3. Kepemimpinan
Kata “pemimpin” berasal dr kata “pimpin” yg berarti
“membimbing, menuntun”
Pemimpin berarti orang yg membimbing / menuntun orang lain
untuk melaksanakan kegiatan guna mencapai tujuan yang telah
direncanakan
Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas/tindakan untuk
mempengaruhi serta menggiatkan orang dalam usaha bersama
utk mencapai tujuan (George Terry, dalam bukunya Principles of
management
4. Kakawin Nitisastra 1.4 menyebutkan:
“Ring jadmadhika meta cittaseping sarwa pingenaka, ring stri madhya manohara
pria wuwustangde manah kung lulut, yang ring madhyani sang pandita mucap
tattwopadeca prihen, yang ring madhyanikang musuh mucapaken wak cura
singhakerti”
Artinya:
Orang yang terkemuka harus bisa mengambil hati dan menyenangkan hati orang;
jika berkumpul dengan wanita,harus dapat mempergunakan perkataan-perkataan
manis yg menimbulkan rasa cinta birahi,jika berkumpul dengan pendeta, harus dapat
membicarakan pelajaran-pelajaran yang baik, jika berhadapan dengan musuh,
harus dapat mengucapkan kata-kata yang menunjukan keberaniannya seperti
seekor singa.
5. Tujuan dari Kepemimpinan
Untuk menanamkan rasa percaya diri, bahwa sesungguhnya setiap
orang adalah pemimpin, setidaknya dapat memimpin diri sendiri.
Untuk mengenal dan memahami tata susunan masyarakat yang
dipimpinnya.
Untuk mencapai tujuan bersama secara sistematik dan teratur,
terorganisasi serta terstruktur dengan baik.
6.
7. Dharma Negara
Dharma Negara. Kewajiban terhadap Negara berupa membuat program
dan kegiatan beserta kebutuhan anggaran dan dharma Agama. Dalam
kegiatan melaksanakan Dharma Negara Pemimpin dapat menerapkan rumus
POAC.
P (Planning) = Perencanaan yang matang.
O (Organizing = Menyusun organisasi yang akan mengawasi dan
melaksanakan program yang telah disusun.
A (Actuating) = Pelaksanaanya yang sesuai program yang telah
disusun.
C (Controling)’= Mengadakan control kelapangan, apakah program dapat
dilaksanakan dengan baik atau ada hambatan atau pelaksanaannya fiktif.
8.
9. Syarat – syarat Pemimpin
Kelebihan dalam rasio dan pikiran
Kelebihan dlam rohaniah.
Kelebihn dlam fisik.
10. Tipe Kepemimpinan
Tipe Kelebihan Kekurangan
TIPE KEPEMIMPINAN
KARISMATIK
a) Memiliki daya
pengaruh yg tinggi dan
kuat.
b) Mudah utk memimpin
masyarakatnya
a) Masyarakat tdk
punya keberanian utk
mengontrol kekurangan-
2 dr pemimpinnya
b) Muncul kesewenang-
wenangan tertentu dr
para pemimpinnya.
TIPE KEPEMIMPINAN
paternalistik
a) Para pemimpin
memiliki rasa tanggung
jawab secara penuh
dan mandiri dg
kepemimpinannya
a) Bawahan /
masyarakat sulit untuk
dapat bertanggung
jawab, krn selalu didikte
dan mendapat
perlindungan dari para
pemimpinnya
11. Tipe Kelebihan Kekurangan
TIPE KEPEMIMPINAN
maternalistik
a)Masyarakat/bawaha
n slalu merasa
sejahtra atas kasih
sayang yg diberikan
oleh pemimpin
a)Masyarakat menjadi
manja.
b)Masyarakat tdk tahu
tentang kesusahan yg
dialami oleh
pemimpin
TIPE KEPEMIMPINAN militeristik a)Masyarakat merasa
aman dalam
melaksanakan
aktivitasnya, krn dpt
terhindar dr kekacauan.
a)Masyarakat merasa
kurang bebas untuk
mengembangkan
dirinya, krn segala
sesuatu yg dikerjakan
baru dikerjakan setelah
mendapat perintah dr
atasan atau para
pemimpinnya.
12. Tipe Kelebihan Kekurangan
TIPE KEPEMIMPINAN otokrasi a)Para pemimpin dg
mudah dapat
melaksanakan sistem
pemerintahan, krn
kebijakan yg dibuat
tanpa campur tangan
masyarakat yg dipimpin.
a)Bawahan/masyarakat
menjadi merasa tertekan, krn
akibat dr kesewenang-
wenangan para
pemimpinnya melaksanakan
pemerintahan atas kebijakan
yg dibuatnya
TIPE KEPEMIMPINAN lassez faire a)Para pemimpin dg mudah
menjadi pemimpin, krn
adanya unsur
kedekatan/hubungan
tertentu yg sangat pribadi
diantara para pemimpin dg
bawahannya.
a)Masyarakat menjadi bodoh,
miskin dan melarat, krn
pemimpinnya tdk punya
keahlian atau teknik-2
tertentu sebagai pemimpin.
13. Tipe Kelebihan Kekurangan
TIPE KEPEMIMPINAN populistik a)Pemimpin mudah dapat
membangkitkan rasa
nasionalisme dari
masyarakat yg dipimpin,
krn nilai-2 tradisional
masyarakat dirasa
mendapat
penghargaan/
perhatian.
a)Para pemimpin negara-2
lain tdk memberikan
simpati
b)Kemajuan umum negara
sulit terwujud krn tidak
ada bantuan negara
lain.
TIPE KEPEMIMPINAN
administratif/ eksekutif
a)Administrasi bangsa &
negara menjadi teratur &
utuh.
b)Keadaan administrasi
masyarakat menjadi
lengkap.
a)Sering terjadi perilaku
masyarakat yg
menyimpang dari yg
diharapkan, krn
masyarakat hanya
memacu diri semata-2
utk melengkapi
administrasi yg
diharapkan.
14. Tipe Kelebihan Kekurangan
TIPE KEPEMIMPINAN demokratik a)Para pemimpin memberikan
kesempatan yg seluas-
luasnya kpd masyarakat yg
dipimpinnya utk
menentukan nasib bangsa &
negaranya sendiri.
a)Kenyamanan, keamanan
dan kesejahteraan dr
masyarakat sering tdk
terkontrol secara akal sehat,
krn rasa egoisme
kebanyakan massa yg
dimilikinya dan akhirnya
sering juga menimbulkan
kebrutalan massa.
TIPE KEPEMIMPINAN pribadi a)Pemimpin memiliki rasa
tanggung jawab pribadi dr
tugas-2 yg dikerjakannya,
shg semua pekerjaan yg
menjadi tanggung
jawabnya dpt terselesaikan
dg cepat.
a)Menimbulkan kepemimpinan
sentralistis, yaitu semua
persoalan masuk di tangan
pemimpin.
b)Timbul keruwetan
c)Terjadi kesimpang-siuran
serta pelemparan tanggung
jawab shg arah tujuan
kepemimpinan tdk jelas.
15.
16. Niti Sastra
Niti Sastra adalah Ilmu tentang pemerimtahan atau sering disebut ilmu
kepemimpinan menurut ajaran agama Hindu (Resi Kautilya).
Niti Sastra sudah ada sejak Tahun 350 S.M. & dikembangkan di Kerajaan
Magada India. Niti Sastra disusun oleh Kautillya dan teori kepemimpinan
pemerintahan ini dibukukan menjadi 6 jilid yang diberi nama Kautillya
Artha Sastra, pernah terkenal dengan nama Danda Niti/Dharma Raja Niti.
Sejak Raja Magada Candra Gupta menterapkan Niti Sastra, mk kerjaan
Magada menjadi kerjan yang kuat, mkmur dan tentram. Dari penterapan
Niti Sastra (kepemimpnan Hindu) terjadilh suatu keserasian antara
kepemimpinan dengan pengikutnya, pengikut mendapat perlindungan
dari pemimpinnya.
17. Asta Bratha
Asta Bratha merupakan ajaran kepemimpinan yang diajarkan oleh Sri
Rama kepada Barata menjelang penobatannya sebagai Raja Ayodya
menggantikan sang Dasa Rata. Asta Berata / delapan azas kepemimpinan
dalam hindu diambil dari nilai dan sifat – sifat para dewa.
1. Indra Berata. Seorang pemimpin harus memiliki karisma dan wibawa, sehingga
disegani oleh rakyatnya untuk dapat menciptakan kemakmuran bagi
seluruh rakyatnya bagaikan dewa Indra yang menurunkan
kemakmuran melalui hujan. Hujan turun karena Yadnya, Yadnya
muncul karena kerja.
2. Yama Berata. Mampu mengakkan keadilan menurut hukum yang berlaku tanpa pilih
kasih. Bagaikan sifat Dewa Yama dalam mengadili Para Roh tanpa
tebang pilih.
18. 3. Surya Berata. Pemimpin harus mampu membakar semangat positif dari seluruh
rakyatnya untuk selalu berbuat yang terbaik untuk bangsanya
bagaikan Dewa Surya yang dapat menjadi sumber energi untuk
kehidupan.
4. Candra Berata. Pemimpin harus menujukkan sifat – sifat lembut dan bijaksana dan
dapat menyinari semua kegelapan penuh kesejukan serta penuh
simpati sehingga masyarakat merasakan ketentraman.
5. Bayu Berata. Pemimpin harus dapat memberikan kesegaran pada
masyarakat dan selalu dapat mendatangi seluruh
wilayah dan rakyatnya untuk mengetahui keadaan
rakyat yang dipimpinnya. Ibarat angin/bayu yang
dapat berhembus keseluruh penjuru dan memberikan
kesegaran.
6. Kuwera Berata. Seorang pemimpin harus bersifat bijaksana dan jujur
dalam menggunakan keuangan Negara, tidak
dibenarkan korupsi yang dapat merugikan keuangan
Negara.
19. 7. Baruna Berata. Pemimpin harus memiliki wawasan yang luas, sanggup
mengatasi gejolak yang terjadi dengan penuh kearipan.
8. Agni Berata. Pemimpin harus memiliki sifat semangat yang membara
untuk mengusahakan kemakmuran rakyatnya.
20. Sad Warnaning Raja Niti (6 sifat utama)
1. Abikanika. Bisa menarik perhatian rakyat.
2. Pradnya. Bijaksana dan pintar.
3. Utsaha. Kreatif.
4. Atma Sampat. Moral dan budi luhur.
5. Sakya Samanta. Mampu memperbaiki keadaan.
6. Aksudra Parisata. Dapat diterima diberbagai kalangan.
21. Catur Kotamaning Nrepati ( 4 Sifat Luhur ).
1. Jnana Wisesa Sudha. Memiliki pengetahuan agama yang baik.
2. Kaprahitaning Praja. Mempunyai sifat mencintai dan menyayangi
rakyatnya.
3. Kawiryan. Pemberani atas kebenaran.
4. Wibawa. Memiliki wibawa dan disegani rakyat/bawahannya.
22. Tri Upaya Sandhi ( Tiga cara/upaya dalam
memimpin )
1. Rupa. Pemimpin mampu membaca situasi rakyat dengan
mengamati performanya.
2. Wangsa. Mengetahui Stratifikasi social, kemajemukan dari
berbagai kehidupan rakyatnya.
3. Guna. Mampu dan memahami tingkat pengetahuan dan
kemampuan rakyat.
23. Panca Upaya Sandhi. Lima Hal yang harus
dimiliki pemimpin dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan dalam wilayah
yang dipimpinnya seperti :
Maya. Mampu menginfetarisir berbagai permasalahan untuk segera diselesaikan
secara tuntas.
Upeksa. Menyelesaikan permasalahan secara professional dan adil.
Indra Jala. Dapat mencari jalan keluar yang terbaik setiap pemecahan permasalahan.
Wikrama. Mampu menyelesaikan program yang telah dicanangkan secara tuntas.
5. Logika. Dapat mengontrol segala tindakan yang ditempuh dengan berbagai
pertimbangan (Rasional, Logis dan Bijaksana).
24. Lontar raja pati gondala menyebutkan
sepuluh macam hal yg patut dijadikan
sahabat oleh seorang pemimpin
1.satya, artinya kejujuran.
2.arya artinya orang besar
3.dharma, artinya kebajikan
4.asurya, artinya orang yang dapat mengalahkan musuh
5.mantri, artinya orang dapat mengalahkan kesusahan
6.salyatawan, artinya orang yang banyak sahabatnya
7.bali, artinya orang yang kuat dan sakti
8.kaparamarthan, artinya kerohanian
9.kadiran, artinya orang yang tetap pendirian
10. guna, artinya orang yang pandai atau banyak ilmu