SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
DISASTER
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang
mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta
memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna
sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar.
Sedangkan menurut WHO adalah setiap kejadian yang menyebabkan
kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia atau
memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada
skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau
wilayah yang terkena.
DISASTER
BOM
BANJIR
HURU-
HARA
GEMPA BUMI
KEBAKARAN
KECELAKAAN
MASAL
WABAH
KEBOCORAN
GAS
KERACUNAN
INTERNAL EKSTERNAL
EMERGENCY CODE
(Kode Darurat)
Code Blue (Kode Biru) : Henti Jantung
Code White (Kode Putih) : Adanya Tindakan Kekerasan
Code Red (Kode Merah) : Kebakaran
Code Yellow (Kode Kuning) : Situasi Keadaan Darurat Internal
Code Brown (Kode Coklat) : Situasi Keadaan Darurat
Eksternal
Code Purple (Kode Ungu) : Penculikan / Penyanderaan
Code Orange (Kode Orange) : Evakuasi
Code Black (Kode Hitam) : Ancaman Bom
Code Pink (Kode Merah Muda) : Penculikan Bayi
TIM PENANGGULANGAN DISASTER
NO TIM PERSONIL Jobdisk
1 Komando Tertinggi Kepala
Puskesmas
Pengambil keputusan
proses evakuasi
2 Helm Putih
(Leader
dilapangan)
Petugas K3 Memimpin proses
penanggulangan
bencana
3 Helm Merah
(Pemadam)
Petugas K3 Melakukan
Pemadaman
4 Helm Biru
(P3K)
Dokter dan
perawat
Menolong korban yang
terluka
5 Helm Kuning
(Evakuasi)
Petugas lainnya Mengevakuasi sampai
ke titik kumpul
1. GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak
Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan
ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.
JENIS-JENIS GEMPA
1. Gempa Tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseranlempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai
kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
2. Gempa Vulkanik
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya
gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api
tersebut.
Gempa Tektonik
Gempa vulkanik
PENYEBAB TERJADINYA GEMPA
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi.
AKIBAT GEMPA BUMI
 Bangunan roboh
 Kebakaran
 Jatuhnya korban jiwa
 Permukaan tanah menjadi retak dan jalan menjadi putus
 Tanah longsor akibat guncangan
 Banjir akibat rusaknya tanggul
 Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
ALUR JIKA TERJADI GEMPA
Bila berada di dalam ruangan:
1. Aktifkan Code Brown melalui alarm dengan menekan sakelar sebanyak 2 kali
2. Staf menginstruksikan kepada pengunjung,keluarga dan pasien untuk jangan
panik dan jangan berlari keluar, berlindung di bawah meja/kursi yang kokoh,
sampai gempa berhenti dan tunggu instruksi untuk keluar menuju titik
kumpul.
3. Petugas perawat yang berada didalam bangsal(ruangan) menginstruksikan
pasien di bawah kolong tempat tidur.
4. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan tangan atau benda lainnya yang
kokoh serta mendekat ke tiang-tiang utama
5. Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela. benda-benda yang tergantung di
dinding dan sebagainya.
6. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh
Bila berada di luar ruangan :
 Jauhi bangunan tinggi, dinding, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame,
pohon yang tinggi dan sebagainya.
 Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
 Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
ALUR PENANGGULANGAN GEMPA
GEMPA
Aktifkan
Code Brown
Jangan Panik !!
Harap Tenang
Berlindung di bawah
meja atau tempat
yang kokoh
Berlindung pada
sudut tiang utama
Berlindung di bawah
Bed (pasien)
Tunggu Instruksi
Tim Disaster
Menjalankan fungsi
masing-masing
Kepala
Puskesmas
SASARAN DISASTER
UGD
RUANG TRIASE
LABELING
TINDAKAN DAN
EVAKUASI
TRIASE EMERGENCY
Cidera Berat dan perlu penilaian yang cepat
Misalnya :
1. Gasping (sesak berat)
2. Pendarahan Hebat
3. Cidera kepala berat
Cidera Sedang, Misalnya :
1. Cidera Abdomen tanpa Shock
2. Fraktur tanpa shock
Cidera Ringan, tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan
kecacatan, Misalnya : Luka ringan
Korban meninggal
ALUR PENANGGULANGAN DISASTER EKSTERNAL
UGD
Korban
TRIASE
Bantuan datang dari
setiap ruangan
Penanganan
Emergency
Operator
Tim Siaga Bencana,
Kepolisian dan lain-lain
Rujuk
Aktifkan
Code Yellow
3. KEBAKARAN
Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung
dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya
api/penyalaan.
Ilustrasi 3 (tiga) unsur api dapat dilihat sebagaimana pada gambar segitiga
api berikut :
Panas Bahan
Oksigen
PENYEBAB UMUM
Pada umumnya penyebab kebakaran dan peledakan bersumber pada 3 faktor:
1. Faktor manusia
 Pekerja
human error, kurangnya disiplin, dsb
 Pengelola
minimnya pengawasan, rendahnya perhatian terhadap keselamatan
kerja, dsb
2. Faktor teknis
 Fisik/mekanis (peningkatan suhu/panas atau adanya api terbuka)
 Kimia (penanganan, pengangkutan, penyimpanan tidak sesuai petunjuk
yang ada)
 Listrik (hubungan arus pendek/korsleting)
3. Faktor alam dan bencana alam
 Petir
 Gunung meletus
 Gempa bumi, dsb
BAHAYA KEBAKARAN
1. PANAS
2. NYALA
3. ASAP
4. BERACUN
ALAT PROTEKSI KEBAKARAN
Heat Detector
Smoke Detector
Sprinkle Alarm Kebakaran
TEORI CARA PEMADAMAN
Teori cara memadamkan api terbagi beberapa cara yaitu:
1. Pemadaman dengan cara pendinginan (cooling)
2. Pemadaman dengan cara mengurangi oksigen (smothering)
3. Pengambilan/pemindahan bahan bakar (starvation)
4. Pemutusan rantai reaksi api (break chain reaction)
5. Melemahkan (dillution)
Alat yang digunakan untuk memadamkan api antara lain:
1. Alat pemadam api ringan
2. Sprinkler System
3. Hydrant System
4. Mobil PMK
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
Karung Goni/Kain Basah
Untuk api yang bisa
dilokalisasi
ALAT PEMADAM API LAINNYA
ALUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Penemu
Operator
Customer
Service
Engineering
Kepala
Puskesmas
Semua Unit
Polisi Supir
BPBD
Regu Pemadam
ALUR PELAPORAN KE DINAS KESEHATAN
Penanggulangan
bencana dilakukan
dengan cepat, dan
tepat
Pengumpulan
Data/Informasi kejadian
Bencana dan akibat
yang ditimbulkannya
secara cepat dan tepat
Data & Informasi di
laporkan ke DINKES
Prov/Kab/Kota
Pemantauan 24
Jam (Media
Elektronik & Cetak)
EVAKUASI
Kepala Puskesmas
Komando Regu Koordinator Evakuasi Staf/Pasien/Pengunjung
Rujuk Ke RS Terdekat
Evakuasi dengan brancar
Evakuasi dengan kursi roda
Petugas P3K
Evakuasi dengan tandu
Korban Bencana
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT EVAKUASI :
1. Tetap tenang dan jangan panik sampai ada instruksi untuk keluar menuju titik
kumpul
2. Patuhi petunjuk - petunjuk dari petugas
3. Jalan tenang & jangan berlari
4. Gunakan tangga darurat dan jangan menggunakan lift
5. Jika berada di dalam lift segera keluar dari lift dan turun melalui tangga
6. Bila memakai sepatu dengan hak tinggi, harap di copot terlebih dahulu
7. Jangan menghalangi jalan keluar/emergency exit & APAR dengan barang-
barang
8. Jangan membawa sesuatu yang lebih besar dari tas kantor
9. Pada saat terjadi kebakaran bila asap semakin menebal, gunakan sapu
tangan lalu basahkan untuk menutupi hidung, bernafaslah melalui mulut dan
berjalanlah merangkak mengikuti arah jalur evakuasi sampai pada titik
kumpul
10. Dikatakan situasi dan kondisi sudah aman apabila ada instruksi dari pimpinan
langsung yakni dari Kepala Puskesmas
TEKNIK EVAKUASI
Evakuasi dengan Kursi Roda
Evakuasi dengan Brancar
Evakuasi dengan tandu
PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL

More Related Content

Similar to PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL

TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptxTANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
YOGI517428
 
APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH MASYARAKAT JIKA GEMPA.pdf
APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH MASYARAKAT JIKA GEMPA.pdfAPA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH MASYARAKAT JIKA GEMPA.pdf
APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH MASYARAKAT JIKA GEMPA.pdf
NatuurScaffeee
 
Terbakar Dan Melecur
Terbakar Dan MelecurTerbakar Dan Melecur
Terbakar Dan Melecur
norazanePBSM
 
Materi edukasi ayo siaga bencana PMR Wira
Materi edukasi ayo siaga bencana PMR WiraMateri edukasi ayo siaga bencana PMR Wira
Materi edukasi ayo siaga bencana PMR Wira
ssusereb02e6
 
Tugas safety k3 listrik
Tugas safety  k3 listrikTugas safety  k3 listrik
Tugas safety k3 listrik
Satria Sp
 
Terbakar dan melecur
Terbakar dan melecurTerbakar dan melecur
Terbakar dan melecur
Tuan Haroun
 

Similar to PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL (20)

Eartquake disaster.pptx
Eartquake disaster.pptxEartquake disaster.pptx
Eartquake disaster.pptx
 
SIMULASI BENCANA.ppt
SIMULASI BENCANA.pptSIMULASI BENCANA.ppt
SIMULASI BENCANA.ppt
 
Makalah bencana alam
Makalah bencana alamMakalah bencana alam
Makalah bencana alam
 
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptxTANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
 
APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH MASYARAKAT JIKA GEMPA.pdf
APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH MASYARAKAT JIKA GEMPA.pdfAPA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH MASYARAKAT JIKA GEMPA.pdf
APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH MASYARAKAT JIKA GEMPA.pdf
 
Basic Gempa Bumi.pptx
Basic Gempa Bumi.pptxBasic Gempa Bumi.pptx
Basic Gempa Bumi.pptx
 
Terbakar Dan Melecur
Terbakar Dan MelecurTerbakar Dan Melecur
Terbakar Dan Melecur
 
Mitigasi gempa bumi
Mitigasi gempa bumiMitigasi gempa bumi
Mitigasi gempa bumi
 
K3 UMUM.pptx
K3 UMUM.pptxK3 UMUM.pptx
K3 UMUM.pptx
 
Materi edukasi ayo siaga bencana PMR Wira
Materi edukasi ayo siaga bencana PMR WiraMateri edukasi ayo siaga bencana PMR Wira
Materi edukasi ayo siaga bencana PMR Wira
 
Gfbcgvbnf
GfbcgvbnfGfbcgvbnf
Gfbcgvbnf
 
Tugas safety k3 listrik
Tugas safety  k3 listrikTugas safety  k3 listrik
Tugas safety k3 listrik
 
Materi k3
Materi k3Materi k3
Materi k3
 
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung MeletusMitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
 
Pencegahan Kebakaran di Bilik KH
Pencegahan Kebakaran di Bilik KHPencegahan Kebakaran di Bilik KH
Pencegahan Kebakaran di Bilik KH
 
Terbakar dan melecur
Terbakar dan melecurTerbakar dan melecur
Terbakar dan melecur
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Mitigasi bencana alam gempa & tsunami 11
Mitigasi bencana alam gempa & tsunami 11Mitigasi bencana alam gempa & tsunami 11
Mitigasi bencana alam gempa & tsunami 11
 
2. BENCANA ALAM DAN MITIGASI BENCANA ALAM.pptx
2. BENCANA ALAM DAN MITIGASI BENCANA ALAM.pptx2. BENCANA ALAM DAN MITIGASI BENCANA ALAM.pptx
2. BENCANA ALAM DAN MITIGASI BENCANA ALAM.pptx
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerjaPertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja
 

PERENCANAAN BENCANA INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL

  • 1.
  • 2. DISASTER Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar. Sedangkan menurut WHO adalah setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang terkena.
  • 4. EMERGENCY CODE (Kode Darurat) Code Blue (Kode Biru) : Henti Jantung Code White (Kode Putih) : Adanya Tindakan Kekerasan Code Red (Kode Merah) : Kebakaran Code Yellow (Kode Kuning) : Situasi Keadaan Darurat Internal Code Brown (Kode Coklat) : Situasi Keadaan Darurat Eksternal Code Purple (Kode Ungu) : Penculikan / Penyanderaan Code Orange (Kode Orange) : Evakuasi Code Black (Kode Hitam) : Ancaman Bom Code Pink (Kode Merah Muda) : Penculikan Bayi
  • 5. TIM PENANGGULANGAN DISASTER NO TIM PERSONIL Jobdisk 1 Komando Tertinggi Kepala Puskesmas Pengambil keputusan proses evakuasi 2 Helm Putih (Leader dilapangan) Petugas K3 Memimpin proses penanggulangan bencana 3 Helm Merah (Pemadam) Petugas K3 Melakukan Pemadaman 4 Helm Biru (P3K) Dokter dan perawat Menolong korban yang terluka 5 Helm Kuning (Evakuasi) Petugas lainnya Mengevakuasi sampai ke titik kumpul
  • 6. 1. GEMPA BUMI Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.
  • 7. JENIS-JENIS GEMPA 1. Gempa Tektonik Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseranlempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. 2. Gempa Vulkanik Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Gempa Tektonik Gempa vulkanik
  • 8. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi. Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
  • 9. AKIBAT GEMPA BUMI  Bangunan roboh  Kebakaran  Jatuhnya korban jiwa  Permukaan tanah menjadi retak dan jalan menjadi putus  Tanah longsor akibat guncangan  Banjir akibat rusaknya tanggul  Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
  • 10. ALUR JIKA TERJADI GEMPA Bila berada di dalam ruangan: 1. Aktifkan Code Brown melalui alarm dengan menekan sakelar sebanyak 2 kali 2. Staf menginstruksikan kepada pengunjung,keluarga dan pasien untuk jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindung di bawah meja/kursi yang kokoh, sampai gempa berhenti dan tunggu instruksi untuk keluar menuju titik kumpul. 3. Petugas perawat yang berada didalam bangsal(ruangan) menginstruksikan pasien di bawah kolong tempat tidur. 4. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan tangan atau benda lainnya yang kokoh serta mendekat ke tiang-tiang utama 5. Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela. benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya. 6. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh
  • 11. Bila berada di luar ruangan :  Jauhi bangunan tinggi, dinding, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.  Jauhi rak-rak dan kaca jendela.  Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
  • 12. ALUR PENANGGULANGAN GEMPA GEMPA Aktifkan Code Brown Jangan Panik !! Harap Tenang Berlindung di bawah meja atau tempat yang kokoh Berlindung pada sudut tiang utama Berlindung di bawah Bed (pasien) Tunggu Instruksi Tim Disaster Menjalankan fungsi masing-masing Kepala Puskesmas
  • 14. TRIASE EMERGENCY Cidera Berat dan perlu penilaian yang cepat Misalnya : 1. Gasping (sesak berat) 2. Pendarahan Hebat 3. Cidera kepala berat Cidera Sedang, Misalnya : 1. Cidera Abdomen tanpa Shock 2. Fraktur tanpa shock Cidera Ringan, tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan, Misalnya : Luka ringan Korban meninggal
  • 15. ALUR PENANGGULANGAN DISASTER EKSTERNAL UGD Korban TRIASE Bantuan datang dari setiap ruangan Penanganan Emergency Operator Tim Siaga Bencana, Kepolisian dan lain-lain Rujuk Aktifkan Code Yellow
  • 16. 3. KEBAKARAN Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api/penyalaan. Ilustrasi 3 (tiga) unsur api dapat dilihat sebagaimana pada gambar segitiga api berikut : Panas Bahan Oksigen
  • 17. PENYEBAB UMUM Pada umumnya penyebab kebakaran dan peledakan bersumber pada 3 faktor: 1. Faktor manusia  Pekerja human error, kurangnya disiplin, dsb  Pengelola minimnya pengawasan, rendahnya perhatian terhadap keselamatan kerja, dsb 2. Faktor teknis  Fisik/mekanis (peningkatan suhu/panas atau adanya api terbuka)  Kimia (penanganan, pengangkutan, penyimpanan tidak sesuai petunjuk yang ada)  Listrik (hubungan arus pendek/korsleting) 3. Faktor alam dan bencana alam  Petir  Gunung meletus  Gempa bumi, dsb
  • 18. BAHAYA KEBAKARAN 1. PANAS 2. NYALA 3. ASAP 4. BERACUN
  • 19. ALAT PROTEKSI KEBAKARAN Heat Detector Smoke Detector Sprinkle Alarm Kebakaran
  • 20. TEORI CARA PEMADAMAN Teori cara memadamkan api terbagi beberapa cara yaitu: 1. Pemadaman dengan cara pendinginan (cooling) 2. Pemadaman dengan cara mengurangi oksigen (smothering) 3. Pengambilan/pemindahan bahan bakar (starvation) 4. Pemutusan rantai reaksi api (break chain reaction) 5. Melemahkan (dillution) Alat yang digunakan untuk memadamkan api antara lain: 1. Alat pemadam api ringan 2. Sprinkler System 3. Hydrant System 4. Mobil PMK
  • 21. ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
  • 22. Karung Goni/Kain Basah Untuk api yang bisa dilokalisasi ALAT PEMADAM API LAINNYA
  • 24. ALUR PELAPORAN KE DINAS KESEHATAN Penanggulangan bencana dilakukan dengan cepat, dan tepat Pengumpulan Data/Informasi kejadian Bencana dan akibat yang ditimbulkannya secara cepat dan tepat Data & Informasi di laporkan ke DINKES Prov/Kab/Kota Pemantauan 24 Jam (Media Elektronik & Cetak)
  • 25. EVAKUASI Kepala Puskesmas Komando Regu Koordinator Evakuasi Staf/Pasien/Pengunjung Rujuk Ke RS Terdekat Evakuasi dengan brancar Evakuasi dengan kursi roda Petugas P3K Evakuasi dengan tandu Korban Bencana
  • 26. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT EVAKUASI : 1. Tetap tenang dan jangan panik sampai ada instruksi untuk keluar menuju titik kumpul 2. Patuhi petunjuk - petunjuk dari petugas 3. Jalan tenang & jangan berlari 4. Gunakan tangga darurat dan jangan menggunakan lift 5. Jika berada di dalam lift segera keluar dari lift dan turun melalui tangga 6. Bila memakai sepatu dengan hak tinggi, harap di copot terlebih dahulu 7. Jangan menghalangi jalan keluar/emergency exit & APAR dengan barang- barang 8. Jangan membawa sesuatu yang lebih besar dari tas kantor 9. Pada saat terjadi kebakaran bila asap semakin menebal, gunakan sapu tangan lalu basahkan untuk menutupi hidung, bernafaslah melalui mulut dan berjalanlah merangkak mengikuti arah jalur evakuasi sampai pada titik kumpul 10. Dikatakan situasi dan kondisi sudah aman apabila ada instruksi dari pimpinan langsung yakni dari Kepala Puskesmas