SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TBC
KELOMPOK 1
DEFINISI
• Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh basil Mycobacterium
tuberculosis (Alsagaff, 2005 : 73).
• Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi
yang menyerang parenkim paru yang disebabkan
oleh Mycobacterium Tuberculosis (Somantri,
2008 : 59).
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
ETIOLOGI
Tuberculosis disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Kuman ini
berbentuk batang mempunyai sifat tahan
asam pada perwarnaan. Oleh karena itu,
disebut sebagai basil tahan asam (Somantri,
2008 : 59).
MANIFESTASI KLINIS
Tuberculosis berdasarkan adanya keluhan penderita adalah :
• Batuk lebih dari 3 minggu
• Dahak (sputum)
• Batuk Darah
• Sesak Napas
• Nyeri dada
• Wheezing
• Demam dan Menggigil
• Penurunan Berat Badan
• Rasa lelah dan lemah
• Berkeringat Banyak Terutama Malam Hari
Microbacterium tuberculosa
Terhirup lewat udara
Jalan napas (paru-paru)
Multiimplikasi
Anoreksia Infeksi destruksi jaringan paru
Sekresi asam lambung m Reaksi inflamasi P permukaan efektif paru
Mual ; muntah Resiko penyebaran infeksi P membran alveolar
Intake inadekuat kapiler
Perubahan nutrisi kurang Kelemahan Resiko terhadap g3
dari kebutuhan Perubahan status pertukaran gas
kesehatan
Kurangnya informsi P eksudat dibronkus
Kurangnya pengetahuan Batuk
Bersihan jalan napas
Tidak efektif
Penularan
Tuberculosis ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui udara.
Individu terinfeksi, melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi.
Individu yang beresiko tinggi untuk tertular tuberculosis adalah :
• Mereka yang kontak dekat dengan seseorang yang mempunyai TB aktif.
• Individu imunosubresif
• Pengguna obat-obat IV dan alcohol.
• Setiap individu tanpa perawatan kesehatan yang adekuat.
• Setiap individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelunnya.
• Imigran dari Negara dengan insiden TB yang tinggi
• Setiap individu yang tinggal di institusi, misalnya penjara.
• Individu yang tinggal di daerah perumahan substandard kumuh.
• Petugas kesehatan
Komplikasi
Komplikasi dari penyakit Tuberculosis, yaitu:
• Hemoptisis berat
• Kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial
• Bronklektasis dan fibrosis
• Pneumotoraks
• Penyebaran infeksi ke organ lain
• Cardio pulmonal Insufficiency
Pemeriksaan diagnostic
– Kultur sputum
– Ziehl Neelsen
– Test kulit
– Elisa / Western Blot : dapat menyatakan adanya HIV.
– Foto thorax
– Histologi atau kultur jaringan ( termasuk pembersihan
gaster ; urien dan cairan serebrospinal, biopsi kulit )
– Biopsi jarum pada jarinagn paru
– Elektrosit,
– Pemeriksaan fungsi pada paru
Penatalaksanaan
Tuberkulosis paru di obati terutama dengan agen
kemoterapi selama priode 6 sampai 12 bulan.
Lima medikasi garis depan yang digunakan :
Isoniasid (INH), Rifampin (RIF), Sterptomisin (SM),
Etambutol (EMB), dan Pirasinamid
(PZA).Kapreomisin, Kanamisin, Etionamid,
Natrium para-aminosalisilat, Amikasin, dan
Siklisin merupakan obat baris kedua.
PENGKAJIAN
• Aktivitas/istirahat
• Θ Gejala : Kelelahan umum dan kelemahan, nafas pendek karena
kerja, kesulitan tidur pada malam atau demam pada malam hari,
menggigil atau berkeringat, mimpi buruk.
• Θ Tanda : Takhikardia, takhipnu/dispnea pada kerja, kelelahan otot,
nyeri dan sesak (tahap lanjut).
• Integritas EGO
• Θ Gejala : Adanya /factor stress lama, masalah keuangan, rumah,
perasaan tdk berdaya/ tdk ada harapan.
• Θ Tanda : Menyangkal, ansietas, ketakutan dan mudah terangsang.
•
•
• Makanan/cairan
• Θ Gejala : Kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna, penurunan
berat badan.
• Θ Tanda : Turgor kulit buruk, kering/kulit bersisik, kehilangan otot/hilang
lemak subkutan.
• Nyeri/kenyamanan
• Θ Gejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
• Θ Tanda : Berhati-hati pada area sakit, perilaku distraksi, gelisah.
• Pernapasan
• Θ Gejala : Batuk produktif atau tidak, nafas pendek, riwayat
TBC/terpajan pada individu terinfeksi.
• ΘTanda : Peningkatan frekuensi pernapasan, pengembangan
pernapasan tidak simetris, perkusi pekak dan penurunan fremitus,
karakteristik sputum (hijau,/purulen, mukoid kuning atau bercak darah),
deviasi tracheal, tdk perhatian, mudah terangsang yang nyata, perubahan
mental (tahap lanjut.
• Keamanan
• Θ Gejala : Adanya kondisi penekanan imun.
• Θ Tanda : Demam rendah atau sakit panas akut.
• Interaksi social
• Θ Gejala : Perasaan isolasi/penolakan karena penyakit
menular, perubahan pola biasa dalam tanggung
jawab/perubahan kapasitas fisikuntuk melaksanakan peran.
• Penyuluhan/pembelajaran
• Θ Gejala : Riwayat keluarga TB, ketidakmampuan
umum/status kesehatan buruk, gagal untuk membaik, tidak
berpartisipasi dalam terapi.
• Kelemahan
• Sering batuk/produksi sputum
• Anoreksia
• Ketidakcukupan sumber keuangan
• Ditandai dengan ;
• Berat badan dibawah 10 –20% ideal untuk bentuk tubuh dan berat.
• Melaporkan kurang tertarik pada makanan
• Tonus otot buruk
• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :
• Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai
laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi.
• Melakukan prilaku/perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau
mempertahankan berat yang tepat.
•
DIAGNOSA
• Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa keperawatan dapat
mencakup:
– Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: Sekret kental
Kelemahan, upaya batuk buruk.
– Resiko terhadap Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan:
Berkurangnya keefektifan permukaan paru, Sekret yang kental.
– Resiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan:
sekret yang inenetap, Kerusakan jaringan akibat infeksi yang
menyebar, Malnutrisi, Terkontaminasi oleh lingkungan,
– Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan: Kelelahan, Batuk yang sering, Anoreksia.
– Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan
berhubungan dengan: Tidak ada yang menerangkan, Interpretasi yang
salah, Informasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, Terbatasnya
pengetahuan/kognitif
a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan :
– Sekret kental/darah
– Kelemahan, upaya batuk buruk
– Edema tracheal/faringeal
• Ditandai dengan :
• Frekuensi pernapasan, irama, kedalam tidak normal
• Bunyi nafas tidak normal dan dispnea.
• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :
• Mempertahankan jalan nafas klien
• Mengeluarkan secret tanpa bantuan
• Menunjukkan prilaku untuk memperbaiki/mempertahankan bersihan jalan nafas
• Berpartisipasi dalam program pengobatan
• Mengidentifikasi potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat.
• Intervensi :
• 1. Kaji fungsi pernafasan
• Rasional : Penurunan bunyi nafas dapat menunjukkan Atelektasis
• dan kelainan bunyi nafas lainnya.
• 2. Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa/batuk efektif
• Rasional : Pengeluaran sulit bila secret sangat tebal. Sputum berdarah kental atau darah cerah
diakibatkan oleh kerusakan paru atau luka bronchial dan dapat memerlukan evaluasi/intervensi
lanjut.
• 3. Berikan klien posisi semi atau Fowler tinggi. Bantu klien untuk
• batuk dan latihan nafas dalam.
• Rasional : Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan
• menurunkan upaya pernafasan.
• 4. Kolaborasi dalam pemberian udara lembab/oksigen inspirasi
• Rasional : mencegah pengeringan membran mukosa, membantu pengenceran secret.
• 5. Kolaborasi dalam pemberian obat mukolitik, bronkhodilator dan
• kortikosteroid
• Rasional : Mukolitik menurunkan kekentalan dan perlengketan
• secret paru untuk memudahkan pembersihan.
• Bronkhodilator untuk meningkatkan ukuran lumen percabangan trakheobronkhial dan
kortikosteroid berguna pada adanya keterlibatan luas dengan hipoksemia dan bilarespon inflamasi
mengancam hidup.
• 6. dan lain-lain.
b) Resiko terhadap gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan :
• Penurunan permukaan efektif paru, atelektasis
• Kerusakan membran alveolar-kapiler
• Secret kental, tebal dan adanya edema bronchial.
• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :
• Melaporkan tidak adanya/penurunan dispnea
• Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenisasi
jaringan
• Bebas dari gejala distress pernapasan.
• Intervensi :
• 1. Kaji adanya gangguan bunyi /pola nafas dan kelemahan
• Rasional : TB paru menyebabkan efek luas pada paru dari bagian
kecil bronchopneumonia sampai inflamasi difus luas, nekrosis,
effusi pleura dan fibrosis luas.
• 2. Tingkatkan tirah baring/batasi aktivitas dan Bantu aktivitas
• perawatan diri sesuai keperluan.
• Rasional : Menurunkan konsumsi oksigen/kebutuhan selama
periode penurunan pernafasan dapat menurunkan beratnya gejala.
• 3. Berikan tambahan oksigen yang sesuai.
• Rasional : Alat dalam memperbaiki hipoksemia yang dapat
terjadi sekunder terhadap penurunan ventilasi/menurunnya
penurunan alveolar paru.
• 4. dan lain-lain.
c) Risiko tinggi infeksi (penyebaran/aktivasi ulang) berhubungan dengan:
• Pertahanan primer tdk adekuat
• Kerusakan jaringan/ tembahan infeksi
• Penurunan pertahanan/penekanan proses inflamasi
• Malnutrisi
• Terpajan lingkungan
• Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen.
• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :
• Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko penyebaran
infeksi.
• Menunjukkan teknik/melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan
lingkungan yang aman.
• Intervensi :
• 1. Kaji patologi penyakit
• Rasional : membantu klien menyadari/menerima perlunya mematuhi
program pengobatan untuk mencegah pengaktifan berulang/komplikasi.
• 2. Identifikasi orang lain yang beresiko
• Rasional : Orang ini perlu program terapi obat untuk mencegah
penyebaran/terjadinya infeksi.
• 3. Anjurkan klien untuk batuk dan bersin dan mengeluarkan pada
• tissue dan menghindari meludah disembarang tempat..
• Rasional : Perilaku ini diperlukan untuk mencegah penyebaran
• infeksi..
• 4. Awasi suhu sesuai indikasi
• Rasional : Reaksi demam merupakan indicator adanya infeksi
• lanjut.
• 5. Kolaborasi dalam pemberian pengobatan antiinfeksi sesuai
• indikasi.
• 6. dan lain-lain.
d) Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan :
– Kelemahan
– Sering batuk/produksi sputum
– Anoreksia
– Ketidakcukupan sumber keuangan
• Ditandai dengan ;
– Berat badan dibawah 10 –20% ideal untuk bentuk tubuh dan berat.
– Melaporkan kurang tertarik pada makanan
– Tonus otot buruk
• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :
– Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai
laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi.
– Melakukan prilaku/perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau
mempertahankan berat yang tepat.
• Intervensi :
• Catat status nutrisi klien
• Rasional : berguna dalam mendefenisikan derajat/luasnya masalah dan piliha intervensi yang tepat.
• Pastikan pola diet biasa klien yang disukai dan yang tidak
• Rasional : Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan/kekuatan khusus.
• Dorong makan sedikit dan sering dengan diet TPK
• Rasional : Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tidak perlu.
• Dorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah dan untuk membagi dengan klien
kecuali kontra indikasi.
• Rasional : Membuat lingkungan social lebih normal selama makan dan membantu memenuhi
kebutuhan personal dan cultural.
• Kolaborasi dengan ahli diet untuk menentukan komposisi diet
• Rasional : Memeberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adequate untuk
kebutuhan metabolic dan diet.
• Kolaborasi dalam pemberian antipiretik tepat sesuai indikasi.
• Rasional ; Demam meningkatkan kebutuhan metabolic dan juga konsumsi kalori.
• dan lain-lain.
e) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, aturantindakan dan
pencegahan berhubungan dengan :
– Kurang terpajan pada/salah interpretasi informasi
– Keterbatasan kognitif
– Tidak akurat/tidak lengkap informasi yang ada.
• Ditandai dengan :
– Permintaan informasi
– Menunjukkan kesalahan konsep tentang status kesehatan
– Kurang atau tidak akurat mengikuti instruksi/perilaku
– Menunjukkan atau memperlihatkan perasaan terancam.
• Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan :
– Menyatakan pemahaman prosespenyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan
– Melakukan prilaku/perubahan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum dan
menurunkan resiko pengaktifan ulang TB
– Mengidentifikasi gejala yang membutuhkan evaluasi/intevensi
– Menggambarkan rencana untuk menerima perawatan kesehatan adequate.
• Intevensi :
• Kaji kemampuan klien untuk belajar
• Rasional : Belajar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik serta
ditingkatkan pada tahapan individu.
• Identifikasi gejala yang harus dilaporkan keperawat
• Rasional : Dapat menunjukkan kemajuan atau pengaktifan ulang penyakit
atau efek obat yang memerlukan evaluasi lanjut.
• Tekankan pentingnya mempertahankan nutrisi dan cairan adekuat
• Rasional :Memenuhi kebutuhan metabolic membantu meminimalkan
kelemahan dan meningkatkan penyembuhan. Cairan dapat
mengeluarkan/mengencerkan secret.
• Dorong untuk tidak merokok
• Rasional : Meskipun merokok tidak merangsang berulangnya TB, tetapi
meningkatkan disfungsi pernapasan/bronchitis.
• dan lain-lain.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Askep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleura
Askep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleuraAskep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleura
Askep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleura
 
Askep pernapasan efusi pleura
Askep pernapasan efusi pleuraAskep pernapasan efusi pleura
Askep pernapasan efusi pleura
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
 
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan  tb paruAsuhan keperawatan klien dengan  tb paru
Asuhan keperawatan klien dengan tb paru
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Askep Tb paru,
Askep Tb paru,Askep Tb paru,
Askep Tb paru,
 
Askep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastellaAskep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastella
 
Efusi pleura AKPER PEMKAB MUNA
Efusi pleura  AKPER PEMKAB MUNAEfusi pleura  AKPER PEMKAB MUNA
Efusi pleura AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
 
PPOK
PPOKPPOK
PPOK
 
Materi abses paru
Materi abses paruMateri abses paru
Materi abses paru
 
Bronkitis & Bronkiektasis
Bronkitis & BronkiektasisBronkitis & Bronkiektasis
Bronkitis & Bronkiektasis
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pneumonia
 
296149950 ppt-referat-pneumonia-nita
296149950 ppt-referat-pneumonia-nita296149950 ppt-referat-pneumonia-nita
296149950 ppt-referat-pneumonia-nita
 
Leaflet pneumotoraks
Leaflet pneumotoraksLeaflet pneumotoraks
Leaflet pneumotoraks
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 

Similar to Tugas hiv (tbc)

Similar to Tugas hiv (tbc) (20)

TB Paru.Ppt
TB Paru.PptTB Paru.Ppt
TB Paru.Ppt
 
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxPPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
 
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
Asuhan keperawatan TBC dan Instruksi Kerja Transfusi Darah
 
Pneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptxPneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptx
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
Ppom
PpomPpom
Ppom
 
Ppom AKPER PEMKAB MUNA
Ppom AKPER PEMKAB MUNA Ppom AKPER PEMKAB MUNA
Ppom AKPER PEMKAB MUNA
 
Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paruTuberkulosis paru
Tuberkulosis paru
 
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptxASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
ASKEP_PNEUMONIA_pptx atmoko.pptx
 
Penyakit_Pernapasan.pptx
Penyakit_Pernapasan.pptxPenyakit_Pernapasan.pptx
Penyakit_Pernapasan.pptx
 
Askep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastellaAskep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastella
 
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
 
Penyakit Pernapasan HIHKKNKNJHJBBMKKKN,KIJI
Penyakit Pernapasan HIHKKNKNJHJBBMKKKN,KIJIPenyakit Pernapasan HIHKKNKNJHJBBMKKKN,KIJI
Penyakit Pernapasan HIHKKNKNJHJBBMKKKN,KIJI
 
Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
 
pertusis.pptx
pertusis.pptxpertusis.pptx
pertusis.pptx
 
Askep pneumonia (1)
Askep pneumonia (1)Askep pneumonia (1)
Askep pneumonia (1)
 
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptxKEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX.pptx
 
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptxKEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptx
KEL 4 - ASKEP TBC PADA ANAK FIX (1).pptx
 
askep TB PARU
askep TB PARUaskep TB PARU
askep TB PARU
 
Askep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbcAskep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbc
 

Recently uploaded

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 

Recently uploaded (14)

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 

Tugas hiv (tbc)

  • 2. DEFINISI • Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff, 2005 : 73). • Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis (Somantri, 2008 : 59). Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
  • 3. ETIOLOGI Tuberculosis disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Kuman ini berbentuk batang mempunyai sifat tahan asam pada perwarnaan. Oleh karena itu, disebut sebagai basil tahan asam (Somantri, 2008 : 59).
  • 4. MANIFESTASI KLINIS Tuberculosis berdasarkan adanya keluhan penderita adalah : • Batuk lebih dari 3 minggu • Dahak (sputum) • Batuk Darah • Sesak Napas • Nyeri dada • Wheezing • Demam dan Menggigil • Penurunan Berat Badan • Rasa lelah dan lemah • Berkeringat Banyak Terutama Malam Hari
  • 5. Microbacterium tuberculosa Terhirup lewat udara Jalan napas (paru-paru) Multiimplikasi Anoreksia Infeksi destruksi jaringan paru Sekresi asam lambung m Reaksi inflamasi P permukaan efektif paru Mual ; muntah Resiko penyebaran infeksi P membran alveolar Intake inadekuat kapiler Perubahan nutrisi kurang Kelemahan Resiko terhadap g3 dari kebutuhan Perubahan status pertukaran gas kesehatan Kurangnya informsi P eksudat dibronkus Kurangnya pengetahuan Batuk Bersihan jalan napas Tidak efektif
  • 6. Penularan Tuberculosis ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui udara. Individu terinfeksi, melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi. Individu yang beresiko tinggi untuk tertular tuberculosis adalah : • Mereka yang kontak dekat dengan seseorang yang mempunyai TB aktif. • Individu imunosubresif • Pengguna obat-obat IV dan alcohol. • Setiap individu tanpa perawatan kesehatan yang adekuat. • Setiap individu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelunnya. • Imigran dari Negara dengan insiden TB yang tinggi • Setiap individu yang tinggal di institusi, misalnya penjara. • Individu yang tinggal di daerah perumahan substandard kumuh. • Petugas kesehatan
  • 7. Komplikasi Komplikasi dari penyakit Tuberculosis, yaitu: • Hemoptisis berat • Kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial • Bronklektasis dan fibrosis • Pneumotoraks • Penyebaran infeksi ke organ lain • Cardio pulmonal Insufficiency
  • 8. Pemeriksaan diagnostic – Kultur sputum – Ziehl Neelsen – Test kulit – Elisa / Western Blot : dapat menyatakan adanya HIV. – Foto thorax – Histologi atau kultur jaringan ( termasuk pembersihan gaster ; urien dan cairan serebrospinal, biopsi kulit ) – Biopsi jarum pada jarinagn paru – Elektrosit, – Pemeriksaan fungsi pada paru
  • 9. Penatalaksanaan Tuberkulosis paru di obati terutama dengan agen kemoterapi selama priode 6 sampai 12 bulan. Lima medikasi garis depan yang digunakan : Isoniasid (INH), Rifampin (RIF), Sterptomisin (SM), Etambutol (EMB), dan Pirasinamid (PZA).Kapreomisin, Kanamisin, Etionamid, Natrium para-aminosalisilat, Amikasin, dan Siklisin merupakan obat baris kedua.
  • 10. PENGKAJIAN • Aktivitas/istirahat • Θ Gejala : Kelelahan umum dan kelemahan, nafas pendek karena kerja, kesulitan tidur pada malam atau demam pada malam hari, menggigil atau berkeringat, mimpi buruk. • Θ Tanda : Takhikardia, takhipnu/dispnea pada kerja, kelelahan otot, nyeri dan sesak (tahap lanjut). • Integritas EGO • Θ Gejala : Adanya /factor stress lama, masalah keuangan, rumah, perasaan tdk berdaya/ tdk ada harapan. • Θ Tanda : Menyangkal, ansietas, ketakutan dan mudah terangsang. • •
  • 11. • Makanan/cairan • Θ Gejala : Kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna, penurunan berat badan. • Θ Tanda : Turgor kulit buruk, kering/kulit bersisik, kehilangan otot/hilang lemak subkutan. • Nyeri/kenyamanan • Θ Gejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang. • Θ Tanda : Berhati-hati pada area sakit, perilaku distraksi, gelisah. • Pernapasan • Θ Gejala : Batuk produktif atau tidak, nafas pendek, riwayat TBC/terpajan pada individu terinfeksi. • ΘTanda : Peningkatan frekuensi pernapasan, pengembangan pernapasan tidak simetris, perkusi pekak dan penurunan fremitus, karakteristik sputum (hijau,/purulen, mukoid kuning atau bercak darah), deviasi tracheal, tdk perhatian, mudah terangsang yang nyata, perubahan mental (tahap lanjut.
  • 12. • Keamanan • Θ Gejala : Adanya kondisi penekanan imun. • Θ Tanda : Demam rendah atau sakit panas akut. • Interaksi social • Θ Gejala : Perasaan isolasi/penolakan karena penyakit menular, perubahan pola biasa dalam tanggung jawab/perubahan kapasitas fisikuntuk melaksanakan peran. • Penyuluhan/pembelajaran • Θ Gejala : Riwayat keluarga TB, ketidakmampuan umum/status kesehatan buruk, gagal untuk membaik, tidak berpartisipasi dalam terapi.
  • 13. • Kelemahan • Sering batuk/produksi sputum • Anoreksia • Ketidakcukupan sumber keuangan • Ditandai dengan ; • Berat badan dibawah 10 –20% ideal untuk bentuk tubuh dan berat. • Melaporkan kurang tertarik pada makanan • Tonus otot buruk • Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan : • Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi. • Melakukan prilaku/perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat yang tepat. •
  • 14. DIAGNOSA • Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa keperawatan dapat mencakup: – Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: Sekret kental Kelemahan, upaya batuk buruk. – Resiko terhadap Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan: Berkurangnya keefektifan permukaan paru, Sekret yang kental. – Resiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan: sekret yang inenetap, Kerusakan jaringan akibat infeksi yang menyebar, Malnutrisi, Terkontaminasi oleh lingkungan, – Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan: Kelelahan, Batuk yang sering, Anoreksia. – Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan dengan: Tidak ada yang menerangkan, Interpretasi yang salah, Informasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, Terbatasnya pengetahuan/kognitif
  • 15. a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan : – Sekret kental/darah – Kelemahan, upaya batuk buruk – Edema tracheal/faringeal • Ditandai dengan : • Frekuensi pernapasan, irama, kedalam tidak normal • Bunyi nafas tidak normal dan dispnea. • Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan : • Mempertahankan jalan nafas klien • Mengeluarkan secret tanpa bantuan • Menunjukkan prilaku untuk memperbaiki/mempertahankan bersihan jalan nafas • Berpartisipasi dalam program pengobatan • Mengidentifikasi potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat. • Intervensi : • 1. Kaji fungsi pernafasan • Rasional : Penurunan bunyi nafas dapat menunjukkan Atelektasis • dan kelainan bunyi nafas lainnya.
  • 16. • 2. Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa/batuk efektif • Rasional : Pengeluaran sulit bila secret sangat tebal. Sputum berdarah kental atau darah cerah diakibatkan oleh kerusakan paru atau luka bronchial dan dapat memerlukan evaluasi/intervensi lanjut. • 3. Berikan klien posisi semi atau Fowler tinggi. Bantu klien untuk • batuk dan latihan nafas dalam. • Rasional : Posisi membantu memaksimalkan ekspansi paru dan • menurunkan upaya pernafasan. • 4. Kolaborasi dalam pemberian udara lembab/oksigen inspirasi • Rasional : mencegah pengeringan membran mukosa, membantu pengenceran secret. • 5. Kolaborasi dalam pemberian obat mukolitik, bronkhodilator dan • kortikosteroid • Rasional : Mukolitik menurunkan kekentalan dan perlengketan • secret paru untuk memudahkan pembersihan. • Bronkhodilator untuk meningkatkan ukuran lumen percabangan trakheobronkhial dan kortikosteroid berguna pada adanya keterlibatan luas dengan hipoksemia dan bilarespon inflamasi mengancam hidup. • 6. dan lain-lain.
  • 17. b) Resiko terhadap gangguan pertukaran gas berhubungan dengan : • Penurunan permukaan efektif paru, atelektasis • Kerusakan membran alveolar-kapiler • Secret kental, tebal dan adanya edema bronchial. • Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan : • Melaporkan tidak adanya/penurunan dispnea • Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenisasi jaringan • Bebas dari gejala distress pernapasan.
  • 18. • Intervensi : • 1. Kaji adanya gangguan bunyi /pola nafas dan kelemahan • Rasional : TB paru menyebabkan efek luas pada paru dari bagian kecil bronchopneumonia sampai inflamasi difus luas, nekrosis, effusi pleura dan fibrosis luas. • 2. Tingkatkan tirah baring/batasi aktivitas dan Bantu aktivitas • perawatan diri sesuai keperluan. • Rasional : Menurunkan konsumsi oksigen/kebutuhan selama periode penurunan pernafasan dapat menurunkan beratnya gejala. • 3. Berikan tambahan oksigen yang sesuai. • Rasional : Alat dalam memperbaiki hipoksemia yang dapat terjadi sekunder terhadap penurunan ventilasi/menurunnya penurunan alveolar paru. • 4. dan lain-lain.
  • 19. c) Risiko tinggi infeksi (penyebaran/aktivasi ulang) berhubungan dengan: • Pertahanan primer tdk adekuat • Kerusakan jaringan/ tembahan infeksi • Penurunan pertahanan/penekanan proses inflamasi • Malnutrisi • Terpajan lingkungan • Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen. • Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan : • Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko penyebaran infeksi. • Menunjukkan teknik/melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan lingkungan yang aman. • Intervensi : • 1. Kaji patologi penyakit • Rasional : membantu klien menyadari/menerima perlunya mematuhi program pengobatan untuk mencegah pengaktifan berulang/komplikasi.
  • 20. • 2. Identifikasi orang lain yang beresiko • Rasional : Orang ini perlu program terapi obat untuk mencegah penyebaran/terjadinya infeksi. • 3. Anjurkan klien untuk batuk dan bersin dan mengeluarkan pada • tissue dan menghindari meludah disembarang tempat.. • Rasional : Perilaku ini diperlukan untuk mencegah penyebaran • infeksi.. • 4. Awasi suhu sesuai indikasi • Rasional : Reaksi demam merupakan indicator adanya infeksi • lanjut. • 5. Kolaborasi dalam pemberian pengobatan antiinfeksi sesuai • indikasi. • 6. dan lain-lain.
  • 21. d) Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan : – Kelemahan – Sering batuk/produksi sputum – Anoreksia – Ketidakcukupan sumber keuangan • Ditandai dengan ; – Berat badan dibawah 10 –20% ideal untuk bentuk tubuh dan berat. – Melaporkan kurang tertarik pada makanan – Tonus otot buruk • Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan : – Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi. – Melakukan prilaku/perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat yang tepat.
  • 22. • Intervensi : • Catat status nutrisi klien • Rasional : berguna dalam mendefenisikan derajat/luasnya masalah dan piliha intervensi yang tepat. • Pastikan pola diet biasa klien yang disukai dan yang tidak • Rasional : Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan/kekuatan khusus. • Dorong makan sedikit dan sering dengan diet TPK • Rasional : Memaksimalkan masukan nutrisi tanpa kelemahan yang tidak perlu. • Dorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah dan untuk membagi dengan klien kecuali kontra indikasi. • Rasional : Membuat lingkungan social lebih normal selama makan dan membantu memenuhi kebutuhan personal dan cultural. • Kolaborasi dengan ahli diet untuk menentukan komposisi diet • Rasional : Memeberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi adequate untuk kebutuhan metabolic dan diet. • Kolaborasi dalam pemberian antipiretik tepat sesuai indikasi. • Rasional ; Demam meningkatkan kebutuhan metabolic dan juga konsumsi kalori. • dan lain-lain.
  • 23. e) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, aturantindakan dan pencegahan berhubungan dengan : – Kurang terpajan pada/salah interpretasi informasi – Keterbatasan kognitif – Tidak akurat/tidak lengkap informasi yang ada. • Ditandai dengan : – Permintaan informasi – Menunjukkan kesalahan konsep tentang status kesehatan – Kurang atau tidak akurat mengikuti instruksi/perilaku – Menunjukkan atau memperlihatkan perasaan terancam. • Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi, klien akan : – Menyatakan pemahaman prosespenyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan – Melakukan prilaku/perubahan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum dan menurunkan resiko pengaktifan ulang TB – Mengidentifikasi gejala yang membutuhkan evaluasi/intevensi – Menggambarkan rencana untuk menerima perawatan kesehatan adequate.
  • 24. • Intevensi : • Kaji kemampuan klien untuk belajar • Rasional : Belajar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik serta ditingkatkan pada tahapan individu. • Identifikasi gejala yang harus dilaporkan keperawat • Rasional : Dapat menunjukkan kemajuan atau pengaktifan ulang penyakit atau efek obat yang memerlukan evaluasi lanjut. • Tekankan pentingnya mempertahankan nutrisi dan cairan adekuat • Rasional :Memenuhi kebutuhan metabolic membantu meminimalkan kelemahan dan meningkatkan penyembuhan. Cairan dapat mengeluarkan/mengencerkan secret. • Dorong untuk tidak merokok • Rasional : Meskipun merokok tidak merangsang berulangnya TB, tetapi meningkatkan disfungsi pernapasan/bronchitis. • dan lain-lain.