SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
1
memberikan pedoman yang wajib ditaati 
oleh Anggota BPK, Pemeriksa, dan 
Pelaksana BPK Lainnya untuk mewujudkan 
BPK yang berintegritas, independen, 
dan profesional demi kepentingan 
negara 
Kode Etik ini berlaku bagi Anggota 
BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK 
Lainnya. 
2
 Nilai Dasar merupakan kristalisasi moral yang 
Primus Inter Pares dan melekat pada diri manusia 
serta menjadi patokan dan ideal (cita-cita) dalam 
kehidupan sehari-hari. 
 Nilai Dasar Kode Etik BPK terdiri dari Integritas, 
Independensi, dan Profesionalisme. 
 Kode Etik harus diwujudkan dalam sikap, ucapan, 
dan perbuatan Anggota BPK, Pemeriksa, dan 
Pelaksana BPK Lainnya selaku Aparatur 
Negara/Pejabat Negara dalam melaksanakan 
pemeriksaan dan dalam kehidupan sehari-hari, baik 
selaku Individu dan Anggota Masyarakat, maupun 
selaku Warga Negara. 
3
Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK 
Lainnya wajib: 
a. mengakui persamaan derajat, hak, dan 
kewajiban asasi setiap manusia; 
b. menghormati perbedaan dan menjaga 
kerukunan hidup bermasyarakat; 
c. bersikap jujur dan bertingkah laku sopan; 
d. menjunjung tinggi nilai moral yang 
berlaku dalam masyarakat. 
4
Anggota, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK dilarang: 
a. menunjukkan keberpihakan dan dukungan 
kepada kegiatan-kegiatan politik praktis; 
b. Memaksakan kehendak pribadi kepada orang 
lain dan/atau masyarakat; 
c. melakukan kegiatan baik secara sendiri-sendiri 
maupun dengan orang lain yang secara 
langsung atau tidak langsung merugikan 
keuangan negara; dan 
d. melakukan kegiatan yang dapat 
menguntungkan kelompoknya dengan 
memanfaatkan status dan kedudukannya baik 
langsung maupun tidak langsung. 
5
Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK 
Lainnya wajib: 
a. mempertahankan Pancasila dan Undang- 
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 
1945 serta menjaga keutuhan Negara 
Kesatuan Republik Indonesia; 
b. mematuhi ketentuan peraturan 
perundang-undangan yang berlaku; dan 
c. menjaga nama baik, citra, dan kehormatan 
bangsa dan negara. 
6
Anggota, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK 
dilarang: 
a. menjadi anggota organisasi yang 
dinyatakan dilarang secara sah di wilayah 
RI dan organisasi lain yang menimbulkan 
keresahan masyarakat; dan 
b. menjadi perantara dalam pengadaan 
barang dan/atau jasa di lingkungan 
pemerintah. 
7
Anggota BPK selaku Pejabat Negara wajib: 
a. melaksanakan sumpah atau janji yang diucapkan 
ketika mulai memangku jabatannya; 
b. menjaga rahasia negara atau rahasia jabatan; 
c. mengutamakan kepentingan negara daripada 
kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau 
golongan; 
d. menghindari terjadinya benturan kepentingan; 
e. menunjukkan sikap kemandirian dalam 
pengambilan keputusan; 
f. bertanggung jawab, konsisten, dan bijak; dan 
g. menerapkan secara maksimal prinsip tata kelola 
pemerintahan yang baik dan bersih. 
8
Anggota BPK selaku Pejabat Negara dilarang: 
a. memanfaatkan status, kedudukan, dan 
peranannya selaku pejabat negara untuk 
kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; 
b. memanfaatkan hasil pemeriksaan untuk 
kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau 
golongan; 
c. memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan 
pribadi, seseorang, dan/atau golongan; 
d. menjalankan pekerjaan dan profesi lain yang 
dapat mengganggu independensi, integritas, dan 
profesionalismenya selaku Anggota BPK; 
e. mengungkapkan temuan pemeriksaan yang masih 
dalam proses penyelesaian kepada pihak lain di 
luar BPK; 
9
Larangan (lanjutan): 
f. mempublikasikan hasil pemeriksaan 
sebelum diserahkan kepada lembaga perwakilan; 
g. memberikan asistensi dan jasa konsultasi 
terhadap kegiatan entitas yang menjadi obyek 
pemeriksaan; dan 
h. memerintahkan dan/atau mempengaruhi dan/atau 
mengubah temuan pemeriksaan, opini, 
kesimpulan, dan rekomendasi hasil 
pemeriksaan yang tidak sesuai dengan fakta 
dan/atau bukti-bukti yang diperoleh pada saat 
pemeriksaan, sehingga temuan pemeriksaan, 
opini, kesimpulan, dan rekomendasi hasil 
pemeriksaan menjadi tidak obyektif. 
10
Pemeriksa dan Pelaksana BPK wajib: 
a. bersikap jujur, tegas, bertanggung jawab, 
obyektif, dan konsisten dalam mengemukakan 
pendapat berdasarkan fakta pemeriksaan; 
b. menjaga kerahasiaan hasil pemeriksaan kepada 
pihak yang tidak berkepentingan; 
c. mampu mengendalikan diri dan bertingkah laku 
sopan, serta saling mempercayai untuk 
mewujudkan kerja sama yang baik dalam 
pelaksanaan tugas; 
d. menunjukkan sikap kemandirian dalam 
melaksanakan tugas pemeriksaan, menghindari 
terjadinya benturan kepentingan; 
e. menyampaikan hasil pemeriksaan yang 
mengandung unsur pidana sesuai dengan prosedur 
kepada Pimpinan BPK; 
11
Pemeriksa dan Pelaksana BPK wajib: (lanjutan) 
f. melaksanakan tugas pemeriksaan secara 
cermat, teliti, dan akurat sesuai dengan 
standar dan pedoman yang telah ditetapkan; 
g. memberikan kesempatan kepada pihak yang 
diperiksa untuk menanggapi temuan dan 
kesimpulan pemeriksaan serta 
mencantumkannya dalam laporan hasil 
pemeriksaan; 
h. meningkatkan pengetahuan dan keahliannya; 
i. melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan 
standar dan pedoman pemeriksaan. 
12
Dilarang: 
a. meminta dan/atau menerima uang, barang, 
dan/atau fasilitas lainnya baik langsung maupun 
tidak langsung dari pihak yang terkait dengan 
pemeriksaan; 
b. menyalahgunakan dan melampaui wewenangnya 
baik sengaja atau karena kelalaiannya; 
c. menghambat pelaksanaan tugas pemeriksaan 
untuk kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau 
golongan; 
d. memanfaatkan rahasia negara yang diketahui 
karena kedudukan atau jabatannya untuk 
kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau 
golongan; 
e. memaksakan kehendak pribadi kepada pihak yang 
diperiksa; 
13
Dilarang (lanjutan): 
f. menjadi anggota/pengurus partai politik; 
g. menjadi pengurus yayasan, dan/atau badan-badan 
usaha yang kegiatannya dibiayai 
anggaran negara; 
h. memberikan asistensi atau jasa konsultasi 
atau menjadi narasumber dalam bidang 
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan 
negara; 
i. mendiskusikan pekerjaannya dengan pihak 
yang diperiksa di luar kantor BPK atau di luar 
kantor atau area kegiatan obyek yang 
diperiksa; 
14
Dilarang (lanjutan): 
j. melaksanakan pemeriksaan terhadap 
pejabat pengelola keuangan negara yang 
memiliki hubungan pertalian darah dan 
semenda sampai derajat ketiga; 
k. melaksanakan pemeriksaan pada obyek 
dimana Pemeriksa pernah bekerja selama 
2 (dua) tahun terakhir; 
l. merubah tujuan dan lingkup pemeriksaan 
yang telah ditetapkan dalam program 
pemeriksaan tanpa persetujuan Penanggung 
Jawab Pemeriksaan; 
15
Dilarang (lanjutan): 
m. mengungkapkan laporan hasil pemeriksaan 
atau substansi hasil pemeriksaan kepada media 
massa dan/atau pihak lain, tanpa ijin atau perintah 
dari Anggota BPK; 
n. mengubah temuan atau memerintahkan untuk 
mengubah temuan pemeriksaan, opini, kesimpulan, 
dan rekomendasi hasil pemeriksaan yang tidak 
sesuai dengan fakta dan/atau bukti bukti yang 
diperoleh pada saat pemeriksaan, opini, 
kesimpulan, dan rekomendasi hasil pemeriksaan 
menjadi tidak obyektif; dan 
o. mengubah dan/atau menghilangkan bukti hasil 
pemeriksaan. 
16
1) Jenis hukuman bagi Anggota BPK berupa: 
a. peringatan tertulis; atau 
b. pemberhentian dari keanggotaan BPK. 
2) Hukuman ditetapkan oleh Majelis 
Kehormatan Kode Etik yang disahkan 
melalui Sidang Pleno BPK. 
17
a. hukuman ringan berupa teguran tertulis 
dan dicatat dalam Daftar Induk Pegawai (DIP); 
b. hukuman sedang yang terdiri dari: 
1) penangguhan kenaikan peran Pemeriksa 
dan tidak melaksanakan pemeriksaan paling singkat 
1 tahun dan paling lama 5 tahun; 
2) penurunan peran Pemeriksa dan tidak 
melaksanakan pemeriksaan paling singkat 1 tahun 
dan paling lama 5 tahun; atau 
3) diberhentikan sementara sebagai peran 
Pemeriksa paling singkat 1 (satu) tahun dan paling 
lama 5 tahun; 
18
c. hukuman berat yang terdiri dari: 
1) diberhentikan sementara sebagai 
Pemeriksa paling singkat 1 (satu) tahun, 
paling lama 5 (lima) tahun; atau 
2) diberhentikan sebagai Pemeriksa. 
Hukuman tambahan berupa pengembalian uang 
dan/atau barang dan fasilitas lainnya yang telah 
diperoleh secara tidak sah dan/atau pengurangan 
penghasilan yang diterima. 
19
Dampak Pelanggaran Hukuman 
Jika pelanggaran terhadap 
kewajiban dan larangan yang 
berdampak negatif terhadap 
organisasi BPK, 
peringatan 
tertulis. 
Jika pelanggaran terhadap 
kewajiban dan larangan yang 
berdampak negatif pemerintah 
dan/atau negara 
pemberhentian 
dari keanggotaan 
BPK 
20
Dampak Pelanggaran Hukuman 
Jika pelanggaran terhadap 
kewajiban dan larangan yang 
berdampak negatif pada 
unit kerja, 
Teguran 
tertulis. 
Jika pelanggaran terhadap 
kewajiban dan larangan yang 
berdampak negatif pada 
organisasi BPK 
Hukuman sedang 
21
Dampak Pelanggaran Hukuman 
Jika pelanggaran terhadap 
kewajiban dan larangan yang 
berdampak negatif pada 
pemerintah dan/atau 
negara, 
Hukuman 
berat 
Hukuman atas pelanggaran Kode Etik bagi 
Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya tidak 
membebaskan dari tuntutan atas pelanggaran 
disiplin Pegawai Negeri Sipil. 
22
 TERIMA KASIH 
23

More Related Content

What's hot

Disiplin pns (pp)
Disiplin pns (pp)Disiplin pns (pp)
Disiplin pns (pp)Benny Aqbar
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010Sofyan Saputra
 
Surat Lamaran, Pernyataan dan DRH
Surat Lamaran, Pernyataan dan DRHSurat Lamaran, Pernyataan dan DRH
Surat Lamaran, Pernyataan dan DRHBawaslu HSU
 
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNSPP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNSTrust Tour And Travel
 
Pengertian sumber hukum kepegawaian
Pengertian sumber hukum kepegawaianPengertian sumber hukum kepegawaian
Pengertian sumber hukum kepegawaianHendri Tovan
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriwawan sahib
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Septian Muna Barakati
 
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Isme Thian
 
Pengawasan netralitas pns direktur wasdal iv
Pengawasan netralitas pns direktur wasdal ivPengawasan netralitas pns direktur wasdal iv
Pengawasan netralitas pns direktur wasdal ivKutsiyatinMSi
 
155 tatakelakuan dan larangan dalam perkhidmatan awam
155 tatakelakuan dan larangan dalam perkhidmatan awam155 tatakelakuan dan larangan dalam perkhidmatan awam
155 tatakelakuan dan larangan dalam perkhidmatan awamSamsudin Ahmad
 
Tatakelakuan Penjawat Awam
Tatakelakuan Penjawat AwamTatakelakuan Penjawat Awam
Tatakelakuan Penjawat AwamRzain Zul
 

What's hot (18)

Disiplin pns (pp)
Disiplin pns (pp)Disiplin pns (pp)
Disiplin pns (pp)
 
Pp 53 tahun 2010
Pp 53 tahun 2010Pp 53 tahun 2010
Pp 53 tahun 2010
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010
 
Pp532010
Pp532010Pp532010
Pp532010
 
Slide pp 94 2021-kumham
Slide pp 94 2021-kumhamSlide pp 94 2021-kumham
Slide pp 94 2021-kumham
 
Surat Lamaran, Pernyataan dan DRH
Surat Lamaran, Pernyataan dan DRHSurat Lamaran, Pernyataan dan DRH
Surat Lamaran, Pernyataan dan DRH
 
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNSPP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
PP 53 TAHUN 2010, PERATURAN DISIPLIN PNS
 
Pengertian sumber hukum kepegawaian
Pengertian sumber hukum kepegawaianPengertian sumber hukum kepegawaian
Pengertian sumber hukum kepegawaian
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
 
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASNKONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
 
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
Bap pp 53 tata cara pemeriksaan penjatuhandan penyampaian keputusan hukuman d...
 
Pengawasan netralitas pns direktur wasdal iv
Pengawasan netralitas pns direktur wasdal ivPengawasan netralitas pns direktur wasdal iv
Pengawasan netralitas pns direktur wasdal iv
 
PMK
PMKPMK
PMK
 
Disiplin organisas n0 01_tap-pendiri_po_xii_2011_final
Disiplin organisas n0 01_tap-pendiri_po_xii_2011_finalDisiplin organisas n0 01_tap-pendiri_po_xii_2011_final
Disiplin organisas n0 01_tap-pendiri_po_xii_2011_final
 
00 surat edaran perangkat desa
00 surat edaran perangkat desa00 surat edaran perangkat desa
00 surat edaran perangkat desa
 
155 tatakelakuan dan larangan dalam perkhidmatan awam
155 tatakelakuan dan larangan dalam perkhidmatan awam155 tatakelakuan dan larangan dalam perkhidmatan awam
155 tatakelakuan dan larangan dalam perkhidmatan awam
 
Tatakelakuan Penjawat Awam
Tatakelakuan Penjawat AwamTatakelakuan Penjawat Awam
Tatakelakuan Penjawat Awam
 

Viewers also liked

căn hộ cao cấp giá rẻ, trả góp
căn hộ cao cấp giá rẻ, trả gópcăn hộ cao cấp giá rẻ, trả góp
căn hộ cao cấp giá rẻ, trả gópNTNTuyen
 
FAO Plant Protection Activities in the Near East Region
FAO Plant Protection Activities in the Near East RegionFAO Plant Protection Activities in the Near East Region
FAO Plant Protection Activities in the Near East RegionNepp Net
 
mua nhà Sing - rinh quà khủng
mua nhà Sing - rinh quà khủngmua nhà Sing - rinh quà khủng
mua nhà Sing - rinh quà khủngNTNTuyen
 
статут школи
статут школистатут школи
статут школиirjkf70
 
Am website presentation (a) january 2016
Am website presentation (a)   january 2016Am website presentation (a)   january 2016
Am website presentation (a) january 2016anteromidstream
 
She's Leaving Home: a short story
She's Leaving Home: a short storyShe's Leaving Home: a short story
She's Leaving Home: a short storysilasaiton
 

Viewers also liked (11)

kode etik bpk
kode etik bpkkode etik bpk
kode etik bpk
 
PowerPoint
PowerPointPowerPoint
PowerPoint
 
Reel sosyali̇zm
Reel sosyali̇zmReel sosyali̇zm
Reel sosyali̇zm
 
căn hộ cao cấp giá rẻ, trả góp
căn hộ cao cấp giá rẻ, trả gópcăn hộ cao cấp giá rẻ, trả góp
căn hộ cao cấp giá rẻ, trả góp
 
FAO Plant Protection Activities in the Near East Region
FAO Plant Protection Activities in the Near East RegionFAO Plant Protection Activities in the Near East Region
FAO Plant Protection Activities in the Near East Region
 
mua nhà Sing - rinh quà khủng
mua nhà Sing - rinh quà khủngmua nhà Sing - rinh quà khủng
mua nhà Sing - rinh quà khủng
 
Halloween
HalloweenHalloween
Halloween
 
статут школи
статут школистатут школи
статут школи
 
Aja DUI School Marietta GA
Aja DUI School Marietta GAAja DUI School Marietta GA
Aja DUI School Marietta GA
 
Am website presentation (a) january 2016
Am website presentation (a)   january 2016Am website presentation (a)   january 2016
Am website presentation (a) january 2016
 
She's Leaving Home: a short story
She's Leaving Home: a short storyShe's Leaving Home: a short story
She's Leaving Home: a short story
 

Similar to Kode etik bpk 2011

Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Septian Muna Barakati
 
Presentasi kode etik AAIPI dan simwasda
Presentasi kode etik AAIPI dan simwasdaPresentasi kode etik AAIPI dan simwasda
Presentasi kode etik AAIPI dan simwasdasajishare
 
MATERI ASN INTEGRITAS Ka BKPP.ppt
MATERI ASN  INTEGRITAS Ka BKPP.pptMATERI ASN  INTEGRITAS Ka BKPP.ppt
MATERI ASN INTEGRITAS Ka BKPP.pptUtutFandhiyanto
 
Overview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawasOverview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawasLuqmanSuyanto
 
Kod etika & tata kelakuan pegawai kementerian kesihatan
Kod etika & tata kelakuan pegawai kementerian kesihatanKod etika & tata kelakuan pegawai kementerian kesihatan
Kod etika & tata kelakuan pegawai kementerian kesihatanLee Oi Wah
 
DEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM LOMBA MTQ
DEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM  LOMBA MTQDEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM  LOMBA MTQ
DEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM LOMBA MTQbaharuddinTolis1
 
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxBAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxRumahSakitJiwaJambi
 

Similar to Kode etik bpk 2011 (20)

Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
 
MATERI UI.ppt
MATERI UI.pptMATERI UI.ppt
MATERI UI.ppt
 
Makalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pnsMakalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pns
 
Makalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pnsMakalah etika provesi pns
Makalah etika provesi pns
 
Presentasi kode etik AAIPI dan simwasda
Presentasi kode etik AAIPI dan simwasdaPresentasi kode etik AAIPI dan simwasda
Presentasi kode etik AAIPI dan simwasda
 
Makalah etika provesi...pa jabbar
Makalah etika provesi...pa jabbarMakalah etika provesi...pa jabbar
Makalah etika provesi...pa jabbar
 
Makalah etika provesi...pa jabbar
Makalah etika provesi...pa jabbarMakalah etika provesi...pa jabbar
Makalah etika provesi...pa jabbar
 
Makalah etika provesi...
Makalah etika provesi...Makalah etika provesi...
Makalah etika provesi...
 
Makalah etika provesi...
Makalah etika provesi...Makalah etika provesi...
Makalah etika provesi...
 
Disiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. ppDisiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. pp
 
MATERI ASN INTEGRITAS Ka BKPP.ppt
MATERI ASN  INTEGRITAS Ka BKPP.pptMATERI ASN  INTEGRITAS Ka BKPP.ppt
MATERI ASN INTEGRITAS Ka BKPP.ppt
 
MANAJEMEN PPPK 2023.pdf
MANAJEMEN PPPK 2023.pdfMANAJEMEN PPPK 2023.pdf
MANAJEMEN PPPK 2023.pdf
 
MANAJEMEN PPPK 2023.pdf
MANAJEMEN PPPK 2023.pdfMANAJEMEN PPPK 2023.pdf
MANAJEMEN PPPK 2023.pdf
 
Disiplin PNS
Disiplin PNSDisiplin PNS
Disiplin PNS
 
DISIPLIN_PNS.ppt
DISIPLIN_PNS.pptDISIPLIN_PNS.ppt
DISIPLIN_PNS.ppt
 
Overview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawasOverview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawas
 
Komite kode etik aapi
Komite kode etik aapiKomite kode etik aapi
Komite kode etik aapi
 
Kod etika & tata kelakuan pegawai kementerian kesihatan
Kod etika & tata kelakuan pegawai kementerian kesihatanKod etika & tata kelakuan pegawai kementerian kesihatan
Kod etika & tata kelakuan pegawai kementerian kesihatan
 
DEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM LOMBA MTQ
DEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM  LOMBA MTQDEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM  LOMBA MTQ
DEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM LOMBA MTQ
 
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxBAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
 

Recently uploaded

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 

Recently uploaded (16)

BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 

Kode etik bpk 2011

  • 1. 1
  • 2. memberikan pedoman yang wajib ditaati oleh Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya untuk mewujudkan BPK yang berintegritas, independen, dan profesional demi kepentingan negara Kode Etik ini berlaku bagi Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya. 2
  • 3.  Nilai Dasar merupakan kristalisasi moral yang Primus Inter Pares dan melekat pada diri manusia serta menjadi patokan dan ideal (cita-cita) dalam kehidupan sehari-hari.  Nilai Dasar Kode Etik BPK terdiri dari Integritas, Independensi, dan Profesionalisme.  Kode Etik harus diwujudkan dalam sikap, ucapan, dan perbuatan Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya selaku Aparatur Negara/Pejabat Negara dalam melaksanakan pemeriksaan dan dalam kehidupan sehari-hari, baik selaku Individu dan Anggota Masyarakat, maupun selaku Warga Negara. 3
  • 4. Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya wajib: a. mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia; b. menghormati perbedaan dan menjaga kerukunan hidup bermasyarakat; c. bersikap jujur dan bertingkah laku sopan; d. menjunjung tinggi nilai moral yang berlaku dalam masyarakat. 4
  • 5. Anggota, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK dilarang: a. menunjukkan keberpihakan dan dukungan kepada kegiatan-kegiatan politik praktis; b. Memaksakan kehendak pribadi kepada orang lain dan/atau masyarakat; c. melakukan kegiatan baik secara sendiri-sendiri maupun dengan orang lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan negara; dan d. melakukan kegiatan yang dapat menguntungkan kelompoknya dengan memanfaatkan status dan kedudukannya baik langsung maupun tidak langsung. 5
  • 6. Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya wajib: a. mempertahankan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan c. menjaga nama baik, citra, dan kehormatan bangsa dan negara. 6
  • 7. Anggota, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK dilarang: a. menjadi anggota organisasi yang dinyatakan dilarang secara sah di wilayah RI dan organisasi lain yang menimbulkan keresahan masyarakat; dan b. menjadi perantara dalam pengadaan barang dan/atau jasa di lingkungan pemerintah. 7
  • 8. Anggota BPK selaku Pejabat Negara wajib: a. melaksanakan sumpah atau janji yang diucapkan ketika mulai memangku jabatannya; b. menjaga rahasia negara atau rahasia jabatan; c. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; d. menghindari terjadinya benturan kepentingan; e. menunjukkan sikap kemandirian dalam pengambilan keputusan; f. bertanggung jawab, konsisten, dan bijak; dan g. menerapkan secara maksimal prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. 8
  • 9. Anggota BPK selaku Pejabat Negara dilarang: a. memanfaatkan status, kedudukan, dan peranannya selaku pejabat negara untuk kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; b. memanfaatkan hasil pemeriksaan untuk kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; c. memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; d. menjalankan pekerjaan dan profesi lain yang dapat mengganggu independensi, integritas, dan profesionalismenya selaku Anggota BPK; e. mengungkapkan temuan pemeriksaan yang masih dalam proses penyelesaian kepada pihak lain di luar BPK; 9
  • 10. Larangan (lanjutan): f. mempublikasikan hasil pemeriksaan sebelum diserahkan kepada lembaga perwakilan; g. memberikan asistensi dan jasa konsultasi terhadap kegiatan entitas yang menjadi obyek pemeriksaan; dan h. memerintahkan dan/atau mempengaruhi dan/atau mengubah temuan pemeriksaan, opini, kesimpulan, dan rekomendasi hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan fakta dan/atau bukti-bukti yang diperoleh pada saat pemeriksaan, sehingga temuan pemeriksaan, opini, kesimpulan, dan rekomendasi hasil pemeriksaan menjadi tidak obyektif. 10
  • 11. Pemeriksa dan Pelaksana BPK wajib: a. bersikap jujur, tegas, bertanggung jawab, obyektif, dan konsisten dalam mengemukakan pendapat berdasarkan fakta pemeriksaan; b. menjaga kerahasiaan hasil pemeriksaan kepada pihak yang tidak berkepentingan; c. mampu mengendalikan diri dan bertingkah laku sopan, serta saling mempercayai untuk mewujudkan kerja sama yang baik dalam pelaksanaan tugas; d. menunjukkan sikap kemandirian dalam melaksanakan tugas pemeriksaan, menghindari terjadinya benturan kepentingan; e. menyampaikan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur pidana sesuai dengan prosedur kepada Pimpinan BPK; 11
  • 12. Pemeriksa dan Pelaksana BPK wajib: (lanjutan) f. melaksanakan tugas pemeriksaan secara cermat, teliti, dan akurat sesuai dengan standar dan pedoman yang telah ditetapkan; g. memberikan kesempatan kepada pihak yang diperiksa untuk menanggapi temuan dan kesimpulan pemeriksaan serta mencantumkannya dalam laporan hasil pemeriksaan; h. meningkatkan pengetahuan dan keahliannya; i. melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar dan pedoman pemeriksaan. 12
  • 13. Dilarang: a. meminta dan/atau menerima uang, barang, dan/atau fasilitas lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari pihak yang terkait dengan pemeriksaan; b. menyalahgunakan dan melampaui wewenangnya baik sengaja atau karena kelalaiannya; c. menghambat pelaksanaan tugas pemeriksaan untuk kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; d. memanfaatkan rahasia negara yang diketahui karena kedudukan atau jabatannya untuk kepentingan pribadi, seseorang, dan/atau golongan; e. memaksakan kehendak pribadi kepada pihak yang diperiksa; 13
  • 14. Dilarang (lanjutan): f. menjadi anggota/pengurus partai politik; g. menjadi pengurus yayasan, dan/atau badan-badan usaha yang kegiatannya dibiayai anggaran negara; h. memberikan asistensi atau jasa konsultasi atau menjadi narasumber dalam bidang pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; i. mendiskusikan pekerjaannya dengan pihak yang diperiksa di luar kantor BPK atau di luar kantor atau area kegiatan obyek yang diperiksa; 14
  • 15. Dilarang (lanjutan): j. melaksanakan pemeriksaan terhadap pejabat pengelola keuangan negara yang memiliki hubungan pertalian darah dan semenda sampai derajat ketiga; k. melaksanakan pemeriksaan pada obyek dimana Pemeriksa pernah bekerja selama 2 (dua) tahun terakhir; l. merubah tujuan dan lingkup pemeriksaan yang telah ditetapkan dalam program pemeriksaan tanpa persetujuan Penanggung Jawab Pemeriksaan; 15
  • 16. Dilarang (lanjutan): m. mengungkapkan laporan hasil pemeriksaan atau substansi hasil pemeriksaan kepada media massa dan/atau pihak lain, tanpa ijin atau perintah dari Anggota BPK; n. mengubah temuan atau memerintahkan untuk mengubah temuan pemeriksaan, opini, kesimpulan, dan rekomendasi hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan fakta dan/atau bukti bukti yang diperoleh pada saat pemeriksaan, opini, kesimpulan, dan rekomendasi hasil pemeriksaan menjadi tidak obyektif; dan o. mengubah dan/atau menghilangkan bukti hasil pemeriksaan. 16
  • 17. 1) Jenis hukuman bagi Anggota BPK berupa: a. peringatan tertulis; atau b. pemberhentian dari keanggotaan BPK. 2) Hukuman ditetapkan oleh Majelis Kehormatan Kode Etik yang disahkan melalui Sidang Pleno BPK. 17
  • 18. a. hukuman ringan berupa teguran tertulis dan dicatat dalam Daftar Induk Pegawai (DIP); b. hukuman sedang yang terdiri dari: 1) penangguhan kenaikan peran Pemeriksa dan tidak melaksanakan pemeriksaan paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun; 2) penurunan peran Pemeriksa dan tidak melaksanakan pemeriksaan paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun; atau 3) diberhentikan sementara sebagai peran Pemeriksa paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 tahun; 18
  • 19. c. hukuman berat yang terdiri dari: 1) diberhentikan sementara sebagai Pemeriksa paling singkat 1 (satu) tahun, paling lama 5 (lima) tahun; atau 2) diberhentikan sebagai Pemeriksa. Hukuman tambahan berupa pengembalian uang dan/atau barang dan fasilitas lainnya yang telah diperoleh secara tidak sah dan/atau pengurangan penghasilan yang diterima. 19
  • 20. Dampak Pelanggaran Hukuman Jika pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang berdampak negatif terhadap organisasi BPK, peringatan tertulis. Jika pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang berdampak negatif pemerintah dan/atau negara pemberhentian dari keanggotaan BPK 20
  • 21. Dampak Pelanggaran Hukuman Jika pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang berdampak negatif pada unit kerja, Teguran tertulis. Jika pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang berdampak negatif pada organisasi BPK Hukuman sedang 21
  • 22. Dampak Pelanggaran Hukuman Jika pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara, Hukuman berat Hukuman atas pelanggaran Kode Etik bagi Pemeriksa dan Pelaksana BPK Lainnya tidak membebaskan dari tuntutan atas pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil. 22