Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) meliputi hak cipta, paten, merek dagang, desain industri, dan rahasia dagang. HKI memberikan perlindungan hukum bagi hasil karya intelektual seperti teknologi, seni, sastra, dan desain untuk mendorong kreativitas dan inovasi.
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Haki
1. LEGAL ASPEK PRODUK TIK
Hak Cipta & Konvensi Internasional
Tentang Hak Cipta
KELAS 2IA08
UNIVERSITAS GUNADARMA
TEKNIK INFORMATIKA 2013/2014
1. Agung Herdiansyah 50412355
2. Andita Maynitasari 50412806
3. Bhaskara Rindra Cipta 51412446
4. Devago Adnan 51412916
5. Ilham Sulaiman 53412618
6. Muhammad Iqbal Tawakal 54412803
7. Nisa Ul Fitri 55412351
8. Perdi Atmaja 55412663
9. Siti Maharani Ferdyanti 57412064
10. Yudhistira Hardyan Afghani 57412903
2. ii
Kata Pengantar
Kekayaan Intelektual merupakan kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya
pikir seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya tulis, karikatur, dan
lain-lain yang berguna untuk manusia. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya
yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Sistem HKI merupakan hak
privat (private rights). Seseorang bebas untuk mengajukan permohonan atau mendaftarkan
karya intelektualnya atau tidak.
Hak eklusif yang diberikan Negara kepada individu pelaku HKI (inventor, pencipta,
pendesain dan sebagainya) tiada lain dimaksudkan sebagai penghargaan atas hasil karya
(kreativitas) nya dan agar orang lain terangsang untuk dapat lebih lanjut mengembangkannya
lagi, sehingga dengan sistem HKI tersebut kepentingan masyarakat ditentukan melalui
mekanisme pasar. Disamping itu sistem HKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi
yang baik atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkannya
teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah. Dengan dukungan
dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan
maksimal untuk keperluan hidupnya atau mengembangkannya lebih lanjut untuk memberikan
nilai tambah yang lebih tinggi lagi
3. iii
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………. ii
Daftar isi ………………………………………………………….. iii
BAB I. Subjek dan Objek Hukum …..…………………………… 1
BAB II. Arti dan peranan HAKI………..…………………….…… 3
BAB III. Klasifikasi HAKI ……….……………………..……... 4
BAB IV. Contoh Kasus ………………………...……………… 7
Daftar Pustaka…………………...………………………………… 13
4. 1 | p a g e
BAB I. Subjek dan Objek Hukum
1. Subjek Hukum
Subjek hokum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban
untuk bertindak dalam hukum. Terdiri dari orang dan badan hukum.
Subjek hukum di bagiatas 2 jenis, yaitu :
A. Subjek Hukum Manusia
Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung
hak dan kewajiban. Pada prinsipnya orang sebagai subjek hokum dimulai sejak lahir
hingga meninggal dunia.
Ada juga golongan manusia yang tidak dapat menjadi subjek hukum, karena tidak
cakap dalam melakukan perbuatan hukum yaitu :
Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa, dan belum menikah.
Orang yang berada dalam pengampunan yaitu orang yang sakit ingatan, pemabuk,
pemboros
B. Subjek Hukum Badan Usaha
Adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hokum dan mempunyai
tujuan tertentu.Sebagai subjek hukum, badan usaha mempunyai syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh hokum yaitu :
Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggotanya
Hak dan Kewajiban badan hokum terpisah dari hak dan kewajiban para
anggotanya.
2. Objek Hukum
Objek hokum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hokum dan
dapat menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. Objek hokum berupa benda atau
barang atau pun hak yang dapat dimiliki dan bernilai ekonomis.
Jenis objek hokum yaitu berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan
bahwa benda dapat dibagi menjadi 2, yakni:
5. 2 | p a g e
A. Benda yang bersifat kebendaan (Materi ekegoderen)
Benda yang bersifat kebendaan (Materi ekegoderen) adalah suatu benda yang
sifatnya dapat dilihat, diraba, dirasakan dengan panca indera, terdiri dari benda berubah /
berwujud. Yang meliputi :
Benda bergerak / tidak tetap, berupa benda yang dapat dihabiskan dan benda
yang tidak dapat dihabiskan
Benda tidak bergerak
B. Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateri ekegoderen)
Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateri egoderen) adalah suatu benda yang
dirasakan oleh panca indera saja ( tidak dapat dilihat ) dan kemudian dapat direalisasikan
menjadi suatu kenyataan, contohnya merk perusahaan, paten, dan ciptaan musik / lagu
6. 3 | p a g e
BAB II. Arti dan peranan HAKI
1. Arti HAKI
Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau akronim “HAKI”, adalah padanan kata
yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul
bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk
manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HAKI adalahkarya-karya yang timbul
atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. (http://119.252.161.174/pengertian-
hak-kekayaan-intelektual/)
2. Peranan HAKI
a. Meningkatkan perkembangan teknologi;
b. Menciptakan iklim perdagangan dan investasi yang kompetitif;
c. Mendukung perkembangan dunia usaha yang kompetitif dan spesifik di pasar
global;
d. Meningkatkan invensi dan inovasi dalam negri yang berorientasi ekspor dan
bernilai komersial;
e. Mempromosikan sumber daya social dan budaya yang dimiliki;
f. Memberikan reputasi internasional untuk ekspor produk lokal yang berkarakter
dan memiliki tradisi budaya daerah.
7. 4 | p a g e
BAB III. Klasifikasi HAKI
1. HAK CIPTA
Hak eksklusif yang diberikan Negara bagi pencipta suatu karya (missal karya seni
untuk mengumumkan, memperbanyak, atau memberikan izin bagi orang lain untuk
memperbanyak ciptaanya tanpa mengurangi hak pencipta sendiri.
UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa Hak Cipta adalah hak yang
mengatur karya intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang dituangkan
dalam bentuk yang khas dan diberikan pada ide, prosedur, metode atau konsep yang telah
dituangkan dalam wujud tetap dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.(Pasal 1 ayat 1)
A. Bentuk dan Lama Perlindungan
Bentuk perlindungan yang diberikan meliputi larangan bagi siapa saja
untuk mengumum kan atau memperbanyak ciptaan yang dilindungi tersebut
kecuali dengan seijin Pemegang Hak Cipta. Jangka waktu perlindungan Hak
Cipta pada umumnya berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung
hingga 50 ( lima puluh ) tahun setelah Pencipta meninggal dunia. Namun
demikian, pasal 30 UU Hak Cipta menyatakan bahwa Hak Cipta atas Ciptaan :
program komputer; sinema tografi; fotografi; database; dan karya hasil pengalih
wuju dan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejakp ertama kali diumumkan.
B. Pelanggaran dan Saksi
Dengan menyebut atau mencantumkan sumbernya, tidak dianggap sebagai
pelanggaran HakCipta atas:
Penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan
suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari
Pencipta;
Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna
keperluan pembelaan di dalam atau di luar Pengadilan;
8. 5 | p a g e
Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian , guna
keperluan:
a) Ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
b) Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan
ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.
c) Perbanyakan suatu Ciptaan bidang ilmu pengetahuan , seni, dan
sastra dalam huruf braille guna keperluan para tuna netra, kecuali
jika Perbanyakan itu bersifat komersial;
d) Perbanyakan suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara
terbatas dengan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh
perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan,
dan pusat dokumentasi yang non komersial semata-mata untuk
keperluan aktivitasnya;
e) Perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan
teknis atas karya arsitektur, seperti Ciptaan bangunan;
f) Pembuatan salinan cadangan suatu Program Komputer oleh
pemilik Program Komputer yang dilakukan semata-mata untuk
digunakan sendiri.
2. HAK KEKAYAAN INDUSTRI( industrial property rights )
Hak yang mengatur segala sesuatu tentang milik perindustrian, terutama yang
mengatu rperlindungan hukum.
Hak kekayaan industri ( industrial property right ) berdasarkan pasal 1 Konvensi
Paris mengenai perlindungan Hak Kekayaan Industri Tahun 1883 yang telah di
amandemen padat anggal 2 Oktober 1979, meliputi :
a. Paten (UU No 14 Tahun 2001 tentang paten)
Hak eksklusif yang diberikan Negara bagi pencipta di bidang teknologi. Hak ini
memiliki jangka waktu ( usia sekitar 20 tahun sejak dikeluarkan), setelah itu
habis masa berlaku patennya.
9. 6 | p a g e
b. Merk Dagang ( UU No 15 Tahun 2001)
Hasil karya, atau sekumpulan huruf, angka, atau gambar sebagai daya pembeda
yang digunakan oleh individu atau badan hokum dari keluaran pihak lain
c. Hak Desain Industri (UU No 31 Tahun 2000 Tentang Desain)
Perlindungan terhadap kreasi dua atau tiga dimensi yang memilik inilai estetis
untuk suaturancangan dan spesifikasi suatu proses industry
d. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu ( UU No 32 Tahun 2000 Tentang Desain
Tata Letak Sirkuit )
Perlindungan hak atas rancangan tata letak di dalam sirkuit terpadu, yang
merupakan komponen elektronik yang diminiaturisasi.
e. Rahasia Dagang (UU No 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia)
Merupakan rahasia yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau individu dalam
proses produksi
f. VarietasTanaman(UU No 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas
Tanaman)
Perlindungan khusus yang diberikan Negara, yang dalam hal ini diwakili oleh
Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh kantor PVT, terhadap varietas
tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan
tanaman. (Pasal 1 Ayat 1) dimana Varietas Tanaman adalah sekelompok tanaman
dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan
tanaman, daun, bunga, buah, biji dan ekspresi karakteristik genotype atau
kombinasi genotipe yang dapat membedakan dari jenis yang sama atau spesies
yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila
diperbanyak tidak mengalami perubahan. (Pasal 1 Ayat 3)
BAB IV. Contoh Kasus
10. 7 | p a g e
Hak Paten
Hak paten, atau lebih sering disebut paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
Negara, dalam hal ini, Pemerintah Republik Indonesia, kepada investor atas hasil penemuannya
di bidang teknologi, yang selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuan tersebut atau
memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya (UU 14 tahun 2001, ps.1,
ay.1).
Kata paten, berasal dari bahasa inggris patent, yang awalnya berasal dari kata patere yang
berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal dari istilah letters patent,
yaitu surat keputusan yang dikeluarkan kerajaan yang memberikan hak eksklusif kepada individu
dan pelaku bisnis tertentu. Dari definisi kata paten itu sendiri, konsep paten mendorong inventor
untuk membuka pengetahuan demi kemajuan masyarakat dan sebagai gantinya, inventor
mendapat hak eksklusif selama periode tertentu. Mengingat pemberian paten tidak mengatur
siapa yang harus melakukan invensi yang dipatenkan, sistem paten tidak dianggap sebagai hak
monopoli.
selain itu ada juga hak yang dimiliki oleh pemegang paten yaitu:
Hak yang dimiliki oleh pemegang Paten
Pemegang paten memiliki hak eklusif untuk melaksanakan Paten yang dimilikinya dan
melarang orang lain yang tanpa persetujuannya :
a. Dalam hal Paten Produk : membuat, menjual, mengimpor, menyewa, menyerahkan, memakai,
menyediakan untuk di jual atau disewakan atau diserahkan produk yang di beri paten.
b. Dalam hal Paten Proses : Menggunakan proses produksi yang diberi Paten untuk membuat
barang dan tindakan lainnya sebagaimana yang dimaksud dalam hufuf a.
Pemegang Paten berhak memberikan lisensi kepada orang lain berdasarkan surat
perjanjian lisensi.
11. 8 | p a g e
Pemegang Paten berhak menggugat ganti rugi melalui pengadilan negeri setempat,
kepada siapapun, yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam butir 1 diatas.
Pemegang Paten berhak menuntut orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melanggar
hak pemegang paten dengan melakukan salah satu tindakan sebagaimana yang dimaksud
dalam butir 1 diatas.
dibawah ini juga ditampilkan kasus dari hak paten
1. DENGAN SOLUSI
10 Gugatan Hak Paten Yahoo ke Facebook
Menjelang rencana go public Facebook ternyata muncul masalah baru yang menghampiri
raksasa jejaring sosial ini. Yahoo baru saja mengajukan gugatan kepada Facebook terkait 10 hak
paten. Masalah hak paten biasa terjadi antara pembuat smartphone, tetapi ini untuk pertama
kalinya masalah ini diributkan oleh kedua "raksasa" internet.
Dalam pengajuan gugatan, Yahoo merasa dirugikan karena Facebook menggunakan
paten teknologi Yahoo yang telah didaftarkan di Amerika Serikat (AS). Pelanggaran yang telah
dilakukan Facebook tidak dapat dikompensasi dengan cara pembayaran royalti. Pihak Facebook
pun menanggapi gugatan itu dalam sebuah pernyataan. "Kami akan mempertahankan diri dengan
penuh semangat untuk melawan tindakan yang membingungkan ini," jawab juru bicara
Facebook. Menurut Yahoo, pertumbuhan Facebook yang begitu cepat, bagaimanapun, didasari
oleh penggunaan teknologi jejaring sosial yang telah dipatenkan Yahoo.
Namun, dari 10 paten yang dipermasalahkan tersebut sebagian besar merujuk pada
periklanan online, termasuk cara penempatan iklan dan metode aksesnya. Dari 10 paten, hanya
dua yang terkait dengan teknologi media sosial.
Kasus ini seperti ulangan dari keputusan Yahoo untuk menggugat Google menyusul
penawaran saham perdana perusahaan itu pada 2004. Sengketa masalah hak paten itu dimenangi
Yahoo yang memperoleh sejumlah pembayaran. Disebutkan, Google melakukan penyelesaian
kasus itu dengan menerbitkan 2,7 juta saham untuk saingannya.
Berikut adalah 10 gugatan Yahoo kepada pihak Facebook:
12. 9 | p a g e
1. Paten Amerika Serikat (AS) No 6,901,566 : Metode dan sistem untuk mengoptimalkan
penempatan iklan pada halaman Web.
2. Paten AS No 7,100,111 : Metode dan sistem untuk mengoptimalkan penempatan iklan
pada halaman Web.
3. Paten AS No 7,373,599 : Metode dan sistem untuk mengoptimalkan penempatan iklan
pada halaman Web.
4. Paten AS No. 7,668,861 : Sistem dan metode untuk menentukan validitas interaksi pada
jaringan.
5. Paten AS No. 7,269,590 : Metode dan sistem untuk menyesuaikan tampilan informasi yang
terkait dengan pengguna jaringan sosial.
6. Paten AS No. 7,599,935 : Kontrol untuk memungkinkan pengguna melakukan tampilan
preview dari konten yang dipilih berdasarkan tingkat otorisasi pengguna lain.
7. Paten AS No. 7,454.509 : Pemutaran sistem online dalam komunitas agar satu sama lain
dapat menikmati layanan.
8. Paten AS No. 5,983.227 : Dinamisasi halaman generator, yang memungkinkan pengguna
mengostumisasi halaman dengan template.
9. Paten AS No. 7,747,468 : Konten konsinyasi penjualan dalam sistem dan metode untuk
jaringan penyiaran.
10. Paten AS No. 7,406,501 : Sistem dan metode untuk instant messaging menggunakan
protokol e-mail.
Dari kasus ini terlihat bahwa adanya persaigan antara yahoo dan juga facebook.
berdasarkan kasus diatas dapat dianalisis bahwa penyebab adanya perselisihan dari yahoo dan
juga facebook ada pada pihak Facebook yang telah menggunakan paten teknologi Yahoo yang
telah didaftarkan di Amerika Serikat (AS). Pelanggaran yang telah dilakukan Facebook ini sudah
tidak dapat lagi dikompensasi dengan cara pembayaran royalti. oleh karena itulah pihak dari
yahoo melakukan gugatan kepada facebook.
13. 10 | p a g e
2. TANPA SOLUSI
Kasus Hak Paten Obat-obatan
India sedang mempersiapkan perlawanan menghadapi paten atas obat diabet yang didasarkan
pada tanaman dari India. Kantor Paten Amerika Serikat telah memberikan paten pada sebuah
perusahaan farmasi Amerika Serikat atas obat yang dibuat dari terong dan pare. Menurut
pemerintah India, kedua tanaman tersebut sudah ribuan tahun digunakan untuk menyembuhkan
diabetes di India dan sudah terdokumentasi dalam banyak teks tentang tanaman obat di India.
Sementara itu, tanaman afrika juga tidak luput dari pematenan. Amerika Serikat kembali
memberikan paten nomor 5,929,124 granted tanggal 27 Juli 1999 kepada dua ilmuwan Swiss
untuk penemuan berupa zat aktif dari akar sebuah pohon (Swartzia madagascariensis) di Afrika.
Zat aktif ini digunakan untuk mengobati infeksi jamur serta gatal-gatal pada kulit. Penelitian
menunjukkan bahwa bahan kimia dari pohon ini jauh lebih ampuh dari obat anti jamur yang ada
sekarang, yang menarik adalah kasus „perang paten‟ atas obat genetik antara Amerika Serikat
dan Inggris.
Myrian Genetics, sebuah perusahaan Amerika Serikat telah mempatenkan dua gen manusia
untuk skrining kanker payudara. Padahal sebagian besar penelitian tentang hal itu paling tidak
pada satu gen yaitu BRCA2 dilakukan di Institut Penelitian Kanker Inggris. Myriad mengajukan
paten beberapa jam sebelum Institut kanker mengumumkan penemuannya dalam majalah
Nature. Pemberian paten ini akan mengancam pekerjaan 15 laboratorium di Inggris yang
dibiayai oleh masyarakat/negara dengan biaya 15 kali lebih rendah dibandingkan di AS.
Analisis :
Kasus hak paten dalam wacana di atas, terdapat tiga kasus hak paten mengenai obat-obatan
mulai dari tradisional hingga bahan kimia. Uniknya dalam tiga kasus tersebut melibatkan satu
negara yang bermasalah dengan negara lain mengenai hak paten obat-obatan, Negara tersebut
adalah Amerika Serikat.
14. 11 | p a g e
Pertama, Kantor Paten Amerika Serikat telah memberikan paten pada sebuah perusahaan farmasi
Amerika Serikat atas obat yang dibuat dari terong dan pare. Padahal tanaman tersebut berasal
dari Negara India. Sudah ribuan tahun dua tanaman tersebut digunakan untuk menyembuhkan
diabetes di India dan sudah terdokumentasi dalam banyak teks tentang tanaman obat di India.
Hal ini menunjukan bahwa Negara Amerika Serikat telah mengambil hak paten dua tamanan
tersebut dari Negara India. Seharusnya hal ini tidak dilakukan oleh Amerika Serikat karena
sudah jelas bahwa tanaman tersebut berasal dari Negara Lain bukan dari Negaranya. Untuk
menyelesaikan kasus tersebut, Negara India harus dengan cepat mempatenkan dua tanaman
tersebut agar Amerika Serikat tidak berbuat seperti itu dan memberikan hukuman pada Amerika
Serikat yang telah berusaha mengambil hak paten dari dua tanaman itu.
Kedua, Amerika Serikat kembali memberikan paten kepada dua ilmuwan Swiss untuk penemuan
berupa zat aktif dari akar sebuah pohon (Swartzia madagascariensis) di Afrika. Zat aktif ini
digunakan untuk mengobati infeksi jamur serta gatal-gatal pada kulit.
Masih dengan negara yang sama yaitu Amerika Serikat yang mengambil hak paten zat aktif dari
sebuah pohon di Afrika. Seharusnya hak paten atas zat aktif tersebut adalah milik Negara Afrika
karena pohon tersebut ada di wilayah Afrika. Tidak ada hak untuk Amerika Serikat maupun
Inggris yang bisa mengakui bahwa zat aktif tersebut milik mereka walaupun mungkin dalam
kenyataannya Amerika Serikat dan Inggris melalukan penelitian untuk zat aktif itu. Tetapi tetap,
hak paten untuk zat aktif itu adalah milik Afrika dan Negara Afrika berhak memberi hukuman
atas apa yang dilakukan oleh Negara Amerika dan Inggris yang telah mengakui hak paten atas
zat aktif tersebut.
Terakhir, Sebuah perusahaan Amerika Serikat telah mempatenkan dua gen manusia untuk
skrining kanker payudara. Padahal sebagian besar penelitian dilakukan di Institut Penelitian
Kanker Inggris. Myriad mengajukan paten beberapa jam sebelum Institut kanker mengumumkan
penemuannya dalam majalah Nature.
Kasus ini hanya karena kecepatan pengakuan hak paten dari Institut Penelitian Kanker Inggris
yang telah didahului oleh Myrian Genetics, sebuah perusahaan Amerika Serikat dalam hitungan
jam. Padahal penelitian ini, sebagia besar dilakukan di Inggris namun lagi-lagi Amerika Serikat
15. 12 | p a g e
mengakui yang bukan hak nya. Hal ini juga mengancam 15 pekerjaan laboratorium di Inggris
yang dibiayai oleh masyarakat Inggris.
16. 13 | p a g e
Daftar Pustaka
http://yuarta.blogspot.com/2011/03/klasifikasi-hak-kekayaan-intelektual.html
http://adidwisaputro93.blogspot.com/2013/06/hak-paten.html