SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN
TRAINER PADA MATA PELAJARAN PDTE DI SMK

Proposal ini diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah MKPE




Disusun Oleh:

Johan Paramita      ( 5215 07 2379)




JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2010
KATA PENGANTAR
       Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rakhmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Trainer pada Mata Pelajaran Elektronika
SMK”

       Makalah ini dibuat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, menumbuhkan
kemandirian berfikir siswa dan menambah wawasan serta keterampilan siswa dalam
berkomunikasi secara ilmiah.

       Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada kepada Bapak Bambang selaku dosen
mata kuliah MKPE dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.

       Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca
pada umumnya dalam meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya.




                                                                 Jakarta, Juni 2010




                                                                        Penulis




                                                                              i
DAFTAR ISI



                                                                                                            Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................                   i

DAFTAR ISI ...........................................................................................        ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................                      1

        A. Latar Belakang ..........................................................................           2

        B. Rumusan Masalah .....................................................................               2

        C. Tujuan .......................................................................................      2

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................                         3

        II.1 Pengertian Belajar ....................................................................           3

        II.2 Teori Konstruksivisme..............................................................               6

        II.3 Pengertian Media dan Trainer...................................................                  8

        II.4 Pengertian Hasil Belajar ..........................................................              9

        II.5 Hubungan hasil belajar siswa menggunakan trainer ...............                                 10

BAB V PENUTUP ..............................................................................                  11

        A. Kesimpulan .............................................................................           11

        B. Saran ........................................................................................     11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................                   12




                                                                                                              ii
BAB I

                                 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

        Perkembangan Teknologi di era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang
dalam segala hal. Salah satunya di bidang pendidikan sebagai instansi yang harus
mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman.
Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

        Pelajaran Pengetahuan Dasar Elekronika sebagai salah satu mata pelajaran produktif
di tingkat SMK, diajarkan dengan tujuan untuk membentuk peserta didik supaya memiliki
dasar pengetahuan elektronika yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
yang terjadi di lingkungan sosial dan lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia industri.

        Dalam pelajaran elektronika peserta didik dapat memahami dan menguasai ”apa” dan
”bagaimana” suatu alat elektronika bekerja dan juga memberikan pemahaman dan
penguasaan dasar tentang ”mengapa” proses tersebut terjadi. Untuk dapat memenuhi tujuan
tersebut di atas, peserta didik dituntut memiliki dasar-dasar pengetahuan elektronika yang
kuat.

        Siswa SMK lebih suka praktek dibandingkan dengan belajar teori, pada saat belajar
teori banyak siswa yang malas ataupun cepat bosan. Melihat kondisi tersebut dirasa perlu
mengambil langkah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah
menggunakan portable trainer dalam proses praktikum mata pelajaran pengantar dasar
elektronika di SMK. Dengan media tersebut diharapkan siswa akan memiliki minat dan
semangat untuk belajar




                                                                                        1
B. RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan
  makalah ini adalah :

  1. Apakah pengertian belajar?
  2. Bagaimana teori konstruksivisme dalam proses pembelajaran?
  3. Apakah pengertian hasil belajar
  4. Apakah peran trainer pada pembelajaran?
  5. Bagaimana penggunaan trainer dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
     pada mata pelajaran elektronika di SMK?


C. TUJUAN

  Makalah ini disusun dengan tujuan :

  1. Menjelaskan tentang pengertian belajar.

  2. Menjelaskan tentang pengertian teori konstrusivisme.

  3. Menjelaskan tentang pengertian hasil belajar

  4. Menjelaskan peran media pembelajaran dalam proses belajar.

  5. Menjelaskan hubungan peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
  elektronika dengan menggunakan trainer.




                                                                                    2
BAB II

                                KAJIAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Belajar
        Menurut Skinner ( 1985 ) memberikan definisi belajar adalah “Learning is a process
of progressive behavior adaption”. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi
perilaku yang bersifat progresif.

        Menurut Mc. Beach ( Lih Bugelski 1956 ) memberikan definisi mengenai belajar.
“Learning is a change performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa – bahwa belajar
membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan (
practice ).

        Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan definisi mengenai belajar “Learning can
be defined as any relatively permanent change in behavior which accurs as a result of practice
or experience.” Yaitu bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena latihan (
practice )atau karena pengalaman ( experience ).

        Menurut Stern ” Learn ist kentinisserwerb durch wiedurholte darbeitungan” yang
dalam arti luasnya juga meliputi “der ansignug neur fertigkeiten durch wiederholung die
rede” ( Stren, 1950:313 ).

        Dalam bukunya Walker “Conditioning and instrumental learning” ( 1967 ). Belajar
adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Perubahan orang dapat
memperoleh, baik kebiasaan – kebiasaan yang buruk maupun kebiasaan yang baik.

        C.T. Morgan dalam introduction to psychology ( 1961 ). Belajar adalah suatu
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari pengalaman
yang lalu.

        Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah
perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan
perilaku, yaitu :

                                                                                           3
1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).

   Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang
bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari
bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah
atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses
belajar. Misalnya, seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi pendidikan. Dia
menyadari bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang Psikologi Pendidikan. Begitu
juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi
perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
berhubungan dengan Psikologi Pendidikan.

   2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).

   Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan
kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga,
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi
pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya. Misalnya, seorang
mahasiswa telah belajar Psikologi Pendidikan tentang “Hakekat Belajar”. Ketika dia
mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”, maka pengetahuan, sikap dan
keterampilannya tentang “Hakekat Belajar” akan dilanjutkan dan dapat dimanfaatkan dalam
mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”.

   3. Perubahan yang fungsional.

   Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup
individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa
mendatang. Contoh : seorang mahasiswa belajar tentang psikologi pendidikan, maka
pengetahuan dan keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk
mempelajari dan mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun mempelajari dan
mengembangkan perilaku para peserta didiknya kelak ketika dia menjadi guru.




                                                                                        4
4. Perubahan yang bersifat positif.

   Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan.
Misalnya, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang Psikologi Pendidikan menganggap
bahwa dalam dalam Prose Belajar Mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan-
perbedaan individual atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun
setelah mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan berkeinginan untuk
menerapkan prinsip – prinsip perbedaan individual maupun prinsip-prinsip perkembangan
individu jika dia kelak menjadi guru.

   5. Perubahan yang bersifat aktif.

   Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan
perubahan. Misalnya, mahasiswa ingin memperoleh pengetahuan baru tentang psikologi
pendidikan, maka mahasiswa tersebut aktif melakukan kegiatan membaca dan mengkaji
buku-buku psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan
sebagainya.

   6. Perubahan yang bersifat pemanen.

   Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi
bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer,
maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan
melekat dalam diri mahasiswa tersebut.

   7.   Perubahan yang bertujuan dan terarah.

   Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misalnya, seorang mahasiswa
belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia
ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan yang
diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka
panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai
tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.




                                                                                      5
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan.

   Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi
termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. Misalnya,
mahasiswa belajar tentang “Teori-Teori Belajar”, disamping memperoleh informasi atau
pengetahuan tentang “Teori-Teori Belajar”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya
seorang guru menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan
dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”.


II.2 Teori Pembelajaran Konstruktivisme

       Menurut Borich dan Tombari (1997), dalam bukunya Educational Psychology. A
Contemporary     Approach     (ms.    177),   pendekatan     pembelajaran    konstruktivisme
(constructivism) ialah

“Constructivism is an approach to learning in which learners are provided the opportunity to
construct their own sense of what is being learned by building internal connections or
relationships among the ideas and facts being taught.”

       Dalam definisi ini, mereka menjelaskan bahawa konstruktivisme adalah pendekatan
pembelajaran yang menyediakan peluang kepada pelajar untuk membina kefahaman terhadap
perkara yang dipelajari dengan mewujudkan jaringan atau hubungan (dalam mind) antara
idea dan fakta yang sedang dipelajari. Oleh itu, konstuktivisme juga dikenali sebagai fahaman
“binaan”. Seterusnya, menurut Woolfolk (1998), dalam bukunya Educational Psychology,
“Constructivist perspectives – View that emphasizes the active role of the learner in building
understanding and making sense of information.” Dari kenyataan-kenyataan ini jelaslah
bahawa mengikut teori pembelajaran konsruktivisme, pelajar perlu memainkan peranan aktif
dalam memahami dan memberi makna kepada maklumat atau pengetahuan yang dipelajari.




                                                                                            6
Sejarah Pendekatan Konstruktivisme

         Konstruktivisme bukanlah satu konsep baru. Ia berasal daripada bidang falsafah dan
telah digunakan dalam bidang sosiologi dan antropologi dan juga dalam bidang psikologi
kognitif dan pendidikan. Pada tahun 1710, ahli falsafah konstruktivis yang pertama, iaitu
Giambatista Vico, mengatakan … “one only knows something if one can explain it” (Yager,
1999).

         Immanuel Kant menyokong pendapat ini dan mengatakan bahawa manusia bukanlah
penerima maklumat yang pasif. Misalnya, pelajar menerima maklumat dengan aktif,
menghubungkannya dengan maklumat terdahulu yang telah diasimilasinya, dan menjadikan
maklumat itu miliknya dengan membina kefahaman atau membuat interpretasi ke atas
maklumat tersebut (Cheek, 1992). Seterusnya, perspektif konstruktivisme ini terhasil
daripada kajian Piaget, Vygotsky, ahli psikologi gestalt, Bartlett, Bruner, Von Glaserfeld,
Anderson, Dewey, Papert dan Confrey.

         Pembelajaran bermakna (meaningful learning), mengikut John Dewey (1966),
melibatkan “belajar dengan membuat” (learning by doing), yang kemudiannya dapat
membantu pelajar berfikir dan membentuk kefahaman tentang masalah yang cuba dihuraikan.
Dewey mempelopori gerakan “progresivisme” dalam pendidikan. Dalam keadaan yang sama,
kita menyaksikan Jean Piaget (1951) lebih awal mengutarakan tentang perkembangan
kognitif dalam karya terjemahan, “Play, Dreams and Imitation in Childhood” dan Vygotsky
(1978) dalam “Mind in Society” yang dikaitkan dengan perspektif konstruktivisme dalam
perkembangan minda kanak-kanak.

         Sejak satu setengah dekad yang lampau, di Amerika Syarikat pengajaran dan buku
teks telah diolah agar lebih menjurus kepada penggalakan proses berfikir, menyelesaikan
masalah dan membina keupayaan untuk belajar. Inilah gerakan konstruktivisme yang sudah
dilaksanakan di Amerika Syarikat, yang juga mengambil kira pemikiran Dewey dan Bruner.
Dalam konteks tempatan, kita menyaksikan gerakan ini sudah bermula dalam pembelajaran
sains dan matematik yang cuba menyemarakkan perspektif konstruktivisme.




                                                                                         7
Pembelajaran dan Pengajaran Konstruktivisme

       Pembelajaran dan pengajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme boleh
dilaksanakan dengan memberikan perhatian kepada hal – hal berikut:

       • Memberi peluang kepada pelajar mengemukakan pandangan tentang sesuatu
       konsep.

       • Memberi peluang kepada pelajar berkongsi persepsi antara satu sama lain.

       • Menggalakkan pelajar menghormati pandangan alternatif rakan mereka.

       • Menghormati semua pandangan pelajar dan tidak memandang rendah terhadap

       pandangan mereka.

       • Melaksanakan pengajaran berpusatkan pelajar.

II.3 Pengertian media dan trainer sebagai media praktikum

       Sebelum mendefinisikan tentang trainer kita akan membahas pengertian media. Media
pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu
kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang
menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi
pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi
pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran
yang rumit dan komplek.

       Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu
sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi
ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang
mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa
yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan.

Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :

       1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya,
          tetapi tidak tahu maksudnya)

                                                                                         8
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

       3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi s
       ikap pasif siswa.

       4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu :

       1) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran
       darah.

       2) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.

       3) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.

       4) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

       5) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

       6) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

       7) Membangkitkan motivasi belajar

       8) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.

       9) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
       menurut kebutuhan.

       10) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)

       11) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

       Setelah membahas tentang pengertian media kemudian kita dapat mendefinisikan
Trainer sebagai Media dalam praktikum adalah alat bantu untuk belajar keterampilan tertentu,
terutama keterampilan mekanis/ penggunaan alat dan prosedur kerjanya. Keterampilan ini
hanya dapat dikuasai apabila dilakukan (dipraktekkan) berkali-kali. Biasanya media praktek
ini satu paket dengan media instruksional (media petunjuk teknis). Trainer sebagai alat
berbagi peran adalah media yang mendorong kegiatan bersama (melibatkan sesama peserta
atau peserta dengan fasilitator untuk melaksanakan kegiatan bersama).

                                                                                          8
II.4 Pengertian hasil belajar

       Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya
dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih
lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.

Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan kebiasaan;
(b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan
dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah, (Nana Sudjana, 2004:22).

Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar yaitu :

1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).

       Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari
dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah
faktor psikologis, antara lain yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain
sebagainya.

2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).

       Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang
kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang
mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan
pembentukan sikap. Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses
belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa.
Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa, (Nana Sudjana,
1989:111).




                                                                                            9
II.5 Hubungan hasil belajar siswa dalam penggunaan trainer untuk
        praktikum mata pelajaran elektronika

Hubungan antara Trainer sebagai media dalam praktikum elektronika dengan hasil belajar
siswa, antara lain :

• Guru sebagai fasilitator harus menjelaskan cara menggunakan media untuk melaksanakan
suatu kegiatan (tugas tim), misalnya: Guru menjelaskan cara kerja melalui Lembar
praktek/kerja kelompok sebagai peran media untuk melakukan praktikum.

• Siswa menggunakan media untuk melaksanakan suatu kegiatan dan melakukan pembagian
tugas di antara mereka (siapa mengerjakan apa).

Media sebagai Alat Penyadaran/Motivasional

• Apabila media akan digunakan peserta, fasilitator menjelaskan cara menggunakan media
untuk melakukan suatu kegiatan (poster, role-play, lembar kasus, drama, permainan).
Fasilitator bisa juga menayangkan media yang menggugah (cuplikan film, “dongeng dijital”)
untuk dilanjutkan dengan diskusi pembahasan.

• Untuk mengembangkan proses penyadaran, fasilitator mempersiapkan pertanyaan kunci
yang bersifat refleksi sikap – nilai (renungan). Peserta menarik pelajaran (lesson learned) dari
kegiatan/media tersebut dan melakukan perenungan bersama.

• Untuk mengembangkan proses motivasional, fasilitator menyiapkan pertanyaan kunci untuk
mengembangkan pendapat, gagasan tindakan terhadap situasi nyata yang mereka alami yang
serupa dengan situasi yang ditampilkan dalam media




                                                                                             10
BAB IV

                                       PENUTUP

Kesimpulan

       Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar adalah perubahan sikap
dan perilaku dalam individu sebagai hasil dari proses pembelajaran. Perubahan sikap dan
perilaku ini Sesuai dengan teori konstruksivisme penggunaan trainer ini dapat membangun
pola pikir siswa tentang elektronika. Penggunaan trainer sebagai media dalam praktikum
merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam proses
praktikum, dengan menggunakan trainer siswa tidak lagi disibukkan dengan merangkai
komponen – kompenen yang ada pada modul atau job sheet praktikum. Diharapkan siswa
dapat melakukan praktikum secara maksimal, mulai dari mengamati dan menganalisa teori
yang dipraktikan dalam pengaplikasiannya. Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar lebih
giat lagi dalam mendalami pengetahuan elektronika. Dengan meningkatnya motivasi siswa
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran elektronika.




Saran

       Dalam memilih, menyiapkan dan merancang trainer dalam penggunaan media belajar,
fasilitator perlu menguasai beberapa hal, yaitu: jenis trainer, fungsi trainer, cara membuat,
dan cara kerjanya. Dalam penggunaannya, trainer yang dipilih harus memperhatikan
karakteristik peserta belajarnya, terutama tingkat literasi mereka (kemampuan membaca-
menulis dan memahami media). Guru sebagai fasilitator, harus memiliki keterampilan
mengembangkan jenis trainer yang mudah dibuat sendiri (media by design) meskipun
bukannya tidak boleh menggunakan trainer jadi yang siap pakai (media to use). Guru dapat
mengumpulkan referensi modul dan trainer dari berbagai sumber dan memanfaatkannya
untuk kegiatan pembelajaran kelompok apabila relevan atau sesuai dengan kebutuhan.




                                                                                          11
Daftar pustaka

(10 Juni 2010).http://ayinosa31.wordpress.com/2009/12/25/pembelajaran-motorik/

(10 Juni 2010).http://artikelindonesia.com/

(11 Juni 2010).http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/pengertian-belajar

(11 Juni 2010).http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/

(12 Juni 2010).http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-
definisi.html

(12 Juni 2010).http://episentrum.com/search/pengertian%20praktikum

(12 Juni 2010).http://www.scribd.com/doc/6242419/Teori-Pembelajaran

(12 Juni 2010).http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajar-dan-
perubahan-perilaku-dalam-belajar/

(12 Juni 2010).http://www.scribd.com/doc/29469526/TEORI-BELAJAR
KONSTRUKSIVISME

(12 Juni 2010). http://media-grafika.com/pengertian-media-pembelajaran




                                                                                        12

More Related Content

What's hot

0 ki & kd otomotif klas x september 2013
0 ki & kd otomotif klas x  september 20130 ki & kd otomotif klas x  september 2013
0 ki & kd otomotif klas x september 2013Max Rottie
 
Proposal buka jurusan (1)
Proposal buka jurusan (1)Proposal buka jurusan (1)
Proposal buka jurusan (1)teunmone1
 
Strategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SDStrategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Talithafatin
 
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2saitama182
 
Modul kelompok media pembelajaran
Modul kelompok media pembelajaranModul kelompok media pembelajaran
Modul kelompok media pembelajaranDoni94
 
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1eka arief mahmudi
 
Buku pekerjaan dasar teknik otomotif kelas x smt2
Buku pekerjaan dasar teknik otomotif kelas x smt2Buku pekerjaan dasar teknik otomotif kelas x smt2
Buku pekerjaan dasar teknik otomotif kelas x smt2Zaenal Arifin
 
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 BintanImplementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 BintanJoko Prasetiyo
 
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 186WILDAN
 
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xiiRpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xiiAbaumar Abaumar
 
Pekerjaan dasar teknik otomotif x 2
Pekerjaan dasar teknik otomotif x 2Pekerjaan dasar teknik otomotif x 2
Pekerjaan dasar teknik otomotif x 2misdimisdi1
 
Problematika yang Dihadapi Guru Matematika
Problematika yang Dihadapi Guru MatematikaProblematika yang Dihadapi Guru Matematika
Problematika yang Dihadapi Guru MatematikaJujun Muhamad Jubaerudin
 
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIIRPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Makalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligatorMakalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligatorMukhsinah PuDasya
 
Pekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotifPekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotifChurotip 72
 
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1Hendra Cipta
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriSholihin Ryaldi ZA
 

What's hot (20)

0 ki & kd otomotif klas x september 2013
0 ki & kd otomotif klas x  september 20130 ki & kd otomotif klas x  september 2013
0 ki & kd otomotif klas x september 2013
 
Pembuatan modul
Pembuatan modulPembuatan modul
Pembuatan modul
 
Proposal buka jurusan (1)
Proposal buka jurusan (1)Proposal buka jurusan (1)
Proposal buka jurusan (1)
 
micro teaching
micro teachingmicro teaching
micro teaching
 
Strategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SDStrategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SD
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
 
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
 
Modul kelompok media pembelajaran
Modul kelompok media pembelajaranModul kelompok media pembelajaran
Modul kelompok media pembelajaran
 
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
Pemeliharaan mesin-sepeda-motor-xi-1
 
Buku pekerjaan dasar teknik otomotif kelas x smt2
Buku pekerjaan dasar teknik otomotif kelas x smt2Buku pekerjaan dasar teknik otomotif kelas x smt2
Buku pekerjaan dasar teknik otomotif kelas x smt2
 
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 BintanImplementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
Implementasi Project Work Dalam Pembelajaran Praktek Produktif di SMKN 1 Bintan
 
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
Teknik distribusi tenaga listrik jilid 1
 
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xiiRpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
 
Pekerjaan dasar teknik otomotif x 2
Pekerjaan dasar teknik otomotif x 2Pekerjaan dasar teknik otomotif x 2
Pekerjaan dasar teknik otomotif x 2
 
Problematika yang Dihadapi Guru Matematika
Problematika yang Dihadapi Guru MatematikaProblematika yang Dihadapi Guru Matematika
Problematika yang Dihadapi Guru Matematika
 
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XIIRPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
RPP SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Kelas XII
 
Makalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligatorMakalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligator
 
Pekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotifPekerjaan teknik dasar otomotif
Pekerjaan teknik dasar otomotif
 
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
Kelas 10 smk_pekerjaan_dasar_teknik_otomotif_1
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industri
 

Viewers also liked

Jurnal johan
Jurnal johanJurnal johan
Jurnal johanjepe07
 
Pevote pitoyo
Pevote pitoyoPevote pitoyo
Pevote pitoyojepe07
 
Pevote pitoyo
Pevote pitoyoPevote pitoyo
Pevote pitoyojepe07
 
Transistor sebagai saklar a’lim abror c2
 Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2 Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2
Transistor sebagai saklar a’lim abror c2Aliem Sgralhtobat
 
Teaching Students with Emojis, Emoticons, & Textspeak
Teaching Students with Emojis, Emoticons, & TextspeakTeaching Students with Emojis, Emoticons, & Textspeak
Teaching Students with Emojis, Emoticons, & TextspeakShelly Sanchez Terrell
 
Hype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI ExplainerHype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI ExplainerLuminary Labs
 

Viewers also liked (7)

Jurnal johan
Jurnal johanJurnal johan
Jurnal johan
 
Pevote pitoyo
Pevote pitoyoPevote pitoyo
Pevote pitoyo
 
Pevote pitoyo
Pevote pitoyoPevote pitoyo
Pevote pitoyo
 
Teorema Thevenin
Teorema TheveninTeorema Thevenin
Teorema Thevenin
 
Transistor sebagai saklar a’lim abror c2
 Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2 Transistor sebagai saklar  a’lim abror c2
Transistor sebagai saklar a’lim abror c2
 
Teaching Students with Emojis, Emoticons, & Textspeak
Teaching Students with Emojis, Emoticons, & TextspeakTeaching Students with Emojis, Emoticons, & Textspeak
Teaching Students with Emojis, Emoticons, & Textspeak
 
Hype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI ExplainerHype vs. Reality: The AI Explainer
Hype vs. Reality: The AI Explainer
 

Similar to Proposal penelitian johan paramita 5215 07 2379

Seminar kurniawan
Seminar kurniawanSeminar kurniawan
Seminar kurniawanFKIP UHO
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Rima Hardyanti
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Rima Hardyanti
 
Pengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdfPengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdfRamphakThat
 
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdfMAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdfPUTERAEHSAN
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika TekniklombkTBK
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika TekniklombkTBK
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Studyhaikal
 
04 e statistik dan peluang mgmp smk
04 e statistik dan peluang mgmp smk04 e statistik dan peluang mgmp smk
04 e statistik dan peluang mgmp smktri cahyani
 
04 e statistik dan peluang mgmp smk
04 e statistik dan peluang mgmp smk04 e statistik dan peluang mgmp smk
04 e statistik dan peluang mgmp smktri cahyani
 
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaMetodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaNASuprawoto Sunardjo
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppmaditin
 
Pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerPembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerFKIP UHO
 
IPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 RevIPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 RevPPGhybrid3
 
Makalah teknologi pendidikan
Makalah teknologi pendidikanMakalah teknologi pendidikan
Makalah teknologi pendidikanRomi Dwi Syahri
 

Similar to Proposal penelitian johan paramita 5215 07 2379 (20)

Seminar kurniawan
Seminar kurniawanSeminar kurniawan
Seminar kurniawan
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
 
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
Ppl2 4201409115 r112_1349764277 smp2
 
Pengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdfPengayaan PGDK Fisika.pdf
Pengayaan PGDK Fisika.pdf
 
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdfMAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
MAKALAH KARYA INOVATIF.pdf
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika Teknik
 
Mekanika teknik
Mekanika teknikMekanika teknik
Mekanika teknik
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika Teknik
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
 
04 e statistik dan peluang mgmp smk
04 e statistik dan peluang mgmp smk04 e statistik dan peluang mgmp smk
04 e statistik dan peluang mgmp smk
 
04 e statistik dan peluang mgmp smk
04 e statistik dan peluang mgmp smk04 e statistik dan peluang mgmp smk
04 e statistik dan peluang mgmp smk
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa IndonesiaMetodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia
 
Laporan ppl
Laporan pplLaporan ppl
Laporan ppl
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerPembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputer
 
MAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdf
MAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdfMAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdf
MAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdf
 
IPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 RevIPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 Rev
 
Makalah teknologi pendidikan
Makalah teknologi pendidikanMakalah teknologi pendidikan
Makalah teknologi pendidikan
 
Book pti
Book ptiBook pti
Book pti
 

Recently uploaded

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Proposal penelitian johan paramita 5215 07 2379

  • 1. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN TRAINER PADA MATA PELAJARAN PDTE DI SMK Proposal ini diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah MKPE Disusun Oleh: Johan Paramita ( 5215 07 2379) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2010
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Trainer pada Mata Pelajaran Elektronika SMK” Makalah ini dibuat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, menumbuhkan kemandirian berfikir siswa dan menambah wawasan serta keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara ilmiah. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada kepada Bapak Bambang selaku dosen mata kuliah MKPE dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya dalam meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jakarta, Juni 2010 Penulis i
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................... 2 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2 C. Tujuan ....................................................................................... 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 3 II.1 Pengertian Belajar .................................................................... 3 II.2 Teori Konstruksivisme.............................................................. 6 II.3 Pengertian Media dan Trainer................................................... 8 II.4 Pengertian Hasil Belajar .......................................................... 9 II.5 Hubungan hasil belajar siswa menggunakan trainer ............... 10 BAB V PENUTUP .............................................................................. 11 A. Kesimpulan ............................................................................. 11 B. Saran ........................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 12 ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi di era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Salah satunya di bidang pendidikan sebagai instansi yang harus mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pelajaran Pengetahuan Dasar Elekronika sebagai salah satu mata pelajaran produktif di tingkat SMK, diajarkan dengan tujuan untuk membentuk peserta didik supaya memiliki dasar pengetahuan elektronika yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial dan lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia industri. Dalam pelajaran elektronika peserta didik dapat memahami dan menguasai ”apa” dan ”bagaimana” suatu alat elektronika bekerja dan juga memberikan pemahaman dan penguasaan dasar tentang ”mengapa” proses tersebut terjadi. Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut di atas, peserta didik dituntut memiliki dasar-dasar pengetahuan elektronika yang kuat. Siswa SMK lebih suka praktek dibandingkan dengan belajar teori, pada saat belajar teori banyak siswa yang malas ataupun cepat bosan. Melihat kondisi tersebut dirasa perlu mengambil langkah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah menggunakan portable trainer dalam proses praktikum mata pelajaran pengantar dasar elektronika di SMK. Dengan media tersebut diharapkan siswa akan memiliki minat dan semangat untuk belajar 1
  • 5. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan makalah ini adalah : 1. Apakah pengertian belajar? 2. Bagaimana teori konstruksivisme dalam proses pembelajaran? 3. Apakah pengertian hasil belajar 4. Apakah peran trainer pada pembelajaran? 5. Bagaimana penggunaan trainer dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran elektronika di SMK? C. TUJUAN Makalah ini disusun dengan tujuan : 1. Menjelaskan tentang pengertian belajar. 2. Menjelaskan tentang pengertian teori konstrusivisme. 3. Menjelaskan tentang pengertian hasil belajar 4. Menjelaskan peran media pembelajaran dalam proses belajar. 5. Menjelaskan hubungan peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran elektronika dengan menggunakan trainer. 2
  • 6. BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Pengertian Belajar Menurut Skinner ( 1985 ) memberikan definisi belajar adalah “Learning is a process of progressive behavior adaption”. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Menurut Mc. Beach ( Lih Bugelski 1956 ) memberikan definisi mengenai belajar. “Learning is a change performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa – bahwa belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan ( practice ). Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan definisi mengenai belajar “Learning can be defined as any relatively permanent change in behavior which accurs as a result of practice or experience.” Yaitu bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena latihan ( practice )atau karena pengalaman ( experience ). Menurut Stern ” Learn ist kentinisserwerb durch wiedurholte darbeitungan” yang dalam arti luasnya juga meliputi “der ansignug neur fertigkeiten durch wiederholung die rede” ( Stren, 1950:313 ). Dalam bukunya Walker “Conditioning and instrumental learning” ( 1967 ). Belajar adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Perubahan orang dapat memperoleh, baik kebiasaan – kebiasaan yang buruk maupun kebiasaan yang baik. C.T. Morgan dalam introduction to psychology ( 1961 ). Belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari pengalaman yang lalu. Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu : 3
  • 7. 1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional). Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. Misalnya, seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi pendidikan. Dia menyadari bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang Psikologi Pendidikan. Begitu juga, setelah belajar Psikologi Pendidikan dia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berhubungan dengan Psikologi Pendidikan. 2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu). Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutnya. Misalnya, seorang mahasiswa telah belajar Psikologi Pendidikan tentang “Hakekat Belajar”. Ketika dia mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”, maka pengetahuan, sikap dan keterampilannya tentang “Hakekat Belajar” akan dilanjutkan dan dapat dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan “Strategi Belajar Mengajar”. 3. Perubahan yang fungsional. Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang. Contoh : seorang mahasiswa belajar tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan dan keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mempelajari dan mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun mempelajari dan mengembangkan perilaku para peserta didiknya kelak ketika dia menjadi guru. 4
  • 8. 4. Perubahan yang bersifat positif. Perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan. Misalnya, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang Psikologi Pendidikan menganggap bahwa dalam dalam Prose Belajar Mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan- perbedaan individual atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didiknya, namun setelah mengikuti pembelajaran Psikologi Pendidikan, dia memahami dan berkeinginan untuk menerapkan prinsip – prinsip perbedaan individual maupun prinsip-prinsip perkembangan individu jika dia kelak menjadi guru. 5. Perubahan yang bersifat aktif. Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan. Misalnya, mahasiswa ingin memperoleh pengetahuan baru tentang psikologi pendidikan, maka mahasiswa tersebut aktif melakukan kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan sebagainya. 6. Perubahan yang bersifat pemanen. Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut. 7. Perubahan yang bertujuan dan terarah. Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misalnya, seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. 5
  • 9. 8. Perubahan perilaku secara keseluruhan. Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang “Teori-Teori Belajar”, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang “Teori-Teori Belajar”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”. II.2 Teori Pembelajaran Konstruktivisme Menurut Borich dan Tombari (1997), dalam bukunya Educational Psychology. A Contemporary Approach (ms. 177), pendekatan pembelajaran konstruktivisme (constructivism) ialah “Constructivism is an approach to learning in which learners are provided the opportunity to construct their own sense of what is being learned by building internal connections or relationships among the ideas and facts being taught.” Dalam definisi ini, mereka menjelaskan bahawa konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menyediakan peluang kepada pelajar untuk membina kefahaman terhadap perkara yang dipelajari dengan mewujudkan jaringan atau hubungan (dalam mind) antara idea dan fakta yang sedang dipelajari. Oleh itu, konstuktivisme juga dikenali sebagai fahaman “binaan”. Seterusnya, menurut Woolfolk (1998), dalam bukunya Educational Psychology, “Constructivist perspectives – View that emphasizes the active role of the learner in building understanding and making sense of information.” Dari kenyataan-kenyataan ini jelaslah bahawa mengikut teori pembelajaran konsruktivisme, pelajar perlu memainkan peranan aktif dalam memahami dan memberi makna kepada maklumat atau pengetahuan yang dipelajari. 6
  • 10. Sejarah Pendekatan Konstruktivisme Konstruktivisme bukanlah satu konsep baru. Ia berasal daripada bidang falsafah dan telah digunakan dalam bidang sosiologi dan antropologi dan juga dalam bidang psikologi kognitif dan pendidikan. Pada tahun 1710, ahli falsafah konstruktivis yang pertama, iaitu Giambatista Vico, mengatakan … “one only knows something if one can explain it” (Yager, 1999). Immanuel Kant menyokong pendapat ini dan mengatakan bahawa manusia bukanlah penerima maklumat yang pasif. Misalnya, pelajar menerima maklumat dengan aktif, menghubungkannya dengan maklumat terdahulu yang telah diasimilasinya, dan menjadikan maklumat itu miliknya dengan membina kefahaman atau membuat interpretasi ke atas maklumat tersebut (Cheek, 1992). Seterusnya, perspektif konstruktivisme ini terhasil daripada kajian Piaget, Vygotsky, ahli psikologi gestalt, Bartlett, Bruner, Von Glaserfeld, Anderson, Dewey, Papert dan Confrey. Pembelajaran bermakna (meaningful learning), mengikut John Dewey (1966), melibatkan “belajar dengan membuat” (learning by doing), yang kemudiannya dapat membantu pelajar berfikir dan membentuk kefahaman tentang masalah yang cuba dihuraikan. Dewey mempelopori gerakan “progresivisme” dalam pendidikan. Dalam keadaan yang sama, kita menyaksikan Jean Piaget (1951) lebih awal mengutarakan tentang perkembangan kognitif dalam karya terjemahan, “Play, Dreams and Imitation in Childhood” dan Vygotsky (1978) dalam “Mind in Society” yang dikaitkan dengan perspektif konstruktivisme dalam perkembangan minda kanak-kanak. Sejak satu setengah dekad yang lampau, di Amerika Syarikat pengajaran dan buku teks telah diolah agar lebih menjurus kepada penggalakan proses berfikir, menyelesaikan masalah dan membina keupayaan untuk belajar. Inilah gerakan konstruktivisme yang sudah dilaksanakan di Amerika Syarikat, yang juga mengambil kira pemikiran Dewey dan Bruner. Dalam konteks tempatan, kita menyaksikan gerakan ini sudah bermula dalam pembelajaran sains dan matematik yang cuba menyemarakkan perspektif konstruktivisme. 7
  • 11. Pembelajaran dan Pengajaran Konstruktivisme Pembelajaran dan pengajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme boleh dilaksanakan dengan memberikan perhatian kepada hal – hal berikut: • Memberi peluang kepada pelajar mengemukakan pandangan tentang sesuatu konsep. • Memberi peluang kepada pelajar berkongsi persepsi antara satu sama lain. • Menggalakkan pelajar menghormati pandangan alternatif rakan mereka. • Menghormati semua pandangan pelajar dan tidak memandang rendah terhadap pandangan mereka. • Melaksanakan pengajaran berpusatkan pelajar. II.3 Pengertian media dan trainer sebagai media praktikum Sebelum mendefinisikan tentang trainer kita akan membahas pengertian media. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek. Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan. Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah : 1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya, tetapi tidak tahu maksudnya) 8
  • 12. 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. 3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi s ikap pasif siswa. 4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah. Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu : 1) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah. 2) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar. 3) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi. 4) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. 5) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat. 6) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya. 7) Membangkitkan motivasi belajar 8) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar. 9) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan. 10) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang) 11) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa. Setelah membahas tentang pengertian media kemudian kita dapat mendefinisikan Trainer sebagai Media dalam praktikum adalah alat bantu untuk belajar keterampilan tertentu, terutama keterampilan mekanis/ penggunaan alat dan prosedur kerjanya. Keterampilan ini hanya dapat dikuasai apabila dilakukan (dipraktekkan) berkali-kali. Biasanya media praktek ini satu paket dengan media instruksional (media petunjuk teknis). Trainer sebagai alat berbagi peran adalah media yang mendorong kegiatan bersama (melibatkan sesama peserta atau peserta dengan fasilitator untuk melaksanakan kegiatan bersama). 8
  • 13. II.4 Pengertian hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan kebiasaan; (b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah, (Nana Sudjana, 2004:22). Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar yaitu : 1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar). Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya. 2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar). Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap. Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa, (Nana Sudjana, 1989:111). 9
  • 14. II.5 Hubungan hasil belajar siswa dalam penggunaan trainer untuk praktikum mata pelajaran elektronika Hubungan antara Trainer sebagai media dalam praktikum elektronika dengan hasil belajar siswa, antara lain : • Guru sebagai fasilitator harus menjelaskan cara menggunakan media untuk melaksanakan suatu kegiatan (tugas tim), misalnya: Guru menjelaskan cara kerja melalui Lembar praktek/kerja kelompok sebagai peran media untuk melakukan praktikum. • Siswa menggunakan media untuk melaksanakan suatu kegiatan dan melakukan pembagian tugas di antara mereka (siapa mengerjakan apa). Media sebagai Alat Penyadaran/Motivasional • Apabila media akan digunakan peserta, fasilitator menjelaskan cara menggunakan media untuk melakukan suatu kegiatan (poster, role-play, lembar kasus, drama, permainan). Fasilitator bisa juga menayangkan media yang menggugah (cuplikan film, “dongeng dijital”) untuk dilanjutkan dengan diskusi pembahasan. • Untuk mengembangkan proses penyadaran, fasilitator mempersiapkan pertanyaan kunci yang bersifat refleksi sikap – nilai (renungan). Peserta menarik pelajaran (lesson learned) dari kegiatan/media tersebut dan melakukan perenungan bersama. • Untuk mengembangkan proses motivasional, fasilitator menyiapkan pertanyaan kunci untuk mengembangkan pendapat, gagasan tindakan terhadap situasi nyata yang mereka alami yang serupa dengan situasi yang ditampilkan dalam media 10
  • 15. BAB IV PENUTUP Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar adalah perubahan sikap dan perilaku dalam individu sebagai hasil dari proses pembelajaran. Perubahan sikap dan perilaku ini Sesuai dengan teori konstruksivisme penggunaan trainer ini dapat membangun pola pikir siswa tentang elektronika. Penggunaan trainer sebagai media dalam praktikum merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam proses praktikum, dengan menggunakan trainer siswa tidak lagi disibukkan dengan merangkai komponen – kompenen yang ada pada modul atau job sheet praktikum. Diharapkan siswa dapat melakukan praktikum secara maksimal, mulai dari mengamati dan menganalisa teori yang dipraktikan dalam pengaplikasiannya. Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi dalam mendalami pengetahuan elektronika. Dengan meningkatnya motivasi siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran elektronika. Saran Dalam memilih, menyiapkan dan merancang trainer dalam penggunaan media belajar, fasilitator perlu menguasai beberapa hal, yaitu: jenis trainer, fungsi trainer, cara membuat, dan cara kerjanya. Dalam penggunaannya, trainer yang dipilih harus memperhatikan karakteristik peserta belajarnya, terutama tingkat literasi mereka (kemampuan membaca- menulis dan memahami media). Guru sebagai fasilitator, harus memiliki keterampilan mengembangkan jenis trainer yang mudah dibuat sendiri (media by design) meskipun bukannya tidak boleh menggunakan trainer jadi yang siap pakai (media to use). Guru dapat mengumpulkan referensi modul dan trainer dari berbagai sumber dan memanfaatkannya untuk kegiatan pembelajaran kelompok apabila relevan atau sesuai dengan kebutuhan. 11
  • 16. Daftar pustaka (10 Juni 2010).http://ayinosa31.wordpress.com/2009/12/25/pembelajaran-motorik/ (10 Juni 2010).http://artikelindonesia.com/ (11 Juni 2010).http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/pengertian-belajar (11 Juni 2010).http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-hasil-belajar/ (12 Juni 2010).http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan- definisi.html (12 Juni 2010).http://episentrum.com/search/pengertian%20praktikum (12 Juni 2010).http://www.scribd.com/doc/6242419/Teori-Pembelajaran (12 Juni 2010).http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajar-dan- perubahan-perilaku-dalam-belajar/ (12 Juni 2010).http://www.scribd.com/doc/29469526/TEORI-BELAJAR KONSTRUKSIVISME (12 Juni 2010). http://media-grafika.com/pengertian-media-pembelajaran 12