SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PENGERTIAN GENETIKA 
GENETIKA adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk 
beluknya secara ilmiah. 
Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika" adalah JOHAN GREGOR MENDEL. 
Orang yang pertama mempelajari sifat-sifat menurun yang diwariskan dari sel sperma adalah 
HAECKEL (1868). 
Blendel mempelajari hereditas pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum) dengan alasan: 
1. Memiliki pasangan-pasangan sifat yang menyolok. 
2. Biasanya melakukan penyerbukan sendiri (Self polination). 
3. Dapat dengan mudah diadakan penyerbukan silang. 
4. Segera menghasilkan keturunan. 
Genetika(dipinjam dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi daribahasa Inggris: genetics, dibentuk 
dari kata bahasa Yunani γέννω,genno, biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme 
maupun suborganisme (seperti virusdan prion).Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa 
genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh 
William Batesonpada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwickdan ia menggunakannya pada 
Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Gregor Johan Mendell (1811 – 1884) sang peletak prinsip dasar ilmu genetika. Dari dasar penelitiannya 
tersebut genetika berkembang pesat hingga sekarang. 
Kacang Kapri/Ercis (Pisum sativum) yang diteliti oleh Mendell hingga menemukan konsep 
pewarisan sifat.
Hukum Mendell I/Hukum Pemisahan Bebas 
Hukum Mendell I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘pada 
pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan 
Dalam dua sel anak’. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid 
(persilangan dengan satu sifat beda). 
Contoh dari terapan Hukum Mendell I adalah persilangan monohibrid dengan 
dominansi. Persilangan dengan dominansi adalah persilangan suatu sifat beda 
Dimana satu sifat lebih kuat daripada sifat yang lain. Sifat yang kuat disebut 
sifat dominan dan bersifat menutupi, sedangkan yang lemah/tertutup disebut 
sifat resesif.
Persilangan monohibrid dengan kasus intermediet 
Sifat intermediet adalah sifat yang sama kuat, jadi tidak ada yang dominan ataupun 
resesif. 
Contoh: disilangkan antara mawar merah dengan mawar putih
Hukum Mendell II/Hukum Berpasangan Bebas 
Hukum Mendell II dikenal dengan Hukum Independent Assortment, menyatakan: ‘bila 
dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka 
diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya’. 
Hukum ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua sifat beda) atau lebih. 
Contoh: disilangkan ercis berbiji bulat warna kuning (dominan) dengan ercis berbiji 
kisut warna hijau (resesif)
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya 
suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara “Etimologi”kata genetika berasal dari kata 
genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Genitika adalah ilmu yang 
mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Oleh karena 
cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan 
persamaan sifat diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula 
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat. 
Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun 1866 di 
Proceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun, selama lebih dari 30 
tahun tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya. Baru pada tahun 1900 
tiga orang ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di Belanda, Carl Correns di 
Jerman dan Eric von Tschermak-Seysenegg di Austria, melihat bukti kebenaran prinsip 
prinsip Mendel pada penelitian mereka masing-masing. Semenjak saat itu hingga lebih 
kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip 
prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai 
berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik.
Seiring berkembangnya jaman, ilmu genetika semakin mengalami perkembangan bahkan ilmu 
genetika sudah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang 
diantaranya pertanian, kesehatan, industri farmasi, hukum serta kemasyarakatan dan 
kemanusiaan.
Pengertian Genetika dan Hukum Mendel
Pengertian Genetika dan Hukum Mendel

More Related Content

Similar to Pengertian Genetika dan Hukum Mendel

hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxavita12
 
Kontroversi teori evolusi
Kontroversi teori evolusiKontroversi teori evolusi
Kontroversi teori evolusiFathur Rosi
 
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murtiSejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murtiMohammad Ichsan
 
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murtiSejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murtiMohammad Ichsan
 
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Devia Rahayu
 
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)AlImamIslamicSchool
 
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptxPPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptxNurhidayah456018
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetikaImas Siti M
 
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdfPpt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdfWandraApriyoza
 
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdfPewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdfSISKAHANDAYANIINANDA
 
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Gilva Illavi
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaCecep Kustandi
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Hariyatunnisa Ahmad
 

Similar to Pengertian Genetika dan Hukum Mendel (20)

Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
 
Tugas 1 ~ genetika dasar
Tugas 1 ~ genetika dasarTugas 1 ~ genetika dasar
Tugas 1 ~ genetika dasar
 
Kontroversi teori evolusi
Kontroversi teori evolusiKontroversi teori evolusi
Kontroversi teori evolusi
 
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMAEVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
EVOLUSI BIOLOGI - 3 SMA
 
Makalah hukum mendel
Makalah hukum mendelMakalah hukum mendel
Makalah hukum mendel
 
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murtiSejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
 
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murtiSejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
Sejarah epidemiologi -_prof_bhisma_murti
 
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
 
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptxPPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetika
 
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdfPpt kelompok 2 Genetika 2.pdf
Ppt kelompok 2 Genetika 2.pdf
 
Bab3PewarisanSifat.pptx
Bab3PewarisanSifat.pptxBab3PewarisanSifat.pptx
Bab3PewarisanSifat.pptx
 
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdfPewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
Pewarisan Sifat Kelas 9_Pert. 1.pdf
 
Amali 3 teori evolusi
Amali 3   teori evolusiAmali 3   teori evolusi
Amali 3 teori evolusi
 
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Artikel Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
 
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan PersebarannyaKeanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 

More from Lambue Sofia Simamora

Pengantar administrasi perkantoran "OTOMATISASI KANTOR"
Pengantar administrasi perkantoran "OTOMATISASI KANTOR"Pengantar administrasi perkantoran "OTOMATISASI KANTOR"
Pengantar administrasi perkantoran "OTOMATISASI KANTOR"Lambue Sofia Simamora
 
NOA ( NEVER ONE ALONE) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
NOA ( NEVER ONE ALONE) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURENOA ( NEVER ONE ALONE) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
NOA ( NEVER ONE ALONE) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURELambue Sofia Simamora
 
Otomatisasi Perkantoran ( Pengantar AP )
Otomatisasi Perkantoran ( Pengantar AP ) Otomatisasi Perkantoran ( Pengantar AP )
Otomatisasi Perkantoran ( Pengantar AP ) Lambue Sofia Simamora
 
Otomatisasi perkantoran ( pengantar ap ) baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...
Otomatisasi perkantoran ( pengantar ap ) baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...Otomatisasi perkantoran ( pengantar ap ) baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...
Otomatisasi perkantoran ( pengantar ap ) baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...Lambue Sofia Simamora
 
OTOMATISASI PERKANTORAN ; Peng. Adm. Perkantoran ; DAMOS
OTOMATISASI PERKANTORAN ; Peng. Adm. Perkantoran  ; DAMOSOTOMATISASI PERKANTORAN ; Peng. Adm. Perkantoran  ; DAMOS
OTOMATISASI PERKANTORAN ; Peng. Adm. Perkantoran ; DAMOSLambue Sofia Simamora
 
PROSEDUR OPERATIONAL STANDARD The hips ter new 2014 [autosaved]
       PROSEDUR OPERATIONAL STANDARD  The hips ter new 2014 [autosaved]       PROSEDUR OPERATIONAL STANDARD  The hips ter new 2014 [autosaved]
PROSEDUR OPERATIONAL STANDARD The hips ter new 2014 [autosaved]Lambue Sofia Simamora
 

More from Lambue Sofia Simamora (20)

Pengantar administrasi perkantoran "OTOMATISASI KANTOR"
Pengantar administrasi perkantoran "OTOMATISASI KANTOR"Pengantar administrasi perkantoran "OTOMATISASI KANTOR"
Pengantar administrasi perkantoran "OTOMATISASI KANTOR"
 
NOA ( NEVER ONE ALONE) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
NOA ( NEVER ONE ALONE) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURENOA ( NEVER ONE ALONE) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
NOA ( NEVER ONE ALONE) STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
 
Otomatisasi Perkantoran ( Pengantar AP )
Otomatisasi Perkantoran ( Pengantar AP ) Otomatisasi Perkantoran ( Pengantar AP )
Otomatisasi Perkantoran ( Pengantar AP )
 
Otomatisasi perkantoran ( pengantar ap ) baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...
Otomatisasi perkantoran ( pengantar ap ) baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...Otomatisasi perkantoran ( pengantar ap ) baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...
Otomatisasi perkantoran ( pengantar ap ) baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu...
 
Pengelolaan waktu,/ TIME MANAGEMENT
Pengelolaan waktu,/  TIME MANAGEMENTPengelolaan waktu,/  TIME MANAGEMENT
Pengelolaan waktu,/ TIME MANAGEMENT
 
OTOMATISASI PERKANTORAN ; Peng. Adm. Perkantoran ; DAMOS
OTOMATISASI PERKANTORAN ; Peng. Adm. Perkantoran  ; DAMOSOTOMATISASI PERKANTORAN ; Peng. Adm. Perkantoran  ; DAMOS
OTOMATISASI PERKANTORAN ; Peng. Adm. Perkantoran ; DAMOS
 
SURAT NIAGA/BISNIS Cynthia DAMOS
SURAT NIAGA/BISNIS              Cynthia DAMOSSURAT NIAGA/BISNIS              Cynthia DAMOS
SURAT NIAGA/BISNIS Cynthia DAMOS
 
PROSEDUR OPERATIONAL STANDARD The hips ter new 2014 [autosaved]
       PROSEDUR OPERATIONAL STANDARD  The hips ter new 2014 [autosaved]       PROSEDUR OPERATIONAL STANDARD  The hips ter new 2014 [autosaved]
PROSEDUR OPERATIONAL STANDARD The hips ter new 2014 [autosaved]
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
KEARSIPAN
KEARSIPANKEARSIPAN
KEARSIPAN
 
EKOSISTEM
EKOSISTEMEKOSISTEM
EKOSISTEM
 
Limbah pabrik
Limbah pabrikLimbah pabrik
Limbah pabrik
 
DOKUMEN
DOKUMENDOKUMEN
DOKUMEN
 
Danau
DanauDanau
Danau
 
Pegunungan asli
 Pegunungan asli Pegunungan asli
Pegunungan asli
 
JENIS -JENIS DANAU
JENIS -JENIS  DANAUJENIS -JENIS  DANAU
JENIS -JENIS DANAU
 
surat niaga
surat niagasurat niaga
surat niaga
 
INDUSTRI
INDUSTRIINDUSTRI
INDUSTRI
 
Industri berdasarkan proses produksi
 Industri berdasarkan proses produksi  Industri berdasarkan proses produksi
Industri berdasarkan proses produksi
 
Tugas matematika
Tugas matematikaTugas matematika
Tugas matematika
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Pengertian Genetika dan Hukum Mendel

  • 1. PENGERTIAN GENETIKA GENETIKA adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah. Orang yang dianggap sebagai "Bapak Genetika" adalah JOHAN GREGOR MENDEL. Orang yang pertama mempelajari sifat-sifat menurun yang diwariskan dari sel sperma adalah HAECKEL (1868). Blendel mempelajari hereditas pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum) dengan alasan: 1. Memiliki pasangan-pasangan sifat yang menyolok. 2. Biasanya melakukan penyerbukan sendiri (Self polination). 3. Dapat dengan mudah diadakan penyerbukan silang. 4. Segera menghasilkan keturunan. Genetika(dipinjam dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi daribahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani γέννω,genno, biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virusdan prion).Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Batesonpada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwickdan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
  • 2. Gregor Johan Mendell (1811 – 1884) sang peletak prinsip dasar ilmu genetika. Dari dasar penelitiannya tersebut genetika berkembang pesat hingga sekarang. Kacang Kapri/Ercis (Pisum sativum) yang diteliti oleh Mendell hingga menemukan konsep pewarisan sifat.
  • 3. Hukum Mendell I/Hukum Pemisahan Bebas Hukum Mendell I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘pada pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan Dalam dua sel anak’. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda). Contoh dari terapan Hukum Mendell I adalah persilangan monohibrid dengan dominansi. Persilangan dengan dominansi adalah persilangan suatu sifat beda Dimana satu sifat lebih kuat daripada sifat yang lain. Sifat yang kuat disebut sifat dominan dan bersifat menutupi, sedangkan yang lemah/tertutup disebut sifat resesif.
  • 4. Persilangan monohibrid dengan kasus intermediet Sifat intermediet adalah sifat yang sama kuat, jadi tidak ada yang dominan ataupun resesif. Contoh: disilangkan antara mawar merah dengan mawar putih
  • 5. Hukum Mendell II/Hukum Berpasangan Bebas Hukum Mendell II dikenal dengan Hukum Independent Assortment, menyatakan: ‘bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya’. Hukum ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua sifat beda) atau lebih. Contoh: disilangkan ercis berbiji bulat warna kuning (dominan) dengan ercis berbiji kisut warna hijau (resesif)
  • 6. Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara “Etimologi”kata genetika berasal dari kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Genitika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat. Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun 1866 di Proceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun, selama lebih dari 30 tahun tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya. Baru pada tahun 1900 tiga orang ahli botani secara terpisah, yaitu Hugo de Vries di Belanda, Carl Correns di Jerman dan Eric von Tschermak-Seysenegg di Austria, melihat bukti kebenaran prinsip prinsip Mendel pada penelitian mereka masing-masing. Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik.
  • 7. Seiring berkembangnya jaman, ilmu genetika semakin mengalami perkembangan bahkan ilmu genetika sudah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang diantaranya pertanian, kesehatan, industri farmasi, hukum serta kemasyarakatan dan kemanusiaan.