SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
MATA KULIAH :
STRUKTUR BETON BERTULANG-2
PELAT
SIP-031
FT SIPIL UMJ
SISTEM PELAT LANTAI :
Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban
transversal melalui aksi lentur ke masing-masing tumpuan dari pelat.
Tipe pelat lantai diantaranya :
a. Sistem Lantai Flat Flate
Pelat beton langsung ditumpu oleh kolom-kolom tanpa ada balok-balok, biasany
inetnsitas beban tidak terlalu besar dan bentang relatif kecil, tanpa diberi kepala
kolom (tanpa drop panel).
b. Sistem Lantai Flat Slab
Sama seperti Flat Plate,tetapi pada Flat Slab diberi kepala kolom (drop panel)
disebut Flat Slab.
c. Sistem Pelat dan Balok
Sistem pelat lantai ini terdiri dari lantai (slab) menerus yang ditumpu oleh balok-
balok monolit, yang umumnya ditempatkan pada jarak 3,0m hingga 6,0 m. Sistem
ini banyak dipakai, kokoh dan sering dipakai untuk menunjang sistem pelat lantai
yang tidak beraturan
d. Sistem Lantai Grid (Waffle System)
Sistem lantai Grid (Waffle system) mempunyai balok-balok yang saling bersilangan
dengan jarak yang relatif rapat, dengan pelat atas yang tipis
PELAT
Type Pelat :
1. Sistem Flat Slab
- Flat Plate
- Flat Slab
a. Drop Panel
b. Coloum Capital
2. Sistem Pelat Balok
3. Sistem Grid
SISTEM FLAT SLAB
FLAT PLATE
FLAT SLAB
DROP PANEL
FLAT SLAB
COLUM CAPITAL
SISTEM PELAT - BALOK
SISTEM LANTAI GRID ( WAFFLE SYSTEM )
SISTEM PELAT LANTAI
1. Pelat Satu Arah (One way slab)
2. Pelat Dua Arah (Two way Slab)
Pelat satu arah dan pelat dua arah
dibedakan dari nilai rasio perbandingan
sisi panjang (ly) dan sisi pendek (lx) dari pelat.
Pelat satu arah , apabila : ly/lx > 2,0
Pelat dua arah , apabila : 1,0 ≤ ly/lx ≤ 2,0
PELAT SATU ARAH :
Apabila ratio antara bentang panjang (Ly)
terhadap bentang pendek (Lx),
Ly/Lx > 2
Analis pelat serah dilakukan sebagai
balok persegi dengan tinggi balok
setebal pelat dan lebar satu satuan ( 1m)
dalam arah pendek untuk tulangan Utama.
Sedangkan Arah sisi panjang digunakan
tulangan susut dan temperatur
atau tulangan pembagi
Cara Analisis :
Sebagai alternatif, metode pendekatan berikut ini dapat digunakan untuk menentukan momen lentur
dan gaya geser dalam perencanaan balok menerus dan pelat satu arah, yaitu pelat beton bertulang
dimana tulangannya hanya direncanakan untuk memikul gaya-gaya dalam satu arah, selama:
Koeffisien Momen & Gaya Geser
Untuk pelat selebar pias 1 m , bw = 1m = 1000mm :
d
bw
As
diperlukan
yg
an
LuasTulang .
.
: 

As
x
Tul
Dia
Luas
s
Tulangan
Jarak
1000
.
: 
PERHITUNGAN TULANGAN PELAT LANTAI
0.85 '
fy
m
fc
 2
Mn
Rn
bw d

min
1.4
fy
 
1 2
1 1
mRn
m fy

éù æö
--êú ç÷
êú èø
ëû
Mn = Mu/
Penutup beton pelat min = 20 mm
Contoh Penulangan Pelat Satu Arah.
Tulangan Susut dan Suhu
Pada pelat struktural dimana tulangan lenturnya terpasang dalam satu
arah saja, harus disediakan tulangan susut dan suhu yang arahnya tegak
lurus terhadap tulangan lentur tersebut.
Tulangan ulir yang digunakan sebagai tulangan susut dan suhu
harus memenuhi ketentuan berikut:
•Tulangan susut dan suhu harus paling sedikit memiliki rasio luas tulangan
terhadap luas bruto penampang beton sebagai berikut, tetapi tidak kurang
dari 0,0014.
•Tulangan susut dan suhu harus dipasang dengan jarak tidak lebih dari lima kali
tebal pelat, atau 450 mm.
Sistem Pelat Dua Arah
Sistem pelat dua arah dapat terjadi pada pelat tunggal maupun menerus,
asal perbandingan panjang bentang kedua sisi memenuhi.
Apabila ratio antara bentang panjang (Ly) terhadap bentang pendek (Lx),
Ly/Lx < 2.5
Beban pelat lantai pada jenis ini disalurkan ke empat sisi pelat atau ke
empat balok pendukung, akibatnya tulangan utama pelat diperlukan pada
kedua arah sisi pelat. Permukaan lendutan pelat mempunyai
kelengkungan ganda.
Jenis Perletakan Pelat pada Balok :
1. Terletak Bebas
Pelat diletakkan begitu saja diatas balok, atau antara pelat & balok
tidak dicor bersama-sama, sehingga pelat dapat berotasi bebas pada
tumpuannya, pelat yang ditumpu oleh balok, termasuk pelat dalam
ketegori terletak bebas.
2. Terjepit Elastis
Pelat dan balok di cor bersamaan secara monolit, ukuran balok cukup
kecil,sehingga balok tidak cukup kuat mecegah terjadinya rotasi pelat.
3. Terjepit Penuh
Pelat dan Balok dicor bersama-sama secara monolit, ukuran balok
cukup besar, sehingga mampu mencegah terjadinya rotasi pelat.
-Mtx = 0.0001 x keff x qu x lx2
Mlx = 0.0001 x keff x qu x lx2
-Mty = 0.0001 x keff x qu x Lx2
Mly = 0.0001 x keff x qu x Lx2
Rumus untuk menghiung Momen dengan
Menggunakan Tabel Koeffisein Momen
TABEL
KOEFFISEN
MOMEN
PELAT
LANTAI
SNI-1991
Untuk pelat selebar pias 1 m , bw = 1m = 1000mm :
d
bw
As
diperlukan
yg
an
LuasTulang .
.
: 

As
x
Tul
Dia
Luas
s
Tulangan
Jarak
1000
.
: 
TULANGAN PELAT LANTAI
0.85 '
fy
m
fc
 2
Mn
Rn
bw d

min
1.4
fy
 
1 2
1 1
mRn
m fy

éù æö
--êú ç÷
êú èø
ëû
Mn = Mu/
Tebal minimum balok non-prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung, dapat ditentukan dari table
2.1. berikut :
Tabel 2.1 Tebal minimum untuk pelat satu arah
Besar Gaya-gaya Dalam :
Gaya Tekan :C = 0.85. fc’. a. b
Gaya Tarik :T = As . fy
Lendutan
Pemasangan Tulangan Pelat Lantai
Pemasangan Tulangan Balok
• Refferensi /Sumber:
• Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung & Penejelasan ( ACI 318M-14 ) & ACI 318RM-14
MOD), SNI 2872- 2019
• Persyaratan Beton Striktural Untuk Gedung SNI 2872- 2013
• Tata Cara Perencanaan Beton untuk Gedung SNI- 03-2872- 2002
• Tata Cara Perencanaan Beton untuk Gedung SNI- 03-2872- 1992
• Tata Cara Perencanaan Beton untuk Gedung SNI- 03-2872- 1989
• Peraturan Beton Indonesia 1971
• Perancangan struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847:2013 “Pengarang : Agus Setiawan”
• Struktur Beton Tahan Gempa , sesuai SNI 01-1726-2012, SNI-1727-2013 & SNI 03-2847-2013, Pengarang
Anugerah Pamungkas & Erny Harianti. 2018
• ACI 318M-11 “AMERICAN CONCRETE INSTITUTE”
• Baja Tulangan SNI 2052- 2017
• Internet : https://www.google.com
Wassalmualaikum
Untuk pelat selebar pias 1 m , bw = 1m = 1000mm :
d
bw
As
diperlukan
yg
an
LuasTulang .
.
: 

As
x
Tul
Dia
Luas
s
Tulangan
Jarak
1000
.
: 
TULANGAN PELAT LANTAI
0.85 '
fy
m
fc
 2
Mn
Rn
bw d

min
1.4
fy
 
1 2
1 1
mRn
m fy

éù æö
--êú ç÷
êú èø
ëû
Mn = Mu/
Metode Analisis Struktur Pelat
a. Metode klasik
Metode ini sebagian besar ditentukan pada teori elastis, di mana pemakaian analisis tingkat tinggi banyak
dijumpai. Metode ini didasarkan pada fenomena fisis pelat, yaitu lenturan pelat. Lenturan dibuat model matematis
dengan menggunakan penyederhanaan-penyederhanaan
b. Metode Pendekatan dan numerik, antara lain :
1. Metode garis luluh
Dalam metode ini kekuatan suatu pelat dimisalkan ditentukan oleh lentur saja. Pengaruh-pengaruh lain seperti
lendutan dan geser harus ditinjau tersendiri.
2. Metode jaringan balok
Metode ini didasarkan pada metode kekakuan ( mengubah struktur kinematis tak tentu menjadi struktur kinematis
tertentu). Analisis struktur pelat didekati dengan pendekatan jaringan balok silang, struktur pelat dianggap
tersusun dari jalur-jalur balok tipis dalam masing-masng arah dengan tinggi balok sama dengan pelat.
3. Metode pendekatan PBI 71
Didasarkan pada pendekatan momen dengan menggunakan koefisien-koefisien yang disederhanakan. Momen-
momen yang dihasilkan didapat dari rumus momen yang sudah ada. Besarnya momen ini dipengaruhi oleh
besarnya beban terbagi rata per meter panjang, panjang bentang arah x dan arah y dari panel pelat. Dari hitungan
momen didapatkan Mlx ( momen lapangan pada arah x), Mtx ( momen tumpuan/tepi pada arah x), Mly ( momen
lapangan pada arah y), Mty ( momen tumpuan/tepi pada arah y).Perhitungan momen-momen tersebut harus
sesuai dengan perletakan masing-masing sisi struktur pelat yang direncanakan.
4. Metode pendekatan SNI-2847-2002 Metode perencanaan langsung ( Direct Design Method )
Pada metode ini yang didapatkan adalah pendekatan momen dengan menggunakan koefisien-koefisien yang
disederhanakan. Metode portal ekivalen ( Eqivalen Frame Method )
Metode ini digunakan untuk memperoleh variasi longitudinal dari momen dan geser, maka kekakuan relative dari
kolom-kolom, berikut sistem lantai dimisalkan di dalam analisis pendahuluan dan kemudian diperiksa seperti
halnya dengan perencanaan dari struktur statis tak tentu lainnya.
d
ds
h
C
0.85 fc'
T
a
s
c’
BETON-2 PELAT.ppt
BETON-2 PELAT.ppt
BETON-2 PELAT.ppt

More Related Content

What's hot

Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting borNeng Tea
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatanfianardi
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamnoussevarenna
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKMOSES HADUN
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulangReski Aprilia
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanSibujang Civil
 
Perencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositPerencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositAfret Nobel
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajatanchul
 
Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingrhtrusli
 

What's hot (20)

Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalamKompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
Kompetensi Pembelajaran - PPT pondasi dangkal dan pondasi dalam
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
 
Pelat beton bertulang
Pelat beton bertulangPelat beton bertulang
Pelat beton bertulang
 
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaanModul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
Modul 3-perencanaan-lantai-kenderaan
 
Perencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom kompositPerencanaan struktur kolom komposit
Perencanaan struktur kolom komposit
 
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
 
Volume
Volume Volume
Volume
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
 
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
 
Desain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailingDesain struktur portal baja dan detailing
Desain struktur portal baja dan detailing
 

Similar to BETON-2 PELAT.ppt

perencanaan plat lantai.pptx
perencanaan plat lantai.pptxperencanaan plat lantai.pptx
perencanaan plat lantai.pptxdarmadi ir,mm
 
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdf
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdfPerencanaan Pelat Satu Arah.pdf
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdfUmiKalsum220895
 
Bab 3 skripsi ujang
 Bab 3 skripsi ujang  Bab 3 skripsi ujang
Bab 3 skripsi ujang ujang asf
 
Batang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxBatang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxnugrahafillah1
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakMaman Asep
 
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).pptsambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).pptfitryhasdanita1
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekanMOSES HADUN
 
Seven jantri situmorang
Seven jantri situmorangSeven jantri situmorang
Seven jantri situmorangYudidNome
 
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-betonOlfa Finatry
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relDani Hamdani
 

Similar to BETON-2 PELAT.ppt (20)

perencanaan plat lantai.pptx
perencanaan plat lantai.pptxperencanaan plat lantai.pptx
perencanaan plat lantai.pptx
 
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdf
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdfPerencanaan Pelat Satu Arah.pdf
Perencanaan Pelat Satu Arah.pdf
 
Bab 3 skripsi ujang
 Bab 3 skripsi ujang  Bab 3 skripsi ujang
Bab 3 skripsi ujang
 
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdf
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdfPelat_1_Pengertian_pelat.pdf
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdf
 
8.-Pelat.pdf
8.-Pelat.pdf8.-Pelat.pdf
8.-Pelat.pdf
 
173213944 perencanaan-angkur
173213944 perencanaan-angkur173213944 perencanaan-angkur
173213944 perencanaan-angkur
 
Batang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptxBatang Tarik Baja.pptx
Batang Tarik Baja.pptx
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Klom 2
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Skb3
Skb3Skb3
Skb3
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).pptsambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
 
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
 
Seven jantri situmorang
Seven jantri situmorangSeven jantri situmorang
Seven jantri situmorang
 
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-rel
 

More from namakuBENTO2

distribusi tekanan tanah tekanan tanah aktif
distribusi tekanan tanah tekanan tanah aktifdistribusi tekanan tanah tekanan tanah aktif
distribusi tekanan tanah tekanan tanah aktifnamakuBENTO2
 
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.pptKuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.pptnamakuBENTO2
 
Irfanullah (Proposal Presentation).pptx
Irfanullah (Proposal Presentation).pptxIrfanullah (Proposal Presentation).pptx
Irfanullah (Proposal Presentation).pptxnamakuBENTO2
 

More from namakuBENTO2 (6)

distribusi tekanan tanah tekanan tanah aktif
distribusi tekanan tanah tekanan tanah aktifdistribusi tekanan tanah tekanan tanah aktif
distribusi tekanan tanah tekanan tanah aktif
 
16773468.ppt
16773468.ppt16773468.ppt
16773468.ppt
 
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.pptKuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
Kuliah-7-Sertifikasi-produk-olahan-pangan-PIRT-dan-Halal.ppt
 
MEKTAN 1.ppt
MEKTAN 1.pptMEKTAN 1.ppt
MEKTAN 1.ppt
 
Irfanullah (Proposal Presentation).pptx
Irfanullah (Proposal Presentation).pptxIrfanullah (Proposal Presentation).pptx
Irfanullah (Proposal Presentation).pptx
 
GUDANG POPOK.pdf
GUDANG POPOK.pdfGUDANG POPOK.pdf
GUDANG POPOK.pdf
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

BETON-2 PELAT.ppt

  • 1. MATA KULIAH : STRUKTUR BETON BERTULANG-2 PELAT SIP-031 FT SIPIL UMJ
  • 2. SISTEM PELAT LANTAI : Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban transversal melalui aksi lentur ke masing-masing tumpuan dari pelat. Tipe pelat lantai diantaranya : a. Sistem Lantai Flat Flate Pelat beton langsung ditumpu oleh kolom-kolom tanpa ada balok-balok, biasany inetnsitas beban tidak terlalu besar dan bentang relatif kecil, tanpa diberi kepala kolom (tanpa drop panel). b. Sistem Lantai Flat Slab Sama seperti Flat Plate,tetapi pada Flat Slab diberi kepala kolom (drop panel) disebut Flat Slab. c. Sistem Pelat dan Balok Sistem pelat lantai ini terdiri dari lantai (slab) menerus yang ditumpu oleh balok- balok monolit, yang umumnya ditempatkan pada jarak 3,0m hingga 6,0 m. Sistem ini banyak dipakai, kokoh dan sering dipakai untuk menunjang sistem pelat lantai yang tidak beraturan d. Sistem Lantai Grid (Waffle System) Sistem lantai Grid (Waffle system) mempunyai balok-balok yang saling bersilangan dengan jarak yang relatif rapat, dengan pelat atas yang tipis
  • 3. PELAT Type Pelat : 1. Sistem Flat Slab - Flat Plate - Flat Slab a. Drop Panel b. Coloum Capital 2. Sistem Pelat Balok 3. Sistem Grid
  • 4. SISTEM FLAT SLAB FLAT PLATE FLAT SLAB DROP PANEL FLAT SLAB COLUM CAPITAL
  • 6. SISTEM LANTAI GRID ( WAFFLE SYSTEM )
  • 7.
  • 8. SISTEM PELAT LANTAI 1. Pelat Satu Arah (One way slab) 2. Pelat Dua Arah (Two way Slab) Pelat satu arah dan pelat dua arah dibedakan dari nilai rasio perbandingan sisi panjang (ly) dan sisi pendek (lx) dari pelat. Pelat satu arah , apabila : ly/lx > 2,0 Pelat dua arah , apabila : 1,0 ≤ ly/lx ≤ 2,0
  • 9. PELAT SATU ARAH : Apabila ratio antara bentang panjang (Ly) terhadap bentang pendek (Lx), Ly/Lx > 2 Analis pelat serah dilakukan sebagai balok persegi dengan tinggi balok setebal pelat dan lebar satu satuan ( 1m) dalam arah pendek untuk tulangan Utama. Sedangkan Arah sisi panjang digunakan tulangan susut dan temperatur atau tulangan pembagi
  • 10.
  • 11. Cara Analisis : Sebagai alternatif, metode pendekatan berikut ini dapat digunakan untuk menentukan momen lentur dan gaya geser dalam perencanaan balok menerus dan pelat satu arah, yaitu pelat beton bertulang dimana tulangannya hanya direncanakan untuk memikul gaya-gaya dalam satu arah, selama:
  • 12.
  • 13. Koeffisien Momen & Gaya Geser
  • 14. Untuk pelat selebar pias 1 m , bw = 1m = 1000mm : d bw As diperlukan yg an LuasTulang . . :   As x Tul Dia Luas s Tulangan Jarak 1000 . :  PERHITUNGAN TULANGAN PELAT LANTAI 0.85 ' fy m fc  2 Mn Rn bw d  min 1.4 fy   1 2 1 1 mRn m fy  éù æö --êú ç÷ êú èø ëû Mn = Mu/
  • 15. Penutup beton pelat min = 20 mm
  • 16.
  • 17.
  • 19.
  • 20.
  • 21. Tulangan Susut dan Suhu Pada pelat struktural dimana tulangan lenturnya terpasang dalam satu arah saja, harus disediakan tulangan susut dan suhu yang arahnya tegak lurus terhadap tulangan lentur tersebut. Tulangan ulir yang digunakan sebagai tulangan susut dan suhu harus memenuhi ketentuan berikut: •Tulangan susut dan suhu harus paling sedikit memiliki rasio luas tulangan terhadap luas bruto penampang beton sebagai berikut, tetapi tidak kurang dari 0,0014. •Tulangan susut dan suhu harus dipasang dengan jarak tidak lebih dari lima kali tebal pelat, atau 450 mm.
  • 22. Sistem Pelat Dua Arah Sistem pelat dua arah dapat terjadi pada pelat tunggal maupun menerus, asal perbandingan panjang bentang kedua sisi memenuhi. Apabila ratio antara bentang panjang (Ly) terhadap bentang pendek (Lx), Ly/Lx < 2.5 Beban pelat lantai pada jenis ini disalurkan ke empat sisi pelat atau ke empat balok pendukung, akibatnya tulangan utama pelat diperlukan pada kedua arah sisi pelat. Permukaan lendutan pelat mempunyai kelengkungan ganda.
  • 23. Jenis Perletakan Pelat pada Balok : 1. Terletak Bebas Pelat diletakkan begitu saja diatas balok, atau antara pelat & balok tidak dicor bersama-sama, sehingga pelat dapat berotasi bebas pada tumpuannya, pelat yang ditumpu oleh balok, termasuk pelat dalam ketegori terletak bebas. 2. Terjepit Elastis Pelat dan balok di cor bersamaan secara monolit, ukuran balok cukup kecil,sehingga balok tidak cukup kuat mecegah terjadinya rotasi pelat. 3. Terjepit Penuh Pelat dan Balok dicor bersama-sama secara monolit, ukuran balok cukup besar, sehingga mampu mencegah terjadinya rotasi pelat.
  • 24. -Mtx = 0.0001 x keff x qu x lx2 Mlx = 0.0001 x keff x qu x lx2 -Mty = 0.0001 x keff x qu x Lx2 Mly = 0.0001 x keff x qu x Lx2 Rumus untuk menghiung Momen dengan Menggunakan Tabel Koeffisein Momen
  • 26. Untuk pelat selebar pias 1 m , bw = 1m = 1000mm : d bw As diperlukan yg an LuasTulang . . :   As x Tul Dia Luas s Tulangan Jarak 1000 . :  TULANGAN PELAT LANTAI 0.85 ' fy m fc  2 Mn Rn bw d  min 1.4 fy   1 2 1 1 mRn m fy  éù æö --êú ç÷ êú èø ëû Mn = Mu/
  • 27.
  • 28. Tebal minimum balok non-prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung, dapat ditentukan dari table 2.1. berikut : Tabel 2.1 Tebal minimum untuk pelat satu arah
  • 29. Besar Gaya-gaya Dalam : Gaya Tekan :C = 0.85. fc’. a. b Gaya Tarik :T = As . fy
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48. • Refferensi /Sumber: • Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung & Penejelasan ( ACI 318M-14 ) & ACI 318RM-14 MOD), SNI 2872- 2019 • Persyaratan Beton Striktural Untuk Gedung SNI 2872- 2013 • Tata Cara Perencanaan Beton untuk Gedung SNI- 03-2872- 2002 • Tata Cara Perencanaan Beton untuk Gedung SNI- 03-2872- 1992 • Tata Cara Perencanaan Beton untuk Gedung SNI- 03-2872- 1989 • Peraturan Beton Indonesia 1971 • Perancangan struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847:2013 “Pengarang : Agus Setiawan” • Struktur Beton Tahan Gempa , sesuai SNI 01-1726-2012, SNI-1727-2013 & SNI 03-2847-2013, Pengarang Anugerah Pamungkas & Erny Harianti. 2018 • ACI 318M-11 “AMERICAN CONCRETE INSTITUTE” • Baja Tulangan SNI 2052- 2017 • Internet : https://www.google.com
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58. Untuk pelat selebar pias 1 m , bw = 1m = 1000mm : d bw As diperlukan yg an LuasTulang . . :   As x Tul Dia Luas s Tulangan Jarak 1000 . :  TULANGAN PELAT LANTAI 0.85 ' fy m fc  2 Mn Rn bw d  min 1.4 fy   1 2 1 1 mRn m fy  éù æö --êú ç÷ êú èø ëû Mn = Mu/
  • 59. Metode Analisis Struktur Pelat a. Metode klasik Metode ini sebagian besar ditentukan pada teori elastis, di mana pemakaian analisis tingkat tinggi banyak dijumpai. Metode ini didasarkan pada fenomena fisis pelat, yaitu lenturan pelat. Lenturan dibuat model matematis dengan menggunakan penyederhanaan-penyederhanaan b. Metode Pendekatan dan numerik, antara lain : 1. Metode garis luluh Dalam metode ini kekuatan suatu pelat dimisalkan ditentukan oleh lentur saja. Pengaruh-pengaruh lain seperti lendutan dan geser harus ditinjau tersendiri. 2. Metode jaringan balok Metode ini didasarkan pada metode kekakuan ( mengubah struktur kinematis tak tentu menjadi struktur kinematis tertentu). Analisis struktur pelat didekati dengan pendekatan jaringan balok silang, struktur pelat dianggap tersusun dari jalur-jalur balok tipis dalam masing-masng arah dengan tinggi balok sama dengan pelat. 3. Metode pendekatan PBI 71 Didasarkan pada pendekatan momen dengan menggunakan koefisien-koefisien yang disederhanakan. Momen- momen yang dihasilkan didapat dari rumus momen yang sudah ada. Besarnya momen ini dipengaruhi oleh besarnya beban terbagi rata per meter panjang, panjang bentang arah x dan arah y dari panel pelat. Dari hitungan momen didapatkan Mlx ( momen lapangan pada arah x), Mtx ( momen tumpuan/tepi pada arah x), Mly ( momen lapangan pada arah y), Mty ( momen tumpuan/tepi pada arah y).Perhitungan momen-momen tersebut harus sesuai dengan perletakan masing-masing sisi struktur pelat yang direncanakan. 4. Metode pendekatan SNI-2847-2002 Metode perencanaan langsung ( Direct Design Method ) Pada metode ini yang didapatkan adalah pendekatan momen dengan menggunakan koefisien-koefisien yang disederhanakan. Metode portal ekivalen ( Eqivalen Frame Method ) Metode ini digunakan untuk memperoleh variasi longitudinal dari momen dan geser, maka kekakuan relative dari kolom-kolom, berikut sistem lantai dimisalkan di dalam analisis pendahuluan dan kemudian diperiksa seperti halnya dengan perencanaan dari struktur statis tak tentu lainnya.