Dokumen tersebut membahas konsep pengambilan keputusan dan sistem pendukung keputusan. Pengambilan keputusan adalah proses pemikiran untuk menyelesaikan masalah dan memperoleh hasil yang akan dilaksanakan. Sistem pendukung keputusan adalah sistem komputer interaktif yang membantu pengambilan keputusan dengan menggunakan data dan model. Dokumen ini juga menjelaskan model pengambilan keputusan Simon dan 8 langk
SIM1, Khairul Anwar, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017
1. Nama : Khairul Anwar Fakultas Ilmu Komputer / Sistem Informasi
NIM : 41816010076 Universitas Mercu buana
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 2
Dosen : Prof. Dr. Hapzi, MM
Sabtu, 12 Maret, 2017
Konsep Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah
untuk memperoleh hasil yang akan dilaksanakan. Dalam manajemen, pengambilan
keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang di
ambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh
bawahannya atau organisasi yang ia pimpin. Kelalaian dalam mengambil keputusan
bisa merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang.
Ada masalah yang mudah diselesaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung
besarnya masalah dan luasnya denga beberapa factor. Model yang bermanfaat dan
terkenal sebagai kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukan
oleh Herbert A. Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1. Pemahan
Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah
yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat
memecahkan masalahnya.
2. Perancangan
Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin
dapat digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk
menghasilkan cara pemecahan dan menguki apakah data pemecahan tersebut
dapat dilaksanakan.
2. 3. Pemilihan
Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan.
Difenisi
Sistem pendukung keputusan adalah sistem komputer yang interaktif yang
membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan
model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Pengertian lain dari DSS
adalah adalah suatu sistem informasi yang berbasis komputer yang menyediakan
dukungan informasi interaktif bagi manajer dan praktisi selama proses pengambilan
keputusan SPK menggunakan model-model keputusan, database khusus, pemikiran
dan pandangan pembuat keputusan, dan proses pemodelan berbasis komputer yang
interaktif untuk mendukung pembuatan keputusan oleh manajer tertentu yang
semiterstruktur dan tak terstruktur.
Contoh Sistem Pendukung Keputusan
Sebagai contoh, Rubenstein dan Harberstroh mengusulkan langkah-langkah berikut
ini:
1. Pengenalan persoalan atau kebutuhan untuk pengambilan keputusan.
2. Analisis dan laporan alternatif-alternatif.
3. Pemilihan diantara alternatif yang ada.
4. Langkah lanjutan dan umpan balik hasil keputusan.
Kedua model tersebut tidak saling bertentangan. Model Simon pada dasarnya
mengatakan bahwa pelaksanaan adalah keputusan dan bahwa keputusan lain
diperlukan untuk langkah selanjutnya.
3. Model Simon adalah relevan bagi perancangan sistem informasi manajemen.
Relevansi ini diuraikan untuk ketiga tahap model Simon.[3]
Tahap proses Relevansi terhadap SIM
Penyelidikan Proses pencarian melibatkan suatu pengujian data baik dalam
cara yang telah ditentukan dahulu maupun dalam cara khusus.
SIM harus menyediakan kedua fasilitas tersebut. Sistem
informasinya sendiri harus memeriksa semua data dan
menimbulkan suatu permintaan uji pada manusia atas situasi
yang jelas menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi
harus menyediakan saluran komunikasi untuk persoalan yang
diterima agar dialirkan ke atas dalam organisasi sampai
diambil suatu tindakan terhadapnya.
Perancangan SIM harus memiliki model-model keputusan untuk mengolah
data dan menimbulkan pilihan pemecahan. Model tersebut
harus membantu dalam menganalisis pilihan/alternatif.
Pemilihan Sebuah SIM adalah paling efektif bila hasil rancangan
disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong keputusan. Bila
pilihan telah diambil, peranan SIM berubah menjadi
pengumpulan data untuk umpan balik dan penaksiran kelak.
4. 8 langkah Sistem Pengambilan Keputusan
Seni memecahkan masalah terus-menerus dikembangkan untuk kemudian diakui
kembali oleh orang-orang di berbagai sektor industi. Terkadang, cara baru menjadi
metode yang efektif untuk diterapkan dalam beberapa proses tertentu. Cara yang
benar-benar ampuh untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah adalah 8
langkah praktis yang telah dikembangkan oleh Toyota bertahun-tahun yang lalu.
Sistem yang terstruktur, namun ternyata sangat sederhana dan praktis untuk
menangani masalah-masalah kecil hingga masalah dalam skala besar.
Menggunakan cara yang fundamental dan strategis sebagai solusi pemecahan
masalah akan berdampak pada munculnya konsistensi dalam organisasi. Perusahaan
yang memutuskan untuk mengambil solusi yang berdasarkan fakta, pengalaman dan
juga logika, hasil yang didapat pun akan terbentuk secara rasional dan berkelanjutan.
Toyota Way menerapkan 8 langkah mudah dan praktis untuk memecahkan semua
masalah yang muncul dalam perusahaan. Delapan langkah tadi juga mencakup
siklus Plan, Do, Check, Act atau PDCA. Intinya, langkah-langkah tersebut adalah
perencanaan, tindakan, evaluasi, dan tindakan berikutnya.
Kedelapan langkah tersebut antara lain:
1. Tentukan Masalah
Sebuah masalah dapat diidentifikasi dengan menggunakan salah satu dari 3 cara
berikut: menggunakan penyimpangan yang muncul dari standar; perbedaan
kesenjangan antara kondisi yang diinginkan dan kondisi aktual; dan kealpaan yang
ditemukan dari kebutuhan pelanggan.
Untuk membuat masalah dapat diidentifikasi dengan baik, masalah tersebut harus
dilihat secara langsung, karena akan memberikan detil-detil dan pengalaman yang
membuat perusahaan menjadi lebih baik dalam proses yang berikutnya.
5. 2. Uraikan Masalah
Setelah berhasil mengidentifikasi masalah, langkah berikutnya yang dapat dilakukan
adalah mulai menguraikan masalah tersebut menjadi lebih rinci dan spesifik. Jangan
lupa, saat menguraikan masalah, tetap harus melihat dan melakukannya secara
langsung, agar bisa lebih mempelajari dan menganalisis input dan output yang
berbeda dari proses sehingga bisa lebih memprioritaskan upaya yang akan dilakukan.
Tentunya, melakukan penguraian dari masalah utama akan lebih efektif dibandingkan
dengan mengatasi masalah kecil satu per satu dan mengatasi masalah besar tanpa
arah yang jelas.
3. Tetapkan Target
Komitmen dan fokus menjadi dua poin penting, karena akan berpengaruh terhadap
proses yang sedang dilakukan. Perusahaan harus menetapkan target yang
menantang, tapi jangan melewati batas yang akan membebani organisasi dan
menghambat proses perbaikan. Tweet: Perusahaan harus menetapkan target yang
menantang, tapi jangan melewati batas yang membebani organisasi dan
menghambat proses perbaikan.
4. Analisis Akar Masalah
Saat memecahkan masalah, analisis akar masalah adalah kunci penentunya, karena
akan mampu membantu organisasi mengidentifikasi faktor-faktor yang sebenarnya
menjadi penyebab munculnya masalah. Pastikan untuk mempertimbangkan semua
potensi yang menjadi akar penyebab masalah, dan temukan berdasarkan hasil
analisa sendiri, bukan berdasarkan data laporan.
5. Kembangkan Solusi
Informasi hasil analisis akar masalah selanjutnya menjadi pedoman dan pendukung
untuk mengembangkan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Solusi yang
ada haruslah sebanyak mungkin dan berasal dari pemikiran semua anggota tim,
karena satu solusi dari satu pemikiran saja tidak akan menjadi pemecah masalah
terbaik.
6. 6. Implementasi Solusi
Untuk dapat mengimplementasikan solusi yang telah disepakati dalam proses
pemecahan masalah, komunikasi menjadi penentu utama, karena ide-ide dan inovasi
dari semua anggota tim masih akan dibutuhkan. Pastinya, solusi yang dipilih harus
dipertimbangkan pula berdasarkan siklus PDCA tadi, untuk memastikan bahwa tidak
ada yang terlewat. Bukan menjadi hal yang tidak mungkin kesalahan pun akan muncul
saat melakukan pemecahan masalah, oleh karena itu, berusaha tekun dan teliti akan
menjadi pendorong yang baik.
7. Pantau Proses dan Hasilnya
Nah, di atas telah dijelaskan akan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam solusi
pemecahan masalah. Untuk mengantisipasi hal itu, sebaiknya dalam perusahaan ada
sebuah sistem yang berfungsi untuk meninjau dan memodifikasi solusi tadi agar
memberikan hasil sesuai yang diinginkan. Dari sistem tersebut dapat juga
diidentifikasi apakah solusi yang digunakan berasal dari hasil analisis ataukah hanya
ide saja.
8. Standarisasi dan Saling Berbagi Kesuksesan
Jika solusi dan semua proses tadi berhasil memecahkan masalah, pastinya
perusahaan ingin menerapkan proses baru sebagai dasar standar baru di organisasi.
proses baru itupun akan dibagikan ke seluruh anggota organisasi. Tidak sampai sini
saja, evaluasi secara flashback semua proses dan hal yang didapat, dan terapkan
kembali untuk masalah yang akan dihadapi di masa mendatang. Tentunya, setiap
perusahaan selalu ingin mempertahankan keberhasilan yang berhasil mereka capai,
bukan? Karena masalah pasti secara terus menerus akan ada, dan hal itulah yang
membuat perbaikan pun tidak berhenti sampai satu masalah saja. Perbaikan terus
menerus akan menuntun perusahaan capai kesuksesan dan menuju kesempurnaan.
7. Referensi
Anonim. (2017) “Konsep Pengambilan Keputusan Dalam Sistem Informasi
Manajemen” [Online]. (Diakses dari:
http://www.jtanzilco.com/blog/detail/232/slug/konsep-pengambilan-keputusan-dalam-
sistem-informasi-manajemen pada 12 Maret 2017 pukul 08.50 WIB)
Anonim. (2017) “Definisi “Sistem Pengambilan Keputusan” [Online]. (Diakses dari:
http://anggiramadiah.blogspot.co.id/2014/12/sistem-pengambilan-keputusan.html
pada 12 Maret 2017 pukul 13.45 WIB)
Anonim. (2017) “Sistem Pengambilan Keputusan” [Online]. Diakses dari:
https://titoegy.wordpress.com/2013/02/13/sistem-pengambilan-keputusan/ pada 12
Maret 2017 pukul 14.40 WIB)
Anonim. (2017) “8 Langkah Praktis Lakukan Problem Solving” [Online]. Diakses dari:
http://shiftindonesia.com/8-langkah-praktis-lakukan-problem-solving/ pada 12 Maret
2017 pukul 14.50 WIB)