Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
1.
2. DISASTER
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang
mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta
memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna
sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar.
Sedangkan menurut WHO adalah setiap kejadian yang menyebabkan
kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia atau
memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada
skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau
wilayah yang terkena.
4. EMERGENCY CODE
(Kode Darurat)
Code Blue (Kode Biru) : Henti Jantung
Code White (Kode Putih) : Adanya Tindakan Kekerasan
Code Red (Kode Merah) : Kebakaran
Code Yellow (Kode Kuning) : Situasi Keadaan Darurat Internal
Code Brown (Kode Coklat) : Situasi Keadaan Darurat
Eksternal
Code Purple (Kode Ungu) : Penculikan / Penyanderaan
Code Orange (Kode Orange) : Evakuasi
Code Black (Kode Hitam) : Ancaman Bom
Code Pink (Kode Merah Muda) : Penculikan Bayi
5. TIM PENANGGULANGAN DISASTER
NO TIM PERSONIL Jobdisk
1 Komando Tertinggi Kepala
Puskesmas
Pengambil keputusan
proses evakuasi
2 Helm Putih
(Leader
dilapangan)
Petugas K3 Memimpin proses
penanggulangan
bencana
3 Helm Merah
(Pemadam)
Petugas K3 Melakukan
Pemadaman
4 Helm Biru
(P3K)
Dokter dan
perawat
Menolong korban yang
terluka
5 Helm Kuning
(Evakuasi)
Petugas lainnya Mengevakuasi sampai
ke titik kumpul
6. 1. GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak
Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan
ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.
7. JENIS-JENIS GEMPA
1. Gempa Tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseranlempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai
kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
2. Gempa Vulkanik
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya
gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api
tersebut.
Gempa Tektonik
Gempa vulkanik
8. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi.
9. AKIBAT GEMPA BUMI
Bangunan roboh
Kebakaran
Jatuhnya korban jiwa
Permukaan tanah menjadi retak dan jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat guncangan
Banjir akibat rusaknya tanggul
Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
10. ALUR JIKA TERJADI GEMPA
Bila berada di dalam ruangan:
1. Aktifkan Code Brown melalui alarm dengan menekan sakelar sebanyak 2 kali
2. Staf menginstruksikan kepada pengunjung,keluarga dan pasien untuk jangan
panik dan jangan berlari keluar, berlindung di bawah meja/kursi yang kokoh,
sampai gempa berhenti dan tunggu instruksi untuk keluar menuju titik
kumpul.
3. Petugas perawat yang berada didalam bangsal(ruangan) menginstruksikan
pasien di bawah kolong tempat tidur.
4. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan tangan atau benda lainnya yang
kokoh serta mendekat ke tiang-tiang utama
5. Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela. benda-benda yang tergantung di
dinding dan sebagainya.
6. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh
11. Bila berada di luar ruangan :
Jauhi bangunan tinggi, dinding, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame,
pohon yang tinggi dan sebagainya.
Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
12. ALUR PENANGGULANGAN GEMPA
GEMPA
Aktifkan
Code Brown
Jangan Panik !!
Harap Tenang
Berlindung di bawah
meja atau tempat
yang kokoh
Berlindung pada
sudut tiang utama
Berlindung di bawah
Bed (pasien)
Tunggu Instruksi
Tim Disaster
Menjalankan fungsi
masing-masing
Kepala
Puskesmas
14. TRIASE EMERGENCY
Cidera Berat dan perlu penilaian yang cepat
Misalnya :
1. Gasping (sesak berat)
2. Pendarahan Hebat
3. Cidera kepala berat
Cidera Sedang, Misalnya :
1. Cidera Abdomen tanpa Shock
2. Fraktur tanpa shock
Cidera Ringan, tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan
kecacatan, Misalnya : Luka ringan
Korban meninggal
15. ALUR PENANGGULANGAN DISASTER EKSTERNAL
UGD
Korban
TRIASE
Bantuan datang dari
setiap ruangan
Penanganan
Emergency
Operator
Tim Siaga Bencana,
Kepolisian dan lain-lain
Rujuk
Aktifkan
Code Yellow
16. 3. KEBAKARAN
Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung
dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya
api/penyalaan.
Ilustrasi 3 (tiga) unsur api dapat dilihat sebagaimana pada gambar segitiga
api berikut :
Panas Bahan
Oksigen
17. PENYEBAB UMUM
Pada umumnya penyebab kebakaran dan peledakan bersumber pada 3 faktor:
1. Faktor manusia
Pekerja
human error, kurangnya disiplin, dsb
Pengelola
minimnya pengawasan, rendahnya perhatian terhadap keselamatan
kerja, dsb
2. Faktor teknis
Fisik/mekanis (peningkatan suhu/panas atau adanya api terbuka)
Kimia (penanganan, pengangkutan, penyimpanan tidak sesuai petunjuk
yang ada)
Listrik (hubungan arus pendek/korsleting)
3. Faktor alam dan bencana alam
Petir
Gunung meletus
Gempa bumi, dsb
20. TEORI CARA PEMADAMAN
Teori cara memadamkan api terbagi beberapa cara yaitu:
1. Pemadaman dengan cara pendinginan (cooling)
2. Pemadaman dengan cara mengurangi oksigen (smothering)
3. Pengambilan/pemindahan bahan bakar (starvation)
4. Pemutusan rantai reaksi api (break chain reaction)
5. Melemahkan (dillution)
Alat yang digunakan untuk memadamkan api antara lain:
1. Alat pemadam api ringan
2. Sprinkler System
3. Hydrant System
4. Mobil PMK
24. ALUR PELAPORAN KE DINAS KESEHATAN
Penanggulangan
bencana dilakukan
dengan cepat, dan
tepat
Pengumpulan
Data/Informasi kejadian
Bencana dan akibat
yang ditimbulkannya
secara cepat dan tepat
Data & Informasi di
laporkan ke DINKES
Prov/Kab/Kota
Pemantauan 24
Jam (Media
Elektronik & Cetak)
25. EVAKUASI
Kepala Puskesmas
Komando Regu Koordinator Evakuasi Staf/Pasien/Pengunjung
Rujuk Ke RS Terdekat
Evakuasi dengan brancar
Evakuasi dengan kursi roda
Petugas P3K
Evakuasi dengan tandu
Korban Bencana
26. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT EVAKUASI :
1. Tetap tenang dan jangan panik sampai ada instruksi untuk keluar menuju titik
kumpul
2. Patuhi petunjuk - petunjuk dari petugas
3. Jalan tenang & jangan berlari
4. Gunakan tangga darurat dan jangan menggunakan lift
5. Jika berada di dalam lift segera keluar dari lift dan turun melalui tangga
6. Bila memakai sepatu dengan hak tinggi, harap di copot terlebih dahulu
7. Jangan menghalangi jalan keluar/emergency exit & APAR dengan barang-
barang
8. Jangan membawa sesuatu yang lebih besar dari tas kantor
9. Pada saat terjadi kebakaran bila asap semakin menebal, gunakan sapu
tangan lalu basahkan untuk menutupi hidung, bernafaslah melalui mulut dan
berjalanlah merangkak mengikuti arah jalur evakuasi sampai pada titik
kumpul
10. Dikatakan situasi dan kondisi sudah aman apabila ada instruksi dari pimpinan
langsung yakni dari Kepala Puskesmas