SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
1
KOMPOSISI TANAH
Pada kejadiannya, tanah terdiri dari tiga fase yaitu :
 Butiran padat (Solid)
 Air (Water)
 Udara (Air)
Vol total tanah Vt = Vs + Vv = Vs + Vw + Va
Vs = volume butiran padat
Vv = volume pori
Vw = volume air di dalam pori
Va = volume udara di dalam pori
KOMPOSISI TANAH
• Apabila udara dianggap tidak mempunyai berat (Wair = 0), maka
berat total dari contoh tanah dapat dinyatakan sebagai :
Wtotal = Wsolids + Wwater
dimana :
Wsolids = berat butiran padat
Wwater = berat air.
Wair = 0
 KOMPOSISI TANAH
(1) Void ratio/angka pori (e) didefinisikan sebagai perbandingan antara
volume pori (Vv) dan volume butiran padat (Vs). Jadi :
……….. persamaan (1)
(2) Porosity/porositas (n) didefinisikan sebagai perbandingan antara volume
pori (Vv) dan volume tanah total (Vt). Dapat dinyatakan dalam betuk
desimal atau persen.
..…….. persamaan (2)
(3) Degree of Saturation/derajat kejenuhan (S) disefinisikan sebagai
perbandingan antara volume air dan volume pori.
..……. Persamaan (3)
s
v
V
V
e 
t
v
V
V
n 
%
100


v
w
V
V
S
Hubungan volume yang
umum dipakai untuk suatu
elemen tanah adalah : angka
pori (e), porositas (n), dan
derajat kejenuhan (s).
• Hubungan angka pori (e) dan porositas (n) dapat diturunkan
dari persamaan (1) dan (2) :
n
n
V
V
V
V
V
e
t
v
t
t
t
v
V
V
V
V
V
V
v
t
v
s
v







1
)
(
)
(
)
(
• KOMPOSISI TANAH
e
e
V
V
V
V
V
n
s
v
s
s
s
v
V
V
V
V
V
V
v
s
v
t
v







1
)
(
)
(
)
(
n
n
e


1
e
e
n


1
• Derajat Kejenuhan/Degree of Saturation (S)
− Tanah kering (Completely dry soil), S = 0 %
− Tanah dalam keadaan jenuh (Completely
saturated soil), S = 100%
− Tanah tak jenuh/jenuh parsial
(Unsaturated soil/partially saturated soil),
0% < S < 100%
1) Kadar air/water content (w) didefinisikan sebagai perbandingan
antara berat air (Ww) dan berat butiran padat tanah (Ws). Dinyatakan
dalam persen.
......... Persamaan (4)
• KOMPOSISI TANAH
%
100


s
w
W
W
w
t
t
V
W


2) Berat volume/unit weight (γ) adalah perbandingan antara berat
tanah seluruhnya(Wt) dan volume tanah seluruhnya (Vt).
…….. Persamaan (5)
Istilah-istilah yang umum
dipakai untuk hubungan berat
adalah Kadar Air (moisture
content/water content) dan
Berat volume (unit weight
atau density).
• Para ahli tanah kadang-kadang menyebut berat volume/unit weight
(γ) yang didefinisikan dengan persamaan (5) sebagai berat volume
basah (moist unit weight).
• Kadang-kadang memang perlu untuk mengetahui berat kering
persatuan volume tanah seluruhnya. Perbandingan tersebut
dinamakan Berat volume Kering/dry unit weight (γd). Jadi :
……… persamaan (7)
KOMPOSISI TANAH
t
s
d
V
W


• Dari persamaan (6) dan (7) hubungan antara berat volume (γ), berat
volume kering (γd) dan kadar air (w) dapat ditulis sbb :
sehingga
  )
1
(
1
w
V
w
W
d
t
s



 

)
1
( w
d




• Berat volume (γ) dapat juga dinyatakan dalam berat butiran padat
(Ws), kadar air (w) dan volume total (Vt) :
…… pers (6)
   
t
s
t
W
W
s
t
w
s
t
t
V
w
W
V
W
V
W
W
V
W s
w







1
)
(
1

7
• Satuan dari berat volume adalah Newton per meter kubik (N/m3).
• Kerapatan/density (ρ) adalah massa tanah persatuan volume total
tanah (Vt), yaitu :
dan
dimana :
ρ = kerapatan tanah/density (kg/m3)
ρd = kerapatan tanah kering/dry density (kg/m3)
m = massa tanah (kg)
ms = massa butiran padat dari tanah (kg)
Vt = volume total tanah (m3)
KOMPOSISI TANAH
t
V
m




 81
,
9

 g
t
s
d
V
m


d
d
d g 

 81
,
9


Dimana g = percepatan gravitasi = 9,81 m/dt2
Berat Jenis tanah/Specific Gravity (Gs)
• Berat Jenis Gs tidak berdimensi.
• Berat jenis dari berbagai jenis tanah berkisar antara 2,65 sampai 2,75.
• Nilai berat jenis sebesar 2,67 biasanya digunakan untuk tanah-tanah
tak berkohesi. Sedangkan untuk tanah kohesif tak organik berkisar
antara 2,68 sampai 2,72.
• Nilai-nilai berat jenis dari berbagai jenis tanah adalah sbb :
Jenis Tanah Berat Jenis Gs
Krikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau tak organik 2,62 – 2,68
Lempung organik 2,58 – 2,65
Lempung tak organik 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 – 1,80
Density ( ρ ) and Unit Weight ( γ )
Kerapatan dan Berat Volume
 Masa adalah ukuran inersia
material, atau “kuantitas materi”.
Masa tidak dapat berubah pada
tempat-tempat yang berbeda.
 Berat adalah gaya, gaya dari
gravitasi pada sebuah benda.
Nilainya berbeda pada tempat yang
berbeda (Hukum Newton's II, F =
ma) (Giancoli, 1998)
 Berat satuan sering digunakan
dibandingkan kepadatan yaitu :
(sebagai contoh dalam menghitung
tekanan berlebih).
w
s
w
s
w
s
s
w
w
w
g
g
G
m
kN
m
m
t
g
Water
m
g
m
9.8
gravitasi
percepatan
g
Volume
g
masa
Volume
Weight
weight
Unit
Volume
masa
Density

































3
2
3
2
2
8
.
9
sec
8
.
9
1
.
sec
8
.
9
sec
10
Hubungan Antara Berat volume (Unit Weight), Angka Pori (Void
Ratio), Kadar Air (Water Content), dan
Berat Jenis (Specific Gravity)
• Untuk mendapatkan hubungan antara berat volume, angka pori, dan
kadar air, maka dapat ditinjau dari suatu tanah yang volume butiran
nya (Vs) = 1 satuan, seperti terlihat pada gambar :
Vs = 1
Vw = w Gs
Vv= e
Vt = 1 + e
Ww = w Gs γw
Ws = Gs γw
e
V
maka
1,
V
dan
e
:
(1)
pers
dari
Karena
v
s
V
V
s
v



• Berat Jenis tanah/Specific Gravity (Gs) adalah perbandingan antara
berat volume tanah (γs) dengan berat volume air (γw) :
sehingga : γs = Gs γw dan w
s
s
G



s
s
s
V
W


Hubungan Antara Berat volume (Unit Weight), Angka Pori (Void Ratio),
Kadar Air (Water Content), dan Berat Jenis (Specific Gravity)
• Karena Vs = 1, maka γs = Ws dan γs = Gs γw , sehingga berat butiran
tanah Ws = Gs γw
• Kadar air :
Vs = 1
Vw = w Gs
Vv= e
Vt = 1 + e
Ww = w Gs γw
Ws = Gs γw
• Dengan menggunakan pers (5) dan pers (7)
kita dapat menuliskan :
e
G
V
W
dan
e
G
w
e
G
w
G
V
W
W
V
W
w
s
t
s
d
w
s
w
s
w
s
t
w
s
t
t












1
1
)
1
(
1







s
w
W
W
w 
Sehingga Ww = w Gs γw
dan Vw = w Gs
karena :
w
w
w
W
V


• Derajat kejenuhan (S) adalah:
s
s
v
w
G
w
e
S
atau
e
G
w
V
V
S



maka Ww = w Ws
w
s
w
s
s
e
)
e
S
G
(
e
)
G
w
G
(










1
1
12
Hubungan Antara Berat volume (Unit Weight), Angka Pori (Void
Ratio), Kadar Air (Water Content), dan
Berat Jenis (Specific Gravity)
• Apabila contoh tanah adalah jenuh air (saturated), yaitu ruang pori terisi
penuh oleh air, maka berat volume jenuh air dapat ditentukan dengan cara
sbb :
e
e
G
e
e
G
V
W
W
V
W w
s
w
w
s
t
w
s
t
t
sat









1
)
(
1



 Selanjutnya kita dapat
menulis sbb :
• Berat volume tanah jenuh air (γsat) adalah:
• Kerapaatan jenuh air/saturated density (ρsat) :
e
e
G w
s
sat



1
)
( 

Dimana ρw = kerapaatan air
(water density) = 1000 kg/m3
Vs = 1
Vv = Vw = e Ww = e γw
Ws = Gs γw
Vt = 1 + e Wtotal
Hubungan Antara Berat volume (Unit Weight), Angka Pori (Void
Ratio), Kadar Air (Water Content), dan
Berat Jenis (Specific Gravity)
• Dengan diketahuinya :
• Kerapatan (density) :
e
G
w w
s



1
)
1
( 

• Kerapatan kering (dry density) :
e
G w
s
d


1


e
G
V
W
dan
e
G
w w
s
t
s
d
w
s






1
1
)
1
( 


 Maka dapat ditulis :
• Sebagaimana diketahui :
:
ditulis
dapat
sehingga
W
W
w
serta
g
m
W
dan
g
m
W
s
w
w
w
s
s 


s
w
s
w
m
w
m
dan
g
m
g
m
w 

g
dan
g
g
g
w
w
s
s
d
d







 


 ;
;
Hubungan Antara massa dan Volume
• Karena Vs = 1, maka γs = Ws dan γs = Gs γw sehingga berat butiran
tanah Ws = Gs γw
• Massa butiran tanah (ms) :
Vs = 1
Vw = w Gs
Vv= e
Vt = 1 + e
mw = w Gs ρw
ms = Gs ρw
• Dengan demikian hubungan antara massa dan Volume dapat digambar sbb :
e
G
V
m
dan
e
G
w
e
G
w
G
V
V
m
m
V
m
w
s
t
s
d
w
s
w
s
w
s
v
s
w
s
t
t













1
1
)
1
(
1







g
G
g
W
m w
s
s
s


 sehingga
g
karena w
w

 
• Massa air (mw ) :
w
s
s G
m 

w
s
w
s
w G
w
m
sehingga
m
w
m 


Sehingga :
15
Hubungan Antara Berat volume (γ),
Porositas (n) dan Kadar Air (w)
 Hubungan antara berat volume, porositas, dan kadar air dapat
dikembangkan dengan cara yang sama seperti yang
dijelaskansebelumnya.
 Jika volume total tanah (Vt) = 1 satuan , maka :
n
V
sehingga
V
V
V
n
porositas v
v
t
v



1
)
(
v
s
t V
V
V
tanah
total
volume 

)
(
n
V
sehingga
V
V
V s
v
t
s 


 1
Vs = 1- n
Vv= n
Vt = 1
)
1
(
1
n
W
sehingga
n
W
V
W
s
s
s
s
s
s 



 

w
s
s
w
s
s G
maka
G 





)
1
( n
G
W
sehingga w
s
s 
 
)
1
( n
G
w
W
sehingga
W
w
W
maka
W
W
w w
s
w
s
w
s
w



 
16
 Berat volume kering tanah (γd) :
)
1
(
1
)
1
(
n
G
n
G
V
W
w
s
w
s
t
s
d 



 


)
w
(
)
n
(
G
)
n
(
G
w
)
n
(
G
W
W
V
W
w
s
w
s
w
s
w
s
t
t









 1
1
1
1
1




• Berat volume tanah (γ) :
• Untuk tanah jenuh air (saturated),
berat volume jenuh air (γsat) sbb :
Vs = 1 - n
Vv = Vw = n Ww = n γw
Vt = 1 Wtotal
Ws = Gs γw (1-n)
w
s
w
w
s
w
s
]
n
)
n
(
G
[
n
)
n
(
G
V
W
W













1
1
1
• Kadar air (w) tanah jenuh air :
s
w
s
w
s
w
G
n
n
n
G
n
W
W
w
)
1
(
)
1
( 






Hubungan Antara Berat volume (γ),
Porositas (n) dan Kadar Air (w)
17
Kerapatan Relatif (Relative Density): Dr
• Istilah kerapatan relatif (relative density) umumnya dipakai untuk
menunjukkan tingkat kerapatan dari tanah berbutir (granular soil) di
lapangan.
• Kerapatan relatif didefinisikan sebagai :
dimana :
Dr = kerapatan relatif, biasanya dinyatakan dalam persen
e = angka pori tanah di lapangan
emaks = angka pori tanah dalam keadaan paling lepas
emin = angka pori tanah dalam keadaan paling padat.
• Harga kerapatan relatif (Dr) bervariasi dari harga terendah = 0 untuk
tanah yang sangat lepas, sampai harga tertinggi = 100% untuk tanah
yang sangat padat.
min
e
e
e
e
D
maks
maks
r



Kerapatan Relatif (Relative Density): Dr
• Para ahli tanah secara kualitatif menjelaskan tentang keadaan tanah
berbutir kasar berdasarkan kepadatan relatifnya, seperti terlihat pada
tabel berikut :

















d
maks
d
d
maks
d
d
d
r
D






min
min
• Dengan menggunakan definisi berat volume kering (γd), kerapatan relatif juga
dapat dapat dinyatakan dengan berat volume kering yaitu :
Kerapatan Relatif
(%)
Penjelasan mengenai
deposit tanah
0 – 15 Sangat lepas
15 – 50 Lepas
50 – 70 Menengah
70 – 85 Padat
85 – 100 Sangat padaat
dimana :
γd min = berat volume kering tanah dalam keadaan yang paling lepas (pada
angka pori maksimum, emaks)
γd = berat volume tanah asli di lapangan (pada angka pori e)
γd maks = berat volume kering tanah dalam keadaan yang paling padat (pada
angka pori minimum, emin)
Contoh Soal 1
• Dalam keadaan asli di lapangan, tanah mempunyai volume = 10 cm3 dan
berat basah 18 gram. Setelah dikeringkan di dalam oven, berat tanah kering
adalah 16 gram. Jika berat jenis tanah Gs = 2,71 hitung :
– Kadar air (w)
– Berat volume basah (γ)
– Berat volume kering (γd)
– Angka pori (e)
– Porositas (n)
– Derajat kejenuhan (S)
• Penyelesaian :
%
5
,
12
%
100
16
2
16
16
18
)
( 







s
s
t
s
w
W
W
W
W
W
w
Air
Kadar
3
80
,
1
10
18
)
(
cm
gram
V
W
basah
volume
Berat
t
t




3
60
,
1
10
16
)
(
cm
gram
V
W
kering
volume
Berat
t
s
d 



Contoh Soal 1 (lanjutan)
• Penyelesaian :
3
3
0
,
1
90
,
5
1
71
,
2
16
)
(
cm
gr
dimana
cm
G
W
V
tanah
Volume w
w
s
s
s 



 

3
10
,
4
90
,
5
00
,
10
)
( cm
V
V
V
ori
p
Volume s
v 




69
,
0
90
,
5
10
,
4
)
( 


s
v
V
V
e
Pori
Angka
Jadi
41
,
0
69
,
0
1
69
,
0
1
)
( 




e
e
n
Porositas
%
0
,
49
%
100
10
,
4
0
,
2
)
( 



v
w
V
V
S
Kejenuhan
Derajat
3
0
,
2
0
,
1
0
,
2
0
,
1
0
,
16
0
,
18
)
( cm
W
W
W
V
pori
dalam
ir
a
Volume
w
s
t
w
w
w 








Contoh Soal 2
• Dalam keadaan asli, suatu contoh tanah basah mempunyai volume = 0,33 ft3
dan berat = 39,93 lb. Setelah dikeringkan di dalam oven, berat tanah kering
adalah 34,54 lb. Apabila Gs = 2,71 hitung :
– Kadar air (w)
– Berat volume basah (γ)
– Berat volume kering (γd)
– Angka pori (e)
– Porositas (n)
– Derajat kejenuhan (S)
• Penyelesaian :
%
6
,
15
%
100
54
,
34
39
,
5
54
,
34
54
,
34
93
,
39
)
( 







s
s
t
s
w
W
W
W
W
W
w
Air
Kadar
3
0
,
121
33
,
0
93
,
39
)
(
ft
lb
V
W
basah
volume
Berat
t
t




3
67
,
104
33
,
0
54
,
34
)
(
ft
lb
V
W
kering
volume
Berat
t
s
d 



Contoh Soal 2 (lanjutan)
• Penyelesaian :
3
3
4
,
62
204
,
0
4
,
62
71
,
2
54
,
34
)
(
ft
lb
dimana
ft
G
W
V
tanah
Volume w
w
s
s
s 



 

3
126
,
0
204
,
0
33
,
0
)
( ft
V
V
V
ori
p
Volume s
v 




62
,
0
204
,
0
126
,
0
)
( 


s
v
V
V
e
Pori
Angka
Jadi
38
,
0
62
,
0
1
62
,
0
1
)
( 




e
e
n
Porositas
3
086
,
0
4
,
62
39
,
5
4
,
62
54
,
34
93
,
39
)
( ft
W
W
W
V
pori
dalam
ir
a
Volume
w
s
t
w
w
w 








%
3
,
86
%
100
126
,
0
086
,
0
)
( 



v
w
V
V
S
Kejenuhan
Derajat
Contoh 3
• Data dari pengujian suatu contoh tanah dalam keadaan jenuh di laboratorium
menghasilkan angka pori (e) = 0,45 dan berat jenis 2,65. Hitung :
– Berat volume basah (γ)
– Kadar air (w)
• Penyelesaian :
– Benda uji dalam keadaan jenuh. Jadi, seluruh ruang pori terisi air, sehingga
Vv = Vw
Vs = 1
Vv = Vw = e Ww = e γw
Ws = Gs γw
Vt = 1 + e Wtotal
45
,
0
)
(
:


s
v
V
V
e
Pori
Angka
Jadi
• Tetapi Vv dan Vs belum diketahui. Pada gambar anggap Vs = 1.
• Jadi pada keadaan jenuh Vv = e Vs = e x 1 = e = 0,45; sehingga :
Volume tanah (Vt) = Vs + Vv = 1 + e = 1 + 0,45 = 1,45
Contoh 3 (lanjutan)
• Penyelesaian :
Vs = 1
Vv = Vw = e Ww = e γw
Ws = Gs γw
Vt = 1 + e Wtotal
• Berat tanah kering (Ws) = Vs Gs γw = 1 x 2,65 x 1 = 2,65 ton
• Berat air dalam tanah (Ww) = Vw γw = Vw γw = 0,45 x 1 = 0,45 ton
• Berat total tanah(Wt) = Ws + Ww = 2,65 + 0,45 = 3,10 ton
3
14
,
2
45
,
1
10
,
3
)
(
m
t
V
W
basah
Tanah
Volume
Berat
t
t




%
17
%
100
65
,
2
45
,
0
)
( 



s
w
W
W
w
Air
Kadar
Contoh Soal 4
• Suatu tanah jenuh air mempunyai berat volume kering (γd) = 16,2 kN/m3.
Kadar airnya (w) adalah 20%. Tentukan :
– Berat volume jenuh (γsat)
– Berat Jenis /Specific Gravity (Gs)
– Angka pori (e)
• Penyelesaian :
s
w
s
w
s
d
G
w
G
e
G
kering
volume
Berat




1
1
)
(



3
44
,
19
%)
20
1
(
2
,
16
)
1
(
)
(
m
kN
w
jenuh
volume
Berat d
sat 



 

s
G
w
e
pori
angka
jenuh
ah
tan
Untuk 
)
(
,
3
81
,
9
)
20
,
0
(
1
)
81
,
9
(
2
,
16
m
kN
dimana
G
G
w
s
s


 
s
s G
G 81
,
9
]
)
20
,
0
1
[(
2
,
16 

47
,
2
81
,
9
]
24
,
3
2
,
16 

 s
s
s G
sehingga
G
G
49
,
0
47
,
2
20
,
0
)
(
, 


 s
G
w
e
pori
angka
jenuh
ah
tan
Untuk
Tugas Rumah
1) Suatu tanah mempunyai angka pori (e) = 0,60; kadar air (w) = 23%, dan
berat jenis (Gs) = 2, 56. Trntukan :
– Porositas (n)
– Berat volume basah (γb)
– Berat volume kering (γd)
– Derajat kejenuhan (S)
2) Suatu contoh pasir mempunyai porositas (n) = 43% dan berat jenis butirnya
(Gs = 2,5). Tentukan :
– Berat isi kering dari pasir tersebut
– Berat isi pasir tersebut, bila S = 65%
– Derajat kejenuhan contoh tanah, pada kadar air (w) = 16%.
3) Sebuah contoh tanah lempung yang jenuh mempunyai isi 200 cm3 dan
beratnya 350 gram. Jika berat jenisnya (Gs) = 2,7. Tentukan :
– Kadar pori (e)
– Porositas (n)
– Kadar air (w)
– Berat isi tanah (γ)

More Related Content

What's hot

Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2pakkamba
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasiAndre Az
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanJaka Jaka
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairVickha Idris
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahReza Bae
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahReski Aprilia
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptIwan Sutriono
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreHasanudin H
 
Perbaikan tanah dengan Geosintetik (Ivtitah anita)
Perbaikan tanah dengan Geosintetik (Ivtitah anita)Perbaikan tanah dengan Geosintetik (Ivtitah anita)
Perbaikan tanah dengan Geosintetik (Ivtitah anita)afifsalim12
 
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix DesignAfif Yulfriza
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Ganisa Elsina Salamena
 

What's hot (20)

Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Mekanika tanah bab 8
Mekanika tanah   bab 8Mekanika tanah   bab 8
Mekanika tanah bab 8
 
05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah05 pemadatan tanah
05 pemadatan tanah
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasi
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
laporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cairlaporan praktikum batas cair
laporan praktikum batas cair
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
 
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis TanahLaboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Berat Jenis Tanah
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
 
Perbaikan tanah dengan Geosintetik (Ivtitah anita)
Perbaikan tanah dengan Geosintetik (Ivtitah anita)Perbaikan tanah dengan Geosintetik (Ivtitah anita)
Perbaikan tanah dengan Geosintetik (Ivtitah anita)
 
Mektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanahMektan bab 4 rembesan tanah
Mektan bab 4 rembesan tanah
 
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 Laporan Pratikum Beton dan Mix Design Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
Laporan Pratikum Beton dan Mix Design
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
 

Similar to KOMPOSISI DAN HUBUNGAN TANAH

Similar to KOMPOSISI DAN HUBUNGAN TANAH (20)

Materi kuliah 2 mektan
Materi kuliah 2 mektanMateri kuliah 2 mektan
Materi kuliah 2 mektan
 
T a n a h
T a n a hT a n a h
T a n a h
 
Prinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanahPrinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanah
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
Mektan 2
Mektan 2Mektan 2
Mektan 2
 
Mektan 2
Mektan 2Mektan 2
Mektan 2
 
Mektan 2
Mektan 2Mektan 2
Mektan 2
 
Mektan 2 ARYA
Mektan 2 ARYAMektan 2 ARYA
Mektan 2 ARYA
 
Mektan 2
Mektan 2Mektan 2
Mektan 2
 
Mekanika Tanah P2.pdf
Mekanika Tanah P2.pdfMekanika Tanah P2.pdf
Mekanika Tanah P2.pdf
 
Mektan 2 rekhy
Mektan 2 rekhyMektan 2 rekhy
Mektan 2 rekhy
 
Mektan 2 REKHY GUMELAR JHONLY
Mektan 2 REKHY GUMELAR JHONLYMektan 2 REKHY GUMELAR JHONLY
Mektan 2 REKHY GUMELAR JHONLY
 
Mektan 2
Mektan 2Mektan 2
Mektan 2
 
tugas mektan 2
tugas mektan 2tugas mektan 2
tugas mektan 2
 
Tanah Jenuh
Tanah JenuhTanah Jenuh
Tanah Jenuh
 
Tanah Jenuh
Tanah JenuhTanah Jenuh
Tanah Jenuh
 
Tanah Jenuh
Tanah JenuhTanah Jenuh
Tanah Jenuh
 
Tugas Mektan 2
Tugas Mektan 2Tugas Mektan 2
Tugas Mektan 2
 
Mekanika Tanah 2
Mekanika Tanah 2Mekanika Tanah 2
Mekanika Tanah 2
 
Mektan 2
Mektan 2Mektan 2
Mektan 2
 

KOMPOSISI DAN HUBUNGAN TANAH

  • 1. 1 KOMPOSISI TANAH Pada kejadiannya, tanah terdiri dari tiga fase yaitu :  Butiran padat (Solid)  Air (Water)  Udara (Air) Vol total tanah Vt = Vs + Vv = Vs + Vw + Va Vs = volume butiran padat Vv = volume pori Vw = volume air di dalam pori Va = volume udara di dalam pori
  • 2. KOMPOSISI TANAH • Apabila udara dianggap tidak mempunyai berat (Wair = 0), maka berat total dari contoh tanah dapat dinyatakan sebagai : Wtotal = Wsolids + Wwater dimana : Wsolids = berat butiran padat Wwater = berat air. Wair = 0
  • 3.  KOMPOSISI TANAH (1) Void ratio/angka pori (e) didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori (Vv) dan volume butiran padat (Vs). Jadi : ……….. persamaan (1) (2) Porosity/porositas (n) didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori (Vv) dan volume tanah total (Vt). Dapat dinyatakan dalam betuk desimal atau persen. ..…….. persamaan (2) (3) Degree of Saturation/derajat kejenuhan (S) disefinisikan sebagai perbandingan antara volume air dan volume pori. ..……. Persamaan (3) s v V V e  t v V V n  % 100   v w V V S Hubungan volume yang umum dipakai untuk suatu elemen tanah adalah : angka pori (e), porositas (n), dan derajat kejenuhan (s).
  • 4. • Hubungan angka pori (e) dan porositas (n) dapat diturunkan dari persamaan (1) dan (2) : n n V V V V V e t v t t t v V V V V V V v t v s v        1 ) ( ) ( ) ( • KOMPOSISI TANAH e e V V V V V n s v s s s v V V V V V V v s v t v        1 ) ( ) ( ) ( n n e   1 e e n   1 • Derajat Kejenuhan/Degree of Saturation (S) − Tanah kering (Completely dry soil), S = 0 % − Tanah dalam keadaan jenuh (Completely saturated soil), S = 100% − Tanah tak jenuh/jenuh parsial (Unsaturated soil/partially saturated soil), 0% < S < 100%
  • 5. 1) Kadar air/water content (w) didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air (Ww) dan berat butiran padat tanah (Ws). Dinyatakan dalam persen. ......... Persamaan (4) • KOMPOSISI TANAH % 100   s w W W w t t V W   2) Berat volume/unit weight (γ) adalah perbandingan antara berat tanah seluruhnya(Wt) dan volume tanah seluruhnya (Vt). …….. Persamaan (5) Istilah-istilah yang umum dipakai untuk hubungan berat adalah Kadar Air (moisture content/water content) dan Berat volume (unit weight atau density).
  • 6. • Para ahli tanah kadang-kadang menyebut berat volume/unit weight (γ) yang didefinisikan dengan persamaan (5) sebagai berat volume basah (moist unit weight). • Kadang-kadang memang perlu untuk mengetahui berat kering persatuan volume tanah seluruhnya. Perbandingan tersebut dinamakan Berat volume Kering/dry unit weight (γd). Jadi : ……… persamaan (7) KOMPOSISI TANAH t s d V W   • Dari persamaan (6) dan (7) hubungan antara berat volume (γ), berat volume kering (γd) dan kadar air (w) dapat ditulis sbb : sehingga   ) 1 ( 1 w V w W d t s       ) 1 ( w d     • Berat volume (γ) dapat juga dinyatakan dalam berat butiran padat (Ws), kadar air (w) dan volume total (Vt) : …… pers (6)     t s t W W s t w s t t V w W V W V W W V W s w        1 ) ( 1 
  • 7. 7 • Satuan dari berat volume adalah Newton per meter kubik (N/m3). • Kerapatan/density (ρ) adalah massa tanah persatuan volume total tanah (Vt), yaitu : dan dimana : ρ = kerapatan tanah/density (kg/m3) ρd = kerapatan tanah kering/dry density (kg/m3) m = massa tanah (kg) ms = massa butiran padat dari tanah (kg) Vt = volume total tanah (m3) KOMPOSISI TANAH t V m      81 , 9   g t s d V m   d d d g    81 , 9   Dimana g = percepatan gravitasi = 9,81 m/dt2
  • 8. Berat Jenis tanah/Specific Gravity (Gs) • Berat Jenis Gs tidak berdimensi. • Berat jenis dari berbagai jenis tanah berkisar antara 2,65 sampai 2,75. • Nilai berat jenis sebesar 2,67 biasanya digunakan untuk tanah-tanah tak berkohesi. Sedangkan untuk tanah kohesif tak organik berkisar antara 2,68 sampai 2,72. • Nilai-nilai berat jenis dari berbagai jenis tanah adalah sbb : Jenis Tanah Berat Jenis Gs Krikil 2,65 – 2,68 Pasir 2,65 – 2,68 Lanau tak organik 2,62 – 2,68 Lempung organik 2,58 – 2,65 Lempung tak organik 2,68 – 2,75 Humus 1,37 Gambut 1,25 – 1,80
  • 9. Density ( ρ ) and Unit Weight ( γ ) Kerapatan dan Berat Volume  Masa adalah ukuran inersia material, atau “kuantitas materi”. Masa tidak dapat berubah pada tempat-tempat yang berbeda.  Berat adalah gaya, gaya dari gravitasi pada sebuah benda. Nilainya berbeda pada tempat yang berbeda (Hukum Newton's II, F = ma) (Giancoli, 1998)  Berat satuan sering digunakan dibandingkan kepadatan yaitu : (sebagai contoh dalam menghitung tekanan berlebih). w s w s w s s w w w g g G m kN m m t g Water m g m 9.8 gravitasi percepatan g Volume g masa Volume Weight weight Unit Volume masa Density                                  3 2 3 2 2 8 . 9 sec 8 . 9 1 . sec 8 . 9 sec
  • 10. 10 Hubungan Antara Berat volume (Unit Weight), Angka Pori (Void Ratio), Kadar Air (Water Content), dan Berat Jenis (Specific Gravity) • Untuk mendapatkan hubungan antara berat volume, angka pori, dan kadar air, maka dapat ditinjau dari suatu tanah yang volume butiran nya (Vs) = 1 satuan, seperti terlihat pada gambar : Vs = 1 Vw = w Gs Vv= e Vt = 1 + e Ww = w Gs γw Ws = Gs γw e V maka 1, V dan e : (1) pers dari Karena v s V V s v    • Berat Jenis tanah/Specific Gravity (Gs) adalah perbandingan antara berat volume tanah (γs) dengan berat volume air (γw) : sehingga : γs = Gs γw dan w s s G    s s s V W  
  • 11. Hubungan Antara Berat volume (Unit Weight), Angka Pori (Void Ratio), Kadar Air (Water Content), dan Berat Jenis (Specific Gravity) • Karena Vs = 1, maka γs = Ws dan γs = Gs γw , sehingga berat butiran tanah Ws = Gs γw • Kadar air : Vs = 1 Vw = w Gs Vv= e Vt = 1 + e Ww = w Gs γw Ws = Gs γw • Dengan menggunakan pers (5) dan pers (7) kita dapat menuliskan : e G V W dan e G w e G w G V W W V W w s t s d w s w s w s t w s t t             1 1 ) 1 ( 1        s w W W w  Sehingga Ww = w Gs γw dan Vw = w Gs karena : w w w W V   • Derajat kejenuhan (S) adalah: s s v w G w e S atau e G w V V S    maka Ww = w Ws w s w s s e ) e S G ( e ) G w G (           1 1
  • 12. 12 Hubungan Antara Berat volume (Unit Weight), Angka Pori (Void Ratio), Kadar Air (Water Content), dan Berat Jenis (Specific Gravity) • Apabila contoh tanah adalah jenuh air (saturated), yaitu ruang pori terisi penuh oleh air, maka berat volume jenuh air dapat ditentukan dengan cara sbb : e e G e e G V W W V W w s w w s t w s t t sat          1 ) ( 1     Selanjutnya kita dapat menulis sbb : • Berat volume tanah jenuh air (γsat) adalah: • Kerapaatan jenuh air/saturated density (ρsat) : e e G w s sat    1 ) (   Dimana ρw = kerapaatan air (water density) = 1000 kg/m3 Vs = 1 Vv = Vw = e Ww = e γw Ws = Gs γw Vt = 1 + e Wtotal
  • 13. Hubungan Antara Berat volume (Unit Weight), Angka Pori (Void Ratio), Kadar Air (Water Content), dan Berat Jenis (Specific Gravity) • Dengan diketahuinya : • Kerapatan (density) : e G w w s    1 ) 1 (   • Kerapatan kering (dry density) : e G w s d   1   e G V W dan e G w w s t s d w s       1 1 ) 1 (     Maka dapat ditulis : • Sebagaimana diketahui : : ditulis dapat sehingga W W w serta g m W dan g m W s w w w s s    s w s w m w m dan g m g m w   g dan g g g w w s s d d             ; ;
  • 14. Hubungan Antara massa dan Volume • Karena Vs = 1, maka γs = Ws dan γs = Gs γw sehingga berat butiran tanah Ws = Gs γw • Massa butiran tanah (ms) : Vs = 1 Vw = w Gs Vv= e Vt = 1 + e mw = w Gs ρw ms = Gs ρw • Dengan demikian hubungan antara massa dan Volume dapat digambar sbb : e G V m dan e G w e G w G V V m m V m w s t s d w s w s w s v s w s t t              1 1 ) 1 ( 1        g G g W m w s s s    sehingga g karena w w    • Massa air (mw ) : w s s G m   w s w s w G w m sehingga m w m    Sehingga :
  • 15. 15 Hubungan Antara Berat volume (γ), Porositas (n) dan Kadar Air (w)  Hubungan antara berat volume, porositas, dan kadar air dapat dikembangkan dengan cara yang sama seperti yang dijelaskansebelumnya.  Jika volume total tanah (Vt) = 1 satuan , maka : n V sehingga V V V n porositas v v t v    1 ) ( v s t V V V tanah total volume   ) ( n V sehingga V V V s v t s     1 Vs = 1- n Vv= n Vt = 1 ) 1 ( 1 n W sehingga n W V W s s s s s s        w s s w s s G maka G       ) 1 ( n G W sehingga w s s    ) 1 ( n G w W sehingga W w W maka W W w w s w s w s w     
  • 16. 16  Berat volume kering tanah (γd) : ) 1 ( 1 ) 1 ( n G n G V W w s w s t s d         ) w ( ) n ( G ) n ( G w ) n ( G W W V W w s w s w s w s t t           1 1 1 1 1     • Berat volume tanah (γ) : • Untuk tanah jenuh air (saturated), berat volume jenuh air (γsat) sbb : Vs = 1 - n Vv = Vw = n Ww = n γw Vt = 1 Wtotal Ws = Gs γw (1-n) w s w w s w s ] n ) n ( G [ n ) n ( G V W W              1 1 1 • Kadar air (w) tanah jenuh air : s w s w s w G n n n G n W W w ) 1 ( ) 1 (        Hubungan Antara Berat volume (γ), Porositas (n) dan Kadar Air (w)
  • 17. 17 Kerapatan Relatif (Relative Density): Dr • Istilah kerapatan relatif (relative density) umumnya dipakai untuk menunjukkan tingkat kerapatan dari tanah berbutir (granular soil) di lapangan. • Kerapatan relatif didefinisikan sebagai : dimana : Dr = kerapatan relatif, biasanya dinyatakan dalam persen e = angka pori tanah di lapangan emaks = angka pori tanah dalam keadaan paling lepas emin = angka pori tanah dalam keadaan paling padat. • Harga kerapatan relatif (Dr) bervariasi dari harga terendah = 0 untuk tanah yang sangat lepas, sampai harga tertinggi = 100% untuk tanah yang sangat padat. min e e e e D maks maks r   
  • 18. Kerapatan Relatif (Relative Density): Dr • Para ahli tanah secara kualitatif menjelaskan tentang keadaan tanah berbutir kasar berdasarkan kepadatan relatifnya, seperti terlihat pada tabel berikut :                  d maks d d maks d d d r D       min min • Dengan menggunakan definisi berat volume kering (γd), kerapatan relatif juga dapat dapat dinyatakan dengan berat volume kering yaitu : Kerapatan Relatif (%) Penjelasan mengenai deposit tanah 0 – 15 Sangat lepas 15 – 50 Lepas 50 – 70 Menengah 70 – 85 Padat 85 – 100 Sangat padaat dimana : γd min = berat volume kering tanah dalam keadaan yang paling lepas (pada angka pori maksimum, emaks) γd = berat volume tanah asli di lapangan (pada angka pori e) γd maks = berat volume kering tanah dalam keadaan yang paling padat (pada angka pori minimum, emin)
  • 19. Contoh Soal 1 • Dalam keadaan asli di lapangan, tanah mempunyai volume = 10 cm3 dan berat basah 18 gram. Setelah dikeringkan di dalam oven, berat tanah kering adalah 16 gram. Jika berat jenis tanah Gs = 2,71 hitung : – Kadar air (w) – Berat volume basah (γ) – Berat volume kering (γd) – Angka pori (e) – Porositas (n) – Derajat kejenuhan (S) • Penyelesaian : % 5 , 12 % 100 16 2 16 16 18 ) (         s s t s w W W W W W w Air Kadar 3 80 , 1 10 18 ) ( cm gram V W basah volume Berat t t     3 60 , 1 10 16 ) ( cm gram V W kering volume Berat t s d    
  • 20. Contoh Soal 1 (lanjutan) • Penyelesaian : 3 3 0 , 1 90 , 5 1 71 , 2 16 ) ( cm gr dimana cm G W V tanah Volume w w s s s        3 10 , 4 90 , 5 00 , 10 ) ( cm V V V ori p Volume s v      69 , 0 90 , 5 10 , 4 ) (    s v V V e Pori Angka Jadi 41 , 0 69 , 0 1 69 , 0 1 ) (      e e n Porositas % 0 , 49 % 100 10 , 4 0 , 2 ) (     v w V V S Kejenuhan Derajat 3 0 , 2 0 , 1 0 , 2 0 , 1 0 , 16 0 , 18 ) ( cm W W W V pori dalam ir a Volume w s t w w w         
  • 21. Contoh Soal 2 • Dalam keadaan asli, suatu contoh tanah basah mempunyai volume = 0,33 ft3 dan berat = 39,93 lb. Setelah dikeringkan di dalam oven, berat tanah kering adalah 34,54 lb. Apabila Gs = 2,71 hitung : – Kadar air (w) – Berat volume basah (γ) – Berat volume kering (γd) – Angka pori (e) – Porositas (n) – Derajat kejenuhan (S) • Penyelesaian : % 6 , 15 % 100 54 , 34 39 , 5 54 , 34 54 , 34 93 , 39 ) (         s s t s w W W W W W w Air Kadar 3 0 , 121 33 , 0 93 , 39 ) ( ft lb V W basah volume Berat t t     3 67 , 104 33 , 0 54 , 34 ) ( ft lb V W kering volume Berat t s d    
  • 22. Contoh Soal 2 (lanjutan) • Penyelesaian : 3 3 4 , 62 204 , 0 4 , 62 71 , 2 54 , 34 ) ( ft lb dimana ft G W V tanah Volume w w s s s        3 126 , 0 204 , 0 33 , 0 ) ( ft V V V ori p Volume s v      62 , 0 204 , 0 126 , 0 ) (    s v V V e Pori Angka Jadi 38 , 0 62 , 0 1 62 , 0 1 ) (      e e n Porositas 3 086 , 0 4 , 62 39 , 5 4 , 62 54 , 34 93 , 39 ) ( ft W W W V pori dalam ir a Volume w s t w w w          % 3 , 86 % 100 126 , 0 086 , 0 ) (     v w V V S Kejenuhan Derajat
  • 23. Contoh 3 • Data dari pengujian suatu contoh tanah dalam keadaan jenuh di laboratorium menghasilkan angka pori (e) = 0,45 dan berat jenis 2,65. Hitung : – Berat volume basah (γ) – Kadar air (w) • Penyelesaian : – Benda uji dalam keadaan jenuh. Jadi, seluruh ruang pori terisi air, sehingga Vv = Vw Vs = 1 Vv = Vw = e Ww = e γw Ws = Gs γw Vt = 1 + e Wtotal 45 , 0 ) ( :   s v V V e Pori Angka Jadi • Tetapi Vv dan Vs belum diketahui. Pada gambar anggap Vs = 1. • Jadi pada keadaan jenuh Vv = e Vs = e x 1 = e = 0,45; sehingga : Volume tanah (Vt) = Vs + Vv = 1 + e = 1 + 0,45 = 1,45
  • 24. Contoh 3 (lanjutan) • Penyelesaian : Vs = 1 Vv = Vw = e Ww = e γw Ws = Gs γw Vt = 1 + e Wtotal • Berat tanah kering (Ws) = Vs Gs γw = 1 x 2,65 x 1 = 2,65 ton • Berat air dalam tanah (Ww) = Vw γw = Vw γw = 0,45 x 1 = 0,45 ton • Berat total tanah(Wt) = Ws + Ww = 2,65 + 0,45 = 3,10 ton 3 14 , 2 45 , 1 10 , 3 ) ( m t V W basah Tanah Volume Berat t t     % 17 % 100 65 , 2 45 , 0 ) (     s w W W w Air Kadar
  • 25. Contoh Soal 4 • Suatu tanah jenuh air mempunyai berat volume kering (γd) = 16,2 kN/m3. Kadar airnya (w) adalah 20%. Tentukan : – Berat volume jenuh (γsat) – Berat Jenis /Specific Gravity (Gs) – Angka pori (e) • Penyelesaian : s w s w s d G w G e G kering volume Berat     1 1 ) (    3 44 , 19 %) 20 1 ( 2 , 16 ) 1 ( ) ( m kN w jenuh volume Berat d sat        s G w e pori angka jenuh ah tan Untuk  ) ( , 3 81 , 9 ) 20 , 0 ( 1 ) 81 , 9 ( 2 , 16 m kN dimana G G w s s     s s G G 81 , 9 ] ) 20 , 0 1 [( 2 , 16   47 , 2 81 , 9 ] 24 , 3 2 , 16    s s s G sehingga G G 49 , 0 47 , 2 20 , 0 ) ( ,     s G w e pori angka jenuh ah tan Untuk
  • 26. Tugas Rumah 1) Suatu tanah mempunyai angka pori (e) = 0,60; kadar air (w) = 23%, dan berat jenis (Gs) = 2, 56. Trntukan : – Porositas (n) – Berat volume basah (γb) – Berat volume kering (γd) – Derajat kejenuhan (S) 2) Suatu contoh pasir mempunyai porositas (n) = 43% dan berat jenis butirnya (Gs = 2,5). Tentukan : – Berat isi kering dari pasir tersebut – Berat isi pasir tersebut, bila S = 65% – Derajat kejenuhan contoh tanah, pada kadar air (w) = 16%. 3) Sebuah contoh tanah lempung yang jenuh mempunyai isi 200 cm3 dan beratnya 350 gram. Jika berat jenisnya (Gs) = 2,7. Tentukan : – Kadar pori (e) – Porositas (n) – Kadar air (w) – Berat isi tanah (γ)