SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP
                     VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG

                                Fauziah Koes dan Ramlah Arief
                                   Balai Penelitian Tanaman Serealia


                                              ABSTRAK
     Upaya peningkatan produksi dan produktivitas jagung memerlukan suplai
     benih unggul bermutu ditinjau dari aspek fisik, fisiologis, dan genetik. Benih
     jagung yang telah disimpan selama beberapa waktu dengan kondisi suhu dan
     kelembaban udara ruang simpan yang tinggi berpengaruh terhadap
     percepatan penurunan viabilitas dan vigornya.           Upaya meningkatkan
     viabilitas dan vigor benih ialah melalui perlakuan invigorasi, salah satu di
     antaranya dengan perlakuan matriconditioning. Penelitian dilaksanakan di
     laboratorium dan rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Serealia pada bulan
     Juli- September 2010. Sebagai bahan matriconditioning digunakan abu sekam,
     serbuk gergaji, dan jerami padi. Benih yang digunakan sebagai bahan
     penelitian ialah varietas Bima 5 dan MAL-01 masing-masing dari lot benih
     baru dan yang sudah disimpan selama 6 bulan. Perlakuan disusun dengan
     rancangan acak lengkap sebanyak tiga ulangan.          Pengamatan dilakukan
     terhadap daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh,
     bobot kering kecambah, panjang akar primer, daya hantar listrik. Hasil
     penelitian menunjukkan benih yang diberi perlakuan matriconditioning
     mempunyai viabilitas dan vigor yang lebih tinggi dibanding kontrol.

     Kata kunci: Matriconditioning, invigorasi, benih, jagung, vigor.


            PENDAHULUAN                                  terhadap serangan hama penyakit, cepat
                                                         dan merata tumbuhnya serta mampu
       Idealnya semua benih harus
                                                         menghasilkan tanaman dewasa yang
memiliki kekuatan tumbuh yang tinggi,
                                                         normal dan berproduksi baik dalam
sehingga bila ditanam pada kondisi
                                                         keadaan lingkungan tumbuh yang sub
lapangan yang beraneka ragam akan
                                                         optimal. Pada umumnya uji vigor benih
tetap tumbuh sehat dan kuat serta
                                                         hanya sampai pada tahapan bibit. Karena
berproduksi tinggi dengan kualitas baik.
                                                         terlalu sulit dan mahal untuk mengamati
Vigor benih di cerminkan oleh dua
                                                         seluruh lingkaran hidup tanaman. Oleh
informasi tentang viabilitas, masing-
                                                         karena itu digunakanlah kaidah korelasi
masing ‘kekuatan tumbuh’ dan ‘daya
                                                         misal dengan mengukur kecepatan
simpan’ benih. Kedua nilai fisiologi ini
                                                         berkecambah sebagai parameter vigor,
menempatkan benih pada kemungkinan
                                                         karena diketahui ada korelasi antara
kemampuannya untuk tumbuh menjadi
                                                         kecepatan berkecambah dengan tinggi
tanaman normal meskipun keadaan
                                                         rendahnya         produksi     tanaman.
biofisik lapangan produksi sub optimum
                                                         Rendahnya vigor pada benih dapat
atau sesudah benih melampui suatu
                                                         disebabkan oleh beberapa hal antara lain
periode simpan yang lama.
                                                         faktor genetis, fisiologis, morfologis,
       Pada hakikatnya vigor benih harus
                                                         sitologis, mekanis dan mikrobia (Sutopo
relevan dengan tingkat produksi, artinya
                                                         1984).
dari benih yang bervigor tinggi akan
                                                                Bahwa keadaan lingkungan di
dapat dicapai tingkat produksi yang
                                                         lapangan itu sangat penting dalam
tinggi. Vigor benih yang tinggi dicirikan
                                                         menentukan kekuatan tumbuh benih
antara lain tahan disimpan lama, tahan

   548   Fauziah Koes dan Ramlah Arief : Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap Viabilitas dan Vigor
         Benih Jagung
adalah sangat nyata dan perbedaan               priming. Matriconditioning adalah istilah
kekuatan tumbuh benih dapat terlihat            yang sesuai untuk conditioning yang
nyata dalam keadaan lingkungan yang             menggunakan media yang memiliki
kurang menguntungkan. Di samping itu            potensial matriks.
kecepatan tumbuh benih dapat pula                       Perkecambahan benih dimulai saat
menjadi petunjuk perbedaan kekuatan             terjadi imbibisi air ke dalam benih.
tumbuh.             (Harjadi          1979)     Tingkat imbibisi yang terjadi dipengaruhi
Kemunduran         suatu     benih     dapat    oleh komposisi benih, impermeabilitas
diterangkan sebagai turunnya kualitas           lapisan luar benih, dan ketersediaan air.
atau       viabilitas       benih       yang    Ketersediaan       air    untuk     imbibisi
mengakibatkan rendahnya vigor dan               tergantung pada potensial air sel.
jeleknya pertumbuhan tanaman serta              Potensial air sel tersebut merupakan
produksinya. Di mana kejadian tersebut          hasil dari tiga potensial yaitu tekanan
merupakan suatu proses yang tak dapat           matriks dinding sel, konsentrasi osmotik
balik dari kualitas suatu benih. Benih          sel, dan tekanan turgor sel (Copeland dan
yang memiliki vigor rendah akan                 McDonald 2001).
berakibat terjadinya kemunduran yang                    Media yang digunakan untuk
cepat selama penyimpanan benih, makin           matriconditioning       harus     memenuhi
sempitnya keadaan lingkungan dimana             syarat sebagai berikut: 1. memiliki
benih     dapat      tumbuh,      kecepatan     potensial matriks yang tinggi dan
berkecambah benih menurun, kepekaan             potensial osmotik yang dapat diabaikan,
akan serangan hama dan penyakit                 2. kelarutan dalam air rendah dan dapat
meningkat,       meningkatnya        jumlah     utuh selama matriconditioning, 3.
kecambah abnormal dan rendahnya                 merupakan bahan kimia inert dan tidak
produksi tanaman. (Sajad 1993).                 beracun, 4. kapasitas daya pegang air
      Penelitian yang dilakukan oleh            yang cukup tinggi, 5. kemampuan aerasi t
Arief dan Saenong (2006), menunjukkan           inggi, mampu untuk tetap kering, dan
bahwa pertumbuhan jagung yang lambat            bebas dari serbuk, 6. memiliki
dan hasil yang rendah disebabkan oleh           permukaan yang cukup luas, 7.
penggunaan bibit yang sudah mengalami           kerapatan ruang yang besar dan
penurunan mutu meskipun daya                    kerapatan isi yang rendah, dan 8. mampu
berkecambahnya           relative     tinggi.   menempel pada permukaan benih.
Penurunan mutu dapat disebabkan oleh            Bahan-bahan        yang    berkarakteristik
lamanya penyimpanan. Semakin lama               seperti itu diantaranya adalah kalsium
benih disimpan maka kemungkinan                 silikat, Micro-Cel E, dan Zonolit vermikulit
penurunan mutunya akan semakin besar.           (Khan et al. 1990).
      Menurut Khan et al. (1990) banyak         Berbagai       penelitian    yang     sudah
cara yang dapat digunakan untuk untuk           dilakukan        membuktikan          bahwa
memperbaiki perkecambahan benih                 perlakuan       matriconditioning      dapat
yaitu presoaking, matriconditioning,            meningkatkan viabilitas dan vigor benih
wetting     and      drying,    humidifying,    lebih     baik    dibandingkan       dengan
osmoconditioning, aerasi oksigen, dan3          perlakuan hidrasi lain. Matriconditioning
pregermination. Conditioning yang sudah         terbukti berhasil memperbaiki viabilitas
terbukti efektif dan paling mudah               dan vigor benih kacang-kacangan dan
dilakukan adalah matriconditioning.             sayur-sayuran. Matriconditioning mampu
Matriconditioning adalah perlakuan              menurunkan waktu perkecambahan dan
hidrasi terkontrol yang dikendalikan            meningkatkan daya perkecambahan
oleh media padat lembab dengan                  benih serta meningkatkan kemampuan
potensial matriks rendah dan potensial          tumbuh dan produksi di lapangan (Khan
osmotik      yang      dapat      diabaikan.    et al. 1990).
Conditioning yang efektif dan paling                    Astuti (2009) melaporkan bahwa
mudah            dilakukan           adalah     perlakuan       matriconditioning     efektif
matriconditioning.        Matriconditioning     untuk meningkatkan viabilitas dan vigor
berbeda dengan osmoconditioning atau            benih      pada      tolok    ukur      daya


   549    Seminar Nasional Serealia 2011
berkecambah,     indeks     vigor,   dan                     untuk memudahkan saat perlakuan
kecepatan tumbuh relatif, terutama                           matriconditioning.
benih      yang     diberi     perlakuan
matriconditioning plus minyak cengkeh                    Pembuatan Matriconditioning dan
0.1 % atau matriconditioning plus Benlox                 Perlakuan Benih
0.1 %. Rachmawati (2009) menyatakan                          Semua bahan matriconditioning
bahwa 11 perlakuan matriconditioning                     ditimbang menggunakan timbangan
plus bakterisida sintetik ataupun nabati                 analitik sebanyak 150 gram pada setiap
(Agrept 0.2 % atau minyak serai wangi 1                  matri. Bahan yang sudah ditimbang
%) terbukti dapat meningkatkan mutu                      sebanyak 150 gram tersebut kemudian
fisiologis dan patologis benih padi.                     dimasukkan kedalam plastik sebanyak
Perlakuan      matriconditioning     plus                12 plastik setiap matri lalu dicampurkan
bakterisida sintetik (Agrept 0.2 %)                      dengan benih 100 gram juga 50 mL
ataupun nabati (minyak serai wangi 1 %)                  aquades. Bahan matrikonditioning yang
memperlihatkan      peningkatan     pada                 telah dicampurkan dengan benih
peubah vigor benih.                                      tersebut kemudian di diamkan selama 24
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk                  jam pada ruang dingin.
melihat pengaruh matriconditioning
terhadap viabilitas dan vigor benih                      Parameter pengamatan
jagung dengan umur simpan yang
                                                         Kadar air benih
berbeda.
                                                         Kadar air benih (berdasarkan basis
                                                         basah)
                                                                Diamati pada awal periode
             METODOLOGI
                                                         simpan dan pada setiap periode, dengan
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium                  menggunakan pemanasan oven pada
Perbenihan dan green house Balai                         suhu 105OC.selama 2 x 24 jam.
Penelitian Tanaman Serealia Maros yang
berlangsung pada Juli sampai September                   Daya berkecambah benih
2010.                                                            Sebanyak 50 butir benih dari
Penelitian    dilakukan    menggunakan                   setiap ulangan ditanam pada media pasir
rancangan acak kelompok lengkap dan                      halus. Pengamatan dilakukan pada hari
diulang 3 kali. dengan empat perlakuan ,                 ke tiga, empat dan lima setelah tanam.
yaitu tanpa matriconditioning (M0),                      Selain     untuk     pengujian    daya
matriconditioning dengan Jeramii (M1),                   berkecambah benih, perlakuan ini juga
Matriconditioning dengan abu gosok                       digunakan untuk tolok ukur kecepatan
(M2), dan matriconditioning dengan                       tumbuh benih. Pengamatan dilakukan
gergaji (M3). Materi yang digunakan                      atas dasar kriteria kecambah normal,
adalah benih baru (benih yang baru                       abnormal dan mati. Kecambah normal
dipanen) dan benih lama (benih yang                      dikelompokkan menjadi dua yaitu
telah disimpan 8 bulan pada suhu 28-                     kecambah normal kuat dan normal
32oC) hibrida silang tunggal (Bima 5) dan                lemah. Jumlah kecambah normal pada
MAL-01.                                                  hari ke 4 (kumulatif), merupakan data
Bahan Matriconditioning diperoleh dari :                 keserempakan tumbuh benih.
- Serbuk Gergaji berasal dari usaha
   meubel dan merupakan campuran                         Kecepatan tumbuh benih
   dari berbagai jenis serbuk gergajian                         Data diperoleh dari substrat
   kayu                                                  pengujian daya berkecambah benih.
- Abu gosok diperoleh dari pembakaran                    Setiap   kali  pengamatan,   jumlah
   sekam padi yang didapat dari                          persentase kecambah normal dibagi
   penggilingan padi.                                    dengan etmal (24 jam). Nilai etmal
- Jerami padi diperoleh dari lahan                       kumulatif diperoleh dari saat benih
   sawah petani. Jerami yang panjang                     ditanam    sampai    dengan   waktu
   kemudian dicacah dengan tujuan

   550   Fauziah Koes dan Ramlah Arief : Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap Viabilitas dan Vigor
         Benih Jagung
pengamatan. Rumus yang digunakan                 selama 24 jam dengan volume air 50 ml
adalah sbb:                                      di dalam botol gelas, kemudian diukur
                                                 pada alat konduktometer. Sebagai blanko
                   (Xi-Xi-1)                     digunakan air bebas ion yang juga telah
KT =                                             disimpan di dalam botol-botol gelas
                 Ti                              selama 24 jam.
KT      = Kecepatan tumbuh (%/etmal)
Xi      = Persentase kecambah normal
pada etmal ke i                                         HASIL DAN PEMBAHASAN
Ti      = waktu pengamatan dalam
                                                        Mutu fisiologis yang rendah akan
(etmal)
                                                 menyebabkan produksi tanaman yang
                                                 rendah. Pemanenan yang dilakukan
Keserampakan Tumbuh
                                                 terlambat atau terlalu awal sebelum
      Metode yang digunakan sama
                                                 masak         fisiologis     menyebabkan
dengan pengamatan daya berkecambah.
                                                 kebocoran zat benih yang lebih besar
Pengamatan kecambah benih dinyatakan
                                                 dibandingkan dengan benih yang
sebagai persentase kecambah normal
                                                 dipanen pada kisaran masak fisiologis,
kuat pada hari-6.
                                                 sehingga menyebabkan vigor awal benih
Keserampakan      Tumbuh     dihitung
                                                 yang cukup rendah.
berdasarkan rumus:
                                                        Hasil pengamatan pada percobaan
                                                 ini dapat dilihat pada tabel 1.
KST
= Σ kecambah normal kuat pada hari ke 6 x 100%          Pada tolok ukur daya berkecambah
      Σ Total benih yang ditanam                 semua perlakuan benih mengindikasikan
                                                 peningkatan          dibanding     kontrol.
Panjang Akar Primer                              Perlakuan matriconditioning plus jerami
     Kecambah yang dipanen diukur                menunjukkan           peningkatan     daya
panjang    akar     primer dengan                berkecambah yang nyata dengan nilai
menggunakan mistar.                              99,33% (untuk Nei baru + jerami),
                                                 dibanding           tanpa        perlakuan
Bobot kering kecambah                            matriconditioning.               Perlakuan
      Kecambah yang diperoleh pada uji           matriconditioning mampu meningkatkan
daya tumbuh benih dikeringkan dalam              viabilitas dan vigor benih, karena
inkubator pada suhu 60OC selama 3x24             imbibisi air ke dalam benih yang
jam, setelah itu dimasukkan ke dalam             terkontrol oleh faktor media (jerami).
desikator dan setelah dingin ditimbang.          Khan et al. (1992) menyatakan perlakuan
Berat kering/kecambah dihitung dari              matriconditioning memiliki fase imbibisi
bobot kering total dibagi jumlah                 yang lebih lama dibanding perlakuan
kecambah.                                        perendaman benih saja. Fase imbibisi
                                                 yang cepat seperti pada perlakuan
Daya hantar listrik (DHL)                        perendaman benih dapat menyebabkan
     DHL     diamati    dengan     alat          rusaknya        membran        dikarenakan
konduktometer tipe Methron E 38. Benih           masuknya air ke dalam benih yang
banyak 5 g diambil secara acak, masing-          terlalu cepat.
masing direndam pada air bebas ion




      551   Seminar Nasional Serealia 2011
Tabel 1.    Data Pengamatan mutu fisiologis Daya Berkecambah (%), Kecepatan Tumbuh
             (%/etmal), dan Keserampakan Tumbuh (%) pada penelitian pengaruh
             perlakuan matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor benih jagung, 2010

                                                  Parameter Pengamatan
              Perlakuan                 Daya            Kecepatan      Keserampakan
                                   Berkecambah           Tumbuh            Tumbuh
    Nei Baru Kontrol             94,00 a-d          28,18 b           21,33 a-e
    Nei Baru + Jerami            99,33 a            33,06 a           24,00 abc
    Nei Baru + Abu Sekam         97,33 abc          31,02 a           25,33 a
    Nei Baru + Gergaji           94,67 abc          31,58 a           25,33 a
    Nei Lama Kontrol             84,67 f            24,58 cde         18,67 ed
    Nei Lama + Jerami            88,00 def          23,18 cde         20,00 cde
    Nei Lama + Abu Sekam         84,67 f            23,55 cde         20,00 cde
    Nei Lama + Gergaji           84,67 f            23,37 cde         22,67 a-d
    Bima Baru Kontrol            91,33 cde          25,70 bcd         20,67 b-e
    Bima Baru + Jerami           98,00 ab           30,69 a           23,33 abc
    Bima Baru + Abu Sekam        92,67 a-d          24,17 cde         24,67 ab
    Bima Baru + Gergaji          94,00 a-d          24,387 cde        25,33 a
    Bima Lama Kontrol            84,67 f            22,69 e           18,00 e
    Bima Lama + Jerami           91,33 cde          23,89 cde         21,33 a-e
    Bima Lama + Abu Sekam        84,00 f            24,17 cde         20,67 b-e
    Bima Lama + Gergaji          87,33              22,87 de          21,33 a-e
   Ket : Baru : Benih yang baru dipanen
        Lama : Benih yang telah disimpan 8 bulan pada suhu 28-32oC




 Gambar 1. Daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan keserampakan tumbuh benih
            jagung pada perlakuan matriconditioning, 2010

      Pada    paramater     pengamatan                      Sedang    untuk    perlakuan    semua
kecepatan tumbuh terlihat bahwa                            matriconditioning    pada    parameter
perlakuan     matriconditioning  untuk                     keserampakan tumbuh (Tabel 1) nilainya
materi Nei dan Bima Baru memberikan                        lebih bervariatif, yaitu antara 18,00
hasil yang berbeda dibanding perlakuan                     (Bima Lama Kontrol) hingga 25,33 (Nei
yang lainnya.                                              Baru + Abu Sekam dan Nei Baru +
                                                           Gergaji).

   552     Fauziah Koes dan Ramlah Arief : Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap Viabilitas dan Vigor
           Benih Jagung
Dari gambar 1 terlihat sangat jelas           Dari gambar terlihat bahwa dengan
bahwa           dengan          perlakuan     perlakuan yang menggunakan bahan
matriconditioning            memberikan       matriconditioning mempunyai akar
pengaruh terhadap paramater daya              primer yang lebih panjang yaitu Nei baru
berkecambah dan kecepatan tumbuh.             + jerami dan berbahan gergaji.
Dimana materi yang diperlakukan               Pengamatan terhadap panjang akar
dengan matriconditioning mempunyai            primer dapat dijadikan indikator untuk
daya berkecambah yang lebih tinggi            menentukan vigor benih. Benih yang
dibanding dengan tanpa pemberian              memiliki perakaran yang panjang
matriconditioning.     Diantara    semua      diindikasikan bahwa benih tersebut
perlakuan      matriconditioning      yang    masih mempunyai cadangan makanan
memberikan daya berkecambah tertinggi         yang besar untuk membentuk epikotil
adalah      matriconditioning     dengan      dan radikel yang lebih besar dan kuat.
penambahan bahan jerami (gambar 1).           Benih yang tumbuh cepat dan kuat akan
Kecepatan berkecambah berhubungan             terhindar dari lingkungan yang tidak
erat dengan vigor benih, benih yang           menguntungkan. Tanaman yang ukuran
kecepatan      berkecambahnya       tinggi,   benihnya lebih besar mempunyai tinggi
tanaman yang dihasilkan cenderung             tanaman, daya berkecambah dan panjang
lebih tahan terhadap keadaan lingkungan       akar yang lebih besar daripada tanaman
yang sub optimum.                             dari benih kecil, karena cadangan
       Berat kering tanaman untuk semua       makanan awal yang lebih banyak pada
perlakuan      matriconditioning     0,22g    benih yang berukuran besar sehingga
sampai 0,35 g (gambar 2). Dimana              kemampuan membentuk epikotol dan
perlakuan matriconditioning berbahan          radikel akan lebih besar dan kuat (Miller
jerami memberikan nilai yang tertinggi,       1938).
baik itu benih yang baru maupun yang
lama.




 Gambar 2. Berat kering tanaman (gr)       pada penelitian pengaruh        perlakuan
           matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor benih jagung, 2010.




   553    Seminar Nasional Serealia 2011
Gambar 3.      Panjang akar primer (cm) pada penelitian pengaruh perlakuan
              matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor benih jagung, 2010.




Gambar 4,       Grafik Daya Hantar Listrik pada penelitian pengaruh perlakuan
                matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor benih jagung, 2010.


       Nilai Daya Hantar Listrik dari                     yang tertinggi yaitu tanpa perlakuan
semua perlakuan matriconditioning                         matriconditioning dengan benih yang
bervariasi. Dimana dalam acuan                            sudah lama (Nei Lama) dan perlakuan
dinyatakan bahwa nilai daya hantar                        ini juga memberikan hasil daya
listrik lebih kecil atau sama dengan 25                   berkecambah yang rendah.          Antara
µS/cm/g berarti vigor benihnya sangat                     daya berkecambah dengan daya hantar
tinggi, sedang kalau nilainya lebih besar                 listrik berbanding terbalik. Semakin
dari 43 µS /cm/g berarti vigor                            tinggi nilai daya hantar listriknya maka
benihnya sangat rendah dan tidak                          viabilitas benih tersebut menjadi
dapat lagi digunakan sebagai benih                        menurun.
(Milosevic et al. 2010). Dari penelitian
ini terlihat bahwa perlakuan yang
memberikan nilai daya hantar listrik

  554   Fauziah Koes dan Ramlah Arief : Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap Viabilitas dan Vigor
        Benih Jagung
KESIMPULAN                     Khan, A. A., H. Miura, J. Prusinski, dan S.
                                                  Ilyas. 1990. Matriconditioning of
        Benih yang diberi perlakuan
                                                  Seed to Improve Emergence.
 bahan matriconditioning mempunyai
                                                  Proceeding of the Symposium on
 nilai rata-rata viabilitas dan vigor yang
                                                  Stand        Establishment          of
 lebih tinggi dibandingkan tanpa
                                                  Horticultural Crops. Minnesota. p
 diberikan perlakuan matriconditioning.
                                                  19-40.
                                             Milosevic, M., M. Vujakovic, and D.
                                                  karagic.    2010.      Vigor test as
          DAFTAR PUSTAKA
                                                  indicators of seed viability.
Astuti,      D.     2009.     Pengaruh            Genetika. Vol. 42 No. 1 : 103-118
      Matriconditioning Plus Minyak          Rachmawati, A. Y. 2009. Pengaruh
      Cengkeh terhadap Viabilitas, Vigor,         Perlakuan Matriconditioning plus
      dan Kesehatan Benih Padi (Oryza             Bakterisida Sintetis atau Nabati
      sativa) yang Terinfeksi Alternaria          untuk Mengendalikan Hawar Daun
      padwickii (Ganguly) M. B. Ellis.            Bakteri (Xanthomonas oryzae pv.
      Skripsi. Departemen Agronomi dan            oryzae) Terbawa Benih serta
      Hortikultura, Institut Pertanian            Meningkatkan Viabilitas dan Vigor
      Bogor. 41 hal                               Benih Padi (Oryza sativa L.).
Copeland, L.O. and M.B. McDonald. 2001.           Skripsi. Departemen Agronomi dan
      Principle of Seed Science and               Hortikultura, Institut Pertanian
      Technology. 4th ed. Kluwer                  Bogor. Bogor. 39 hal.
      Academic                Publisher.     Ramlah Arief dan Sania Saenong.2006.
      Massachusetts. 467p.                        Pengaruh Ukuran Biji dan Periode
http://budidayabenihtanaman.blogspot.             Simpan Benih                Terhadap
      com/2010/11/viabilitas-dan-                 Pertumbuhan dan Hasil Jagung.
      vigor-benih.html                            Penelitian Pertanian Tanaman
                                                  Pangan Vol.25 No.1 2006, p 52-56.




   555   Seminar Nasional Serealia 2011

More Related Content

What's hot

Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Bondan the Planter of Palm Oil
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaanUtuh Kalambuai
 
PPT.analisis kritis
PPT.analisis kritisPPT.analisis kritis
PPT.analisis kritisHeri Cahyono
 
Jurnal acara 5
Jurnal acara 5Jurnal acara 5
Jurnal acara 5yoga budi
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptfahmiganteng
 
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...Repository Ipb
 

What's hot (20)

Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Acara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekbenAcara 3 fix tekben
Acara 3 fix tekben
 
Presentasi no 6 8_penyimpanan benih rekalsitran
Presentasi no 6 8_penyimpanan benih rekalsitranPresentasi no 6 8_penyimpanan benih rekalsitran
Presentasi no 6 8_penyimpanan benih rekalsitran
 
Acara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekbenAcara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekben
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Acara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekbenAcara 2 fix tekben
Acara 2 fix tekben
 
Acara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekbenAcara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekben
 
Acara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekbenAcara 7 fix tekben
Acara 7 fix tekben
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
 
PPT.analisis kritis
PPT.analisis kritisPPT.analisis kritis
PPT.analisis kritis
 
Acara 4 fix tekben
Acara 4 fix tekbenAcara 4 fix tekben
Acara 4 fix tekben
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Duasembilan
DuasembilanDuasembilan
Duasembilan
 
Jurnal acara 5
Jurnal acara 5Jurnal acara 5
Jurnal acara 5
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
 
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN KADAR AIR AWAL TERHADAP DAVA SIMPAN BENIH KEDELAI1...
 
Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc
Makalah_33 Makalah laporan praktikum scMakalah_33 Makalah laporan praktikum sc
Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc
 

Viewers also liked

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1Qalby11
 
Asal usul kehidupan dan evolusi
Asal usul kehidupan dan evolusiAsal usul kehidupan dan evolusi
Asal usul kehidupan dan evolusiDiniarti Prayuni
 
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)Ghina Shadrina
 

Viewers also liked (9)

Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
teori evolusi
teori evolusiteori evolusi
teori evolusi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
 
Teori Evolusi
Teori EvolusiTeori Evolusi
Teori Evolusi
 
Asal usul kehidupan dan evolusi
Asal usul kehidupan dan evolusiAsal usul kehidupan dan evolusi
Asal usul kehidupan dan evolusi
 
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
Tugas akhir Ghina shadrina Sertifikasi benih kehutanan (Gmelina arborea)
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 

Similar to PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH : MATA KULIAH TEKNOLOGI BENIH
VIABILITAS DAN VIGOR BENIH : MATA KULIAH TEKNOLOGI BENIHVIABILITAS DAN VIGOR BENIH : MATA KULIAH TEKNOLOGI BENIH
VIABILITAS DAN VIGOR BENIH : MATA KULIAH TEKNOLOGI BENIHdebbyustari2
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...Repository Ipb
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihfahmiganteng
 
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdfKULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdfDebbyUstari1
 
IPA BIOLOGI "KULTUR JARINGAN"
IPA BIOLOGI "KULTUR JARINGAN"IPA BIOLOGI "KULTUR JARINGAN"
IPA BIOLOGI "KULTUR JARINGAN"UlfahNurul11
 
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksiPenerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksiEuis Nurilaini
 
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptxT Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptxPrijuHarpenta
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahagronomy
 
Analisis matematis pendugaan umur simpan benih cabai merah (capsicum annum l.)
Analisis matematis pendugaan umur simpan benih cabai merah (capsicum annum l.)Analisis matematis pendugaan umur simpan benih cabai merah (capsicum annum l.)
Analisis matematis pendugaan umur simpan benih cabai merah (capsicum annum l.)Young Farmers
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docxBsIsmail1
 
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaPresentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaBondan the Planter of Palm Oil
 
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)Dewi Purwati
 

Similar to PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG (20)

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH : MATA KULIAH TEKNOLOGI BENIH
VIABILITAS DAN VIGOR BENIH : MATA KULIAH TEKNOLOGI BENIHVIABILITAS DAN VIGOR BENIH : MATA KULIAH TEKNOLOGI BENIH
VIABILITAS DAN VIGOR BENIH : MATA KULIAH TEKNOLOGI BENIH
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
01 faktor genetik 01
01 faktor genetik 0101 faktor genetik 01
01 faktor genetik 01
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Perkecambahan adalah
Perkecambahan adalahPerkecambahan adalah
Perkecambahan adalah
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
 
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdfKULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
 
IPA BIOLOGI "KULTUR JARINGAN"
IPA BIOLOGI "KULTUR JARINGAN"IPA BIOLOGI "KULTUR JARINGAN"
IPA BIOLOGI "KULTUR JARINGAN"
 
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksiPenerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
 
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptxT Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
T Benih 06-07 KEMUNDURAN_dan INVIGORASI BENIH.pptx
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
Analisis matematis pendugaan umur simpan benih cabai merah (capsicum annum l.)
Analisis matematis pendugaan umur simpan benih cabai merah (capsicum annum l.)Analisis matematis pendugaan umur simpan benih cabai merah (capsicum annum l.)
Analisis matematis pendugaan umur simpan benih cabai merah (capsicum annum l.)
 
Dormansi
DormansiDormansi
Dormansi
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
 
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesiaPresentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
Presentasi no 5 4_perspektif benih tanaman rempah dan obat di indonesia
 
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
LAPORAN RESMI TANAMAN PAKAN (ISI)
 

PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG

  • 1. PENGARUH PERLAKUAN MATRICONDITIONING TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH JAGUNG Fauziah Koes dan Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Upaya peningkatan produksi dan produktivitas jagung memerlukan suplai benih unggul bermutu ditinjau dari aspek fisik, fisiologis, dan genetik. Benih jagung yang telah disimpan selama beberapa waktu dengan kondisi suhu dan kelembaban udara ruang simpan yang tinggi berpengaruh terhadap percepatan penurunan viabilitas dan vigornya. Upaya meningkatkan viabilitas dan vigor benih ialah melalui perlakuan invigorasi, salah satu di antaranya dengan perlakuan matriconditioning. Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Serealia pada bulan Juli- September 2010. Sebagai bahan matriconditioning digunakan abu sekam, serbuk gergaji, dan jerami padi. Benih yang digunakan sebagai bahan penelitian ialah varietas Bima 5 dan MAL-01 masing-masing dari lot benih baru dan yang sudah disimpan selama 6 bulan. Perlakuan disusun dengan rancangan acak lengkap sebanyak tiga ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, bobot kering kecambah, panjang akar primer, daya hantar listrik. Hasil penelitian menunjukkan benih yang diberi perlakuan matriconditioning mempunyai viabilitas dan vigor yang lebih tinggi dibanding kontrol. Kata kunci: Matriconditioning, invigorasi, benih, jagung, vigor. PENDAHULUAN terhadap serangan hama penyakit, cepat dan merata tumbuhnya serta mampu Idealnya semua benih harus menghasilkan tanaman dewasa yang memiliki kekuatan tumbuh yang tinggi, normal dan berproduksi baik dalam sehingga bila ditanam pada kondisi keadaan lingkungan tumbuh yang sub lapangan yang beraneka ragam akan optimal. Pada umumnya uji vigor benih tetap tumbuh sehat dan kuat serta hanya sampai pada tahapan bibit. Karena berproduksi tinggi dengan kualitas baik. terlalu sulit dan mahal untuk mengamati Vigor benih di cerminkan oleh dua seluruh lingkaran hidup tanaman. Oleh informasi tentang viabilitas, masing- karena itu digunakanlah kaidah korelasi masing ‘kekuatan tumbuh’ dan ‘daya misal dengan mengukur kecepatan simpan’ benih. Kedua nilai fisiologi ini berkecambah sebagai parameter vigor, menempatkan benih pada kemungkinan karena diketahui ada korelasi antara kemampuannya untuk tumbuh menjadi kecepatan berkecambah dengan tinggi tanaman normal meskipun keadaan rendahnya produksi tanaman. biofisik lapangan produksi sub optimum Rendahnya vigor pada benih dapat atau sesudah benih melampui suatu disebabkan oleh beberapa hal antara lain periode simpan yang lama. faktor genetis, fisiologis, morfologis, Pada hakikatnya vigor benih harus sitologis, mekanis dan mikrobia (Sutopo relevan dengan tingkat produksi, artinya 1984). dari benih yang bervigor tinggi akan Bahwa keadaan lingkungan di dapat dicapai tingkat produksi yang lapangan itu sangat penting dalam tinggi. Vigor benih yang tinggi dicirikan menentukan kekuatan tumbuh benih antara lain tahan disimpan lama, tahan 548 Fauziah Koes dan Ramlah Arief : Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Jagung
  • 2. adalah sangat nyata dan perbedaan priming. Matriconditioning adalah istilah kekuatan tumbuh benih dapat terlihat yang sesuai untuk conditioning yang nyata dalam keadaan lingkungan yang menggunakan media yang memiliki kurang menguntungkan. Di samping itu potensial matriks. kecepatan tumbuh benih dapat pula Perkecambahan benih dimulai saat menjadi petunjuk perbedaan kekuatan terjadi imbibisi air ke dalam benih. tumbuh. (Harjadi 1979) Tingkat imbibisi yang terjadi dipengaruhi Kemunduran suatu benih dapat oleh komposisi benih, impermeabilitas diterangkan sebagai turunnya kualitas lapisan luar benih, dan ketersediaan air. atau viabilitas benih yang Ketersediaan air untuk imbibisi mengakibatkan rendahnya vigor dan tergantung pada potensial air sel. jeleknya pertumbuhan tanaman serta Potensial air sel tersebut merupakan produksinya. Di mana kejadian tersebut hasil dari tiga potensial yaitu tekanan merupakan suatu proses yang tak dapat matriks dinding sel, konsentrasi osmotik balik dari kualitas suatu benih. Benih sel, dan tekanan turgor sel (Copeland dan yang memiliki vigor rendah akan McDonald 2001). berakibat terjadinya kemunduran yang Media yang digunakan untuk cepat selama penyimpanan benih, makin matriconditioning harus memenuhi sempitnya keadaan lingkungan dimana syarat sebagai berikut: 1. memiliki benih dapat tumbuh, kecepatan potensial matriks yang tinggi dan berkecambah benih menurun, kepekaan potensial osmotik yang dapat diabaikan, akan serangan hama dan penyakit 2. kelarutan dalam air rendah dan dapat meningkat, meningkatnya jumlah utuh selama matriconditioning, 3. kecambah abnormal dan rendahnya merupakan bahan kimia inert dan tidak produksi tanaman. (Sajad 1993). beracun, 4. kapasitas daya pegang air Penelitian yang dilakukan oleh yang cukup tinggi, 5. kemampuan aerasi t Arief dan Saenong (2006), menunjukkan inggi, mampu untuk tetap kering, dan bahwa pertumbuhan jagung yang lambat bebas dari serbuk, 6. memiliki dan hasil yang rendah disebabkan oleh permukaan yang cukup luas, 7. penggunaan bibit yang sudah mengalami kerapatan ruang yang besar dan penurunan mutu meskipun daya kerapatan isi yang rendah, dan 8. mampu berkecambahnya relative tinggi. menempel pada permukaan benih. Penurunan mutu dapat disebabkan oleh Bahan-bahan yang berkarakteristik lamanya penyimpanan. Semakin lama seperti itu diantaranya adalah kalsium benih disimpan maka kemungkinan silikat, Micro-Cel E, dan Zonolit vermikulit penurunan mutunya akan semakin besar. (Khan et al. 1990). Menurut Khan et al. (1990) banyak Berbagai penelitian yang sudah cara yang dapat digunakan untuk untuk dilakukan membuktikan bahwa memperbaiki perkecambahan benih perlakuan matriconditioning dapat yaitu presoaking, matriconditioning, meningkatkan viabilitas dan vigor benih wetting and drying, humidifying, lebih baik dibandingkan dengan osmoconditioning, aerasi oksigen, dan3 perlakuan hidrasi lain. Matriconditioning pregermination. Conditioning yang sudah terbukti berhasil memperbaiki viabilitas terbukti efektif dan paling mudah dan vigor benih kacang-kacangan dan dilakukan adalah matriconditioning. sayur-sayuran. Matriconditioning mampu Matriconditioning adalah perlakuan menurunkan waktu perkecambahan dan hidrasi terkontrol yang dikendalikan meningkatkan daya perkecambahan oleh media padat lembab dengan benih serta meningkatkan kemampuan potensial matriks rendah dan potensial tumbuh dan produksi di lapangan (Khan osmotik yang dapat diabaikan. et al. 1990). Conditioning yang efektif dan paling Astuti (2009) melaporkan bahwa mudah dilakukan adalah perlakuan matriconditioning efektif matriconditioning. Matriconditioning untuk meningkatkan viabilitas dan vigor berbeda dengan osmoconditioning atau benih pada tolok ukur daya 549 Seminar Nasional Serealia 2011
  • 3. berkecambah, indeks vigor, dan untuk memudahkan saat perlakuan kecepatan tumbuh relatif, terutama matriconditioning. benih yang diberi perlakuan matriconditioning plus minyak cengkeh Pembuatan Matriconditioning dan 0.1 % atau matriconditioning plus Benlox Perlakuan Benih 0.1 %. Rachmawati (2009) menyatakan Semua bahan matriconditioning bahwa 11 perlakuan matriconditioning ditimbang menggunakan timbangan plus bakterisida sintetik ataupun nabati analitik sebanyak 150 gram pada setiap (Agrept 0.2 % atau minyak serai wangi 1 matri. Bahan yang sudah ditimbang %) terbukti dapat meningkatkan mutu sebanyak 150 gram tersebut kemudian fisiologis dan patologis benih padi. dimasukkan kedalam plastik sebanyak Perlakuan matriconditioning plus 12 plastik setiap matri lalu dicampurkan bakterisida sintetik (Agrept 0.2 %) dengan benih 100 gram juga 50 mL ataupun nabati (minyak serai wangi 1 %) aquades. Bahan matrikonditioning yang memperlihatkan peningkatan pada telah dicampurkan dengan benih peubah vigor benih. tersebut kemudian di diamkan selama 24 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk jam pada ruang dingin. melihat pengaruh matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor benih Parameter pengamatan jagung dengan umur simpan yang Kadar air benih berbeda. Kadar air benih (berdasarkan basis basah) Diamati pada awal periode METODOLOGI simpan dan pada setiap periode, dengan Penelitian dilaksanakan di Laboratorium menggunakan pemanasan oven pada Perbenihan dan green house Balai suhu 105OC.selama 2 x 24 jam. Penelitian Tanaman Serealia Maros yang berlangsung pada Juli sampai September Daya berkecambah benih 2010. Sebanyak 50 butir benih dari Penelitian dilakukan menggunakan setiap ulangan ditanam pada media pasir rancangan acak kelompok lengkap dan halus. Pengamatan dilakukan pada hari diulang 3 kali. dengan empat perlakuan , ke tiga, empat dan lima setelah tanam. yaitu tanpa matriconditioning (M0), Selain untuk pengujian daya matriconditioning dengan Jeramii (M1), berkecambah benih, perlakuan ini juga Matriconditioning dengan abu gosok digunakan untuk tolok ukur kecepatan (M2), dan matriconditioning dengan tumbuh benih. Pengamatan dilakukan gergaji (M3). Materi yang digunakan atas dasar kriteria kecambah normal, adalah benih baru (benih yang baru abnormal dan mati. Kecambah normal dipanen) dan benih lama (benih yang dikelompokkan menjadi dua yaitu telah disimpan 8 bulan pada suhu 28- kecambah normal kuat dan normal 32oC) hibrida silang tunggal (Bima 5) dan lemah. Jumlah kecambah normal pada MAL-01. hari ke 4 (kumulatif), merupakan data Bahan Matriconditioning diperoleh dari : keserempakan tumbuh benih. - Serbuk Gergaji berasal dari usaha meubel dan merupakan campuran Kecepatan tumbuh benih dari berbagai jenis serbuk gergajian Data diperoleh dari substrat kayu pengujian daya berkecambah benih. - Abu gosok diperoleh dari pembakaran Setiap kali pengamatan, jumlah sekam padi yang didapat dari persentase kecambah normal dibagi penggilingan padi. dengan etmal (24 jam). Nilai etmal - Jerami padi diperoleh dari lahan kumulatif diperoleh dari saat benih sawah petani. Jerami yang panjang ditanam sampai dengan waktu kemudian dicacah dengan tujuan 550 Fauziah Koes dan Ramlah Arief : Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Jagung
  • 4. pengamatan. Rumus yang digunakan selama 24 jam dengan volume air 50 ml adalah sbb: di dalam botol gelas, kemudian diukur pada alat konduktometer. Sebagai blanko (Xi-Xi-1) digunakan air bebas ion yang juga telah KT = disimpan di dalam botol-botol gelas Ti selama 24 jam. KT = Kecepatan tumbuh (%/etmal) Xi = Persentase kecambah normal pada etmal ke i HASIL DAN PEMBAHASAN Ti = waktu pengamatan dalam Mutu fisiologis yang rendah akan (etmal) menyebabkan produksi tanaman yang rendah. Pemanenan yang dilakukan Keserampakan Tumbuh terlambat atau terlalu awal sebelum Metode yang digunakan sama masak fisiologis menyebabkan dengan pengamatan daya berkecambah. kebocoran zat benih yang lebih besar Pengamatan kecambah benih dinyatakan dibandingkan dengan benih yang sebagai persentase kecambah normal dipanen pada kisaran masak fisiologis, kuat pada hari-6. sehingga menyebabkan vigor awal benih Keserampakan Tumbuh dihitung yang cukup rendah. berdasarkan rumus: Hasil pengamatan pada percobaan ini dapat dilihat pada tabel 1. KST = Σ kecambah normal kuat pada hari ke 6 x 100% Pada tolok ukur daya berkecambah Σ Total benih yang ditanam semua perlakuan benih mengindikasikan peningkatan dibanding kontrol. Panjang Akar Primer Perlakuan matriconditioning plus jerami Kecambah yang dipanen diukur menunjukkan peningkatan daya panjang akar primer dengan berkecambah yang nyata dengan nilai menggunakan mistar. 99,33% (untuk Nei baru + jerami), dibanding tanpa perlakuan Bobot kering kecambah matriconditioning. Perlakuan Kecambah yang diperoleh pada uji matriconditioning mampu meningkatkan daya tumbuh benih dikeringkan dalam viabilitas dan vigor benih, karena inkubator pada suhu 60OC selama 3x24 imbibisi air ke dalam benih yang jam, setelah itu dimasukkan ke dalam terkontrol oleh faktor media (jerami). desikator dan setelah dingin ditimbang. Khan et al. (1992) menyatakan perlakuan Berat kering/kecambah dihitung dari matriconditioning memiliki fase imbibisi bobot kering total dibagi jumlah yang lebih lama dibanding perlakuan kecambah. perendaman benih saja. Fase imbibisi yang cepat seperti pada perlakuan Daya hantar listrik (DHL) perendaman benih dapat menyebabkan DHL diamati dengan alat rusaknya membran dikarenakan konduktometer tipe Methron E 38. Benih masuknya air ke dalam benih yang banyak 5 g diambil secara acak, masing- terlalu cepat. masing direndam pada air bebas ion 551 Seminar Nasional Serealia 2011
  • 5. Tabel 1. Data Pengamatan mutu fisiologis Daya Berkecambah (%), Kecepatan Tumbuh (%/etmal), dan Keserampakan Tumbuh (%) pada penelitian pengaruh perlakuan matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor benih jagung, 2010 Parameter Pengamatan Perlakuan Daya Kecepatan Keserampakan Berkecambah Tumbuh Tumbuh Nei Baru Kontrol 94,00 a-d 28,18 b 21,33 a-e Nei Baru + Jerami 99,33 a 33,06 a 24,00 abc Nei Baru + Abu Sekam 97,33 abc 31,02 a 25,33 a Nei Baru + Gergaji 94,67 abc 31,58 a 25,33 a Nei Lama Kontrol 84,67 f 24,58 cde 18,67 ed Nei Lama + Jerami 88,00 def 23,18 cde 20,00 cde Nei Lama + Abu Sekam 84,67 f 23,55 cde 20,00 cde Nei Lama + Gergaji 84,67 f 23,37 cde 22,67 a-d Bima Baru Kontrol 91,33 cde 25,70 bcd 20,67 b-e Bima Baru + Jerami 98,00 ab 30,69 a 23,33 abc Bima Baru + Abu Sekam 92,67 a-d 24,17 cde 24,67 ab Bima Baru + Gergaji 94,00 a-d 24,387 cde 25,33 a Bima Lama Kontrol 84,67 f 22,69 e 18,00 e Bima Lama + Jerami 91,33 cde 23,89 cde 21,33 a-e Bima Lama + Abu Sekam 84,00 f 24,17 cde 20,67 b-e Bima Lama + Gergaji 87,33 22,87 de 21,33 a-e Ket : Baru : Benih yang baru dipanen Lama : Benih yang telah disimpan 8 bulan pada suhu 28-32oC Gambar 1. Daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan keserampakan tumbuh benih jagung pada perlakuan matriconditioning, 2010 Pada paramater pengamatan Sedang untuk perlakuan semua kecepatan tumbuh terlihat bahwa matriconditioning pada parameter perlakuan matriconditioning untuk keserampakan tumbuh (Tabel 1) nilainya materi Nei dan Bima Baru memberikan lebih bervariatif, yaitu antara 18,00 hasil yang berbeda dibanding perlakuan (Bima Lama Kontrol) hingga 25,33 (Nei yang lainnya. Baru + Abu Sekam dan Nei Baru + Gergaji). 552 Fauziah Koes dan Ramlah Arief : Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Jagung
  • 6. Dari gambar 1 terlihat sangat jelas Dari gambar terlihat bahwa dengan bahwa dengan perlakuan perlakuan yang menggunakan bahan matriconditioning memberikan matriconditioning mempunyai akar pengaruh terhadap paramater daya primer yang lebih panjang yaitu Nei baru berkecambah dan kecepatan tumbuh. + jerami dan berbahan gergaji. Dimana materi yang diperlakukan Pengamatan terhadap panjang akar dengan matriconditioning mempunyai primer dapat dijadikan indikator untuk daya berkecambah yang lebih tinggi menentukan vigor benih. Benih yang dibanding dengan tanpa pemberian memiliki perakaran yang panjang matriconditioning. Diantara semua diindikasikan bahwa benih tersebut perlakuan matriconditioning yang masih mempunyai cadangan makanan memberikan daya berkecambah tertinggi yang besar untuk membentuk epikotil adalah matriconditioning dengan dan radikel yang lebih besar dan kuat. penambahan bahan jerami (gambar 1). Benih yang tumbuh cepat dan kuat akan Kecepatan berkecambah berhubungan terhindar dari lingkungan yang tidak erat dengan vigor benih, benih yang menguntungkan. Tanaman yang ukuran kecepatan berkecambahnya tinggi, benihnya lebih besar mempunyai tinggi tanaman yang dihasilkan cenderung tanaman, daya berkecambah dan panjang lebih tahan terhadap keadaan lingkungan akar yang lebih besar daripada tanaman yang sub optimum. dari benih kecil, karena cadangan Berat kering tanaman untuk semua makanan awal yang lebih banyak pada perlakuan matriconditioning 0,22g benih yang berukuran besar sehingga sampai 0,35 g (gambar 2). Dimana kemampuan membentuk epikotol dan perlakuan matriconditioning berbahan radikel akan lebih besar dan kuat (Miller jerami memberikan nilai yang tertinggi, 1938). baik itu benih yang baru maupun yang lama. Gambar 2. Berat kering tanaman (gr) pada penelitian pengaruh perlakuan matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor benih jagung, 2010. 553 Seminar Nasional Serealia 2011
  • 7. Gambar 3. Panjang akar primer (cm) pada penelitian pengaruh perlakuan matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor benih jagung, 2010. Gambar 4, Grafik Daya Hantar Listrik pada penelitian pengaruh perlakuan matriconditioning terhadap viabilitas dan vigor benih jagung, 2010. Nilai Daya Hantar Listrik dari yang tertinggi yaitu tanpa perlakuan semua perlakuan matriconditioning matriconditioning dengan benih yang bervariasi. Dimana dalam acuan sudah lama (Nei Lama) dan perlakuan dinyatakan bahwa nilai daya hantar ini juga memberikan hasil daya listrik lebih kecil atau sama dengan 25 berkecambah yang rendah. Antara µS/cm/g berarti vigor benihnya sangat daya berkecambah dengan daya hantar tinggi, sedang kalau nilainya lebih besar listrik berbanding terbalik. Semakin dari 43 µS /cm/g berarti vigor tinggi nilai daya hantar listriknya maka benihnya sangat rendah dan tidak viabilitas benih tersebut menjadi dapat lagi digunakan sebagai benih menurun. (Milosevic et al. 2010). Dari penelitian ini terlihat bahwa perlakuan yang memberikan nilai daya hantar listrik 554 Fauziah Koes dan Ramlah Arief : Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Jagung
  • 8. KESIMPULAN Khan, A. A., H. Miura, J. Prusinski, dan S. Ilyas. 1990. Matriconditioning of Benih yang diberi perlakuan Seed to Improve Emergence. bahan matriconditioning mempunyai Proceeding of the Symposium on nilai rata-rata viabilitas dan vigor yang Stand Establishment of lebih tinggi dibandingkan tanpa Horticultural Crops. Minnesota. p diberikan perlakuan matriconditioning. 19-40. Milosevic, M., M. Vujakovic, and D. karagic. 2010. Vigor test as DAFTAR PUSTAKA indicators of seed viability. Astuti, D. 2009. Pengaruh Genetika. Vol. 42 No. 1 : 103-118 Matriconditioning Plus Minyak Rachmawati, A. Y. 2009. Pengaruh Cengkeh terhadap Viabilitas, Vigor, Perlakuan Matriconditioning plus dan Kesehatan Benih Padi (Oryza Bakterisida Sintetis atau Nabati sativa) yang Terinfeksi Alternaria untuk Mengendalikan Hawar Daun padwickii (Ganguly) M. B. Ellis. Bakteri (Xanthomonas oryzae pv. Skripsi. Departemen Agronomi dan oryzae) Terbawa Benih serta Hortikultura, Institut Pertanian Meningkatkan Viabilitas dan Vigor Bogor. 41 hal Benih Padi (Oryza sativa L.). Copeland, L.O. and M.B. McDonald. 2001. Skripsi. Departemen Agronomi dan Principle of Seed Science and Hortikultura, Institut Pertanian Technology. 4th ed. Kluwer Bogor. Bogor. 39 hal. Academic Publisher. Ramlah Arief dan Sania Saenong.2006. Massachusetts. 467p. Pengaruh Ukuran Biji dan Periode http://budidayabenihtanaman.blogspot. Simpan Benih Terhadap com/2010/11/viabilitas-dan- Pertumbuhan dan Hasil Jagung. vigor-benih.html Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Vol.25 No.1 2006, p 52-56. 555 Seminar Nasional Serealia 2011