Tanaman penting di dataran rendah meliputi tanaman pangan, buah-buahan, sayuran, dan hortikultura. Morfologi dan fisiologi tanaman dipengaruhi oleh iklim, struktur tanah, dan faktor lingkungan lainnya di dataran rendah. Tanaman dataran rendah perlu sistem irigasi yang memadai agar dapat tumbuh dengan baik.
1. PENGENALAN TANAMAN PENTING DATARAN RENDAH
LAPORAN PRATIKUM
Oleh :
Kelompok 5
1. Desak Gede Karlina Satwiva Wijaya (141510601173)
2. Inka Awalinah (141510601009)
3. Hosiatul Muflihati (141510601031)
4. Devi Dwi Kristanti (141510601102)
5. Dewi Syarifal Bulan (141510601117)
6. Meta Rona Iqrimah (141510601115)
7. Nurul Nur Rizky (141510601112)
8. Avi Panca Sakti (141510601164)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
2. BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris, sehingga memiliki keanekaragaman
hayati serta areal yang subur dan cocok digunakan sebagai lahan pertanian.
Potensi yang dimiliki oleh negara Indonesia mengakibatkan sebagian besar
penduduk Indonesia yang hidup di desa bermata pencaharian sebagai petani.
Pertanian merupakan kegiatan mendasar yang dilakukan oleh manusia karena
semua manusia di dunia membutuhkan makanan setiap harinya. Sektor pertanian
sangat menunjang perekonomian nasional terutaman kegiatan ekspor dan impor
dibidang pertanian seperti sandang, pangan, dan papan yang berguna bagi
kehidupan masyarakat umum.
Manusia sudah mengenal tumbuhan dari masa berburu hingga bercocok
tanam yang nantinya dibudidayakan oleh manusia. Pada masa bercocok tanam
kehidupan manusia sudah menetap, mulai membudidayakan tumbuhan dan
menjinakkan hewan-hewan liar untuk kelangsungan hidupnya. Kondisi alam di
Indonesia sangat menunjang kegiatan dalam bidang pertanian karena memiliki
kondisi alam yang baik, lahan pertanian yang luas, beriklim tropis dan sinar
matahari yang cukup untuk menunjang tumbuhnya tanaman, sehingga tanaman
dapat diklasifikasikan menjadi sistem pertanian seperti sistem pertanian
perkebunan, tegal, sawah, dan sistem pertanian berkelanjutan. Selain
diklasifikasikan dari sistem pertaniannya, tanaman juga di bagi menjadi tanaman
tahunan dan tanaman musiman.
Kelangsungan hidup manusia dan hewan tidak terlepas dari dari tumbuh-
tumbuhan, karena pada rantai makanan tumbuhan merumakan produsen yang
dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Adanya
keseimbangan manusia dan makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan tanaman
maka tumbuhan dan tanaman memiliki peran penting dalam kehidupan makhluk
hidup. Selain tumbuhan dan tanaman dapat membuat makanan sendiri, tumbuhan
juga dapat mengubah karbondioksida menjadi oksigen yang nantinya dapat
digunakan oleh makhluk hidup lainnya. Tumbuhan dan tanaman memiliki
3. pengertian yang berbeda, tumbuhan merupakan semua jenis organisme yang
termasuk flora dan berkaitan dengan tumbuhan yang belum dibudidayakan,
sedangkan tanaman merupakan organisme atau tumbuhan yang sudah
dibudidayakan seperti tanaman pangan, hortikultura, dan lain sebagainya.
Tumbuhnya tanaman pertanian dapat dijumpai diberbagai tempat dan
relief seperti dataran tinggi dan dataran rendah. Tanaman tidak hanya tumbuh di
dataran melainkan dapat pula di daerah perairan. Dataran rendah merupakan
hamparan luas tanah yang tingkat ketinggiannya apabila di ukur dari permukaan
laut kira-kira 200 m dpl. Dataran rendah umumnya memiliki kandungan unsur
hara yang rendah di dalam tanah karena mudah terjadinya erosi, selain itu
kandungan tanah pada dataran rendah bersifat lebih asam.
Dataran rendah umunya digunakan sebagai lahan pemikiman, industri dan
pertanian. Pada dataran rendah yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian tidak
semua jenis tanaman dapat hidup dengan baik, karena selain adannya perbedaaan
iklim antara dataran tinggi dan dataran rendah, juga adanya perbedaan kandungan
unsur hara, suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya. Namun adapula tanamaan
yang dapat hidup di dataran tinggi dan dataran rendah tergantung bagaimana cara
masing-masing tumbuhan itu menyesuaikan diri pada habitatnya. Habitat tempat
tumbuhnya suatu tanaman tergantung pada ketinggian daerah tumbuhhnya atau
topografinya. Topografi tidak hanya mengenal pada bentuk permukaan bumi,
planet lainnya saja, tetapi juga pengaruh manusia terhadap lingkungannya.
Topografi pada dasarnya akan berpengaruh kepada keadaan iklim mikro,
suhu, intensitas cahaya, kondisi solum tanah, dan sebagainya. Sehingga tanaman
yang berhabitat di dataran tinggi tidak akan bisa hidup di topografi dataran rendah
terkecuali dilakukan rekayasa pada lingkungan terhadap tanaman tersebut. Pada
umumnya tanaman yang hidup di dataran rendah, ada yang membutuhkan air
dengan kapasitas banyak dan ada pula yang tidak. Tanaman yang hidup di dataran
rendah yang memerlukan kapasitas air tinggi perlu adanya sistem irigasi dan
drainase pada lahan tersebut sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Tanaman yang dapat hidup didataran rendah misalnya mangga, nangka,
jambu, padi, palawijaya, tebu dan sayuran. Tanaman ini mampu hidup didataran
4. rendah karena dataran rendah merupakan dataran yang tingkat ketinggiannya 200
m dpl dari permukaan laut, selain itu suhu yang ada didataran rendah khususnya
negara Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai dengan 28 derajat
Celsius sepanjang tahun. Sehingga memungkinkan untuk tanaman tersebut bisa
hidup didataran rendah dan sesuai habitat dan topografi.
Tanaman dataran tinggi dibedakan atas beberapa klasifikasi makhluk
hidup untuk membedakan divisio, klas, ordo, familia, genus, dan spesies dari
masing-masing makhluk hidup. Kingdom plantae merupakan kerajaan untuk
tumbuh-tumbuhan yang nantinya dibedakan atas mengelompokan genus dan
spesiesnya. Kegunaan dari pengklasifigasiian makhluk hidup ini adalah supaya
mudah mempelajarinya didalam mengenal tanaman tersebut.
1.2 Tujuan
Supaya mahasiswa mengetahui dan mengenal tanaman – tanaman penting
yang berhabitat di daerah dataran rendah serta morfologi dan taksonominya.
5. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pertanian berkelanjutan merupakan sistem pertanian yang
menerapkan dan mengolaborasikan antara peternakan dan pertanian, dengan
adanya kolaborasi antara perternakan dan pertanian akan terjadi saling
keterkaitan. Tanaman membutuhkan tambahan unsur hara yang terdapat dalam
tanah dari kotoran hewan sebagai pupuk dan hewan herbivora membutukan
makanan dari hewan. Pada vegetasi tumbuhan bawah atau tumbuhan dataran
rendah merupakan komponen penting dalam vegetasi hutan dan memiliki peran
yang penting dalam kelangsungan ekosistem dan peran dari masing-masing sangat
diperhitungkan untuk menunjang kehidupan tumbuh-tumbuhan lain (Manan
dalam Asmayannur dan Syam, 2012)
Daerah dataran rendah banyak dijumpai tanaman-tanaman seperti tanaman
hortikultura. Tanaman hortikultura merupakan suatu cabang ilmu yang
mempelajari budidaya tanaman sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan, atau
tanaman hias. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah tanaman buah-
buahan, sayuran, tanaman obat, dan tanaman penghasil rempah-rempah. Tanaman
hortikultura yang dibudidayakan di dataran rendah merupakan suatu usaha yang
berpola komersil dan diusahakan secara monokultur di ladang produksinya yang
luas. Kedudukan tanaman hortikultura sangat penting kedudukannya selain untuk
memenuhi kebutuhan pokok manusia juga dapat menjadi sumber vitamin dan
mineral (Zulkarnaian, 2009)
Tumbuh kembang tanaman di dataran rendah, perlu mengenal struktur
morfologi dan karakteristik tanaman sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh
dengan baik. Umumnya tanaman yang hidup didataran rendah dipengaruhi oleh
topografi dan struktur tanah. Topografi pada suatu daerah akan mempengaruhi air
tanah pada daerah tersebut. Pada dataran rendah cendrung akan cepat berkembang
dari pada dataran tinggi, ini dipengaruhi oleh struktur tanah yang lebih merata dan
datar sehingga memudahkan untuk mengolah dan melangsungkan kehidupan.
Topografi dataran rendah memiliki daerah resapan air lebih rendah dari pada di
dataran tinggi, karena pada dataran rendah mulai adanya membangunan yang
6. begitu pesat. Maraknya pembangunan di daerah dataran rendah mendorong
dataran rendah untuk dijadikan areal perkotaan dan menerapkan sistem pertanian
berkelanjutan ( Putranto dan Kusuma, 2009).
Dataran rendah merupakan suatu lahan hamparan luas pada suatu daerah,
apabila diukur dari permukaan laut memilki ketinggian kurang lebil 200 m dpl.
Suhu pada daerah dataran rendah mencapai 23 sampai 28 derajat celsius
sepanjang tahun. Pada daerah dataran rendah terdapat berbagai macam tamanan
yang tumbuh baik seperti tanaman perkebunan, sawah, ladang, tanaman
hortikultura dan lain sebagainya. Di daerah lingkungan tropik, iklim memegang
peranan penting dalam menentukan jenis tanaman yang dibudidayakan dan
menentukan dalam penentuan hasil akhir (Goldsworthy and Fisher, 1992)
Keragaan atau fenotipe tumbuhan di dataran rendah ditentukan oleh
interaksi genotipe dengan faktor lingkungan, sehingga antara fenotipe dan
genotipe saling berhubungan, fenotipe menunjukkan suatu organisme yang dapat
diamati dan diatur oleh genotipe yang mencirikan faktor genetik pada suatu
tanaman. Adanya pengaruh fenotipe dan genotipe mengakipatkan adanya variasi
antara perbedaan seperti warna bunga, daun, atau bentuk bijinya. Selain itu juga
berpengaruh terhadap variasi seperti tinggi batang, lebar daun, jumlah anakan dan
tinggkat reproduksi masing-masing tanaman (Fitriani dkk., 2013)
Sistem pertanian di dataran rendah memerlukan perhatian dan pendekatan
yang terintegrasi dalam berbagai subsistem dalam sistem usaha tani. Tumbuh-
tumbuhan yang hidup di dataran rendah sangat memegang peran penting, karena
banyak memiliki potensi yang sudah teridentifikasi seperti tanaman obat-obatan,
tanaman pangan dan lain sebaginya yang nantinya berguna dalam masing-masing
bidang. Tumbuhan dataran rendah juga dapat menjanga kelembaban karena ada
tumbuhan bawah sebagai penutup tanah. Tumbuhan dataran rendah berpotensi
penting dalam komponen penyusun ekosistem hutan. Sehubungan dengan itu,
untuk dapat memilah tumbuhan pada ekosistem hutan perlu adanya analisis dan
penglasifikasian dari tumbuhan penyusun ekosistem hutan (Djufry dkk., 2011).
Air merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk tanaman di
dataran rendah. Kelangsungan hidup tanaman dataran rendah membutuhkan
7. irigasi dan drainase, supaya pasokan mineral dalam tanah tercukupi sehingga
dapat menghindari terjadinya perubahan struktur morfologi dan fisiologi pada
masing-masing tanaman. Pengolahan air sebelum tanam sangat di butuhkan untuk
menjaga kelembapan pada struktur tanah, namun pasokan air yang dibutuhkan
untuk masing-masing tanaman berbeda, sehingga dengan adanya pengaturan air di
dataran rendah, dapat memilih tanaman mana yang membutuhkan air baanyak dan
tidak. Salah satu contoh tanaman yang perlu memerlukan sistem irigasi yang
sesuai dan struktur tanah atau medianya tergenang oleh air adalah padi (Davatgar
et al., 2009)
Dataran rendah umumnya identik dengan daerah perkotaan sehingga
mudah ternyadinya pengembangan, intensitas cahaya pada daerah dataran rendah
lebih tinggi dari pada daerah dataran tinggi, tekanan atmosfer pada dataran tinggi
lebih besar dataran tinggi. Sehingga curah hujan pada daerah dataran rendah lebih
rendah dan menyebabkan vegetasi pada tanaman lebih mudah untuk
melangsungkan pembentukan vegetatif dan generatif yang sempurna. Vegetasi
tumbuhan pada dataran rendah memiliki jenis morfologi yang jarang dan tinggi
pada tumbuhan tersebut lebih rimbun. Petani yang ada pada daerah dataran rendah
lebih mudah memanen hasil komoditas yang ada pada lahannya dan distribusi
daerah ini lebih tinggi (Parsons and Gibson, 2009).
Struktur morfologi dan fisiologi pada daerah dataran tinggi karena
perbedaan dalam kondisi penyerapan cahaya dalam proses fotosintesis bagi
tumbuhan maupun tanaman hijau yang mampu mengolah dan merubah
karbondioksida menjadi oksigen yang nantinya dapat dipergunakan oleh
tumbuhan lain serta makhluk hidup lainnya. Variasi tanaman dataran rendah yang
dapat membedakan antara tanaman dataran tinggi dan rendah, pada tanaman
dataran rendah tanaman yang tumbuh lebih mudah dipanen dan pada umumnya
merupakan tanaman budidaya. Pada dataran rendah distribusi tinggi karena mudah
dijamah oleh penduduk sekitar (Amutharaj et al., 2013).
Tumbuhnya tumbuhan pada dataran rendah dapat dipengaruhi oleh faktor
iklim, struktur tanah, bentuk morfologi dan fisiologi tanaman. Iklim pada dataran
rendah meliputi kelembaban yang rendah, curah hujan rendah, intensitas cahaya
8. tinggi, suhu tinggi, dan tekanan atmosfer tinggi. Hal ini berpengaruh terhadap
jenis tanaman yang tumbuh pada dataran rendah. Tumbuhan atau tanaman yang
dapat menyesuaikan diri akan dapat bertahan hidup sehingga menghasilkan hasil
yang produktif. Secara umun tanaman yang dapat tumbuh pada daerah dataran
rendah dengan tinggi tempat 0-600 m dpl dan suhu rata-rata 22 derajat selcius
sampai 26,3 derajat selcius adalah tanaman padi, jagung, kopi, tembakau, kopi,
tebu, karet, kelapa dan coklat (Saree et al., 2012).
9. BAB 3. METODE PRATIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan pratikum Pengantar Ilmu Tanaman mengenai Pengenalan
Tanaman Penting Dataran Rendah dilaksanakan di Agrotechno Park, Universitas
Jember, pada hari Minggu, tanggal 26 Oktober 2014 pada pukul 13.00 – 14.00.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Balan
1. Tanaman yang diamati
3.2.2 Alat
1. Tabel Pengamatan
2. Alat tulis
3. Penggaris
4. Meja dada
3.3 Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menetapkan objek tanaman yang diamati
3. Menggambar bentuk tanaman yang diamati dan memberi keterangan
bagian-bagiannya
4. Mengisi tabel pengamatan