Meskipun berbagai suku telah mendiami Indonesia selama ratusan tahun, negara Indonesia baru terbentuk pada abad ke-20. Penduduk asli Indonesia awalnya bermigrasi dari Cina sekitar 1000 tahun lalu dan membangun kerajaan-kerajaan di Kepulauan Nusantara. Kolonisasi Belanda sejak abad ke-16 mengubah konsep negara dari berbasis kerakyatan menjadi wilayah. Pada awal abad ke-20, terbentuk
In Dubai-#.[wsp:**(+27)737758557^^)|{@Abortion Pills in dubai#][DUBAI~UAE.edu@go
Contoh terjemahan inggris ke indonesia
1. Terjemahan Inggris – Indonesia
English
Although hundreds of ethnic groups have been known as the indigeneous of Indonesia
for hundreds and thousands of years, Indonesia did not exist in the present form until the turn
of the 20th century.
Of the so-called natives of Indonesia, archaelogists have speculated that the first people
to populate Indonesia migrated from mainland China some 1,000 years ago and inhabited a
stretch of islands along the equator, later known as Nussantara.
Over the centuries they built and refined their statecraft in the form of kingdoms and
principalities. Sharing similar characteristcs with other Southeast Asian kingdoms, theses
Nusantara kingdoms based their conception of state more on people than on space or
territory. But intercourse with the western world changed the course of history of Nusantara.
In 1511, the Portuguese conquered Malacca, located on the Malay peninsula, which was
then still inseparable part of Nusantara. The Dutch followed in 1512 and landed on Banten
shore in Java. At first, the Dutch came more as as traders under the trading umbrella of the
Royal East Indies Company (Vereniging Oost Indische Compagnie, VOC). For the next
centuries, the Dutch conducted business with the natives, although in many cases the trade
was not on equal terms. Often, trade was accompanied by violent pacification process.
Then the VOC went bankrupt and the Dutch government took over the business in
Nusantara (called the East Indies by the Dutch). Starting from about the mid-seventh century
and lasting until the arrival of the Japanese in 1942, was the “real colonization” called “high
colonization” in literrature. The period was disrupted briefly when the British took over
colonial rule in 1811 to 1814. Among other things that the natives learned from colonization
was statecraft based on territorial conception rather than on people.
In the early of 20th century, the natives of Nusantara learned that as diverse as their
ethnicities were, they could imagine themselves as a unified community. A nationalism had
grown in a process that Benedict Anderson, a dosen of Indonesian studies, calls an “imagined
community”. During the first half of 20th century Nusantara, its people built an imaginary
nation called Indonesia – the name itself was borrowed from the West. By the end of 1930s,
it was clear that the end ot Dutch colonialism in Indonesia was only a matter of time.
During World War II, 1942-1945, the Japanese occupied Indonesia. Although short-
lived, the occupation enabled the Indonesians to arm themselves for the very first time.
Shortly after Japan’s defeat in WWII, Soekarno and Hatta proclaimed Indonesia an
independent state, and they became the founding fathers of the new country. Te largest
archipelago in the world, with over 17,000 islands – only 3,000 which are inhabited – has
emerged into a new Indonesia.
2. Indonesia
Meskipun ratusan suku-suku telah diketahui sebagai penduduk asli Indonesia selama
ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, negara Indonesia sendiri belum ada seperti sekarang
ini hingga pergantian abad ke 20.
Mengenai penduduk pribumi di Indonesia, para ahli arkeolog berspekulasi bahwa orang-
orang pertama yang menghuni Indonesia bermigrasi dari dataran Cina kira-kira 1.000 tahun
yang lalu dan mendiami pulau-pulau yang membentang di sepanjang khatulistiwa, yang
dikenal dengan nama Nusantara.
Selama berabad-abad mereka mendirikan dan membangun sistem ketatanegaraannya
dalam bentuk kerajaan. Dengan meniru ciri khas kerajaan-kerajaan Asia Tenggara lainnya,
kerajaan-kerajaan di Nusantara mendasarkan konsep pemerintahannya lebih pada kerakyatan
dibandingkan sekedar daerah ataupun wilayah kekuasaan. Akan tetapi hubungan dengan
dunia Barat akhirnya mengubah arah perjalanan sejarah di Nusantara.
Pada tahun 1511, Portugis menaklukkan Malaka, yang masih merupakan bagian dari
Nusantara. Belanda mengikuiti jejak Portugis pada tahun 1512 dan mendarat di pesisir
Banten di Pulau Jawa. Pada awalnya, Belanda datang sebagai pedagang yang berada di
bawah naungan Perusahaan Dagang Hindia Timur (Vereniging Oost Indische Compagnie,
VOC). Dua abad selanjutnya, Belanda mengadakan hubungan dagang dengan penduduk
pribumi, meskipun pada beberapa kasus, perdagangan yang dilakukan hanyalah
menguntungkan satu belah pihak. Seringkali perdagangan disertai dengan tindak pengamanan
yang menjurus ke arah kekerasan.
Kemudian VOC gulung tikar dan pemerintah Belanda mengambil alih perdagangan di
Nusantara (Belanda menyebutnya dengan Hindia Timur). Pengambilalihan yang dimulai dari
pertengahan abad ke-tujuh dan berakhir hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942 tersebut,
merupakan “penjajahan yang nyata” yang disebut dengan “penjajahan tingkat tinggi” dalam
literatur. Periode penjajahan tersebut sempat terganggu dalam waktu yang singkat ketika
Inggris mengambil alih penjajahan dari tahun 1811 hingga 1814. Di antara banyak hal, yang
dipelajari oleh penduduk pribumi dari para penjajah adalah ketatanegaraan yang hanya
didasari oleh konsep wilayah kekuasaan, bukanlah kerakyatan.
Di awal abad ke 20, penduduk pribumi Nusantara menyadari bahwa meskipun mereka
berasal dari berbagai suku, mereka mendambakan diri mereka sebagai suatu komunitas yang
bersatu. Sikap nasionalisme bertumbuh dalam suatu proses, yang oleh Benedict Anderson,
seorang dosen kajian Indonesia, menyebutnya dengan “komunitas yang bermimpi”. Selama
awal pertengahan abad ke 20, rakyat Nusantara mendirikan suatu bangsa impian yang
dinamakan dengan Indonesia – di mana nama Indonesia sendiri diambil dari Barat. Akhir
tahun 30an, tidak dipungkiri lagi bahwa akhir dari kekuasaan Belanda di Indonesia hanya
tinggal menunggu waktu saja.
Selama Perang Dunia II, yang berlangsung pada tahun 1942-1945, Jepang menduduki
Indonesia. Meskipun singkat, pendudukan tersebut memungkinkan bagi rakyat Indonesia
3. untuk mempersenjatai diri untuk pertama kalinya. Tak lama setelah kekalahan Jepang di PD
II, Soekarno dan Hatta memproklamasikan Indonesia sebagai negara yang merdeka, dan
mereka akhirnya menjadi bapak pendiri negara baru tersebut. Kepulauan terbesar di dunia,
dengan lebih dari 17.000 pulau – di mana hanya 3.000 pulau saja yang berpenghuni – telah
muncul sebagai Indonesia baru.