SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
BAB III
HAKIKAT PENDIDIKAN
Oleh:
Han Tantri Hardini, S.Pd., M.Pd
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Pengertian Pendidikan di tinjau dari arti kata (Etimologis)
A. Bahasa Indonesia =
WYS Purwodarminto (Kamus, 1976),
Pendidikan sebagai perbuatan (hal, cara) mendidik
B. Bahasa Jawa=
Penggulowentah = mengolah, membina kejiwaan dengan mematangkan
perasaan, kemauan, dan watak sang anak
C. Bahasa Belanda=
Opvoeding = pendidikan
Dalam arti luas, opvoeding = tindakan membesarkan anak
D. Bahasa Romawi=
Educare = mengeluarkan atau menuntun. Membangunkan kekuatan
terpendam atau mengaktifkan kekuatan potensial yang dimiliki anak.
E. Bahasa Inggris=
Education berasal dari bahasa Romawi = Educare, yang berarti mendidik
F. Bahasa Jerman
Erziehung = mengeluarkan atau menuntun
2. Definisi Pendidikan
A.Menurut Para Ahli/ Tokoh Pendidikan
a. Prof M.J Langeveld.
Mendidik adalah memberikan pertolongan secara sadar dan sengaja
kepada seorang anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhannya
menuju kearah kedewasaan dalam arti berdiri sendiri dan
bertanggungjawab sesuai atas segala tindakan-tindakannya menurut
pilihannya sendiri.
b. John Dewey (1859-1952)
Etymologically, the word education means just a process of leading of
bringing up. (john dewey, 1964:10).
Pendidikan adalah proses pertumbuhan dan proses sosialisasi dari
anak.
c. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan yaitu menunjtun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mendapat keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. (Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa (1962)
B. Menurut Pandangan Monodisipliner
a. Pandangan Sosiologik
Pendidikan dilihat dari aspek Sosial (pewarisan sosial dari generasi ke
generasi
b. Pandangan Antropologik
Pendidikan dilihat dari segi budaya
c. Pandangan psikologik
Pendidikan dilihat dari aliran ilmu jiwa yang ada misalnya
behaviorisme, individualisme (ilmu jiwa, individual), dll
d. Pandangan dari sudut Ekonomi
Pandangan ini melihat pendidikan sebagai usaha penanaman
modal insani (human investment)
e. Pandangan dari sudut Politik.
Pendidikan diartikan sebagai usaha pembinaan kader bangsa ,
cinta bangsa.
f. Pandangan-Pandangan tentang hakikat manusia (antropologi
filsafat):
1. Manusia sebagai homo religius (makhluk beragama),
hakikatnya pendidikan mengembangkan kesadaran beragama
melalui pendidikan agama
2. Manusia sebagai homo sapiens (makhluk rasional/berfikir),
hakikatnya pendidikan mengembangkan kemampuan berfikir
anak/subyek didik melalui pendidikan intelektual / kognitif
3. Manusia sebagai homo economicus (makhluk
ekonomis/kesadaran ekonomi, hakikatnya pendidikan
membimbing hingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip-
prinsip ekonomi.
4. Manusia sebagai homo faber (makhluk berpiranti), maka
pendidikan adalah mengembangkan dan melatih bermacam-
macam ketrampilan.
5. Manusia sebagai homo etis (makhluk susila) : hakikat
pendidikan berarti menanamkan norma-norma
kesusilaan dan mampu berbuat susila.
6. Manusia sebagai homo socius (makhluk sosial),
hakikatnya pendidikan adalah proses sosialisasi atau
mempersiapkan hidup dimasyarakat.
7. Manusia sebagai homo dualis (makhluk dwi tunggal),
yaitu jasmani dan rohani. Hakikatnya pendidikan
mengembangkan kedua aspek tsb sebagai satu
kesatuan.
8. Manusia sebagai makhluk homo mono pluralis
(makhluk seutuhnya dari bermacam-macam segi), maka
pada hakikatnya pendidikan berarti mengembangkan
semua kepribadiannya).
C. Menurut Pandangan Multidisipliner
Pendidikan dipandang sebagai keseluruhan kerja
seseorang yang terbentuk dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dan membantu
terjadinya proses transpormasi atau perubahan
tingkah laku seseorang sehingga mencapai kualitas
hidup yang diharapkan.
3. Konsep Pendidikan di tinjau dari Perundang-
Undangan di Indonesia
a. Ketetapan MPR No. IV/ MPR/1973
“ Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar
untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur
hidup”
b. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang Pendidikan Nasional
UUSP No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1, “Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara”.
B. PROSES PENDIDIKAN
Aspek yang dipelajari:
A. Kapan Pendidikan di
Mulai
B. Kapan Proses
Pendidikan Berakhir
C. Tri Pusat Pendidikan
Sebagai Wadah
proses pendidikan
A. Kapan Proses Pendidikan di Mulai
1. M. J. Langeveld = Pendidikan dimulai
sejak anak telah mengenal gezag/
kewibawaan dan berakhir setelah anak
menjadi dewasa. Gezag kurang lebih
umur 3 tahun. Sebelum anak
mengenal gezag harus dibiasakan ke
hal yang baik2/ dressur.
2. Proses pendidikan dimulai sejak anak
masih berada dalam kandungan
ibunya.
B. Kapan Proses Pendidikan Berakhir
Ada 2 pendapat proses pendidikan berakhir yaitu:
1. Menurut Langeveld: Pendidikan berakhir sejak
anak mencapai tingkat kedewasaan. Dewasa
dalam segi jasmani (alat-alat tubuh relatif selesai
pertumbuhannya) dan rohani (sudah bisa
bertanggungjawab susila terhadap segala
tindakannya atas pilihannya sendiri)
2. Pendidikan berakhir setelah orang meninggal
dunia.
C. Tri pusat pendidikan sebagai wadah
proses pendidikan
Menurut tempat pelaksanaan pendidikan, lingkungan
pendidikan dibedakan atas:
1.Lingkungan
Keluarga
2.Lingkungan
Sekolah
3.Lingkungan
Masyarakat
1.Lingkungan Keluarga
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dalam ruang
lingkup keluarga yaitu bertanggungjawab tentang
pendidikan budi pekerti, menjadikan anak bermoral
mulia.
a. Ciri-ciri kelompok primer
1. Terdapat interaksi sosial yang lebih erat antara
anggota keluarga
2. Hubungannya irasional dan tidak didasarkan
pamrih
3. Melepaskan kepentingan sendiri demi kepentingan
kelompok
b. Ciri Keluarga
1. Sebagai pendidik pertama
Keluarga sebagai pendidik pertama dalam keluarga
dengan memberikan dasar-dasar pendidikan.
2. Sebagai pendidik utama
Keluarga sebagai pendidik utama, karena
sepanjang hidupnya paling banyak waktu
dihabiskan dalam keluarga bila dibandingkan
dengan di lembaga lain.
3. Sebagai lembaga pendidikan informal
Bahwa didalam keluarga tidak terdapat tujuan yang
spesifik tanpa kurikulum, tanpa peraturan yang
ketat, dan hubungan antara anak dan orang tua
adalah hubungan kodrati.
2.Lingkungan Sekolah
1. Kriteria Lembaga Sekolah
a. Formal = terdapat tujuan yang jelas tercantum
dalam kurikulum
b. Tidak bersifat kodrat = bukan hubungann keturunan atau saudara
tetapi karena guru mempunyai profesi sebagai pendidik
2. Fungsi Sekolah
a. Sekolah sebagai pusat, lembaga, lingkungan pendidikan, wiyata
mandala (cara pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan
sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan
masyarakat)
b. Sekolah berfungsi sosialisasi, artinya proses mempelajari cara-
cara hidup bermasyarakat.
c. Sekolah sebagai konservatori dan tranmisi nilai-nilai budaya.
Sekolah mempelajari budaya untuk dipelajari/diwariskan ke generasi
selanjutnya.
d. Sekola sebagai miniatur masyarakat, artinya sekolah
menggambarkan kehidupan masyarakat.
e. Sekolah sebagai masyarakat yang ideal.
3.Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan
ketiga dalam proses pembentukan kepribadian
anak-anak. Bentuk-bentuk pendidikan dalam
lingkungan masyarakat antara lain dilakukan
organisasi pemuda dan kepramukaan atau
organisasi sosial lainnya.
C. FUNGSI PENDIDIKAN
3 Fungsi Pendidikan :
A. Pendidikan Sebagai
penegak nilai
B. Pendidikan sebagai
sarana pengembang
masyarakat.
C. Pendidikan sebagai
upaya pengembangan
potensi manusia
A. Pendidikan Sebagai penegak nilai
Pendidikan mempunyai peran penting dalam kaitannya
dengan nilai yang ada dalam masyarakat.
Eduard Spranger, mengemukakan jenis-jenis nilai budaya
menjadi 6 macam nilai:
1.Nilai Politik = nilai yang berkaitan dengan kehidupan
kenegaraan.
2.Nilai Ekonomi = nilai yang berkaitan dengan kehidupan
ekonomi masyarakat.
3.Nilai Sosial = nilai yang berkaitan dengan kehidupan sosial
masyarakat
4.Nilai Ilmu Pengetahuan = nilai yang terkait dengan ilmu
pengetahuan
5.Nilai Etika = nilai yang terkait dengan tata susila dalam
masyarakat
6.Nilai Seni (estetika) = nilai yang berhubungan dengan
masalah indah dan tidaknya sesuatu.
B. Pendidikan Sebagai Sarana Pengembang
Masyarakat
Dengan adanya pendidikan, masyarakat akan menjadi
lebih maju dan dinamis, sesuai dengan perkembangan
zaman. Masyarakat akan maju jika masyarakat aktif dan
kreatif membina dirinya sendiri selain dapat pengaruh dari
masyarakat lainnya. Pendidik dimasyarakat biasanya para
tokoh masyarakat, para guru, para pendidik yang
merupakan penggerak kemajuan masyarakat yang
bersangkutan
C. Pendidikan Sebagai Upaya Pengembangan
Potensi Manusia
Pendidikan mengembangkan nilai-nilai yang ada
dalam masyarakat dan tentu saja baik secara
langsung maupun tidak langsung pasti terkait dengan
pengembangan kemampuan / potensi manusia.
Pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dalam
masyarakat erat hubungannya dengan pembentukan
anggota masyarakat yang potensial, kreatif, aktif dan
kritis yang bisa berperan sebagai masyarakat yang
baik dan mendukung nilai-nilai dan sesuai dengan
aturan yang berlaku di masyarakat.

More Related Content

What's hot

Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-Kurikulum 2013
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-Kurikulum 2013Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-Kurikulum 2013
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-Kurikulum 2013Hendrijanto Mazhend
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurAgnescia Sera
 
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikanMakalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikansarjispdi
 
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikanTujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikanHana Hafifah
 
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikanFaktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikandeded94
 
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarModul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarMOSES HADUN
 
contoh-teks-laporan-percobaan
contoh-teks-laporan-percobaancontoh-teks-laporan-percobaan
contoh-teks-laporan-percobaanSulai Sulaiman
 

What's hot (10)

Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-Kurikulum 2013
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-Kurikulum 2013Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-Kurikulum 2013
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-Kurikulum 2013
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
 
Analisis Kadar Air dan Total Padatan
Analisis Kadar Air dan Total PadatanAnalisis Kadar Air dan Total Padatan
Analisis Kadar Air dan Total Padatan
 
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikanMakalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
Makalah faktor yang mempengaruhi ict dalam pendidikan
 
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikanTujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
 
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikanFaktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
 
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasarModul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
Modul 6- garis pengaruh, Garis pengaruh, statika dan mekanika dasar
 
Bab 8 sand cone
Bab 8 sand coneBab 8 sand cone
Bab 8 sand cone
 
Berita acara-ujian-praktik
Berita acara-ujian-praktikBerita acara-ujian-praktik
Berita acara-ujian-praktik
 
contoh-teks-laporan-percobaan
contoh-teks-laporan-percobaancontoh-teks-laporan-percobaan
contoh-teks-laporan-percobaan
 

Similar to OPTIMASI POTENSI

Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanAga Pratama
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Bab iv by steffy pratiwi copy
Bab iv by steffy pratiwi   copyBab iv by steffy pratiwi   copy
Bab iv by steffy pratiwi copysteffipratiwi
 
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Muhamad Putraauliansyah
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikansteffipratiwi
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanzaza29
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanPotpotya Fitri
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaninilarahmadhani
 
hakekat pendidikan
hakekat pendidikanhakekat pendidikan
hakekat pendidikanyelti
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dinaherdina18
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikannursalima2
 
Bab2 130712014222-phpapp01
Bab2 130712014222-phpapp01Bab2 130712014222-phpapp01
Bab2 130712014222-phpapp01Riki Hamdani
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 

Similar to OPTIMASI POTENSI (20)

Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikan
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Bab iv by steffy pratiwi copy
Bab iv by steffy pratiwi   copyBab iv by steffy pratiwi   copy
Bab iv by steffy pratiwi copy
 
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
Babivbysteffypratiwi 130715033003-phpapp02
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Bab iii ringkasan
Bab iii ringkasanBab iii ringkasan
Bab iii ringkasan
 
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikanAliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
 
Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4Pp bab 3 dan 4
Pp bab 3 dan 4
 
Unit 5
Unit 5Unit 5
Unit 5
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhani
 
hakekat pendidikan
hakekat pendidikanhakekat pendidikan
hakekat pendidikan
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dina
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Bab2 130712014222-phpapp01
Bab2 130712014222-phpapp01Bab2 130712014222-phpapp01
Bab2 130712014222-phpapp01
 
Pp bab 4
Pp bab 4Pp bab 4
Pp bab 4
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

OPTIMASI POTENSI

  • 1. BAB III HAKIKAT PENDIDIKAN Oleh: Han Tantri Hardini, S.Pd., M.Pd
  • 2. A. PENGERTIAN PENDIDIKAN 1. Pengertian Pendidikan di tinjau dari arti kata (Etimologis) A. Bahasa Indonesia = WYS Purwodarminto (Kamus, 1976), Pendidikan sebagai perbuatan (hal, cara) mendidik B. Bahasa Jawa= Penggulowentah = mengolah, membina kejiwaan dengan mematangkan perasaan, kemauan, dan watak sang anak C. Bahasa Belanda= Opvoeding = pendidikan Dalam arti luas, opvoeding = tindakan membesarkan anak D. Bahasa Romawi= Educare = mengeluarkan atau menuntun. Membangunkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan potensial yang dimiliki anak. E. Bahasa Inggris= Education berasal dari bahasa Romawi = Educare, yang berarti mendidik F. Bahasa Jerman Erziehung = mengeluarkan atau menuntun
  • 3. 2. Definisi Pendidikan A.Menurut Para Ahli/ Tokoh Pendidikan a. Prof M.J Langeveld. Mendidik adalah memberikan pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan dalam arti berdiri sendiri dan bertanggungjawab sesuai atas segala tindakan-tindakannya menurut pilihannya sendiri. b. John Dewey (1859-1952) Etymologically, the word education means just a process of leading of bringing up. (john dewey, 1964:10). Pendidikan adalah proses pertumbuhan dan proses sosialisasi dari anak. c. Ki Hajar Dewantara Pendidikan yaitu menunjtun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mendapat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. (Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa (1962)
  • 4. B. Menurut Pandangan Monodisipliner a. Pandangan Sosiologik Pendidikan dilihat dari aspek Sosial (pewarisan sosial dari generasi ke generasi b. Pandangan Antropologik Pendidikan dilihat dari segi budaya c. Pandangan psikologik Pendidikan dilihat dari aliran ilmu jiwa yang ada misalnya behaviorisme, individualisme (ilmu jiwa, individual), dll d. Pandangan dari sudut Ekonomi Pandangan ini melihat pendidikan sebagai usaha penanaman modal insani (human investment) e. Pandangan dari sudut Politik. Pendidikan diartikan sebagai usaha pembinaan kader bangsa , cinta bangsa.
  • 5. f. Pandangan-Pandangan tentang hakikat manusia (antropologi filsafat): 1. Manusia sebagai homo religius (makhluk beragama), hakikatnya pendidikan mengembangkan kesadaran beragama melalui pendidikan agama 2. Manusia sebagai homo sapiens (makhluk rasional/berfikir), hakikatnya pendidikan mengembangkan kemampuan berfikir anak/subyek didik melalui pendidikan intelektual / kognitif 3. Manusia sebagai homo economicus (makhluk ekonomis/kesadaran ekonomi, hakikatnya pendidikan membimbing hingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip- prinsip ekonomi. 4. Manusia sebagai homo faber (makhluk berpiranti), maka pendidikan adalah mengembangkan dan melatih bermacam- macam ketrampilan.
  • 6. 5. Manusia sebagai homo etis (makhluk susila) : hakikat pendidikan berarti menanamkan norma-norma kesusilaan dan mampu berbuat susila. 6. Manusia sebagai homo socius (makhluk sosial), hakikatnya pendidikan adalah proses sosialisasi atau mempersiapkan hidup dimasyarakat. 7. Manusia sebagai homo dualis (makhluk dwi tunggal), yaitu jasmani dan rohani. Hakikatnya pendidikan mengembangkan kedua aspek tsb sebagai satu kesatuan. 8. Manusia sebagai makhluk homo mono pluralis (makhluk seutuhnya dari bermacam-macam segi), maka pada hakikatnya pendidikan berarti mengembangkan semua kepribadiannya).
  • 7. C. Menurut Pandangan Multidisipliner Pendidikan dipandang sebagai keseluruhan kerja seseorang yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan membantu terjadinya proses transpormasi atau perubahan tingkah laku seseorang sehingga mencapai kualitas hidup yang diharapkan.
  • 8. 3. Konsep Pendidikan di tinjau dari Perundang- Undangan di Indonesia a. Ketetapan MPR No. IV/ MPR/1973 “ Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup”
  • 9. b. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional UUSP No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
  • 10. B. PROSES PENDIDIKAN Aspek yang dipelajari: A. Kapan Pendidikan di Mulai B. Kapan Proses Pendidikan Berakhir C. Tri Pusat Pendidikan Sebagai Wadah proses pendidikan
  • 11. A. Kapan Proses Pendidikan di Mulai 1. M. J. Langeveld = Pendidikan dimulai sejak anak telah mengenal gezag/ kewibawaan dan berakhir setelah anak menjadi dewasa. Gezag kurang lebih umur 3 tahun. Sebelum anak mengenal gezag harus dibiasakan ke hal yang baik2/ dressur. 2. Proses pendidikan dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan ibunya.
  • 12. B. Kapan Proses Pendidikan Berakhir Ada 2 pendapat proses pendidikan berakhir yaitu: 1. Menurut Langeveld: Pendidikan berakhir sejak anak mencapai tingkat kedewasaan. Dewasa dalam segi jasmani (alat-alat tubuh relatif selesai pertumbuhannya) dan rohani (sudah bisa bertanggungjawab susila terhadap segala tindakannya atas pilihannya sendiri) 2. Pendidikan berakhir setelah orang meninggal dunia.
  • 13. C. Tri pusat pendidikan sebagai wadah proses pendidikan Menurut tempat pelaksanaan pendidikan, lingkungan pendidikan dibedakan atas: 1.Lingkungan Keluarga 2.Lingkungan Sekolah 3.Lingkungan Masyarakat
  • 14. 1.Lingkungan Keluarga Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dalam ruang lingkup keluarga yaitu bertanggungjawab tentang pendidikan budi pekerti, menjadikan anak bermoral mulia. a. Ciri-ciri kelompok primer 1. Terdapat interaksi sosial yang lebih erat antara anggota keluarga 2. Hubungannya irasional dan tidak didasarkan pamrih 3. Melepaskan kepentingan sendiri demi kepentingan kelompok
  • 15. b. Ciri Keluarga 1. Sebagai pendidik pertama Keluarga sebagai pendidik pertama dalam keluarga dengan memberikan dasar-dasar pendidikan. 2. Sebagai pendidik utama Keluarga sebagai pendidik utama, karena sepanjang hidupnya paling banyak waktu dihabiskan dalam keluarga bila dibandingkan dengan di lembaga lain. 3. Sebagai lembaga pendidikan informal Bahwa didalam keluarga tidak terdapat tujuan yang spesifik tanpa kurikulum, tanpa peraturan yang ketat, dan hubungan antara anak dan orang tua adalah hubungan kodrati.
  • 16. 2.Lingkungan Sekolah 1. Kriteria Lembaga Sekolah a. Formal = terdapat tujuan yang jelas tercantum dalam kurikulum b. Tidak bersifat kodrat = bukan hubungann keturunan atau saudara tetapi karena guru mempunyai profesi sebagai pendidik 2. Fungsi Sekolah a. Sekolah sebagai pusat, lembaga, lingkungan pendidikan, wiyata mandala (cara pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat) b. Sekolah berfungsi sosialisasi, artinya proses mempelajari cara- cara hidup bermasyarakat. c. Sekolah sebagai konservatori dan tranmisi nilai-nilai budaya. Sekolah mempelajari budaya untuk dipelajari/diwariskan ke generasi selanjutnya. d. Sekola sebagai miniatur masyarakat, artinya sekolah menggambarkan kehidupan masyarakat. e. Sekolah sebagai masyarakat yang ideal.
  • 17. 3.Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian anak-anak. Bentuk-bentuk pendidikan dalam lingkungan masyarakat antara lain dilakukan organisasi pemuda dan kepramukaan atau organisasi sosial lainnya.
  • 18. C. FUNGSI PENDIDIKAN 3 Fungsi Pendidikan : A. Pendidikan Sebagai penegak nilai B. Pendidikan sebagai sarana pengembang masyarakat. C. Pendidikan sebagai upaya pengembangan potensi manusia
  • 19. A. Pendidikan Sebagai penegak nilai Pendidikan mempunyai peran penting dalam kaitannya dengan nilai yang ada dalam masyarakat. Eduard Spranger, mengemukakan jenis-jenis nilai budaya menjadi 6 macam nilai: 1.Nilai Politik = nilai yang berkaitan dengan kehidupan kenegaraan. 2.Nilai Ekonomi = nilai yang berkaitan dengan kehidupan ekonomi masyarakat. 3.Nilai Sosial = nilai yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat 4.Nilai Ilmu Pengetahuan = nilai yang terkait dengan ilmu pengetahuan 5.Nilai Etika = nilai yang terkait dengan tata susila dalam masyarakat 6.Nilai Seni (estetika) = nilai yang berhubungan dengan masalah indah dan tidaknya sesuatu.
  • 20. B. Pendidikan Sebagai Sarana Pengembang Masyarakat Dengan adanya pendidikan, masyarakat akan menjadi lebih maju dan dinamis, sesuai dengan perkembangan zaman. Masyarakat akan maju jika masyarakat aktif dan kreatif membina dirinya sendiri selain dapat pengaruh dari masyarakat lainnya. Pendidik dimasyarakat biasanya para tokoh masyarakat, para guru, para pendidik yang merupakan penggerak kemajuan masyarakat yang bersangkutan
  • 21. C. Pendidikan Sebagai Upaya Pengembangan Potensi Manusia Pendidikan mengembangkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan tentu saja baik secara langsung maupun tidak langsung pasti terkait dengan pengembangan kemampuan / potensi manusia. Pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat erat hubungannya dengan pembentukan anggota masyarakat yang potensial, kreatif, aktif dan kritis yang bisa berperan sebagai masyarakat yang baik dan mendukung nilai-nilai dan sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat.