SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
(EMERGENCY RESPONSE PLAN)
K E S I A P S I A G A A N M E N G H A D A P I K O N D I S I D A R U R A T
A T A U B E N C A N A
D I F K T P
SRI MULYANTI, SKM
R A N G K A I A N K E G I A T A N Y A N G D I R A N C A N G U N T U K
M E M I N I M A L K A N D A M P A K K E R U G I A N A T A U K E R U S A K A N
Y A N G M U N G K I N T E R J A D I A K I B A T
K E A D A A N D A R U R A T B A I K I N T E R N A L M A U P U N E K S T E R N A L
K E G A G A L A N T E K N O L O G I , U L A H M A N U S I A , A T A U B E N C A N A
Y A N G T E R J A D I
APA ITU BENCANA ?
Adalah rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan
baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun manusia
sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak
psikologis.
KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI
KEADAAN BENCANA
 Identifikasi Risiko
 Analisis Risiko
 Pengendali Kondisi darurat / bencana
 Menyediakan alat/sarana dan
prosedur keadaan darurat
berdasarkan hasil identifikasi
 Menilai kesesuaian, penempatan, dan
kemudahan untuk mendapatkan alat
keadaan darurat oleh petugas/SDM
Fasyankes yang berkompeten dan
berwenang.
 Tanda pintu darurat
 Simulasi kondisi darurat atau bencana
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
KEBAKARAN DI FASYANKES
 Identifikasi Area Berisiko Bahaya
Kebakaran dan Ledakan
 Proteksi kebakaran secara aktif dan
pasif
 Pengendalian Kebakaran dan Ledakan
di Fasyankes
SIMULASI PENERAPAN
EVAKUASI PADA SAAT KEBAKARAN
Penanggulangan Kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka memadamkan
kebakaran akibat potensi Bahaya kebakaran
Potensi Bahaya Kebakaran adalah tingkat kondisi/keadaan bahaya kebakaran yang terdapat
pada obyek tertentu tempat manusia beraktivitas
Bahaya Kebakaran
Sedang I adalah
ancaman bahaya
kebakaran yang
mempunyai jumlah dan
kemudahan terbakar
sedang, penimbunan
bahan yang mudah
terbakar dengan tinggi
tidak lebih dari 2,5 (dua
setengah) meter dan
apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas
sedang, sehingga
penjalaran api sedang
Bahaya Kebakaran Sedang
II adalah ancaman bahaya
kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan
terbakar sedang,
penimbunan bahan yang
mudah terbakar dengan
tinggi tidak lebih dan 4
(empat) meter dan apabila
terjadi kebakaran
melepaskan panas sedang,
sehingga penjalaran api
sedang.
Bahaya Kebakaran
Sedang III adalah
ancaman bahaya
kebakaran yang
mempunyai jumlah dan
kemudahan terbakar
agak tinggi,
menimbulkan panas
agak tinggi serta
penjalaran api agak
cepat apabila terjadi
kebakaran.
Bahaya Kebakaran Berat I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, menimbulkan panas tinggi serta penjalaran
api cepat apabila terjadi kebakaran.
Bahaya Kebakaran Berat II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai
jumlah dan kemudahan terbakar sangat tinggi, menimbulkan panas sangat tinggi
serta penjalaran api sangat cepat apabila terjadi kebakaran 21. Sarana
Penyelamatan Jiwa adalah sarana yang terd
PRASARANA
YANG HARUS DISEDIAKAN
ARTI WARNA HELM
Petugas pemadam kebakaran Petugas Evakuasi pengunjung
Petugas Evakuasi Dokumen
Petugas Evakuasi Peralatan
JUKNIS SK SOP
PRASARANA
YANG HARUS DISEDIAKAN
JENIS APAR
Jenis alat pemadam kebakaran powder
Alat pemadam api powder menggunakan media dry chemical powder, yaitu
kombinasi dari ammonium sulphate dan mono-ammonium phosphate.
Cara kerja powder adalah menyelimuti api dan memutus pasokan oksigen.
Jika pasokan oksigen terhalang, maka reaksi kimia pada segitiga
api terputus dan api bisa langsung padam
Jenis alat pemadam kebakaran foam
APAR foam menggunakan bahan kimia berbentuk busa atau
foam (Aqueous Film Forming Foam). Media foam menyelimuti
titik api, sehingga pasokan oksigen ke titik api terputus.
Proses pembakaran akan berhenti dan api akan segera
padam. APAR foam tidak boleh digunakan untuk mengatasi
kebakaran yang melibatkan listrik.
Jenis alat pemadam kebakaran CO2
Alat pemadam kebakaran ini menggunakan bahan gas karbon dioksida
(CO2) sebagai agen pemadamnya. APAR CO2 merupakan jenis alat
pemadam api clean agent karena tidak meninggalkan residu. Gas karbon
dioksida (CO2) bisa menghilangkan oksigen yang terdapat di area titik
api. Hal ini membuat api tidak mendapatkan pasokan oksigen, sehingga
api akan padam.
Jenis alat pemadam kebakaran liquid gas
APAR liquid gas adalah alat pemadam kebakaran yang menggunakan media gas
cair. Media berbentuk cair saat berada di dalam tabung, kemudian akan menjadi
gas jika disemprotkan ke udara. Salah satu jenis media gas cair adalah HFC-
227 yang bersifat ramah lingkungan.
Penggunaan sabuk tabung ini agar nozzle APAR tidak menggantung
dan dapat dirapikan dengan komponen ini.
penahan handle atau tuas APAR
pada saat APAR tidak digunakan
meneruskan media pemadam api dari
dalam tabung APAR keluar
Bagian handle ini fungsinya untuk
mendukung valve
Media pemadam api yang tersedia bis
dalam bentuk air, foam, CO2 hingga
serbuk kimia kering.
PERSYARATAN PENGGUNAAN APAR
(1) Jarak penempatan APAR J a r a k Minimal 25 m.
(2) Mudah terlihat (instruksidan tanda identifikasinya)
(3) Mudah dicapai (tidak terhalang )
(4) APAR diletakkan di atau dekat koridor atau lorong yang
menuju exit.
(5) APAR diletakkan dekat dengan area yang berpotensi
bahaya kebakaran,
(6) Tempatkan APAR sesuai dengan karakteristik tempat.
(7) Hindari tempat yang menyebabkan korosif.
(8) Jika di luar ruangan, APAR terlindungi darikerusakan.
(9) Kapasitas APAR minimal 2 kg dengan ketentuan
sekurang-kurangnya 1 (satu) buah APAR untuk ruangan
tertutup dengan luas tidak lebih dari 25m2 dan minimal
2 (dua) buah APAR kimia untuk luas tempat parkir
tidak melebihi 270 m2.
(10)melakukan pemantauan kondisi dan masa pakai
secara berkala minimal 2 kali dalam setahun.
(a) Dipasang pada dinding atau dalam lemari
kaca disertai palu pemecah dan dapat
dipergunakan dengan mudah pada saat
diperlukan.
(b) Dipasang sedemikian rupa sehingga
bagian paling atas berada pada
ketinggian maksimum 120 cm dari
permukaan lantai, kecuali untuk jenis CO2
dan bubuk kimia kering (dry powder)
penempatannya minimum 15 cm dari
permukaan lantai.
(c) Tidak diperbolehkan dipasang di dalam
ruangan yang mempunyai temperatur lebih
dari 490C dan di bawah 40C.
JALUR EVAKUASI
Jalur evakuasi adalah rute yang didesain khusus untuk menghubungkan ruangan atau
bangunan pada daerah aman jika terjadi bencana alam atau insiden kebakaran.
Sign atau rambu arah jalur evakuasi digunakan untuk menginformasikan
penduduk secara jelas tentang arah titik kumpul. Warna yang dipakai adalah hijau
dengan garis tepi, lambang, warna huruf, atau angka putih.
Fungsi jalur evakuasi yaitu untuk menyelamatkan penduduk, pekerja, atau karyawan
yang berada dalam bangunan ketika terjadi insiden berbahaya.
Fungsi peta jalur evakuasi yaitu meminimalisasi risiko penduduk salah arah ketika
berusaha menyelamatkan diri yang justru bisa membahayakan nyawanya serta
mencegah terjadinya cedera serta kerusakan aset hingga kerugian materi.
Poin penting jalur evakuasi adalah tanda atau peta yang menunjukkan kawasan
aman.
PENERAPAN JALUR EVAKUASI
1. Detection Time
Tahapan awal untuk mengidentifikasi terjadinya bencana.
2. Notification Time
Waktu yang dibutuhkan guna menginformasikan adanya bencana
dan peringatan evakuasi.
3. Pre Movement Time
Waktu untuk mempersiapkan pergerakan penduduk untuk pergi
menuju jalur evakuasi.
4. Movement Time
Waktu untuk mengarahkan penghuni gedung ke titik kumpul.
SAFETY SIGN
Simbol grafis yang memiliki arti
tertentu karena dapat dipasang
di ragam tempat. Namun dalam
hal ini, rambu keamanan
berfungsi untuk menunjukkan
arah jalan keluar.
Safety sign harus
memiliki background hijau serta
tulisan dengan ukuran tinggi
10 cm, tebal huruf 1 cm dan
berwarna putih.
tanda dari jarak 20 meter
TERLIHAT sehingga proses
evakuasi dapat dilakukan
dengan cepat.
SAFETY SIGN
SAFETY SIGN
Terima kasih

More Related Content

What's hot

K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
Ipung Noor
 
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
Eko Kiswanto
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
 
Materi pelatihan teori api 1
Materi pelatihan teori api 1Materi pelatihan teori api 1
Materi pelatihan teori api 1
Eko Kiswanto
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3
Macan Sumatra
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
Herry Prakoso
 

What's hot (20)

Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
 
Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000
 
Gempa bumi
Gempa bumiGempa bumi
Gempa bumi
 
Risk assessment presentasi
Risk assessment presentasiRisk assessment presentasi
Risk assessment presentasi
 
KOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptKOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .ppt
 
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3
 
Kesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan KebakaranKesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
 
Pecegahan dan penanggulangan kebakaran
Pecegahan dan penanggulangan kebakaranPecegahan dan penanggulangan kebakaran
Pecegahan dan penanggulangan kebakaran
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Materi pelatihan teori api 1
Materi pelatihan teori api 1Materi pelatihan teori api 1
Materi pelatihan teori api 1
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3
 
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia BerbahayaPengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pengawasan Norma K3 Bahan Kimia Berbahaya
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Pencahayaan
PencahayaanPencahayaan
Pencahayaan
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 
Presentasi gempa bumi
Presentasi gempa bumiPresentasi gempa bumi
Presentasi gempa bumi
 

Similar to SIMULASI BENCANA.ppt

TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptxTANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
YOGI517428
 
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaranKebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Adiba Qonita
 
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan HidupModul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
kopishare
 
PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNALPERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
ssuserd9deaa
 
persentasi kondisi Darurat+Kebakaran.ppt
persentasi kondisi Darurat+Kebakaran.pptpersentasi kondisi Darurat+Kebakaran.ppt
persentasi kondisi Darurat+Kebakaran.ppt
utam10
 
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Adam Abdullah
 

Similar to SIMULASI BENCANA.ppt (20)

MKKG-converted.pdf
MKKG-converted.pdfMKKG-converted.pdf
MKKG-converted.pdf
 
APAR.pdf
APAR.pdfAPAR.pdf
APAR.pdf
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaranKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
 
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap DaruratK3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
 
2.2 THEORY OF FIRE.pptx
2.2 THEORY OF FIRE.pptx2.2 THEORY OF FIRE.pptx
2.2 THEORY OF FIRE.pptx
 
k3 pengawasan penaggulangan kebakaran-converted.pptx
k3 pengawasan penaggulangan kebakaran-converted.pptxk3 pengawasan penaggulangan kebakaran-converted.pptx
k3 pengawasan penaggulangan kebakaran-converted.pptx
 
AR101 Pencegahan Kebakaran
AR101 Pencegahan KebakaranAR101 Pencegahan Kebakaran
AR101 Pencegahan Kebakaran
 
Darurat+kebakaran
Darurat+kebakaranDarurat+kebakaran
Darurat+kebakaran
 
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptxTANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
 
Kebakaran. Samiarto.pptx
Kebakaran. Samiarto.pptxKebakaran. Samiarto.pptx
Kebakaran. Samiarto.pptx
 
Prosedur menghadapikeadaan darurat.ppt
Prosedur menghadapikeadaan darurat.pptProsedur menghadapikeadaan darurat.ppt
Prosedur menghadapikeadaan darurat.ppt
 
Emergency Respon Team oleh Bagoes soehariadji.ppt
Emergency Respon Team oleh Bagoes soehariadji.pptEmergency Respon Team oleh Bagoes soehariadji.ppt
Emergency Respon Team oleh Bagoes soehariadji.ppt
 
Teknik Evakuasi
Teknik EvakuasiTeknik Evakuasi
Teknik Evakuasi
 
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaranKebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
Kebakaran di perusahaan & upaya penanggulangan bahaya kebakaran
 
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan HidupModul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
 
PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNALPERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
 
persentasi kondisi Darurat+Kebakaran.ppt
persentasi kondisi Darurat+Kebakaran.pptpersentasi kondisi Darurat+Kebakaran.ppt
persentasi kondisi Darurat+Kebakaran.ppt
 
Safety_Health_and_Environment .IST .pptx
Safety_Health_and_Environment .IST .pptxSafety_Health_and_Environment .IST .pptx
Safety_Health_and_Environment .IST .pptx
 
Safety_Health_and_Environment . ist .pptx
Safety_Health_and_Environment . ist .pptxSafety_Health_and_Environment . ist .pptx
Safety_Health_and_Environment . ist .pptx
 
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
 

Recently uploaded

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 

SIMULASI BENCANA.ppt

  • 1. (EMERGENCY RESPONSE PLAN) K E S I A P S I A G A A N M E N G H A D A P I K O N D I S I D A R U R A T A T A U B E N C A N A D I F K T P SRI MULYANTI, SKM R A N G K A I A N K E G I A T A N Y A N G D I R A N C A N G U N T U K M E M I N I M A L K A N D A M P A K K E R U G I A N A T A U K E R U S A K A N Y A N G M U N G K I N T E R J A D I A K I B A T K E A D A A N D A R U R A T B A I K I N T E R N A L M A U P U N E K S T E R N A L K E G A G A L A N T E K N O L O G I , U L A H M A N U S I A , A T A U B E N C A N A Y A N G T E R J A D I
  • 2. APA ITU BENCANA ? Adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
  • 3. KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI KEADAAN BENCANA  Identifikasi Risiko  Analisis Risiko  Pengendali Kondisi darurat / bencana  Menyediakan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil identifikasi  Menilai kesesuaian, penempatan, dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat oleh petugas/SDM Fasyankes yang berkompeten dan berwenang.  Tanda pintu darurat  Simulasi kondisi darurat atau bencana
  • 4. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN DI FASYANKES  Identifikasi Area Berisiko Bahaya Kebakaran dan Ledakan  Proteksi kebakaran secara aktif dan pasif  Pengendalian Kebakaran dan Ledakan di Fasyankes
  • 5.
  • 7. Penanggulangan Kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka memadamkan kebakaran akibat potensi Bahaya kebakaran Potensi Bahaya Kebakaran adalah tingkat kondisi/keadaan bahaya kebakaran yang terdapat pada obyek tertentu tempat manusia beraktivitas Bahaya Kebakaran Sedang I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 (dua setengah) meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga penjalaran api sedang Bahaya Kebakaran Sedang II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, penimbunan bahan yang mudah terbakar dengan tinggi tidak lebih dan 4 (empat) meter dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga penjalaran api sedang. Bahaya Kebakaran Sedang III adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar agak tinggi, menimbulkan panas agak tinggi serta penjalaran api agak cepat apabila terjadi kebakaran. Bahaya Kebakaran Berat I adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, menimbulkan panas tinggi serta penjalaran api cepat apabila terjadi kebakaran. Bahaya Kebakaran Berat II adalah ancaman bahaya kebakaran yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sangat tinggi, menimbulkan panas sangat tinggi serta penjalaran api sangat cepat apabila terjadi kebakaran 21. Sarana Penyelamatan Jiwa adalah sarana yang terd
  • 9.
  • 10. ARTI WARNA HELM Petugas pemadam kebakaran Petugas Evakuasi pengunjung Petugas Evakuasi Dokumen Petugas Evakuasi Peralatan
  • 13.
  • 15. Jenis alat pemadam kebakaran powder Alat pemadam api powder menggunakan media dry chemical powder, yaitu kombinasi dari ammonium sulphate dan mono-ammonium phosphate. Cara kerja powder adalah menyelimuti api dan memutus pasokan oksigen. Jika pasokan oksigen terhalang, maka reaksi kimia pada segitiga api terputus dan api bisa langsung padam
  • 16. Jenis alat pemadam kebakaran foam APAR foam menggunakan bahan kimia berbentuk busa atau foam (Aqueous Film Forming Foam). Media foam menyelimuti titik api, sehingga pasokan oksigen ke titik api terputus. Proses pembakaran akan berhenti dan api akan segera padam. APAR foam tidak boleh digunakan untuk mengatasi kebakaran yang melibatkan listrik.
  • 17. Jenis alat pemadam kebakaran CO2 Alat pemadam kebakaran ini menggunakan bahan gas karbon dioksida (CO2) sebagai agen pemadamnya. APAR CO2 merupakan jenis alat pemadam api clean agent karena tidak meninggalkan residu. Gas karbon dioksida (CO2) bisa menghilangkan oksigen yang terdapat di area titik api. Hal ini membuat api tidak mendapatkan pasokan oksigen, sehingga api akan padam.
  • 18. Jenis alat pemadam kebakaran liquid gas APAR liquid gas adalah alat pemadam kebakaran yang menggunakan media gas cair. Media berbentuk cair saat berada di dalam tabung, kemudian akan menjadi gas jika disemprotkan ke udara. Salah satu jenis media gas cair adalah HFC- 227 yang bersifat ramah lingkungan.
  • 19. Penggunaan sabuk tabung ini agar nozzle APAR tidak menggantung dan dapat dirapikan dengan komponen ini. penahan handle atau tuas APAR pada saat APAR tidak digunakan meneruskan media pemadam api dari dalam tabung APAR keluar Bagian handle ini fungsinya untuk mendukung valve Media pemadam api yang tersedia bis dalam bentuk air, foam, CO2 hingga serbuk kimia kering.
  • 20. PERSYARATAN PENGGUNAAN APAR (1) Jarak penempatan APAR J a r a k Minimal 25 m. (2) Mudah terlihat (instruksidan tanda identifikasinya) (3) Mudah dicapai (tidak terhalang ) (4) APAR diletakkan di atau dekat koridor atau lorong yang menuju exit. (5) APAR diletakkan dekat dengan area yang berpotensi bahaya kebakaran, (6) Tempatkan APAR sesuai dengan karakteristik tempat. (7) Hindari tempat yang menyebabkan korosif. (8) Jika di luar ruangan, APAR terlindungi darikerusakan. (9) Kapasitas APAR minimal 2 kg dengan ketentuan sekurang-kurangnya 1 (satu) buah APAR untuk ruangan tertutup dengan luas tidak lebih dari 25m2 dan minimal 2 (dua) buah APAR kimia untuk luas tempat parkir tidak melebihi 270 m2. (10)melakukan pemantauan kondisi dan masa pakai secara berkala minimal 2 kali dalam setahun.
  • 21. (a) Dipasang pada dinding atau dalam lemari kaca disertai palu pemecah dan dapat dipergunakan dengan mudah pada saat diperlukan. (b) Dipasang sedemikian rupa sehingga bagian paling atas berada pada ketinggian maksimum 120 cm dari permukaan lantai, kecuali untuk jenis CO2 dan bubuk kimia kering (dry powder) penempatannya minimum 15 cm dari permukaan lantai. (c) Tidak diperbolehkan dipasang di dalam ruangan yang mempunyai temperatur lebih dari 490C dan di bawah 40C.
  • 22. JALUR EVAKUASI Jalur evakuasi adalah rute yang didesain khusus untuk menghubungkan ruangan atau bangunan pada daerah aman jika terjadi bencana alam atau insiden kebakaran. Sign atau rambu arah jalur evakuasi digunakan untuk menginformasikan penduduk secara jelas tentang arah titik kumpul. Warna yang dipakai adalah hijau dengan garis tepi, lambang, warna huruf, atau angka putih. Fungsi jalur evakuasi yaitu untuk menyelamatkan penduduk, pekerja, atau karyawan yang berada dalam bangunan ketika terjadi insiden berbahaya. Fungsi peta jalur evakuasi yaitu meminimalisasi risiko penduduk salah arah ketika berusaha menyelamatkan diri yang justru bisa membahayakan nyawanya serta mencegah terjadinya cedera serta kerusakan aset hingga kerugian materi. Poin penting jalur evakuasi adalah tanda atau peta yang menunjukkan kawasan aman.
  • 23. PENERAPAN JALUR EVAKUASI 1. Detection Time Tahapan awal untuk mengidentifikasi terjadinya bencana. 2. Notification Time Waktu yang dibutuhkan guna menginformasikan adanya bencana dan peringatan evakuasi. 3. Pre Movement Time Waktu untuk mempersiapkan pergerakan penduduk untuk pergi menuju jalur evakuasi. 4. Movement Time Waktu untuk mengarahkan penghuni gedung ke titik kumpul.
  • 24. SAFETY SIGN Simbol grafis yang memiliki arti tertentu karena dapat dipasang di ragam tempat. Namun dalam hal ini, rambu keamanan berfungsi untuk menunjukkan arah jalan keluar. Safety sign harus memiliki background hijau serta tulisan dengan ukuran tinggi 10 cm, tebal huruf 1 cm dan berwarna putih. tanda dari jarak 20 meter TERLIHAT sehingga proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat.