3. MATERIAL
DINDINGBata Merah
Bata merah masih menjadi bahan material
dinding pada rumah yang paling populer. Bata
merah dianggap bahan yang kuat, mudah
dipasang,selain itu, bata merah juga cenderung
memiliki harga yang masih terjangkau. Bata
nerah bisa di aplikasikan baik itu sebagai
dinding eksterior ataupun dinding interior.
Material ini paling banyak digunakan di
Indonesia. Hampir di setiap tempat bahkan
pelosok desa terdapat pembuat batu bata. Bahan
baku tanah liat yang mudah didapat dan proses
pembuatan yang sederhana membuat harganya
menjadi relatif murah. Ukuran yang biasa ada
di pasaran adalah 25 x 12 x 5 cm atau kurang.
Dinding dari pasangan batu bata umumnya
dibuat dengan ketebalan ½ batu dan minimal
setiap jarak 3 m diberi kolom praktis sebagai
4. Batako
Batako sendiri terbuat dari campuran semen
dan pasir. batako cenderung kurang kuat jika
dibandingkan dengan bata merah dan ada resiko
dinding merembes andai terjadi hujan lebat
karena sifat batako yang cenderung menyerap
air. Untuk menghemat biaya pembangunan
rumah, alternatifpemakaian batako banyak
digunakan di banyak tempat. Selain harganya
lebihmurah per meternya, dimensi yang
lebih besar dan berlubang dapat
menghemat75% plesteran dan 50% beban
dinding. Dan tentu saja pelaksanaan
pekerjaannyapun menjadi lebih cepat.
Batako terbuat dari campuran tras, kapur,
pasir dan semen.Kekuatannya tentu lebih
rendah dari pada batu bata. Batako yang
berkualitasrendah akan mudah pecah karena
kadar semen
5. Bata Ringan
Bata ringan adalah salah satu jenis beton ringan aerasi yang mulaidikenal
di Indonesia pada tahun 1995. Kelebihannya adalah bobotnya yang
jauhlebih ringan dari batu bata ataupun batako. Biasa digunakan untuk
bangunanbertingkat untuk mengurangi pembebanan sehingga biaya
pondasi menjadi lebihkecil.
Dimensi yang besar yaitu 60 x 20 x 10/7,7 cm menjadikan pekerjaan
dindingcepat selesai. Ukurannya yang presisi juga hanya membutuhkan
speci yang sangattipis. Kelebihan yang lain adalah kemamampuannya
untuk menahan panas dansuara.
6. Partisi Gypsum atau GRC
Fiber Semen
Bahan material ini memiliki
sifat tidak permanen
mengingat mudahnya untuk
dibongkar kembali jika
sudah tidak dibutuhkan.
Bahan partisi gypsum dan
GRC juga dikenal luas
sebagai bahan yang praktis,
mudah untuk dipasang,
murah, dan juga memiliki
bobot yang ringan.
Meskipun secara umum
sama, GRC dan gypsum
memiliki perbedaan dalam
hal kekuatan dimana GRC
lebih kuat dan memiliki sifat
7. Dinding Kayu
Karena langka dan mahalnya kayu
dewasa ini, mungkin jarangsekali
rumah yang memakai dinding jenis
ini. Kecuali untuk rumah-rumah
dipedesaan atau rumah-rumah yang
sengaja desainnya bergaya country.
Dindingpapan kayu juga
bisa digunakan pada bangunan
konstruksi rangka kayu.
Kelebihandinding ini adalah untuk
menciptakan suasana yang hangat
dan natural. Suasana di dalam
rumah punakan lebih sejuk. Namun
perawatannya lah yang sulit. Kayu
lebih mudah lapuk jikaterkena
panas dan hujan. Belum lagi
serangan rayap untuk daerah
tropis sepertinegara kita ini
8. Dinding kaca
Seiring dengan meningkatnya produksi dan teknologi bahankaca, penggunaan
kaca sebagaibahan konstruksi rumah pun meningkat dari tahun ke tahun. Dulu
mungkin kitahanya memakai kaca di rumah untuk jendela ataupun pintu. Namu
sekarang kacamerupakan bagian dari desain eksterior maupun interior rumah.
Dinding kaca bisamembuat rumah terlihat lebih luas dari aslinya. Halaman
rumah yang hijau dan asripun dapat dilihat dari dalanm rumah yang
menyebabkan suasana menjadi lebihalami dan sejuk. Namun perlu
dipertimbangkan juga jika dinding kaca langsung terkena sinar matahari yang
akan membuat udara dalamrumah menjadi panas.
9. MATERIAL LANTAI
A. Jenis Penutup Lantai Batu Alam
Marmer
Marmer adalah batuan kristalin
kasar yang berasal dari batu
gamping atau dolomit. Marmer
yang murni berwarna putih dan
terutama disusun oleh mineral
marmer kalsit. Marmer atau
batu pualam merupakan batuan
hasil proses metamorfosa atau
malihan dari batu gamping.
Batuan hasil dari proses
metamorfosa atau malihan dari
batu gamping yang terbentuk
dalam waktu ratusan tahun.
Pengolahannya hanya
memerlukan proses
pemotongan dan penghalusan
saja.
10. Lantai granit terbuat dari batu
granit yang dipoles hingga
mengkilap dan memiliki daya
tahan terhadap beban hingga
500 kg. Kepadatan batu granit
sekitar 2,70 gram per cm³.
11. B. Jenis Penutup Lantai Kayu / Parket
Parket Kayu Solid wood
Jenis penutup lantai kayu parket/parquet
solid adalah bahan material yang terbuat
dari 100% kayu utuh serta kayu yang
kuat, keras dan memiliki serat
Parket Kayu Solid wood yang indah
sehingga cocok digunakan untuk lantai.
Kayu-kayu tersebut antara lain: jati,
merbau, ulin, kempas, sonokeling dsb.
12. Parket lapis / Engineered Wood
Flooring”.
Dibuat dari potongan-potongan kecil kayu.
Seluruh body berasal dari satu jenis kayu,
antara lain: jati, Wsonokeling, merbau, oak
dan lain-lain Parket lapis / Engineered ood
Flooring Engineering parquet. lapisan
atasnya hanya berupa lapisan tipis (veneer)
sedangkan bagian bawahnya dapat berupa
jenis Multiplek atau ply wood atau disebut
kayu lapis
13. C. Jenis Penutup Lantai Buatan dari Keramik &Tanah
Liat
Keramik
Terbuat dari tanah liat yang dibakar.
Tahan lama, tahan air,perawatannya
mudah.
Jenis ini merupakan jenis umum dan
mudah untuk ditemukan di pasaran.
Adapun ukuran yang dijual
dipasaran adalah 40×40, 60×60,
30×60. Untuk corak dan warnanya
sangat beragam
14. TERAZZO
Lantai ini terbuat dari semen dan pasir yang pada bagian
atasnya dilapisi bahan keras dengan beberapa beberapa
kombinasi campuran antara kulit kerang laut dan pecahan
marmer, sehingga tampak berbagai corak dan texstur sesuai
bahan yang digunakan.
permukaannya dibuat menyerupai batu alam. Ciri khas lantai
teraso adalah tampak butiran-butiran pecahan halus batu
alam marmer atau granit atau agregat
15. Terakota
terbuat dari tanah liat. Cirikhas
yang paling unik adalah
warnanya menyerupai tanah,
coklat keoranyean
16. Tegel
Ubin / tegel jenis penutup lantai yang
sudah tegel-ubin ada sebelum ada
keramik. Banyak dipakai di rumah-
rumah tua. Karena warnanya didominasi
warna-warna tanah, penampilannya
terlihat natural.
Tegel terbuat dari campuran bahan
semen dan pasir beton, dan diatasnya
disiram aci supaya halus. Memiliki
ketebalan hingga 2,5 cm, sehingga cukup
berat mengangkatnya. Lantai tegel dapat
ditemukan pada rumah-rumah lama yang
umumnya berada di Indonesia. Warna
lantai tegel dipasaran beragam, mulai
dari abu-abu, merah, biru, kuning dan
lain sebagainya, lantai tegel berukuran
30 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm.
17. MATERIAL PLAFOND
Gypsum Board
Plafond gypsum salah satu jenis plafond
yang sudah banyak digunakan untuk
menutup langit-langit rumah. Gypsum
memiliki permukaan yang terlihat tanpa
sambungan. Proses pengerjaanya pun lebih
cepat. Mudah diperoleh, diperbaiki serta
Tripleks
Tripleks merupakan
jenis penutup
plafond yang sering
dipakai. Pemasangan
plafond ini dapat
dipasang lembaran
tanpa dipotong-
potong.
pengerjaannya lebih
mudah dan dapat
dilakukan oleh
tukang kayu.
Material tripleks
mudah didapatkan di
pasaran dengan
harga yang relatif
murah dan bahan
yang ringan
memudahkan
pengguna dalam
18. Eternit atau Asbes
Plafond eternit atau
asbes mudah didapat
dipasaran, proses
pengerjaan pun mudah
sehingga tidak menemui
kendala. Bahannya yang
ringan memudahkan
pengguna untuk dapat
mengganti apabila terjadi
kerusakan.
Serat (Fiber)
Plafond fiber sudah
banyak digunakan
menggunakan papan
GRC Board. Proses
pengerjaanya mudah.
Akustik Board
Plafond akustik merupakan
plafond yang tahan terhadap
batas ambang kebisingan
tertentu. Plafond akustik dapat
dipasang dengan rangka kayu
19. Lantai Linoleum
Lantai ini merupakan lantai yang paling ramah
lingkungan, karena terbuat dari minyak
biji flax yang dicampurkan dengan tepung kayu
atau serbuk gabus dengan backing dari kain
berserat kanvas.
Lantai linoleum ini juga dapat diurai kembali oleh
tanah.
(+) Kelebihan:
1.Ramah lingkungan.
2.Mempunyai daya tahan terhadap panas dan api
lebih baik dari plastic dan kain.
3.Mempunyai variasi warna dan motif.
4.Cara pemasangan yang mudah.
5.Perawatan yang mudah.
6.Anti rayap.
(-) Kekurangan:
1.Rentan pada gesekan benda-benda tajam.
2.Harga relatif mahal.
20. Material Tangga
Tangga beton
Konstruksi tangga beton
biasanya banyak
diterapkan pada bangunan
bertingkat 2 atau lebih.
Tangga beton terkenal kuat
dan biasanya dipasang
permanen pada
Tangga bata
Konstruksi tangga
batu/bata sudah
mulai jarang
digunakan, karena
dianggap
ketinggalan
zaman dari segi
bentuk, kekuatan,
efisiensi
pembuatan, dan
ketersediaan
ruangnya.
21. Tangga baja
Konstruksi tangga baja
biasanya digunakan pada
bangunan yang sebagian
besar komponen-komponen
strukturnya terdiri atas
material baja. Tangga ini
digunakan pada bangunan
semi permanen seperti
bangunan pabrik, bengkel,
gudang, dan lain-lain.Tangga kayu
Konstruksi tangga kayu
banyak digunakan dan
biasanya terdapat pada
bangunan sederhana dan
semi permanen. Orang
menggunakan material kayu
sebagai bahan pembuatan
tangga, biasanya karena
pertimbangan bobotnya
yang ringan, mudah didapat,
serta dapat memberi nilai
estetika tinggi bila didesain
dengan profil yang modern
22. Material Jendela
Jendela kayu
Material kayu banyak digunakan untuk
rumah tropis, klasik bahkan modern.
Kualitas kayu dilihat dari kekuatan,
kepadatan dan besarnya kemungkinan susut
atau muai kayu. Kayu jati memiliki
karakteristik yang kuat dan kokoh, bisa
dijadikan salah satu altternatif.
Jendela Alumunium
Finishing untuk jendela
alumunium adalah anodizing
biasa (warna asli alumunium)
dan powder coating (putih atau
coklat). Untuk menghindari
kebocoran pada jendela
aluminium, aplikasikan silicon
gel (sealant) pada sambungan
antara pinggiran kusen dan
dinding..