Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi sepeti itu dipegang oleh poros.
Dalam bab ini akan dibicarakan hal poros penerus daya dan pasak yang dipakai untuk meneruskan momen dari atau kepada poros.
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Elmes ii poros & pasak
1.
2. Poros Transmisi ini
mendapat beban
puntir. Daya
ditransmisikan melalui
kopling, roda gigi, puli
sabuk dll
Poros Spindel, relatif
pendek seperti poros
utama mesin perkakas,
dimana beban utamanya
berupa puntiran, disebut
spindel
Poros Gandar, dipasang
di antara roda-roda
kereta barang. Tdk
dapat beban puntir,
bahkan kadang tidak
berputar
3.
4. Pada umumnya baja diklasifikasikan atas
baja lunak, baja liat, baja agak keras,
dan baja keras. Kandungan karbon dari
masing – masing jenis baja tertera dalam
tabel di bawah ini;
5. Jika diketahui bahwa poros yang
direncanakan tdk mendapat beban
lain kecuali torsi, maka diameter
poros dapat lebih kecil. Meskipun
demikian, jika diperkirakan akan
terjadi pembebanan berupa lenturan,
tarikan, atau tekanan, maka perlu
diperhitungkan dlm faktor keamanan
yg diambil.
Tatacara perencanaan diberikan
dalam sebuah diagram aliran. Hal –
hal yg perlu diperhatikan akan
diuraikan seperti gambar disamping.
6. • Jika P = daya nominal out put motor penggerak, maka
berbagai macam faktor keamanan biasanya dpt di ambil
dlm perencanaan.
• Jika daya diberikan dalam daya kuda (PS), maka hrs
dikalikan dgn 0,735 utk mendapatkan daya dlm kW.
7. • Jika momen puntir (disebut juga sebagai momen rencana)
adalah T (kg.mm) maka
• Bila momen rencana T (kg.mm) dibebankan pada suatu diameter
poros ds (mm), maka tegangan geser (kg/mm^2) yg terjadi
adalah
8. • Harga 5,6 diambil utk bahan SF dgn kekuatan yg dijamin, dan 6,0
utk bahan S-C dgn pengaruh masa dn baja paduan. Faktor ini
dinyatakan dgn Sf1.
• Selanjutnya perlu ditinjau apakah poros tersebut akan diberi
alur pasak atau dibuat bertangga, krn pengaruh konsentrasi
tegangan cukup besar. Untuk memasukan pengaruh –
pengaruh ini dlm perhitungan perlu diambil faktor yg
dinyatakan sebagai Sf2 dgn harga sebesar 1,3 -3,0
• Maka besarnya Tegangan Geser dpt dihitung dgn,
9. • Dari persamaan momen rencana (T) diperoleh rumus utk
menghitung diameter poros ds (mm) sebagai berikut ;
• Faktor koreksi yang dianjurkan oleh ASME juga dipakai disini. Faktor ini
dinyatakan denga Kt, dipilih sebesar 1,0 jika beban dikenakan secara
halus, 1,0-1,5 jika sedikit tumbuhkan, dan 1,5-3,0 jika beban dikenakan
dengan tumbuhkan besar. Jika diperkirakan akan terjadi pemakaian
beban lentur maka dapat dipertimbangkan pemakaian faktor Cb yang
harganya antara 1,2-2,3. (Jika diperkirakan tidak akan terjadi
pembebanan lentur maka Cb diambil = 1,0)
10.
11.
12.
13.
14. • Harga Faktor konsentrasi tegangan utk alur pasak & utk ke poros bertangga dpt
diperoleh dgn diameter poros yg lebih besar
15. • Gambar 1. Faktor konsentrasi tegangan α untuk
pembebanan puntir statis dari suatu poros bulat
dengan alur pasak persegi yang diberi filet.
• Gambar 2. Faktor konsentrasi tegangan α untuk
pembebanan puntir statis dari suatu poros bulat
dengan pengecilan diameter yang diberi filet.