meliputi :
 Windshield autotransformer and relay
 Heat control switches.
 Indicating lights.
 Windshield control units.
 Temperature sensing elements.
 Diagram elemen pemanas dengan menggunakan
 udara panas pada layer kaca
SISTEM PEMANAS PADA
PITOT TUBE
 Untuk mencegah pembentukan es pada ujung pitot
  tube, elemen pemanas listrik dibuat. Saklarnya
  diletakkan di cockpit, mengontrol daya pada
  pemanas
 Elemen pemanas (heating element) harus di cek
  apakah berfungsi dengan cara memastikan bahwa
  kepala pitot (pitot head) mulai hangat.
 Diagram pitot tube
SISTEM PEMANAS PADA AIR DAN
SALURAN PEMBUANGAN
 Pemanas disediakan untuk saluran pembuangan
  toilet dan tiang penguras saat mereka mengenai
  suhu pembekuan saat penerbangan.
 Tipe pemanas tersebut adalah selang pemanas,
  pembungkus, atau pemanas tambalan yang
  membungkus di sekitar saluran dan gasket heaters
  (pemanas gasket).
 Elemen pemanas pada saluran pembuangan
SISTIM PEMBERSIH AIR
HUJAN
 Untuk memberikan windshield yang bersih, air hujan
  yang terbentuk pada windshield dibersihkan dengan
  cara menyekanya atau meniupnya sampai habis.
 Cara ketiga untuk membersihkannya ialah oleh
  udara dari jet nozzle yang berada di bawah
  windshield, selain itu wiper juga membantu
  membersihkan air hujan. Pada setiap
  penggunaannya rubber blade (sikat karet) menyeka
  seluruh windshield untuk membersihkan air hujan
  dan cairan es.
 Selain sistem yang disebutkan diatas, ada juga sistem
  pembersih air hujan yang menggunakan sistem pembersih
  windshield dengan listrik.
 Sistim tersebut digerakkan oleh motor listrik yang menerima
  daya dari sistim kelistrikan pesawat. Sebuah motor pembersih
  listrik dipasang disetiap panel windshield.
 Converter mengubah putaran pada motor agar bisa bergerak
  bolak-balik untuk mengoperasi lengan wiper, ini dikontrol oleh
  saklar pengatur untuk mengontrol kecepatan yang diinginkan
  apakah itu low, high, atau park. saat saklar disetel pada posisi
  park, sikat wiper akan berhenti di posisi parkir terakhir (parkir
  disini diartikan sebagai posisi awal sebelum wiper digunakan).
 Posisi dan motor converter pada sistim pembersih
 windshield dengan listrik
SISTEM ANTI-ICING PESAWAT

More Related Content

What's hot (20)

Sistem pemindah daya
Sistem pemindah dayaSistem pemindah daya
Sistem pemindah daya
 
Starting air system
Starting air systemStarting air system
Starting air system
 
DEICING
DEICINGDEICING
DEICING
 
Basic aircraft structure
Basic aircraft structureBasic aircraft structure
Basic aircraft structure
 
Pompa aksial (axial pump) 1
Pompa aksial (axial pump) 1Pompa aksial (axial pump) 1
Pompa aksial (axial pump) 1
 
Basic engine
Basic engineBasic engine
Basic engine
 
Types of landing gear
Types of landing gearTypes of landing gear
Types of landing gear
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
 
LANDING GEAR FOR AIRCRAFT
LANDING GEAR FOR AIRCRAFTLANDING GEAR FOR AIRCRAFT
LANDING GEAR FOR AIRCRAFT
 
Hydraulic system of landing gear in Aircraft
Hydraulic system of landing gear in Aircraft Hydraulic system of landing gear in Aircraft
Hydraulic system of landing gear in Aircraft
 
Fuel Systems of Aircrafts
Fuel Systems of AircraftsFuel Systems of Aircrafts
Fuel Systems of Aircrafts
 
Types of landing gear
Types of landing gearTypes of landing gear
Types of landing gear
 
Aircraft Tab
Aircraft TabAircraft Tab
Aircraft Tab
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
Aircraft mechanical cable control system
Aircraft mechanical cable control systemAircraft mechanical cable control system
Aircraft mechanical cable control system
 
6 1 wing-sayap-pesawat-udara
6 1 wing-sayap-pesawat-udara6 1 wing-sayap-pesawat-udara
6 1 wing-sayap-pesawat-udara
 
4. initial climb
4. initial climb4. initial climb
4. initial climb
 
Piston Engines: Cooling
Piston Engines: CoolingPiston Engines: Cooling
Piston Engines: Cooling
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.ppt
 
slides on AIR BAG SYS
slides on AIR BAG SYSslides on AIR BAG SYS
slides on AIR BAG SYS
 

Similar to SISTEM ANTI-ICING PESAWAT

Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdkdewi inne kumalasari
 
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptxSistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptxMarlianaUswerto
 
Melakukan overhoul sistem pendinginan
Melakukan overhoul sistem pendinginanMelakukan overhoul sistem pendinginan
Melakukan overhoul sistem pendinginanArvin Saptyan
 
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimum
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimumMelakukan overhoul sistem pendinginan minimum
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimumArvin Saptyan
 
sistempendinginb-130106214944-phpapp02.ppt
sistempendinginb-130106214944-phpapp02.pptsistempendinginb-130106214944-phpapp02.ppt
sistempendinginb-130106214944-phpapp02.pptWayanSantosa2
 
Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan airSistem pendinginan air
Sistem pendinginan airAndre Ace
 
Sistem pada engine
Sistem pada engineSistem pada engine
Sistem pada engineAhmad Faozi
 
Modul sistem pendinginan
Modul sistem  pendinginanModul sistem  pendinginan
Modul sistem pendinginanArvin Saptyan
 
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingingunksho
 
SISTEM PENDINGIN.ppt
SISTEM PENDINGIN.pptSISTEM PENDINGIN.ppt
SISTEM PENDINGIN.pptkalim28
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilVJ Asenk
 
Komponen – komponen AC.pptx
Komponen – komponen AC.pptxKomponen – komponen AC.pptx
Komponen – komponen AC.pptxGhaffarPutra27
 
Sistem_pendingin_pptx.pptx
Sistem_pendingin_pptx.pptxSistem_pendingin_pptx.pptx
Sistem_pendingin_pptx.pptxNursuciyati
 

Similar to SISTEM ANTI-ICING PESAWAT (20)

Cooling system
Cooling systemCooling system
Cooling system
 
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
 
Sistem pendingin mobil
Sistem pendingin mobilSistem pendingin mobil
Sistem pendingin mobil
 
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptxSistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
Sistem Pendingin Kendaraan Ringan.pptx
 
Melakukan overhoul sistem pendinginan
Melakukan overhoul sistem pendinginanMelakukan overhoul sistem pendinginan
Melakukan overhoul sistem pendinginan
 
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimum
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimumMelakukan overhoul sistem pendinginan minimum
Melakukan overhoul sistem pendinginan minimum
 
sistempendinginb-130106214944-phpapp02.ppt
sistempendinginb-130106214944-phpapp02.pptsistempendinginb-130106214944-phpapp02.ppt
sistempendinginb-130106214944-phpapp02.ppt
 
Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan airSistem pendinginan air
Sistem pendinginan air
 
Sistem pada engine
Sistem pada engineSistem pada engine
Sistem pada engine
 
Modul sistem pendinginan
Modul sistem  pendinginanModul sistem  pendinginan
Modul sistem pendinginan
 
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingin
 
Sistem pendingin b
Sistem pendingin bSistem pendingin b
Sistem pendingin b
 
SISTEM_PENDINGIN_FULL.pptx
SISTEM_PENDINGIN_FULL.pptxSISTEM_PENDINGIN_FULL.pptx
SISTEM_PENDINGIN_FULL.pptx
 
SISTEM PENDINGIN.ppt
SISTEM PENDINGIN.pptSISTEM PENDINGIN.ppt
SISTEM PENDINGIN.ppt
 
Sistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobilSistem cara kerja ac mobil
Sistem cara kerja ac mobil
 
Mesin Pendingin (Cooler).pptx
Mesin Pendingin (Cooler).pptxMesin Pendingin (Cooler).pptx
Mesin Pendingin (Cooler).pptx
 
Komponen – komponen AC.pptx
Komponen – komponen AC.pptxKomponen – komponen AC.pptx
Komponen – komponen AC.pptx
 
SISTEM AC MOBIL.ppt
SISTEM AC MOBIL.pptSISTEM AC MOBIL.ppt
SISTEM AC MOBIL.ppt
 
Sistem_pendingin_pptx.pptx
Sistem_pendingin_pptx.pptxSistem_pendingin_pptx.pptx
Sistem_pendingin_pptx.pptx
 
Cooling system
Cooling system Cooling system
Cooling system
 

Recently uploaded

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 

Recently uploaded (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 

SISTEM ANTI-ICING PESAWAT

  • 1. CREATED BY: -GILANG GATRA PERDANA -MARCELLINO SIMANUNGKALIT -MUHYIDIN ABDUL AZIS
  • 2. TUJUAN  Sistem ini dibuat bertujuan untuk melindungi pesawat dan membantu kru pesawat saat beroperasi pada saat hujan ataupun bersalju.  Hujan , salju , dan es adalah musuh abadi bagi pesawat terbang. Pada beberapa kondisi cuaca, es dapat dengan mudah terbentuk pada airfoil dan air inlet.  Tipe es yang akan ditemui pesawat adalah dua macam, yaitu embun beku (rime) dan lapisan es (glasir). Embun beku membentuk permukaan kasar pada leading edge pesawat, karena temperatur udara sangatlah rendah dan dapat membekukan air sebelum dapat menyebar.
  • 3.  Glasir membentuk lapisan yang licin namun tebal pada leading edge pesawat, karena saat temperatur udara berada sedikit dibawah titik beku , air dapat menyebar untuk sementara waktu sebelum berubah menjadi es.  Es pada pesawat dapat mempengaruhi efisiensi dan performa dalam berbagai hal. Pembentukan es dapat menghasikan gaya hambat (drag) dan mengurangi gaya angkat (lift)  Metode untuk menghilangkan hal tersebut adalah dengan cara menggunakan anti-icing dan/atau de-icing.
  • 4. DESKRIPSI SISTEM  Es dapat dihilangkan dengan berbagai cara, yaitu dengan menggunakan :  Udara panas untuk memanaskan permukaan.  Elemen listrik sebagai pemanas.  Memecahkan es dengan sebuah alat.  Alcohol spray (semprotan alkohol).
  • 5.  Es pada struktur pesawat dapat diatasi dengan cara sebagai berikut: LOKASI ES METODE PENGATASI ES Leading edge pada sayap Pneumatic , Thermal Leading edge pada stabilizer SDA Windshield , window, pemindai (radome) Electrical, Alcohol Pemanas dan engine air inlet Electrical Stall warning transmitter Sda Pitot tubes Sda Flight controls Pneumatic, Thermal Leading edge pada baling-baling Electrical, Alcohol propeller Karburator Thermal, Alcohol Saluran pembuangan Electrical
  • 6.
  • 7. SISTEM DE-ICING PNEUMATIC  Sistem ini menggunakan karet pemecah es yang dinamakan “boots” atau “shoes”, yang ditempelkan pada leading edge pesawat dan stabilizer.  Pemecah es ini dibuat seperti sebuah ban dalam (tabung tiup) . Pada saat operasi, tabung mengembang dengan udara bertekanan (pressurized air) dan mengempis dengan cara mengosongkannya.  Pengembangan dan pengempisan ini menimbulkan retakan pada es dan menjadi pecah.Bongkahan es yang pecah akan dibawa oleh aliran udara.
  • 8.  Tabung tersebut diisi dengan menggunakan pompa udara yang digerakkan engine (engine-driven air pump) atau dengan bleed air pada kompressor GTE.  Proses pengembangan dikontrol oleh katup distributor berlokasi atau katup solenoid yang dioperasikan terletak berdekatan dengan pemecah es air inlet.  Pemecah es beroperasi secara bergantian dan simetris terhadap pesawat, hal ini dilakukan agar semua pengaruh terhadap aliran udara yang dihasilkan tabung yang mengembang akan dibuat seminimal mungkin dengan cara mengoperasikan secara sedikit-sedikit pada setiap wing.
  • 9.
  • 10. SISTEM ANTI-ICING THERMAL  Sistem ini digunakan untuk mencegah terjadinya es  Sistem ini biasanya menggunakan udara panas yang disalurkan melalui lubang pada leading edge airfoil dan didistribusikan di sekitar permukaan dalam.  Sistem ini juga memakai sistem pemanas elektrik sebagai elemen pemanasnya.
  • 11.  Ada beberapa cara yang digunakan untuk menghasilkan udara panas, yaitu:  Bleed air dari kompressor turbin  Bleed air dari pembangkit panas exhaust engine  Bleed air dari ram air yang dipanaskan combustion heater.
  • 12.  Pada instalasinya dimana proteksi diberikan dengan cara mencegah es terbentuk, udara panas dialirkan secara terus menerus selama sistim ini masih bekerja.  Sistem ini dikendalikan oleh pengontrol suhu otomatis. Suhu ini dijaga pada suhu tertentu dengan cara mencampurkan udara panas dengan udara dingin.  Sebuah sistem katup diberikan di beberapa instalasi untuk mematikan sistem pada bagian-bagian tertentu jika diperlukan.
  • 13.
  • 14. SISTEM PEMANAS PADA WINDSHIELD  Untuk menjaga agar kaca bebas dari es, anti-icing, de-icing, defogging(penghilangan embun/asap) dan sistem demisting(penghilangan kabut) digunakan.  Beberapa windshield dibuat dengan double panels yang memiliki ruangan diantara mereka, yang mempersilahkan sirkulasi pada udara panas diantara permukaan mengatasi pembentukan es dan embun.  Beberapa juga memakai wiper dan fluida anti-icing yang disemprot pada windshield.
  • 15.  Beberapa metode untuk mengatasi formasi es dan embun pada kaca pesawat adalah menggunakan sebuah pemanas listrik yang dibuat secara langsung di kaca, metode ini digunakan pada lapisan kaca peredam yang memberikan kekuatan untuk menahan pressurization (tekanan).  Sebuah material lapisan transparan sebagai elemen pemanas disatukan oleh aplikasi tekanan dan panas. Material ini mengurangi listrik statis dari windshield dengan tambahan untuk menghasilkan elemen pemanas.
  • 16.  Saklar pemanas listrik bekerja secara otomatis dan bisa dioperasikan secara on/off dengan catatan menjadi off jika terjadi kondisi overheating (menghasilkan panas secara berlebihan).  Sistim pemanas listrik meliputi :  Windshield autotransformer and relay  Heat control switches.  Indicating lights.  Windshield control units.  Temperature sensing elements.
  • 17.  Diagram elemen pemanas dengan menggunakan udara panas pada layer kaca
  • 18. SISTEM PEMANAS PADA PITOT TUBE  Untuk mencegah pembentukan es pada ujung pitot tube, elemen pemanas listrik dibuat. Saklarnya diletakkan di cockpit, mengontrol daya pada pemanas  Elemen pemanas (heating element) harus di cek apakah berfungsi dengan cara memastikan bahwa kepala pitot (pitot head) mulai hangat.
  • 20. SISTEM PEMANAS PADA AIR DAN SALURAN PEMBUANGAN  Pemanas disediakan untuk saluran pembuangan toilet dan tiang penguras saat mereka mengenai suhu pembekuan saat penerbangan.  Tipe pemanas tersebut adalah selang pemanas, pembungkus, atau pemanas tambalan yang membungkus di sekitar saluran dan gasket heaters (pemanas gasket).
  • 21.  Elemen pemanas pada saluran pembuangan
  • 22. SISTIM PEMBERSIH AIR HUJAN  Untuk memberikan windshield yang bersih, air hujan yang terbentuk pada windshield dibersihkan dengan cara menyekanya atau meniupnya sampai habis.  Cara ketiga untuk membersihkannya ialah oleh udara dari jet nozzle yang berada di bawah windshield, selain itu wiper juga membantu membersihkan air hujan. Pada setiap penggunaannya rubber blade (sikat karet) menyeka seluruh windshield untuk membersihkan air hujan dan cairan es.
  • 23.  Selain sistem yang disebutkan diatas, ada juga sistem pembersih air hujan yang menggunakan sistem pembersih windshield dengan listrik.  Sistim tersebut digerakkan oleh motor listrik yang menerima daya dari sistim kelistrikan pesawat. Sebuah motor pembersih listrik dipasang disetiap panel windshield.  Converter mengubah putaran pada motor agar bisa bergerak bolak-balik untuk mengoperasi lengan wiper, ini dikontrol oleh saklar pengatur untuk mengontrol kecepatan yang diinginkan apakah itu low, high, atau park. saat saklar disetel pada posisi park, sikat wiper akan berhenti di posisi parkir terakhir (parkir disini diartikan sebagai posisi awal sebelum wiper digunakan).
  • 24.  Posisi dan motor converter pada sistim pembersih windshield dengan listrik