2. Teori Kathryn E. Barnard
Model keperawatan Barnard pada awalnya dikembangkan
untuk bayi/infant, dan selanjutnya berkembang menjadi
teori interaksi pengkajian pada anak. Model ini difokuskan
pada pengembangan perangkat atau suatu format pengkajian
untuk mengevaluasi kesehatan anak, perkembangan dan
pertumbuhannya dengan melihat hubungan orangtua- anak
sebagai suatu interaksi. Karakteristik orang tua dan anak
dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan
sistem. Barnard menekankan modifikasi sebagai perilaku
adaptif (Tomey & Alligood, 19980).
3. Perilaku adaptif tersebut meliputi :
Infant clarity of cues (kejelasan isyarat bayi)
Untuk berpartisipasi dalam suatu hubungan yang seimbang, bayi harus
memberikan isyarat kepada caregiver. Isyarat yang diberikan dapat
mempermudah atau mempersulit orang tua untuk memahami isyarat tersebut
dan membuat modifikasi yang tepat sesuai perilaku tersebut. Bayi memberikan
beberapa isyarat seperti rewel, tidur, cari perhatian, rasa lapar dan rasa kenyang
dan perubahan aktivitas tubuh.
Infant responiviness to caregiver (respon bayi terhadap pengasuh)
Bukan hanya bayi harus memberikan isyarat sehingga bayi dapat memodifikasi
kembali perilakunya. Secara jelas, jika bayi tidakberespon terhadap isyarat dari
caregiver, adaptasi tidak mungkin terjadi
4. Parent sensitivity to the child’s cues (rasa sensitif orang tua terhadap isyarat
bayi)
Orang tua, seperti halnya bayi, harus mampu memahami isyarat yang diberikan
bayi sehingga mereka memodifikasi perilakunya dengan tepat. Orang tua yang
memiliki masalah dalam aspek kehidupannya seperti : masalah pekerjaan dan
keuangan, masalah emosional atau stress dalam pernikahan, dapat menjadi tidak
sensitive terhadap isyarat bayi. Jika stress dapat diatasi oleh orang tua, orang
tua dapat memahami isyarat bayinya.
Parent’s ability to alleviate the infant’s distress (kemampuan orang tua
mengurangi distress pada bayi)
Beberapa isyarat yang diberikan bayi membantu orang tua. Efektifitas orang tua
dalam mengurangi distress bayi bergantung pada beberapa hal, yaitu :
a. Orang tua harus mengenali bahwa distress sedang terjadi,
b. Harus mengetahui tindakan yang tepat untuk mengurangi distress.
c. Dan akhirnya orang tua harus mampu melaksanakan tindakan sesuai
pengetahuannya.
5. Parent’s social and emotional growth fostering activities (orang tua
membantu pertumbuhan social dan emosional)
Kemampuan untuk membantu aktivitas pertumbuhan social emosional
bergantung kamampuan orang tua untuk beradaptasi secara luas. Orang tua harus
mampu bermain dengan mesra dengan anak, menggunakan interaksi social saat
member makan, member pujian atas perilaku anak. Orang tua harus menyadari
tingkat perkembangan anak dan mampu mengatur perilaku yang sesuai. Hal ini
tergantung pada kemampuan orang tua dalam menerapkan pengetahuan dan
keahliannya.
Parent’s cognitive growth fostering activities (orang tua membantu
perkembangan kognitif)
Pertumbuhan kognitif difasilitasi dengan pemberian stimulasi sesuai tingkat
pemahaman anak. Untuk melaksanakannya orang tua harus memiliki pemahaman
tentang kemampuan anakny dan orang tua harus memiliki energy untuk
menerapkan keahliannya.
6. Model Barnard tersebut selanjutnya berkembang menjadi dasar teori
interaksi pengkajian kesehatan anak (Child Health Assesment Interaction
Theory). Konsep utama/asumsi dari teori ini adalah: anak (child), ibu
atau pengasuh (mother/caregiver), dan lingkungan (environment) (
Tomey & Alligood, 1998) :
Anak (Child)
Barnard menggambarkan anak dengan karakteristik berikut : perilaku bayi baru
lahir, pola makan dan tidur, tampilan fisik, temperamen dan kemampuan anak
beradaptasi terhadap lingkungan dan petugas kesehatan.
Ibu/ pengasuh (Mother/ care giver)
Karakteristik ibu yang digambarkan Barnard meliputi: aspek psikososial,
perhatian terhadap anak, kesehatan ibu sendiri, pengalaman ibu yang mengubah
kehidupannya, harapan ibu terhadap anaknya, dan yang paling penting adalah
pola hubungan orang tua- anak dan kemampuan adaptasinya.
Lingkungan (Environment)
Karakteristik lingkungan aspek lingkungan fisik dan keluarga, keterlibatan ayah,
dan derajat hubungan orang tua untuk menghormati anaknya.
7. Peran praktik keperawatan sebagai manajer
yang sesuai dengan teori Kathryn E. Barnard:
Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan
mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi
tenaga kesehatan lainnya ketika memberikan perawatan
pada anak. Misalnya pada saat bayi hospitalisasi, perawat
mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lainnya,
misalnya ahli gizi anak dan ahli terapi fisik saat mengatur
kelompok yang memberikan perawatan pada klien.
8. Peran praktik keperawatan dalam berkolaborasi
yang sesuai dengan teori Kathryn E. Barnard:
Selain berkolaborasi atau bekerja sama dengan tim medis
lainnya untuk memberikan perawatan, perawat harus
berkolaborasi dengan ibu dari anak tersebut, agar tumbuh
kembang anak berjalan dengan baik. Salah satu caranya
adalah, dengan memberikan dukungan untuk meningkatkan
sensitivitas ibu dan respon terhadap isyarat bayinya agar
interaksi orangtua-anak berjalan lancar dengan melakukan
kolaborasi antar perawat dengan sang ibu.
9. Sehat sakit:
Bayi dikatakan sehat jika semua kebutuhannya dapat terpenuhi, baik
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Ibu sebagai orang
terdekat bagi bayi, maka ibu memiliki tanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Tugas perawat adalah memberikan informasi,
memberikan dukungan, dan juga membantu ibu dalam memberikan
kebutuhan bayi karena perawat juga mempunyai tugas untuk memberikan
asuhan keperawatan secara holistic atau menyeluruh.
Bayi dikatakan sakit jika kebutuhannya tidak terpenuhi dan menyebabkan
rentang sehatnya bergeser menuju rentang sakit. Untuk dapat
memulihkannya lagi, maka kebutuhan bayi harus terpenuhi, disinilah
sensitivitas ibu harus ditingkatkan agar dapat mengenali dan meringankan
penderitaan bayi. Bukan hanya ibu, namun perawat juga harus selalu
membantu untuk memulihkan kesehatan bayi dengan memberikan perawatan
agar bayi kembali sehat.
10. Paradigma keperawatan menurut Konsep Model
Parent Child Interaction (Tomey & Alligood, 2002),
yaitu :
1. Manusia
Barnard menjelaskan manusia atau human being dihubungkan pada kemampuan dalam
adaptasi melalui pendengaran, penglihatan dan stimulasi taktil dari lingkungan.
2. Lingkungan
Barnard menjelaskan bahwa dalam tahun pertama kehidupan, lingkungan termasuk
seluruh pengalaman yang dihadapi oleh anak sangat mempengaruhi kehidupan anak,
baik berupa objek, tempat, suara, visual, sensasi taktil bahkan orang- orang sekitar,
yang disebut hidup dan mati.
3. Sehat
Barnard menggambarkan keluarga sebagai unit dasar perawatan. Dalam nursing child
assessment satellite training study ia menyatakan bahwa perawatan kesehatan
bertujuan untuk pencegahan primer.
4. Keperawatan
Barnard mendefinisikan keperawatan sebagai "diagnosis dan pengobatan tanggapan
manusia terhadap masalah kesehatan" (Fine, 2002).