1. CREATED BY:
-GILANG GATRA PERDANA
-MARCELLINO SIMANUNGKALIT
-MUHYIDIN ABDUL AZIS
2. TUJUAN
Sistem ini dibuat bertujuan untuk melindungi pesawat
dan membantu kru pesawat saat beroperasi pada saat
hujan ataupun bersalju.
Hujan , salju , dan es adalah musuh abadi bagi pesawat
terbang. Pada beberapa kondisi cuaca, es dapat dengan
mudah terbentuk pada airfoil dan air inlet.
Tipe es yang akan ditemui pesawat adalah dua macam,
yaitu embun beku (rime) dan lapisan es (glasir). Embun
beku membentuk permukaan kasar pada leading edge
pesawat, karena temperatur udara sangatlah rendah dan
dapat membekukan air sebelum dapat menyebar.
3. Glasir membentuk lapisan yang licin namun tebal pada
leading edge pesawat, karena saat temperatur udara
berada sedikit dibawah titik beku , air dapat menyebar
untuk sementara waktu sebelum berubah menjadi es.
Es pada pesawat dapat mempengaruhi efisiensi dan
performa dalam berbagai hal. Pembentukan es dapat
menghasikan gaya hambat (drag) dan mengurangi gaya
angkat (lift)
Metode untuk menghilangkan hal tersebut adalah
dengan cara menggunakan anti-icing dan/atau de-icing.
4. DESKRIPSI SISTEM
Es dapat dihilangkan dengan berbagai cara, yaitu
dengan menggunakan :
Udara panas untuk memanaskan permukaan.
Elemen listrik sebagai pemanas.
Memecahkan es dengan sebuah alat.
Alcohol spray (semprotan alkohol).
5. Es pada struktur pesawat dapat diatasi dengan cara
sebagai berikut:
LOKASI ES METODE PENGATASI ES
Leading edge pada sayap Pneumatic , Thermal
Leading edge pada stabilizer SDA
Windshield , window, pemindai (radome) Electrical, Alcohol
Pemanas dan engine air inlet Electrical
Stall warning transmitter Sda
Pitot tubes Sda
Flight controls Pneumatic, Thermal
Leading edge pada baling-baling Electrical, Alcohol
propeller
Karburator Thermal, Alcohol
Saluran pembuangan Electrical
6.
7. SISTEM DE-ICING
PNEUMATIC
Sistem ini menggunakan karet pemecah es yang
dinamakan “boots” atau “shoes”, yang ditempelkan pada
leading edge pesawat dan stabilizer.
Pemecah es ini dibuat seperti sebuah ban dalam (tabung
tiup) . Pada saat operasi, tabung mengembang dengan
udara bertekanan (pressurized air) dan mengempis
dengan cara mengosongkannya.
Pengembangan dan pengempisan ini menimbulkan
retakan pada es dan menjadi pecah.Bongkahan es yang
pecah akan dibawa oleh aliran udara.
8. Tabung tersebut diisi dengan menggunakan pompa
udara yang digerakkan engine (engine-driven air pump)
atau dengan bleed air pada kompressor GTE.
Proses pengembangan dikontrol oleh katup distributor
berlokasi atau katup solenoid yang dioperasikan terletak
berdekatan dengan pemecah es air inlet.
Pemecah es beroperasi secara bergantian dan simetris
terhadap pesawat, hal ini dilakukan agar semua
pengaruh terhadap aliran udara yang dihasilkan tabung
yang mengembang akan dibuat seminimal mungkin
dengan cara mengoperasikan secara sedikit-sedikit pada
setiap wing.
9.
10. SISTEM ANTI-ICING THERMAL
Sistem ini digunakan untuk mencegah terjadinya es
Sistem ini biasanya menggunakan udara panas
yang disalurkan melalui lubang pada leading edge
airfoil dan didistribusikan di sekitar permukaan
dalam.
Sistem ini juga memakai sistem pemanas elektrik
sebagai elemen pemanasnya.
11. Ada beberapa cara yang digunakan untuk
menghasilkan udara panas, yaitu:
Bleed air dari kompressor turbin
Bleed air dari pembangkit panas exhaust engine
Bleed air dari ram air yang dipanaskan combustion heater.
12. Pada instalasinya dimana proteksi diberikan dengan
cara mencegah es terbentuk, udara panas dialirkan
secara terus menerus selama sistim ini masih
bekerja.
Sistem ini dikendalikan oleh pengontrol suhu
otomatis. Suhu ini dijaga pada suhu tertentu dengan
cara mencampurkan udara panas dengan udara
dingin.
Sebuah sistem katup diberikan di beberapa instalasi
untuk mematikan sistem pada bagian-bagian
tertentu jika diperlukan.
13.
14. SISTEM PEMANAS PADA
WINDSHIELD
Untuk menjaga agar kaca bebas dari es, anti-icing,
de-icing, defogging(penghilangan embun/asap) dan
sistem demisting(penghilangan kabut) digunakan.
Beberapa windshield dibuat dengan double panels
yang memiliki ruangan diantara mereka, yang
mempersilahkan sirkulasi pada udara panas diantara
permukaan mengatasi pembentukan es dan embun.
Beberapa juga memakai wiper dan fluida anti-icing
yang disemprot pada windshield.
15. Beberapa metode untuk mengatasi formasi es dan
embun pada kaca pesawat adalah menggunakan
sebuah pemanas listrik yang dibuat secara langsung
di kaca, metode ini digunakan pada lapisan kaca
peredam yang memberikan kekuatan untuk
menahan pressurization (tekanan).
Sebuah material lapisan transparan sebagai elemen
pemanas disatukan oleh aplikasi tekanan dan
panas. Material ini mengurangi listrik statis dari
windshield dengan tambahan untuk menghasilkan
elemen pemanas.
16. Saklar pemanas listrik bekerja secara otomatis dan
bisa dioperasikan secara on/off dengan catatan
menjadi off jika terjadi kondisi overheating
(menghasilkan panas secara berlebihan).
Sistim pemanas listrik meliputi :
Windshield autotransformer and relay
Heat control switches.
Indicating lights.
Windshield control units.
Temperature sensing elements.
17. Diagram elemen pemanas dengan menggunakan
udara panas pada layer kaca
18. SISTEM PEMANAS PADA
PITOT TUBE
Untuk mencegah pembentukan es pada ujung pitot
tube, elemen pemanas listrik dibuat. Saklarnya
diletakkan di cockpit, mengontrol daya pada
pemanas
Elemen pemanas (heating element) harus di cek
apakah berfungsi dengan cara memastikan bahwa
kepala pitot (pitot head) mulai hangat.
20. SISTEM PEMANAS PADA AIR DAN
SALURAN PEMBUANGAN
Pemanas disediakan untuk saluran pembuangan
toilet dan tiang penguras saat mereka mengenai
suhu pembekuan saat penerbangan.
Tipe pemanas tersebut adalah selang pemanas,
pembungkus, atau pemanas tambalan yang
membungkus di sekitar saluran dan gasket heaters
(pemanas gasket).
22. SISTIM PEMBERSIH AIR
HUJAN
Untuk memberikan windshield yang bersih, air hujan
yang terbentuk pada windshield dibersihkan dengan
cara menyekanya atau meniupnya sampai habis.
Cara ketiga untuk membersihkannya ialah oleh
udara dari jet nozzle yang berada di bawah
windshield, selain itu wiper juga membantu
membersihkan air hujan. Pada setiap
penggunaannya rubber blade (sikat karet) menyeka
seluruh windshield untuk membersihkan air hujan
dan cairan es.
23. Selain sistem yang disebutkan diatas, ada juga sistem
pembersih air hujan yang menggunakan sistem pembersih
windshield dengan listrik.
Sistim tersebut digerakkan oleh motor listrik yang menerima
daya dari sistim kelistrikan pesawat. Sebuah motor pembersih
listrik dipasang disetiap panel windshield.
Converter mengubah putaran pada motor agar bisa bergerak
bolak-balik untuk mengoperasi lengan wiper, ini dikontrol oleh
saklar pengatur untuk mengontrol kecepatan yang diinginkan
apakah itu low, high, atau park. saat saklar disetel pada posisi
park, sikat wiper akan berhenti di posisi parkir terakhir (parkir
disini diartikan sebagai posisi awal sebelum wiper digunakan).
24. Posisi dan motor converter pada sistim pembersih
windshield dengan listrik