Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
PROSES SOSIAL
1. BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana
di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang
lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial,
dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu
antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus
perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam
kehidupan masyarakat.
Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola
perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-
masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan-
hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian nilai-nilai
sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi semacam
pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan
merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud
dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling
berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah,
atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara
singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan
sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Interaksi social anatar kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut
sebagai kesatuan dan biyasanya tidaak menyangkut pribadi anggota-
anggotanya. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai
factor, antara lain : factor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Factor-
faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam
2. keadaan tergabung. Apabila masing-masing ditinjau secara lebih mendalam,
factor imitasi misalnya, maupun peranan yang sangat penting dalam proses
interaksi soaial. Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat
mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah dan nilai yang berlaku. Namun
demikian imitasi mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal yang
negative dimana misalnya, yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang
menyimpang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian/definisi dari proses sosial dan interaksi sosial ?
2. Bagaimana jenis jenis proses sosial ?
3. Apa saja macam-macam interaksi sosial ?
4. Bagaimana sumber hubungan proses sosial ?
5. Apa saja bentuk-bentuk dan pola-pola proses/interaksi sosial ?
6. Bagaimana sikap menghadapi keragaman hubungan ?
7. Bagaimana proses terjadinya interaksi sosial ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari proses sosial dan interaksi
sosial,
2. Untuk mengetahui jenis-jenis proses sosial.
3. Untuk mengetahui macam- macam interaksi sosial.
4. Untuk mengetahui sumber hubungan proses sosial.
5. Mengenal bentuk-bentuk dan pola-pola proses/interaksi sosial.
6. Untuk mengetahui sikap menghadapi keragaman hubungan.
7. Untuk mengetahui proses terjadinya proses interaksi sosial.
3. BAB II
PEMBAHASAN
I. A. Definisi Proses Sosial
Proses sosial adalah tata cara berhubungan yang dilihat apabila Orang-
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan
menentukan system serta bentuk-bentuk hubungan yang akan
terjadiapabila ada perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan kata
lain, proses sosial adalah pengaruh timbale balik antara berbagai segi
dalam kehidupan.
Mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai
segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini
sebagai berikut :
1) Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara
individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai
berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial
budaya dan keamanan.
2) Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama
dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan
perkembangan dalam kehidupan bersama.
Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial
timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-
orang secara perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun
antara orang dengan kelompok-kelompok manusia. (Soerdjono
Dirdjosisworo)
A. Jenis Proses Sosial
1. Antara perorangan, misalnya ketika anak kecil mempelajari
kebiasaannya dalam keluarga. Proses demikian terjadi melalui
sosialisasi, yaitu suatu proses ketika anggota masyarakat baru
mempelajari norma dan nilai masyarakat tempat ia menjadi
anggota.
4. 2. Antar perorangan dan suatu kelompok, misalnya ketika seseorang
merasakan bahwa tindakannya berlawanan dengan norma
masyarakat atau suatu partai politik memaksa anggtanya untuk
menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.
3. Antara suatu kelompok dan kelompok lain. Kontak sosial antar
kelompok terjadi bila dua kelompok saling bekerja sama untuk
mengalahkan kelompok yang lain. Misalnya, dua partai politik
berkoalisi untuk mengalahkan partai politik yang ketiga dalam
pemilhan umum.
(Sugeng Mashudi.Jakarta:2012.Hal 55)
II. A. Definisi Interaksi Sosial
Merupakan bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai mahluk
social. Artinya, berbagai bentuk pergaulan social menjadi bukti betapa
manusia membutuhkan kebersamaan dengan orang lain. Interaksi social
erat kaitannya dengan naluri manusia untuk selalu hidup bersama dengan
orang lain, dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya.
(Idianto Muin.Jakarta:2013.Hal 53)
B. Tujuan Interaksi Sosial
Interaksi sosial sebagai kunci dari kehidupan dan sosial, tanpa
interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bermasyarakat.
Bertemunya individu jika hanya fisiknya saja tidak akan menghasilkan
pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup akan
terjadi apabila individu atau kelompok manusia bekerja sama dan saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan bersama mengadakan kompetisi
pertikaian dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa,interaksi sosial
merupakan dasar dari proses sosial , yang menunjukan ada hubungan
sosial yang dinamis.
(Sugeng Mashudi.Jakarta:2012.Hal 56)
5. - Arti penting penerapan sosiologi dibidang keperawatan
Asuhan keperawatan adalah factor penting daam survival
kliaen dan dalam aspek-aspek pemeliharaan , rehabilitas,dan
preventif perawatan kesehatan.
- Data dasar paisen , meliputi pengkajian mencangkup data yang
dikumpulkan melalui wawancara, pengumpulan riwayat
kesehatan,pengkajian fisik pemeriksaan laboratorium
diagnosis, serta tinjauan catatan sebelumnya
- Prioritas diagnosis keperawatan , untuk memudahka
pengurutan diagnosis keperwatan sebagai pedoman rencana
keperawatan.
- Pemulangan klien sesuai dengan kondisi kesehatan yang
diharapkan.
(Dra. Noorkasiani, M.Kes dkk.Jakarta: 2009.Hal 3)
B. Proses Terjadinya Interaksi Sosial dan Sumber-Sumber Proses Sosial
Secara Teoretis Soerjono Soekanto mengungkapkan bahwa proses
berlangsungnya interaksi social berangkat dari beberapa factor, yaitu
imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
(Puline Pudjiastuti.Jakarta:2007.Hal 29)
a. Imitasi
Imitasi adalah tindakan social meniru sikap, tindakan, tingkah laku,
atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.
Contoh, seorang siswa meniru penampilan seorang penyanyi terkenal
yang berambut gondrong, memakai perhiasan berlebihan dan suka
minum-minuman keras. Lingkungan social akan bereaksi menilai
penampilan itu tidak sopan dan mengganggu.
b. Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak
kepihak lain akibatnya pihak yang dipengaruhi akan tergerak
6. mengikuti pengaruh atau pandangan itu dan menerimanya secara sadar
atau tidak sadar tanpa berpikir panjang.
Contoh, seorang kakak akan lebih mudah menganjurkan adiknya
untuk menabung daripada sebaliknya
c. Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi
sama dengan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi
disebut idola.
Contoh seorang remaja mengidentifikasikan dirinya dengan seorang
penyanyi terkenal yang dia kagumi. Lalu, dia akan berusaha akan
mengubah penampilan dirinya agar sama dengan penyanyi idolanya.
d. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik dengan orang
lain. Rasa tertarik ini didasari oleh keinginan untuk mengerti pihak
lain demi memahami untuk perasaannya ataupun kerjasama
dengannya.
Contoh, ketika perawat sedang melakuan anamnesa pada pasien yang
dalam keadaan kondisi sakit maka perawat akan merasakan apa yang
sedang dialami atau dirasakan pasien.
e. Empati
Empati mirip dengan perasaan simpati, namun empati tidak semata-
mata merupakan perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan
perasaan organisme tubuh yang sangat dalam.
Contoh, kalau kita melihat seseorang mengalami kecelakaan sampai
menderita luka berat dan orang itu adalah kerabat atau teman dekat
kita perasaan empati menempatkan kita seolah-olah ikut menderita
dan akan membantu.
f. Motivasi
Motivasi adalah rangsangan atau pengaruh yang dapat diberikan oleh
seorang individu kepada individu lain, seorang individu kepada
kelompok, atau kelompok kepada kelompok lain. Pihak yang diberi
motivasi akan mengikuti kemauan orang yang memberi motivasi.
7. Contoh, ketika seorang siswa dipuji oleh gurunya karena
memenangkan suatu perlombaan maka pujian itu dapat memotivasi
dia untuk lebih giat belajar.
(Idianto Muin.Jakarta:2013.Hal 53)
C. Bentuk interaksi sosial
Berbagai bentuk interaksi sosial yang ada di masyarakat diantaranya
kerja sama, persaingan,akomodsi, pertentangan, atau pertikaian.
A. Proses-proses yang Asosiatif
Proses asosiatif adalah proses sosial yang mengarah pada persatuan dan
dapat meningkatkan hubungan solidaritas antar individu/kelompok.
Macam-macam proses asosiatif dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak
manusia berinteraksi dengan sesamanya. Kebiasaan dan sikap mau
bekerjasama dimulai sejak kanak-kanak mulai dalam kehidupan
keluarga, lalu meningkat dalam kelompok sosial yang lebih luas. Kerja
sama berawal dari kesamaan orientasi. Misalnya, warga rela bekerja
bakti membersihkan lingkungan karena sama-sama menyadari manfaat
lingkungn yang bersih. Kerja sama akan bertambah erat apabila ada
bahaya dari luar yang mengancam.
Menurut James D. Thompson dan William J. Mc Ewen ada 5 (lima)
bentuk kerja sama yaitu :
1) Tawar-menawar (bargaining), yaitu pelaksanaan perjanjian
mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua
organisasi atau lebih.
2) Kooptasi (Cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur
baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu
8. organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya
kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
3) Koalisi (Coalition), yaitu kombinasi antara dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
4) Joint Venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek
tertentu. Misalnya pengeboran minyak, perhotelan perfilman,
pengelolaan pelabuhan dan lain sebagainya.
1. Akomodasi , akomodasi menunjukan pada suatu keadaan , adanya
suatu keseimbangan dalam interaksi orang atau kelompok manusia
dalam kaitannya dengan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku
di masyarakat. Tujuan akomodasi adalah usaha untk mengurangi
pertentangan antar individu atau kelompok, untuk mencegah
meledangnya pertentangan, untuk sementara waktu perlu kerja
sama, mengusahakan peleburan antara kelompok kelompok sosial
yang terpisah.
2. Asimilasi. Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut
yang dapat timbul bila terdapat hal hal yang ada di bawah ini:
a. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
b. Orang perorangan sebagai warga kelompok tersebut saling
secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama.
c. Kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing masing
berubah dan saling menyesuaikan diri.
B. Proses disosiatif
Disosiasi merupakan proses perpecahan kelompok menjadi kelompok
lebih kecil, individu. Terdapat tiga bentuk disosiatif, yaitu persaingan,
kontrafensi, dan pertikaian.
1. Persaingan. Persaingan merupakan suatu proses sosial, pada proses
tersebut individu atau kelompok yang bersaing mencari
keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu masa
menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian atau
9. mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa menggunakan
kekerasan atau ancaman.
2. Kontravensi. Kontravensi merupakan proses sosial yang berada
antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi
merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau
terhadap unsure-unsur kebudayaan golongan tertentu
3. Pertikaian. Pertikaian atau istilah lain pertentangan adalah suatu
proses sosial tempat individu atau kelompok berusaha memenuhi
tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman
atau kekerasan.
(Sugeng Mashudi.Jakarta:2012.Hal 62)
D. Sikap Dalam Menghadapi Keragaman Hubungan Sosial.
Manusia adalah makhluk tuhan yang unik satu sama lain. Perilaku
maupun tindakan tiap individu memiliki ciri tersendiri. Namun, sebagai
makhluk sosial tindakan manusia seunik apapun tidak terlepas dari
pengaruh lingkungan sosialnya. Tindakan apapun yang kita lakukan bisa
jadi memengaruhi atau dipengaruhi orang-orang disekitar kita. Pengaruh
itu bisa berasal dari keluarga sampai dengan masyarakat yang lebih luas.
Itulah sebabnya tindakan yang dilakukan manusia merupakan tindakan
social. Pada dasarnya tindakan social dapat dibedakan menjadi 4 tipe
sebagai berikut:
1. Tindakan Sosial Instrumental
Tindakan ini bersifat rasional (masuk akal). Artinya, tujuan tindakan
dipertimbangkan dengan matang dan cara yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut juga telah diperhitungkan.
2. Tindakan Sosial Berorientasi Nilai
Orang melakukan tindakan sebab hal itu dinilai baik dan benar oleh
masyarakat. Tujuan tindakan tidak terlalu diperhitungkan.
10. 3. Tindakan Sosial Tradisional
Tindakan social ini dilakukan tanpa perhitungan matang, tetapi lebih
karena kebiasaan yang berlaku selama ini dalam masyarakat.
Tindakan ini cenderung dilakukan tanpa suatu rencana untuk tujuan
maupun caranya, karena pada dasarnya mengulang dari yang sudah
dilakukan sebelumnya.
4. Tindakan Efektif
Tindakan efektif tergolong tindakan irasional sebab sebagian besar
tindakan didorong oleh perasaan (afeksi) ataupun emosi tanpa
perhitungan matang. Perasaan marah, cinta, gembira atau sedih
muncul begitu saja sebagai ungkapan langsung terhadap keadaan
tertentu.
(Idianto Muin.Jakarta:2013.Hal 52)
E. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan suatu hal yang penting karena interaksi
sosial dapat membentuk dan mengubah suatu makna. Interaksi sosial dapat
terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan
terjadi komunikasi. Kedua unsure ini sangat diperlukan dalam suatu
interaksi sosial, syarat mutlak terjadinya interaksi sosial di masyarakat.
a. Kontak Sosial
Kontak sosial merupakan tahap awal dalam interaksi sosial. Kata
kontak berasal dari bahasa latin Con atau Cum yang artinya bersama-
sama dan Tango yang artinya menyentuh. Jadi, artinya secara harfiah
kontak sosial berarti bersama-sama menyentuh.
b. Adanya Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyimpanan suatu informasi,
pemberian makna, serta memberi umpan balik terhadap informasi yang
disampaikan. Pendekatan komunikasi yang berdasarkan pada
11. pendekatan seorang pakar psikolog sosial yang berkaitan dengan
interaksi manusia.
Proses Komunikasi Antara Perawat Dengan Klien
Kemampuan interaksi, karakteristik hubungan antara perawat-klien
adalah berupa perilaku, pikiran dan juga perasaan. Sangat penting
bagi perwat untuk membedakan antar hubungan sosial dan hubungan
professional. Hubungan sosial terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
dari jaringan umum sosial dan hubungan yang merupakan dasar dari
dimulainnya saling percaya dan kesempatan melakukan kegiatan.
Terdapat empat fase dalam melakukan hubungan antara perawat
dengan klien yaitu fase praintereksi,introduksi atau orientasi, fase
kerja dan terminasi.
a. Fase Prainteraksi
Kesiapan perawat untuk merawat pasien baru. Fase interaksi
merupakan awal dimulainnya kontak pertama dengan klien.
b. Fase Introduksi atau Orientasi
1. Fase introduksi
merupakan pertemuan pertama antara perawat dengan b.
klien.
2. Fase kerja
Fase kerja yang terapeutik agar dapat dilakukan fase kerja.
Perawat dan klien mengeksplorasi stressor dan meningkatkan
wawasan perkembangan diri klien dengan menyamakan
persepsi,pikiran,perasaan dan tindakan.
3. Fase terminasi
Fase terminasi merupakan hal yang sangat sulit tetapi penting
pada fase ini karena merupakan hubungan terapeutik klien
dan perawat.
(Sugeng Mashudi.Jakarta:2012.Hal 60)