2. Pengertian
Suatu organisme seluler yang mempunyai sifat
eukariotik, tidak memiliki bagian dinding sel,
heterotrof dan juga dapat melakukan pergerakan
dengan memanfaatkan alat gerak.
Mikroskopis, karena ukuran tubuhnya hanya antata 3-
1000 mikron.
3. Habitat
Habitat hidupnya adalah tempat yang basah, lembab
dan juga berair.
Ilmuwan yang pertama kali mempelajari protozoa
adalah Anthony van Leeuwenhoek.
4. Berdasarkan Alat Gerak
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas :
Rhizopoda (Sarcodina)
Flagellata (Mastigophora)
Ciliata (Ciliophora)
Sporozoa
5. Rhizopoda (Sarcodina)
Alat gerak berupa pseudopoda (kaki semu)
Proses reproduksi secara aseksual dengan
melakukan pembelahan biner
Mempunyai bentuk tubuh berubah-ubah/tidak
tetap (flexibel)
Sebagian besar tubuhnya terbentuk karena
adanya ektoplasma dan endoplasma
6. Contoh Rhizopoda
Amoeba sp.
salah satu kelas protozoa yang hidupnya berada pada lingkungan bebas,
selain itu juga ditemukan ada sebagian yg hidup pada bagian tubuh
manusia.
Entamoeba histolityca
menyebabkan disentri amuba
Entamoeba gingivalis
menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi
(Gingivitis)
Foraminifera sp.
fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah
globigerina.
Radiolaria sp.
endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
untuk bahan penggosok.
7. Flagellata (Mastigophora)
Alat gerak berupa flagel (bulu cambuk)
Mempunyai sifat autotrof
Untuk bertahan hidup flagelata memakan zat organik
yg terdiri dari larutan
Pembelahan diri dilakukan dalam bentuk
memanjang
Proses reproduksi secara aseksual
Bagian tubuh tersusun tanpa adanya rangka
Tidak mempunyai bentuk yang tetap/beruba-ubah
8. Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
Golongan Phytonagellata
Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa
dengan ganggang)
Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara
protozoa dengan ganggang)
Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya
bila terkena rangsangan mekanik)
9. Golongan Zooflagellata,
Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.
Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa)
Glossina sp. (lalat Tsetse)
Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis (tsetse
sungai)
Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans (tsetse
semak)
Trypanosoma cruzl : penyakit chagas
Trypanosoma evansi :penyakit surra, pada hewan ternak
(sapi).
Leishmaniadonovani : penyakit kalanzar
Trichomonas vaginalis : penyakit keputihan
10. Ciliata (Ciliophora)
Alat gerak berupa silia (rambut getar)
Memiliki dua jenis inti : Makronukleus dan
Mikronukleus (alat reproduksi seksual dan
aseksual).
Cara reproduksi, aseksual : membelah diri, seksual :
konjugasi.
Memiliki celah mulut yang sudah dilengkapi dengan
bagian anus
Memiliki bentuk tubuh yang tidak tetap/berubah-
ubah.
11. Contoh Ciliata
Slentor : salah satu protozoa yang memiliki bentuk
fisik tubuh menyerupai terompet dan pada bagian
tangkainya menempel pada bagian substrat
Balantidium coli : menyebabkan penyakit diare
12. Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak
Cara bergerak dengan mengubah kedudukan
tubuhnya
Pembiakan secara aseksual, ditemukan pada
protozoa melalui proses pembentukan spora pada
bagian tubuh inang (disebut juga sporogoni) atau
melalui proses pembelahan diri pada bagian tubuh
inang (disebut dengan schizogoni)
Memiliki sifat parasit yang ditemukan pada manusia
dan juga hewan
13. Contoh sporozoa
Marga yang berhubungan dengan kesehatan
manusia : Toxopinsma dan Plasmodium (penyebab
malaria)
14. Ciri-ciri protozoa secara umum
Bagian tubuh yang digunakan sebagai alat gerak utama :
pseudopodia, flagela, silia
Dalam keadaan yang kurang mengutungkan biasanya
sering kali terjadi pembentukan suatu kista yang
dimaksudkan untuk dapat bertahan hidup
Kehidupan protozoa banyak ditemukan sebagai parasit,
saprofit, dan dapat hidup dengan bebas
Termasuk organisme heterotrof (tidak dapat
menghasilkan makanannya sendiri)
Cara hidup tergolong dalam 2 jenis, hidup dengan cara
berkelompok dan juga ada yang hidup sendiri
Merupakan organisme eukariotik
Bersel tunggal (uniseluler)
15. Reproduksi pada protozoa
Melalui cara seksual dan aseksual.
Namun yang sering dilakukan adalah dengan pembelahan
biner. Tahap pembelahan menggunakan cara mitosis
yang hasilnya akan terbentuk dua sel anakan.
Sedangkan proses reproduksi secara seksual dapat terjadi
dengan cara konjugasi, yang akan menggabungkan
berbagai materi genetik yang diambil dari bagian sel satu
ke bagian sel lainnya.