Dokumen tersebut merangkum sumber data, data umum, dan metode pelaksanaan suplementasi tablet besi pada ibu hamil di Puskesmas DTP Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten periode Oktober-November 2018. Data bersumber dari laporan kesehatan, demografi, dan kegiatan Puskesmas. Metode pelaksanaannya meliputi penentuan sasaran, tempat dan perencanaan pemberian, pendistribusian, penyimpanan, pencatatan, serta sosialisasi tablet bes
1. Bab IV
Penyajian Data
4.1. Sumber Data
Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunder dan tersier yang berasal dari:
Profil kesehatan Puskesmas DTP Cipanas, Kabutapen Lebak, Banten periode
Oktober - November 2018.
Data geografi dari Puskesmas DTP Cipanas, Kabutapen Lebak, Banten periode
Oktober - November 2018.
Data demografi Puskesmas DTP Cipanas, Kabutapen Lebak, Banten periode
Oktober - November 2018.
Laporan bulanan kegiatan Upaya Kesehatan Gizi Keluarga Pemberian tablet Fe pada
ibu hamil di Puskesmas DTP Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten periode Oktober -
November 2018.
Data kelompok sasaran tablet Fe di Puskesmas DTP Cipanas, Kabupaten Lebak,
Banten periode Oktober - November 2018.
Laporan cakupan tempat pemberian tablet Fe berdasarkan wilayah di Puskesmas
DTP Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten periode Oktober - November 2018.
Laporan perencanaan kebutuhan dan penyediaan tablet Fe di Puskesmas DTP
Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten periode Oktober - November 2018.
Laporan pendistibusian tablet Fe di Puskesmas DTP Cipanas, Kabupaten Lebak,
Banten periode Oktober - November 2018.
Laporan penerimaan tablet Fe di Puskesmas DTP Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten
periode Oktober - November 2018.
Laporan penyimpanan tablet Fe di Puskesmas DTP Cipanas, Kabupaten Lebak,
Banten periode Oktober - November 2018.
2. Laporan pencatatan dan pelaporan tablet Fe di Puskesmas DTP Cipanas, Kabupaten
Lebak, Banten periode Oktober - November 2018.
3. Laporan cakupan sosialisasi suplementasi tablet Fe terhadap ibu hamil di
Puskesmas DTP Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten periode Oktober -
November 2018.
Laporan cakupan pemberian tablet Fe terhadap ibu hamil di Puskesmas DTP
Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten periode Oktober - November 2018.
Laporan cakupan kunjungan ibu hamil di Puskesmas DTP Cipanas,
Kabupaten Lebak, Banten periode Oktober - November 2018.
4.2. Data Umum
4.2.1 Data Geografis
4.2.1.1 Luas Wilayah dan Batas-Batasnya
4.2.1.1.1 Puskesmas DTP Cipanas terletak di Jalan Raya Gajrug-
Muncang KM 1, Kabupaten Lebak, Banten.
4.2.1.1.2 Luas wilayah kerja Puskesmas DTP Cipanas adalah ±6.014,75
Ha dengan kondisi fisik relatif datar dengan variasi bukit-bukit
terutama di wilayah barat Kecamatan Cipanas. Rata-rata
ketinggian 200-900 m diatas permukaan laut.
4.2.1.1.3 Batas wilayah kerja Puskesmas DTP Cipanas
a. Sebelah Utara : Kecamatan Curugbitung dan Sajira.
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Lebakgedong
c. Sebelah Barat : Kecamatan Sajira
d. Sebelah Timur : Kabupaten Bogor
4. 4.2.1.1.4 Jarak Puskesmas DTP Cipanas dari ibu kota negara (Jakarta)
kurang lebih 136 km, dari ibu kota provinsi Banten (Serang)
kurang lebih 74 km dan dari ibu kota Kabupaten Lebak
(Rangkasbitung) kurang lebih 38 km.
4.2.1.1.5 DTP Cipanas mempunyai aliran sungai yang berfungsi
mengaliri lahan pertanian atau irigasi.
4.2.1.2 Wilayah Administrasi
Wilayah kerja pembangunan Kecamatan Cipanas terdiri dari 14 Desa
yang memiliki fungsi potensi dan kondisi yang khas di setiap desa, di
mana Kecamatan Cipanas berfungsi sebagai daerah pembangunan lahan
kering, pertanian, pesawahan, perikanan darat yang menunjang fungsi
dari Kabupaten Lebak.
4.2.2 Data Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas DTP Cipanas pada tahun
2016 adalah 49,804 jiwa dan jumlah kepala keluarga 13,768 KK dengan
kepadatan penduduk 8,28 jiwa/km2.
5. Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Cipanas Tahun 2016
Sumber : Data demografi wilayah kerja Puskesmas DTP Cipanas Tahun 2016
Struktur mata pencaharian penduduk tahun 2016 di Kecamatan Cipanas
Petani : 9.122 Orang
Pegawai Negeri : 858 Orang
Pedagang : 2.132 Orang
Industri : 143 Orang
TNI / POLRI : 48 Orang
Peternak : 121 Orang
NO NAMA DESA JUMLAH PENDUDUK JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 CIPANAS 2,099 2,023 4,122
2 SIPAYUNG 1,891 1,907 3,798
3 TALAGAHIANG 914 1,006 1,920
4 LUHURJAYA 2,860 2,514 5,374
5 GIRIHARJA 2,007 1,904 3,911
6 BINTANGSARI 1,156 1,077 2,233
7 HAURGAJRUG 2,200 2,400 4,600
8 JAYAPURA 1,643 1,648 3,291
9 BINTANGRESMI 1,793 1,698 3,491
10 GIRILAYA 1,914 1,880 3,794
11 SUKASARI 2,493 2,385 4,878
12 MALANGSARI 1,154 1,144 2,298
13 PASIRHAUR 1,921 1,774 3,695
14 HARUMSARI 1,233 1,166 2,399
25,278 24,526 49,804
6. Buruh : 2.621 Orang
Lain-lain : 5.025 Orang
Pendidikan merupakan salah satu syarat dibidang apapun termasuk
kesehatan, harus ditunjang dengan tingkat pendidikan . dengan pendidikan yang baik
maka tingkat pengetahuan masyarakat, kemampuan dan kemauan untuk berperilaku
baik akan meningkat. Tingkat pendidikan penduduk umur 10 tahun ke atas pada
tahun 2016 ini tampak bahwa masih didominasi oleh kelompok lulusan SD dan
belum tamat SD.
4.2.3 Data Fasilitas Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas DTP Cipanas Kabupaten Lebak sebagai
berikut:
Kepala Puskesmas : 1 orang
Dokter umum : 3 orang
Dokter gigi : 1 orang
Bidan : 37 orang
Perawat : 25 orang
Perawat Gigi : 1 Orang
Tenaga Promkes : 1 Orang
Pekarya kesehatan / LCPK : 3 Orang
Sanitarian : 1 Orang
Tenaga Pelaksana Gizi ( TPG ) : 1 Orang
7. Asisten Apoteker : 1 Orang
Pelaksana Analis : 1 Orang
Pekarya Sukwan : 2 Orang
Jumlah : 78 Orang
Dukun Paraji terlatih : 18 Orang
Dukun Paraji tidak terlatih : 18 Orang
Kader Posyandu aktif : 320 Orang
Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah tenaga medis masih kurang bila
dibandingkan dengan tenaga paramedis dan jumlah penduduk.
Keadaan sarana kesehatan di Puskesmas DTP Cipanas Kabupaten Lebak
sebagai berikut:
Puskesmas induk : 1 unit
Puskesmas Pembantu : 3 unit
Wahana Kesehatan : 1 Unit
Poskesdes : 3 unit
Posyandu : 66 pos
Praktek bidan : 9 (berizin)
Praktek dokter : 2 (berizin)
BP swasta : 4 unit
Rumah dokter gigi : 1 unit
8. Kendaraan roda 4 : 2 unit
Kendaraan roda 2 : 5 unit
Desa Siaga : 14 Desa
Pada data tersebut, terlihat bahwa jumlah Poskesdes masih sangat kurang karena
idealnya setiap desa ada Poskesdesnya. Di sini dapat dilihat jumlah Poskesdes ada 3 unit
sedangkan jumlah desa ada 14 desa.
4.2.2 Data Khusus
4.2.2.1 Masukan
1. Tenaga
a) Dokter : 3 orang
b) Petugas UPGK : 1 orang
c) Bidan desa : orang
d) Bidan Puskesmas : orang
e) Kader : orang / posyandu
f) Posyandu : tempat diaadakan kelas ibu hamil.
2. Dana
BOK (Biaya Operasional Kesehatan) : Ada
APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) : Ada
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) : Ada
9. 3. Sarana
Sarana medis Buku KIA : ada
Sarana pengobatan KIA : ada
Sarana pemeriksaan darah (Hb) : ada
Non Medis
Leaflet : tidak ada
Poster : tidak ada
Cacatan medis : ada, di kohort ibu
Buku panduan manajemen suplementasi tablet Fe : ada
4. Metode
i. Penentuan sasaran penerima tablet Fe
Ibu hamil menjadi prioritas utama karena kelompok ini paling rentan menderita
anemia. Setiap ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di pelayanan kesehatan
harus diperiksa kadar hemoglobin. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil sebnayak
1 tablet setiap hari selama kehamilan dengan jumlah minimal 90 tablet hingga
mencapai 270 tablet Fe.
ii. Tempat pemberian tablet Fe
Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet dilaksanakan di semua desa wilayah kerja
puskemas.
iii. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan tablet Fe
10. Kebutuhan tablet Fe perlu dihitung secara seksama karena akan mempengaruhi
proses penyediaan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses
pengadaan diantaranya adalah sasaran yaitu ibu hamil yang jumlahnya diketahui
secara tepat. Hal ini sangat diperlukan dalam perencanaan untuk mencegah
terjadinya kekurangan atau sebaliknya kelebihan jumlah tablet Fe yang
disediakan. Data dari sasaran ibu hamil di tingkat puskesmas diperoleh dari data
riil yang merupakan rekapitulasi data desa/kelurahan, telah disepakati oleh
bagian KIA dan gizi dan kemudian digunakan untuk mengajukan kebutuhan
tablet Fe ke kabupaten/kota. Sedangkan pada tingkat Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/kota melakukan perhitungan sasaran menggunakan data
proyeksi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi atau kabupaten/kota
yang disepakati oleh KIA dan gizi. Pengadaan tablet Fe dapat dilaksanakan
melalui jalur pemerintahan (sektor kesehatan dan non kesehatan) maupun non-
pemerintahan (masyarakat dan swasta)
iv. Pendistibusian dan penerimaan tablet Fe.
Distiribusi dimulai dari tingkat pusat/provinsi/kabupaten sampai ke tempattempat
sarana pelayanan di mana tablet Fe diberikan kepada sasaran. Tempat distribusi
sendiri dibagi menjadi dua. Jalur pemerintah dimana tablet Fe dikirim langsung
ke instalasi farmasi di tingkat provinsi dan kemudian di distribusikan ke
kabupaten dan kota. Kabupaten dan kota mendistribusikan ke puskesmas.
Petugas kesehatan di puskesmas mendistribusikan ke puskesmas pembantu,
poskesdes, polindes dan posyandu serta sarana pelayanan kesehatan lainnya
untuk kemudian didistribusikan ke sasaran. Jalur swasta dimana produsen
11. mendistribusikan tablet Fe ke pedagang farmasi/ distributor, yang selanjutnya
didistribusikan ke apotek, rumah sakit, rumah bersalin swasta, sarana pelayanan
kesehatan lainnya dan ke perusahaan. Masyarakat/ sasaran dapat memperoleh
tablet Fe di tempat-tempat tersebut secara langsung.
v. Penyimpanan tablet Fe.
Tablet Fe disimpan di farmasi puskesmas dan ditaruh di tempat yang tidak
lembab dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
vi. Pencatatan dan pelaporan tablet Fe.
Bagian ini merupakan bagian yang penting dari kegiatan pemantauan dan
evaluasi. Pencatatan dan pelaporan cakupan suplementasi tablet Fe dilakukan
secara berjenjang mulai dari posyandu sampai dengan pusat. Pencatatan di
posyandu dicatat dalam Sistem Informasi Posyandu (SIP), dan direkapitulasi di
posyandu oleh bidan atau petugas pustu saat kegiatan posyandu maupun saat
kunjungan rumah ibu hamil.
Tablet Fe = (Jumlah Ibu hamil x minimal 90 tablet) + (10%)
Pencatatan di tingkat desa dilakukan oleh bidan dan dicatat pada kohort
Antenatal Care (lembar KIA-4). Bidan melaporkan rekapitulasi hasil pemberian
tablet Fe ke puskesmas melalui Register Antenatal Care (lembar KIA-10) dan
kemudian dilaporkan ke puskesmas selambat-lambatnya pada tanggal 5 bulan
berikutnya. Pihak puskesmas melakukan pencatatan dalam kohort Ante Natal
Care (lembar KIA-4). Puskesmas merekapitulasi laporan bulanan pemberian
12. TTD puskesmas, poskesdes, bidan praktik mandiri, dokter praktik dan klinik
lainnya pada Register Antenatal Care (lembar KIA-10) dan mengirimkan laporan
bulanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota selambatlambatnya tanggal 10
bulan berikutnya.
vii. Sosialisasi suplementasi tablet Fe. Sosialisasi merupakan bagian yang paling
penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Sosialisasi
memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan partisipasi
yang efektif dalam masyarakat dengan cara memberitahukan hal-hal yang
berhubungan dengan masa kehamilan, diantaranya mengenai pentingnya
konsumsi tablet besi guna memenuhi asupan zat besi pada ibu hamil untuk
mencegah anemia yang dapat berujung pada kematian. Sosialisasi dapat
menggunakan metode penyuluhan khusus mengenai pentingnya tablet besi atau
disisipkan pada saat membahas megenai hal-hal yang penting untuk diketahui
oleh ibu hamil. Penyebarluasan informasi terutama mengenai tablet Fe perlu
dilakukan untuk meningkatkan cakupan pemberian tablet Fe yang melibatkan
unsur masyarakat terutama ibu hamil.
Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan sosialisasi supementasi
tablet Fe adalah sebgai berikut:
1) Mengapa perlu dilakukan kegiatan sosialisasi suplementasi tablet Fe?
2) Apa tujuan yang ingin dicapai dalam sosialisasi?
3) Siapa sasaran, dimana dan kegiatan apa yang dapat digunakan dalam sosialisasi
suplementasi tablet Fe
4) Kapan sosialisasi suplementasi dilakukan?
13. 5) Media komunikasi apa yang dapat digunakan?
6) Siapa yang bertanggung jawab melakukan sosialisasi?
7) Siapa yang berperan dalam melakukan sosialisasi?
viii. Pemberian tablet Fe terhadap ibu hamil.
Satu tablet Fe diberikan setiap hari selama kehamilan minimal 90 tablet, dimulai
sedini mungkin dan dilanjutkan sampai masa nifas. Bagi ibu hamil yang
menderita anemia diberikan 2 tablet setiap hari sampai kadar Hb mencapai
normal.
4.2.2.2 Proses
Ada perencanaan tertulis mengenai:
i. Penentuan kelompok sasaran tablet Fe.
Sasaran ditentukan oleh pihak kesehatan baik bidan maupun petugas kesehatan
lainnya.
ii. Tempat pemberian tablet Fe.
Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet dilaksanakan di semua desa wilayah
kerja puskemas.
iii. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan tablet Fe.
Perencanaan kebutuhan tablet Fe dihitung secara seksama setiap 1 tahun sekali
dengan menggunakan data jumlah sasran riil ibu hamil, dan penyediaan tablet
Fe dari pusat dari pihak pemerintah dan swasta.
iv. Pendistibusian dan penerimaan tablet Fe.
14. Pendistribusian tablet Fe diberikan secara gratis setiap kunjungan ibu hamil ke
bidan atau pusat kesehatan di puskesmas. Tablet Fe diberikan sebanyak 30
butir saat ibu hamil datang melakukan pemeriksaan atau membeli sendiri di
apotek.
v. Penyimpanan tablet Fe.
Tablet Fe disimpan di farmasi puskesmas dan ditaruh di tempat yang tidak
lembab dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
vi. Pencatatan dan pelaporan.
Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan secara berjenjang mulai dari posyandu
hingga pusat. Pemberian tablet Fe harus dicatat di kohort antenatal lalu di
rekapitulasi pada register Antenatal Care dan dilaporkan ke puskesmas untuk
dilaporkan ke kabupaten/kota setiap 1 bulan.
vii. Sosialisasi suplementasi tablet Fe.
Sosialisasi dilakukan setiap kali ada kelas ibu hamil di setia desa oleh bidan
desa maupun kader yang bertanggung jawab.
viii. Pemberian tablet Fe terhadap ibu hamil
Pemberian tablet Fe sebanyak 1 butir perhari pada ibu hamil sewaktu ibu hamil
datang melakukan pemeriksaan dan diberikan sedini mungkin hingga ibu
memasuki masa nifas. Pemberian tablet Fe sebanyak 2 butir perhari pada ibu
hamil dengan anemia.
A. Pengorganisasian
15. Terdapat struktur organisasi tertulis dan pemberian tugas yang teratur dalam
melaksanakan tugasnya.
Struktur Organisasi
Pengorganisasian dalam program tablet Fe 90 tablet dibagi berdasarkan jabatan:
Koordinator dan Pelaksana Pelayanan Gizi
Sebagai koordinator dan pelaksana program.
Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil pencatatan
kepada Kepala Puskesmas Cipanas dalam waktu tiap bulan.
Koordinator Bidan
Mengkoordinasi bidan KIA, PONED dan bidan desa untuk dapat melakukan
tugasnya dengan baik.
Bidan KIA, bidan PONED dan bidan desa
Sebagai pelaksana kegiatan penyuluhan perorangan dan kelompok mengenai tablet
Fe 90 tablet.
Sebagai pelaksana pemberian tablet Fe 90 tablet kepada ibu hamil.
Penanggung jawab Pelaksana Pelayanan Gizi
Dziky Muhammad, S.Gz
Koordinator Bidan
Bd. Hj. Sapariah, SKM
Bidan – Bidan
Bidan KIA, Bidan PONED, Bidan Desa
16. Melakukan pencatatan bayi yang berkunjung ke Posyandu dan merekapitulasi data
untuk dilaporkan ke koordinator dan pelaksana gizi keluarga.
B. Pelaksanaan
i. Penentuan kelompok sasaran tablet Fe.
Sasaran ditentukan oleh pihak kesehatan baik bidan maupun petugas kesehatan lainnya
yaitu semua ibu hamil hingga memasuki masa nifas.
ii. Tempat pemberian tablet Fe.
Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet dilaksanakan di semua desa wilayah kerja
puskemas.
iii. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan tablet Fe.
Perencanaan kebutuhan tablet Fe dihitung secara seksama setiap 1 tahun sekali dengan
menggunakan data jumlah sasaran ibu hamil, dan penyediaan tablet Fe dari pusat dari
pihak pemerintah dan swasta.
iv. Pendistibusian dan penerimaan tablet Fe.
Pendistribusian tablet Fe diberikan setiap kunjungan ibu hamil ke bidan atau pusat
kesehatan di puskesmas. Tablet Fe diberikan sebanyak 30 butir saat ibu hamil datang
melakukan pemeriksaan.
v. Penyimpanan tablet Fe.
Tablet Fe disimpan di farmasi puskesmas dan ditaruh di tempat yang tidak lembab dan
tidak terkena sinar matahari secara langsung.
vi. Pencatatan dan pelaporan
17. Pencatatan dan pelaporan ini dilakukan secara berjenjang mulai dari posyandu hingga
pusat. Pemberian tablet Fe harus dicatat di kohort ante natal dan direkapitulasi pada
register Antenatal Care lalu dilaporkan ke puskesmas untuk dilaporkan ke
kabupaten/kota setiap 1 bulan. Laporan itu diproses oleh bagian Upaya Perbaikan Gizi
Keluarga dan Kesehatan Ibu Anak.
vii. Sosialisasi suplementasi tablet Fe.
Sosialisasi dilakukan setiap kali ada kelas ibu hamil di setiap desa oleh bidan desa
maupun kader yang bertanggung jawab.
viii. Pemberian tablet Fe terhadap ibu hamil.
Setiap kali ibu hamil datang memeriksakan kehamilan akan diberikan 30 butir tablet
Fe untuk 30 hari. Apabila hasil pemeriksaan Hb didapati hemoglobin rendah maka
akan diberikan tablet Fe sebanyak 2 butir perhari. Tablet Fe diberikan oleh bidan di
puskesmas, bidan desa, posyandu, atau pihak kesehatan pemerintah lainnya.
C. Pengawasan
i. Pencatatan dan pelaporan Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap satu bulan sekali.
ii. Rapat Kegiatan rapat di dalam puskesmas dan di dinas kesehatan dilakukan setiap 1
bulan, 3 bulan, dan 6 bulan sekali.
4.2.2.3 Keluaran
A. Cakupan Kebutuhan Tablet Fe ibu hamil
18. Perhitungan kebutuhan suplementasi tablet Fe untuk ibu hamil yang merupakan data
dari Puskesmas Cipanas bulan Oktober – November tahun 2018, dimana jumlah
sasaran ibu hamil sebanyak orang ibu hamil.
Jumlah Target Fe = (jumlah ibu hamil x minimal 90 tablet) + (10%)
= ( 568 x 90 tablet ) + (10% kebutuhan tidak terduga)
= 51.120 tablet + (10% x 51.120 tablet)
= 51.120 tablet + 5.112 tablet
= 56.232 tablet Fe
B. Cakupan Sosialisasi suplementasi Tablet Fe (penyuluhan kelompok)
Persentase :
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒊𝒃𝒖 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒌𝒔𝒂𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊
𝒌𝒆𝒄𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 Cipanas : 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒌𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒊𝒃𝒖 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒅𝒊
𝒌𝒆𝒄𝒂𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏 Cipanas 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
= 36 36 x 100 %
= 100 %
Target sosialisasi dalam 1 tahun = 100%
C. Cakupan pemberian tablet Fe 1 pada ibu hamil
Pendistribusian tablet Fe 1 dilakukan pada saat ibu hamil pertama kali melakukan
pemeriksaan kehamilan pada bidan di Puskesmas maupun bidan desa, dan
diberikan tablet Fe sebanyak 30 tablet.
Persentase:
19. 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒃𝒖 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒕𝒂𝒃l𝒆𝒕 𝑭𝒆 𝟏 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏
𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 (𝒌𝒖𝒎𝒖𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇) : 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒊𝒃𝒖 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒅𝒊 𝒘𝒊𝒍𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂
𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 x 100%
= 78/90 x 100%
= 87 %
Target pemberian tablet Fe1 selama 1 tahun = 90%
Hasil yang didapatkan diambil dari data puskemas secara keseluruhan.
Data masing-masing layanan tidak diketahui sehingga sulit untuk
dianalisa.
D. Cakupan pemberian tablet Fe 3 (90 tablet) pada ibu hamil
Pemberian tablet Fe3 diberikan saat ibu hamil berkunjung ke tiga kalinya pada
pemberian tablet Fe3, ibu hamil telah mendapat total 90 tablet Fe.
Persentase:
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒃𝒖 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝟗𝟎 𝒕𝒂𝒃𝒍𝒆𝒕 𝑭𝒆 (𝑭𝒆𝟑) 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊
𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 (𝒌𝒖𝒎𝒖𝒍𝒂𝒕𝒊𝒇) : 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒊𝒃𝒖 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒅𝒊 𝒘𝒊𝒍𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂
𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 x 100%
= 80/80 x 100%
= 100 %
Target pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama 1 tahun = 90%
Hasil yang didapatkan diambil dari data puskemas secara keseluruhan.
Data masing-masing layanan tidak diketahui sehingga sulit untuk
dianalisa.
E. Cakupan kunjungan ibu hamil K1
20. Presentase:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ 𝑎𝑚𝑖𝑙 𝐾1 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ 𝑎𝑚𝑖𝑙 x 100%
= x 100%
= %
Target kunjungan ibu hamil K1 selama 1 tahun = %
Target Fe1 dan K1 seharusnya seiring dan data tersebut tidak ditemukan
dari tempat masing-masing layanan di seluruh wilayah kerja Puskesmas
Cipanas.
F. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
Presentase:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ 𝑎𝑚𝑖𝑙 𝐾4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑏𝑢 ℎ 𝑎𝑚𝑖𝑙 x 100%
= x 100%
= %
Target kunjungan ibu hamil K4 selama 1 tahun = 98%
Target Fe1 dan K1 seharusnya seiring dan data tersebut tidak ditemukan
dari tempat masing-masing layanan di seluruh wilayah kerja Puskesmas
Cipanas.
21. Tabel 4.1 - Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh Pemberian Tablet Fe1 dan
Tablet Fe3 di Wilayah Kerja Pukesmas Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten
Lebak periode Oktober – November 2018.
Desa
OKTOBER NOVEMBER
Jumlah
Ibu
Hamil
FE1 % FE3 %
Jumlah
Ibu
Hamil
FE1 % FE3 %
Cipanas 50 9 18.0% 7 14.0% 46 6 13.0% 7 15.2%
Sipayung 45 10 22.2% 4 8.9% 41 7 17.1% 7 17.1%
Talagahiang 21 6 28.6% 1 4.8% 17 1 5.9% 2 11.8%
Luhurjaya 58 7 12.1% 6 10.3% 50 8 16.0% 8 16.0%
Giriharja 38 6 15.8% 5 13.2% 37 7 18.9% 5 13.5%
Bintangsari 24 4 16.7% 6 25.0% 25 3 12.0% 4 16.0%
Jayapura 39 7 17.9% 7 17.9% 47 7 14.9% 6 12.8%
Bintangresmi 45 6 13.3% 12 26.7% 36 3 8.3% 4 11.1%
Haurgajrug 65 11 16.9% 6 9.2% 59 8 13.6% 8 13.6%
Girilaya 45 7 15.6% 6 13.3% 44 7 15.9% 6 13.6%
Sukasari 53 10 18.9% 7 13.2% 53 6 11.3% 9 17.0%
Malangsari 30 4 13.3% 3 10.0% 28 4 14.3% 4 14.3%
Pasirhaur 38 5 13.2% 6 15.8% 38 5 13.2% 7 18.4%
Harumsari 29 9 31.0% 4 13.8% 34 6 17.6% 3 8.8%
JUMLAH 580 101 18.1% 80 14.0% 555 78 13.7% 80 14.2%
4.2.2.4 Lingkungan
A. Fisik
Lokasi : Di tiap desa sudah terdapat masing-masing bidan desa, sehingga mudah
dijangkau oleh warga desa.
Transportasi : Terdapat sarana transportasi seperti kendaraan umum terutama di jalan
raya. Untuk di desa-desa masih belum terdapat kendaraan umum, tetapi kebanyakan
penduduk sudah memiliki kendaraan bermotor, namun ada beberapa tempat masih
sulit dijangkau dengan menggunakan kendaraan beroda empat.
22. Fasilitas kesehatan lain: Belum baik, karena kurangnya pencatatan dan pelaporan bagi
pasien yang melakukan pemeriksaan antenatal di luar wilayah kerja puskesmas, belum
dilaporkan ke puskesmas tempat dimana ibu tinggal.
B. Non Fisik
Sosial Ekonomi : Mayoritas rata-rata penduduk berstatus pendidikan rendah.
Budaya : Penduduk masih belum sepenuhnya melakukan pemeriksaan kehamilan ke
bidan atau fasilitas kesehatan .
Dukungan keluarga : Keluarga dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan.
4.2.2.5 Umpan Balik
Adanya pencatatan dan pelaporan secara lengkap setiap bulan mengenai program
pembagian tablet Fe setiap bulannya, dan diadakannya rapat secara berkala tiap
bulan, pertiga bulan, dan perenam bulan untuk mengevaluasi program yang telah
dijalankan.
4.2.2.6 Dampak
A. Langsung
Menurunkan jumlah kesakitan belum dapat dinilai
Menurunkan jumlah kematian belum dapat dinilai
B. Tidak Langsung
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat belum dapat dinilai