SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
KENABIAN
DAN TEORI INTERPRETASI ISLAMI


      [JB. HERU PRAKOSA, SJ]
KLARIFIKASI ISTILAH
• Kata kenabian dapat dipahami dan
  direfleksikan ke dalam dua arah yang berbeda,
  meskipun tentu saja tetap saling terkait satu
  sama lain.
• Yang pertama adalah kenabian dalam arti
  prophecy, yaitu pengetahuan akan masa
  depan dan biasanya diperoleh dari sumber
  ilahi, atau prediksi yang disampaikan di bawah
  inspirasi ilahi. Proses kenabian melibatkan
  komunikasi timbal balik antara nabi dan
  sumber pemberi pesan ilahi.
STATUS QUAESTIONIS
• Yang kedua adalah kenabian dalam arti
  prophethood, yaitu kualitas atau keadaan atau
  kondisi atau sifat-sifat tertentu yang menjadikan
  seorang nabi mampu untuk berbicara atau
  menginterpretasikan kehendak Ilahi, atau juga
  mampu untuk memberikan bimbingan ke arah
  masa depan!
• Tulisan ini lebih didasarkan pada makna kedua –
  kenabian (prophethood)!
• Duduk permasalahannya adalah: “Bagaimana ke-
  nabi-an Nabi Muhammad dipahami dalam Islam?”
MUHAMMAD: SEORANG NABI?
Oleh kaum pagan Arab, Nabi Muhammad
dianggap sebagai seorang penyair yang
memiliki kemampuan untuk melakukan sihir.
  • “Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-
    orang yang sesat” (Q. 26: 224)
  • “Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang
    laki-laki yang kena sihir"(Q. 17: 47)
  • “Orang-orang kafir berkata: ‘Sesungguhnya
    orang ini (Muhammad) benar-benar adalah
    tukang sihir yang nyata’.” (Q. 10: 2)
• “Bahkan mereka mengatakan: ‘Dia adalah
  seorang penyair yang kami tunggu-tunggu (agar)
  kecelakaan menimpanya’.” (Q. 52: 30)
• “Bahkan mereka mengatakan: ‘Dia (Muham-
  mad) telah mengada-adakannya (Al-Qur'an)’.”
  (Q. 46: 8)
• “Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami
  mengingkari agama yang tentangnya kamu
  diutus untuk menyampaikannya’." (Q. 43: 24)
• “Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah)
  berkata: ‘Mengapa tidak diturunkan kepadanya
  (Muhammad) suatu mu'jizat dari Tuhannya?’.”
  (Q. 6: 37)
PEMBELAAN ALLAH
    ATAS KENABIAN MUHAMMAD
• Tentu saja ada banyak ayat al-Qur’an yang
  menunjukkan pembelaan Allah akan ke-nabi-an
  Muhammad.
  • “Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu
    oleh karena ni'mat Tuhanmu bukanlah seorang
    tukang tenun dan bukan pula seorang gila.” (Q.
    52: 29)
  • “Dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang
    penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya,
    dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit
    sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.”
    (Q. 69: 41-42)
  • “Dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan syaitan
    yang terkutuk” (Q. 81: 25)
TANDA KE-NABI-AN MUHAMMAD
• Tanda yang menunjukkan bahwa ke-nabi-an
  Muhammad berhubungan erat dengan al-Qur’an.
• Di dalam keyakinan umat Muslim, al-Qur’an
  memuat dimensi kemukjizatan, karena nyatanya
  para musuh Muhammad tidak mampu membuat
  sesuatu yang dapat menandingi al-Qur’an!
    "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
    membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka
    tidak akan dapat membuat yang serupa dengan itu,
    sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi
    sebagian yang lain". (Q. 17: 88)
• Kemukjizatan al-Qur’an terkait terutama dengan
  nilai kesusasteraannya!
MUKJIZAT DARI ALLAH DAN
 KOMUNIKASINYA DENGAN PARA NABI
• Dalam keyakinan Islam, para Nabi diberi mukjizat
  oleh Allah sebagai tanda akan ke-nabi-an dalam
  bentuk-bentuk yang sesuai dengan jaman ketika
  para Nabi hidup.
• Mukjizat Nabi Musa terkait dengan ‘sihir dan
  tenung’, Nabi ‘Isa dengan ‘kedokteran’,
  Muhammad dengan ‘kesusasteraan’.
• Tidak seperti Ibrahim, Musa dan Dawud yang
  mengalami komunikasi langsung dengan Allah,
  cara komunikasi Allah dengan Muhammad
  sebagai nabi terjadi lewat mediasi
ANTARA SUNAH DAN HADITH
• Kata-kata dan tindakan Nabi Muhammad yang
  menunjukkan ke-nabi-annya terangkum dalam
  apa yang terkait dengan istilah Hadith dan Sunna!
• Hadith secara harafiah berarti perkataan atau
  percakapan, tetapi secara lebih khusus mengacu
  pada laporan atau catatan tentang pernyataan
  dan tingkah laku dari Nabi Muhammad.
• Sementara Sunnah adalah pernyataan dan
  tingkah laku Nabi itu sendiri, segala perkataan
  atau sabda dan perbuatan atau tindakan dari
  Nabi Muhammad yang selanjutnya dijadikan
  ketetapan ataupun hukum.
PEREDAKSIAN HADITH
• Ketika Nabi masih hidup, Hadith belum ditulis.
  Alasannya adalah karena kata dan tindakan Nabi
  masih masih melekat pada sumber pertama yaitu
  Nabi sendiri. Nabi masih mudah dihubungi untuk
  dimintai keterangan-keterangan tentang segala
  sesuatu.
• Setelah Nabi Muhammad wafat (632) masalah
  belum muncul. Para sahabat Nabi (sahaba) masih
  memiliki ingatan yang tajam tentang kata dan
  perbuatan Nabi.
• Setelah periode para sahabat Nabi, penulisan
  tentang sabda dan perbuatan Nabi pun dirasa
  belum mendesak. Masih ada kelompok pengikut
  Nabi (tabi’un) yang dapat dimintai keterangan.
TANTANGAN YANG MELAHIRKAN
 DAMBAAN AKAN PENULISAN HADITH
• Seiring dengan perkembangan Islam, mulailah bermunculan persoalan
  baru. Dalam masa kekhalifahan Umar bin Khaththab (634 – 644)
  perkembangan agama dan kekuasaan Islam mulai meluas hingga ke
  Jazirah Arab.
• Selain al-Qur’an, umat Muslim merasa memerlukan juga teladan Nabi
  Muhammad dalam bentuk kata-kata dan tindakan-tindakannya.
  Lahirlah kemudian dambaan untuk menulis Hadith.
• Lagi pula, di masa awal Kekhalifahan Ali b. Abu Thalib (656-661) terjadi
  permusuhan di antara sebagian umat Islam yang memakan korban
  jiwa. Keadaan menjadi semakin runyam dengan terbunuhnya Husain
  b. Ali yang terkenal dengan nama “Tragedi Karbala” (681).
• Semula persoalan lebih menyangkut kedudukan kekhalifahan, tetapi
  kemudian bergeser menjadi bidang syari’at dan aqidah. Tidak jarang
  ada upaya untuk membuat pembenaran dengan menyusun Hadith-
  hadith palsu. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung.
• Masa penggalian dan penyusunan Hadith yang benar dilakukan pada
  abad 2 H (700-an). Apa yang terkumpul masih bersifat sangat umum,
  dan belum dapat dikatakan sudah terbakukan.
MASA PENYUSUNAN HADITH
         DAN TOKOH-TOKOHNYA
• Umar b. Abdul Aziz dari kekhalifahan Umayah (717 – 720) termasuk
  angkatan tabi’in yang memiliki jasa besar dalam penyusunan hadith.
  Seorang tokoh terkemuka yang banyak membantu untuk melaksanakan
  tugas tersebut adalah Al-Zuhri (671 – 742).
• Di tempat lain, pada masa-masa ini, muncul juga upaya untuk
  pengumpulan dan penyusunan hadith-hadith, antara lain di:
        Mekkah     –    Ibnu Juraid              (699 – 767)
        Madinah    –    Ibnu Ishaq               (m. 767)
        Madinah    –    Sa’id b. ‘Arubah         (m. 773)
        Madinah    –    Malik bin Anas           (712 – 798)
        Madinah    –    Rabi’in b. Shabih        (m. 777)
        Yaman      –    Ma’mar Al Ardi           (m. 768)
        Syam       –    Abu ‘Amar Al Auzai       (707 – 773)
        Kufa       –    Sufyan Al-Tsauri         (m. 778)
        Bashra     –    Hammad b. Salamah        (m. 773)
        Khurasan   –    ‘Abdullah b. Mubarrak    (735 – 798)

• Lahirlah, pada abad 2 Hijriah, kompilasi hadith-hadith yang diterima
  sebagai terpercaya, seperti Al-Muwatta karya Malik b. Anas (712 – 798 ),
  dan Al-Musnad karya Al-Syafi’i (767 – 820)
KATEGORI HADITH
Selanjutnya ada upaya untuk membedakan antara
hadith-hadith yang dapat dipertanggung-jawabkan
ke-akuratan-nya (sahih) dan hadith-hadith yang
kurang akurat (da’if), sedemikian rupa sampai
tersusunlah 3 kategori hadith:
  o Kitab Sahih yang berisi hadith-hadith sahih
  o Kitab Sunan yang berisi hadith-hadith sahih dan
    da’if (tetapi tidak sesat)
  o Kitab Musnad yang berisi hadith-hadith tanpa
    penelitian dan penyaringan. Kalau demikian,
    lalu apa fungsinya? Dikatakan bahwa perannya
    adalah sebagai bahan perbandingan.
HADITH-HADITH ACUAN
• Berikut adalah tokoh-tokoh dari abad 3 & 4 Hijriah yang
  menyusun hadith-hadith dan selanjutnya dijadikan sebagai
  acuan umum.
      Ahmad b. Hanbal      (780-855)
      Al-Bukhari           (810-870)
      Al-Muslim            (820-875)
      Ibn Majah            (824-887)
      Abu Dawud            (817-889)
      Al-Tirmidzi          (825-892)
      Al-Nasai             (839-915)
      Darimi               (797-869)
      Al-Thabarani         (873-952)
• Kitab-kitab hadith yang tersusun di abad-abad selanjutnya
  merupakan hasil dari perbaikan atau penyempurnaan atas
  hadith-hadith klasik, sekaligus untuk mengkategorikannya
  menurut bidang-bidang tertentu, seperti Hadith Hukum, Hadith
  Akhlaq, Hadith Ibadah, dsb.
KOMPONEN HADITH
• DUA komponen utama hadith adalah: sanad/isnad (rantai
  penutur) dan matan (redaksi isi).
• Sanad adalah rantai penutur/pemberi riwayat hadits. Sanad
  terdiri atas seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat
  hadits tersebut dalam bukunya (kitab hadits) hingga
  mencapai Rasul Muhammad.              Contoh: Al-Bukhari >
  Musaddad > Yahya > Syu’bah > Qatadah > Anas > Nabi
  Muhammad. Apa yang perlu dicermati dalam memahami Al
  Hadits terkait dengan sanadnya ialah: 1) Keutuhan sanadnya,
  2) Jumlahnya, 3) Perawi akhirnya.
• Matan ialah isi dari hadits. Terkait dengan matan, apa yang
  perlu dicermati dalam mamahami hadist ialah: 1) ujung
  sanad sebagai sumber redaksi – sampai berujung pada Nabi
  Muhammad, 2) hubungannya dengan hadist lain yang lebih
  dapat dipertanggungjawabkan dan selanjutnya juga
  kaitannya dengan ayat dalam Al-Quran.
KLASIFIKASI HADITH
• Hadits dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yakni:
  A. bermulanya ujung sanad, B. keutuhan rantai sanad, C. jumlah
  penutur (periwayat), dan D. tingkat keaslian hadith.
• A. Berdasarkan ujung sanad; dalam klasifikasi ini hadits dibagi
  menjadi 3 golongan yakni:
  1)   Hadith yang sanadnya berujung langsung pada Nabi Muhammad
  2)   Hadith yang sanadnya terhenti pada para sahabat nabi
  3)   Hadith yang sanadnya berujung pada para Tabi’un
  Klasifikasi ini berguna untuk membedakan ucapan dan tindakan
  Nabi dari ucapan para sahabat maupun tabi’un dalam area
  perdebatan tentang fikih.
• B. Berdasarkan keutuhan rantai sanad; maksudnya ialah setiap
  penutur pada tiap tingkatan dimungkinkan secara waktu dan
  kondisi untuk mendengar dari penutur di atasnya. Pencatat Hadits >
  penutur 4 > penutur 3 > penutur 2 (tabi’un) > penutur 1 (para
  sahabat) > Nabi
  Urutan sanad dalam hadith bisa bersifat lengkap (musnad) dan bisa
  juga melompati penutur 1 (mursal) atau penutur 2&1 (munqad)
  atau penutur 3&2&1 (mu’dal) atau penutur 4&3&2&1 (muallaq).
KLASIFIKASI HADITH
• C. Berdasarkan jumlah penutur, hadith terbagi menjadi 2
  golongan.
  1) Hadith mutawatir adalah hadith yang diriwayatkan
      oleh sekelompok orang sebagai bagian dari sanad-
      sanad. Sebagian ulama mengatakan bahwa jumlah
      sanad minimum untuk hadith mutawatir adalah 20
      orang dan sebagian yang lain mengatakan 40 orang.
  2) Hadith ahad adalah hadith yang diriwayatkan oleh
      satu atau sekelompok orang yang tidak mencapai
      tingkatan mutawatir.
• D. Berdasarkan tingkat keasliannya, hadith terbagi
  menjadi 4 tingkatan, yaitu: sahih (75-100 % akurat), hasan
  (baik – 50-75 % akurat), da’if (lemah – 25-50 % akurat)
  dan mawdu’ (palsu – 0 % akurat)
PIHAK YANG MEMPERSOALKAN HADITH
• JAMAN KLASIK
  Menurut kaum Sunni, pihak-pihak yang mempersoalkan
  kedudukan hadith dapat dikelompokkan:
  1) Kaum Khawarij – menerima hadith dengan syarat
      terbatas (yaitu 2 pengganti pertama Nabi)
  2) Kaum Shiah – menerima hadith dengan syarat
      tertentu (yaitu melalui ‘Ali dan keturunannya)
  3) Kaum Mu’tazila – menerima hadith secara
      terbatas
• JAMAN MODERN
  Menurut Ali Mustafa Yaqub, mereka yang mempersoalkan
  kedudukan hadith adalah: Muhammad Abduh (?), Rasyid
  Ridha (?), Ahmad Amin (?), Ismail Adham (?), Abu Rayyah (?)
KRITIK HADITH
• Ada pendapat bahwa sejauh ini apa yang telah
  berkembang dalam kaitannya dengan Ilmu Kritik Hadith
  adalah apa yang terkait dengan sanad/isnad (rantai
  penutur). Keyakinan yang dipegang adalah bahwa kalau
  sebuah hadith dapat dipertanggungjawabkan dalam
  hal penuturnya, maka hadith tersebut dianggap akurat.
• Apa yang perlu mendapat perhatian juga di dalam Ilmu
  Kritik Hadith adalah pertimbangan yang dibangun atas
  dasar matan (isi).
• Boleh jadi sebuah hadith – yang berisi kata atau tindak
  kenabian Rasul Muhammad – dipandang sahih karena
  memiliki penutur yang dapat dipertanggungjawabkan,
  sementara isinya tidak terlalu sesuai dengan apa yang
  dikatakan di dalam al-Qur’an! Maka?
ANTARA HADITH DAN AL-QUR’AN
• Hadith: “Mayat akan disiksa karena tangisan
  keluarganya .....” ddipersoalkan karena tampak
  bertentangan dengan sabda Allah di dalam al-Qur’an:
  “.....dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa
  orang lain......” (Q. 6: 164)
• Hadith perlu juga dipahami dalam kaitannya dengan
  konteks, baik di belakang maupun di depan, dan selaras
  pula dengan maksud fikih yang melatarbelakanginya –
  seperti misalnya seputar kata-kata Nabi tentang
  larangan untuk melakukan ziarah kubur.
• Pun pula, harus diingat bahwa Nabi Muhammad, dalam
  hidupnya memiliki banyak peran: sebagai rasul,
  panglima perang, suami, sahabat, dll.
CONTOH MASALAH PERDEBATAN

• Artinya:“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, namun kini
  berziarahlah kalian!. Dalam riwayat lain; ...‘[Maka siapa yang ingin
  berziarah kekubur, hendaknya berziarah], karena sesungguhnya
  [ziarah kubur] itu mengingatkan kepada akhirat.’ (HR. Muslim)


• “Kami tidak menyembah mereka, melainkan supaya mereka
  mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”.
  (Q. 39: 3).
  Berdo’a kepada Allah dengan menjadikan penghuni kubur sebagai
  perantara merupakan bid’ah muharrama dan pengantar menuju
  ke-shirk. Bahkan jika diiringi keyakinan bahwa Allah perlu
  perantara, maka itu berstatus shirk besar dan sama dengan
  keyakinan kaum mushrik di zaman jahiliyah dulu.
KESIMPULAN
• Tradisi kata dan tindakan kenabian Nabi Muhammad perlu
  dipahami dengan melihat beberapa point:
    Memahami konteks di balik kata dan tindakan Nabi, serta
     memperhatikan sejarah perumusannya lewat para penutur.
    Menarik pesan moral dasar dari kata-kata atau tindakan
     seperti yang dikisahkan di dalam Hadith dan sekaligus juga
     menatapkannya pada al-Qur’an.
    Selalu menghubungkannya dengan konteks di mana Muslim
     sekarang hidup.
• JADI ada TIGA elemen dasar yang harus tetap selalu diingat:
  1. Dunia Teks
  2. Dunia di belakang Teks atau Konteks Penulis di balik Teks
  3. Dunia di depan Teks atau Konteks Pembaca di muka Teks.
CONTOH KUTIPAN HADITH
   YANG SELARAS DENGAN ALKITAB
Narrated Abu Darda': I heard the Apostle of God
(pbuh) say: If any of you is suffering from anything
or his brother is suffering, he should say: Our Lord is
God Who is in the heaven, holy is Thy name, Thy
command reigns supreme in the heaven and the
earth, as Thy mercy in the heaven, make Thy mercy
in the earth; forgive us our sins, and our errors;
Thou art the Lord of good men; send down mercy
from Thy mercy, and remedy, and remedy from Thy
remedy on this pain so that it is healed up.
(Sunan Abu Dawud, Book 28, Hadith, No. 3883)
CONTOH KUTIPAN HADITH
       YANG SELARAS DENGAN ALKITAB
“God will say on the Day of Judgment, ‘O son of Adam, I was sick and you did not visit
Me.’ He will say, ‘O my Lord, how could I visit You, when you are the Lord of the
Worlds.’ God will say, ‘Did you not know that My servant so-and-so was sick and you
did not visit him? Did you not know that if you had visited him, you would have found
Me there?’ God will say, ‘O son of Adam, I asked you for food and you fed Me not.’ He
shall say, ‘O my Lord, how could I feed you and you are the Lord of the Worlds?’ And
God will say, ‘Did you not know that My servant so-and-so was in need of food and you
did not feed him? Did you not know that if you had fed him, you would have found that
to have been for Me?’ ‘O son of Adam, I asked you for water and you did not give Me
to drink.’ The man shall say, ‘O my Lord, how could I give You water, when You are the
Lord of the Worlds?’ God will say, ‘My servant so-and-so asked you for water and you
did not give him to drink water. Did you not know that if you had given him to drink,
you would have found that to have been for Me.’ (Sahih Muslim, Hadith, No. 4661)

(God will then say) 'O son of Adam, I asked you for food but you did not feed Me.' The
person will say: 'My Lord, how could I feed Thee when Thou art the Lord of the worlds?'
(God) will say: 'Didn't you know that a servant of Mine asked you for food but you did
not feed him, and were you not aware that if you had fed him you would have found
him by My side?' (Sahih Muslim, Hadith, No. 1172)
CONTOH KUTIPAN HADITH
   YANG SELARAS DENGAN ALKITAB
God's Apostle said, ''Your example and the example of
Jews and Christians is like the example of a man who
employed some laborers to whom he said, Who will work
for me up to midday for one Qirat each?' The Jews carried
out the work for one Qirat each; and then the Christians
carried out the work up to the Asr prayer for one Qirat
each; and now you Muslims are working from the Asr
prayer up to sunset for two Qirats each. The Jews and
Christians got angry and said, We work more and are paid
less.' The employer (God) asked them, Have I usurped
some of your right?' They replied in the negative. He said,
That is My Blessing, I bestow upon whomever I wish'.''
(Sahih Bukhari, Vol. 3, Hadith, No. 469)

More Related Content

What's hot

Sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadisSejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadisRoedyblack V-one
 
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis Musyfi'ah Musyfi'ah
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatKhairul Muttaqin
 
Makalah hadist
Makalah hadist Makalah hadist
Makalah hadist Fadhilurc
 
Metode Memahami Hadits
Metode Memahami Hadits Metode Memahami Hadits
Metode Memahami Hadits arfa07
 
sejarah pembukuan hadits
sejarah pembukuan hadits sejarah pembukuan hadits
sejarah pembukuan hadits khoirotul ula
 
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Riezal Bintan
 
9.8.2012 hadis riwayah
9.8.2012   hadis riwayah9.8.2012   hadis riwayah
9.8.2012 hadis riwayahAngah Rahim
 
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-butiFiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-butiieda kahar
 
2. ilmuhadits pengertian, sejarah dan cabang nya
2. ilmuhadits pengertian, sejarah dan cabang nya2. ilmuhadits pengertian, sejarah dan cabang nya
2. ilmuhadits pengertian, sejarah dan cabang nyaFakhri Cool
 
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1Amiruddin Ahmad
 

What's hot (20)

Sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadisSejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
 
Sejarah hadits
Sejarah  haditsSejarah  hadits
Sejarah hadits
 
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)
 
Tugas ulumul hadits
Tugas ulumul haditsTugas ulumul hadits
Tugas ulumul hadits
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 
Makalah hadist
Makalah hadist Makalah hadist
Makalah hadist
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Metode Memahami Hadits
Metode Memahami Hadits Metode Memahami Hadits
Metode Memahami Hadits
 
sejarah pembukuan hadits
sejarah pembukuan hadits sejarah pembukuan hadits
sejarah pembukuan hadits
 
Makalah terbaru STUDI AL-HADIS
Makalah terbaru STUDI AL-HADISMakalah terbaru STUDI AL-HADIS
Makalah terbaru STUDI AL-HADIS
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
 
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
 
9.8.2012 hadis riwayah
9.8.2012   hadis riwayah9.8.2012   hadis riwayah
9.8.2012 hadis riwayah
 
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-butiFiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
Fiqh al sirah 1 - muhammad said ramadan al-buti
 
2. ilmuhadits pengertian, sejarah dan cabang nya
2. ilmuhadits pengertian, sejarah dan cabang nya2. ilmuhadits pengertian, sejarah dan cabang nya
2. ilmuhadits pengertian, sejarah dan cabang nya
 
Ilmu jarh wa tadil
Ilmu jarh wa tadilIlmu jarh wa tadil
Ilmu jarh wa tadil
 
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
 
Al hadist (as-sunnah)
Al hadist (as-sunnah)Al hadist (as-sunnah)
Al hadist (as-sunnah)
 

Similar to OPTIMASI KENABIAN

Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2ikbar ghifari
 
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAHDAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAHHafidz Setiyadi
 
Pertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.ppt
Pertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.pptPertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.ppt
Pertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.pptnairaazkia89
 
Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits Liseu Taqillah
 
Hukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas xHukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas xYushila Salma
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisQomaruz Zaman
 
Ulumul al quran dan as-sunnah
Ulumul al quran dan as-sunnahUlumul al quran dan as-sunnah
Ulumul al quran dan as-sunnahMoly Muliyani
 
Presentation agama
Presentation agamaPresentation agama
Presentation agama16juni98
 
Dakwah islam masa daulah abbasiyah
Dakwah islam masa daulah abbasiyahDakwah islam masa daulah abbasiyah
Dakwah islam masa daulah abbasiyahmoehnash
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierYudi Wahyudin
 
Agama hadits
Agama haditsAgama hadits
Agama haditsIntandea
 

Similar to OPTIMASI KENABIAN (20)

Ini sejarah kita book
Ini sejarah kita   bookIni sejarah kita   book
Ini sejarah kita book
 
qira'at.pptx
qira'at.pptxqira'at.pptx
qira'at.pptx
 
Kelompok 4 -- ulumul hadits
Kelompok 4  -- ulumul haditsKelompok 4  -- ulumul hadits
Kelompok 4 -- ulumul hadits
 
Makalah ilmu hadis (1).docx
Makalah ilmu hadis (1).docxMakalah ilmu hadis (1).docx
Makalah ilmu hadis (1).docx
 
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
 
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAHDAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
 
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
 
Pertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.ppt
Pertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.pptPertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.ppt
Pertemuan 12-13 Lengkap ushul fiqihh.ppt
 
Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits
 
Hukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas xHukum islam materi kelas x
Hukum islam materi kelas x
 
Ulumul Qur'an Maki Madani
Ulumul Qur'an Maki MadaniUlumul Qur'an Maki Madani
Ulumul Qur'an Maki Madani
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
Ulumul al quran dan as-sunnah
Ulumul al quran dan as-sunnahUlumul al quran dan as-sunnah
Ulumul al quran dan as-sunnah
 
Presentation agama
Presentation agamaPresentation agama
Presentation agama
 
Kodifikasi Hadits : Periode 4
Kodifikasi Hadits  : Periode 4Kodifikasi Hadits  : Periode 4
Kodifikasi Hadits : Periode 4
 
I.hadits
I.haditsI.hadits
I.hadits
 
Dakwah islam masa daulah abbasiyah
Dakwah islam masa daulah abbasiyahDakwah islam masa daulah abbasiyah
Dakwah islam masa daulah abbasiyah
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
 
5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber
 
Agama hadits
Agama haditsAgama hadits
Agama hadits
 

More from Giovanni Promesso

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianGiovanni Promesso
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKGiovanni Promesso
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinGiovanni Promesso
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGiovanni Promesso
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGiovanni Promesso
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanGiovanni Promesso
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGiovanni Promesso
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaGiovanni Promesso
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Giovanni Promesso
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGiovanni Promesso
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Giovanni Promesso
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaGiovanni Promesso
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGiovanni Promesso
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernGiovanni Promesso
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaGiovanni Promesso
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaGiovanni Promesso
 

More from Giovanni Promesso (20)

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
 
Eskatologi modern
Eskatologi modernEskatologi modern
Eskatologi modern
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
 
Gereja Berpolitik
Gereja BerpolitikGereja Berpolitik
Gereja Berpolitik
 
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar BebasGereja, Bisnis dan Pasar Bebas
Gereja, Bisnis dan Pasar Bebas
 
Gereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu BaruGereja dan Wahyu Baru
Gereja dan Wahyu Baru
 
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama AgamaGereja & Kekerasan atas Nama Agama
Gereja & Kekerasan atas Nama Agama
 
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan KesehatanMoral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
Moral Katolik tentang Hidup dan Kesehatan
 
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan KorupsiGereja dan Pemberantasan Korupsi
Gereja dan Pemberantasan Korupsi
 
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam GerejaRevitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
Revitalisasi Peran Kaum Awam dalam Gereja
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
Gereja dan Ketuhanan Yang Mahaesa
 
Gereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan IndonesiaGereja dan Persatuan Indonesia
Gereja dan Persatuan Indonesia
 
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
Serial Seminar Nasional FT USD 2013-2014
 
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) IndonesiaYB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
YB Mangunwijaya dan Gereja (di) Indonesia
 
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. KasimoGereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
Gereja dan Politik: Belajar dari I.J. Kasimo
 
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi ModernKristologi dalam Refleksi Teologi Modern
Kristologi dalam Refleksi Teologi Modern
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
 
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% IndonesiaSoegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
Soegijapranata: 100 % Katolik 100% Indonesia
 

Recently uploaded

Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKURTernyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKURSmpPGRI6AminJaya
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfsrengseng1c
 

Recently uploaded (14)

Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKURTernyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
 

OPTIMASI KENABIAN

  • 1. KENABIAN DAN TEORI INTERPRETASI ISLAMI [JB. HERU PRAKOSA, SJ]
  • 2. KLARIFIKASI ISTILAH • Kata kenabian dapat dipahami dan direfleksikan ke dalam dua arah yang berbeda, meskipun tentu saja tetap saling terkait satu sama lain. • Yang pertama adalah kenabian dalam arti prophecy, yaitu pengetahuan akan masa depan dan biasanya diperoleh dari sumber ilahi, atau prediksi yang disampaikan di bawah inspirasi ilahi. Proses kenabian melibatkan komunikasi timbal balik antara nabi dan sumber pemberi pesan ilahi.
  • 3. STATUS QUAESTIONIS • Yang kedua adalah kenabian dalam arti prophethood, yaitu kualitas atau keadaan atau kondisi atau sifat-sifat tertentu yang menjadikan seorang nabi mampu untuk berbicara atau menginterpretasikan kehendak Ilahi, atau juga mampu untuk memberikan bimbingan ke arah masa depan! • Tulisan ini lebih didasarkan pada makna kedua – kenabian (prophethood)! • Duduk permasalahannya adalah: “Bagaimana ke- nabi-an Nabi Muhammad dipahami dalam Islam?”
  • 4. MUHAMMAD: SEORANG NABI? Oleh kaum pagan Arab, Nabi Muhammad dianggap sebagai seorang penyair yang memiliki kemampuan untuk melakukan sihir. • “Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang- orang yang sesat” (Q. 26: 224) • “Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir"(Q. 17: 47) • “Orang-orang kafir berkata: ‘Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata’.” (Q. 10: 2)
  • 5. • “Bahkan mereka mengatakan: ‘Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu (agar) kecelakaan menimpanya’.” (Q. 52: 30) • “Bahkan mereka mengatakan: ‘Dia (Muham- mad) telah mengada-adakannya (Al-Qur'an)’.” (Q. 46: 8) • “Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami mengingkari agama yang tentangnya kamu diutus untuk menyampaikannya’." (Q. 43: 24) • “Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: ‘Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mu'jizat dari Tuhannya?’.” (Q. 6: 37)
  • 6. PEMBELAAN ALLAH ATAS KENABIAN MUHAMMAD • Tentu saja ada banyak ayat al-Qur’an yang menunjukkan pembelaan Allah akan ke-nabi-an Muhammad. • “Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu oleh karena ni'mat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenun dan bukan pula seorang gila.” (Q. 52: 29) • “Dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya, dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.” (Q. 69: 41-42) • “Dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk” (Q. 81: 25)
  • 7. TANDA KE-NABI-AN MUHAMMAD • Tanda yang menunjukkan bahwa ke-nabi-an Muhammad berhubungan erat dengan al-Qur’an. • Di dalam keyakinan umat Muslim, al-Qur’an memuat dimensi kemukjizatan, karena nyatanya para musuh Muhammad tidak mampu membuat sesuatu yang dapat menandingi al-Qur’an! "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan itu, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (Q. 17: 88) • Kemukjizatan al-Qur’an terkait terutama dengan nilai kesusasteraannya!
  • 8. MUKJIZAT DARI ALLAH DAN KOMUNIKASINYA DENGAN PARA NABI • Dalam keyakinan Islam, para Nabi diberi mukjizat oleh Allah sebagai tanda akan ke-nabi-an dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan jaman ketika para Nabi hidup. • Mukjizat Nabi Musa terkait dengan ‘sihir dan tenung’, Nabi ‘Isa dengan ‘kedokteran’, Muhammad dengan ‘kesusasteraan’. • Tidak seperti Ibrahim, Musa dan Dawud yang mengalami komunikasi langsung dengan Allah, cara komunikasi Allah dengan Muhammad sebagai nabi terjadi lewat mediasi
  • 9. ANTARA SUNAH DAN HADITH • Kata-kata dan tindakan Nabi Muhammad yang menunjukkan ke-nabi-annya terangkum dalam apa yang terkait dengan istilah Hadith dan Sunna! • Hadith secara harafiah berarti perkataan atau percakapan, tetapi secara lebih khusus mengacu pada laporan atau catatan tentang pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad. • Sementara Sunnah adalah pernyataan dan tingkah laku Nabi itu sendiri, segala perkataan atau sabda dan perbuatan atau tindakan dari Nabi Muhammad yang selanjutnya dijadikan ketetapan ataupun hukum.
  • 10. PEREDAKSIAN HADITH • Ketika Nabi masih hidup, Hadith belum ditulis. Alasannya adalah karena kata dan tindakan Nabi masih masih melekat pada sumber pertama yaitu Nabi sendiri. Nabi masih mudah dihubungi untuk dimintai keterangan-keterangan tentang segala sesuatu. • Setelah Nabi Muhammad wafat (632) masalah belum muncul. Para sahabat Nabi (sahaba) masih memiliki ingatan yang tajam tentang kata dan perbuatan Nabi. • Setelah periode para sahabat Nabi, penulisan tentang sabda dan perbuatan Nabi pun dirasa belum mendesak. Masih ada kelompok pengikut Nabi (tabi’un) yang dapat dimintai keterangan.
  • 11. TANTANGAN YANG MELAHIRKAN DAMBAAN AKAN PENULISAN HADITH • Seiring dengan perkembangan Islam, mulailah bermunculan persoalan baru. Dalam masa kekhalifahan Umar bin Khaththab (634 – 644) perkembangan agama dan kekuasaan Islam mulai meluas hingga ke Jazirah Arab. • Selain al-Qur’an, umat Muslim merasa memerlukan juga teladan Nabi Muhammad dalam bentuk kata-kata dan tindakan-tindakannya. Lahirlah kemudian dambaan untuk menulis Hadith. • Lagi pula, di masa awal Kekhalifahan Ali b. Abu Thalib (656-661) terjadi permusuhan di antara sebagian umat Islam yang memakan korban jiwa. Keadaan menjadi semakin runyam dengan terbunuhnya Husain b. Ali yang terkenal dengan nama “Tragedi Karbala” (681). • Semula persoalan lebih menyangkut kedudukan kekhalifahan, tetapi kemudian bergeser menjadi bidang syari’at dan aqidah. Tidak jarang ada upaya untuk membuat pembenaran dengan menyusun Hadith- hadith palsu. Jumlahnya pun tidak tanggung-tanggung. • Masa penggalian dan penyusunan Hadith yang benar dilakukan pada abad 2 H (700-an). Apa yang terkumpul masih bersifat sangat umum, dan belum dapat dikatakan sudah terbakukan.
  • 12. MASA PENYUSUNAN HADITH DAN TOKOH-TOKOHNYA • Umar b. Abdul Aziz dari kekhalifahan Umayah (717 – 720) termasuk angkatan tabi’in yang memiliki jasa besar dalam penyusunan hadith. Seorang tokoh terkemuka yang banyak membantu untuk melaksanakan tugas tersebut adalah Al-Zuhri (671 – 742). • Di tempat lain, pada masa-masa ini, muncul juga upaya untuk pengumpulan dan penyusunan hadith-hadith, antara lain di: Mekkah – Ibnu Juraid (699 – 767) Madinah – Ibnu Ishaq (m. 767) Madinah – Sa’id b. ‘Arubah (m. 773) Madinah – Malik bin Anas (712 – 798) Madinah – Rabi’in b. Shabih (m. 777) Yaman – Ma’mar Al Ardi (m. 768) Syam – Abu ‘Amar Al Auzai (707 – 773) Kufa – Sufyan Al-Tsauri (m. 778) Bashra – Hammad b. Salamah (m. 773) Khurasan – ‘Abdullah b. Mubarrak (735 – 798) • Lahirlah, pada abad 2 Hijriah, kompilasi hadith-hadith yang diterima sebagai terpercaya, seperti Al-Muwatta karya Malik b. Anas (712 – 798 ), dan Al-Musnad karya Al-Syafi’i (767 – 820)
  • 13. KATEGORI HADITH Selanjutnya ada upaya untuk membedakan antara hadith-hadith yang dapat dipertanggung-jawabkan ke-akuratan-nya (sahih) dan hadith-hadith yang kurang akurat (da’if), sedemikian rupa sampai tersusunlah 3 kategori hadith: o Kitab Sahih yang berisi hadith-hadith sahih o Kitab Sunan yang berisi hadith-hadith sahih dan da’if (tetapi tidak sesat) o Kitab Musnad yang berisi hadith-hadith tanpa penelitian dan penyaringan. Kalau demikian, lalu apa fungsinya? Dikatakan bahwa perannya adalah sebagai bahan perbandingan.
  • 14. HADITH-HADITH ACUAN • Berikut adalah tokoh-tokoh dari abad 3 & 4 Hijriah yang menyusun hadith-hadith dan selanjutnya dijadikan sebagai acuan umum. Ahmad b. Hanbal (780-855) Al-Bukhari (810-870) Al-Muslim (820-875) Ibn Majah (824-887) Abu Dawud (817-889) Al-Tirmidzi (825-892) Al-Nasai (839-915) Darimi (797-869) Al-Thabarani (873-952) • Kitab-kitab hadith yang tersusun di abad-abad selanjutnya merupakan hasil dari perbaikan atau penyempurnaan atas hadith-hadith klasik, sekaligus untuk mengkategorikannya menurut bidang-bidang tertentu, seperti Hadith Hukum, Hadith Akhlaq, Hadith Ibadah, dsb.
  • 15. KOMPONEN HADITH • DUA komponen utama hadith adalah: sanad/isnad (rantai penutur) dan matan (redaksi isi). • Sanad adalah rantai penutur/pemberi riwayat hadits. Sanad terdiri atas seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat hadits tersebut dalam bukunya (kitab hadits) hingga mencapai Rasul Muhammad. Contoh: Al-Bukhari > Musaddad > Yahya > Syu’bah > Qatadah > Anas > Nabi Muhammad. Apa yang perlu dicermati dalam memahami Al Hadits terkait dengan sanadnya ialah: 1) Keutuhan sanadnya, 2) Jumlahnya, 3) Perawi akhirnya. • Matan ialah isi dari hadits. Terkait dengan matan, apa yang perlu dicermati dalam mamahami hadist ialah: 1) ujung sanad sebagai sumber redaksi – sampai berujung pada Nabi Muhammad, 2) hubungannya dengan hadist lain yang lebih dapat dipertanggungjawabkan dan selanjutnya juga kaitannya dengan ayat dalam Al-Quran.
  • 16. KLASIFIKASI HADITH • Hadits dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yakni: A. bermulanya ujung sanad, B. keutuhan rantai sanad, C. jumlah penutur (periwayat), dan D. tingkat keaslian hadith. • A. Berdasarkan ujung sanad; dalam klasifikasi ini hadits dibagi menjadi 3 golongan yakni: 1) Hadith yang sanadnya berujung langsung pada Nabi Muhammad 2) Hadith yang sanadnya terhenti pada para sahabat nabi 3) Hadith yang sanadnya berujung pada para Tabi’un Klasifikasi ini berguna untuk membedakan ucapan dan tindakan Nabi dari ucapan para sahabat maupun tabi’un dalam area perdebatan tentang fikih. • B. Berdasarkan keutuhan rantai sanad; maksudnya ialah setiap penutur pada tiap tingkatan dimungkinkan secara waktu dan kondisi untuk mendengar dari penutur di atasnya. Pencatat Hadits > penutur 4 > penutur 3 > penutur 2 (tabi’un) > penutur 1 (para sahabat) > Nabi Urutan sanad dalam hadith bisa bersifat lengkap (musnad) dan bisa juga melompati penutur 1 (mursal) atau penutur 2&1 (munqad) atau penutur 3&2&1 (mu’dal) atau penutur 4&3&2&1 (muallaq).
  • 17. KLASIFIKASI HADITH • C. Berdasarkan jumlah penutur, hadith terbagi menjadi 2 golongan. 1) Hadith mutawatir adalah hadith yang diriwayatkan oleh sekelompok orang sebagai bagian dari sanad- sanad. Sebagian ulama mengatakan bahwa jumlah sanad minimum untuk hadith mutawatir adalah 20 orang dan sebagian yang lain mengatakan 40 orang. 2) Hadith ahad adalah hadith yang diriwayatkan oleh satu atau sekelompok orang yang tidak mencapai tingkatan mutawatir. • D. Berdasarkan tingkat keasliannya, hadith terbagi menjadi 4 tingkatan, yaitu: sahih (75-100 % akurat), hasan (baik – 50-75 % akurat), da’if (lemah – 25-50 % akurat) dan mawdu’ (palsu – 0 % akurat)
  • 18. PIHAK YANG MEMPERSOALKAN HADITH • JAMAN KLASIK Menurut kaum Sunni, pihak-pihak yang mempersoalkan kedudukan hadith dapat dikelompokkan: 1) Kaum Khawarij – menerima hadith dengan syarat terbatas (yaitu 2 pengganti pertama Nabi) 2) Kaum Shiah – menerima hadith dengan syarat tertentu (yaitu melalui ‘Ali dan keturunannya) 3) Kaum Mu’tazila – menerima hadith secara terbatas • JAMAN MODERN Menurut Ali Mustafa Yaqub, mereka yang mempersoalkan kedudukan hadith adalah: Muhammad Abduh (?), Rasyid Ridha (?), Ahmad Amin (?), Ismail Adham (?), Abu Rayyah (?)
  • 19. KRITIK HADITH • Ada pendapat bahwa sejauh ini apa yang telah berkembang dalam kaitannya dengan Ilmu Kritik Hadith adalah apa yang terkait dengan sanad/isnad (rantai penutur). Keyakinan yang dipegang adalah bahwa kalau sebuah hadith dapat dipertanggungjawabkan dalam hal penuturnya, maka hadith tersebut dianggap akurat. • Apa yang perlu mendapat perhatian juga di dalam Ilmu Kritik Hadith adalah pertimbangan yang dibangun atas dasar matan (isi). • Boleh jadi sebuah hadith – yang berisi kata atau tindak kenabian Rasul Muhammad – dipandang sahih karena memiliki penutur yang dapat dipertanggungjawabkan, sementara isinya tidak terlalu sesuai dengan apa yang dikatakan di dalam al-Qur’an! Maka?
  • 20. ANTARA HADITH DAN AL-QUR’AN • Hadith: “Mayat akan disiksa karena tangisan keluarganya .....” ddipersoalkan karena tampak bertentangan dengan sabda Allah di dalam al-Qur’an: “.....dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain......” (Q. 6: 164) • Hadith perlu juga dipahami dalam kaitannya dengan konteks, baik di belakang maupun di depan, dan selaras pula dengan maksud fikih yang melatarbelakanginya – seperti misalnya seputar kata-kata Nabi tentang larangan untuk melakukan ziarah kubur. • Pun pula, harus diingat bahwa Nabi Muhammad, dalam hidupnya memiliki banyak peran: sebagai rasul, panglima perang, suami, sahabat, dll.
  • 21. CONTOH MASALAH PERDEBATAN • Artinya:“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, namun kini berziarahlah kalian!. Dalam riwayat lain; ...‘[Maka siapa yang ingin berziarah kekubur, hendaknya berziarah], karena sesungguhnya [ziarah kubur] itu mengingatkan kepada akhirat.’ (HR. Muslim) • “Kami tidak menyembah mereka, melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. (Q. 39: 3). Berdo’a kepada Allah dengan menjadikan penghuni kubur sebagai perantara merupakan bid’ah muharrama dan pengantar menuju ke-shirk. Bahkan jika diiringi keyakinan bahwa Allah perlu perantara, maka itu berstatus shirk besar dan sama dengan keyakinan kaum mushrik di zaman jahiliyah dulu.
  • 22. KESIMPULAN • Tradisi kata dan tindakan kenabian Nabi Muhammad perlu dipahami dengan melihat beberapa point:  Memahami konteks di balik kata dan tindakan Nabi, serta memperhatikan sejarah perumusannya lewat para penutur.  Menarik pesan moral dasar dari kata-kata atau tindakan seperti yang dikisahkan di dalam Hadith dan sekaligus juga menatapkannya pada al-Qur’an.  Selalu menghubungkannya dengan konteks di mana Muslim sekarang hidup. • JADI ada TIGA elemen dasar yang harus tetap selalu diingat: 1. Dunia Teks 2. Dunia di belakang Teks atau Konteks Penulis di balik Teks 3. Dunia di depan Teks atau Konteks Pembaca di muka Teks.
  • 23. CONTOH KUTIPAN HADITH YANG SELARAS DENGAN ALKITAB Narrated Abu Darda': I heard the Apostle of God (pbuh) say: If any of you is suffering from anything or his brother is suffering, he should say: Our Lord is God Who is in the heaven, holy is Thy name, Thy command reigns supreme in the heaven and the earth, as Thy mercy in the heaven, make Thy mercy in the earth; forgive us our sins, and our errors; Thou art the Lord of good men; send down mercy from Thy mercy, and remedy, and remedy from Thy remedy on this pain so that it is healed up. (Sunan Abu Dawud, Book 28, Hadith, No. 3883)
  • 24. CONTOH KUTIPAN HADITH YANG SELARAS DENGAN ALKITAB “God will say on the Day of Judgment, ‘O son of Adam, I was sick and you did not visit Me.’ He will say, ‘O my Lord, how could I visit You, when you are the Lord of the Worlds.’ God will say, ‘Did you not know that My servant so-and-so was sick and you did not visit him? Did you not know that if you had visited him, you would have found Me there?’ God will say, ‘O son of Adam, I asked you for food and you fed Me not.’ He shall say, ‘O my Lord, how could I feed you and you are the Lord of the Worlds?’ And God will say, ‘Did you not know that My servant so-and-so was in need of food and you did not feed him? Did you not know that if you had fed him, you would have found that to have been for Me?’ ‘O son of Adam, I asked you for water and you did not give Me to drink.’ The man shall say, ‘O my Lord, how could I give You water, when You are the Lord of the Worlds?’ God will say, ‘My servant so-and-so asked you for water and you did not give him to drink water. Did you not know that if you had given him to drink, you would have found that to have been for Me.’ (Sahih Muslim, Hadith, No. 4661) (God will then say) 'O son of Adam, I asked you for food but you did not feed Me.' The person will say: 'My Lord, how could I feed Thee when Thou art the Lord of the worlds?' (God) will say: 'Didn't you know that a servant of Mine asked you for food but you did not feed him, and were you not aware that if you had fed him you would have found him by My side?' (Sahih Muslim, Hadith, No. 1172)
  • 25. CONTOH KUTIPAN HADITH YANG SELARAS DENGAN ALKITAB God's Apostle said, ''Your example and the example of Jews and Christians is like the example of a man who employed some laborers to whom he said, Who will work for me up to midday for one Qirat each?' The Jews carried out the work for one Qirat each; and then the Christians carried out the work up to the Asr prayer for one Qirat each; and now you Muslims are working from the Asr prayer up to sunset for two Qirats each. The Jews and Christians got angry and said, We work more and are paid less.' The employer (God) asked them, Have I usurped some of your right?' They replied in the negative. He said, That is My Blessing, I bestow upon whomever I wish'.'' (Sahih Bukhari, Vol. 3, Hadith, No. 469)