1. Reaksi Penetralan
Disusun Oleh :
Miyen Ayu Lestari ( A1F012009 )
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS BENGKULU
2. REAKSI PENETRALAN
Reaksi asam dengan basa disebut
reaksi penetralan. Namun, campuran
ekivalen asam dengan basa belum tentu
bersifat netral, kecuali antara asam kuat
dengan basa kuat. Reaksi antara asam
kuat dengan basa kuat dituliskan sebagai
reaksi antara ion H+ dengan ion OH- .
3. Jika mol H+ = mol OH- maka campuran akan bersifat
netral.
Jika mol H+ > mol OH-, maka campuran akan
bersifat asam, dan konsentrasi H+ dalam
campuran ditentukan oleh jumlah H+ yang
bersisa.
Jika mol OH- > H+, maka campuran akan
bersifat basa, dan konsentrasi ion OH-
dalam campuran ditentukan oleh jumlah
mol ion OH- yang bersisa.
4. Bukti terjadinya reaksi penetralan ini ditunjukkan
oleh nilai pH mendekati 7 (pH ≈ 7). Nilai pH ≈ 7
menunjukkan tidak ada lagi ion H+ dari asam dan ion OH–
dari basa selain ion H+ dan OH– hasil ionisasi air.
Dengan demikian, pada dasarnya reaksi asam basa
adalah reaksi penetralan ion H+ dan OH–. Persamaan
reaksi molekulernya:
• HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Persamaan reaksi ionnya:
H+(aq)+ Cl–
(aq)+ Na+
(aq)+OH–
(aq) → Na+
(aq)+ Cl–
(aq)+ H2O(l)
Persamaan ion bersihnya:
H+
(aq) + OH–
(aq) → H2O(l)
5. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi
penetralan (netralisasi). Salah satu contoh titrasi
asam basa yaitu titrasi asam kuat-basa kuat.
Titrasi asam basa merupakan teknik untuk
menentukan konsentrasi larutan asam atau
basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam
basa (netralisasi).
6. Kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat ditunjukkan pada
gambar :
• Untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat, besarnya pH
saat titik ekuivalen adalah 7.
• Pada pH ini asam kuat tepat habis bereaksi dengan
basa kuat, sehingga larutan yang terbentuk adalah
garam dan air yang bersifat netral.