MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Menyoal penggunaan psikologi untuk kepentingan pemangku perusahaan
1. Menyoal Penggunaan Psikologi Untuk Kepentingan Pemangku
Perusahaan
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan hal-hal yang
mempengaruhinya. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa selama ada manusia,
maka psikologi akan selalu dibutuhkan. Secara umum psikologi berdasarkan penggunaannya
dibagi menjadi empat, yaitu: psikologi klinis, psikologi pendidikan dan perkembangan, psikologi
social, serta psikologi industri organisasi.
Psikologi industri dan organisasi secara definisi adalah “studi tentang perilaku manusia
dalam seting organisasi dan pekerjaan serta penggunaan metode-metode, fakta-fakta, dan
prinsip-prinsip psikologi pada individu dan kelompok dalam seting organisasi dan kerja”(SIOP,
APA Division). Individu dalam pengertian diatas merujuk pada seluruh individu yang menjadi
elemen dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan, termasuk pemilik (owner)nya. John Miner
(1992) mengemukakan bahwa peran psikologi dalam perusahaan antara lain sebagai mediator
dalam hal-hal yang berhubungan dengan proses produksi dan pemeliharaan.
Berdasarkan pengertian di atas, psikolog industri organisasi idealnya menjaga posisinya
untuk tetap berada pada posisi tengah, posisi dimana dalam membuat keputusan-keputusan
psikologis praktisnya, psikolog industri-organisasi tidak memihak pekerja maupun pemilik
perusahaan, menjadi mediator untuk kedua pihak tersebut. Namun dalam kenyataannya selama
ini di negeri ini, psikolog industri-organisasi dalam membuat keputusan-keputusan psikologisnya
tidak jarang lebih memihak pihak pemilik perusahaan. Keputusan-keputusan psikologis tersebut
tidak jarang merugikan pekerja baik dalam hal psikologis maupun dalam hal lainnya.
Dalam sistem pekerjaan sekarang yang sebagian besar menggunakan konsep pemilik
modal-pekerja, keberpihakan psikolog industri-organisasi pada pemilik perusahaan memang sulit
untuk dihindari. Kedudukan psikolog yang juga merupakan pekerja menjadikan mereka (para
psikolog) kurang memiliki power untuk berdiri di tengah. Pertanyaannya adalah apakah
penggunaan psikologi – khususnya psikologi industri-organisasi – sebagai sebuah ilmu untuk
membantu kepentingan segologan manusia dengan menindas golongan manusia lainnya
merupakan hal yang etis?
2. - Miner, John B., (1992). Industrial-Organizational Psychology. Singapore : McGrawHill
- Yuwono, Ino, Suhariandi, Fendi, Fajrianti, Setiawan Muhammad, Budi, Gressy Septarini,
Berlian. 2005. Psikologi Industri & Organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga