SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KOMPETENSI UMUM
DEWAN HAKIM MTQ/STQH
Prof. Dr. M. Darwis Hude, M.Si.
N
Setelah selesai sesi ini, peserta dapat:
• MEMAHAMI SYARAT DAN TUGAS DEWAN
HAKIM
• MEMAHAMI KODE ETIK DEWAN HAKIM
• MEMAHAMI ALUR REKRUTMEN DEWAN
HAKIM
TUJUAN PELATIHAN/PEMBINAAN
ORGANISASI PER-MTQ-AN
PANITIA PENYELENGGARA
PANITIA PELAKSANA
TIM REKRUTMEN/DEWAS
DEWAN HAKIM
PANITERA
SYARAT DEWAN HAKIM
(PMA Nomor 15 Tahun 2019)
1
MEMILIKI
INTEGRITAS
2
MEMILIKI
KEPRIBADIAN
TAK TERCELA
3
MEMILIKI SIKAP
ADIL
4
MEMILIKI
KOMPETENSI
MINIMAL 1
CABANG
5
MEMILIKI
REPUTASI YANG
BAIK SEBAGAI
DEWAN HAKIM
6
MEMILIKI
PENGALAMAN
SEBAGAI DEWAN
HAKIM NASIONAL/
INTERNASIONAL
• Sehat jasmani dan rohani;
• Memiliki sikap jujur, adil, objektif, bertanggung jawab,
berperilaku tidak tercela, dan berdedikasi tinggi;
• Memiliki ilmu yang memadai tentang objek yang dinilai;
• Memiliki ketelitian dan kecermatan;
• Memiliki ilmu, kecakapan dan kemampuan untuk
menerapkan sistem perhakiman dan cara penilaian yang
berlaku;
• Pernah menjadi Dewan Hakim MTQ/STQH setingkat di
bawahnya minimal 3 kali atau sekali yang setingkat;
• Pernah mengikuti pelatihan perhakiman sesuai dengan
tingkatannya (bukti sertifikat).
RINCIAN PERSYARATAN
TUGAS
• Memberikan penilaian objektif terhadap kinerja
peserta sesuai dengan norma penilaian pada
bidang tugasnya.
• Membuat catatan seperlunya sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas penilaian yang
diberikan.
• Melaporkan penilaiannya kepada Ketua Majelis
dengan alasan-alasannya saat diperlukan.
• Memusyawarahkan dan mengambil keputusan
yang tepat pada masalah-masalah yang timbul
berkenaan dengan penilaian.
• Menetapkan peserta yang masuk babak
berikutnya/terbaik (semi final/final) secara
bersama-sama.
• Merahasiakan semua penilaian yang diberikan
kecuali untuk internal hakim/panitera cabang
ybs.
• Wajib menaati Kode Etik Dewan Hakim.
KODE ETIK (dalam bentuk kewajiban)
1. Kewajiban melakukan tugas penilaian secara objektif tanpa
dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau golongan;
2. kewajiban bertindak mandiri, bebas dari pengaruh, tekanan,
ancaman, atau bujukan, baik langsung maupun tidak langsung dari
pihak manapun;
3. kewajiban menghindari perbuatan tercela atau yang dapat
menimbulkan kesan tercela;
4. kewajiban bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma agama,
hukum, atau susila, serta mampu mempertimbangkan akibat dari
tindakannya; dan
5. kewajiban meninggalkan tugas penilaian apabila memiliki konflik
kepentingan yang disebabkan hubungan pribadi, keluarga,
golongan, atau hubungan lain yang diduga dapat memengaruhi
objektivitas;
KODE ETIK (dalam bentuk larangan)
1. Larangan menunjukkan rasa suka atau tidak suka, keberpihakan, atau
prasangka berdasarkan ras, jenis kelamin, atau kedekatan hubungan
dengan peserta;
2. laranagn mengeluarkan perkataan, janji, atau tindakan yang
menimbulkan kesan memihak, berprasangka, atau menyudutkan
peserta;
3. larangan melakukan komunikasi dengan peserta selama proses
penilaian, kecuali dilakukan demi kelancaran penilaian dan diketahui
secara terbuka oleh hakim lain;
4. larangan memberikan keterangan palsu terkait identitas dirinya atau
memberikan penilaian palsu terkait musabaqah;
5. larangan meminta atau menerima janji, hadiah, atau pemberian lain dari
pihak yang memiliki kepentingan langsung atau tidak lansung;
6. larangan mengabaikan fakta yang dapat berpengaruh pada penilaian
atau dengan sengaja membuat pertimbangan yang
menguntungkan/merugikan peserta; dan
7. larangan mengungkap atau menggunakan informasi terkait penilaian
yang bersifat rahasia untuk tujuan yang menyalahi tanggung jawabnya.
SANKSI
1. Sanksi administratif:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis;
c. pembebastugasan dari hakim;
d. larangan menjadi dewan hakim selama 3—5 tahun berturut-turut.
2. Prosedur
a. Pemanggilan secara tertulis untuk diperiksa oleh Majelis Kode Etik (MKE);
b. Terperiksa wajib menjawab semua pertanyaan MKE; jika tak mau menjawab dianggap telah
mengakui sangkaan pelanggaran;
c. MKE dapat meminta keterangan dari pihak lain;
d. MKE menentukan tingkat pelanggaran dan sanksinya;
e. Untuk pelanggaran berat (atau berulang-ulang) dapat diusulkan skorsing atau pemecatan.
f. MKE sah memutuskan jika dihadiri ketua, sekretaris, dan 2 anggota, serta keputusan diambil
dengan mufakat/suara terbanyak;
g. Hasil pemeriksaan dibuat dalam berita acara pemeriksaan dan ditandatangani para pihak;
3. Keputusan sidang MKE bersifat final jika ditandatangani ketua dan sekretaris
4. Rekomendasi MKE dilaporkan kepada Menteri untuk ditetapkan dalam Keputusan
Menteri
ALUR REKRUTMEN
Pejabat berwenang menyampaikan
surat permintaan balon DH kepada:
pimpinan lembaga/organisasi
profesional/sentra Al-Qur’an;
pimpinan PTKI, pesantren, ormas
Islam, dan para pakar
Lembaga-Lembaga mengajukan usulan
kepada dirjen, sekda provinsi, sekda
kabupaten/kota, sekcam, sekdes/sekel
disertai daftar Riwayat hidup (lihat
syarat hakim)
Usulan disampaikan kepada Tim
Rekrutmen untuk dilakukan
proses seleksi dengan
musyawarah mufakat/suara
terbanyak
Penetapan calon dari Tim
Rekrutmen diajukan kepada
Menteri/level pejabat lain di
daerah
Penetapan oleh pejabat dalam
bentuk surat keputusan
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to DEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM LOMBA MTQ (12)

Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
 
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxSLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
 
Pertemuan 5&6
Pertemuan 5&6Pertemuan 5&6
Pertemuan 5&6
 
tugas 3
tugas 3tugas 3
tugas 3
 
Protap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplinProtap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplin
 
4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf
4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf
4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf
 
White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...
White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...
White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...
 
MATERI UI.ppt
MATERI UI.pptMATERI UI.ppt
MATERI UI.ppt
 
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
 
Ketrampilan & teknik_mediator
Ketrampilan & teknik_mediatorKetrampilan & teknik_mediator
Ketrampilan & teknik_mediator
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
 
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
16 APRL 21 MORAL DALAM BEKERJA DI LINGKUNGAN MULTIKULTUR DAN PRAKTIK.pptx
 

More from baharuddinTolis1 (7)

SYAHABUDIN_PENILAIAN_HASIL_B EMIS EALAJAR.pdf
SYAHABUDIN_PENILAIAN_HASIL_B EMIS EALAJAR.pdfSYAHABUDIN_PENILAIAN_HASIL_B EMIS EALAJAR.pdf
SYAHABUDIN_PENILAIAN_HASIL_B EMIS EALAJAR.pdf
 
JADWAL PAS GANJIL 2022-2023 MADRASAH KABUPATEN MALINAU
JADWAL PAS GANJIL 2022-2023 MADRASAH KABUPATEN MALINAUJADWAL PAS GANJIL 2022-2023 MADRASAH KABUPATEN MALINAU
JADWAL PAS GANJIL 2022-2023 MADRASAH KABUPATEN MALINAU
 
PEMBAGIAN TUGAS MTS NEGERNI MALINAU KABUPATEN
PEMBAGIAN TUGAS MTS NEGERNI MALINAU KABUPATENPEMBAGIAN TUGAS MTS NEGERNI MALINAU KABUPATEN
PEMBAGIAN TUGAS MTS NEGERNI MALINAU KABUPATEN
 
BABAK BARU JABATAN FUNGSIONAL ERA MENPAN RB NOMOR I 2023
BABAK BARU JABATAN FUNGSIONAL ERA MENPAN RB NOMOR I 2023BABAK BARU JABATAN FUNGSIONAL ERA MENPAN RB NOMOR I 2023
BABAK BARU JABATAN FUNGSIONAL ERA MENPAN RB NOMOR I 2023
 
MODERASI BERAGAMA dan untuk anak siswa mts
MODERASI BERAGAMA dan  untuk anak siswa mtsMODERASI BERAGAMA dan  untuk anak siswa mts
MODERASI BERAGAMA dan untuk anak siswa mts
 
KEUTAMAAN MEMBACA ALQURAN bagi mahasiswa .pptx
KEUTAMAAN MEMBACA ALQURAN bagi mahasiswa .pptxKEUTAMAAN MEMBACA ALQURAN bagi mahasiswa .pptx
KEUTAMAAN MEMBACA ALQURAN bagi mahasiswa .pptx
 
Hak dan kewajiban kaum Muslimin di mekaah
Hak dan kewajiban kaum Muslimin di mekaahHak dan kewajiban kaum Muslimin di mekaah
Hak dan kewajiban kaum Muslimin di mekaah
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

DEWAN HAKIM MTQ-KOMPETENSI UMUM LOMBA MTQ

  • 1. KOMPETENSI UMUM DEWAN HAKIM MTQ/STQH Prof. Dr. M. Darwis Hude, M.Si. N
  • 2. Setelah selesai sesi ini, peserta dapat: • MEMAHAMI SYARAT DAN TUGAS DEWAN HAKIM • MEMAHAMI KODE ETIK DEWAN HAKIM • MEMAHAMI ALUR REKRUTMEN DEWAN HAKIM TUJUAN PELATIHAN/PEMBINAAN
  • 3. ORGANISASI PER-MTQ-AN PANITIA PENYELENGGARA PANITIA PELAKSANA TIM REKRUTMEN/DEWAS DEWAN HAKIM PANITERA
  • 4. SYARAT DEWAN HAKIM (PMA Nomor 15 Tahun 2019) 1 MEMILIKI INTEGRITAS 2 MEMILIKI KEPRIBADIAN TAK TERCELA 3 MEMILIKI SIKAP ADIL 4 MEMILIKI KOMPETENSI MINIMAL 1 CABANG 5 MEMILIKI REPUTASI YANG BAIK SEBAGAI DEWAN HAKIM 6 MEMILIKI PENGALAMAN SEBAGAI DEWAN HAKIM NASIONAL/ INTERNASIONAL
  • 5. • Sehat jasmani dan rohani; • Memiliki sikap jujur, adil, objektif, bertanggung jawab, berperilaku tidak tercela, dan berdedikasi tinggi; • Memiliki ilmu yang memadai tentang objek yang dinilai; • Memiliki ketelitian dan kecermatan; • Memiliki ilmu, kecakapan dan kemampuan untuk menerapkan sistem perhakiman dan cara penilaian yang berlaku; • Pernah menjadi Dewan Hakim MTQ/STQH setingkat di bawahnya minimal 3 kali atau sekali yang setingkat; • Pernah mengikuti pelatihan perhakiman sesuai dengan tingkatannya (bukti sertifikat). RINCIAN PERSYARATAN
  • 6. TUGAS • Memberikan penilaian objektif terhadap kinerja peserta sesuai dengan norma penilaian pada bidang tugasnya. • Membuat catatan seperlunya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penilaian yang diberikan. • Melaporkan penilaiannya kepada Ketua Majelis dengan alasan-alasannya saat diperlukan. • Memusyawarahkan dan mengambil keputusan yang tepat pada masalah-masalah yang timbul berkenaan dengan penilaian. • Menetapkan peserta yang masuk babak berikutnya/terbaik (semi final/final) secara bersama-sama. • Merahasiakan semua penilaian yang diberikan kecuali untuk internal hakim/panitera cabang ybs. • Wajib menaati Kode Etik Dewan Hakim.
  • 7. KODE ETIK (dalam bentuk kewajiban) 1. Kewajiban melakukan tugas penilaian secara objektif tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau golongan; 2. kewajiban bertindak mandiri, bebas dari pengaruh, tekanan, ancaman, atau bujukan, baik langsung maupun tidak langsung dari pihak manapun; 3. kewajiban menghindari perbuatan tercela atau yang dapat menimbulkan kesan tercela; 4. kewajiban bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma agama, hukum, atau susila, serta mampu mempertimbangkan akibat dari tindakannya; dan 5. kewajiban meninggalkan tugas penilaian apabila memiliki konflik kepentingan yang disebabkan hubungan pribadi, keluarga, golongan, atau hubungan lain yang diduga dapat memengaruhi objektivitas;
  • 8. KODE ETIK (dalam bentuk larangan) 1. Larangan menunjukkan rasa suka atau tidak suka, keberpihakan, atau prasangka berdasarkan ras, jenis kelamin, atau kedekatan hubungan dengan peserta; 2. laranagn mengeluarkan perkataan, janji, atau tindakan yang menimbulkan kesan memihak, berprasangka, atau menyudutkan peserta; 3. larangan melakukan komunikasi dengan peserta selama proses penilaian, kecuali dilakukan demi kelancaran penilaian dan diketahui secara terbuka oleh hakim lain; 4. larangan memberikan keterangan palsu terkait identitas dirinya atau memberikan penilaian palsu terkait musabaqah; 5. larangan meminta atau menerima janji, hadiah, atau pemberian lain dari pihak yang memiliki kepentingan langsung atau tidak lansung; 6. larangan mengabaikan fakta yang dapat berpengaruh pada penilaian atau dengan sengaja membuat pertimbangan yang menguntungkan/merugikan peserta; dan 7. larangan mengungkap atau menggunakan informasi terkait penilaian yang bersifat rahasia untuk tujuan yang menyalahi tanggung jawabnya.
  • 9. SANKSI 1. Sanksi administratif: a. teguran lisan; b. teguran tertulis; c. pembebastugasan dari hakim; d. larangan menjadi dewan hakim selama 3—5 tahun berturut-turut. 2. Prosedur a. Pemanggilan secara tertulis untuk diperiksa oleh Majelis Kode Etik (MKE); b. Terperiksa wajib menjawab semua pertanyaan MKE; jika tak mau menjawab dianggap telah mengakui sangkaan pelanggaran; c. MKE dapat meminta keterangan dari pihak lain; d. MKE menentukan tingkat pelanggaran dan sanksinya; e. Untuk pelanggaran berat (atau berulang-ulang) dapat diusulkan skorsing atau pemecatan. f. MKE sah memutuskan jika dihadiri ketua, sekretaris, dan 2 anggota, serta keputusan diambil dengan mufakat/suara terbanyak; g. Hasil pemeriksaan dibuat dalam berita acara pemeriksaan dan ditandatangani para pihak; 3. Keputusan sidang MKE bersifat final jika ditandatangani ketua dan sekretaris 4. Rekomendasi MKE dilaporkan kepada Menteri untuk ditetapkan dalam Keputusan Menteri
  • 10. ALUR REKRUTMEN Pejabat berwenang menyampaikan surat permintaan balon DH kepada: pimpinan lembaga/organisasi profesional/sentra Al-Qur’an; pimpinan PTKI, pesantren, ormas Islam, dan para pakar Lembaga-Lembaga mengajukan usulan kepada dirjen, sekda provinsi, sekda kabupaten/kota, sekcam, sekdes/sekel disertai daftar Riwayat hidup (lihat syarat hakim) Usulan disampaikan kepada Tim Rekrutmen untuk dilakukan proses seleksi dengan musyawarah mufakat/suara terbanyak Penetapan calon dari Tim Rekrutmen diajukan kepada Menteri/level pejabat lain di daerah Penetapan oleh pejabat dalam bentuk surat keputusan