Pekarangan memiliki berbagai fungsi seperti sumber pangan, obat-obatan, sosial, dan ekonomi. Pekarangan perlu diintensifikasi dengan rasionalisasi tanaman, zonasi lahan, persiapan lahan dan benih, serta pemeliharaan rutin untuk meningkatkan produktivitas. Faktor ekologi seperti curah hujan, ketinggian, dan cahaya matahari perlu diperhatikan dalam pengembangan pekarangan.
2. A. Pengertian Pekarangan
• Pekarangan : sebidang tanah yg terletak langsusng disekeliling rumah, dgn
batas-batas yg jelas dan ditanami dgn berbagai jenis tanaman “(Ahli pertanian
Belanda, G.A. Terra).
• Ditinjau dari ekologinya, pekarangan merupakan habitat yang serasi untuk
bebagai jenis tanaman yg tumbh secara beragregasi dan berasosiasi dlm
sistem berlapis tingkat
3. Menurut Agus (2011), ekosistem pekarangan adalah salah satu contoh ekosistem yang diciptakan juga oleh
manusia yang bertujuan untuk mempercantik halaman rumah ataupun lainnya. Ekosistem pekarangan
merupakan bagian terkecil dari ekosistem padang rumput dan perkebumama sawit baik secara luas area,
komponen penyusun, stabilitas, maupun produktivitas.
Ekosistem pekarangan adalah hubungan antara beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuhan serta
mahluk hidup lainnya yang hidup dalam suatu kawasan pekarangan serta membentuk suatu ekosistem yang
berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tak
langsung dengan lingkungannya dan antara satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Karekteristik pekarangan desa yaitu memiliki aspek estetika, fungsional, dan pelestarian lingkungan,
perkarangan dapat merupakan symbol status ekosistem buatan, ekosistem di katakan stabil apabila:
a. Permukaan perkarangan datar, karenanya tidak terdapat erosi
b. Tanaman di perkarangan beraneka ragam, dengan tajuk yang berlapis-lapis dapat menahan air hujan yang jatuh
sehingga dapat menguraikan air larian
c. Terbentuknya iklim mikro yang lebih baik (sejuk)
d. Pembentukan humus tak terganggu dan terus mendapat tambahan bahan-bahan organik
e. Dapat di laksanakan daur ulang limbah rumah tangga
4. Fungsi Lahan pekarangan memiliki berbagai manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi Lumbung Hidup
Untuk menghadapi musim paceklik, pekarangan biasanya dapat membantu penghuninya
menyediakan sumber pangan yang hidup (lumbung hidup) seperti : tanaman palawija, tanaman
pangan dan hortikultura, hasil binatang peliharaan, dan ikan.
2. Fungsi Warung Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman dan binatang peliharaan yang setiap saat siap
dijual untuk kebutuhan keluarga pemiliknya.
3. Fungsi Apotik Hidup
Pekarangan menyediakan berbagai jenis tanaman obat-obatan, misalnya lengkuas, Ketumbar,
kunyit, kencur, jahe, paria, kapulaga dan sebagainya. Tanaman tersebut dapat digunakan untuk
obat-obatan tradisional yang tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan yang diproduksi secara
kimiawi
5. 4. Fungsi sosial
Lahan pekarangan yang letaknya berbatasan dengan tetangga biasanya digunakan untuk ngumpul-ngumpul
tempat bermain, berdiskusi, dan kegiatan sosial lainnya. Hasil pekarangan biasanya saling ditukarkan dengan
hasil pekarangan tetangga untuk menjalin keeratan hubungan sosial.
5. Fungsi Sumber Benih dan Bibit
Pekarangan yang ditamani berbagai jenis tanaman dan untuk memelihara ternak atau ikan mampu
menyediakan benih atapun bibit baik berupa biji-bijian, stek, cangkok, okulasi maupun bibit ternak dan
benih ikan.
6. Fungsi Pemberi keasrian
Pekarangan yang berisi berbagai jenis tanaman, baik tanaman merambat, tanaman perdu maupun tanaman
tinggi dan besar, dapat menciptakan suasana asri dan sejuk.
7. Fungsi Keindahan
Pekarangan yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman bunga-bungaan dan pagar hidup yang ditata rapi
akan memberi keindahan dan keteangan bagi penghuninya.
6. B. Ekologi Pekarangan
• Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, Wilayah Indonesia
dibagi atas daerah beriklim kering dan beriklim basah. Selain itu terdapat
perbedaan iklim menurut ketinggian tempat yaitu :
Daerah dgn ketinggian 700 m dpl : dataran tinggi
Daerah dgn ketinggian < 700mdpl : dataran rendah
7. • Schmidt dan Ferguson membuat Pembagian wilayah iklim berdasarkan
curah hujan tahunan di wilayah :
1. Wilayah iklim A1, yaitu daerah yang memiliki 12 bulan basah dan 0 bulan kering
2. Wilayah iklim A2, yaiu daerah yg memiliki <12 bulan basah dan 0 bulan kering
3. wilayah Iklim B1 yaitu daerah yg memiliki < 12 bulan basah dan 1 bulan kering
sampai 9 hingga 10 bulan basah dan 2 bulan kering
4. Wilayah iklim B2 yaitu daerah yg memiliki < 9 bulan basah dan 2 bulan kering
sampai 7 hingga 8 bulan basah dan 4 bulan kering
5. Wilayah iklim C, yaitu daerah yg memiliki < 7 bulan basah dan 4 bulan kering
sampai 5 hingga 6 bulan basah dan 6 bulan kering
6. Wilayah iklim D5, yaitu daerah yg memiliki < 5 bulan basah dan 6 bulan kering
sampai 2 hingga 4 bulan basah dan 8 bulan kering
8. Disamping CH, ketinggian air tanah juga perlu diperhatikan . Sistem perakaran bbrp jenis tanaman,
seperti nangka dan pepaya sangat memerlukan oksigen shg mengehendaki aerase yg baik. Pada
tanaman demikian, permukaan air tanah yang terlalu tinggi dpt mengganggu, terutama stlh tanman
besar, musalnya daun akan menguning, gugur, dan akhrnya tanaman mati.
Berdasarkan ketinggiannya, air tanah dapat digolongkan sbb :
1. Sangat tinggi, yakni kurang dari 50 cm dari permukaan tanah
2. Antara 50 hingga 150 cm dari permukaan tanah
3. Lebih dari 150 hingga 200 cm dari permukaan tanah
4. Tidak tersedia air tanah.
Berbagai jenis tanaman buah-buahan pohon ada yang menghendaki cahaya matahari penuh dan ada
pula yg mengehendaki naungan, misalnya salak, duku dan kebanyakan tanaman-tanaman yg belum
menghasilkan . Namun demikian pada saat berbunga dan berbuah tanaman2 tsb memerlukan cahaya
matahari penuh.
Persyaratan ekologi di dalam pengusahaan buah-buahan pohon sangat penting diperhatikan , krn
kesalahan dalam penanaman akibat ketidaksesuaian ekologi baru akan terlihat setelah 6-8 tahun
kemudian, yaitu stlh diketahui bhwa tanaman tdk mau berbuah.
9. C. Masalah dalam Pengembangan Perkarangan
• Bbrp masalah yg byk dijumpai dalam pengembangan perkarangan di Indonesia adalah :
1. Terlalu byk tanaman yg diusahakan shg tdk ada lg tersisa lahan utk tanaman baru
2. Terlalu byk naungan shg bibit yg baru tumbuh sulit berkembang dgn baik,demikian pula
halnya dgn tanaman sayur-sayuran
3. Lahan yang terlalu padat, dgn kondisi berbatu atau terlalu basah (becek)
4. Kekurangan air pd musim kemarau dan kebanjiran pd musim penghujan
5. Byk gangguan ternak dan anak-anak atau bahkan pencurian.
6. Kurangnya pengetahuan dan motivasi penghuni mengenai jenis-jenis tanaman dan cara
bercocok tanam.
10. D. Intensifikasi Lahan Perkarangan
• Adapun langkah-langkah yg perlu ditempuh dalam upaya intensifikasi lahan perkarangan
adalah :
1. Rasionalisasi, yaitu melakukan inventarisasi thdp tanaman-tanaman yg tdk bermanfaat lagi,
lalu ditebang (dibuang) utk membuat daerah terbuka.
2. Zonasi atau perwilayahan, yaitu penentuan bagian-bagian mana dari pekarangan yang
diperuntukkan bagi kegiatan umum dan tujuan sosial, wilayah aktif, wilayah pribadi,
wilayah buah-buahan pohon dan, wilayah terbuka utk sayuran.
3. Persiapan lahan yg baik, yaitu melakukan penggemburan tanah dgn bahan organik.
4. Persiapan benih/bibit unggul bermutu, yaitu dgn menetapkan skala prioritas berdasarkan
kemudahan tumbuh, cpt menghasilkan,kandungan gizi tumbuh, dan mudah dipaparkan.
11. 5. Pemeliharaan dan penanaman berikutnya, meliputi kegiatan-kegiatan pembuatan
naungan, pemangkasan, pohon buah-buahan , penyiangan gulma, pengairan, pemupukan
serta pemberantasan hama dan penyakit yg dilakukan secara rutin.
6. Pemanenan yang dilakukan tepat waktu, yakni tdk terlalu lambat (utk sayur-sayuran)
dan tdk terlalu cepat (utk buah-buahan) agar mutunya baik dan kandungan gizinya
berada dlm keadaan maksimal, serta laku dipasaran.
https://youtu.be/DEqPaOSHI-M
Tugas :
Buatlah sebuah video tentang tanaman pekarangan rumah Anda :
- Jelaskan alasan anda memilih jenis tanaman tersebut
- Tujuan dan manfaat dari tanaman pekarangan tersebut
- Jelaskan Cara anda dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan