SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1. Data Awal Perancangan 
Dalam perancangan telah diktahui data teknis tentang Bendungan Bening, 
Saradan, Madiun adalah sebagai berikut : 
Informasi Sumber Air 
a. Nama Sumber Air : Bendungan Bening Saradan, 
Madiun 
b. Debet Andalan : 2 m3/s atau 2000 liter/s 
c. Tinggi Tekan Hidrolik max : 21.4 m 
4.2. Analisa Grafis Penentuan Tipe Turbin 
Berdasarkan nilai debit desain dan tinggi jatuh hidrolik, maka secara grafis 
dapat dipelajari dan dipilih tipe turbin yang sesuai, sebagai berikut : 
Menurut hasil analisa grafis Gambar 4.1, turbin yang sesuai untuk debit 
(Q = 2000 l/ dt) dan tinggi jatuh hidrolik (Htotal) = 21,4 m adalah turbin tipe 
Crossflow atau tipe Francis, tetapi perancangan di desain ini pada head 6 meter 
untuk memberi spare (Jarak aman) mengingat head pada waktu tertentu dapat 
menurun namun dapat menghasilkan debit yang konstan. sehingga disimpulkan 
menggunakan tipe propeller untuk menambah kasanah pengalaman dalam desain 
dan pembuatan turbin tipe ini. Pertibangan lain adalah pada desain sudu pada 
turbin ini akan dibuat tetap (fixed blade) sehingga akan berpengaruh pada 
effisiensi turbin.
Gambar 4.1 : Grafik pemilihan jenis turbin 
Grafik diatas juga menunjukan daya yang dapat dibangkitkan secara grafis 
sebesar 100 kW. Sehingga dapat disimpulkan bahwa turbin yang digunakan 
adalah turbin propeller dan Effisiensi turbin ditetapkan pada nilai 0.9 atau 90%. 
4.3. Kecepatan Spesifik 
Dalam menentukan putaran spesifik pada sebuah turbin yang telah ada 
diketahui dengan menemukan variabel yang belum diketahui dari persamaan berikut, 
yaitu debit air yang masuk ke dalam turbin : 
a. Perhitungan daya terbangkit/ daya turbin 
Daya turbin (P) 
P = ฮทT . ฯ. G. Q. H, Watt (Satuan Internasional) 
Dimana : 
ฮทT = efisiensi total = ฮทt. ฮทg = 0,90 x 0,95 = 0,8145 
ฮทt. = efisiensi turbin = 0,90 
ฮทg = efisiensi generator = 0,95 
ฯ = berat jenis air (= 1000 kg/mยณ) 
g = gravitasi (9,81 m/detยฒ)
Q = debit desain (2 mยณ / det) 
H = tinggi jatuh hidolik netto (6 m) 
P = 0,8145 x 1000 x 9,81 x 2 x 6 
= 95.882,94 W 
= 95,8 kW = 130 HP 
Jadi daya actual yang terbangkit dari generator sebesar 130 HP 
b. Kecepatan Aliran 
Kecepatan aliran yang melewati turbin dapat digambarkan pada 
persamaan energy potensial air yaitu : 
V = โˆš2 ํ‘ฅ ํ‘” ํ‘ฅ ํป (Dietzel, 1980) 
= โˆš2 ํ‘ฅ 9.81 ํ‘ฅ 6 
= 10.489 m/s 
Dimana 
Berat jenis air (ฯ) = 1000 kg/m3 
Percepatan Grafitasi (g) = 9.81 m/s2 
c. Putaran Spesifik Turbin (ns) 
Yang dimaksud dengan kecepatan spesifik dari suatu turbin ialah 
kecepatan putaran runner yang dapat dihasilkan daya effektif 1 BHP untuk setiap 
tinggi jatuh 1 meter atau dengan rumus dapat ditulis ( Lal, Jagdish, 1975 ) : 
Kecepatan spesifik dinyatakan dengan persamaan : 
ํ‘›ํ‘ž = ํ‘› 
โˆšัถ 
ํป 
3 
4 
(Dietzel, 1980) hal 
diketahui : ns = kecepatan spesifik turbin 
n = Kecepatan putaran turbin (rpm) 
Hefs = tinggi jatuh effektif (m) 
ัถ = Kapasitas Aliran (m3/det)
Sehingga: 
nq = 500 โˆš2 
(6)3/4 
= 184 l/menit 
4.4. Desain Roda jalan Turbin (Runner) 
Konstruksinya bisa dibedalkan; sampai dengan alat pengarah pada 
hakekatnya sama dengan turbin Francis. Dan pada leher poros terdapat kipas sudu 
(4 sampai dengan 8 buah). 
Kipas sudu pada gambar 4.2. sama seperti baling-baling pesawat terbang 
yaitu membawa aliran dengan belokan yang hanya sedikit. Bila untuk pesawat 
terbang maksudnya adalah supaya gaya ke atas, dengan tahanan yang sedikit 
mungkin. Jadi bentuknya memang harus demikian. Tetapi pada turbin Kaplan 
maksudnya adalah untuk mendapatkan gaya tangensial T (gaya putar yang bisa 
menghasilkan torsi pada poros turbin), gambar 4.2 
Sesuai dengan gambar 4.2 harga perkiraan untuk menentukan ukuran-ukuran 
utama turbin Kaplan.
Gambar 4.2 : Segitiga kecepatan masuk dan segitiga kecepatan keluar, 
bagan sudu roda jalan turbin Kaplan poros horizontal. 
Besarnya gaya tangensial T tergantung pada selisih w u2 โ€“ w u1 atau yang 
berhubungan dengan c u1 โ€“ c u2 yang harganya kecil. Pada perhitungan ini c u1 โ€“ c 
u2 = 0. 
Gambar 4.3 : Model runner turbin propeller poros horizontal 
Dari diagram 4.4 didapat:
Gambar 4.4 : Harga perkiraan untuk menentukan ukuran-ukuran utama 
turbin Kaplan (Dietzel, 1980). 
ํ‘ข1 โˆ— 
โˆ— = 0.75; ํ‘ํ‘š ํ‘ํ‘’ํ‘›ํ‘”ํ‘Žํ‘Ÿํ‘Žโ„Ž 
= 1.75; ํ‘ขํ‘ 
โˆ— = 0.36 
Kemudian harga-harga diatas dikalikan dengan 
V= โˆš2ํ‘”ํป yaitu dengan V=10.489 m/s 
Sehingga: 
ํ‘ข1 โˆ— 
= 1.75 x 10.489 = 18.3 m/detik; 
D1 = 
500 . ํ‘ข1 
ํœ‹ .ํ‘› 
= 0.5573 m ฦŸ 
ํ‘ขํ‘โˆ— 
= 0.75 x 10.489 = 7.86 m/detik 
D leher poros = 0,25 ฦŸ ; 
Dalam hal ini diameter sudu pengarah di bagian masuk dari gambar 
Dari ketentuan dimensi maka kecepatan meridian ํ‘2 ํ‘š = ํ‘2 pada bagian keluar 
roda jalan = kecepatan masuk ke pipa hisap. 
ํ‘2 ํ‘š = ํ‘2= V/A dengan penampang 
2 โˆ’ ํทํ‘› 
A = (ํท1 
2) . ฯ€/4 = 2 m2 
ํ‘2 ํ‘š = ํ‘2 = 10.489 m2 /det : 0.91 m2 = 5.21 m/det 
Segitiga kecepatan didapat dari:
ฮทt . g . H = u . (cu1 - cu2) 
ฮทt = 
ํ‘ƒ 
ํป.ํ‘‰.ํ‘„.ํ‘” 
= 
100 
6 .10.489 . 2 .9.81 
= 0.8 
Dengan cu2 = karena c2 adalah pengeluaran yang memiki sudut sebesar 122ยฐ 
maka: 
Gambar 4.5 : Sudut masuk dan keluar aliran 
Nilai cu1 dapat dihasilkan dari perhitungan 
cu1 = 
ฮทt .ํ‘”.ํป 
16,35 
cu1 = 
0.8 .9.81.6 
16 ,35 
cu1 = 2.88 m/detik 
nilai tersebut dapat dijelaskan pula dalam bentuk grafis segitiga kecepatan. 
Dimana komponen head mempengaruhi besarnya cu1.
Gambar 4.6: nilai cu1 yang digambarkan secara grafis 
Dengan demikian bagan segitiga kecepatan dibagian tengah sudu jalan bisa 
digambar, bagian tengah. 
Gambar 4.7: Bagan kecepatan dan sketsa gambaran dari profil sudu. 
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa arah aliran alir u2=u1 menabrak sudu 
turbin yang memiliki sudut 28 derajad dari garis tegak lurus poros, sehingga 
putaran turbin yang dihasilkan searah dengan putaran jarum jam (Clock wise). 
Tinggi air jatuh yang diketahui dari permukaan air atas dan permukaan air 
bawah adalah H = 5 m. Jadi pada daerah setelah runner dan permukaan air bawah 
(pipa isap) terdapat tekanan kerendahan sebesar 1 m. Gaya tangensial T dan gaya 
geser S, harga perhitungan kasarnya adalah : 
T = แฝ– . ฯ€ . B.cm . Q . (wu2 โ€“ wu1). 
Harga D dalam hal ini diambil dari harganya DM. 
DM =(D1 โ€“ DN)/2 = (0.5573 - 0,25) = 0.3 m
B = 0.15 m adalah jumlah keseluruhan lebar sudu didapat dari (D1/2 โ€“ DN/2) 
cm = c2 = 5.21 m/det adalah kecepatan air melalui seluruh penampang. 
W2 u - W2 u = 2.81 m/det diambil dari gambar 4.7. 
T = 0.3 . ฯ€ . 0.15 . 2.81. 1000 kg/m3 . 5.21 m/det 
T = 2068,64 kg m/det2 = N atau 2,08 kN 
4.5. Perencanaan Poros 
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa poros turbin berfungsi untuk 
memindahkan daya dari putaran turbin. Beban yang diterima oleh poros turbin 
antara lain beban puntir dan beban lentur, sehingga dengan adanya beban ini maka 
akan terjadi tegangan puntir dan tegangan lentur sebagai akibat dari adanya 
momen puntir dan momen lentur (Sularso, 1983) 
๏ƒ˜ Perhitungan kecepatan sudut 
ฯ‰ = 2 x ํœ‹ x n 
ฯ‰ = 2 x ํœ‹ x 500 
ฯ‰ = 3140 rpm 
Gambar 4.8 : Poros 
๏ƒ˜ Momen torsi pada turbin dapat dinyatakan dengan persamaan :
ํ‘€ํ‘ = 9.74 ํ‘ฅ 105 ํ‘ƒ 
ํ‘› 
ํ‘€ํ‘ = 9.74 ํ‘ฅ 105 95.882,94 W 
500 
= 186779,9 N.mm 
๏ƒ˜ Momen puntir pada turbin dapat dinyatakan dengan persamaan : 
ํ‘€ํ‘กํ‘šํ‘Žํ‘ฅ = 71620 
p max 
n 
= 71620 95.882,94 
500 
= 13734,27 N.mm 
๏ƒ˜ Tegangan geserijin dapat dinyatakan dengan persamaan : 
ํœํ‘Ž = 
ํœํ‘ 
ํ‘ ํ‘“1 ํ‘ฅํ‘ ํ‘“2 
Dimana: 
Bahan poros Baja Krom Nikel Moliben (JIS G 4103) SNCM 1 
ฯ„a = Tegangan izin poros (kg/mm2) 
ฯ„b = Tegangan tarik bahan poros 85 (kg/mm2) 
sf1 = Faktor kelelahan punter 
sf2 = Faktor keamanan karena poros dibuat bertingkat dan diberi pasak 
ํœํ‘Ž = 
ํœํ‘ 
ํ‘ ํ‘“1 ํ‘ฅํ‘ ํ‘“2 
ํœํ‘Ž = 850 
6ํ‘ฅ3 
= 47,2 N/mm2 
Harga Sf1 untuk bahan poros SF = 5,6 dan untuk bahan poros S-C = 6, 
sedangkan harga dari Sf2berkisar sekitar 1,3 sampai 3 (Sularso, 1983). 
๏ƒ˜ Untuk diameter poros turbin dapat dinyatakan dalam persamaan : 
ํ‘‘ํ‘  = [ 
5,1ํ‘ฅ ํพํ‘กํ‘ฅํถํ‘ ํ‘ฅํ‘€ํ‘ 
ํœํ‘Ž 
] 
1 
3 (Sularso, 1983)
ํ‘‘ํ‘  = [5,1ํ‘ฅ1,5ํ‘ฅ2,5ํ‘ฅ186779 ,9 
47,2 
] 
1 
3 = 42.2 mm 
Untuk beban yang dikenakan secara halus harga Kt = 0,1 untuk beban yang 
digunakan sedikit kejutan dan tumbukan harga Kt = 1,0 โ€“ 1,5 dan jika beban yang 
dikenakan dengan kejutan atau tumbukan harga Kt = 1,3 โ€“ 3, karena poros juga 
menerima beban lentur dari berat turbin maka diperlukan faktor koreksi untuk 
beban lentur (Cb) yang harganya antara 1,2 โ€“ 2,3 (Sularso, 1983). 
๏ƒ˜ Tegangan yang terjadi pada poros 
ํœํ‘ก = 
ํ‘šํ‘ก 
ํ‘คํ‘ก 
Dimana : ํ‘คํ‘ก = ํœ‹ 
16 
ํ‘‘3(ํ‘šํ‘š) 
= 
3.14 
16 
42.23 
= 14748,47 mm 
Maka : 
ํœํ‘ก = 
ํ‘šํ‘ก 
ํ‘คํ‘ก 
= 
13734 ,27 
14748 ,47 
= 0.93 N/mm2 
๏ƒ˜ Pemeriksaan pasak terhadap tegangan geser yang terjadi : 
Karena tegangan puntir pada poros = 0.93 N/mm2< 5,556N/mm2 dari 
tegangan yang diijinkan maka aman. 
4.6 Perencanaan Pasak 
Bahan pasak dipilih baja jenis SNC 2 yang memiliki kekuatan tarik 
85 kg/mm2.
Gambar 4.9 Pasak 
๏ƒ˜ Tegangan Geser Yang Diijinkan Pada Pasak 
ํœํ‘” = ํœŽํ‘ 
ํ‘ ํ‘“ํ‘˜1 โˆ—ํ‘ ํ‘“ํ‘˜2 
(Sularso, 1983) 
ํœํ‘”2 = 
85 
6ํ‘ฅ3 
= 4,72 ํ‘/ํ‘šํ‘š2 
ํœŽํ‘ = kekuatan tarik bahan 85 kg/mm2 
ํ‘ ํ‘“ํ‘˜1 = Faktor kelelahan puntir 5,6 โ€“ 6 
ํ‘ ํ‘“ํ‘˜2 = Faktor keamanan karena poros dibuat bertingkat dan diberi 
pasak 1,3 โ€“ 3 
Pada perencanaan poros ini terdapat dua perhitungan yang menghasilkan 
diameter poros. Yaitu pada perhitungan segitiga kecepatan dimana gaya 
tangensial T dan perhitungan kekuatan material terhadap bahan poros yang 
digunakan. Sehingga didapatkan perbandingan nilai keduanya sebesar 1,68 dan 
dianggab sebagai safety factor poros. 
๏ƒ˜ Menentukan Gaya Tangensial Terhadap Pasak: 
ํน = ํ‘‡ 
( 
ํ‘‘ํ‘  
2 
) 
ํน = 2068,64 
( 
42.2 
2 
) 
= 98.03 kg 
๏ƒ˜ Lebar Pasak 
ํ‘ค = 
ํ‘‘ 
4
ํ‘ค = 
42.2 
4 
ํ‘ค = 10.55 ํ‘šํ‘š 
๏ƒ˜ Tinggi Pasak 
ํ‘ก = 
2 
3 
ํ‘ฅ ํ‘ค 
ํ‘ก = 
2 
3 
ํ‘ฅ 10.55 
ํ‘ก = 7.03 ํ‘šํ‘š 
๏ƒ˜ Panjang pasak : 
ํฟ = 
2 
ํœ‹ ํ‘ฅ ํœํ‘”1 ํ‘ฅ ํ‘‘ํ‘  
8 ํ‘ฅ ํ‘ก ํ‘ฅ ํœํ‘”2 
ํฟ = 
ํœ‹ ํ‘ฅ 5,556N/mm2 ํ‘ฅ 42.22 
8 ํ‘ฅ 7.03 ํ‘ฅ 4,72 
ํฟ = 117,03 ํ‘šํ‘š

More Related Content

What's hot

Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirDewi Izza
ย 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
ย 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinRinaldi Sihombing
ย 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIARidha Faturachmi
ย 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
ย 
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga AirPembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Airbenuuuu
ย 
(Plta) pembangkit listrik tenaga air
(Plta) pembangkit listrik tenaga air(Plta) pembangkit listrik tenaga air
(Plta) pembangkit listrik tenaga airPutri Berlian Abadi
ย 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
ย 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
ย 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
ย 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaanAmirul AmMu
ย 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesinEko Purwanto
ย 
Turbin pelton
Turbin peltonTurbin pelton
Turbin peltonnevikurniasari
ย 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
ย 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
ย 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
ย 
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)Yohanes Sangkang
ย 

What's hot (20)

Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
ย 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
ย 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
ย 
Pompa sentrifugall
Pompa sentrifugallPompa sentrifugall
Pompa sentrifugall
ย 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
ย 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
ย 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
ย 
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga AirPembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Air
ย 
(Plta) pembangkit listrik tenaga air
(Plta) pembangkit listrik tenaga air(Plta) pembangkit listrik tenaga air
(Plta) pembangkit listrik tenaga air
ย 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
ย 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
ย 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
ย 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaan
ย 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
ย 
Turbin pelton
Turbin peltonTurbin pelton
Turbin pelton
ย 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
ย 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
ย 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
ย 
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
ย 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
ย 

Viewers also liked

Teknik mesin industri jilid 3
Teknik mesin industri jilid 3Teknik mesin industri jilid 3
Teknik mesin industri jilid 3Eko Supriyadi
ย 
Proses animasi 3 d
Proses animasi 3 dProses animasi 3 d
Proses animasi 3 dAzizul Razali
ย 
Teknik mesin industri jilid 1
Teknik mesin industri jilid 1Teknik mesin industri jilid 1
Teknik mesin industri jilid 1Alen Pepa
ย 
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkanPrestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkanIr. Najamudin, MT
ย 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyRumah Belajar
ย 
7117897 pumps-turbines
7117897 pumps-turbines7117897 pumps-turbines
7117897 pumps-turbinesOmer Omera
ย 
detail study of kaplan turbine
detail study of kaplan turbinedetail study of kaplan turbine
detail study of kaplan turbineGokarna Basnet, MRICS
ย 
20 Tips for a Great Life & Career
20 Tips for a Great Life & Career20 Tips for a Great Life & Career
20 Tips for a Great Life & CareerBruce Kasanoff
ย 
The Power of No: 12 Things to Say โ€œNoโ€ To Today
The Power of No: 12 Things to Say โ€œNoโ€ To TodayThe Power of No: 12 Things to Say โ€œNoโ€ To Today
The Power of No: 12 Things to Say โ€œNoโ€ To TodayJamesAltucher
ย 

Viewers also liked (9)

Teknik mesin industri jilid 3
Teknik mesin industri jilid 3Teknik mesin industri jilid 3
Teknik mesin industri jilid 3
ย 
Proses animasi 3 d
Proses animasi 3 dProses animasi 3 d
Proses animasi 3 d
ย 
Teknik mesin industri jilid 1
Teknik mesin industri jilid 1Teknik mesin industri jilid 1
Teknik mesin industri jilid 1
ย 
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkanPrestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
Prestasi mesin pada turbin uap berdasarkan daya yang di hasilkan
ย 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
ย 
7117897 pumps-turbines
7117897 pumps-turbines7117897 pumps-turbines
7117897 pumps-turbines
ย 
detail study of kaplan turbine
detail study of kaplan turbinedetail study of kaplan turbine
detail study of kaplan turbine
ย 
20 Tips for a Great Life & Career
20 Tips for a Great Life & Career20 Tips for a Great Life & Career
20 Tips for a Great Life & Career
ย 
The Power of No: 12 Things to Say โ€œNoโ€ To Today
The Power of No: 12 Things to Say โ€œNoโ€ To TodayThe Power of No: 12 Things to Say โ€œNoโ€ To Today
The Power of No: 12 Things to Say โ€œNoโ€ To Today
ย 

Similar to Perhitungan turbin propeller poros horizontal

Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwalltanchul
ย 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudatovan juniantara
ย 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Khairul Fadli
ย 
Kuiz 13 perpindahan panas
Kuiz 13 perpindahan panasKuiz 13 perpindahan panas
Kuiz 13 perpindahan panasariyan29
ย 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pbRois Rohmana
ย 
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.pptTransport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.pptssuser97aaa8
ย 
Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanAsep Mulyadi
ย 
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehSyahrul Ramazan
ย 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) NitaMewaKameliaSiman
ย 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasialpian nur
ย 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemuditanalialayubi
ย 
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Marfizal Marfizal
ย 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajamoses hadun
ย 
Sesi 2 konveksi
Sesi 2  konveksiSesi 2  konveksi
Sesi 2 konveksiadhegokil
ย 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Debora Elluisa Manurung
ย 

Similar to Perhitungan turbin propeller poros horizontal (20)

Bahan ajar 11 2017
Bahan ajar 11  2017Bahan ajar 11  2017
Bahan ajar 11 2017
ย 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
ย 
Bab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kudaBab iii perencanaan kuda
Bab iii perencanaan kuda
ย 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
ย 
Kuiz 13 perpindahan panas
Kuiz 13 perpindahan panasKuiz 13 perpindahan panas
Kuiz 13 perpindahan panas
ย 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pb
ย 
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.pptTransport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
Transport Fluida di Industri Pangan 2017.ppt
ย 
Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhan
ย 
Bahan ajar 10 2017
Bahan ajar 10  2017Bahan ajar 10  2017
Bahan ajar 10 2017
ย 
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
ย 
Ret02n wind
Ret02n windRet02n wind
Ret02n wind
ย 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
ย 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
ย 
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang TunggalBab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
ย 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
ย 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
ย 
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
ย 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
ย 
Sesi 2 konveksi
Sesi 2  konveksiSesi 2  konveksi
Sesi 2 konveksi
ย 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
ย 

More from Selly Riansyah

Content center piping how to
Content center piping how toContent center piping how to
Content center piping how toSelly Riansyah
ย 
Perancangan pengering pakaian skala 60 kg
Perancangan pengering pakaian skala 60 kgPerancangan pengering pakaian skala 60 kg
Perancangan pengering pakaian skala 60 kgSelly Riansyah
ย 
Perancangan sistem pelumasan mgt
Perancangan sistem pelumasan mgtPerancangan sistem pelumasan mgt
Perancangan sistem pelumasan mgtSelly Riansyah
ย 
Perancangan Turbin Gas Berbahan Bakar Biogas
Perancangan Turbin Gas Berbahan Bakar BiogasPerancangan Turbin Gas Berbahan Bakar Biogas
Perancangan Turbin Gas Berbahan Bakar BiogasSelly Riansyah
ย 
scientific_journal
scientific_journalscientific_journal
scientific_journalSelly Riansyah
ย 
Mesin Perajang Kompos
Mesin Perajang KomposMesin Perajang Kompos
Mesin Perajang KomposSelly Riansyah
ย 
Mesin Perajang Pakan Ternak
Mesin Perajang Pakan TernakMesin Perajang Pakan Ternak
Mesin Perajang Pakan TernakSelly Riansyah
ย 
Cara menggunakan ilogic
Cara menggunakan ilogicCara menggunakan ilogic
Cara menggunakan ilogicSelly Riansyah
ย 
Sudy kelayakan usaha
Sudy kelayakan usahaSudy kelayakan usaha
Sudy kelayakan usahaSelly Riansyah
ย 
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...Selly Riansyah
ย 
Instalasi kondensor pltp 55 mw
Instalasi kondensor pltp 55 mwInstalasi kondensor pltp 55 mw
Instalasi kondensor pltp 55 mwSelly Riansyah
ย 

More from Selly Riansyah (12)

Content center piping how to
Content center piping how toContent center piping how to
Content center piping how to
ย 
Perancangan pengering pakaian skala 60 kg
Perancangan pengering pakaian skala 60 kgPerancangan pengering pakaian skala 60 kg
Perancangan pengering pakaian skala 60 kg
ย 
Perancangan sistem pelumasan mgt
Perancangan sistem pelumasan mgtPerancangan sistem pelumasan mgt
Perancangan sistem pelumasan mgt
ย 
Perancangan Turbin Gas Berbahan Bakar Biogas
Perancangan Turbin Gas Berbahan Bakar BiogasPerancangan Turbin Gas Berbahan Bakar Biogas
Perancangan Turbin Gas Berbahan Bakar Biogas
ย 
scientific_journal
scientific_journalscientific_journal
scientific_journal
ย 
Mesin Perajang Kompos
Mesin Perajang KomposMesin Perajang Kompos
Mesin Perajang Kompos
ย 
Mesin Perajang Pakan Ternak
Mesin Perajang Pakan TernakMesin Perajang Pakan Ternak
Mesin Perajang Pakan Ternak
ย 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
ย 
Cara menggunakan ilogic
Cara menggunakan ilogicCara menggunakan ilogic
Cara menggunakan ilogic
ย 
Sudy kelayakan usaha
Sudy kelayakan usahaSudy kelayakan usaha
Sudy kelayakan usaha
ย 
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
Studi pembangunan pltp cangar 2 x55 mw di kabupaten malang jawa timur dan ren...
ย 
Instalasi kondensor pltp 55 mw
Instalasi kondensor pltp 55 mwInstalasi kondensor pltp 55 mw
Instalasi kondensor pltp 55 mw
ย 

Recently uploaded

Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
ย 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
ย 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
ย 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
ย 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
ย 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
ย 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
ย 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASMuhammadFiqi8
ย 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
ย 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
ย 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
ย 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
ย 

Recently uploaded (20)

Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
ย 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ย 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
ย 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
ย 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
ย 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
ย 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
ย 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
ย 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
ย 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
ย 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
ย 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
ย 

Perhitungan turbin propeller poros horizontal

  • 1. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Awal Perancangan Dalam perancangan telah diktahui data teknis tentang Bendungan Bening, Saradan, Madiun adalah sebagai berikut : Informasi Sumber Air a. Nama Sumber Air : Bendungan Bening Saradan, Madiun b. Debet Andalan : 2 m3/s atau 2000 liter/s c. Tinggi Tekan Hidrolik max : 21.4 m 4.2. Analisa Grafis Penentuan Tipe Turbin Berdasarkan nilai debit desain dan tinggi jatuh hidrolik, maka secara grafis dapat dipelajari dan dipilih tipe turbin yang sesuai, sebagai berikut : Menurut hasil analisa grafis Gambar 4.1, turbin yang sesuai untuk debit (Q = 2000 l/ dt) dan tinggi jatuh hidrolik (Htotal) = 21,4 m adalah turbin tipe Crossflow atau tipe Francis, tetapi perancangan di desain ini pada head 6 meter untuk memberi spare (Jarak aman) mengingat head pada waktu tertentu dapat menurun namun dapat menghasilkan debit yang konstan. sehingga disimpulkan menggunakan tipe propeller untuk menambah kasanah pengalaman dalam desain dan pembuatan turbin tipe ini. Pertibangan lain adalah pada desain sudu pada turbin ini akan dibuat tetap (fixed blade) sehingga akan berpengaruh pada effisiensi turbin.
  • 2. Gambar 4.1 : Grafik pemilihan jenis turbin Grafik diatas juga menunjukan daya yang dapat dibangkitkan secara grafis sebesar 100 kW. Sehingga dapat disimpulkan bahwa turbin yang digunakan adalah turbin propeller dan Effisiensi turbin ditetapkan pada nilai 0.9 atau 90%. 4.3. Kecepatan Spesifik Dalam menentukan putaran spesifik pada sebuah turbin yang telah ada diketahui dengan menemukan variabel yang belum diketahui dari persamaan berikut, yaitu debit air yang masuk ke dalam turbin : a. Perhitungan daya terbangkit/ daya turbin Daya turbin (P) P = ฮทT . ฯ. G. Q. H, Watt (Satuan Internasional) Dimana : ฮทT = efisiensi total = ฮทt. ฮทg = 0,90 x 0,95 = 0,8145 ฮทt. = efisiensi turbin = 0,90 ฮทg = efisiensi generator = 0,95 ฯ = berat jenis air (= 1000 kg/mยณ) g = gravitasi (9,81 m/detยฒ)
  • 3. Q = debit desain (2 mยณ / det) H = tinggi jatuh hidolik netto (6 m) P = 0,8145 x 1000 x 9,81 x 2 x 6 = 95.882,94 W = 95,8 kW = 130 HP Jadi daya actual yang terbangkit dari generator sebesar 130 HP b. Kecepatan Aliran Kecepatan aliran yang melewati turbin dapat digambarkan pada persamaan energy potensial air yaitu : V = โˆš2 ํ‘ฅ ํ‘” ํ‘ฅ ํป (Dietzel, 1980) = โˆš2 ํ‘ฅ 9.81 ํ‘ฅ 6 = 10.489 m/s Dimana Berat jenis air (ฯ) = 1000 kg/m3 Percepatan Grafitasi (g) = 9.81 m/s2 c. Putaran Spesifik Turbin (ns) Yang dimaksud dengan kecepatan spesifik dari suatu turbin ialah kecepatan putaran runner yang dapat dihasilkan daya effektif 1 BHP untuk setiap tinggi jatuh 1 meter atau dengan rumus dapat ditulis ( Lal, Jagdish, 1975 ) : Kecepatan spesifik dinyatakan dengan persamaan : ํ‘›ํ‘ž = ํ‘› โˆšัถ ํป 3 4 (Dietzel, 1980) hal diketahui : ns = kecepatan spesifik turbin n = Kecepatan putaran turbin (rpm) Hefs = tinggi jatuh effektif (m) ัถ = Kapasitas Aliran (m3/det)
  • 4. Sehingga: nq = 500 โˆš2 (6)3/4 = 184 l/menit 4.4. Desain Roda jalan Turbin (Runner) Konstruksinya bisa dibedalkan; sampai dengan alat pengarah pada hakekatnya sama dengan turbin Francis. Dan pada leher poros terdapat kipas sudu (4 sampai dengan 8 buah). Kipas sudu pada gambar 4.2. sama seperti baling-baling pesawat terbang yaitu membawa aliran dengan belokan yang hanya sedikit. Bila untuk pesawat terbang maksudnya adalah supaya gaya ke atas, dengan tahanan yang sedikit mungkin. Jadi bentuknya memang harus demikian. Tetapi pada turbin Kaplan maksudnya adalah untuk mendapatkan gaya tangensial T (gaya putar yang bisa menghasilkan torsi pada poros turbin), gambar 4.2 Sesuai dengan gambar 4.2 harga perkiraan untuk menentukan ukuran-ukuran utama turbin Kaplan.
  • 5. Gambar 4.2 : Segitiga kecepatan masuk dan segitiga kecepatan keluar, bagan sudu roda jalan turbin Kaplan poros horizontal. Besarnya gaya tangensial T tergantung pada selisih w u2 โ€“ w u1 atau yang berhubungan dengan c u1 โ€“ c u2 yang harganya kecil. Pada perhitungan ini c u1 โ€“ c u2 = 0. Gambar 4.3 : Model runner turbin propeller poros horizontal Dari diagram 4.4 didapat:
  • 6. Gambar 4.4 : Harga perkiraan untuk menentukan ukuran-ukuran utama turbin Kaplan (Dietzel, 1980). ํ‘ข1 โˆ— โˆ— = 0.75; ํ‘ํ‘š ํ‘ํ‘’ํ‘›ํ‘”ํ‘Žํ‘Ÿํ‘Žโ„Ž = 1.75; ํ‘ขํ‘ โˆ— = 0.36 Kemudian harga-harga diatas dikalikan dengan V= โˆš2ํ‘”ํป yaitu dengan V=10.489 m/s Sehingga: ํ‘ข1 โˆ— = 1.75 x 10.489 = 18.3 m/detik; D1 = 500 . ํ‘ข1 ํœ‹ .ํ‘› = 0.5573 m ฦŸ ํ‘ขํ‘โˆ— = 0.75 x 10.489 = 7.86 m/detik D leher poros = 0,25 ฦŸ ; Dalam hal ini diameter sudu pengarah di bagian masuk dari gambar Dari ketentuan dimensi maka kecepatan meridian ํ‘2 ํ‘š = ํ‘2 pada bagian keluar roda jalan = kecepatan masuk ke pipa hisap. ํ‘2 ํ‘š = ํ‘2= V/A dengan penampang 2 โˆ’ ํทํ‘› A = (ํท1 2) . ฯ€/4 = 2 m2 ํ‘2 ํ‘š = ํ‘2 = 10.489 m2 /det : 0.91 m2 = 5.21 m/det Segitiga kecepatan didapat dari:
  • 7. ฮทt . g . H = u . (cu1 - cu2) ฮทt = ํ‘ƒ ํป.ํ‘‰.ํ‘„.ํ‘” = 100 6 .10.489 . 2 .9.81 = 0.8 Dengan cu2 = karena c2 adalah pengeluaran yang memiki sudut sebesar 122ยฐ maka: Gambar 4.5 : Sudut masuk dan keluar aliran Nilai cu1 dapat dihasilkan dari perhitungan cu1 = ฮทt .ํ‘”.ํป 16,35 cu1 = 0.8 .9.81.6 16 ,35 cu1 = 2.88 m/detik nilai tersebut dapat dijelaskan pula dalam bentuk grafis segitiga kecepatan. Dimana komponen head mempengaruhi besarnya cu1.
  • 8. Gambar 4.6: nilai cu1 yang digambarkan secara grafis Dengan demikian bagan segitiga kecepatan dibagian tengah sudu jalan bisa digambar, bagian tengah. Gambar 4.7: Bagan kecepatan dan sketsa gambaran dari profil sudu. Pada gambar 4.7 terlihat bahwa arah aliran alir u2=u1 menabrak sudu turbin yang memiliki sudut 28 derajad dari garis tegak lurus poros, sehingga putaran turbin yang dihasilkan searah dengan putaran jarum jam (Clock wise). Tinggi air jatuh yang diketahui dari permukaan air atas dan permukaan air bawah adalah H = 5 m. Jadi pada daerah setelah runner dan permukaan air bawah (pipa isap) terdapat tekanan kerendahan sebesar 1 m. Gaya tangensial T dan gaya geser S, harga perhitungan kasarnya adalah : T = แฝ– . ฯ€ . B.cm . Q . (wu2 โ€“ wu1). Harga D dalam hal ini diambil dari harganya DM. DM =(D1 โ€“ DN)/2 = (0.5573 - 0,25) = 0.3 m
  • 9. B = 0.15 m adalah jumlah keseluruhan lebar sudu didapat dari (D1/2 โ€“ DN/2) cm = c2 = 5.21 m/det adalah kecepatan air melalui seluruh penampang. W2 u - W2 u = 2.81 m/det diambil dari gambar 4.7. T = 0.3 . ฯ€ . 0.15 . 2.81. 1000 kg/m3 . 5.21 m/det T = 2068,64 kg m/det2 = N atau 2,08 kN 4.5. Perencanaan Poros Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa poros turbin berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran turbin. Beban yang diterima oleh poros turbin antara lain beban puntir dan beban lentur, sehingga dengan adanya beban ini maka akan terjadi tegangan puntir dan tegangan lentur sebagai akibat dari adanya momen puntir dan momen lentur (Sularso, 1983) ๏ƒ˜ Perhitungan kecepatan sudut ฯ‰ = 2 x ํœ‹ x n ฯ‰ = 2 x ํœ‹ x 500 ฯ‰ = 3140 rpm Gambar 4.8 : Poros ๏ƒ˜ Momen torsi pada turbin dapat dinyatakan dengan persamaan :
  • 10. ํ‘€ํ‘ = 9.74 ํ‘ฅ 105 ํ‘ƒ ํ‘› ํ‘€ํ‘ = 9.74 ํ‘ฅ 105 95.882,94 W 500 = 186779,9 N.mm ๏ƒ˜ Momen puntir pada turbin dapat dinyatakan dengan persamaan : ํ‘€ํ‘กํ‘šํ‘Žํ‘ฅ = 71620 p max n = 71620 95.882,94 500 = 13734,27 N.mm ๏ƒ˜ Tegangan geserijin dapat dinyatakan dengan persamaan : ํœํ‘Ž = ํœํ‘ ํ‘ ํ‘“1 ํ‘ฅํ‘ ํ‘“2 Dimana: Bahan poros Baja Krom Nikel Moliben (JIS G 4103) SNCM 1 ฯ„a = Tegangan izin poros (kg/mm2) ฯ„b = Tegangan tarik bahan poros 85 (kg/mm2) sf1 = Faktor kelelahan punter sf2 = Faktor keamanan karena poros dibuat bertingkat dan diberi pasak ํœํ‘Ž = ํœํ‘ ํ‘ ํ‘“1 ํ‘ฅํ‘ ํ‘“2 ํœํ‘Ž = 850 6ํ‘ฅ3 = 47,2 N/mm2 Harga Sf1 untuk bahan poros SF = 5,6 dan untuk bahan poros S-C = 6, sedangkan harga dari Sf2berkisar sekitar 1,3 sampai 3 (Sularso, 1983). ๏ƒ˜ Untuk diameter poros turbin dapat dinyatakan dalam persamaan : ํ‘‘ํ‘  = [ 5,1ํ‘ฅ ํพํ‘กํ‘ฅํถํ‘ ํ‘ฅํ‘€ํ‘ ํœํ‘Ž ] 1 3 (Sularso, 1983)
  • 11. ํ‘‘ํ‘  = [5,1ํ‘ฅ1,5ํ‘ฅ2,5ํ‘ฅ186779 ,9 47,2 ] 1 3 = 42.2 mm Untuk beban yang dikenakan secara halus harga Kt = 0,1 untuk beban yang digunakan sedikit kejutan dan tumbukan harga Kt = 1,0 โ€“ 1,5 dan jika beban yang dikenakan dengan kejutan atau tumbukan harga Kt = 1,3 โ€“ 3, karena poros juga menerima beban lentur dari berat turbin maka diperlukan faktor koreksi untuk beban lentur (Cb) yang harganya antara 1,2 โ€“ 2,3 (Sularso, 1983). ๏ƒ˜ Tegangan yang terjadi pada poros ํœํ‘ก = ํ‘šํ‘ก ํ‘คํ‘ก Dimana : ํ‘คํ‘ก = ํœ‹ 16 ํ‘‘3(ํ‘šํ‘š) = 3.14 16 42.23 = 14748,47 mm Maka : ํœํ‘ก = ํ‘šํ‘ก ํ‘คํ‘ก = 13734 ,27 14748 ,47 = 0.93 N/mm2 ๏ƒ˜ Pemeriksaan pasak terhadap tegangan geser yang terjadi : Karena tegangan puntir pada poros = 0.93 N/mm2< 5,556N/mm2 dari tegangan yang diijinkan maka aman. 4.6 Perencanaan Pasak Bahan pasak dipilih baja jenis SNC 2 yang memiliki kekuatan tarik 85 kg/mm2.
  • 12. Gambar 4.9 Pasak ๏ƒ˜ Tegangan Geser Yang Diijinkan Pada Pasak ํœํ‘” = ํœŽํ‘ ํ‘ ํ‘“ํ‘˜1 โˆ—ํ‘ ํ‘“ํ‘˜2 (Sularso, 1983) ํœํ‘”2 = 85 6ํ‘ฅ3 = 4,72 ํ‘/ํ‘šํ‘š2 ํœŽํ‘ = kekuatan tarik bahan 85 kg/mm2 ํ‘ ํ‘“ํ‘˜1 = Faktor kelelahan puntir 5,6 โ€“ 6 ํ‘ ํ‘“ํ‘˜2 = Faktor keamanan karena poros dibuat bertingkat dan diberi pasak 1,3 โ€“ 3 Pada perencanaan poros ini terdapat dua perhitungan yang menghasilkan diameter poros. Yaitu pada perhitungan segitiga kecepatan dimana gaya tangensial T dan perhitungan kekuatan material terhadap bahan poros yang digunakan. Sehingga didapatkan perbandingan nilai keduanya sebesar 1,68 dan dianggab sebagai safety factor poros. ๏ƒ˜ Menentukan Gaya Tangensial Terhadap Pasak: ํน = ํ‘‡ ( ํ‘‘ํ‘  2 ) ํน = 2068,64 ( 42.2 2 ) = 98.03 kg ๏ƒ˜ Lebar Pasak ํ‘ค = ํ‘‘ 4
  • 13. ํ‘ค = 42.2 4 ํ‘ค = 10.55 ํ‘šํ‘š ๏ƒ˜ Tinggi Pasak ํ‘ก = 2 3 ํ‘ฅ ํ‘ค ํ‘ก = 2 3 ํ‘ฅ 10.55 ํ‘ก = 7.03 ํ‘šํ‘š ๏ƒ˜ Panjang pasak : ํฟ = 2 ํœ‹ ํ‘ฅ ํœํ‘”1 ํ‘ฅ ํ‘‘ํ‘  8 ํ‘ฅ ํ‘ก ํ‘ฅ ํœํ‘”2 ํฟ = ํœ‹ ํ‘ฅ 5,556N/mm2 ํ‘ฅ 42.22 8 ํ‘ฅ 7.03 ํ‘ฅ 4,72 ํฟ = 117,03 ํ‘šํ‘š